14
PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE PADA BRACKET BUMPER REAR AXLE RH Abdul Muchlis [email protected] Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424. Telp (021) 78881112 ext 403 ABSTRAK Bracket Bumper Rear Axle merupakan bagian part non frame dari mobil yang berfungsi untuk menghubungkan part bumper itu sendiri dengan poros belakang (rear axle) serta untuk menahan benturan dan juga meredam benturan. Bracket Bumper Rear Axle biasa digunakan untuk komponen-komponen kendaraan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH dan gaya total pada proses blanking (pemotongan) dan juga pada proses bending (penekukan) pada Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part. Bracket Bumper Rear Axle RH dibuat dengan melalui proses pembentukan material dengan pemotongan blanking dan penekukan, dilanjut dengan proses pengelasan menggunakan spot welding hingga tahap pengecatan menggunakan powder coating metode celup. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan material SPH 440 OD untuk bahan utama pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part, diperoleh bahwa besarnya tonase yang terjadi pada proses blanking (pemotongan) yaitu sebesar 84,09 Ton dengan ditambahkan gaya cadangan sebesar 8,41 Ton dengan nilai faktor keamanan 1,3 yang dimana telah di standarkan pada penggunaan beban statis sehingga menghasilkan kapasitas mesin Press yang dibutuhkan untuk proses blanking (pemotongan) yaitu sebesar 120,25 Ton dengan aktual mesin Press yang digunakan sebesar 110 Ton. Untuk proses penekukan (bending) dapat dilakukan dengan total gaya bending keseluruhan sebesar 27,19 Ton dengan ditambahkan gaya pad pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin Press yang dibutuhkan untuk proses bending yaitu sebesar 34 Ton dengan aktual mesin Press yang digunakan sebesar 110 Ton. Kata Kunci: Bracket, Manufaktur, Otomotif, Pengelasan, Stamping PENDAHULUAN Komponen sistem pemindah daya yang digunakan untuk memindahkan suatu daya dari gardan (differential) ke roda-roda penggerak belakang yaitu Axle Shaft. Oleh karena itu, axle shaft biasa disebut dengan sistem penggerak yang dapat dikategorikan ke dalam part frame dan part non frame yang merupakan komponen part tanpa bingkai atau part yang tidak membutuhkan pondasi untuk membuatnya seperti kerangka (chassis). Salah satu komponen sistem pemindah daya yang digunakan untuk memindahkan suatu daya dari gardan (differential) ke roda-roda penggerak belakang yaitu Axle Shaft. Oleh karena itu, axle shaft biasa disebut dengan sistem penggerak yang dapat dikategorikan ke dalam part frame dan part non frame yang merupakan komponen part tanpa bingkai atau part yang tidak membutuhkan pondasi untuk membuatnya seperti kerangka (chassis). Bracket Bumper Rear Axle RH adalah suatu part non frame sub assy yang terletak pada bagian belakang poros kendaraan roda empat (rear axle). Seperti fungsi bracket pada umumnya yaitu sebagai penyangga komponen satu dengan komponen lainnya, Bracket Bumper Rear Axle RH berfungsi untuk menyangga part bumper itu sendiri dengan poros belakang (rear axle).penulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH dan perhitungan tonase pada pengerjaan dengan mesin Press 110 Ton yang digunakan untuk membuat produk Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part.

PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

  • Upload
    others

  • View
    72

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE PADA

BRACKET BUMPER REAR AXLE RH

Abdul Muchlis

[email protected]

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424. Telp (021) 78881112 ext 403

ABSTRAK

Bracket Bumper Rear Axle merupakan bagian part non frame dari mobil yang berfungsi untuk

menghubungkan part bumper itu sendiri dengan poros belakang (rear axle) serta untuk menahan benturan

dan juga meredam benturan. Bracket Bumper Rear Axle biasa digunakan untuk komponen-komponen

kendaraan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH

dan gaya total pada proses blanking (pemotongan) dan juga pada proses bending (penekukan) pada Bracket

Bumper Rear Axle RH Lower Part. Bracket Bumper Rear Axle RH dibuat dengan melalui proses

pembentukan material dengan pemotongan blanking dan penekukan, dilanjut dengan proses pengelasan

menggunakan spot welding hingga tahap pengecatan menggunakan powder coating metode celup.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan material SPH 440 OD untuk bahan utama pembuatan

Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part, diperoleh bahwa besarnya tonase yang terjadi pada proses

blanking (pemotongan) yaitu sebesar 84,09 Ton dengan ditambahkan gaya cadangan sebesar 8,41 Ton

dengan nilai faktor keamanan 1,3 yang dimana telah di standarkan pada penggunaan beban statis sehingga

menghasilkan kapasitas mesin Press yang dibutuhkan untuk proses blanking (pemotongan) yaitu sebesar

120,25 Ton dengan aktual mesin Press yang digunakan sebesar 110 Ton. Untuk proses penekukan (bending)

dapat dilakukan dengan total gaya bending keseluruhan sebesar 27,19 Ton dengan ditambahkan gaya pad

pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin Press yang

dibutuhkan untuk proses bending yaitu sebesar 34 Ton dengan aktual mesin Press yang digunakan sebesar

110 Ton.

Kata Kunci: Bracket, Manufaktur, Otomotif, Pengelasan, Stamping

PENDAHULUAN

Komponen sistem pemindah daya yang digunakan untuk memindahkan suatu daya dari

gardan (differential) ke roda-roda penggerak belakang yaitu Axle Shaft. Oleh karena itu, axle

shaft biasa disebut dengan sistem penggerak yang dapat dikategorikan ke dalam part frame dan

part non frame yang merupakan komponen part tanpa bingkai atau part yang tidak membutuhkan

pondasi untuk membuatnya seperti kerangka (chassis).

Salah satu komponen sistem pemindah daya yang digunakan untuk memindahkan suatu

daya dari gardan (differential) ke roda-roda penggerak belakang yaitu Axle Shaft. Oleh karena

itu, axle shaft biasa disebut dengan sistem penggerak yang dapat dikategorikan ke dalam part

frame dan part non frame yang merupakan komponen part tanpa bingkai atau part yang tidak

membutuhkan pondasi untuk membuatnya seperti kerangka (chassis). Bracket Bumper Rear Axle

RH adalah suatu part non frame sub assy yang terletak pada bagian belakang poros kendaraan

roda empat (rear axle). Seperti fungsi bracket pada umumnya yaitu sebagai penyangga komponen

satu dengan komponen lainnya, Bracket Bumper Rear Axle RH berfungsi untuk menyangga part

bumper itu sendiri dengan poros belakang (rear axle).penulisan ini bertujuan untuk mengetahui

proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH dan perhitungan tonase pada pengerjaan

dengan mesin Press 110 Ton yang digunakan untuk membuat produk Bracket Bumper Rear Axle

RH Lower Part.

Page 2: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Proses produksi Bracket Bumper Rear Axle RH diawali dengan pemilihan bahan Cutting

Steel Blank SPH 440 OD dan Steel Sheet SPHC PO, kemudian proses pembentukan (forming)

suatu lembaran plat yang dibentuk menjadikan suatu bentuk bagian-bagian dengan cara blanking,

kemudian proses penekukan (bending) proses selanjutnya yaitu merupakan proses pengelasan

(welding) dan pengecatan.

LANDASAN TEORI

Bracket Bumper Rear Axle merupakan bagian part non frame dari mobil yang berfungsi

untuk menghubungkan part bumper itu sendiri dengan poros belakang (rear axle) serta untuk

menahan benturan dan juga meredam benturan. Bracket Bumper Rear Axle biasa digunakan untuk

komponen-komponen kendaraan. Pada umumnya, Bracket Bumper Rear Axle diproduksi dalam

2 tipe unit, yaitu ada Bracket Bumper Rear Axle RH untuk sisi kanan dan Bracket Bumper Rear

Axle LH untuk sisi kiri. Keduanya memiliki desain dan dimensi yang hampir sama, perbedaannya

hanya terletak pada tinggi flange. Pada Bracket Bumper Rear Axle RH, flange di sisi kanan lebih

rendah dibanding dengan sisi kiri, begitupula sebaliknya, pada Bracket Bumper Rear Axle LH,

flange di sisi kiri lebih rendah dibanding dengan sisi kanan.

Pada satu produk Bracket Bumper Rear Axle sendiri, terdiri dari 2 bagian, yaitu Lower

Part dan Upper Part. Pada bagian bawah, terdapat Lower Part yang berfungsi untuk menyokong

Upper Part yang terletak tepat pada bagian atasnya sehingga dapat menyesuaikan fungsi kerjanya

saat menjadi satu bagian utuh.

Material

Material yang digunakan untuk pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH terdapat 2

jenis yaitu material SPH 440 OD dan plat besi SPH 440 OD termasuk dalam kategori hot rolled

steel plate. Spesifikasi SPH 440 OD tertuang dalam standard JIS G3113.

Tabel 1. Komposisi SPH440 [1]

Tabel 2 Mechanical Properties SPH 440 OD [1].

Tabel 3 Chemical Composition SPHC-PO [2].

Page 3: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Tabel 4 Mechanical Properties SPHC-PO [2].

Untuk Menghitung Total Tonase yang dibutuhkan pada proses blanking, yang perlu

diketahui adalah :

a. Keliling Bentuk Geometri Part yang Akan di Blanking (U)

b. Tebal Material (t)

c. Kekuatan Tarik (Tensile Strength) (TS)

Setelah didapatkan keliling part yang di blanking maka mencari besar gaya pemotongan

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Fs = U x s x 0,8 x TS

Keterangan:

Fs = Gaya Potong (N)

U = Keliling atau panjang pemotongan (mm)

TS = Tegangan Tarik (N/mm2)

s = Tebal Material (mm)

Selanjutnya, mencari gaya stripping, yaitu suatu gaya tambahan dengan tujuan sebagai

gaya cadangan dalam penentuan tonase mesin press yang akan digunakan.

Fst = (5% - 10%) x Fs

Keterangan:

Fst = Gaya Stripping (N)

Fs = Gaya Potong (N)

Dengan diketahuinya gaya potong dan juga gaya stripping, maka kapasitas dari mesin

press (press machine capacity) dapat ditentukan dengan rumus:

Pm = (Fs + Fst) x (Sf)

Keterangan:

Pm = Press Machine Capacity (N)

Fs = Gaya Potong (N)

Fst = Gaya Stripping (N)

Sf = Safety Factor

Untuk faktor keamanan, dapat dilihat melalui tabel safety factor yang disarankan yaitu sebesar

1.3

Menghitung Total Tonase yang dibutuhkan pada proses bending, hal-hal yang perlu

diketahui adalah :

a. Lebar Plat dalam Arah Sumbu Tekuk (B)

b. Tebal Plat (t)

c. Kekuatan Tarik Material (TS)

d. Konstanta Gaya Tekuk (t = 0-3 mm, maka c = 1.0, jika t = > 3, maka c = 2.0)

Page 4: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Berikut merupakan rumus Gaya Bending sesuai dengan bentuk penekukannya, yaitu:

a. Gaya Bending U

Keterangan:

FBU = Gaya Bending U (N)

C = Konstanta Bending (Jika t = 0-3 mm, maka c = 1.0, jika t = > 3, maka c = 2.0)

B = Lebar Plat dalam Arah Sumbu Tekuk (mm)

t = Tebal Plat (mm)

TS = Kekuatan Tarik Material (MPa)

b. Gaya Bending L

Keterangan:

FBL = Gaya Bending L (N)

C = Konstanta Bending (Jika t = 0-3 mm, maka c = 1.0, jika t = > 3, maka c = 2.0)

B = Lebar Plat dalam Arah Sumbu Tekuk (mm)

t = Tebal Plat (mm)

TS = Kekuatan Tarik Material (MPa)

Setelah mendapat gaya bending pada masing – masing, maka dapat dihitung totalnya.

Keterangan:

TBF = Total Gaya Bending (N)

FB1 = Gaya Bending 1 (N)

FB2 = Gaya Bending 2 (N)

FBn = Gaya Bending n (N)

Pada proses bending, terdapat gaya pad atau biasa disebut dengan pad force yang

digunakan untuk menahan material untuk men-deformasi ke suatu bentuk.

Keterangan:

Fpad = Gaya Pad atau Pad Force (N)

TBF = Total Gaya Bending (N)

Setelah didapatkan nilai Pad Force nya, maka total dari tonase yang dibutuhkan untuk

proses bending dapat segera dihitung menggunakan penjumlahan dari gaya-gaya total.

Keterangan:

FBTOT = Gaya Bending Total (N)

Fpad = Gaya Pad atau Pad Force (N)

TBF = Total Gaya Bending (N)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yang disebut dengan flowchart proses pembuatan

cover V-Roll agar tidak menyimpang dari tujuan penulisan.

Page 5: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Gambar 1. Flowchart Proses Pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH

Bahan utama yang digunakan untuk proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH

adalah Cutting Steel Blank SPH 440 OD dan Steel Sheet SPHC PO.

Tabel 6. Material Bracket Bumper Rear Axle RH

(a) (b)

Gambar 2. Material (a) Besi SPH 440 OD. (b) Besi SPHC PO Desain (Drawing Process)

Drawing Process atau proses desain produk dilakukan sesuai dengan standar pembuatan

dari Bracket Bumper Rear Axle RH.

Page 6: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Gambar 3. Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part (mm)

Gambar 4. Bracket Bumper Rear Axle RH Upper Part (mm)

Gambar 5. Bracket Bumper Rear Axle RH (mm).

Pembentukan (Forming)

Proses pembentukan metal forming ini dilakukan dengan membagi material mentah yang

dijadikan potongan-potongan atau kumpulan part yang nantinya akan dirakit (assembly) pada

Line berikutnya. Proses ini meliputi Blanking (pemotongan blank), Bending (pembengkokan) dan

Drawing. Berikut adalah proses-prosesnya:

Blanking

Blanking merupakan suatu proses persiapan material yang akan dipotong sesuai dengan

ukuran dimensi yang dibutuhkan bertujuan untuk mendapatkan hasil potong dan sisa potongan

atau biasa disebut scrap dapat dibuang. Proses blanking ini dilakukan dengan cara menekan

lembaran plat atau logam dengan 2 dies yang terdiri dari upper dies dan lower dies.

Page 7: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

(a) (b)

Gambar 6. (a)Layout Blanking Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part (mm).

(b) Dies Blanking Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part

Gambar 7, Hasil Blanking Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part

Bending (Penekukan) Proses bending ini dilakukan pada material SPH 440 OD untuk pembuatan Lower Part

Bracket Bumper Rear Axle RH. Mesin yang digunakan untuk mem-bending hasil blanking

Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part mesin press dengan tekanan 110 Ton atau 1078,7315

kN dengan sistem penekakan hidrolik.

(a) (b)

Gambar 8. (a) Bending Dies Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part, (b) Hasil Bending

Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part

Dalam pengerjaannya, terdapat profil sudut bending pada lower part bracket bumper rear

axle yang bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Profil Bending Bracket Bumper Rear Axle RH Lower Part

Page 8: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Drawing

Mesin yang digunakan untuk membuat drawing pada hasil blanking Bracket Bumper

Rear Axle RH Upper Part adalah mesin press OBW200-3 dengan tekanan 200 Ton atau 1961,33

kN dengan sistem penekakan hidrolik.

(a) (b)

Gambar 9. (a) Drawing Dies Bracket Bumper Rear Axle RH Upper Part, (b) Hasil Drawing Bracket

Bumper Rear Axle RH Upper Part

Quality Control

Proses Quality Control Pembentukan dilakukan sebelum dilanjutkan ke dalam

proses pengelasan.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 10. macam part tidak lolos QC (a) Crack, (b) Scratch, (c) Laminasi, (d) Pork mark

Penyebab part tidak lolos uji dapat dijelaskna dibawah ini, yaitu:

a. Crack

Hal ini disebabkan karena material yang sifat mekanisnya telah menurun atau bisa juga

disebabkan karena dies yang digunakan memiliki sifat yang terlalu keras untuk material yang

akan dibentuk. Penyebab lainnya yaitu terjadi karena kesalahan penempaan dan juga rancangan

dari cetakan (dies).

b. Scratch

Penyebab hal ini dapat terjadi dikarenakan pada saat dilakukannya penempaan, plat

material tergores oleh cetakan (dies). Jika adanya scratch pada produk maka barang akan di reject.

c. Laminasi

Laminasi (pengelupasan) pada lapisan sheet metal sehabis dilakukan proses deformasi

dengan mesin press. Pengelupasan pada plat ini jarang terjadi.

Page 9: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

d. Pork mark

Pork mark atau yang biasa dikenal dengan istilah kasarnya bopeng. Pork mark ini bisa

disebabkan karena permukaan plat yang tidak bersih saat dilakukannya proses penempaan dengan

mesin press, sehingga kotoran semacam scrap ikut tertempa sehingga menghasilkan pork mark.

Pengelasan

Proses ini dilakukan dengan cara pengelasan material yang sudah dibentuk hingga

menjadi sebuah Bracket Bumper Rear Axle RH. Proses pengelasan ini dilakukan suatu pengelasan

Spot Welding yaitu jenis penyambungan benda kerja yang prinsipnya menggunakan jenis

sambungan lap joint dengan las berupa titik. Pada proses ini digunakan Mesin Spot Welding

Dengensha NWC-900 Series.

(a) (b)

Gambar 11. (a) Mesin Spot Welding Dengensha NWC-900 Series, (b) Tooling Mesin Spot

Welding Bracket Bumper Rear Axle RH

Berikut merupakan parameter proses dari mesin spot welding yang digunakan.

Tabel 8. Process Parameter Spot Welding

Proses selanjutnya adalah pengecekan melalui visual pada bagian spot welding yang

dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12, Visual Check Menggunakan Dermagraph

Page 10: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Perhitungan Tonase pada Pengerjaan dengan Mesin Press 110 Ton Pada proses yang terjadi pada mesin press, terlebih pada proses blanking dan bending

terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan untuk menghasilkan produk yang baik dan

optimal. Beberapa hal tersebut meliputi gaya pemotongan dan gaya penekukan (bending).

Gaya Pemotongan (Cutting Force)

Bentuk geometri part.

Gambar 13. Dimensi keliling produk (mm)

Menghitung Keliling dari Geometri Blanking

U = Keliling Geometri + Keliling Setengah Lingkaran

= (K. geometri) + ( π d)

= (98,62 + 54,47 + 45,0 + 40,0 + 45,0 + 69,08 + 40,0 + 69,08 + 54,34) + ( x 3,14 x 95,98) mm

= 515,59 + (150,6886) mm

= 666,28mm

Menghitung Total Tonase Mesin Press

Fs = 666,28 x 3,2 x 0,8 x 493

= 840896,89 N

= 84089,69 kg = 84,09 Ton

Jadi, total tonase mesin press yang dibutuhkan pada proses pemotongan blanking yaitu

sebesar 84,09 Ton dengan aktual mesin yang digunakan sebesar 110 Ton.

Menghitung Gaya Stripping

Perhitungan gaya stripping merupakan suatu gaya tambahan dengan tujuan sebagai gaya

cadangan dalam penentuan tonase mesin press yang digunakan.

Fst = (5% - 10%) x Fs

= (0,1) x (84,09 Ton)

= 8,41 Ton

Kapasitas Mesin Press (Press Machine Capacity)

Pm = (Fs + Fst) x (Sf)

= (84,09 Ton + 8,41 Ton) x 1,3

= 92,50 x 1,3

= 120,25 Ton

Page 11: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Jadi, total gaya potong cadangan (ditambah stripping force) yang dibutuhkan untuk

proses pemotongan blanking (cutting force) adalah sebesar 120,25 Ton dengan aktual mesin yang

digunakan sebesar 110 Ton.

Gaya Penekukan (Bending Force)

Gambar 14. Dimensi Bending (mm)

Menghitung Gaya Bending U

Menghitung Gaya Bending L Sisi Kiri dan Sisi Kanan (B1=B2)

Menghitung Gaya Bending L Sisi Bawah

Page 12: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Menghitung Gaya Bending Total

Menghitung Gaya Pad

Menghitung Gaya Total Mesin Press Bending

Jadi, total tonase mesin press yang dibutuhkan pada proses bending yaitu sebesar 34 Ton

dengan aktual tonase mesin press yang digunakan sebesar 110 Ton.

KESIMPULAN

Proses pembuatan Bracket Bumper Rear Axle RH yaitu dimulai dari dilakukannya

persiapan material, dan penggambaran (drawing). Setelah itu, proses pembentukan dilakukan

dengan cara blanking, kemudian dilakukan penekukan (bending) untuk lower part dan dilakukan

drawing untuk upper part. Setelah dibentuk, dilakukannya QC yang setelahnya dilakukan

pengelasan menggunakan jenis las spot (spot welding). Setelah dilakukan pengelasan,

dilakukannya QC. Dilanjut dengan proses painting dilakukan menggunakan powder coating

dengan metode pencelupan.

Berdasarkan hasil perhitungan pada Bumper Rear Axle RH Lower Part proses

pemotongan (blanking) dapat dilakukan dengan total pembebanan sebesar 84,09 Ton dengan

ditambahkan gaya cadangan sebesar 8,41 Ton sehingga menghasilkan kapasitas mesin Press yang

dibutuhkan untuk proses blanking yaitu sebesar 120,25 Ton dengan aktual mesin Press yang

digunakan sebesar 110 Ton. Untuk proses penekukan (bending) dapat dilakukan dengan total

gaya bending keseluruhan sebesar 27,19 Ton dengan ditambahkan gaya pad pada proses

penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin Press yang dibutuhkan

untuk proses bending yaitu sebesar 34 Ton dengan aktual mesin Press yang digunakan sebesar

110 Ton.

DAFTAR PUSTAKA

[1] China Brill Special Steel. SPH440 OD Specification of Material.

[2] Ardhayananta, Hosta. dkk. Pengaruh Pengerjaan Dingin Terhadap Ketahanan Korosi

Lapisan Hasil Hot Dip Galvanizing AISI 1020 di Media NaCl. Surabaya: Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya.

[3] Ardian, Aan. 2012. Teori Pembentukan Bahan. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta

[4] Boljanovic, Vukota. 2004. Sheet Metal Forming Processes and Die Design. New York :

Industrial Press

[5] Suryadi, VY. 2013. Pengaruh Ketebalan Material dan Clearance Progressive Dies

Terhadap Kualitas Produk Ring M7. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

[6] Saputro, Adian Wahyu. 2016. Rancang Bangun Mesin Bending Otomatis untuk Begel

Diameter 8mm (Pengujian Alat). Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

[7] Benson, Steve D. 1997. Press Brake Technology: A Guide to Precision Sheet Metal

Bending. Society of Manufacturing Engineers. ISBN 978-0-87263-483-1

[8] Bayuaji, Alfasian. 2018. Analisis Pembuatan Rolling pada Sisi Bending 60 mm Berbasis

Software Solidworks pada Mobil Desa dengan Metode Press Roll Dies. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

[9] Firnandes, Ekki. 2015. Rancang Bangun Progressive Tool untuk Memproduksi Landasan

Lubang Kunci (Proses Pengujian). Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Page 13: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

[10] Permadi, Hendaru Ajie Anom. 2017. Redesign dan Rancang Bangun Mekanisme Spot

Welding Elektroda Tungsten dengan Alat Microwave Oven Transformator Kapasitas 2-3

Volt. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

[11] Fachruddin. dkk. 2016. Pengaruh Variasi Arus Listrik Pengelasan Titik (Spot Welding)

Terhadap Kekuatan Geser, Kekerasan dan Struktur Mikro pada Sambungan Dismillar Baja

Stainless Steel AISI 304 dengan Baja Karbon Rendah ST 41. Malang: Universitas Negeri

Malang.

[12] Rizza, Muhammad Akhlis. 2014. Analisis Proses Blanking dengan Simple Press Tool.

Malang: Politeknik Negeri Malang

[13] Cahyadi, Dadi. dkk. 2014. Analisa Perhitungan Gaya-Gaya Mekanis pada Pembuatan

Komponen Otomotif Braket Upper Arm. Banten: Universitas Serang Raya.

Page 14: PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE ...muchlis07.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/5214/...pada proses penekukan sebesar 6,8 Ton sehingga menghasilkan gaya total pada mesin

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIANPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGANNomor: 35/PERPUS/UG/2020

Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : Abdul MuchlisNomor Penulis : 140456Email Penulis : [email protected] Penulis : kampung sarang bango

dengan penulis lainnya sebagai berikut:Penulis ke-2/Nomor/Email : Abdul Muchlis / 140456 / [email protected]

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : FTI/IC/PENELITIAN/35/2020Judul Penelitian : PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN TONASE PADA BRACKET BUMPER REAR

AXLE RHTanggal Penyerahan : 18 / 08 / 2020

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Dicetak pada: 18/08/2020 13:27:27 PM, IP:202.125.95.19 Halaman 1/1