Persilangan ♀N >< ♂bcl, dan ♀N ><♂ bdp

1. Mengampul pupa hitam pada botol stok N, bdp, dan bcl

2. Dari ampulan yang sudah menetas dipilih D. melanogaster strain ♀N disilangkan

dengan ♂bdp, beserta resiproknya dan D. melanogaster strain ♀N disilangkan dengan

♂bcl beserta resiproknya dan dimasukkan dalam botol dengan medium yang baru.

3. Setelah dua hari persilangan induk jantan dilepas.

4. Setelah muncul larva induk betina dipindahkan dalam medium baru (di beri label B)

begitu seterusnya sampai botol D.

5. Dibiarkan sampai mucul anak hasil persilangan, kemudian mengamati fenotip yang

muncul pada F1.

6. Persilangan

a. Mengampul dari F1 sesuai dengan ulangannya.

b. Menyilangkan hasil ampulan

c. Setelah dua hari persilangan induk jantan dilepas.

d. Setelah muncul larva induk betina dipindahkan dalam medium baru (diberi

label B) minimal pemindahan sampai pada botol D.

e. Dibiarkan sampai mucul anak hasil persilangan, kemudian mengamati fenotip

yang muncul pada F2, mulai dari hari ke-1 sampai hari ke-7 dan dihitung

jumlah keturunan F2.

Persilangan ♀N >< ♂bcl, dan ♀N ><♂ bdp

1. F1

a. Mengampul pupa hitam dari botol peremajaan strain N, cda, dan cam

b. Menyilangkan lalat hasil ampulan dengan persilangan ♀N >< ♂bcl, dan ♀N ><♂

bdp dan resiproknya

c. Memberi nama persilangan dan tanggal persilangan

d. Melepas jantan setelah dua hari (persilangan dilakukan sebanyak 6x ulangan)

2. F2

a. Menyilangkan satu anakan betina F1 dengan jantan resesif dari botol stok dari

keempat macam persilangan pada F1

b. Memberi nama persilangan dan tanggal persilangan

c. Melepas jantan setelah dua hari, dan ini dianggap sebagai botol A

d. Memindahkan betina ke botol B ketika sudah keluar larva. Pemindahan dilakukan

sampai botol D

e. Menghitung anakan yang dihasilkan untuk setiap botol dan dihitung mulai hari

pertama keluar lalat sampai hari ke-7. Yang dihitung jumlah anakan, tipe fenotip

dan jenis kelaminnya