29
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan keperawatan pada pasien secara profesional dapat membantu pasien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi pasien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan pasien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada pasien yang melibatkan pasien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan 1

Proposal Ronde

  • Upload
    mobile8

  • View
    50

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddf

Citation preview

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan pada pasien secara profesional dapat membantu pasien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi pasien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan pasien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.

Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat associate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada pasien yang melibatkan pasien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktek keperawatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan UmumSetelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan perawat dapat menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis.

1.2.2 Tujuan Khususa. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sitematis dalam pemecahan masalah keperawatan pasien

b. Memberikan tindakan yang tepat pada masalah keperawatan pasien

c. Meningkatkan kemampuan menganalisa masalah

d. Meningkatkan kemampuan validasi data klien

e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan

f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi intervensi keperawatan

g. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien

h. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja

i. Meningkatkan kemmpuan justifikasi

j. Meningkatkan kemampuan asuhan keperwatan secara menyeluruh1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi pasien

a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa penyembuhan

b. Memberikan perawatan secara professional dan efektif kepada pasien

c. Memenuhi kebutuhan pasien

1.3.2 Bagi perawat

a. Meningkatkan kemampuan kognitif dan efektif dan psikomotor perawat

b. Meningkatkan kerja sama tim

c. Menciptakan komunitas keperawatan professional

1.3.3 Bagi rumah sakit

a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit

b.Menurunkan lama hari perawatan pasien

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan dalam mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan disamping pasien membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang melibatkan seluruh anggota tim.

2.2 Tujuan

a. Tujuan umum

Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis

b. Tujuan khusus

1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sitematis dalam pemecahan masalah keperawatan pasien

2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan pasien

3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien

4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan

5. Meningkatkan kemampuan justifikasi

6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

2.3 Manfaat Ronde Keperawatana. Masalah pasien dapat teratasib. Kebutuhan pasien dapat terpenuhic. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesionald. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatane. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar2.4 Kriteria Pasien

Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan

b. pasien dengan kasus baru atau langkah2.5 Peran Perawat Dalam Ronde Keperawatan a Peran Perawat Primer dan Perawat Associate

1. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien

2. Menjelaskan diagnosis keperawatan

3. Menjelaskan intervensi yang dilakukan

4. Menjelaskan hasil yang didapat

5. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil

6. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji

b Peran Perawat Konselor

1. Memberikan justifikasi

2. Memberikan reinforcement

3. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional tindakan

4. Mengarahkan koreksi

5. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

2.6 Alur Ronde Keperawatan

Tahap Pra Ronde

Proposal

Tahap pelaksanaan di Nurse Station

Tahap pelaksanaan di Kamar Pasien

Tahap pelaksanaan di Nurse Station

Pasca RondeBagan 2.1 Alur Ronde KeperawatanBAB IIIRENCANA KEGIATAN

3.1 Pengorganisasian

a. Penanggung Jawab: Rizky Rahmawatai, S.Kep.

b. Kepala Ruangan: Agus Setia Budi, S.Kep.c. PP I

: Eva Karmila, S.Kep.d. PP II

: Intan Kristi D., S.Kep.e. PA I

: Rizky Rahmawati, S.Kep.f. PA II

: Desy Alvionita, S.Kep.

g. Konselor

: Susilowati, S.Kep.,Ns.h. Dokter

: dr.Imami. Ahli Gizi

:j. Apoteker

: Novameik. Supervisor

: Sufrida, S.Kep.,Nsl. Pembimbing

: Susilowati, S.Kep.,Nsm. Pembimbing Akademik : Ahmad Nur Khoiri, S.Kep.,Ns.,M.Kesn. Observer

: Charis Lutfi Azi, S.Kep.3.2 Kegiatan Ronde Keperawatan

a. Pra Ronde

1. Menentukan kasus dan topik

2. Menetukan tim ronde

3. Membuat informed consent4. Membuat pre planning

5. Diskusi6. Mencari sumber atau literature

7. Ronde

8. Diskusi

9. Demonstrasi

b. Pasca Ronde

1. Evaluasi pelaksanaan ronde

2. Revisi dan perbaikan3.3 Mekanisme Kegiatan Ronde KeperawatanTahapWaktuKegiatanPelaksana TempatKegiatan pasien

Pra RondePra RondePra Ronde

1. Menentukan kasus dan topik

2. Menentukan tim ronde3. Menentukan literatur4. Membuat proposal5. Mempersiapkan pasien

6. Diskusi pelaksanaanPPRuang Marwah I

5 menitRondePembukaan

1. Salam pembuka

2. Memperkenalkan tim ronde

3. Menyampaikan identitas dan masalah pasien

4. Menjelaskan tujuan rondeKaruNurse Station

30 menitPenyajian Masalah

1. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim ronde

2. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan pasien

3. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilaksanakan dan serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikanValidasi Data

1. Mencocokan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan.2. Diskusi Tim Ronde

3. Diskusi antara anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan tersebut.

4. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruang tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.

5. Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan. PP

Karu, PP, Dokter, Ahli Gizi, ApotekerKaru, PP, Dokter, Ahli Gizi, Apoteker

Nurse Station

Ruang PerawatanNurse Station

Pasca Ronde10 menit1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi keperawatan

2. PenutupKaru, PP, PA, Supervisor, PembimbingNurse Station

3.4 Metode

a. Bedside teaching (validasi ke pasien)

b. Diskusi

3.5 Instrument

a. Format pelaksanaan ronde keperawatan

b. Informed Consent

c. Resume pasien (pelaksanaan ronde keperawatan)3.6 Alat Bantu a. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi.

b. Status pasien.

c. Alat bantu demonstrasi3.7 Pelaksanaan a Hari/ Tanggal : Hari Jumat, 17 April 2015b Pukul

: 13.00 WIB sampai dengan selesaic Tempat : Ruang Marwah I RSU Haji Surabaya3.8 Peserta

Kegiatan ini dihadiri oleh :

a Kepala ruang Marwah I RSU Haji Surabaya

b Perawat ruang Marwah I RSU Haji Surabayac Dosen pembimbing STIKES PEMKAB Jombang

d Mahasiswa S1 Keperawatan praktek manajemen STIKES PEMKAB Jombange Pasien ruang Marwah I RSU Haji Surabaya3.9 Kriteria evaluasia Evaluasi struktur

1. Persyaratan administrative (inform consent, alat, dll)2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat ronde keperawatan3. Persiapan dilakukan sebelumnyab Evaluasi proses

1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukanc Evaluasi hasil

1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan2. Masalah pasien dapat teratasi3. Perawat dapat:a) Menumbuhkan cara berfikir yang kritisb) Meningkatkan cara berfikir yang sistematisc) Meningkatkan kemampuan validitas data pasiend) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatane) Menunbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien3.10 Penutup

Demikian proposal ini dibuat, atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.Surabaya, 17 April 2015

Mengetahui,

Pembimbing RuanganSusilowati, S.Kep.NsPenanggung JawabRizky Rahmawati, S.Kep

BAB IVPELAKSANAAN

4.1 Persiapan

1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subjek ronde keperaewatan

2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan

3. Menentukan materi ronde keperawatan

4. Mmenyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan termasuk menghubungi pihak pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan, meminta informed consent kepada keluarga klien

5. Menyiapkan skenario pelaksanaan ronde keperawatan

6. Menjelaskan tujuan pelaksanaan ronde keperawatan

7. Meminta menandatangani informed consent pada keluarga pasien

8. Menyebarkan undangan pada supervisor antara anggota dan para anggota tim ronde keperawatan

4.2 PelaksanaanSelama praktek manajemen di ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya kami telah melaksanakan ronde keperawatan pada hari Jumat, 17 April 2015 pukul 13.30 14.00 WIB pada klien Ny.H. dengan diagnose medis Hernia Umbilicalis. Pasien mengatakan nyeri pada daerah pusat yang sudah berlangsung selama 6 bulan. Pasien melakukan operasi Repair Hernia Umbilicalis pada tanggal 14 April 2015, namun pada hari kedua post operasi pasien mengatakan bahwasannya belum bisa flatus sehingga masih terasa nyeri perut dan nyeri luka post operasi.

Kegiatan ronde diikuti oleh 1 orang dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang supervisor, 1 orang pembimbing klinik, 1 orang pembimbing pendidikan, 1 Apoteker ruang Marwah 1, dan ahli gizi, 11 mahasiswa profesi Ners di ruang Marwah 1 adapun yang berperan sebagai Karu, PP1 dan PP2, PA1 dan PA2.

Setelah dilakukan ronde keperawatan dilanjutkan diskusi untuk membahas masalah yang terjadi pada klien dan mendengar masukan dari konselor, supervisor, ahli gizi, dan apoteker. Ada beberapa saran yang harus disampaikan yaitu:

1. Dokter memberikan saran agar pasien dilakukan mobilisasi dengan jalan-jalan untuk mengurangi rasa perut kembung yang terjadi akibat kurangnya mobilisasi pada pasien

2. Apoteker mengatakan bahwa obat yang diberikan kepada pasien sudah tepat sesuai dengan kondisi, namun pengobatan yang dilakukan harus seimbang antara pengobatan menggunakan farmakologi dan nonfarmakologinya.

3. PP menyarankan agar memberikan motivasi untuk melakukan mobilisasi.

4. Memberikan health education tentang personal higiene.5. Melakukan imobilisasi setiap 2 jam untuk menghindari terjadinya dekubitus.6. Ahli Gizi mengusulkan untuk memberikan makanan tinngi kalori tinggi (TKTP) seperti : nasi, kentang ikan, ayam, telur, daging, dan memberikan ekstrak sari kutuk, serta berikan ekstrak putih telur7. Apoteker mengusulkan injeksi Ondancenton 4 mg untuk dihentikan dan ketorolac 30 mg di ganti dengan antrain 500 mg/ml, terapi Terfacef/Ceftriaxon 1 gr serta di lanjutkan.

4.3 Hambatan

1. Penataan ruangan kurang maksimal

2. Kurang siapnya Kepala ruangan dalam membuka jalannya ronde keperawatan, sehingga kata-kata yang diucapkan kurang sempurna

3. Peran perawat primer 2 kurang nampak, sehingga tidak bisa berargumentasi4.4 DukunganKepala ruangan, pembimbing akademik, dan pembimbinmg klinik mendukung pelaksanaan ronde keperawatan sepenuhnya dan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan sertya memberikan masukan, kritikan yang bersifat membangun saat mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan dan pemberianan asuhan keperawatan

4.5 Resume Pelaksanaan Ronde KeperawatanPenanggung Jawab: Rizky Rahmawati, S.Kep.

Kepala Ruangan: Agus Setia Budi, S.Kep.

Perawat Primer 1: Eva Karmila, S.Kep.

Perawat Primer 2: Intan Kristi D, S.Kep.

Perawat Associat: Rizky Rahmawati, S.Kep.

Perawat Associat: Desi Alvionita, S.Kep.Hari/tanggal: Kamis, 17 April 2015Jam : 03.00 - selesaiTempat : Ruang Marwah 1 RSU HAJI Surabaya.

Acara : Ronde Keperawatana. Acara dihadiri oleh :

1. Pembimbing akademik sebanyak 1 orang,

2. Pembimbing ruangan sebanyak 1 orang

3. Dokter spesialis penyakit dalam sebanyak 1 orang

4. Supervisor sebanyak 1 orang,

5. Ahli gizi 1 orang

6. Apoteker Ruang Marwat 1 sebanyak 1 orang

7. Mahasiswa sebanyak 10 orang

b. Susunan acara :

1. Persiapan anggota dalam kegiatan ronde keperawatan terutama yang berperan sebagai Kepala Ruangan, PP1 dan PP2, PA1 dan PA2.

2. Pelaksanaan role play ronde keperawatan yang diawasi oleh supervisor.

3. Diskusi tentang jalannya kegiatan ronde keperawatan.c. Hasil evaluasi :

1. Evaluasi Struktur

Persiapan dilaksanakan 3 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan laporan pelaksanaan, undangan dan berlatih role play. Perawat primer 1 yang mengajukan untuk diadakannya ronde keperawatan serta anggota tim ronde keperawatan lainnya yang akan mengikuti proses ronde keperawatan diantaranya meliputi Kepala Ruangan, dokter spesialis penyakit dalam, supervisor, perawat senior, ahli gizi, pembimbinga ruangan,Perawat Primer 2, Perawat Associate.

2. Evaluasi Proses

NoWaktuKegiatan

113.00Perawat Primer 1 (PP1) menghampiri Karu dan mengatakan bahwa pasien Ny.H kamar A1 mempunyai masalah keperawatan yang belum dapat diselesaikan, untuk itu PP1 mengajukan pada Karu untuk diadakannya ronde keperawatan. PP1 segera mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk ronde keperawatan. Karu mengecek semua persiapan ronde keperawatan dan mempersilahkan PP1 untuk melakukan ronde keperawatan.

213.15PP1 mengundang semua anggota/ tim ronde keperawatan untuk memasuki ruang pertemuan.

313.30Karu, PP1, PA1, PP2, PA2, dokter, supervisor, perawat senior, ahli gizi berkumpul di ruang pertemuan, duduk dalam satu meja.

1. Karu membuka acara untuk ronde keperawatan pada pasien Ny.S memperkenalkan tim dan menyampaikan tujuan diadakannya ronde keperawatan.

2. Karu memberikan kesempatan pada PP1 untuk menjelaskan kasus/ masalah keperawatan yang ingin di diskusikan secara singkat dan jelas.

3. PP1 menjelaskan kondisi pasien yakni Ny.S, mencakup keluhan utama saat ini atau kondisi terakhir pasien, riwayat penyakit sekarang, hasil observasi terakhir, masalah keperawatan yang belum dapat diselesaikan serta intervensi yang sudah maupun yang belum dilaksanakan.4. Karu mempersilahkan pada anggota tim ronde yang lain untuk mengajukan pertanyaan/ mengklarifikasi terhadap penjelasan yang telah disampaikan oleh PP1.5. PP2 mengajukan beberapa masukan dan kemudian dijawab oleh PP1.6. Karu memastikan bahwa sudah tidak ada yang perlu diklarifikasi lagi kemudianKaru memimpin tim ronde untuk memvalidasi data ke bed pasien.7. Seluruh tim ronde menuju ke bed pasien

8. Karu, PP1, PP2 memvalidasi keadaan pasien.

9. Karu memimpin tim ronde untuk kembali ke ruang pertemuan setelah validasi data selesai guna mendiskusikan lebih lanjut masalah pasien.

10. Karu mempersilahkan pada PP1 dan PP2, dokter, supervisor, pembimbing akademik, ahli giziuntuk menyampaikan saran/ masukannya.

11. Karu mempersilakan PP1 untuk menanggapi masukan atau saran yang telah disampaikan oleh PP2, dokter, Karu, Supervisor, perawat senior, pembimbing akademik.

12. Karu mempersilakan mendiskusikan dan intervensi apa yang tepat dalam menyelesaikan masalah pasien yang akan dilaksanakan.

13. Karu menyimpulkan hasil diskusi.

14. Karu menyampaikan kesimpulan dari diskusi yang telah dilaksanakan.

1). Dokter memberikan antibiotik yang tepat untuk penyaki yang diderita klien.

2). PP2 menyarankan agar memberikan motivasi kepada klien untuk menghabiskan porsi makan..

3). Memberikan health education tentang personal hygiene.

4). Ahli gizi akan memberikan kebutuhan nutrisi 1200 kal.

5). Penenuhan gizi pasien harus diperhatikan.

15. Karu mendelegasikan pada PP1 untuk melaksanakan/ menerapkan hasil diskusi yang telah diperoleh.

16. Karu menutup ronde keperawatan.

414.00Diskusi dengan supervisor, pembimbing klinik dan akademik :.1. Sufrida, S. Kep., Ns Untuk Karu kurang persiapan dalam membuka ronde Untuk status pasien disertakan DS dan DO, intervensi sesuai nic noc2. Susilowati, S. Kep., PP1 kurang lengkap dalam menyajikan materi Askep PP1 tidak lengkap dalam menyebutkan DO PP2 kurang aktif dalam menanggapi diskusi Penyajian harus sistematis, urut sesuai dengan masalah, lengkap Banyak membaca dan membuat intervensi PP1 belum melaporkan masalah apa yang sudah dilakukan dan belum3. Ahmad Nur Khoiri, S.Kep Untuk kedua PP juga kurang aktif, untuk diagnosa juga kurang diperjelas

514.15Kegiatan ronde keperawatan berakhir

BAB V

EVALUASI

5.1 Evaluasi Struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan, dimulai dari pembuatan penentuan pasien, pembuatan proposal dan laporan asuhan keperawatan, konsultasi dan koordinasi dengan pembimbing akademik dan klinik dan penyebaran undangan. Pasien yang akan dilakukan ronde adalah Ny. H dengan diagnosa medis Hernia Umbilikalis. 5.2 Evaluasi Proses

1. Perawat primer melaporkan kepada kepala ruangan bahwa akan dilakukan ronde keperawatan pada Ny. H dengan diagnosa medis Hernia Umbilikalis. Pasien mengatakan nyeri pada daerah pusat yang sudah berlangsung selama 6 bulan. Pasien melakukan operasi Repair Hernia Umbilicalis pada tanggal 14 April 2015, namun pada hari kedua post operasi pasien mengatakan bahwasannya belum bisa flatus sehingga masih terasa nyeri perut dan nyeri luka post operasi.2. Persiapan sudah diselesaikan dan para undanga sudah hadir, kegiatan siap dimulai

3. Kepala ruangan membuka kegiatan ronde keperawatan

4. Kepala ruangan mempersiapkan perawat primer menyampaikan identitas klien, pengkajian keperawatan klien, intervensi yang telah dilakukan

5. Selurh tim ronde keperawatan memvalidasi data kepasien

6. Kepala ruangan membuka sesi diskusi

7. Kepala ruangan membuka sesi klarivikasi dari peraewat primer lain, dokter, tim gizi, apoteker, konselor mengenai data yang sudah di diskusikan

8. Kegiatan ronde kegiatan ditutup oleh moderator

5.3 Evaluasi hasil

1. Perawat primer melapor ke kepala ruangan bahwha akan dilakukan ronde keperawatan pada klien Ny. H dengan diagnosa medis Hernia Umbilikalis dengan masalah keperaweatan utama adalah Ansietas dan Nyeri Akut

2. Persiapan sudah diselesaikan dan para undangan sudah hadir. Kegiatan siap dimulai.

3. Kepala ruangan mempersiapkan perawat primer menyampaikan identitas klien, pengkajian keperawatan klien, intervensi yang telah dilakukan

4. Kepala ruangan mempersiapkan perawat primer menyampaikan identitas klien, pengkajian keperawatan klien, intervensi yang telah dilakukan

5. Selurh tim ronde keperawatan memvalidasi data kepasien

6. Kepala ruangan membuka sesi diskusi

7. Kepala ruangan membuka sesi klarivikasi dari peraewat primer lain, dokter, tim gizi, apoteker, konselor mengenai data yang sudah di presentasikan

8. Kegiaan ronde keperawatan ditutup oleh moderator

9. Masukan dan saran dari supervisor dan konselor, ahli gizi, dan apoteker. Ada beberapa saran yang disampaikan, di antaranya:

Dokter yang merawat pasien mengusulkan agar pasien lebih banyak untuk bergerak (mobilisasi)

Dalam pemeriksaan fisik serta validasi ke pasien DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana Dkk. Jakarta

Perry, Potter. 2000. Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

PP konsultasi dengan KARU

Validasi Data

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien :

Informed Consent pasien

Hasil pengkajian/validasi data

Penyajian Masalah

Apa yang menjadi masalah?

Croscek data yang adayang mendukung?

Apa yang menyebabkan masalah tersebut?

Apa yang sudah dilakukan?

Apa hambatan yang ditemukan dilakukan?

Diskusi PP-PP, konselor, KARU, Ahli Gizi

Lanjutan Diskusi di Nurse Station

Kesimpulan Dan Rekomendasi Solusi Masalah

16