Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENINGKATAN KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR DAN pH
TANAH DENGAN KOMBINASI BIOCHARS DAN AMELIORAN
KAPUR PADA INCEPTISOLS DENGAN INDIKATOR PADI GOGO
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN (PKM-P)
Disusun Oleh:
UMI BAROKAH
ALIF HUSNA LANTIP NASTITI
PUTRI ALVERNIA
RHITMA KEMALA
H0213044/2013
H0213003/2013
H0213033/2013
H0214035/2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :PENINGKATAN
KAPASITAS MENAHAN AIR DAN pH TANAH DENGAN
KOMBINASI BIOCHARS DAN AMELIORAN KAPUR PADA
INCEPTISOLS DENGAN INDIKATOR PADI GOGO
2. Bidang Kegiatan :PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap : Umi Barokah
b. NIM : H0213044
c. Jurusan : Imu Tanah
d. Universitas : Sebelas Maret Surakarta
e. Alamat Rumah dan No telp/hp :Teguhan kidul RT 04/ RW 03
Karangmalang, Sragen
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. DosenPendamping:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Komariah, STP., MSc., PhD.
b. NIDN : 0023057805
c. Alamat rumah dan No Telp. : Jl. Yustisia No.5 Perum UNS
Jati,Jaten, Karanganyar (0271) 495445 / 085743648189
6. Biaya Kegiatan Total : Rp 6.000.000,-
7. JangkaWaktuPelaksanaan : 5 bulan
Surakarta, 28 September 2015
Menyetujui,
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Hery Widijanto, S.P., M.P
NIP. 197101171996011002
Ketua Pelaksana Kegiatan
Umi Barokah
NIM. H0213044
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si
NIP : 196606111991031002
Dosen Pendamping
Komariah, STP., MSc., PhD
NIDN : 0023057805
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Khusus. .............................................................................. 2
1.3 Urgensi Penelitian.......................................................................... 2
1.4 Temuan Target ............................................................................... 2
1.5 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ........................................ 2
1.6 Luaran Kegiatan ............................................................................ 3
1.7 Manfaat Kegiatan .......................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA. ..................................................................... 4
2.1 Tanah Inseptisol ............................................................................ 4
2.2 Peranan Biochars ........................................................................... 4
2.3 Peranan Amelioran Kapur ............................................................. 5
2.4 Padi Gogo pada Tanah Inseptisol ................................................. 6
III. METODE PENELITIAN. .................................................................... 7
3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................ 8
3.2 Luaran Penelitian ........................................................................... 8
3.3 Indikator Capaian .......................................................................... 8
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................... 8
3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian ....................... 10
IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan .................................................................. 11
A. Anggaran Biaya ............................................................................... 11
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
Ringkasan
Karakter Inceptisols dengan great group berupa Psammentic (dominansi
fraksi pasir pada tekstur tanah sampai kedalaman lapis olah 50 cm) adalah
karakter porositasnya memiliki sebaran pori makro yang lebih mendominasi
dibanding pori mikro sehingga kemampuan pengikatan air menjadi rendah,
selain itu dijumpai fakta bahwa pH Inceptisols cenderung masam dan
memiliki kandungan bahan organik yang relatif rendah. Peningkatan
Kemampuan Tanah Menahan Air dan pH dengan Kombinasi Biochars dan
Amelioran Kapur Pada Inceptisols dengan Indikator Padi Gogo bertujuan
untuk mengkaji performa biochars limbah biomassa (bonggol jagung, sekam
padi dan arang kayu) dikombinasikan dengan ameliorant kapur dalam
meningkatkan Kemampuan tanah menahan air, nilai pH dan kandungan
C-organik pada Inceptisols dengan menggunakan padi gogo sebagai
indikator.
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini mencakup pengamatan
kadar lengas secara gravimetri, pH secara elektrometrik, C-organik secara
Walkey and Black dan Brangkasan kering padi gogo secara gravimetri.
Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) atau
completely randomized design (CRD). Analisis data menggunakan Fisher
Test (Uji F) dengan taraf kepercayaan 95% apabila dijumpai pengaruh
berbeda nyata maka apabila data normal akan dilanjutkan dengan uji lanjut
berupa Uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%, namun apabila data tidak
normal maka harus dinormalisasi menggunakan Krusskal Wallis. Penelitian
ini diharapkan dapat mengatasi masalah Kemampuan Tanah Menahan Air,
Bahan Organik dan pH pada Inceptisols.
Kata kunci : Limbah biomassa, Biochars, C-organik
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah Inseptisol merupakan tanah dengan drainase buruk yang
didominasi oleh pori makro yang menyebabkan kemampuan mengikat
air rendah. Tanah-tanah seperti ini stabilitas agregatnya tidak mantap
dengan retensi air yang rendah mengakibatkan kesuburan tanah
rendah.Kandungan horizon sulfuric catclay yang sangat masam
mengakibatkan nilai pH rendah dengan pH rata-rata tanah inseptisol
adalah 4,9 (Hendra et al. 2015). Tanah masam seperti Inseptisol,
umumnya memiliki faktor pembatas, seperti: defisiensi unsur hara N,
P, K, Ca, Mg dan nutrisi, serta toksisitas Al dan Fe. Selain itu, tanah
Inseptisolumumnya memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang
rendah, sehingga potensi kation pencucian (K +, NH4
+, Ca
2+, dan
Mg2+
) tinggi. Kandungan bahan organik tanah Inceptisol tergolong
rendah (Nursyamsi, 2010) sehingga sulit untuk dibudidayakan.
Persebaran tanah Inseptisol pasiran di Indonesia sangat luas,
diperkirakan memiliki luasan sebesar 70,52 juta ha atau mencapai 40
persen dari total luas daratan di Indonesia. Distribusi tanah Inseptisol,
khususnya di empat pulau besar yaitu Sumatera (17,561 juta ha),
Papua (15,485 juta ha), Kalimantan (14,903 juta ha) dan Sulawesi
(9,186 juta ha) (Puslitbangtanak, 2000).
Tanah Inseptisol memiliki warna yang beranekaragam tergantung
dari jenis bahan induknya. Warna kelabu bahan induknya dari
endapan sungai, warna coklat kemerahmerahan karena mengalami
prosesreduksi, dan warna hitam mengandung bahan organik yang
tinggi. Secara umum, kesuburan dan sifat kimia tanah inseptisol relatif
rendah, akan tetapi masih dapat diupayakan untuk dapatditingkatkan
dengan penanganan dan teknologi yang tepat.
Tanah Inseptisol sangat berpotensi untuk dibudidayakan lahan
pertanian namun perlu masukan teknologi dengan tujuan memperbaiki
kondisi tanah, terutama sifat fisika dengan penambahan bahan
pembenah tanah.Tingginya penyebaran tanah jenisInseptisol di
Indonesia, mengakibatkan pentingnya mendapatkan metode
penangananyang tepat guna dapat meningkatkan hasil dari tanah jenis
ini.
Penambahan biochars sebagai bahan pembenah tanah pada tanah
inceptisol pasiran diharapkan menjadi solusi alternatif untuk
menyelesaian permasalahan budidaya pertanian.Biochars merupakan
arang hayati hasil pirolisis (pembakaran) tidak sempurna tanpa
oksigen atau dengan oksigen rendah, disebut arang hayati karena
berasal dari biomasa tanaman (pertanian, perkebunan, dan kehutanan)
(Latuponu et al., 2012). Biochars berfungsi sebagai amelioran
(pembenah) tanah yaitu menjamin kelembaban tanah karena daya
2
retensi air besar(Laird et al., 2010). Luas permukaan biochars yang
besar mengakibatkan biochart dapat menahan air.Amelioran kapur
juga dapat meningkatkan nilai pH tanah, sehingga mengooptimalkan
efisiensi pemupukan bagi tanaman. Hal tersebut sejalan dengan
penelitianSuriadikarta (2005) Bahan amelioran dapat digunakan a
untuk meningkatkan pH dan rock phosphate (RP). Hingga saat ini
belum ditemukan kajian mengenai kombinasi biochar dan kapur untuk
mengatasi masalah pada tanah inseptisol, maka diperlukan kajian
“Peningkatan Kemampuan Tanah Menahan Air Dan pH Tanah
Inseptisol Dengan Kombinasi Biochars Dan Amelioran Kapur Pada
Tanah Inseptisol Dengan Indikator Padi Gogo.”
1.2 Tujuan Khusus
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat ditentukan tujuan
khusus sebagai berikut:
1.2.1 Mengkaji performa biochars limbah biomassa (bonggol
jagung, sekam padi dan arang kayu) dikombinasikan dengan
amelioran kapur pada Kemampuan tanah menahan air, pH
tanah dan kandungan C-organik pada tanah inseptisol.
1.2.2 Mengkaji pengaruh aplikasi biochars limbah biomassa
(bonggol jagung, sekam padi dan arang kayu)dikombinasikan
dengan amelioran kapur terhadap pertumbuhan pagi gogo.
1.3 Urgensi Penelitian
Adapun urgensi dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui apakah limbah biomassa (bonggol jagung,
sekam padi dan arang kayu) dapat dijadikan sebagai pembenah
tanah atau biochars.
1.3.2 Untuk mengetahui apakah teknologi biochars limbah biomassa
dikombinasi amelioran kapur berbagai jenis tanaman
merupakan solusi bagi permasalahan tanah Inseptisoldi
Indonesia.
1.4 Temuan Target
Temuan yang ditargetkan dari program ini adalah penggunaan
biochars arang limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dengan
kombinasi kapur yang dapat digunakan untuk meningkatkan soil
mosture holding capacity dengan indikator tanaman padi gogo pada
tanah inseptisol.
1.5 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah deret acuan
(referensi ilmiah) dari penerapan teknologi pengelolaan limbah
khususnya arang limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dengan
kombinasi kapur yang konservatif terhadap lingkungan dan berimbas
positif terhadap kegiatan budidaya pertanian.
3
1.6 Luaran Kegiatan
Luaran yang ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
rekomendasi suatu upaya pengelolaan limbah biomassa berbagai
tanaman seperti arang kayu, sekam padi dan onggok jagung sebagai
bahan pembenah tanah khusunya pada tanah inseptisol untuk
memaksimalkan produksi pada tanah tersebut.
1.7 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari program ini adalah,
1.7.1 Menambah motivasi dalam bercocok tanam pada lahan dengan
kadar lengas rendah karena kemampuan mengikat airnya yang
rendah.
1.7.2 Memberikan rekomendasi kepada petani pada daerah dengan
kemampuan mengikat air yang kurang untuk memanfaatkan
limbah biomassa tanaman yang mereka tanam untuk
meningkatkan kadar lengas.
1.7.3 Menginisiasi pengelolaan limbah biomassa berbagai jenis
tanaman yang bermanfaat untuk tanah
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah Inseptisol
Kandungan pasir pada tanah Inceptisol mengakibatkan kesuburan
tanah menjadi rendah dan tanah menjadi cepat kering karena adanya
penguapan yang cepat.Tanah pasiran mempunya pori-pori yang lebih
besar dan butiran yang lebih sedikit, sehingga sulit menahan air. Air
akan lebih cepat merembes masuk kedalam tanah dibandingkan
dengan liat. Proses “leaching” pada tanah Inceptisol pasiran lebih
besar (Candraasih et all,. 2014)
Tanah asam seperti Inceptisols, umumnya memiliki faktor
pembatas, seperti: defisiensiN, P, K, Ca, Mg dan nutrisi, dan toksisitas
Al dan Fe. Selain itu, tanah umumnya memiliki rendahkapasitas tukar
kation (KTK), sehingga potensikation pencucian (K +, NH4+, Ca2 +,
dan Mg2 +) yang tinggi. Kandungan bahan organik tanah Inceptisol
tergolong rendah (Dedi Nursyamsi, 2010).
Kesuburan tanah inceptisol sangat beragam terrgantung bahan
induk.Mulai dari yang memiliki kesuburan rendah hingga tinggi,
bereaksi masam netral, kandunga banhan organik tergolong sedang, N
dan P potensial tergolong rendah hingga tinggi, K potensial sangat
rendah hingga sedang. Kapasitas tukar kation (KTK) sedang hingga
tinggi kejenuhan basa (KB) tergolong tinggi hingga sangat tinggi
(Nelvia et all., 2012).
2.2 Peran Biocharss
Pembuatan biochars sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu di
Amazon (Terra Preta). Kegiatan ini mengubah limbah pertanian
menjadi membenah tanah yang dapat mengikat karbon, meningkatkan
keamanan pangan dan mengurangi pembukaan hutan. Proses tersebut
menghasilkan serat yang baik dan arang yang sangat porous yang
membantu tanah menahan hara dan air (IBI 2012).
Penelitian di daerah beriklim tropika dan iklim sedang
menunjukkan bahwa biochar memiliki kemampuan untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi pencucian unsur
hara, meningkatkan resistensi hara, dan meningkatkan aktivitas
mikroba. Selain itu, aplikasi biochar antara 5% dan 20% ke dalam
tanah berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa
penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat aplikasi biochar yang
rendah memberikan hasil yang positif terhadap pertumbuhan tanaman
yang dibudidayakan (Hunt dkk. 2010).
Penggunaan biochar didasarkan pada fakta bahwa pada umumnya
di Indonesia setiap tahun terdapat ratusan juta ton limbah produk
pertanian, peternakan, perkebunan, dan perhutanan. Misalnya, dari 50-
5
an juta ton produksi padi setiap tahun dihasilkan sekitar 60 juta ton
limbah berupa jerami dan sekam. Bahan organik ini mengandung
karbon yang dapat diproses menjadi biochar . Biochar dari sekam
padi juga memiliki kandungan C-organik > 35% dan kandungan unsur
hara makro seperti N, P dan K yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
limbah sekam dapat diproses menjadi biochar yang dapat
dikembalikan ke tanah sebagai bahan pembenah tanah (Ferizal 2011)
2.3 Peran Amelioran Kapur
Ameliorasi lahan merupakan salah satu cara yang efektif untuk
memperbaiki tingkat kesuburan lahan, terutama pada lahan-lahan yang
baru dibuka. Pemberian kapur di lahan sulfat masam potensial
diperlukan, karena pH tanah di lahan tersebut pada umumnya rendah
(pH<4)=. Pemberian kapur lebih efektif jika kejenuhan (Al+H) > 10%
dan pH tanah<5(Saragih et al. 2001)
Produktivitas tanah sulfat masam biasanya rendah karena pH tanah
rendah, kelarutan Fe, Al, dan Mn tinggi sertaketersediaan unsur hara
terutama P dan K dan kejenuhan basa rendah Oleh karena itu,
diperlukan bahan pembenah tanah (amelioran) untuk memperbaiki
kesuburan tanah sehingga produktivitas lahan meningkat. Bahan
amelioran yang dapat digunakan adalah kaptan untuk meningkatkan
pH dan rock phosphate (RP) untuk memenuhi kebutuhan hara P
(Suriadikarta 2005)
Berdasarkan penelitian Prasetyo, (1996) maka telah dilakukan
penelitianpenggabungan antara kapur dan beberapa unsur mikro (Cu,
Zn, Mn, dan Fe) menjadi suatu amelioran. MenurutPrasetyo dan
Gusmini (2009) dilaporkan bahwa kombinasi terbaik untuk tanaman
padi adalah 5 ton kapur/ha dan 100 kg campuran unsur mikro/ha.
Namun pada kombinasi takaran kapur 2,5 ton/ha, 3,75 ton/ha dan 5
ton/ha dengan campuran unsur mikro 50 kg/ha mempunyai pengaruh
yang hampir sama dengan perlakuan yang terbaik. Hasil penelitian itu
juga menyebutkan varietas padi asal Sumatera Barat yang toleran
terhadap lingkungan gambut yaitu Varietas padi Bungo Suntiang
Durian, Randah Kuniang, dan Lampung. Berdasarkan kenyataan di
atas maka jumlah kapur dan campuran unsur mikro kemungkinan
dapat ditekan dengan penambahan NaCl dan penggunaan varietas
yang lebih toleran (Widodo et al. 2009 cit.Prasetyo).
Pada penelitian sebelumnya diperoleh bahwa peningkatan takaran
kapur dapat memperbaiki sifat kimia tanah dan meningkatkan hasil
tanaman tomat dan mentimun di lahan sulfat masam (Koesrini dan
Pangaribuan, 2008; Koesrini dan William, 20006). Demikian juga
pemberian kombinasi kapur dan kototan ayam, juga dapat
6
meningkatkan hasil kacang panjang di lahan sulfat masam potensial
(Saleh dan William,2008).
2.4 Padi Gogo pada Tanah Inseptisol
Padi gogo memiliki potensi untuk mendukung peningkatan
produksi padi nasional, dan merupakan solusi yang diharapkan dapat
mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Bisanya pemanfaatan
lahan kering untuk pengembangan padi gogo terutama pada tanah
Inceptisol memiliki keuntungan atau nilai positif yaitu,ikut andil
dalam produksi beras nasional walaupun kontribusinya belum sebesar
kontribusi padi sawah dan memberikan tambahan penghasilan bagi
petani setempat serta konservasi lahan setempat ikut terjaga
(Prasetyo,2003).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
3.1.1 Eksplorasi Limbah Biomassa (Jagung, Sekam Padi, Arang
Kayu) dan Tanah Inseptisol
Eksplorasi limbah jagung, sekam padi dan arang kayu dari
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Limbah
tersebut akan digunakan sebagai biocharss. Eksplorasi tanah
inseptisol yang akan digunakan media tanam padi gogo didapat
dari Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
3.1.2 Preparasi Biocharss
Persiapan biocharss secara sederhana diawali dengan bahan
dasar yang sudah kering dibakar di dalam sebuah lubang
dengan menggunakan pemanasan auto thermal. Bahan dasar
tersebut dipanaskan di dalam lubang berukuran 1m x 1,5m x
1m dan dipanaskan hingga menjadi arang selama 8 jam.
Setelah pembakaran dilakukan, akan menghasilan material
berwarna hitam yang terbentuk. Produk kemudian didinginkan
dengan cara dibungkus daun pisang selama 12 jam untuk
mendapatkan arang. Setelah itu proses pendinginan dilakukan
dan dihasilkan butiran-butiran partikel berukuran 1 mm yang
sudah disaring.
3.1.3 Penyiapan Benih Tanaman dan Media Tanam
Persiapan media tanam dilakukan dengan mengambil tanah
inseptisol dari Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karang
Anyar. Tanah tersebut dikering anginkan kemudian ditumbuk
lalu diayak. Tanah hasil ayakan dipindahkan kedalam pot
sebagai media tanam. Benih padi gogo lokal varietas Buyung
yang didapat dari saprodi. Penyemaian benih diawali dengan
menjemur benih selama satu hari. Benih yang sudah dijemur
kemudian disimpan dalam karung, direndam dalam air selama
satu malam. Benih yang sudah direndam kemudian dijemur
kembali hingga terdapat bintik yang menandakan benih siap
disemai, kemudian benih tersebut disemai pada nampan plastik
yang telah diberi media tanah selama satu minggu.
3.1.4 Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan melakukan
penyiraman secara rutin dengan interval 3 hari satu kali
berdasarkan tabel crop water requirementFAO 1994.
Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh
di media tanam.
8
3.1.5 Pengamatan Performa Karakter Tanah Parametrik
Kuantitatif
Pengamatan performa karakter tanah dilakukan sebelum
penanaman dan setelah 8minggu masa tanam (masa vegetatif
maksimum) Pengamatan yang dilakukan adalah mengukur
Kemampuan tanah menahan air dengan metode gravimetri,
pH dengan pH meter dan kadar C-organik dengan pada tanah.
Metode gravimetri dengan tanah dikondisikan pada
kapasitas lapang kemudian dioven selama kurang lebih 24 jam
atau sampai beratnya konstan pada suhu 1050C kemudian
diukur kadar lengasnya. Hasil dari pengukuran kadar lengas
pada keadaan kapasitas lapang disebut sebagai soil mosture
holding capacity.
3.1.6 Pengamatan BrangkasanTanaman, Jumlah Daun dan
Tinggi Tanaman
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap satu minggu
sekali dan mengamati jumlah daun pada tanaman tiap
minggunya. Pengamatan brangkasan tanaman dilakukan
setelah 8minggu masa tanam dengan menimbang brangkasan
segar dan brangkasan kering tanaman.
3.2 Luaran
Luaran yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah publikasi artikel
ilmiah di Journal of Agriculture Veterinary Science dengan judul
artikel “Application of Biochars and Gypsum for Inseptisol to
Increase Kemampuan tanah menahan air and pH”.
3.3 Indikator Capaian
Indikator capaian dapat dimonitor dari perubahan Kemampuan
tanah menahan air dan pH tanah dari pertumbuhan tanaman padi
gogo pada 8minggu setelah tanam. Jika Kemampuan tanah menahan
air dan pH pada 8minggu setelah masa tanam lebih tinggi dibanding
kontrol maka penggunaan biochars dan amelioran kapur berpengaruh
dalam usaha meningkatkan kadar lengas dan pH tanah inseptisol.
Biochars dan amelioran kapur juga berpengaruh nyata jika tinggi
tanaman, jumlah daun dan berat brangkasan lebih besar daripada
kontrol.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.4.1 Perancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam Rumah Kaca FP UNS
dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan
9
menggunakan dua faktor, jenis biochars dan dosis kapur
dengan dua ulangan.
Faktor 1 (Jenis biochars), terdiri dari empat taraf:
J0 = Tanpa biochars (kontrol)
J1 = Arang limbah jagung
J2 = Sekam padi
J3 = Arang kayu
Faktor 2 (Dosis Kapur), terdiri dari tiga taraf:
K0 = Tanpa kapur (kontrol)
K1 = Dosis rekomendasi
K2 = Dosis dibawah rekomendasi
Berdasarkan penjelasan tersebut didapatkan kombinasi
perlakuan seperti pada tabel 3.4.1.1.
Tabel 3.4.1.1 kombinasi perlakuan
Jenis Biocharss Amelioran Kapur
K0 K1 K2
J0 J0K0 J0K1 J0K2
J0K0 J0K1 J0K2
J1 J1K0 J1K1 J1K2
J1K0 J1K1 J2K2
J2 J2K0 J2K1 J2K2
J2K0 J2K1 J2K2
J3 J3K0 J3K1 J3K2
J3K0 J3K1 J3K2
Berdasarkan tabel 3.4.1.1 dapat disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini terdapat 24 unit percobaan.
3.4.2 Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data untuk mengamati KEMAMPUAN
TANAH MENAHAN AIR dan pH tanah dilakukan dengan
mengamati kadar lengas, kadar C-organik dan pH tanah
sebelum mulai tanam dan sesudah 8minggu tanam.
Pengumpulan data berat brangkasan kering dan basah
dilakukan sesudah 8minggu tanam. Pengumpulan data tinggi
tanaman dan jumlah daun dilakukan dengan melakukan
pengamatan setiap satu minggu sekali.
Analisis data dari keseluruhan data dilakukan dengan
menggunakan anova pada keseluruhan data yang telah
didapatkan. Uji tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
Minitab atau SPSS. Jika data yang dihasilkan signifikan maka
dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan melakukan uji
lanjut.
10
3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian
Penafsiran data yang telah dianalisi dapat dilakukan dengan melihat
perubahan KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH diakhir
penelitian. Jika KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH
diakhir penelitian lebih besar daripada diawal maka kombinasi
perlakuan berperan dalam perubahan KEMAMPUAN TANAH
MENAHAN AIR dan pH tanah. Kesimpulan yang dapat diambil jika
KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR dan pH diakhir lebih tinggi
dibanding diawal maka target penelitian dinyatakan berhasil. Apabila
tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat brangkasan lebih besar
daripada kontrol maka dapat disimpulkan bahwa target penelitian
dianggap berhasil.
11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Tabel 4.1.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang
Sekop, Pollybag, Flakon, Keranjang wadah
semai, Nampan, Sprayer, Plastik, Drum,
Kertas label, elemeyer, Botol semprong,
Selang, Saringan 3 tingkat, Pembuatan
rumah plastik, Meteran, Bambu
980.000
2 Bahan Habis Pakai
Kayu, Bonggol Jagung, Sekam padi, Bibit
pagi gogo, Aquadest 20 L, Gipsum, kassa,
Minyak tanah.
810.000
3 Perjalanan
Pengadaan bahan-bahan penelitian,
pengadaaan alat-alat penelitian,
pengambilan sampel, transportasi
penelitian, transportasi pembuatan laporan.
740.000
4 Lain Lain
Pembuatan laporan, Biaya publikasi jurnal,
Seminar, Biaya Akses Laboratorium,
Analisis Laboratorium (C-organik, pH
tanah, Kadar Lengas).
3.470.000
Total Biaya 6.000.000
4.2 Jadwal
Tabel 4.2.1 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat-alat
penelitian
2 Persiapan bahan bahan
penelitian
3 Penanaman
4 Panen
5 Analisis Laboratorium
6 Analasisi Data
7 Pembuatan Hasil
8 Penyelesaian Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Candraasih Kusumawati, N.N., Trinadewi, A.A.A.S, Siti,N.W. 2014.
Pertumbuhan dan Hasil Stylosanthes guyanensis cv Ciat 184
Pada Tanah Entisol dan Inceptisol yang Diberikan Pupuk
Organik Kascing. Majalah Ilmiah Peternakan. Vol.17(2)
Ferizal, M. 2011. Arang Hayati (Biochar) sebagai Bahan Pembenah Tanah.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh. Edisi Khusus
Penas XIII. 2 hlm
Hendra J S, Alida L, Posman M. 2014. Aplikasi Kompos Ganggang Cokelat
(Sargassum polycystum) Diperkaya Pupuk N,P,K Terhadap
Inseptisol dan jagung. J. Online Agroteknologi 2(4):1538-1544
Hunt, J., M. Duponte, D. Sato, and A. Kawabata. 2010. The Basics of Biochar
: A Natural Soil Amandment. Soil and Crop
Management.Colengge of Tropical Agriculture and Human
Resources.University of Hawai’I at Manao.1-6. J. Litbang
Pertanian, 24(1)
Laird. D., F. Pierce, W. Baiqun, H. Robert, K. Douglas, 2010. Biochar Impact
on Nutrient Leaching From a Midwestern Agricultural Soil. J.
Geoderma 158 (2010).
Latuponu H, Dj. Shiddieq, A. Syukur dan E. Hanudin. 2012. Pemanfaatan
Limbah Sagu Sebagi Bahan Aktif Biochar Untuk meningkatkan
P Tersedia dan Pertumbuhan Jagung di Ultisol. J.Pembangunan
Pedesaan 12(2) : 136-143
Nelvia, Agus Sutikno, Rita Sri Haryanti. 2012. Sifat Kimia Tanah Inceptisol
dan Respon Selada terhadap Aplikasi Pupuk Kandang dan
Trichoderma. J. Teknobiologi 3(2) :139-143.
Nursyamsi D. 2010. Identification of Nutrient Deficiencies at Calcareous Soil
for Maize. J. Tropical Soil 15(3):203-212
Prasetyo, T. B. 1996. Perilaku Asam-Asam Organik Meracun Pada Tanah
Gambut yang Diberi Garam Na dan Beberapa Unsur Mikro
Dalam Kaitannya Dengan Hasil Padi. Fakultas Pertanian
IPB:Bogor
Prasetyo, T.B. dan Gusmini. 2009. Formulasi Amelioran pada tanah gambut
untuk Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung. Fakultas
Pertanian IPB : Bogor
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi. 2000. Atlas Sumber Daya
Tanah Ekslorasi Indonesia, Skala 1:1.000.000. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor
Saleh, M., E. William. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang
Panjang Dengan Pengelolaan Bahan Amelioran di Lahan
Pasang Surut Sulfat Masam Potensial. Makalah disampaikan
pada Seminar Nasional Pengembangan Lahan Rawa.Banjarbaru,
5 Agustus 2008.
Saragih, I., Ar-Riza, N. Fauziah.2001. Pengelolaan Lahan dan Hara Untuk
Budidaya Palawija di Lahan Rawa Pasang Surut. Dalam: I. Ar-
Riza, T. Alihamsyah, M. Sarwani (eds). Pengelolaan Tanah dan
Air di Lahan Pasang Surut. Monograf Balai Penelitian Tanaman
Pangan Lahan Rawa Banjarbaru
Subagyo, H., Nata Suharta, dan Agus. B. Siswanto. 2000. Sumber daya
Lahan Indonesia dan Pengelolaannya: Tanah-Tanah Pertanian
di Indonesia. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat:Bogor.
Suriadikarta, D.A. 2005. Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Untuk Usaha
Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian:Jakarta
Widodo; T. B. Prasetyo, dan I. Suliansah. 2009. Eksplorasi Seleksi
Karakterisasi Varietas Padi Toleran Asam-Asam Organik dan
Ameliorasi Sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Sawah
Gambut. Universitas Taman Siswa:Padang.
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA PROGRAM
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Umi Barokah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Tanah
4 NIM H0213044
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 29 Desember 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085729621216
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Plumbungan 2
Karangmalang
Sragen
SMPN 2 Sragen SMAN 1 Sragen
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 29 September 2015
Pengusul,
Umi Barokah
H0213044
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PELAKSANA PROGRAM
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alif Husna Lantip Nastiti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Tanah
4 NIM H0213003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 16 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087878800610
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Paseban 11 Pagi
Jakarta Pusat
Jatisari 1 Bekasi
SMPN 24 Bekasi SMAN 5 Bekasi
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2004
2004-2007
2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 29 September 2015
Pengusul,
Alif Husna Lantip Nastiti
H0213003
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Putri Alvernia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Tanah
4 NIM H0213033
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 26 Oktober 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 081999894057
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Tunas Harapan
Bekasi Barat
Santo Yoseph
Jakarta Timur
Santo Yoseph
Jakarta Timur
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 “Best Position Paper” di
Brawijaya Model United Nation
2014 World Health Organization
Committee
Universitas
Brawijaya
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 29 September 2015
Pengusul,
Putri Alvernia
H0213033
Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rhitma Kemala
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Tanah
4 NIM H0214035
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 01 Oktober 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085278356939
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 007 Pkl.
Kerinci
SMPN 1
Pekanbaru
SMAN 8
Pekanbaru
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2002-2008 2008-2011 2011-2014
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM DIKTI 2015.
Surakarta, 29 September 2015
Pengusul,
Rhitma Kemala
H0214035
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar) Komariah, STP., MSc., PhD.
Jenis Kelamin Perempuan
Jabatan Fungsional Asisten Ahli
NIP/NIK/No. Identitas lainnya 197805232008122001
NIDN 0023057805
Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 23 Mei 1978
E-mail [email protected]
Nomor Telepon/HP (0271) 495445 / 085743648189
Alamat Kantor FakultasPertanian UNS, Jl. Ir. Sutami No.36
A Kentingan Solo
Nomor Telepon/Fax (0271) 637457/Fax. 637457
Lulusan yg telah dihasilkan S1= 17 orang ;
S2= 5 orang;
S3= - orang;
Mata kuliah yang diampu 1. Agroklimatologi
2. Agrohidrologi
3. Pengelolaan Air
4. Survei Tanah dan Evaluasi lahan
5. Pemetaan
6. Statistika
7. Metode Ilmiah
8. Penyajian Ilmiah
9. Alat dan Mesin Pertanian
10. Perancangan Penelitian
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama
Perguruan
Tinggi
UNILA Gifu Univ.,
Jepang
Gifu Univ.,
Jepang
Bidang Ilmu Teknik Pertanian Agricultural
Production
and
Environment
Biological
Environment
Tahun Masuk-
Lulus
1996 – 2001 2003 – 2005 2005 – 2008
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
RancanganVolumeIrigasi dan
DimensiSaluransertaWaktuPemberian
Air pada Sistem Alur
untukTanamanPepaya (Carica
papaya L.) Usia 1 s.d. 3
BulanSetelahTanam
Soil Physical
Properties as
Affected by
Selected
Organic Mulch
and Field
Management
The Effects of
Organic
Amendment
on Soil
Properties and
Crop
Production
Nama
pembimbing
/Promotor
Ir. Sarnadi, MS Prof.
Masateru
Senge
Prof.
Masateru
Senge
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul penelitian
Pendanaan
Sumber
Jumlah
(Juta
Rp)
1. 2011 Analisis Proses Pergeseran Musim
sebagai Dampak Anomali Iklim dan
Pengaruhnya terhadap Perubahan
Sistem Budidaya Pertanian di Lahan
Kering (Studi Kasus di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah)
Hibah Fundamental 80
2. 2012 Water Harvesting for Climate Change
Adaptation Strategy with On-Farm
Reservoir at Rainfed Lands under
Tropical Monsoon Climate
JSPS 300
3. 2012 Analisis Amandemen Lahan Lereng
Merapi Dengan Bahan Organik
Untuk Pemulihan Produktivitas Pasca
Erupsi November 2010
HibahUnggulanDIKTI 145
4. 2013 Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Guna Mengantisipasi Short-Drought
Akibat Anomali Cuaca Pada Lahan
Kering Dengan Embungisasi Mikro
Di Kabupaten Karanganyar
HibahUtama; BOPTN
UNS
75
5. 2014-
2015
Pemanfaatan Informasi Enso (El Nino
Southern Oscillation) Untuk Evaluasi
Dan Pengembangan Pranata Mangsa
Dan
Kearifan Lokal Sejenis Sebagai
Strategi
Adaptasi Perubahan Iklim
Mendukung
Ketahanan Pangan
Hibah Penelitian
Unggulan
Perguruan
Tinggi
140
6. 2014 Focus Group Discussion: Pemikiran
Akademisi Pertanian Menuju
Pertanian Masa Depan
Hibah PKPKG-UNS 40
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
(Juta Rp)
1. 2011 Pemanfaatan data iklim untuk
perencanaan pola tanam
Mandiri 2
2. 2012 Penyuluhan tentang Konservasi Air
untuk pertanian
JSPS 10
3 2012 Pengukuran Iklim (Curahan Hujan) Mandiri 5
untuk Pertanian Di Kelompok Tani
Makmur I
4 2012 Pentingnya Konservasi/ Penyimpanan
Air Hujan untuk Pertanian
Mandiri 2
5 2012 Kualitas Panen Air Hujan untuk
Pertanian
JSPS 5
6 2014 Pelatihan pengukuran hujan dengan alat
penakar hujan sederhana
Mandiri 2
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel ilmiah Nama Jurnal Volume/-
Nomor/Tahun
1.
Crop water productivity (CWP)
with the small farm reservoir
(SFR) as a supplemental irrigation
for cash crop on rainfed area in
Karanganyar Regency, Indonesia
Global Advanced
Research Journal of
Agricultural
Science
Vol.
3/No.6/Th.
2014
2.
Effects of Climate Change on
Crop Production in Thaba-Tseka
and Mokhotlong Districts Lesotho
Highlands
IOSR Journal of
Agriculture and
Veterinary Science
(IOSR-JAVS)
Vol.7/Issue.1/
Th. 2014
3.
Effects of Merapi Mountain
Eruption on Arable Land and the
Efforts of Rehabilitation
Agriculture Science
Journal
Vol.29/No. 1
/Th. 2014
4.
The Development of Water
Harvesting Research for
Agriculture
Reviews in
Agricultural
Science
Vol. 1/ Hal
:31-42/ Th.
2013
5.
Soil properties affected by
combinations of soil solarization
and organic amendment
Paddy and Water
Environment
Vol.9 No.3.,
2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/-
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
Bilateral collaborative
seminar: Hydrology of water
conservation for agriculture
Small on-farm reservoir:
An adaptation strategy on
climate change for
farmers.
Udayana
University, Bali,
Indonesia. 13
Oct. 2014.
2. Integrated Agricultural
Seminar Lecture.
Water Harvesting for
Agriculture
Nakatsugawa
Japan. 26-29
Aug. 2014
3. The 4th Indonesian Climate
Change Expo
Small Farm Reservoir for
irrigation (in Indonesian)
Jakarta,
Indonesia. 1-4
May 2014.
4. General Lecture on Climate Climate Changes on Gifu University,
Change Precipitation Impacts Japan, Januari
2013
5. Bilateral Seminar: “Toward
Climate Change Adaptation
Strategy
Management of Hydrology
and Agricultural System”
Trend of climate change in
Karanganyar regency,
Central Java and the
effects on
agricultural system.
UNS, Indonesia.
20 Nov. 2012
6. Symposium “Recent Topics in the
Agricultural Science and
Technology”
Water Harvesting: Previous, Present
and Future Prospects
Gifu
Univer
sity,
Japan,
20 Juli
2012
7. Seminar dan KongresNasional X
HimpunanIlmuTanah Indonesia
DampakPerubahanIklimterhadapPen
gkelasan Wilayah
AgroklimatOldemanKabupatenKara
nganyar, JawaTengah
Suraka
rta 6-8
Desem
ber
2011
8. Semiloka“PenguatanPengelolaanT
anamanTerpadu dan
AntisipasiPerubahanIklimuntukPe
ningkatanProduksi Pangan”
DampakPerubahanIklimterhadapKej
adianIklimEkstrim dan Pengaruhnya
pada Usahatani di
KabupatenKaranganyar,
JawaTengah
Suraka
rta, 1
Desem
ber
2011
9. SeminarHasil-
hasilPenelitiandosenFakultasPerta
nian UNS dana DIKTI TA
2010/2011
IdentifikasiAnakanKemarau di
KecamatanGondangrejo, Kab.
Karanganyar untuk Antisipasi
Kegagalan Panen Akibat Perubahan
Iklim
Fakult
as
Pertani
an,
UNS,
15
Januari
2011
1
0.
International Conference of
Agriculture and Food Engineering
Conservation Techniques for Soil
Erosion Control in Tobacco-Based
Farming System at Steep Land
Areas of ProgoHuluSubwatershed,
Central Java, Indonesia.
Tokyo,
Japan,
May
26-28,
2010
A. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Buku Jumlah
halaman Penerbit
B. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul/Tema HKI Jenis
Nomor
pendaftaran/
sertifikat
C. Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun
Terakhir
No.
Judul / Tema/ Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya Yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
penerapan
Respon
Masyarakat
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT).
Surakarta, 29September 2015
Yang menyatakan,
Komariah, STP., MSc., PhD
NIP 197805232008122001
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Sprayer Untuk wadah
sekaligus
penyemprot
alkohol
5 8.000 40.000
Dryglaski Untuk
meratakan
inokulum
pada media
dengan
metode
spread plate
5 10.000 50.000
Jarum Ose Untuk
inokulasi
inokulum
3 10.000 30.000
Plastik
Autoklaf
digunakan
untuk lapisan
pertama
botol kultur
yang hendak
di autoklaf
2 pak 50.000 100.000
Tissue Untuk
membersihka
n peralatan
agar tetap
steril
2 pak 9.000 18.000
Sarung
Tangan
Untuk
menjaga
tangan agar
tetap aseptis
di
laboratorium
10 2.500 25.000
Masker Untuk
melindungi
wajah dan p
saat di
laboratorium
10 2.000 20.000
Korek Api Untuk
memantik
Api
2 1.000 2.000
Plastik Wrap Untuk
membungkus
petridish
dalam isolasi
1 50.000 50.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1 Umi
Barokah/
H0213044
Ilmu Tanah 25 Survey dan
pembuatan
Biochars
2 Alif Husna
L.N./
H0213003
Ilmu Tanah 20 Anlisis Fisika
dan
Penanaman
3 Putri
Alvernia R/
H0213033
Ilmu Tanah 25 Anlisis Kimia
dan
Perawatan
4 Rhitma
Kemala/
H0214035
Ilmu Tanah 25 Perawatan
dan
Pembuatan
Biochars