12
PROSEDUR TETAP PEMASANGAN VENTILATOR SERVO 900 Oleh keperawatankritis Pengertian Memberikan bantuan pernafasan dengan menggunakan alat bantu pernafasan Tujuan - Membantu pertukaran gas kardiopulmonal (Ventilasi alveolar dan oksigenisasi arterial) - Meningkatkan volume paru ( meningkatkan akhir ekspirasi paru dan kapasitas residual fungsional) - Menurunkan work of breathing - Perbaikan hipoxemia dan asidosis respiratori akut - Mengatasi respiratori distress - Mencegah dan merubah atelektasis - Mengembalikan keadaan kelelahan otot nafas - Keadaan yang memerlukan sedasi atau blokade neuromuscular - Menurunkan sistemik atau myocardial oxygen consumtion - Menurunkan tekanan intrakranial dan - Stabilisasi tulang dada Prosedur A. Tahap Persiapan : Persiapan Alat : 1. Main unit ventilator 2. Set tubing ventilator 3. Humidifier 4. Test lung 5. Aquadest steril 6. Ambu bag 7. Emergency Trolley Persiapan Pasien : Pasien sudah terintubasi B. Tahap Pelaksanaan : I. Pre check dan Pre setting

Prosedur Tetap Pemasangan Ventilator Servo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prosedur Tetap Pemasangan Ventilator Servo

Citation preview

PROSEDUR TETAP PEMASANGAN VENTILATOR SERVO900Oleh keperawatankritis PengertianMemberikan bantuan pernafasan dengan menggunakan alat bantu pernafasanTujuan- Membantu pertukaran gas kardiopulmonal (Ventilasi alveolar dan oksigenisasi arterial)- Meningkatkan volume paru ( meningkatkan akhir ekspirasi paru dan kapasitas residual fungsional)- Menurunkan work of breathing- Perbaikan hipoxemia dan asidosis respiratori akut- Mengatasi respiratori distress- Mencegah dan merubah atelektasis- Mengembalikan keadaan kelelahan otot nafas- Keadaan yang memerlukan sedasi atau blokade neuromuscular- Menurunkan sistemik atau myocardial oxygen consumtion- Menurunkan tekanan intrakranial dan- Stabilisasi tulang dadaProsedurA. Tahap Persiapan :Persiapan Alat :1. Main unit ventilator2. Set tubing ventilator3. Humidifier4. Test lung5. Aquadest steril6. Ambu bag7. Emergency TrolleyPersiapan Pasien : Pasien sudah terintubasiB. Tahap Pelaksanaan :I. Pre check dan Pre setting1. Cek apakah ventilator sudah dibersihkan dan sirkuit sudah disterilkan.2. Set Mode ventilator sebagai berikut :Mode : VOL. CONTROLLower Alarm EXPIRED MINUTE VOL. 0 upper alarm 40Lower Alarm O2 : 20, upper alarm : 100TRIG. SENSITIVITY : -20UPPER PRESS LIMIT : 80PEEP : 0INSP. PRESS. LEVEL : 0Range Scale pada posisi ADULTS3. Yakinkan EXPIRED MINUTE VOLUME dan AIRWAY PRESSURE meter pada posisi 0II. Pemasangan1. Pasang set tubing ventilator, humidifier, test lung.2. Sambungkan ventilator ke sumber listrik3. Set tombol utama di belakang ventilator dengan cara menarik dulu baru menekan ke atas.4. Yakinkan indicator lampu hijau menyala.5. Yakinkan EXPIRED MINUTE VOLUME dan AIRWAY PRESSURE pada posisi 06. Yakinkan GAS SUPPLY ALARM aktif ( lampu merah menyala )7. Yakinkan SET. MIN. VOL. ALARM & SET O2 ALARM lampu menyala8. Hubungkan selang O2 ke konektor O2 sentral9. Hubungkan selang pressure air ke konektor sentral.a. Set WORKING PRESSURE normal : 60 cm H2Ob. Set PRESET INSP. MIN. VOL. Pada 7,5 L/menit, constant flow, BREATHS/MIN 10, INSP.TIME 25 % dan PAUSE TIME 30%.c. Tutup Y-piece/servo humidifierd. Yakinkan AIR PRESSURE meter menunjukkan nilai yang sama selama inspirasi dan saat berhenti dengan WORKING PRESSURE, yaitu 60 cm H2O10. Cek UPPER PRESS. LIMIT alarm dengan cara :a. Set mode VOL. CONTROLb. Tutup Y-piece/servo humidifierc. Putar tombol UPPER PRESS LIMIT ke 55 cmH2O, yakinkan inspirasi berhenti dan alarm menyala.d. Kembalikan lagi tombol ke 80 cmH2O11. Cek MINUTE VOLUMEa. Set frekuensi nafas ( BREATHS/MIN )pada 20 x/menitb. Pasang test lungc. Set tombol parameter pada posisi EXP. MIN. VOL. L/Mind. Lihat pada display, EXPIRED MINUTE VOLUME meter akan terbaca 7,5 0,5 l/menit setelah beberapa menit.12. Cek MINUTE VOLUME alarm a. Pada Lower alarm limit : Putar tombol LOWER ALARM LIMIT pada 7,5 l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 0,5 l/menitPada Upper Alarm Limit : Putar tombol UPPER ALARM LIMIT pada 7,5 l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 0,5 l/menit13. O2 alarma. Set tombol parameter pada O2 CONC. %b. Set mixer O2 pada 40% sehingga terbaca pada displayc. Putar tombol LOWER ALARM LIMIT searah jarum jam , yakinkan alarm menyala pada kisaran 36 44 %, lalu putar kembali ke 18%d. Putar tombol UPPER ALARM LIMIT berlawanan arah jarum jam, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 36-40%, lalu putar kembali ke 100%.14. APNEU ALARMa. Set mode CPAPb. Alarm akan menyala setelah 15 detik setelah mode diubah15. Digital Displaya. Set tombol parameter pada BREATHS/MINb. Nilai akan terbaca pada display sesuai dengan nilai yang di set pada tombol BREATHS/MIN16. Cek PRESSURE LEVELa. Set mode pada PRESS. CONTR.b. Set BREATHS/Min pada nilai paling rendahc. Set PEEP pada + 10 cmH2Od. Set INSP. PRESS. LEVEL pada + 10 cmH2Oe. Yakinkan nilai yang terbaca pada AIRWAY PRESSURE meter pada kisaran +20 2 cmH2O.f. Kembalikan posisi PEEP dan INSP.PRESS. LEVEL pada 0g. Kembalikan set mode ke VOL. CONTR,17. Set mode sesuai kebutuhan dan kondisi pasien ( sesuai indikasi )18. Sambungkan ke pasien melalui ETTIII. Mode VentilatorA. VOLUME CONTROL atau VOL. CONTR. + SIGH1. Set WORKING PRESSURE pada 602. Set mode VOL. CONTR. Atau VOL. CONTR. + SIGH3. Set MINUTE VOLUME : 5-10 cc/kg BB x RR4. Set kurva aliran flow inspirasi5. Set frekuensi nafas BREATHS/MIN : 12 20x/menit6. Set INSP. TIME % :25 %7. Set PAUSE TIME % : 10 %8. Set Mixer O2 : 35 100 %9. Set O2 LOWER ALARM LIMIT : 10 % O2 conc. dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.% : + 10 % dari O2 Conc.10. Set parameter selector11. Set PEEP 5 15 cmH2O12. Set UPPER PRESS.LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE13. Set TRIG. SENSITIVITY 2 s/d 2014. Set skala INFANTS/ADULTS15. Sambungkan ke pasien dan cek - pergerakan dada pasien sesuai dengan respirasi rate yang diset- tidal volume pada display- AIRWAY PRESSURE meter16. Set LOWER ALARM LIMIT : 10 % MINUTE VOL dan UPPER ALARM LIMIT : + 10 % MINUTE Vol. untuk EXPIRED MINUTE VOLUMEB. PRESS. CONTR.1. Set WORKING PRESSURE : 602. Set mode PRESS. CONTR.3. Set BREATHS/MIn4. Set INSP. TIME %5. Set PAUSE TIME %6. Set Mixer O27. Set O2 LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC. 8. Set parameter selector9. Set INSP. PRESS LEVEL 10. Set PEEP 11. set UPPER PRESS.LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE 12. Set TRIG. SENSITIVITY 13. Set skala INFANTS/ADULTS14. Sambungkan ke pasien dan sesuaikan INSP. PRESS LEVEL sehingga tidal volume pasien terpenuhi15. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUMEC. PRESS. SUPPORT1. Set WORKING PRESSURE2. Set mode PRESS. SUPPORT3. Set BREATHS/MIN4. Set Mixer O25. Set O2 LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC6. Set parameter selector7. Set INSP. PRESS LEVEL8. Set PEEP9. set UPPER PRESS.LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE10. Set TRIG. SENSITIVITY11. Set skala INFANTS/ADULTS12. Sambungkan ke pasien dan cek pasien dapat men-trigger ventilator, sesuaikan INSP. PRESS LEVEL sehingga tidal volume terpenuhi13. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUMED. SIMV1. Set WORKING PRESSURE pada 602. Set mode SIMV3. Set frekuensi nafas, LOW RATE/HIGH RATE4. Set SIMV BREATHS/MIN5. Set PRESET INSP. MIN. VOL. L/m6. Set Respirasi rate BREATHS/MIN7. Set INSP. TIME %8. Set PAUSE TIME %9. Set mixer O210. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.%11. Set parameter12. Set PEEP 13. Set UPPER PRESS. LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE14. Set TRIG. SENSITIVITY15. Set skala INFANTS/ADULTS16. Sambungkan ke pasien 17. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUME.E. SIMV + PRESS. SUPPORT1. Set WORKING PRESSURE pada 602. Set mode SIMV + PRESS SUPPORT3. Set frekuensi nafas, LOW RATE/HIGH RATE4. Set SIMV BREATHS/MIN5. Set PRESET INSP. MIN. VOL. L/m6. Set Respirasi rate BREATHS/MIN7. Set INSP. TIME %8. Set PAUSE TIME %9. Set mixer O210. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.%11. Set parameter12. Set INSP. PRESS. LEVEL13. Set PEEP14. Set UPPER PRESS. LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE15. Set TRIG. SENSITIVITY16. Set skala INFANTS/ADULTS17. Sambungkan ke pasien18. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUMEF. SPONTANEUS VENTILATION ( CPAP )1. Set WORKING PRESSURE2. Set mode CPAP3. Set Mixer O24. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.%5. Set parameter6. Set PEEP7. Set UPPER PRESS. LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE8. Set TRIG. SENSITIVITY9. Set skala INFANTS/ADULTS10. Sambungkan ke pasien11. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUMEG. MANUAL VENTILATION ( MAN )1. Set WORKING PRESSURE2. Set mode MAN3. Set Mixer O24. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.%5. Set parameter6. Set Katup Manual Ventilation pada MAN7. Set PRESET INSP. MIN. VOL. L/m8. Set PEEP9. Set skala INFANTS/ADULTS10. Sambungkan ke pasien11. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED MINUTE VOLUMETulisan ini dikirim pada pada Mei

PROSEDUR TETAP : DEFIBRILASI EKSTERNAL

Pengertian

Defribilasi (eksternal) adalah suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrik yang kuat ke jantung pasien melalui electrode (pedal) yang ditempatkan di permukaan dinding dada pasien.

Tujuan

1.Menghilangkan acaman kematian karena fibrilasi ventrikel.

2.Mengembalikan irama jantung dan cardiac output yang hilang karena VF / VT non pulse dan mengembalikan oksigenasi dan perfusi ke jaringan.

Indikasi

1.Pasien dengan VF.2.Pasien dengan VT non pulse.

Kebijakan

1.Memenuhi kebutuhan oksigen.

2.Dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih.

Prosedur Persiapan PerawatPerawat harus paham akan :

1.Anatomi dan fisiologi kardiovaskuler.

2.Interpretasi gambaran EKG.

3.Prinsip-prinsip BCLS dan ACLS.

4.Prinsip-prinsip keamanan terhadap listrik

Peralatan

1.DC shock dengan electrode (pedal)nya.

2.Elektrolit jelly.

3.Ambubag dengan face mask.

4.Oksigen.

5.Papan resusitasi.

6.Obat-obatan emergency.

Pasien

1.Posisi supine di atas papan yang rata dan keras (papan resusitasi)

2.Singkirkan smeua besi yang menempel langsung ke pasien.

3.Ambil gigi palsu atau protesa yang lain dari pasien

Cara kerja

1.Cuci tangan dan keringkan.

2.Siapkan pasien dan alat-alat yang diperlukan untuk RKP dan DC shock.

3.Beritahu pasien.

4.Dekatkan defibilator ke pasien sehingga kabel pedal tidak tertarik.

5.Pasang EKS monitor, bila belum terpasang. Pastikan gambaran EKG pasien adalah VF / VT non pulse.

6.Hidupkan defibrilator (posisi asynkronise)

7.Tempatkan pada energi yang diperlukan (pertama kali dengan 100 Joule).

8.Berikan elektrolit jelly pada pedal secukupnya (seluruh permukaan pedal dan agak tebal). 9.Tempatkan pedal : 1 di apex jantung dan 1 di sebelah kanan sternum di bawah klavikula.

10.Charge dan tunggu sampai energi yang diperlukan tercapai.

11.Berikan sedikit tekanan pada pedal ke dinding dada.

12.Nyatakan bahwa DC shock telah siap dan aman, baik bagi pasien, perawat maupun pemberi bantuan nafas kalau ada.

13.Tekan kedua tombol DC shock secara simultan dan jangan sampai terangkat.

14.Lihat gambaran EKG post DC shock di monitor, berubah irama atau tetap VF / VT.

15.Bila tetap, ulangi lagi dengan energi 200 Joule. Bila tetap belum berhasil, ulangi lagi dengan energi 360 Joule.

16.Bilasetelah DC shock (bisa yang ke I, II, III) terjadi perubahan irama, lanjutkan perawatan pasien sesuai irama yang muncul.

17.Matikan defibrilator dan bersihkan pedal dan jelly pada tubuh pasien, kembalikan ke tempat semula.

18.Cuci tangan dan dokumentasikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1.Rekam EKG sesuai kebutuhan

2.Monitor EKG dan haemodinamik secara kontinue.

3.Perawatan luka bakar bila timbul.

Unit Terkait

1.Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit

2.Instalasi Farmasi