Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL
STUDI LAPANG TERINTERGRASI (SLT)
JUDUL:
MEWUJUDKAN GENERASI BIOLOGI BERKARAKTER, BERLITERASI
DAN BERKEMAJUAN BEDASARKAN INTELEKTUAL MULTIDIESPINER
BERBASIS KEARIFAAN LOKAL
26 – 29 November 2017
DISUSUN OLEH:
Tahyatul Lutfiah (201410070311057)
DOSEN PEMBIMBING:
Husamah, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul:
Mewujudkan Generasi Biologi Berkarakter, Berliterasi
Dan Berkemajuan Bedasarkan Intelektual Multidiespiner Berbasis Kearifaan
Lokal
Tempat/Tujuan SLT:
1. Kampung Sukunan
2. Wildlife Rescue
3. Jogja Green School
4. Musium Biologi UGM
Tanggal Pelaksanaan:
26 – 29 November 2017
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Husammah S.Pd., M.Pd
NIDN 0718108501
Malang, 03 November 2017
Penyusun
Tahyatul lutfiah
201410070311057
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Dr. Yuni Pantiwati, MM., M.Pd.
NIP 196406011990112001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal studi
lapang terintegrasi (SLT) ini dengan judul “Kajian Intelektual Ekowisata Sebagai
Media Pembelajaran Dalam Mewujudkan Generasi Berkarakter Dan Berkemajuan
Berbasis Studi Lapang Terintegrasi”
Terwujudnya proposal studi lapang terintegrasi (SLT) ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide,
maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :.
1. Yth. Husamah, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah menyetujui dan
menerima proposal studi lapang terintegrasi (SLT)penulis.
2. Orang tua serta keluarga besar yang telah memberi dukungan baik moral maupun
materil.
3. Teman-teman Biologi Kelas D angkatan 2014.
4. Teman-teman Biologi angkatan 2014
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di
sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Malang, 03 November 2017
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Kegiatan ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Kegiatan..................................................................................... 3
1.4 Manfaat Kegiatan................................................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANTSI/ TEMPAT KUNJUNGAN ...... 5
2.1 Kampung Sukunan ............................................................................. 5
2.2 Wildlife Rescue ................................................................................... 6
2.3 Jogja Green School .............................................................................. 8
2.4 Musium Biologi UGM ....................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
LAMPIRAN –LAMPIRAN ............................................................................ 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan
Study Lapangan Terintegrasi (SLT) merupakan salah satu mata kuliah dijurusan
pendidikan biologi UMM dimana bagian dari kegiatan yang berhubungan dengan
keilmuan biologi dan mendukung proses belajar mahasiswa.Study Lapangan
Terintegrasi (SLT) akan berlangsung dibali dan mengunjungi beberapa tempat wisata
seperti kampung sukunan, jogja green school, wildlife rescue. Wisata ini tidak hanya
sekedar untuk melakukan pengamatan satwa yang hampir punah, yang telah terkait
dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal. Ekowisata ini merupakan suatu
perpaduan dan berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan terhadap lingkungan,
ekonomi dan sosial. Pengertian lain dari ekowisata itu sendiri ialah, Perjalanan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat yang lain
dengan tujuan menikmati lingkungan alam beserta isinya dengan berbagai fasilitas
yang tersedia. Ekowisata adalah jenis pariwisata yang berasaskan pada kelestarian
lingkungan dan memuat pendidikan lingkungan yang dapat menunjang kegiatan
konservasi (Kurniarum, dkk. 2015 ).
Berdasarkan latar belakang di atas, melalui kegiatan Studi Lapang Terintregrasi
(SLT) diharapkan sebagai bentuk perjalanan wisata bertanggung jawab yang
didalamnya terdapat berbagai kegiatan observasi di lapang dengan menggabungkan
kegiatan pembelajaran dan wisata. Studi Lapang Terintegrasi (SLT) merupakan mata
kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa, yang juga merupakan sebuah prasayarat
untuk menyelesaikan study, kegiatan Studi Lapang Terintregasi dimulai sejak tanggal
26-29 November 2017 ini. Destinasi yang akan dikunjungi di kota Yogyakarta antara
lain Wildlife rescue, Jogja Green School, Kampong sukunan dan UGM (musium
biologi). Jogja green school merupakan sekolah yang berbasis alam, dimana
mahasiswa akan diajarkan tentang system pembelajaran yang bebasis alam.
Pembelajaran melalui interaksi langsung siswa dengan lingkungannya diharapkan
2
dapat mengembangkan aspek motorik (hands-on), kognitif (minds-on), dan afektif
(hearts-on). Pendekatan pembelajaran eksperiensial memiliki beberapa komponen
pengalaman belajar yang utama yaitu pengalaman konkrit (concrete experience),
refleksi observasi (reflective observation), eksperimen atau tindakan nyata (active
experimentation), dan mengkonsepsi abstrak (abstract conceptualization)
(Istikomayanti dkk, 2016).
Pada destinasi keempat yaitu desa Sukunan Jogja merupakan desa yang berbasis
ekowisata. Desa sukunan adalah desa yang masyarakatnya peduli akan pentingnya
lingkungan serta masalah yang ditimbulkan oleh sampah jika dibiarkan menumpuk
terus-menerus di lingkungan. Jadi selain berwisata, mahasiswa akan mempelajari cara
pengolahan limbah atau sampah menjadi kerajinan maupun produk yang bermanfaat,
mengolah kotoran menjadi kompos, sehingga mahasiswa pendidikan biologi memiliki
kreatifitas dan inovasi dalam pengelolaan limbah atau sampah. Tingginya limbah yang
dibuang tanpa ada pengolahan terlebih dahulu dapat mencemari dan merusak
lingkungan yang disekitar. Pencemaran lingkungan adalah masalah publik yang
dihadapi saat ini, pencemaran timbul akibat terlalu banyaknya masukan beban
pencemar ke lingkungan (Turista, 2017). Maka dari itu desa sukunan telah merintis
untuk menjadi sebuah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut ecotpurism sejak
tahun 2003. Kunjungan tersebut mahasiswa dapat lebih memperluas pengetahuan
tentang pengelolaan lingkungan di kawasan ekowisata tersebut, menumbuhkan
karakter peduli lingkungan, serta peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar.
Destinasi ketiga yaitu Wildlife Rescue Center Jogja merupakan tempat
konservasi satwa liar, mahasiswa akan diajarkan tentang penyelamatan satwa liar,
rehabilitasi satwa liar, dan sosialisasi satwa liar. Karena masih banyak masyarakat yang
minim pengetahuannya tentang perlindungan hidupan liar. Permasalahan perlindungan
kehidupan liar untuk suatu negara berkembang merupakan suatu polemik yang sangat
dalam, tetapi walau bagaimanapun keadaannya, konservasi hidupan liar haruslah tetap
mendapatkan perhatian mengingat fungsi dan peranannya sebagai suatu bagian dari
ekosistem dan kekayaan alam (Semiadi, 2007). Destinasi yang keempat Museum
Biologi UGM merupakan museum khusus atau museum pendidikan yang memiliki
3
benda-benda hayati dan benda-benda lainnya yang berhubungan dengan lingkungan
hidup.
Alasan lain yang melatarbelakangi pemilihan bidang peminatan kegiatan
observasi Studi Lapang TerIntegrasi ialah dikarenakan yogyakarta merupakan wilayah
yang mudah di jangkau dan biaya yang dikeluarkan cukup standar serta, yogyakarta
juga memiliki potensi dari segi pemanfaatan lingkungan sebagai tempat pembelajaran.
Disamping itu pula, observasi ini dapat di jadikan perbandingan dibidang pendidikan
dan ilmu biologi yang ada di wilayah Indonesia maupun luar negeri. Sehingga dengan
beberapa alasan tersebut menjadikan wilayah yogyakarta sangat tepat untuk
dikunjungi. Tempat-tempat tersebut sangat berkaitan dengan ilmu biologi dan sangat
menarik untuk dipelajari. Adapun kegiatan yang akan di lakukan di tempat tersebut
ialah mengamati dan mencatat hasil pengamatan serta mendiskusikan hal-hal yang
kurang dimengerti.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pemanfaatan ekowisata Wildlife Rescue, Jogja Green School, UGM
(museum biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media pembelajaran?
1.2.2 Bagaimana pengelolaan lingkungan ekowisata Wildlife Rescue, Jogja Green
School, UGM (museum biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media
pembelajaran?
1.2.3 Apa saja potensi ekowisata Wildlife Rescue, Jogja Green School, UGM (museum
biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media pembelajaran?
1.3 Tujuan Kegiatan
1.3.1 Mengetahui pemanfaatan Wildlife Rescue, Jogja Green School, UGM (museum
biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media pembelajaran
1.3.2 Mengetahui pengelolaan lingkungan ekowisata Wildlife Rescue, Jogja Green
School, UGM (museum biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media
pembelajaran
4
1.3.3 Mengetahui potensi ekowisata Wildlife Rescue, Jogja Green School, UGM
(museum biologi), dan Kampong Sukunan sebagai media pembelajaran
1.4 Manfaat Kegiatan
1.4.1 Diadakannya kajian pemanfaatan ekowisata berbasis Studi Lapang Terintregasi
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam memperluas wawasan
lingkungan
1.4.2 Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penulisan
ataupun penelitian selanjutnya.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANTSI/TEMPAT KUNJUNGAN SLT
2.1 Kampung Sukunan
2.1.1 Identitas institusi
Nama Instansi : Wisata Edukatif Kampong Sukunan
Alamat : Dusun Sukunan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping
Kabupaten Sleman Yoyakarta
No.kontak : +62 274 621 739, +62 815 7875 5703 (Iswanto), +62 274 303
3111 (Harti)
Email : [email protected]
Webset : https://gpswisataindonesia.wordpress.com
2.1.2 Sejarah singkat
Desa sukunan terletak di kelurahan Banyuraden kecamatan Gamping,
kabupaten Sleman atau sekitar 5 km dari arah barat Tugu Yogyakarta. Desa sukunan
menjadi kampung wisata lingkungan pada tanggal 19 Januari 2009. Desa sukunan
menawarkan beragam kegiatan yang berbasis lingkungan, kegiatan yang disebut
ecotourism ini sudah dilakukan sejak tahun 2003. Yakni perintisan desa ini untuk
menjadi desa berbasis lingkungan. Dikenal dengan desa berbasis lingkungan karena
desa ini telah berhasil mengolah sampah mandiri secara baik. Mulai dari tingkat rumah
tangga, hingga kelompok yang menghasilkan produk dari sampah tersebut.
2.1.2 Profil singkat intansi, Visi dan Misi
Desa Sukunan adalah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut ecotourism
sejak tahun 2003. Tingginya kesadaran masyarakat Desa Sukunan akan kepedulian
terhadap kebersihan lingkungan serta usaha mereka untuk mengubah nilai sampah
yang menganggu lingkunagn akhirnya tidak sia-sia. Pasalnya pada 19 Januari 2009
Desa Sukunan resmi menjadi kampung wisata Lingkungan.
6
Sukunan pantas menjadi sebuah kampung wisata berbasis lingkungan karena
masyarakat Sukunan telah menjalankan proses pengolahan sampah secara mandiri baik
di tingkat rumah tangga hingga di tingkat kelompok. Kegiatan ini pun menghasilkan
berbagai produk olahan sampah yang memiliki nilai lebih seperti aneka produk
kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari kain perca serta pupuk kompos dari
sampah organik.
2.1.3 Macam-macam fasilitas yang dimiliki
Fasilitas yang di sediakan oleh desa wisata sukunan adalah homestay yang
berupa rumah-rumah penduduk yang dapat disewa.
2.2 Wildlife Rescue
2.2.1 Identitas institusi
Nama Instansi : Wildlife Rescue Centre Jogja
Alamat : Jl. Kawijo, Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55652, Indonesia
No.kontak : +62 851-0049-3977
Email : -mailto:[email protected]
Webset : https://eksotisjogja.com
2.2.2 Profil Instantasi, Visi Dan Misi
Taman Satwa Wildlife Rescue Centre (WRC Jogja) merupakan nama
sebuah site di bawah manajemen Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta - sebuah
lembaga non-profit & non-pemerintah yang bergerak di bidang konservasi satwa liar.
Kegiatan utama di WRC Jogja adalah penyelamatan satwa, rehabilitasi satwa,
pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi mengenai satwa liar.
Wildlife Rescue Center (WRC) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan
nama Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta (PPSJ) merupakan wadah penyelamatan
satwa yang seharusnya berada di alam liar. Mereka menyelamatkan satwa ini dari
rumah warga, atau sirkus dan sejenisnya. WRC terletak di Jl. Kawijo, Desa
7
Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya jika kalian dari jogja berjalan kearah barat menuju
Jl.Godean lurus ke Pasar Godean melewati jembatan sungai Progo ke Pasar Kenteng
lalu Nanggulan kemudian ikutilah papan petunjuk arah ke Wildlife Rescue Center
(WRC).
2.2.3 Bentuk layanan Jasa yang Dimiliki
Wildlife Rescue Center Jogja memiliki produk jasa yang ditawarkan bagi
masyarakat luas, yaitu: beberapa program fundraising seperti Program Donasi Satwa,
Program Adopsi Satwa, Program Volunteer, Outbound, dan Program Pendidikan
Konservasi. Selain itu pihak WRC juga mengembangkan divisi bisnis yang dinamakan
Orangutan Outdoor Camp (OOC) seperti paket-paket pendidikan konservasi,
penyewaan meeting room hingga pelaksanaan outbond
2.2.4 Fasilitas Yang Dimiliki
Orangudome,
Orangudome merupakan kubah (dome) untuk orang utan yang dibuat
menyerupai hutan asli layaknya tempat tinggal mereka di alam liar. Dua orangudome
berukuran kecil (14x14x8 meter) dapat menampung 8-12 orang utan. Kubah ini
berfungsi sebagai kubah introduksi yang digunakan untuk mengobservasi orang utan
hasil sitaan atau penyerahan sukarela dari masyarakat. Selain kubah kecil, terdapat pula
kubah super besar yang berdiameter hingga 125 meter dengan ketinggian mencapai 25
meter.
Penginapan/hotel
Meeting room
Outbond center
Sarana camping ground yang memadai
Arena pendidikan lingkungan untuk anak-anak maupun dewasa.
8
2.3 Jogja Green School
2.3.1 Identitas institusi
Nama Instansi : Jogja Green School
Alamat : Dusun Jambon RT.04 / RW.22, trihanggo, gamping, trihanggo,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55291, Indonesia
No.kontak : +62 274 6415158
Email : -mailto:[email protected]
Webset : https://www.yogyagreenschool.com
2.3.2 sejarah
Jogja Green School didirikan atas inisiatif kerjasama antara Bapak Suhardiono
dengan Ibu Eny Krisnawati pada tahun 2009. Tujuan atas pendirian sekolah ini yaitu
pentingnya membangun nilai-nilai universal dalam masa pendidikan dasar seorang
anak, sehingga ke depannya muncul para generasi bangsa yang berpribadi baik hati,
sayang sesama, semangat berkarya, mandiri dan cinta lingkungan. Atas harapan-
harapan itu, pendidikan dasar mulai diinisiasi pada Juli 2012.
2.3.3 Profil Instansi Visi dan Misi
Jogja Green School merupakan sekolah berbasis alam dan lingkungan serta
pendidikan budi pekerti. Sekolah ini menerapkan model pendidikan berbasiskan sistem
belajar dengan alam sebagai laboratorium utamanya yang bernuansa menyenangkan
bagi siswa dan guru. Laboratorium kehidupan dimana hubungan keterkaitan manusia
dengan alam dijalin dan dirangkai dalam kenyataan kehidupan (keseharian). Hal ini
menjadikannya sebagai tempat yang dapat memperkaya kesadaran dan rasa cinta pada
alam bagi semua insane yang terlibat di dalamnya.
Visi : Mendidik Pribadi Berkarakter Cinta Keluarga, Sesama dan Lingkungan
Misi :
9
Memfasilitasi model pembelajaran inklusif, yang memberi ruang bagi pendidik,
anak didik dan keluarganya dari berbagai latar belakang (agama, suku, status ekonomi,
kewarganegaraan, kapasitas diri).
Memfasilitasi model pembelajaran yang menekankan pengembangan nilai-nilai
universal pada pendidik, anak didik dan keluarganya, sebagai pondasi pembentukan
budi pekerti luhur.
Memfasilitasi model pembelajaran emansipatoris, yang memberi ruang bagi
pendidik, anak didik dan keluarganya untuk aktif terlibat, berpendapat, berkontribusi
positif serta kreatif berkarya.
Memfasilitasi model pembelajaran yang proaktif dalam pelestarian lingkungan
hidup dan produk lokal Indonesia
2.3.4 Fasilitas Yang Dimiliki
Rumah pintar (jenjang sekolah dasar)
Daycare - playgroup – kindergarten
Kelas Minat-Potensi
2.3.5 Informasi tamnahan
Jogja green school memiliki beberapa kegiatan, yaitu: Kegiatan Bersama
Rumah Pintar Jogja Green School, yang meliputi:
1) Masa Orientasi Siswa (MOS)
Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh siswa, terutama siswa yang baru.
Kegiatan yang diselenggarakan di awal tahun ajaran ini supaya siswa-siswi yang baru
masuk (Level 1) mengenal lingkungan sekolah dan sekitar sekolah. Selain itu
memperkenalkan budaya sekolah dan membangun iklim kekeluargaan.
2) Mendongeng
Kegiatan ini dilakukan untuk seluruh siswa. Tiap dua minggu sekali, bergabung
dengan adik-adik KB-TK. Lewat baca cerita atau mendongeng, ada berbagai pesan
positif yang bisa ditanamkan dalam hidup keseharian anak didik.
3) Outdoor Class
10
Kegiatan ini diperuntukkan untuk memperkaya pembelajaran tematik. Suatu
kelas atau gabungan beberapa kelas beraktivitas di luar lingkungan sekolah. Foto di
atas adalah anak-anak L1 dan L2 bermain belajar di Museum Anak Kolong Tangga -
Taman Budaya Yogyakarta
4) Kelas Minat-Potensi
Kelas ini diselenggarakan seminggu sekali, tiap Kamis. Masing-masing siswa
diperkenankan untuk bergabung di kelas yang diminatinya atau yang sesuai potensi
dirinya. Kelas ini terdiri dari kelas Bercerita, Musik, Memasak, Seni Rupa dan
Berkebun. Pilihan kelas yang diminati boleh berubah, sampai menemukan manakah
yang paling cocok dan tepat. Beberapa anak telah setia dengan pilihan kelasnya.
5) Kemah Cinta Alam
Kegiatan ini diselenggarakan untuk melatih kemandirian peserta didik. Siswa
membaur dari berbagai kelas melakukan perkemahan selama 2 hari 1 malam. Siswa
tidak didampingi oleh orangtuanya. Sehingga belajar untuk memfasilitasi dirinya
sendiri dan bekerjasama dengan teman-teman. Siswa juga belajar untuk dekat serta
menghormati alam sekitar.
6) Tali Kasih untuk Sesama
Kegiatan ini diselenggarakan tiap satu tahun sekali, ungkapan kasih kami
kepada sesama yang membutuhkan. Pada proses ini, pendidik dan peserta didik belajar
bersyukur dan berbagi. Berbagi dengan penuh ikhlas pada sesama hal yang perlu
dipupuk sejak dini.
7) Kelas Profesi
Kegiatan ini membuka peluang kontribusi pada orangtua/wali murid untuk
berbagi cerita tentang karya dan profesi mereka. Siswa diajak untuk mengenal berbagai
profesi dan menghargai apa yang dilakukan oleh orangtua mereka. Selain itu, mereka
belajar menghargai bahwa karya jugalah sebuah perjalanan penuh kesungguhan,
membutuhkan semangat dan berjuang menciptakan karya-karya. Sesederhana apapun
yang dilakukan, nilai di dalamnya lah yang perlu ditanamkan pada anak didik.
Sehingga, kelak mereka bekerja dan berkarya dengan sungguh-sungguh dan dari
kecintaan di dalam hati.
11
2.4 Musium Biologi UGM
2.4.1 Identitas institusi
Nama Instansi : Museum Biologi UGM
Alamat : Jl. Sultan Agung No. 22 Wirogunan Mergangsan Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jl. Sultan Agung, Wirogunan,
Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55151, Indonesia
No.kontak : +62 274 376740
Email : -mailto:[email protected]
Webset : http://biologi.ugm.ac.id/museum-biologi/
2.4.2 sejarah
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM dirintis sejak terbentuknya Museum
Zoologicum pada tahun 1964, yang menempati salah satu rauang di Sekip, Sleman,
DIY di dalam kampus UGM, yang dipimpin oleh Prof.drg. R.G. Indrojono dan koleksi
herbarium yang menempati sebagian gedung di Jalan Sultan Agung 22 Yogykarta yang
dipimpin oleh Prof.Ir. Moeso Suryowinoto.
Pengelolaan keduanya ditangani oleh Fakultas Biologi UGM, yang pada waktu
itu bertempat di nDalem Mangkubumen, Ngasem, Yogyakarta yang lebih dikenal
dengan nama Fakultas-fakultas “Kompleks Ngasem”. Koleksi hewan dan tumbuhan
pada waktu itu berasal dari Seksi Zoologi dan Anatomi Fakultas Kedokteran UGM dan
Seksi Botani Fakultas Pertanian UGM.
Atas prakarsa Dekan Fakultas Biologi UGM yang pada waktu itu dijabat oleh
Ir. Soerjo Sodo Adisemoyo pada tanggal 20 September 1969 yaitu dalam peringatan
Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, Museum Biologi diresmikan. Museum tersebut
merupakan penggabungan dari Museum Zoologicum dan Herbarium dengan
menempati Gedung di Jalan Sultan Agung 22 Yogyakarta. Museum Biologi memiliki
koleksi spesimen hewan dan tumbuhan dalam bentuk awetan kering, awetan basah
12
serta fosil yang berasal dari daerah di Indonesia dan beberapa dari luar negeri. Koleksi
museum tersebut digunakan sebagai sarana studi dosen, mahasiswa, pelajar dan umum.
2.4.3 Profil Instansi Visi dan Misi
Museum Biologi UGM adalah museum khusus atau museum pendidikan yang
memiliki benda-benda hayati dan benda-benda lainnya yang berhubungan dengan
lingkungan hidup.
2.4.4 SDM pengelolaan
Museum Biologi UGM dikelola oleh Fakultas Biologi UGM. Kepala Museum
Biologi UGM adalah Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Biologi UGM yang ditunjuk
oleh Dekan Faktas Biologi UGM melalui Surat Keputusan Dekan. Staf Museum terdiri
dari: Tenaga Kependidikan (Pegawai) Fakultas Biologi, Tenaga Kontrak Fakultas
Biologi dan Tenaga Edukator dari Dinas Kebudayaan Propinsi DIY.
2.4.5 Fasilitas Yang Dimiliki
Koleksi binatang tak bertulang belakang (invertebrate) dan binatang bertulang
belakang (vertebrata)
Koleksi tumbuh-tumbuhan yang diawetkan dalam bentuk Herbarium kering
dan basah, yaitu : Herbarium kering lebih kurang 1.672 species dari 180
familia, dan Herbrium basah lebih kurang 350 buah
Koleksi fosil, terdiri dari beberapa fosil hewan dan tumbuh-tumbuhan,
4. Aquaria, diantaranya beberapa jenis ikan dan tumbuh-tumbuhan air yang
masih hidup, dikoleksi dalam beberapa aquarium.
Beragam koleksi kerangka fauna juga akan memperkaya khasanah pengetahuan
pengunjung. Kerangka gajah Nyi Bodro yang berasal dari Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat, Badak Jawa, Dugong, Kuda dan Walabi merupakan sebagian koleksi
kerangka unggulan Museum Biologi UGM.
13
Koleksi flora ditampilkan dalam bentuk awetan kering dan basah. Koleksi biji
dan tanaman obat yang mewakili tradisi dan budaya juga dimiliki oleh Museum Biologi
UGM.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2015 http://yogyakarta.panduanwisata.id/headline/wisata-edukasi-di-
wildliife-rescue-center-kulon-progo/ diakses pada tanggal 18 oktober 2017.
Anonym. 2014 http://biologi.ugm.ac.id/museum-biologi/diakses pada tanggal 18
oktober 2017.
Anonim. 2013. http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/179-museum-biologi-
ugm.html. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2017.
Anonim. 2013. http://museumbio.blogspot.co.id/2013/05/selintas-sejarah-museum-
biologi-ugm.html. Diakses pada tanggal 03 November 2017.
Anonym. 2014 https://www.gudeg.net/direktori/1815/desa-wisata-lingkungan-
sukunan-yogyakarta.html. Diakses pada tanggal 18 oktober 2017
Anonym 2013 https://www.yogyagreenschool.com. Diakses pada tanggal 18 oktober
2017
Anonim. 2015. https://eksotisjogja.com/wildlife-rescue-centre-jogja/. Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2017
Anonim. 2014. http://yayasanbadakindonesia.blogspot.co.id/2014/03/studi-banding-
desa-wisata-di-sekitar.html. Diakses pada tanggal 03 November 2017.
Istikomayanti, Y, Suwono, H., & Irawati, M. H. 2016. Experential learning group
investigation as effort to developt environmental literacy ability at 5th grade
students of madrasah ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2 (1),
57-71.
Semiadi, G. 2007. Pemanfaatan Satwa Liar Dalam Rangka Konservasi Dan Pemenuhan
Gizi Masyarakat. Zoo Indonesia. 16 (2), 63-74.
Kurniarum, M., Prihanta, W. & Wahyuni, S.. 2015. Pengetahuan Dan Sikap
Masyarakat Terhadap Konservasi Penyu Dan Ekowisata di Desa Hadiwarno
Kabupaten Pacitan Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan
Biologi Indonesia. 1 (2), 124-137.
15
Turista, D.D.R. 2017. Biodegradation of Organic Liquid Waste by Using Consortium
Bacteria as Material Preparation of Environmental Pollution Course
Textbook. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 3 (2), 95-102.
LAMPIRAN –LAMPIRAN
JOGJA GREEN SCHOOL
16
MUSEUM BIOLOGI UGM
17
KAMPUNG SUKUNAN
WILDLIFE RESCUE CENTER