16
ii

Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

ii

Page 2: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

ii

Prosiding Konferensi Nasional ke-9

Asosiasi Program Pasccasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Se-Indonesia

Humanisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ketua Panitia : Muhammad Najih, Ph.D

Seketaris : Dr. Tri Sulistianingsih, MSi.

Bendahara : Asrifah

Reviewer : Prof. Ahsanul Inam Ph.D

Muhammad Najih, Ph.D

Dr. Dyah Karmiati, MSI

Dr. Wahyudi, MSi

Dr. AgusnTinus MP.d

Dr. Fauzik Landriono, Msi

Dr. Tri Sulistianingsih, MSi.

Editor : Prof. Ahsanul Inam Ph.D

Muhammad Najih, Ph.D

Perancang Sampul : Teguh Santoso, S.Pd

Rif’atul Amalia, S.Pd

ISSN : 2686-4312

Cetakan Pertama : Februari 2020

ix + 344 halaman; 15 x 23 cm

Penerbit : OASE Prosiding DPPM UMM

Hak cipa dilindungi oleh undang-undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari

penerbit

Page 3: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

iii

Kata Pengantar

Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program

Pasccasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Se-Indonesia yang dipresentasikan di

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada tanggal 14-15 desember 2019. Jumlah artikel yang

diterima panitia sebanyak 108 artikel, dan berdasarkan hasil penilaian, jumlah artikel yang dapat

dipublikasikan sebanyak 53 artikel. Artikel yang dipresentasikan terbagi menjadi beberapa kategori

bidang ilmu: Ekonomi, Administrasi Publik dan Politik, Hukum, Menejemen Bencana, Menejemen

Pendidikan, Sains Kesehatan, Teknik Elektro, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi Publik, Akuntansi,

dan Pendidikan Bahasa Inggris.

Terbitnya prosiding ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi untuk meningkatkan kualitas

penulisan artikel dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi,

khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Asosiasi Pengelola Program Pascasarjana

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama editor yang telah meluangkan waktunya

untuk mereview artikel sehingga dapat publikasikan dalam bentuk prosiding. Harapan kami, sebagai

pengelola pascasarjana dapat secara berkelanjutan meningkatkan kualitas penulisan artikel sebagai

bentuk luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasasarjana Perguruan Tinggi

Muhammadiyah ‘Aisyiyah se-Indonesia.

Sebagai sebuah luaran hasil penelitian, kami mengharapkan prosiding ini dapat menjadi rujukan

bagi para peneliti di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk jumlah sitasi.

Malang, Februari 2020

Page 4: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

iv

Daftar Isi

Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Aparat Sekretariat Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang

A. Bustanil1, Anita Novianty2, Lahibu Tuwu3, Muh. Rohady Ramadhan4 ................................................... 1

Pengaruh Motivasi dan Perilaku Individu Terhadap Kinerja Organisasi Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sidenreng Rappang

Abdul Haris1, Heriyanto Hasdar2, Lahibu Tuwu3, Zainuddin4 .................................................................... 6

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai Tahun 2018

Abitassha Az Zahra1, Muhammad Eko Atmojo2 .......................................................................................... 13

Politik Pembangunan Hukum Pertanahan di Era Revolusi Industri 4.0

Absori1, Moh. Indra Bangsawan2 .................................................................................................................... 18

Akreditasi Sebagai Upaya Mencapai Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Pada Sekolah

Daerah Pinggiran Kabupaten Malang

Agus Tinus ......................................................................................................................................................... 22

Penerapan Prinsip Penanganan Pengaduan Di Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat

Anissa Mourizka1, Retnowati Wd Tuti2 ......................................................................................................... 30

Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Di SMK Muhammadiyah 1

Prambon

Aris Nasution ................................................................................................................................................... 37

Analisis Pengaruh TQM, Prilaku Produktif Dan Kepuasan Karyawan Terhadap Kinerja

Karyawan

Asrul Saptono1, Aftoni Sutanto2 ...................................................................................................................... 42

Komparasi Model Peningkatan Akses Pemilu Bagi Penyandang Disabilitas: Indonesia dan Australia

Azka Abdi Amrurobbi1, Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah2 , Febriana Andiani Putri3, Moch Edward Trias Pahlevi4 .......................................................................................................................... 48

Pengaruh Stress Kerja Dan Kompensasi Terhadap Komitmen Organisasi Dan Kinerja

Satuan Pengamanan Universitas Jember

Baral Kurniawan1, Abadi Sanosra2, Hanafi3 .................................................................................................. 57

Page 5: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

v

Problematika Penyusunan Program Semester Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis

Kurikulum PAUD 2013

Darsinah1, Wili A2, Choiriyah W3, Surtikanti4 ............................................................................................... 63

Implementasi Manajemen Pendidikan di Pesantren Darussalam Ngesong Jombang

Djamaluddin Perawironegoro ........................................................................................................................ 69

Penerapan Academic Entrepreneurship Dalam Menciptakan Inkubator Wirausaha Di Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Makassar

Edi Jusriadi1, Syafaruddin2, Ahmad3, Ahmad Musafir A4 ............................................................................. 77

Pengaruh Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Enrekang

Edy Agussalim Nuhung1, Asdian Ekayanati2, Muhammad Nur3, Andi Uceng4 ......................................... 82

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Bekerja Dengan Motivasi Belajar Anak di Pos Paud

Sejahtera Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Elvia Baby Shahbana¹, Rachmat Satria²........................................................................................................ 91

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pangsa Pasar Industri Kecil Pengolahan Ikan di Tapanuli

Tengah

Fajar Pasaribu1, Widia Astuty2, Rahmanita Ginting3 .................................................................................... 96

Pengaruh Manajemen Pengetahuan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada RSU PKU Muhammadiyah

Rogojampi

Hafez Rusydi1, Rusgianto2, Hanafi3 ............................................................................................................... 104

The Influence Of Academic Stress And Gender On Video Game Addiction Tendency On

Elementary School Students Aged 9 To 12 Years

Hanafi1, Asti Bhawika Adwitiya2, Amalia Rizky N.R.A.K.P3 ......................................................................... 111

Pendidikan Kerohanian Islam dan Pengembangan Kinerja Anggota Polri Di Polres Kulon

Progo

Heru Mei Yanto ................................................................................................................................................ 115

Aktivitas Antiulser Ekstrak Etanol Buah Labu Jipang (Sechium edule) Terhadap Ulkus

Peptikum Lambung Tikus Wistar

Iis Wahyuningsih1, Dita Rofifah Sinaga2 ....................................................................................................... 123

Efektivitas Program Revitalisasi Situ Tujuh Muara Pamulang Kota Tangerang Selatan

Page 6: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

vi

Irah Safitri1, Izzatusholekha2, Retnowati WD Tuti3 ..................................................................................... 128

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Pemerintah Daerah Di Kota

Sorong Dalam Mendukung Layanan Berbasis E-Government

Ismed Kelibay1 Achmad Nurmandi2 ............................................................................................................... 133

Cooperative Learning Dalam Proses Pembelajaran Di SMP Muhammadiyah

Kaliangkrik Magelang

Isngadi Zamzam1, Imam Mawardi2............................................................................................................... 139

Diagnosis Organisasi Pendidikan dengan Model Six Box

Khoiruddin Bashori1, Erita Yuliasesti Diah Sari2, Arini Widyowati3............................................................. 148

Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

Sebagai Akibat Penambangan Rakyat

La Ode Alimin1, Yeni Widowaty2 .................................................................................................................... 155

Model Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi

Kreatif

Laeli Nur Khanifah1, Ach. Apriyanto Romadhon2 ......................................................................................... 164

Analisis Perkiraan Konsumsi Energi Listrik Di Sumatera Utara Pada Tahun 2032

Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System

M. Fitra Zambak2, Syaiful Bahri2, Yoga Tri Nugraha3 ................................................................................. 170

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Melalui Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor

Pertanahan Kabupaten Jember

Mardi SiswoyoI, Abadi Sanosra2, dan Sumadi3 ............................................................................................. 174

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening

Mahramsyah1, Abadi Sanosra2, Arik Susbiyani3 ........................................................................................... 180

Metode Tahfizh Al-Qur'an Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Klaten

Meti Fatimah .................................................................................................................................................... 188

Gerakan Perlawanan Dari Desa Terhadap Politik Uang Di Desa Murtigading dan Desa

Sardonoharjo

Moch Edward Trias Pahlevi1, Azka Abdi Amrurobbi2 , Muhammad Iqbal Khatami3 .............................. 197

Page 7: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

vii

Efektivitas Pelaksanaan Hukuman Cambuk Terhadap Pelanggaran Qanun Bidang Syari’at

Islam di Aceh

Muammar ......................................................................................................................................................... 204

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus Gestasional

Mufdlilah1, Reza Bintangdari Johan2, Tri Sunarsih3, Herlin Fitriani4, Sri Ratnaningsih5, Abkar Raden6 . 210

Pengaruh Profesionalisme dan Motivasi Pegawai terhadap Pengelolaan pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan di Kabupaten Enrekang

Muhammad Lukman Badi1, Poppy Angraini2, Nurjannah Nonci3, Andi Ilham Muchtar4 ........................ 217

Studi Ayat-Ayat Khafi (Tidak Jelas) Perspektif Al-Adillah Asy-Syar’iyyah

Muthoifin, Mustika Utin Rochmawati ............................................................................................................ 222

Exploring Registers Used By The Teachers Of Mentally Retarded Students To Further

Create A Dictionary

Noer Doddy Irmawati 1, Kasiyarno1, Pramugara Robiana2

, Marilou D. Tino3 ........................................... 226

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Firm Size Dan Struktur Modal

Terhadap Firm Value Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

Novita Ekasari1, Ni Nyoman Putu Martini2, Arik Susbiyani3 .......................................................................

229

Partisipasi Politik Seniman Kota Palu Pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palu

Tahun 2015

Nurhidayat Mohammad Ishak1, Zuly Qodir2 ................................................................................................ 236

Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pt. Perkebunan Nusantara Vii Muara Enim

Omar Hendro1, Mardiana Puspasari2, Rikki Pratama3 .............................................................................. 241

Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap Negara Atas Kebijakan Liberalisasi

Ketenagalistrikan Di Indonesia

Paryono Paryono1, Meti Fatimah2 ................................................................................................................... 251

Hubungan Iklan Berulang-Ulang Dan Pola Iklan Yang Menakutkan Terhadap Alasan Untuk

Membeli Melalui Brand Recall

Priyo Susilo1, Fitria Madaniah Prasetyo2, Arif Syarharifudin3, Badawi4 ..................................................... 260

Page 8: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

viii

Analisis Kualitas Pelayanan Kantor Imigrasi Kelas 1 kota Jambi Dalam Pembuatan Paspor

Pada Tahun 2017-2018

Putri Ratna Sari1, Rahmawati Husein2........................................................................................................... 266

Peran Pemerintah Untuk Mewujudkan Kota Inklusif Di Kota Yogyakarta Dalam Perspektif

Smart City

Rachma Dewi Purwanti1, Eko Priyo Purnomo2.............................................................................................. 271

Efektivitas Program Bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Di Kecamatan

Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2017

Rian Muhshito Aji1, Rahmawati Husein2 ....................................................................................................... 279

City Branding through Increasing Tourism as Bureaucratic Transformation: Case Study

"Pemalang Pusere Jawa"

Riska Rahayu1. Dewi Mardikawati2, Awang Darumurti3, Ulung Pribadi4 .................................................. 284

Pengaruh Pengawasan Inspektorat Daerah dan Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap

Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Kabupaten Sidenreng Rappang

Ronny Setiawan1, Andi Fahmi Miftahul Khair2, Sapri3, Irwan4 .................................................................... 291

Political Marketing Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno Dalam Pemilihan

Presiden Tahun 2019

Bismar Harris Satriawan1, Titin Purwaningsih2 ............................................................................................ 297

Implementasi Budaya “Malilu Sipakainga’, Rabba Sipatokkong, Tallan Sipaendek Dalam Meningkatkan Pendididkan Islam Masyarakat Basseang Kec. Lembang Kab. Pinrang

Siti Wardah Hanafie Das1, Syarifuddin Kulle’2, Sainab Layuk3 .................................................................. 302

Implementasi Pelaksanaan Desa Sejahtera Mandiri (DSM): Strategi Pembangunan Pedesaan

Suprapto ............................................................................................................................................................ 310

Pengaruh Keadilan Prosedural Terhadap Keinginan Berpindah Yang Dimediasi Keterikatan

Karyawan

Tri Maryati1, Dimas Prasetyo Nugroho2 ........................................................................................................ 318

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Wisata Kuliner 26 Ilir Palembang

Wani Fitriah1, Lesi Agusria2 ............................................................................................................................. 324

Analisis Kemitraan Strategis dalam Meningkatkan Parawisata di Sumatera Utara

Page 9: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

ix

Widia Astuty1, Fajar Pasaribu2, Azwansyah Habibie3 .................................................................................. 334

Model Pengembangan Anteseden Nilai Persepsian Produk Wisata Minat Khusus

Kemewahan Berkemah

Zunan Setiawan1, Purwoko2, Muhammad Ali Fikri3 ............................................................................................. 339

Page 10: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

116

Pendidikan Kerohanian Islam dan Pengembangan Kinerja Anggota Polri

Di Polres Kulon Progo

Heru Mei Yanto

Mahasiswa Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Yogyakarta, Indonesia

[email protected]

Abstrak

Salah satu misi Polri adalah mengelola sumber daya

manusia (SDM) Polri secara profesional. Rendahnya

kinerja Polisi diperbaiki melalui pendekatan

pendidikan kerohanian Islam. Agama berpengaruh

sebagai motivasi dalam mendorong manusia untuk

meningkatkan kinerja Polri. Tujuan penelitian ini

adalah untuk: 1) mengevaluasi kinerja anggota Polri;

2) mengkaji pelaksanaan pendidikan kerohanian Islam

anggota Polri; 3) mengetahui peningkatan kinerja

anggota Polri dalam melaksanakan tugas, pokok dan

fungsinya; 4) mengidentifikasi dampak positif

pendidikan kerohanian Islam terhadap peningkatan

kinerja anggota Polri; 5) menemukan model

pendidikan kerohanian Islam terhadap peningkatan

kinerja anggota Polri. Jenis penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif, yaitu memberikan deskriptif

secara obyektif terhadap pendidikan kerohanian

Islam dengan dalam peningkatan kinerja anggota

Polri di Polres Kulon Progo. Data diperoleh melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

menggunakan analisis holistik teori Dadang Hawari,

yaitu faktor organo-biologik, psikoedukatif, sosial

budaya, dan Spiritual (Agama). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: pertama, kinerja anggota Polri

di Polres Kulon Progo berjalan dengan baik. Kedua,

pendidikan kerohanian Islam dilaksanakan melalui

metode langsung dan tidak langsung. Ketiga,

peningkatan motivasi kerja anggota Polri dalam

melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya dapat

diatasi dengan pembinaan melalui pendidikan

kerohanian Islam. Keempat, pendidikan kerohanian

Islam memiliki dampak yang positif terhadap

peningkatan kinerja anggota Polri di Polres Kulon

Progo. Hal tersebut di temukan dari hasil analisis data

penelitian sebelum dan sesudah dilakukan pendidkan

kerohanian Islam. Kelima, diperoleh peningkatan

kinerja anggota Polri di Polres Kulon Progo yang

terdiri dari pelayanan kepada masyarakat, safari

subuh, pelayanan pemeriksaan gratis kepada

masyarakat.

Kata Kunci: pendidikan kerohanian dan pengembangan kinerja. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (the

rule of law), atau yang disebut dengan istilah ‘rechtsstaat’

yang mencakup beberapa elemen, yaitu: perlindungan

hak asasi manusia (HAM), pembagian kekuasaan,

pemerintahan berdasarkan undang-undang, serta

peradilan tata usaha negara. Kepolisian Republik

Indonesia (Polri) sebagai salah satu aparatur

pemerintahan yang bertugas untuk menciptakan

ketertiban dalam masyarakat juga berperan dalam

mewujudkan janji-janji hukum menjadi kenyataan. Kita

dapat melihat pada era reformasi telah melahirkan

paradigma baru dalam segenap tatanan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ada

dasarnya memuat koreksi terhadap tatanan lama dan

penyempurnaan ke arah tatanan Indonesia baru yang

lebih baik. Paradigma baru tersebut antara lain

supremasi hukum, hak azasi manusia, demokrasi,

transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan dalam

praktek penyelenggara pemerintahan negara termasuk

didalamnya penyelenggaraan fungsi Kepolisian. Undang

Undang No 2 Tahun 2002 tentang fungsi kepolisian

adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,

penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu misi Polri adalah mengelola SDM Polri

secara profesional dalam mencapai tujuannya yaitu

terwujudnya keamanan dalam negeri, sehingga dapat

mendorong peningkatan gairah kerja guna mencapai

kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya misi yang

menyentuh aspek SDM, sesungguhnya Polri berupaya

untuk berkomitmen terhadap kualitas kompetensi yang

baik bagi para anggotanya. Peningkatan kemampuan,

kekuatan, dan penggunaan kekuatan Polri dikelola

sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan

tugas Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam

negeri.

Ketua DPR R.I., Bambang Soesatyo mengakui

bahwa kinerja Kepolisian di bawah kepemimpinan

Kapolri Jendral Tito Karnavian semakin baik, hal

memberikan pelayanan maupun keamanan kepada

masyarakat. Bambang Soesatyo berharap di Hari Ulang

Tahun (HUT) ke-72 Bhayangkara pada 1 Juli 2018,

menjadi momentum bagi Polri untuk terus

meningkatkan kinerja dan tidak berpuas diri atas capaian

yang sudah diraih selama ini. Adapun capaian tersebut

menurut hasil survei menyebutkan bahwa citra

kepolisian terus meningkat sangat signifikan pada 2018

yakni sebesar 82,9 persen [9].

Komisioner Kompolnas R.I., Poengky Indarti,

mengapresiasi kinerja Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Polri) dalam hal pelayanan kepada

masyarakat sehingga citranya terus mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. “Kompolnas

menyambut baik hasil survei yang menyatakan bahwa

citra Polri terus meningkat, hal ini dibuktikan dengan

tingginya tingkat kepuasan masyarakat mencapai 82,9

persen di tahun 2018. Naik sangat signifikan dari 46,7

persen di tahun 2014,” kata Poengky, Rabu (3/7/2018).

“Pelayanan, pengayoman, perlindungan kepada

masyarakat dan penegakan hukum yang merupakan

tugas Polri dapat terlaksana dengan baik, sehingga

Page 11: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

117

keamanan dan ketertiban masyarakat juga baik,” ujar

Poengky [7].

Sementara itu, Ombudsman R.I. menerima

sejumlah laporan atau pengaduan dari masyarakat

tentang pelayanan publik. Dalam kurun waktu tiga tahun

terakhir, masyarakat paling banyak mengeluhkan soal

pelaporan kinerja kepolisian. Menurut dia, banyaknya

laporan itu terjadi karena kurang komunikasi. Polisi,

lanjut Lely, terkadang tidak menyampaikan

perkembangan laporan yang dibuat pelapor. Atau

sebaliknya, pelapor bersikap pasif atau menunggu kabar

dari pihak kepolisian. “Karena itu ombudsman

melakukan beberapa kerja sama, misalnya kalau dengan

polisi kita lakukan gelar laporan bareng-bareng, kita

tanya sudah sampai mana. Sering kali lebih kepada

persoalan komunikasi, karena mungkin kepolisian tidak

menyampaikan informasi kepada pelapor,” pungkas Lely

[6].

Tidak sedikit masyarakat yang memiliki anggapan

bahwa kinerja polisi terbilang buruk, khususnya soal

pungli dan suap. Tak jarang, masyarakat menjadi sinis

dan cenderung tidak percaya pada institusi yang

bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat itu.

Polri sendiri bukan berdiam diri, tetapi juga terus

berupaya memperbaiki citranya di depan masyarakat

[8].

Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam

mendorong manusia untuk melakukan aktivitas, karena

perbuatan yang dilakukan dengan latar

belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur

kesucian serta ketaatan. Terbentuknya kepribadian yang

baik tidak hanya ditentukan oleh kualitas pendidikan dan

prestasi yang berhubungan dengan profesi dan dunia

kerja, akan tetapi ditentukan oleh faktor-faktor yang

berhubungan erat dengan inner life-nya, suasana batin

dan semangat hidup yang bersumber kepada iman [1].

Oleh karena itu, salah satu hal yang dicari sebagai

sumber untuk menumbuhkan etos kerja adalah agama.

Manusia termotivasi untuk bekerja karena 3 hal,

yaitu: 1) Menghasilkan uang, apabila uang menjadi alasan

orang untuk bekerja, uang akan mendikte kinerja (mutu

pekerjaan) dan produktivitas (hasil kerja) pekerjaan

dengan kompensasi/imbalan finansial (uang) yang besar

akan membuat si pekerja bersedia bekerja dengan jam

kerja yang tinggi dan risiko yang besar juga. Mereka tidak

begitu peduli menyukai atau tidak jenis pekerjaannya,

yang penting uangnya besar; 2) Wujud aktualisasi diri,

ada sebagian kecil orang lebih mengedepankan

mengambil pekerjaan sebagai sarana aktualisasi diri

(mengembangkan minat dan bakat) dibandingkan

imbalan materi, “yang penting happy dan saya mencintai

pekerjaan saya”, kata mereka. Orientasi mereka adalah

terus mengasah dan mengembangkan potensi diri

dengan mengambil jenis pekerjaan yang mampu

mengeksplorasi bakat dan hobi mereka sambil tentunya

menghasilkan uang; 3) Memberikan pelayanan/ ibadah,

sebagian yang lain bekerja digunakan sebagai sarana

untuk memberikan pelayanan kepada orang yang

membutuhkan. Bukan imbalan materi, menyalurkan hobi

atau peningkatan potensi yang dicari, melainkan makna

hidup yang dijalani. Dengan kata lain, bukan kebutuhan

materi, emosi yang ingin dipenuhi, melainkan kebutuhan

spiritual atau rohani [11]. Demikian juga anggota Polri

sebagai manusia biasa.

Implementasi kinerja polri telah tertuang dalam al-

Qur’an maupun Hadits yang begitu nyata dan jelas. Hal

ini sangat penting dibahas, karena semua manusia di

dunia ini pasti membutuhkan makanan, sandang maupun

papan sebagai kebutuhan dasar manusia. Manusia

berlomba-lomba atau memenuhi kebutuhannya dengan

bekerja untuk mendapatkan yang diinginkan. Sehingga,

perlu kita ketahui, bahwa semua yang kita peroleh

merupakan anugerah dan pemberian dari Allah SWT.

Untuk itu, diperlukan usaha dalam memenuhi

kehidupannya, baik yang bersifat materi maupun non-

materi demi kelangsungan hidup manusia sehari-hari [2],

[12].

Kinerja kepolisian dapat diukur dengan standar

baku yang telah diterapkan dalam standar operasional

prosedur (SOP) yang meliputi: disiplin, loyalitas,

dedikasi, dan integritas. Anggota polri yang memiliki

karakter tersebut tentu memiliki kinerja yang baik

sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an Surat Ali

Imron ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah umat yang

terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman

kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu

lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,

dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa

umat terbaik adalah menyuruh kepada yang ma’ruf dan

mencegah kepada yang mungkar. Hal tersebut sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi kepolisian yang

termaktub dalam UU Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002

tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Islam

menempatkan tugas Polri di tempat yang mulia, seluruh

aktivitas dan setiap langkahnya dalam memberantas

kemungkaran merupakan nilai ibadah dan mewujudkan

jihad yang utama menurut ajaran Islam.

Kinerja kepolisian merupakan serangkaian tugas

pokok kepolisian yang dilandasi dengan keimanan,

ketakwaan dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat tanpa pamrih atau imbalan. Hal ini

mengingat bahwa belum adanya batasan tentang kinerja

kepolisian dalam Psikologi Pendidikan Islam. Bekerja

yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman dan tauhid,

bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi

sekaligus meninggikan martabat diri sebagai abdullah

(hamba Allah) yang mengelola seluruh alam sebagai

bentuk dari cara dirinya mensyukuri nikmat Allah SWT

[1]. Masalah yang menjadi penghambat tercapainya

tujuan di institusi polri, khususnya Polres Kulon Progo

adalah kinerja yang dimiliki oleh anggota kepolisian

tersebut.

Usaha Polri meningkatkan kinerja terus

diperjuangkan, salah satunya dilakukan dengan

mengikutsertakan anggotanya dalam berbagai kegiatan-

kegiatan yang dapat menunjang peningkatan kinerja dan

profesionalisme Polri. Polres Kulon Progo

mengembangkan kinerja melalui kegiatan pendidikan

rohani Islam guna meningkatkan ketrampilan dan

Page 12: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

118

pengetahuan terhadap anggota. Dengan adanya

pendidikan rohani Islam tersebut diharapkan kualitas

kinerja anggota meningkat dalam memberikan pelayanan

prima.

Kepedulian Kepolisian Resort (Polres) Kulon Progo

terhadap pendidikan rohani Islam ditandai dengan

terbentuknya pembinaan mental kerohanian terhadap

anggota. Program ini telah ada sejak tahun 2011, sebagai

upaya mewujudkan anggota Polri yang profesional dan

berbudaya serta mampu mengimbangi tingkat

pendidikan masyarakat. Sistem pendidikan kerohanian

Islam ini disusun berdasarkan kebutuhan anggota Polres

Kulon Progo.

Polres Kulon Progo merupakan bagian dari Polda

DIY dimana Polres Kulon Progo ini memiliki 12 Polsek

di setiap wilayah/kecamatan. Polres Kulon Progo

dipimpin oleh seorang Perwira Menengah berpangkat

AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi) dengan memiliki

kekuatan anggota sejumlah 1.115 anggota. Sampai

dengan tahun 2018, Polres Kulon Progo telah meraih

beberapa prestasi, baik dalam tingkat internal maupun

eksternal, tingkat lokal maupun nasional.

Adanya kepedulian Polri yaitu Polres Kulon Progo

dalam mengembangkan kinerja anggotanya dengan

menanamkan aspek spiritual bagi setiap anggota melalui

fasilitas ibadah dan kegiatan lain yang mendukung

peningkatan pendidikan rohani Islam di Polres Kulon

Progo. Pada dasarnya peningkatan kinerja Kepolisian

merupakan masalah penting yang perlu dilihat lebih

lanjut dalam rangka mewujudkan kinerja polisi dengan

penanaman pendidikan rohani sebagai bentuk nilai

spiritual yang dapat dijadikan pegangan dalam

menghadapi tantangan, rintangan dan hambatan. Oleh

karena itu, peneliti mengambil judul tentang:

“Pendidikan Kerohanian Islam dan

Pengembangan Kinerja Anggota Polri di Polres

Kulon Progo”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana kinerja anggota Polri di Polres Kulon

Progo?; (2) Bagaimana pelaksanaan pendidikan

kerohanian Islam di Polres Kulon Progo?; (3) Bagaimana

peningkatan kinerja anggota Polri di Polres Kulon Progo

dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya?; (4)

Bagaimana pengaruh pendidikan kerohanian Islam

terhadap peningkatan kinerja anggota Polri di Polres

Kulon Progo?; (5) Bagaimana model strategi pendidikan

kerohanian Islam terhadap peningkatan kinerja anggota

Polri di Polres Kulon Progo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1)

Mengevaluasi kinerja anggota Polri di Polres Kulon

Progo; (2) Mengkaji pelaksanaan pendidikan kerohanian

Islam anggota Polri di Polres Kulon Progo; (3)

Mengidentifikasi peningkatan kinerja anggota Polri di

Polres Kulon Progo dalam melaksanakan tugas, pokok

dan fungsinya; (4) Mengetahui dampak positif pendidikan

kerohanian Islam terhadap peningkatan kinerja anggota

Polri di Polres Kulon Progo; (5) Menemukan model

pendidikan kerohanian Islam terhadap peningkatan

kinerja anggota Polri di Polres Kulon Progo.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat: (a)

Menjadi bahan rujukan atau referensi bagi

perkembangan keilmuan khususnya tentang konsep

pendidikan kerohanian Islam dan implementasinya

dalam peningkatan kinerja yang diterapkan secara

kongkrit; (b) Menjadi sumbangan keilmuan tentang

argumen pentingnya kerohanian Islam dan

bagaimana proses internalisasi nilai Islam dalam

peningkatan kinerja di lembaga Kepolisian; (c)

Menjadi bahan kajian lebih lanjut dalam menambah

khasanah ilmu pengetahuan di bidang Psikologi

Pendidikan Islam terutama tentang pendidikan

kerohanian Islam dan peningkatan kinerja Polri di

Polres Kulon Progo.

2. Manfaat praktis, diharapkan dapat memberi

masukan bagi: (a) Polres Kulon Progo, Bagi Polres

Kulon Progo, menjadi bahan evaluasi perbaikan

lebih lanjut bagi Polres Kulon Progo khususnya

seperti Kapolres untuk dapat memanfaatkan model

pendidikan kerohanian Islam ini sebagai salah satu

pedoman untuk mewujudkan peningkatan kinerja

Polres Kulon Progo; (b) Bagi anggota Polri,

mengambil dari kurikulum, metode, pendekatan

serta kegiatan yang dipakai dalam peningkatan

kinerja di Polres Kulon Progo; (c) Bagi pembaca dan

penelitian lain, bermanfaat bagi para pembaca dan

peneliti lain untuk dapat menjadikannya sebagai

tambahan referensi dan juga dapat melaksanakan

penelitian lanjutan tentang upaya pendidikan

kerohanian Islam di Kepolisian. Sehingga akan lahir

penelitian-penelitian berikutnya yang dapat

mencerahkan iklim pendidikan Indonesia.

3. Manfaat Metodologis, diharapkan dapat: (a)

Menyusun penelitian ini dengan baik; (b)

Mengetahui arti penting riset, sehingga keputusan-

keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur

dengan sebaik-baiknya; (c) Menilai hasil-hasil

penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur

sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

D. Kajian Pustaka dan Kerangka Teoritik

Penelitian ini merupakan kolaborasi teori yang

sudah ada sebelumnya dan berkaitan dengan bahasan

Kurikulum Pendidikan Indonesia. Penelitian ini telah

didahului oleh:

a. Acep Mulyadi dalam “Islam dan Etos Kerja: Relasi

Antara Kualitas Keagamaan dengan Etos Produktivitas

Kerja di Daerah Kawasan Industri Kabupaten Bekasi”.

b. Moh. Wardi dalam “Penerapan Nilai Pendidikan

Agama Islam Dalam Perubahan Sosial Remaja”.

c. Ima Amaliah, Aan Julia, Westi Riani dalam “Pengaruh

Nilai Islam Terhadap Kinerja Kerja”.

d. Bagus Mohammad Ramadhan dan Muhammad

Nafik Hadi Ryandono dalam “Etos Kerja Islami Pada

Kinerja Bisnis Pedagang Muslim Pasar Besar Kota

Madiun”.

Page 13: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

119

e. Weni Indriani dalam “Kontribusi Etos Kerja Islami

Terhadap Kinerja Dosen”.

f. Mohammad Irham dalam “Etos Kerja Dalam

Perspektif Islam”.

g. Diah Ayu Kusumawati dalam “Peningkatan Perilaku

Kerja Islami Dengan Budaya Organisasi Islami Sebagai

Variabel Moderasi”.

I. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi

kasus. Metode kualitatif dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengobservasi fenomena yang

terjadi di lapangan secara langsung dan melakukan

interview secara mendalam dengan informan.

Fenomena yang diobservasi meliputi individu yang

mengikuti pendidikan kerohanian Islam dan peningkatan

kinerja dalam mengikuti kegiatan tersebut. Semua

proses yang dieksplor meliputi peningkatan kinerja

anggota Polres Kulon Progo.

Metode penelitian dengan pendekatan studi kasus

merupakan penelitian dengan rangkaian yang dilakukan

secara intensif, terinci, dan juga mendalam tentang suatu

program, suatu peristiwa, dan sautu aktivitas secara

intensif, baik untuk perorangan, kelompok, lembaga atau

sebuah organisasi. Peristiwa yang dimaksud dalam studi

kasus merupakan hal yang aktual dan peristiwa yang

sedang berlangsung (M. Rahardjo, 2017). Penelitian ini

dilakukan di lembaga pemerintah yaitu Kepolisian

Republik Indonesia (Polri), tepatnya di Kepolisian

Resort (Polres) Kulon Progo yang telah berlangsung

secara terprogram yaitu tentang pelaksanaan pendidikan

kerohanian Islam di Polres Kulon Progo. Sehingga

pendekatan studi kasus dirasa tepat untuk digunakan

dalam penelitian ini.

Pendekatan studi kasus juga terbagi dua, yaitu studi

kasus yang menyimpang dari kewajaran dan studi kasus

yang berorientasi ke arah perkembangan yang positif.

Jenis pertama lebih bersifat kuratif, sehingga hasil yang

diperoleh dapat digunakan oleh pihak lain untuk

melanjutkan memberikan penyembuhan dan perbaikan.

Sementara jenis kedua berupa kasus prospektif, hasil

penelitian dari jenis kedua ini daapt ditindaklanjuti oleh

peneliti lain yang berkompeten dalam bidangnya dengan

melakukan action research. Penelitian ini merupakan jenis

kedua dari pendekatan studi kasus yaitu meneliti

sesuatu yang positif yakni pendidikan kerohanian Islam

dan peningkatan kinerja anggota Polri di Polres Kulon

Progo.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif

secara umum dapat ditempuh dengan 3 cara, yaitu:

observasi baik observasi langsung maupun observasi

terlibat (participant observation), wawancara dan

dokumentasi. Namun sebelum sampai pada tahapan

tersebut, peneliti telah mempersiapkan diri untuk

beberapa aktivitas. Perolehan izin merupakan langkah

pertama, melaksanakan strategi sampling kualitatif yang

baik, mempersiapkan alat perekam dan telah

mengetahui cara-caranya yang tepat. Peneliti juga telah

mempersiapkan tempat penyimpanan data, baik

penyimpanan secara digital maupun manual pada kertas.

Tahapan pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian kualitatif menurut Creswell (2015) perlu

divisualisasikan sesuai dengan fase aktivitas yang akan

dilakukan supaya proses yang ditempuh menjadi lebih

terarah. Adapun aktivitas yang dimaksud adalah usaha

dan proses dalam menentukan tempat atau individu,

memperoleh akses dan membangun relasi, melakukan

sampling, mengumpulkan data, merekam informasi,

pemecahan persoalan di lapangan dan menyimpan data.

C. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah data

yang tersedia dari berbagai sumber baik sumber primer

maupun sumber sekunder. Pada dasarnya tujuan dari

analisa data didalam suatu penelitian ialah untuk

menggambarkan fakta hasil penelitian sehingga menjadi

data yang mempunyai makna serta mudah dipahami dan

diinterpretasikan [4].

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

reduktif fenomenologis dan editik selama pengumpulan

data dilakukan [3]. Beberapa hal yang dilakukan adalah

mereduksi data, menyajikan data, menarik kesimpulan

dan melaksanakan verifikasi data. Mereduksi data

merupakan kegiatan pengumpulan data dari lapangan

yang kemudian dipilah dan pilih mana data yang esensial

dan tidak esensial.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kinerja Anggota Polri di Polres Kulon Progo

Menilai kinerja suatu institusi, termasuk

institusi kepolisian bisa dilihat dari berbagai aspek.

Dari sisi out put misalnya bisa dilihat dari penurunan

tingkat kriminalitas yang nantinya berdampak pada

penciptaan rasa aman di masyarakat. Untuk menilai

kinerja kepolisian diperlukan menganalisa persepsi

masyarakat dari segi subyek (kinerja anggota

kepolisan) dan segi obyek (kinerja institusi dalam

memberikan pelayanan). Oleh karena itu, ada

sasaran penilaian kinerja terbagi menjadi 2

kelompok sasaran yakni internal kepolisian sendiri

dan masyarakat. Dari kedua kelompok ini ada 5

aspek yang dinilai antara lain: (a) persepsi internal

kepolisian, terdiri dari: kepemimpinan,

pengembangan SDM, perencanaan strategis

kepolisian; (b) persepsi masyarakat, terdiri dari:

kinerja kepolisian dan kepuasan masyarakat.

2. Pelaksanaan Pendidikan Kerohanian Islam di Polres

Kulon Progo

Pelaksanaan pendidikan kerohanian Islam

dalam peningkatan kinerja dibangun atas nilai

filosofis dan landasan yang jelas. Untuk memberikan

gambaran tentang hal ini, peneliti telah melakukan

proses penelitian di Polres Kulon Progo.

Pengumpulan data dan informasi yang mendalam

dilakukan dengan beberapa teknik seperti:

wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket.

Page 14: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

120

Dalam suatu institusi atau lembaga, setiap

pelaksanaan kegiatan tentu diperlukan adanya

struktur organisasi serta penanggung jawab untuk

memperlancar tugas dan wewenang dari

pelaksanaan kegiatan yang ada. Adapun pendidikan

kerohanian Islam anggota Polri di Polres Kulon

Progo meliputi: harian, mingguan, tahunan, dan

insidental.

3. Peningkatan Kinerja Anggota Polri di Polres Kulon

Progo Dalam Melaksanakan Tugas, Pokok, dan

Fungsinya

Dari dua puluh sampel yang didapatkan oleh

peneliti melalui wawancara adalah sebagai berikut:

Sebelum pembinaan, terdapat beberapa perilaku

anggota Polri di Polres Kulon Progo yang diambil

sampelnya adalah: Bahwa tugas kepolisian sangatlah

berat sehingga muncul anggapan di masyarakat

bahwa polisi tidak pernah tuntas menyelesaikan

beberapa kasus karena dianggap lahan bisnis;

Adanya oknum polisi di Polres Kulon Progo yang

merasa dirinya hebat dan sombong sehingga

menimbulkan anggapan negatif yang terjadi dalam

masyarakat; Sifat oknum polisi di Polres Kulon

Progo yang temperamental dalam menghadapi

berbagai masalah yang terjadi di dalam masyarakat

misalnya penanganan demonstrasi, pelanggaran lalu

lintas, penangkapan pencuri, penggrebegan

minuman keras, judi sehingga memicu tindakan

agresi pada oknum tersebut; Menyadari bahwa

dinas di kepolisian tidak lebih hanya menggugurkan

kewajiban yakni apel jam 07.00 pagi pulang jam

14.00 siang, sedangkan waktu selebihnya hanya

untuk mengisi waktu luang dengan bercerita,

ngobrol dan lain-lain yang kurang bermanfaat;

Ketika tiba waktu adzan sholat Dzuhur maupun

shalat Ashar dikumandangkan di Masjid Polres

Kulon Progo banyak anggota yang masih aktif

melaksanakan kegiatan sendiri-sendiri, seakan-akan

suara adzan tersebut hanyalah lantunan musik atau

tidak memperhatikan keutamaan sholat berjamaah;

Saat diadakan kegiatan tausiyah setiap hari Kamis

sehabis sholat Dzuhur banyak anggota yang

langsung meninggalkan masjid; Ketidakpedulian

sebagian anggota polisi ketika ada anggota dan

keluarganya yang terkena musibah, sakit, maupun

meninggal dunia; Anggapan bahwa tugas kepolisian

itu bukan merupakan sebagian dari ibadah.

Setelah pembinaan, adapun perubahan yang

terjadi ialah: Peningkatan kepercayaan masyarakat

terhadap polisi meningkat; Banyak anggota Polri di

Polres Kulon Progo yang semakin baik perilakunya,

tidak sombong, membumi, santun, melayani dengan

baik, memiliki kinerja yang lebih baik; Ketika

menghadapi permasalahan dapat diselesaikan

dengan musyawarah; Anggota Polri memiliki

kewajiban menjunjung tinggi kode etik kepolisian

ditandai dengan peningkatan kinerja dan

kedisiplinan anggota; Meningkatnya kesadaran

untuk mengikuti sholat berjamaah di Masjid

Ainurrohman Polres Kulon Progo; Kekhusukan

anggota dalam mengikuti tausiyah di Masjid

Ainurrohman Polres Kulon Progo mengalami

peningkatan; Meningkatnya kepedulian terhadap

sesama anggota polisi maupun keluarganya. Hal

tersebut ditandai dengan membezuk yang sakit,

ta’ziah dan memberikan sumbangsih terhadap

anggota maupun keluarganya yang kena musibah;

Kesadaran anggota bahwa menjadi anggota Polri

merupakan tugas mulia dan merupakan suatu

ibadah.

4. Pengaruh Pendidikan Kerohanian Islam Terhadap

Peningkatan Kinerja Anggota Polri di Polres Kulon

Progo

Pendidikan kerohanian Islam di Polres Kulon

Progo merupakan upaya untuk membantu anggota

Polri agar mampu menumbuhkan sikap terhadap

ketaatan beribadah. Dalam hal ini, peneliti akan

menganalisis baik dari metode, materi, maupun

proses pendidikan kerohanian Islam terhadap

peningkatan kinerja anggota Polri di Polres Kulon

Progo.

Metode pendidikan kerohanian Islam yang

diterapkan oleh petugas bimbingan kerohanian di

Polres Kulon Progo di antaranya adalah, metode secara langsung dan tidak langsung. Dari dua

metode tersebut tentu memiliki tingkat efektifitas

yang berbeda-beda.

Dari semua metode pendidikan kerohanian

tersebut, dapat diketahui bahwa pemberian

pendidikan kerohanian melalui metode yang

digunakan petugas pendidikan kerohanian adalah

bertujuan untuk meningkatkan ketaatan beragama

anggota Polri di Polres Kulon Progo. Artinya

petugas pendidikan kerohanian hendaklah

menanamkan pada diri anggota Polri bahwa ibadah

merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

setiap muslim, yaitu untuk mendekatkan diri kepada

Allah dan kerelaan seorang hamba dalam menerima

takdir-Nya. Apakah seorang hamba dalam

menjalankan ibadah itu dengan ikhlas dan terus

menerus berikhtiar mencari jalan untuk selalu dekat

dekat dengan Allah. Maka Allah akan menjanjikan

kemudahan hisabnya dihari kiamat. Hal tersebut

bisa dilakukan jika petugas pendidikan kerohanian

tahu kondisi yang diperlukan oleh anggota Polri,

sehingga mempermudah bagi petugas pendidikan

kerohanian dalam melakukan pendidikan

kerohanian kepada anggota Polri.

Metode yang digunakan petugas pendidikan

kerohanian dalam melakukan pendidikan

kerohanian kepada anggota Polri hendaklah tidak

harus berkonsentrasi terhadap materi saja, namun

yang perlu diutamakan bagi seorang pembimbing

adalah bagaimana sikap petugas pendidikan

kerohanian dalam menghadapi anggota Polri,

artinya petugas pendidikan kerohanian perlu

memperhatikan sopan santun dalam memberikan

pendidikan kerohanian pada anggota Polri, sehingga

disinilah perlu memperhatikan metode sebagai

jembatan untuk bisa menyampaikan materi

Page 15: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

121

pendidikan kerohanian, jika hal tersebut benar-

benar diperhatikan, maka tujuan pendidikan

kerohanian akan tercapai.

Materi merupakan hal terpenting yang tidak

boleh lepas dalam pelaksanaan pendidikan

kerohanian Islam. Karena dengan materi, petugas

pendidikan kerohanian Islam bisa mengubah jiwa

anggota Polri yang kurang baik menjadi lebih baik.

Oleh karena itu materi yang disampaikan Bimrohtal

baik menyangkut masalah aqidah, ibadah, dan

akhlak. Semua itu mempunyai pengaruh yang lebih

baik bagi anggota Polri. Hal ini bisa dibuktikan pada

tanggapan anggota Polri pada materi, 90% merasa

senang, 10% merasa biasa, selebihnya 0% tidak

senang. Adapun materi yang digunakan dalam

pendidikan kerohanian Islam di Polres Kulon Progo

menyangkut aqidah, ibadah, dan akhlak.

Dari data yang didapatkan, tanggapan anggota

Polri terhadap usaha petugas pendidikan

kerohanian Islam dalam membina mental spiritual

anggota Polri adalah mayoritas mereka mendukung

usaha tersebut. Pendidikan kerohanian Islam

tersebut benar-benar bermanfaat bagi anggota Polri

dengan alasan bahwa kegiatan tersebut dapat

menyadarkan, karena mengayomi terhadap

masyarakat merupakan suatu kewajiban yang harus

dilaksanakan. Maka dengan meningkat Allah

(zikrullah), akan dapat membangkitkan gairah untuk

selalu beribadah. Maka dalam hal ini Bimrohtal

dalam usahanya memberikan pendidikan

kerohanian Islam selalu memasukkan nilai-nilai

ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-

Hadits, karena hal ini dapat mendorong semangat

dalam beribadah bagi anggota Polri.

Selain itu, perlu sekali bagi para anggota Polri

memberikan kritik pada Bimrohtal, hal ini bisa

dilakukan seperti Bimrohtal menyediakan kotak

saran layanan bagi anggota Polri atau keluarga

anggota Polri, untuk bahan auto kritik bagi

Bimrohtal dalam melakukan pendidikan kerohanian

Islam agar semakin baik.

Proses pelaksanaan pendidikan kerohanian

Islam yang dilaksanakan di Polres Kulon Progo

merupakan terapi gabungan antara pembinaan

mental secara fisik dan non fisik. Hal ini terbukti

membuahkan hasil. Secara berangsur-angsur

anggota Polri dalam menjalankan ibadah semakin

baik.

Sejalan dengan pendidikan kerohanian Islam

yang diberikan kepada anggota Polri, tentu pada

setiap anggota Polri tidaklah sama menunjukkan

sikapnya ketika menghadapi masalah. Ada mereka

yang sabar dan tawakal saat menghadapi masalah,

namun ada juga yang selalu diliputi rasa was-was.

Kondisi seperti ini memungkinkan petugas

pendidikan kerohanian Islam dalam menentukan

metode dan materi ada yang patut untuk diberikan

kepada para anggota Polri. Oleh karena itu,

sebagaimana dijelaskan pada pembahasan petugas

pendidikan kerohanian Islam dan anggota Polri,

bahwa keadaan anggota Polri menentukan sikap

seorang petugas pendidikan kerohanian Islam dalam

melakukan pendidikan kerohanian Islam.

Proses pelaksanaan pendidikan kerohanian

Islam di Polres Kulon Progo masalah dalam hidup,

merupakan keadaan yang selalu dialami oleh

manusia. Namun demikian bukan berarti manusia

harus pasrah tanpa berusaha. Sebagaimana telah

diketahui bahwa Allah menjanjikan semua

permasalah hidup pasti ada solusinya, oleh karena

itu sudah seharusnya manusia selalu berikhtiar yang

tentunya sesuai dengan tuntunan syara’. Betapa

pentingnya pendidikan kerohanian Islam yang

diberikan pada anggota Polri, yang semua itu

memiliki fungsi di antaranya: preventif, kuratif, dan

developmental.

5. Model Strategi Pendidikan Kerohanian Islam

Terhadap Peningkatan Kinerja Anggota Polri di

Polres Kulon Progo

Strategi pendidikan kerohanian Islam terhadap

anggota Polri secara umum telah menjadi kegiatan

yang bersifat biasa-biasa, seperti halnya kegiatan

rohani pada umumnya. Seringkali kegiatan seperti

ini disampaikan dengan metode ceramah serta

sesekali tempo disertai dengan iringan tanya jawab

seputar masalah agama. Dalam prakteknya, kegiatan

pendidikan rohani terhadap anggota Polri

dilaksanakan dalam bentuk pemberian khutbah saat

pelaksanaan shalat Jum’at, siraman rohani saat

perayaan hari besar Islam, atau dalam bentuk

kegiatan kajian keagamaan secara rutin. Materi yang

disampaikan pun tak jauh berbeda dari materi-

materi pembinaan rohani pada umumnya, yakni

meliputi materi akidah, fikih, dan perilaku Islami

atau akhlak.

Pendidikan rohani kepada masyarakat luas

tentu memiliki perbedaan metodologi dan

pendekatan ketimbang dengan obyek sasaran

berupa individu. Terhadap mad’u berupa

masyarakat luas pendidikan kerohanian bisa saja

memakai metode ceramah, sebagaimana yang biasa

berlangsung. Begitu juga kegiatan dakwah terhadap

sekelompok masyarakat, pendekatan dan metode

yang digunakan bisa saja menggunakan penyuluhan

ataupun dengan training. Mad’u bisa saja diajak

untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah atau

cukup diajak untuk bersabar terhadap suatu

musibah yang datang dari Allah SWT. Cara-cara

berdakwah seperti ini tidak tepat jika diarahkan

kepada mad’u berupa individu. Tidak cukup seorang

individu dinasehati untuk bersabar tanpa terlebih

dahulu mengetahui secara mendalam problem

utama yang dialami individu.

Pemakaian metode bimbingan dan konseling

memungkinkan terjadi komunikasi yang intensif dan

penuh keterbukaan antara mad’u atau klien dengan

pembimbing atau konselor. Rasa percaya dan rasa

aman yang muncul dari dalam diri klien sangat

membantu konselor dalam menganalisa setiap

masalah klien yang bersifat subyektif dan privasif.

Temuan-temuan core problem yang dihasilkan pun

Page 16: Prosiding - Universitas Muhammadiyah Yogyakartas3ppi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/...Prosiding ini merupakan luaran hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Program Pasccasarjana

122

bisa didiskusikan bersama hingga benar-benar

mad’u atau klien itu sendiri secara sadar menyadari

inti permasalahan yang tengah dihadapinya.

Dibawah pembimbing, secara sadar klien atau

mad’u sendiri berusaha merekonstruksinya,

memastikannya, serta memutuskan langkah-langkah

konstruktif untuk keluar dari akar permasalahan

yang dialami.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang pendidikan

kerohanian Islam dan pengembangan kinerja anggota

Polri di Polres Kulon Progo dapat disimpulkan bahwa:

Hasil penilaian kinerjanya, dari sisi out put yaitu

menurunnya tingkat kriminalitas yang berdampak pada

penciptaan rasa aman di masyarakat. Bentuk dari

pendidikan kerohanian Islam meliputi empat aspek yaitu

kegiatan: harian, mingguan, tahunan, dan insidental.

Dalam melaksanakan tugas, pokok, dan fungsinya

dilakukan penelitian sebelum dan sesudah pembinaan.

Pendidikan kerohanian Islam terhadap peningkatan

kinerja anggota Polri merupakan upaya untuk

membantu anggota Polri agar mampu menumbuhkan

sikap terhadap ketaatan beribadah.

Dalam prakteknya, kegiatan pendidikan rohani

terhadap anggota Polri dilaksanakan dalam bentuk

pemberian khutbah saat pelaksanaan shalat Jum’at,

siraman rohani saat perayaan hari besar Islam, atau

dalam bentuk kegiatan kajian keagamaan secara rutin.

Materi yang disampaikan pun tak jauh berbeda dari

materi-materi pembinaan rohani pada umumnya, yakni

meliputi materi akidah, fikih, dan perilaku Islami atau

akhlak.

Daftar Pustaka

[1] Asy’ari, M. Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi

Umat. Yogyakarta: Lesfi, 1997.

[2] Baiquni, dkk. Indeks Al-Qur’an, Cara Mencari Ayat Al-

Qur’an. Surabaya: Arkola, 1996.

[3] Barnadib, I. Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode.

Yogyakarta: Andi Offset, 1994.

[4] Bungin, B. Metodologi Penelitian Sosial. Sidoarjo:

Airlangga University Press, 2001.

[5] Cresswell, J.W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset:

Memilih di Antara Lima Pendekatan. Terj. Ahmad

Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015.

[6] http://news.metrotvnews.com/metro/yNLQWlqb

-kinerja-polisi-paling-banyak-dikeluhkan-

masyarakat

[7] https://news.okezone.com/read/2018/07/04/337/1

918000/kompolnas-akui-kinerja-polri-kian-

meningkat

[8] https://tirto.id/mengintip-kinerja-kepolisian-

beranggaran-triliunan-rupiah-cEs2

[9] https://www.antaranews.com/berita/724177/dpr-

akui-kinerja-kepolisian-semakin-baik

[10] Raharjo, M. “Studi Kasus dalam Penelitian

Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya”. Universitas

Islam Maulana Malik Ibrahim Malang: Program

Pascasarjana, 2017.

[11] Susanto, E. 100 Pikiran yang Mencerahkan dan

Memperkaya Hidup. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010.

[12] Thaib, E. J. “Al-Qur’an dan As-Sunnah Sebagai

Sumber Inspirasi Etos Kerja Islami”, UIN Alauddin

Makassar: Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 15, No. 1, Juni

2014.

[13] (http://tribratanews.kulonprogo.jogja.polri.go.id/).