16
1 PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS (Integrated Billing and Customer Service) (Studi Kasus : PT. Indosat Mega Media) Irmawati Universitas Gunadarma ABSTRAK Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka PT Indosat Mega Media memanfaatkan teknologi informasi yang semakin berkembang. Dengan merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing & Customer Service ) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Customer Service dalam melayani kebutuhan pelanggan. Untuk mengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing & Customer Service ) terhadap user maka dilakukan analisis dimulai dengan proses observasi langsung para pengguna dilanjutkan dengan membuat matriks analisis dan wawancara dengan customer service. Untuk memudahkan memahami aktivitas pengguna aplikasi tersebut maka digunakan metode UML (Unified Modelling Language) yaitu sebuah bahasa permodelan yang yang telah menjadi standar dalam industri untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented). Kata Kunci : IBCS (Integrated Billing and Customer Service), Customer Service, Unified Modelling Language PENDAHULUAN Latar Belakang Pada awalnya jumlah pengguna internet bertambah didorong oleh kemudahan telekomunikasi. Kemudian para pengguna sadar bahwa mereka tidak mungkin meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi bagian dari komunitas virtual yang sesuai minatnya. Artinya jumlah pengguna internet tidak akan berkurang, melainkan akan terus bertambah. Hal ini yang membuat perusahaan jasa internet harus memanfaatkan teknologi informasi yang semakin

PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

1

PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEMAPLIKASI IBCS (Integrated Billing and Customer Service) (Studi

Kasus : PT. Indosat Mega Media)

Irmawati

Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan danmampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka PTIndosat Mega Media memanfaatkan teknologi informasi yang semakinberkembang. Dengan merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing & Customer Service ) yang diharapkan dapat meningkatkankinerja Customer Service dalam melayani kebutuhan pelanggan. Untukmengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS (IntegratedBilling & Customer Service ) terhadap user maka dilakukan analisis dimulaidengan proses observasi langsung para pengguna dilanjutkan dengan membuatmatriks analisis dan wawancara dengan customer service. Untuk memudahkanmemahami aktivitas pengguna aplikasi tersebut maka digunakan metode UML(Unified Modelling Language) yaitu sebuah bahasa permodelan yang yang telahmenjadi standar dalam industri untuk memvisualisasikan, merancang danmendokumentasikan sistem perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).

Kata Kunci : IBCS (Integrated Billing and Customer Service), CustomerService, Unified Modelling Language

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada awalnya jumlah pengguna internet bertambah didorong olehkemudahan telekomunikasi. Kemudian para pengguna sadar bahwa mereka tidakmungkin meninggalkan gaya hidup internet, karena sudah menjadi bagian darikomunitas virtual yang sesuai minatnya. Artinya jumlah pengguna internet tidakakan berkurang, melainkan akan terus bertambah. Hal ini yang membuatperusahaan jasa internet harus memanfaatkan teknologi informasi yang semakin

Page 2: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

2

berkembang pesat untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapipersaingan dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Penting sekali bagi perusahaan untuk memperhatikan keinginanpelanggannya. Perusahaan yang dapat memenuhi keinginan pelanggan akan lebihberkembang dari pada yang tidak memperhatikan keinginan pelanggannya. Hal inimembuat pentingnya Customer Service dalam suatu perusahaan. Suatu hal yangharus dilakukan oleh Customer Service adalah pencarian data mengenai keinginanpelanggan yang disimpan di dalam database, produk yang di sesuaikan dengankeinginan pelanggan dan dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukanpelanggan. Dengan adanya deregulasi jasa telekomunikasi, saat ini konsumenmempunyai banyak pilihan untuk memilih suatu penyedia jasa telekomunikasi.

Ketika ada suatu layanan baru suatu jasa telekomunikasi, konsumen akanmempertimbangkan tiga faktor berikut ini : kualitas layanan, harga suatu layanan,dan Customer Service dari penyedia layanan. Dua hal pertama dari faktor ini padaumumnya mudah untuk dikendalikan.

Suatu sistem Customer Service adalah suatu sistem layanan pelangganyang membantu penyedia jasa telekomunikasi memperoleh dan mempertahankanpelanggan setia. Sistem Customer Service yang menyediakan banyak manfaatuntuk penyedia jasa untuk mencapai tujuan ini dibantu dengan bantuan teknologi.

Pada bidang bisnis Internet Service Provider (ISP) dimana tingkat dandinamika persaingan antar Internet Service Provider (ISP) mulai tinggi. SetiapInternet Service Provider (ISP) berusaha menjadi yang terbaik dan menjaringpelanggan sebanyak – banyak nya dengan memberikan pelayanan yangmemuaskan serta kemudahan bagi para pelanggan.

Berdasarkan hal – hal tersebut maka PT.Indosat Mega Media ( IM2)merancang dan menerapkan suatu sistem aplikasi IBCS (Integrated Billing &Customer Service) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Customer Servicedalam melayani kebutuhan pelanggan.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil suatu

rumusan permasalahan, yaitu : apakah penggunaan sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing Customer Service) yang sudah ada dapat meningkatkan kinerjauser terutama untuk Customer Service ?.

Tujuan PenelitianTujuan pembahasan tugas akhir ini adalah : Menghasilkan model sistem yang dapat digunakan sebagai solusi

masalah pada sistem IBCS (Integrated Billing and CustomerService) yang sudah ada.

Mengetahui tingkat pengaruh keterhubungan sistem aplikasi IBCS(Integrated Billing and Customer Service) di PT.Indosat MegaMedia.

Page 3: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

3

Mengimplementasikan bahasa pemodelan Unified ModellingLanguage (UML) dalam proses analisis penggunaan sistem IBCS(Integrated Billing and Customer Service).

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam suatu proses pengembangan software, analisis dan rancangan telahmerupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri danspesifikasi dinegoisasikan, dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan.Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah, salahsatu tool / model untuk merancang pengembangan software yang berbasis objectoriented adalah UML.

Konsep Objek

Obyek dalam ‘software analysis & design’ adalah sesuatu berupa konsep(concept), benda (thing), dan sesuatu yang membedakannya denganlingkungannya. Secara sederhana obyek adalah mobil, manusia, alarm dan lainlainnya.Tapi obyek dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak yang hidupdidalam sistem seperti tabel, database, event, system messages.Obyek dikenalidari keadaannya dan juga operasinya. Sebagai contoh sebuah mobil dikenali dariwarnanya, bentuknya, sedangkan manusia dari suaranya. Ciri - ciri ini yang akanmembedakan obyek tersebut dari obyek lainnya.Alasan mengapa saat inipendekatan dalam pengembangan software dengan object-oriented, pertamaadalah scalability dimana obyek lebih mudah dipakai untuk menggambarkansistem yang besar dan komplek. Kedua dynamic modeling, adalah dapat dipakaiuntuk permodelan sistem dinamis dan real time.

Teknik Dasar OOA/D (Object-Oriented Analysis/Design)

Dalam dunia pemodelan, metodologi implementasi obyek walaupun terikatkaidah-kaidah standar, namun teknik pemilihan obyek tidak terlepas padasubyektifitas software analyst & designer. Beberapa obyek akan diabaikan danbeberapa obyek menjadi perhatian untuk diimplementasikan di dalam sistem. Halini sah-sah saja karena kenyataan bahwa suatu permasalahan sudah tentu memilikilebih dari satu solusi. Ada 3 (tiga) teknik/konsep dasar dalam OOA/D, yaitupemodulan (encapsulation), penurunan (inheritance) dan polymorphism.

a. Pemodulan (Encapsulation)Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan

menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya denganmenekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnyaterjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker,sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak

Page 4: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

4

nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsepinformation hiding.

b. Penurunan (Inheritance)Obyek-obyek memiliki banyak persamaan, namun ada sedikit

perbedan. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyaikegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, baktertutup seperti sedan dan minibus.Walaupun demikian obyek-obyek inimemiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek inidapat dikatakan sebagai obyek induk (parent). Sedangkan minibusdikatakan sebagai obyek anak (child), hal ini juga berarti semua operasiyang berlaku pada mobil berlaku juga pada minibus.

c. PolymorphismPada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyekmobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truklebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child)melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyekinduknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasarlainnya adalah ruang lingkup /pembatasan. Artinya setiap obyekmempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.

UML ( Unified Modelling Language )

Unified Modeling Language

Rumbough

OMT

Booch

Booch

Meyer

Before and after

Gamma, et al

Frameworks and patterns

HP Fusion

Operation descriptions and

Jacobson

OOSE

EMBLEY

Singleton classes and high-level

Wirfs-Brock

Responsibilities

Gambar 1 Unsur – unsur pembentuk UML

Page 5: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

5

Sumber :

Sri Dharwiyanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modelling

Language (UML), Kuliah Umum Ilmu Komputer.com

Copyright © 2003, www.ilmukomputer.com

UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan padafakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimanasalah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang perankhusus untuk mengintegrasikan content ke view yang lain.

Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentudimana sistem akan di uji. View yang berbeda akan menekankan pada aspekyang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholdertertentu. Penjelasan lengkap tentang sistem bisa di bentuk denganmenggabungkan informasi – informasi yang ada pada kelima view tersebut.

Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadidaya tarik bagi end user, analisis dan tester. Pandangan ini mendefinisikankebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yangmendeskripsikan aspek – aspek tertentu dari rancangan sistem. Itulahsebabnya use case view menjadi pusat peran dan sering dikatakan yangmendrive proses pengembangan perangkat lunak.

Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi –fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view ini berisi definisikomponen program, class – class utama bersama –sama dengan spesifikasidata, prilaku dan interaksi nya. Informasi yang terkandung di view ini

DesignView

ImplementationView

ProcessView

DeploymentView

Use CaseView

Gambar 2 Model 4+1 View

Page 6: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

6

menjadi perhatian para programmer karena menjelaskan secara detailbagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan.

Implementasi view menjelaskan komponen – komponen fisik dari sistemyang akan di bangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yangdideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantara nya file exe,library dan database. Informasi yang ada di view ini relefan denganaktifitas – aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integrasi sistem.

Process view berhubungan dengan hal – hal yang berkaitan denganconcurrency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskanbagaimana komponen – komponen fisik di distribusikan ke lingkunganfisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalan kan. Keduaview ini menunjukan kebutuhan non fungsional dari sistem sepertitoleransi kesalahan dan hal – hal yang berhubungan dengan kinerja.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah Penelitian Lapangan dan penelitiankepustakaan. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati dan menggunakansecara langsung sistem IBCS (Integrated Billing and Customer Service) di DivisiOperasional tepatnya pada bagian Customer Service PT. Indosat Mega Mediaserta melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan bahantulisan. Cara ini dilakukan agar data dan informasi yang didapat sesuai denganpembahasan dalam tulisan ini. Studi Pustaka dilakukan sebagai penunjang untukmenganalisis tulisan yang akan dibuat dengan cara mengumpulkan data dariliteratur, internet dan buku catatan yang berhubungan dengan obyek yang akandibahas dalam penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Direktorat Operasi tepatnya di bagian CustomerService PT Indosat Mega Media yang beralamat di Jl. Kebagusan Raya N0.36Pasar Minggu Jakarta Selatan .

Langkah – langkah Penelitian

Langkah – langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Analisis SistemMelakukan analisis terhadap sistem IBCS (Integrated Billing and

Customer Service) dan menyajikan hasil analisis sistem. Langkah inidigunakan untuk mengetahui tahapan serta masalah-masalah yangdihadapi dari penggunaan sistem IBCS (Integrated Billing and CustomerService) yang sedang berjalan.

Page 7: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

7

b. Pengumpulan DataDalam penulisan ini penulis mengumpulkan data primer yaitu data

- data yang sudah ada di perusahaan seperti buku panduan penggunaanIBCS (Integrated Billing and Customer Service), data mengenai billingdan collection, data mengenai alur dan prosedur pada customerservice,data laporan bulanan pelanggan yang terblokir, laporan bulanankinerja customer service, data tentang perusahaan dan data sekunder yaitudata yang diperoleh dari literatur, internet dan buku yang berkaitan dengantema yang akan dibahas.

c. Analisis DataMelakukan deskriptif kualitatif berdasarkan data – data yang

terkumpul dan kemudian menarik kesimpulan. Analisis data yangdigunakan adalah menganalisis penggunaan IBCS (Integrated Billing andCustomer Service) yang akan divisualisasikan dengan suatu metodetertentu.

d. Perancangan Model Interaksi dan Prototype AplikasiMembuat model interaksi antara user dan aktivitas IBCS

(Integrated Billing and Customer Service) secara konseptual denganmenggunakan metode UML (Unified Modelling Language)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Masalah dan PeluangCause & Effect Analysis Matrix ini didapat dari analisis terhadap sistem

yang lama serta wawancara dengan system administrator dan customer service.

Page 8: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

8

Tabel 1 Cause and Effect Analysis Matrix

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS

Problem Causes and Effects

1. Pengguna sistem kesulitan dalamberinteraksi dengan menu billingkhususnya menu customer ledger danbilling history.

Interface yang ada tidak dapat memberikankemudahan navigasi bagi penggunasistem. Pengguna sistem yang barumemerlukan waktu yang cukup lamauntuk mempelajari cara penggunaansistem.

2. Data tagihan pelanggan pada menucustomer ledger dan billing history tidakpernah balance.

1. Menu customer ledger tidak terintegrasidengan menu billing history. Customerservice kesulitan untukmenginformasikan tagihan pelangganjika salah satu menu sedang masalah.

3. Akses sistem lambat. 3. Terbatas nya alamat IP untukmengakses sistem. Penggunamemerlukan waktu lama untukmembuka aplikasi dan menu - menulain nya.

4. Customer Service mengalami kesulitandalam mencari informasi seluruh datapelanggan lengkap dengan produk yangdigunakan.

4. Sistem belum menyediakan menu yangmenampilkan informasi lengkappelanggan.Customer service mencaridata produk pelanggan pada sistemyang lain sehingga talk time customerservice tinggi

5. Pemblokiran account pelanggan darisistem yang tidak semestinya terjadi.

5. Sistem treasury dan sales admin belumterintegrasi sehingga terjadipemblokiran account pelanggan karenadata tagihan yang tidak sama antaratreasury dan sales admin. Abandon Callmeningkat diwaktu pemblokiran.

Page 9: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

9

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS

Opportunity Causes and Effects

1. Menyediakan informasi yang lengkapmengenai data pelanggan termasukproduk yang sedang digunakan.

1. Sistem IBCS yang sekarang tidak dapatmenyediakan informasi mengenaiproduk apa yang sedang pelanggangunakan, data historikal komplainpelanggan, dan lain sebagainya.Pengguna khususnya customer servicekesulitan dalam menemukan informasilengkap mengenai data pelanggan.

2. Mengintegrasikan sistem treasury dansales admin.

2. Sistem IBCS yang sekarang tidakmengintegrasikan antara sistemtreasury dan sales admin sehinggaselalu terjadi kesalahan tagihan yangmenyebabkan pemblokiran accountpelanggan yang seharusnya tidakterjadi.

3. Mengintegrasikan menu customer ledgerdan menu billing history

3. Saat ini sistem IBCS tidakmengintegrasikan antara menucustomer ledger dan menu billinghistory sehingga jumlah tagihanpelanggan pada menu tersebut tidakpernah sama. Hal ini menimbulkankesulitan untuk customer service dalammemberikan informasi tagihanpelanggan.

4. Proses pembukaan blokiran pelangganoleh sistem

4. Proses pembukaan blokiran pelanggansaat ini masih manual yang dilakukanoleh sales admin sehingga prosespembukaan blokiran tidak berjalandengan efektif karen pelanggan harusmenunggu minimal 3 hari.

Analisis Kebutuhan

Analisis requirements yang dimulai dengan mengidentifikasirequirements. Requirements tersebut dikelompokkan menjadi functional dan

Page 10: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

10

nonfunctional requirements. Functional requirements mencakup fungsi-fungsiatau layanan-layanan yang harus disediakan oleh sistem. Nonfunctionalrequirements adalah hal-hal atau fitur-fitur lain (bukan fungsi atau layanan) untukmenunjang fungsionalitas dan utilitas sistem.

Tabel 2 Functional dan Non-Functional Requirements

No. Functional Requirements Non-Functional Requirements

1 Mencatat pembayaran tagihanpelanggan

Sistem mudah dipelajari dandigunakan

2 Mencatat keluhan pelanggan Interface yang user-friendlyuntuk mengurangi human error

3 Memberikan fasilitas updateterhadap pencatatan komplainpelanggan

Mempunyai maintenance serviceyang berkesinambungan

3 Menampilkan daftar pelangganterblokir

Sistem yang baru mempunyaidata-data yang aktual dan akurat

4 Menampilkan data pelanggandengan urutan tertentu misal :nama,id pelanggan, alamat, notelephone, dan jenis produk yangdiambil.

Meningkatkan response time

5 Memberikan laporan pelanggantentang daftar pelangganaktif,closed dan block.

6 Data pelanggan yang adakonsisten

Model Proses Sistem Baru

Dalam sistem ini ada 4 jenis pengguna yaitu : Administrator sistem (System admin)

Administrator sistem merupakan aktor yang bertugas untuk menjaga agarsistem menjalankan semua fungsinya dengan baik. Yang termasuk dalamadministrator sistem adalah orang-orang yang diberi wewenang olehsystem owner untuk melakukan maintenance terhadap sistem. PeranSystem admin ini diatur oleh manager IT.

Customer Service

Page 11: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

11

Update Aplikasi

Monitoring Aplikasi Memperbaiki Gangguan

<<include>>

Melakukan Eskalasi

Menyediakan Laporan

Memproses Restitusi

Melakukan Proses Koleksi

Memproses Double Billing Informasi ke Customer Service

Aktifasi Pelanggan Baru

<<include>>

SystemAdministrator

Cek Tiket Komplain

Login

Melakukan Pemblokiran

Treasury

Cek Data Blokiran

Menerima Keluhan

Memberikan InformasiCustomer Service

Membuat Laporan Komplain

<<include>>

Proses Pembatalan Berlangganan

Melakukan PembukaanPemblokiran

Proses Perubahan data/produk

Proses AdjustmentSales Admin

Validasi Pelanggan Baru

<<include>>

<<include>> <<include>>

Customer Service menggunakan sistem untuk melakukan layananpelanggan yang meliputi : memberikan informasi, memberikan solusi danmembuat laporan komplain.

TreasuryTreasury merupakan bagian keuangan menggunakan sistem untukmelakukan proses restitusi, proses collection, dan proses double billing.

Sales AdminSales Admin bagian dari divisi customer admin and sales, menggunakansistem untuk melakukan proses adjustment, validasi pelanggan baru,aktifasi pelanggan baru, proses pemberhentian langganan, prosesperubahan data pelanggan, proses blokiran dan proses pembukaan blokiran

Gambar 5.13 Use Case Diagram Sistem Baru

Page 12: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

12

Spesifikasi Aplikasi yang digunakan

Spesifikasi dari aplikasi yang digunakan akan ditunjukan pada tabel

dibawah ini :

Sistem Operasi : Windows Server 2000

Web Server : Gerun (java)

Database : Oracle 8

Web Browser : Internet Explorer, Netscape

Teknologi : JVP (Java Server Page)

Menu Billing History

Menu Billing History menampilkan rincian pembayaran pelanggan setiapbulan khusus untuk pelanggan Dial-Up.

Page 13: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

13

Gambar 5 Tampilan Menu Billing History

Menu Customer LedgerMenu Customer Ledger menampilkan rincian pembayaran pelanggan

setiap bulan khusus untuk pelanggan Cable Internet yang merupakan produkunlimited.

Page 14: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

14

Gambar Tampilan Menu Customer LedgerTampilan Menu Security

Tampilan Menu Ubah Password

Menu Ubah Password digunakan untuk merubah password koneksiinternet pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan.

Gambar 5.19 Tampilan Menu Ubah Password

Page 15: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

15

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan pembahasan dari tesis iniadalah :

1. Masih ada kekurangan pada sistem aplikasi IBCS (Integrated Billingand Customer Service) terutama pada fungsionalitas billing. Dimanapada sistem aplikasi ini masih terdapat kesalahan double tagihanpelanggan dimana masalah ini timbul karena tidak ada menutambahan untuk verifikasi tagihan pelanggan pada sistem aplikasi iniyang dapat mencegah masalah ini terjadi.

2. Tidak ada keterhubungan antara treasury dan sales admin,menyebabkan keterlambatan informasi tagihan akhir sehingga terjadimasalah pemblokiran pelanggan yang seharusnya tidak terjadi.Masalah tersebut menyebabkan abandon call meningkat padacustomer service, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan kinerjacustomer service yang menunjukan meningkatnya abandon call padamusim blokiran diminggu pertama setiap bulannya.

3. Tidak ada menu untuk cek tiket komplain sehingga eskalasi masalahtidak dapat langsung diselesaikan oleh bagian terkait, hal tersebutmenyebabkan penyelesaian masalah yang cukup lama danberdampak pada talk time pelanggan dengan customer service cukuptinggi, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan customer serviceyang menunjukan belum tercapai target pencapaian talk time yangseharusnya

Meskipun masih terdapat kekurangan pada sistem ini, menimbang masihada keuntungan yang diperoleh maka pengembangan sistem aplikasi berbasis webini masih layak untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan model sistem baruyang didapat dari hasil analisis sistem lama.

SARAN

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, masih perlu dibuat activitydiagram untuk memodelkan proses bisnis dan langkah-langkah aktivitas padasystem model baru dan lebih baik lagi jika diteruskan dengan perancangan modelsistem baru.

Page 16: PROSES ANALISIS PADA PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI IBCS

16

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nugroho, 2002, Analisis dan Perencangan Sistem Informasi denganMetodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.

Adi Nugroho, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,Informatika, Bandung.

Ahmad Hoirul Basori,Tutorial Rational Rose, Kuliah Umum IlmuKomputer.com,Copyright © 2003 IlmuKomputer.com

Djon Irwanto, S.Kom., MM, 2005, Perancangan Object Oriented Softwaredengan UML, C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Martin Fowler, 2000, UML Distilled Second Edition A Brief Guide To TheStandard Object Modelling Language.

Munawar, 2005, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sapri Sutisna, Pengenalan Unified Modelling Language/UML Bagian I, edisi28, www.gematel.com

Sri Dharmayanti, Romi Satria Wahono, Pengantar Unified ModellingLanguage(UML), www.ilmukomputer.com

Suhendar, A., Gunadi, Hariman., 2002, Visual Modelling Menggunakan UMLdan Rational Rose, Informatika, Bandung

PT. Indosat Mega Media, 2002, Billing and Collection, Jakarta.

PT. Indosat Mega Media, 2002, Integrated Billing and Customer Service,Jakarta.

www.indosatm2.com

http://www.uml.org

www.staffsite.gunadarma.ac.id