12
PRE PLANNING PENGEMBANGAN RONDE KEPERAWATAN PADA METODE PENGEMBANGAN TIM DI RUANG CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI OLEH: Mathilda Olivia P. 010401063 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

ronde keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ronde keperawtan ini free

Citation preview

Page 1: ronde keperawatan

PRE PLANNING

PENGEMBANGAN RONDE KEPERAWATAN

PADA METODE PENGEMBANGAN TIM

DI RUANG CEMPAKA

RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

OLEH:

Mathilda Olivia P.

010401063

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO

2009

Page 2: ronde keperawatan

PRE PLANNING

PENGEMBANGAN RONDE KEPERAWATAN PADA METODE

PENGEMBANGAN TIM

DI RUANG CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

A. LATAR BELAKANG

Proses profesionalisme keperawatan di Indonesia sudah dimulai sejak

adanya loka karya nasional (1983). Proses profesionalisme ini semakin dipicu

oleh berbagai perubahan yang cepat akibat globalisasi. Undang-undang (1992)

dan undang-undang Perlindungan Konsumen (1999) merupakan beberapa pemicu

untuk semakin memantapkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan

asuhan keperawatan. Profesionalisme pada hakikatnya menekankan pada

peningkatan mutu pelayanan sebagai suatu kewajiban moral profesi untuk

melindungi masyarakat terhadap praktik yang tidak profesional.

Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan, berbagai kegiatan antara

lain DepKes telah melakukan akreditasi rumah sakit, penerapan standar asuhan

keperawatan, pendidikan yang berkelanjutan dan lain sebagainya. Disamping

kegiatan diatas, dibeberapa rumah sakit melakukan kegiatan berupa

pengembangan model praktik kepperawatan profesional (MPKP). MPKP diartikan

sebagai suatu sistem (struktur, proses, dan nilai) yang memungkinkan perawat

profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan.

Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu

klien dalam mengatasi maslah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk

pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh

keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim

keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.

Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal

tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan

merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate

untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan

klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu

tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien

terhadap pelayanan keperawatan.

Page 3: ronde keperawatan

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk

membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu

proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan

tumbuh dan terlatih melalui tranfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori

ke dalam praktik keperawatan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang cempaka mengatakan

bahwa operan jaga dilakukan setiap hari tetapi untuk konferensi kasus untuk

mengatasi asuhan keperawatan belum pernah dilakukan, dan observasi selama

satu minggu selama melakukan operan atau timbang terima di ruang Cempaka

RSUD Pandan Arang Boyolali tidak pernah disertai dengan ronde keperawatan,

operan atau timbang terima hanya dilakukan di Nurse station dengan membecakan

buku operan yang dilaporkan adalah kondisi, keluhan, dan tindakan yang telah

dilakukan saat perawat itu bertugas. Di ruang cempaka mempunyai SOP

mengenai operan dinas keperawatan tetapi sampai saat ini tidak ditemukan

keberadaannya. Dari hasil angket mengenai kinerja perawat yang disebarkan

kepada 10 perawat 100% mengatakan belum ada pre dan post conferen ataupun

ronde keperawatan. Oleh karena itu berdasarkan fenomena diatas dan pentingnya

dilakukan ronde keperawatan maka perlu dilakukan role play ronde keperawatan.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Terlaksananya ronde keperawatan di ruang Cempaka RSUD Pandan Arang

Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya role play ronde keperawatan di ruang Cempaka RSUD

Pandan Arang Boyolali.

b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang

berorientasi pada masalah pasien.

c. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan

masalah keperawatan klien.

d. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

Page 4: ronde keperawatan

C. SASARAN

Kepala ruangan dan perawat.

D. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Metode:

a. Diskusi dengan Kepala ruang mengenai pelaksanaan ronde keperawatan di

ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali.

b. Diskusi dengan Kepala ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali

mengenai sosialisasi masalah pengembangan ronde keperawatan

c. Diskusi dengan Kepala ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali

mengenai uji coba atau role play ronde keperawatan

d. Diskusi dengan Kepala ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali

mengenai evaluasi dari uji coba atau role play ronde keperawatan

e. Diskusi dengan Kepala ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali

mengenai rencana tindak lanjut dari ronde keperawatan

2. Langkah Kerja

a. Melakukan study literatur tentang ronde keperawatan.

b. Menyusun format ronde keperawatn bersama dengan Kepala

ruang dan Katim Cempaka di RSUD Pandan Arang Boyolali.

c. Mendiskusikan tentang jadwal pelaksanaan ronde keperawatan

bersama dengan Kepala ruang dan Katim Cempaka di RSUD Pandan

Arang Boyolali.

d. Melakukan ronde keperawatan bersama dengan Kepala ruang

dan Katim Cempaka kepada perawat ruang Cempaka RSUD Pandan

Arang Boyolali.

e. Melakukan evaluasi dari uji coba ronde keperawatan di ruang

Cempaka kepada perawat ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali.

f. Merencanakan tindak lanjut dari ronde keperawatan di ruang

Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali.

E. WAKTU DAN TEMPAT

Hari / Tanggal : Senin, 20 April 2009

Waktu : 10.00- WIB

Tempat : Ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali

Page 5: ronde keperawatan

F. MEDIA

Media yang diperlukan dalam pengembangan ronde keperawatan pada metode

pengembangan tim sebagai berikut:

1. Sarana diskusi : buku, bolpoin.

2. Format ronde keperawatan

3. Status atau dokumentasi keperawatan pasien.

G. PENGORGANISASIAN DAN URIAN TUGAS

1. Pengorganisasian

Penanggunug Jawab : Mathilda Olivia P.

2. Uraian Tugas

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengembangan ronde keperawatan

di ruang Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali.

H. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktural

a. Tersedia pre planning pengembangan ronde keperawatan.

b. Tersedianya media untuk pelaksanaan ronde keperawatan.

c. Kontrak tempat dan waktu sudah dilaksanakan 1 hari sebelum pelaksanaan

uji coba ronde keperawatan.

2. Evaluasi Proses

a. Kepala ruangan menunjukkan antusias dalam pelaksanaan pengembangan

ronde keperawatan.

b. Mahasiswa dapat ikut serta dalam pelaksanaan uji coba atau role play

ronde keperawatan.

3. Evaluasi Hasil

a. Terselesaikannya pelaksanaan ronde keperawatan.

b. Uji coba atau role play ronde keperawatan berjalan lancar.

c. Disepakatinya ronde keperawatan sebagai kegiatan rutin di ruangan

Cempaka RSUD Pandan Arang Boyolali.

Page 6: ronde keperawatan

Lampiran materi

RONDE KEPERAWATAN (NURSING ROUNDS)

A. PENGERTIAN

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi

masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping

melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada

kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala

ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim

kesehatan (Nursalam, 2002).

Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan

dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan

dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara

langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid

keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.

B. KARAKTERISTIK

1. pasien dilibatkan secara langsung

2. pasien merupakan fokus kegiatan

3. PA,PP, dan konselor melakukan diskusi bersama

4. konselor memfasilitasi kreativitas

5. konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, dan PP dalam

meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

C. MANFAAT

1. masalah pasien dapat teratasi

2. kebutuhan pasien dapat terpenuhi

3. terciptanya komunitas keperawatan yang profesional

4. terjalinnya kerja sama antar tim kesehatan

5. perawat dapat melakukan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

Page 7: ronde keperawatan

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Tahap pre

Tahap pelaksanaDi nurse station

Tahap pelaksanaan dikamar pasien

Pasca ronde

Keterangan :

1. Pra-ronde

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang

langka)

Validasi data

Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah

Diskusi PP-PPKonselor, KARU

- Apa diagnosis keperawatan- Apa data yang mendukung- Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan - Apa hambatan yang ditemukan

Lanjutan diskusi di nurse station

Penyajian masalah

Persiapan pasien

Penetapan pasien

PP

Page 8: ronde keperawatan

b. Menentukan tim ronde

c. Mencari sumber atau literatur

d. Membuat proposal

e. Mempersiapkan pasien

f. Diskusi : apa diagnosa keperawatan? Apa data yang mendukung? Bagaimana

intervensi yang sudah dilakukan? Dan apa hambatan yang ditemukan selama

perawatan?

2. Pelaksanaan ronde

a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah

keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah

dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan

b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut

c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan

tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.

3. Pasca-ronde

a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan

b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis : intervensi keperawatan

selanjutnya.

Peran masing-masing anggota tim

1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate

a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien

b. Menjelaskan diagnosis keperawatan

c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan

d. Menjelaskan hasil yang didapat

e. Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil

f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

2. Peran Perawat Konselor

a. Memberikan justifikasi

b. Memberikan reinforcement

c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta

rasional tindakan

d. Mengarahkan dan koreksi

e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

Page 9: ronde keperawatan