Upload
lamkhuong
View
229
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
1
PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEMAPLIKASI IBCS (Integrated Billing and Customer Service) (Studi
Kasus : PT. Indosat Mega Media)
Irmawati
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan danmampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka PTIndosat Mega Media memanfaatkan teknologi informasi yang semakinberkembang. Dengan merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing & Customer Service ) yang diharapkan dapat meningkatkankinerja Customer Service dalam melayani kebutuhan pelanggan. Untukmengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS (IntegratedBilling & Customer Service ) terhadap user maka dilakukan analisis dimulaidengan proses observasi langsung para pengguna dilanjutkan dengan membuatmatriks analisis dan wawancara dengan customer service. Untuk memudahkanmemahami aktivitas pengguna aplikasi tersebut maka digunakan metode UML(Unified Modelling Language) yaitu sebuah bahasa permodelan yang yang telahmenjadi standar dalam industri untuk memvisualisasikan, merancang danmendokumentasikan sistem perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).
Kata Kunci : IBCS (Integrated Billing and Customer Service), CustomerService, Unified Modelling Language
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada awalnya jumlah pengguna internet bertambah didorong olehkemudahan telekomunikasi. Kemudian para pengguna sadar bahwa mereka tidakmungkin meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi bagian darikomunitas virtual yang sesuai minatnya. Artinya jumlah pengguna internet tidakakan berkurang, melainkan akan terus bertambah. Hal ini yang membuatperusahaan jasa internet harus memanfaatkan teknologi informasi yang semakin
2
berkembang pesat untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapipersaingan dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.
Penting sekali bagi perusahaan untuk memperhatikan keinginanpelanggannya. Perusahaan yang dapat memenuhi keinginan pelanggan akan lebihberkembang dari pada yang tidak memperhatikan keinginan pelanggannya. Hal inimembuat pentingnya Customer Service dalam suatu perusahaan. Suatu hal yangharus dilakukan oleh Customer Service adalah pencarian data mengenai keinginanpelanggan yang disimpan di dalam database, produk yang di sesuaikan dengankeinginan pelanggan dan dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukanpelanggan. Dengan adanya deregulasi jasa telekomunikasi, saat ini konsumenmempunyai banyak pilihan untuk memilih suatu penyedia jasa telekomunikasi.
Ketika ada suatu layanan baru suatu jasa telekomunikasi, konsumen akanmempertimbangkan tiga faktor berikut ini : kualitas layanan, harga suatu layanan,dan Customer Service dari penyedia layanan. Dua hal pertama dari faktor ini padaumumnya mudah untuk dikendalikan.
Suatu sistem Customer Service adalah suatu sistem layanan pelangganyang membantu penyedia jasa telekomunikasi memperoleh dan mempertahankanpelanggan setia. Sistem Customer Service yang menyediakan banyak manfaatuntuk penyedia jasa untuk mencapai tujuan ini dibantu dengan bantuan teknologi.
Pada bidang bisnis Internet Service Provider (ISP) dimana tingkat dandinamika persaingan antar Internet Service Provider (ISP) mulai tinggi. SetiapInternet Service Provider (ISP) berusaha menjadi yang terbaik dan menjaringpelanggan sebanyak – banyak nya dengan memberikan pelayanan yangmemuaskan serta kemudahan bagi para pelanggan.
Berdasarkan hal – hal tersebut maka PT.Indosat Mega Media ( IM2)merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing &Customer Service) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Customer Servicedalam melayani kebutuhan pelanggan.
Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil suatu
rumusan permasalahan, yaitu : apakah penggunaan sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing Customer Service) yang sudah ada dapat meningkatkan kinerjauser terutama untuk Customer Service ?.
Tujuan PenelitianTujuan pembahasan tugas akhir ini adalah : Menghasilkan model sistem yang dapat digunakan sebagai solusi
masalah pada sistem IBCS (Integrated Billing and CustomerService) yang sudah ada.
Mengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing and Customer Service) di PT.Indosat MegaMedia.
3
Mengimplementasikan bahasa pemodelan Unified ModellingLanguage (UML) dalam proses analisis penggunaan sistem IBCS(Integrated Billing and Customer Service).
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam suatu proses pengembangan software, analisis dan rancangan telahmerupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri danspesifikasi dinegoisasikan, dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan.Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salahsatu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis objectoriented adalah UML.
Konsep Objek
Obyek dalam ‘software analysis & design’ adalah sesuatu berupa konsep(concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya denganlingkungannya. Secara sederhana obyek adalah mobil, manusia, alarm dan lainlainnya.Tapi obyek dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak yang hidupdidalam sistem seperti tabel, database, event, system messages.Obyek dikenalidari keadaannya dan juga operasinya. Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dariwarnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciri - ciri ini yang akanmembedakan obyek tersebut dari obyek lainnya.Alasan mengapa saat inipendekatan dalam pengembangan software dengan object-oriented, pertamaadalah scalability dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkansistem yang besar dan komplek. Kedua dynamic modeling, adalah dapat dipakaiuntuk permodelan sistem dinamis dan real time.
Teknik Dasar OOA/D (Object-Oriented Analysis/Design)
Dalam dunia pemodelan, metodologi implementasi obyek walaupun terikatkaidah-kaidah standar, namun teknik pemilihan obyek tidak terlepas padasubyektifitas software analyst & designer. Beberapa obyek akan diabaikan danbeberapa obyek menjadi perhatian untuk diimplementasikan di dalam sistem. Halini sah-sah saja karena kenyataan bahwa suatu permasalahan sudah tentu memilikilebih dari satu solusi. Ada 3 (tiga) teknik/konsep dasar dalam OOA/D, yaitupemodulan (encapsulation), penurunan (inheritance) dan polymorphism.
a. Pemodulan (Encapsulation)Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan
menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya denganmenekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnyaterjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker,sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak
4
nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsepinformation hiding.
b. Penurunan (Inheritance)Obyek-obyek memiliki banyak persamaan, namun ada sedikit
perbedan. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyaikegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, baktertutup seperti sedan dan minibus.Walaupun demikian obyek-obyek inimemiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek inidapat dikatakan sebagai obyek induk (parent). Sedangkan minibusdikatakan sebagai obyek anak (child), hal ini juga berarti semua operasiyang berlaku pada mobil berlaku juga pada minibus.
c. PolymorphismPada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyekmobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truklebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child)melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyekinduknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasarlainnya adalah ruang lingkup /pembatasan. Artinya setiap obyekmempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.
UML ( Unified Modelling Language )
Unified Modeling Language
Rumbough
OMT
Booch
Booch
Meyer
Before and after
Gamma, et al
Frameworks and patterns
HP Fusion
Operation descriptions and
Jacobson
OOSE
EMBLEY
Singleton classes and high-level
Wirfs-Brock
Responsibilities
Gambar 1 Unsur – unsur pembentuk UML
5
Sumber :
Sri Dharwiyanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modelling
Language (UML), Kuliah Umum Ilmu Komputer.com
Copyright © 2003, www.ilmukomputer.com
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan padafakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimanasalah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang perankhusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain.
Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentudimana sistem akan di uji. View yang berbeda akan menekankan pada aspekyang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholdertertentu. Penjelasan lengkap tentang sistem bisa di bentuk denganmenggabungkan informasi – informasi yang ada pada kelima view tersebut.
Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadidaya tarik bagi end user, analisis dan tester. Pandangan ini mendefinisikankebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yangmendeskripsikan aspek – aspek tertentu dari rancangan sistem. Itulahsebabnya use case view menjadi pusat peran dan sering dikatakan yangmendrive proses pengembangan perangkat lunak.
Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi –fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisikomponen program, class – class utama bersama –sama dengan spesifikasidata, prilaku dan interaksi nya. Informasi yang terkandung di view ini
DesignView
ImplementationView
ProcessView
DeploymentView
Use CaseView
Gambar 2 Model 4+1 View
6
menjadi perhatian para programmer karena menjelaskan secara detailbagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.
Implementasi view menjelaskan komponen – komponen fisik dari sistemyang akan di bangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yangdideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantara nya file exe,library dan database. Informasi yang ada di view ini relefan denganaktifitas – aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integrasi sistem.
Process view berhubungan dengan hal – hal yang berkaitan denganconcurrency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskanbagaimana komponen – komponen fisik di distribusikan ke lingkunganfisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalan kan. Keduaview ini menunjukan kebutuhan non fungsional dari sistem sepertitoleransi kesalahan dan hal – hal yang berhubungan dengan kinerja.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah Penelitian Lapangan dan penelitiankepustakaan. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati dan menggunakansecara langsung sistem IBCS (Integrated Billing and Customer Service) di DivisiOperasional tepatnya pada bagian Customer Service PT. Indosat Mega Mediaserta melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan bahantulisan. Cara ini dilakukan agar data dan informasi yang didapat sesuai denganpembahasan dalam tulisan ini. Studi Pustaka dilakukan sebagai penunjang untukmenganalisis tulisan yang akan dibuat dengan cara mengumpulkan data dariliteratur, internet dan buku catatan yang berhubungan dengan obyek yang akandibahas dalam penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Direktorat Operasi tepatnya di bagian CustomerService PT Indosat Mega Media yang beralamat di Jl. Kebagusan Raya N0.36Pasar Minggu Jakarta Selatan .
Langkah – langkah Penelitian
Langkah – langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Analisis SistemMelakukan analisis terhadap sistem IBCS (Integrated Billing and
Customer Service) dan menyajikan hasil analisis sistem. Langkah inidigunakan untuk mengetahui tahapan serta masalah-masalah yangdihadapi dari penggunaan sistem IBCS (Integrated Billing and CustomerService) yang sedang berjalan.
7
b. Pengumpulan DataDalam penulisan ini penulis mengumpulkan data primer yaitu data
- data yang sudah ada di perusahaan seperti buku panduan penggunaanIBCS (Integrated Billing and Customer Service), data mengenai billingdan collection, data mengenai alur dan prosedur pada customerservice,data laporan bulanan pelanggan yang terblokir, laporan bulanankinerja customer service, data tentang perusahaan dan data sekunder yaitudata yang diperoleh dari literatur, internet dan buku yang berkaitan dengantema yang akan dibahas.
c. Analisis DataMelakukan deskriptif kualitatif berdasarkan data – data yang
terkumpul dan kemudian menarik kesimpulan. Analisis data yangdigunakan adalah menganalisis penggunaan IBCS (Integrated Billing andCustomer Service) yang akan divisualisasikan dengan suatu metodetertentu.
d. Perancangan Model Interaksi dan Prototype AplikasiMembuat model interaksi antara user dan aktivitas IBCS
(Integrated Billing and Customer Service) secara konseptual denganmenggunakan metode UML (Unified Modelling Language)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Masalah dan PeluangCause & Effect Analysis Matrix ini didapat dari analisis terhadap sistem
yang lama serta wawancara dengan system administrator dan customer service.
8
Tabel 1 Cause and Effect Analysis Matrix
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
Problem Causes and Effects
1. Pengguna sistem kesulitan dalamberinteraksi dengan menu billingkhususnya menu customer ledger danbilling history.
Interface yang ada tidak dapat memberikankemudahan navigasi bagi penggunasistem. Pengguna sistem yang barumemerlukan waktu yang cukup lamauntuk mempelajari cara penggunaansistem.
2. Data tagihan pelanggan pada menucustomer ledger dan billing history tidakpernah balance.
1. Menu customer ledger tidak terintegrasidengan menu billing history. Customerservice kesulitan untukmenginformasikan tagihan pelangganjika salah satu menu sedang masalah.
3. Akses sistem lambat. 3. Terbatas nya alamat IP untukmengakses sistem. Penggunamemerlukan waktu lama untukmembuka aplikasi dan menu - menulain nya.
4. Customer Service mengalami kesulitandalam mencari informasi seluruh datapelanggan lengkap dengan produk yangdigunakan.
4. Sistem belum menyediakan menu yangmenampilkan informasi lengkappelanggan.Customer service mencaridata produk pelanggan pada sistemyang lain sehingga talk time customerservice tinggi
5. Pemblokiran account pelanggan darisistem yang tidak semestinya terjadi.
5. Sistem treasury dan sales admin belumterintegrasi sehingga terjadipemblokiran account pelanggan karenadata tagihan yang tidak sama antaratreasury dan sales admin. Abandon Callmeningkat diwaktu pemblokiran.
9
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
Opportunity Causes and Effects
1. Menyediakan informasi yang lengkapmengenai data pelanggan termasukproduk yang sedang digunakan.
1. Sistem IBCS yang sekarang tidak dapatmenyediakan informasi mengenaiproduk apa yang sedang pelanggangunakan, data historikal komplainpelanggan, dan lain sebagainya.Pengguna khususnya customer servicekesulitan dalam menemukan informasilengkap mengenai data pelanggan.
2. Mengintegrasikan sistem treasury dansales admin.
2. Sistem IBCS yang sekarang tidakmengintegrasikan antara sistemtreasury dan sales admin sehinggaselalu terjadi kesalahan tagihan yangmenyebabkan pemblokiran accountpelanggan yang seharusnya tidakterjadi.
3. Mengintegrasikan menu customer ledgerdan menu billing history
3. Saat ini sistem IBCS tidakmengintegrasikan antara menucustomer ledger dan menu billinghistory sehingga jumlah tagihanpelanggan pada menu tersebut tidakpernah sama. Hal ini menimbulkankesulitan untuk customer service dalammemberikan informasi tagihanpelanggan.
4. Proses pembukaan blokiran pelangganoleh sistem
4. Proses pembukaan blokiran pelanggansaat ini masih manual yang dilakukanoleh sales admin sehingga prosespembukaan blokiran tidak berjalandengan efektif karen pelanggan harusmenunggu minimal 3 hari.
Analisis Kebutuhan
Analisis requirements yang dimulai dengan mengidentifikasirequirements. Requirements tersebut dikelompokkan menjadi functional dan
10
nonfunctional requirements. Functional requirements mencakup fungsi-fungsiatau layanan-layanan yang harus disediakan oleh sistem. Nonfunctionalrequirements adalah hal-hal atau fitur-fitur lain (bukan fungsi atau layanan) untukmenunjang fungsionalitas dan utilitas sistem.
Tabel 2 Functional dan Non-Functional Requirements
No. Functional Requirements Non-Functional Requirements
1 Mencatat pembayaran tagihanpelanggan
Sistem mudah dipelajari dandigunakan
2 Mencatat keluhan pelanggan Interface yang user-friendlyuntuk mengurangi human error
3 Memberikan fasilitas updateterhadap pencatatan komplainpelanggan
Mempunyai maintenance serviceyang berkesinambungan
3 Menampilkan daftar pelangganterblokir
Sistem yang baru mempunyaidata-data yang aktual dan akurat
4 Menampilkan data pelanggandengan urutan tertentu misal :nama,id pelanggan, alamat, notelephone, dan jenis produk yangdiambil.
Meningkatkan response time
5 Memberikan laporan pelanggantentang daftar pelangganaktif,closed dan block.
6 Data pelanggan yang adakonsisten
Model Proses Sistem Baru
Dalam sistem ini ada 4 jenis pengguna yaitu : Administrator sistem (System admin)
Administrator sistem merupakan aktor yang bertugas untuk menjaga agarsistem menjalankan semua fungsinya dengan baik. Yang termasuk dalamadministrator sistem adalah orang-orang yang diberi wewenang olehsystem owner untuk melakukan maintenance terhadap sistem. PeranSystem admin ini diatur oleh manager IT.
Customer Service
11
Update Aplikasi
Monitoring Aplikasi Memperbaiki Gangguan
<<include>>
Melakukan Eskalasi
Menyediakan Laporan
Memproses Restitusi
Melakukan Proses Koleksi
Memproses Double Billing Informasi ke Customer Service
Aktifasi Pelanggan Baru
<<include>>
SystemAdministrator
Cek Tiket Komplain
Login
Melakukan Pemblokiran
Treasury
Cek Data Blokiran
Menerima Keluhan
Memberikan InformasiCustomer Service
Membuat Laporan Komplain
<<include>>
Proses Pembatalan Berlangganan
Melakukan PembukaanPemblokiran
Proses Perubahan data/produk
Proses AdjustmentSales Admin
Validasi Pelanggan Baru
<<include>>
<<include>> <<include>>
Customer Service menggunakan sistem untuk melakukan layananpelanggan yang meliputi : memberikan informasi, memberikan solusi danmembuat laporan komplain.
TreasuryTreasury merupakan bagian keuangan menggunakan sistem untukmelakukan proses restitusi, proses collection, dan proses double billing.
Sales AdminSales Admin bagian dari divisi customer admin and sales, menggunakansistem untuk melakukan proses adjustment, validasi pelanggan baru,aktifasi pelanggan baru, proses pemberhentian langganan, prosesperubahan data pelanggan, proses blokiran dan proses pembukaan blokiran
Gambar 5.13 Use Case Diagram Sistem Baru
12
Spesifikasi Aplikasi yang digunakan
Spesifikasi dari aplikasi yang digunakan akan ditunjukan pada tabel
dibawah ini :
Sistem Operasi : Windows Server 2000
Web Server : Gerun (java)
Database : Oracle 8
Web Browser : Internet Explorer, Netscape
Teknologi : JVP (Java Server Page)
Menu Billing History
Menu Billing History menampilkan rincian pembayaran pelanggan setiapbulan khusus untuk pelanggan Dial-Up.
13
Gambar 5 Tampilan Menu Billing History
Menu Customer LedgerMenu Customer Ledger menampilkan rincian pembayaran pelanggan
setiap bulan khusus untuk pelanggan Cable Internet yang merupakan produkunlimited.
14
Gambar Tampilan Menu Customer LedgerTampilan Menu Security
Tampilan Menu Ubah Password
Menu Ubah Password digunakan untuk merubah password koneksiinternet pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Gambar 5.19 Tampilan Menu Ubah Password
15
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan pembahasan dari tesis iniadalah :
1. Masih ada kekurangan pada sistem aplikasi IBCS (Integrated Billingand Customer Service) terutama pada fungsionalitas billing. Dimanapada sistem aplikasi ini masih terdapat kesalahan double tagihanpelanggan dimana masalah ini timbul karena tidak ada menutambahan untuk verifikasi tagihan pelanggan pada sistem aplikasi iniyang dapat mencegah masalah ini terjadi.
2. Tidak ada keterhubungan antara treasury dan sales admin,menyebabkan keterlambatan informasi tagihan akhir sehingga terjadimasalah pemblokiran pelanggan yang seharusnya tidak terjadi.Masalah tersebut menyebabkan abandon call meningkat padacustomer service, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan kinerjacustomer service yang menunjukan meningkatnya abandon call padamusim blokiran diminggu pertama setiap bulannya.
3. Tidak ada menu untuk cek tiket komplain sehingga eskalasi masalahtidak dapat langsung diselesaikan oleh bagian terkait, hal tersebutmenyebabkan penyelesaian masalah yang cukup lama danberdampak pada talk time pelanggan dengan customer service cukuptinggi, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan customer serviceyang menunjukan belum tercapai target pencapaian talk time yangseharusnya
Meskipun masih terdapat kekurangan pada sistem ini, menimbang masihada keuntungan yang diperoleh maka pengembangan sistem aplikasi berbasis webini masih layak untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan model sistem baruyang didapat dari hasil analisis sistem lama.
SARAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, masih perlu dibuat activitydiagram untuk memodelkan proses bisnis dan langkah-langkah aktivitas padasystem model baru dan lebih baik lagi jika diteruskan dengan perancangan modelsistem baru.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adi Nugroho, 2002, Analisis dan Perencangan Sistem Informasi denganMetodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.
Adi Nugroho, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika, Bandung.
Ahmad Hoirul Basori,Tutorial Rational Rose, Kuliah Umum IlmuKomputer.com,Copyright © 2003 IlmuKomputer.com
Djon Irwanto, S.Kom., MM, 2005, Perancangan Object Oriented Softwaredengan UML, C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Martin Fowler, 2000, UML Distilled Second Edition A Brief Guide To TheStandard Object Modelling Language.
Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sapri Sutisna, Pengenalan Unified Modelling Language/UML Bagian I, edisi28, www.gematel.com
Sri Dharmayanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified ModellingLanguage(UML), www.ilmukomputer.com
Suhendar, A., Gunadi, Hariman., 2002, Visual Modelling Menggunakan UMLdan Rational Rose, Informatika, Bandung
PT. Indosat Mega Media, 2002, Billing and Collection, Jakarta.
PT. Indosat Mega Media, 2002, Integrated Billing and Customer Service,Jakarta.
www.indosatm2.com
http://www.uml.org
www.staffsite.gunadarma.ac.id