Protesa Patah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    1/9

    Protesa PatahA. Latar Belakang

    Dalam ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan, pekerjaan Reparasi biasanya meliputi perbaikan protesa yang retak, penyatuan kembali bagian-bagian basis atau plat yang patah, pergantian bagian-bagian yang rusak atau hilang, perluasan geligi tiruan, penambahan gigi serta

    perbaikan atau penambahan cengkeraman.Pemakai gigitiruan selalu mengharapkan gigitiruannya dapat berfungsi selama mungkindengan memuaskan seperti pada sat pertama digunakan. Untuk tujuan tersebut, digunakan bahanyang memnuhi persyaratan yang ditentukan. Bahan yang paling sering digunakan sebagai bahan

    basis gigitiruan adalah resin akrilik. Bahan resin akrilik yang digunakan untuk pembuatan basisgigitiruan umumnya adalah resin akrilik head cured. Sedangkan cold cured umunya digunakansebagai bahan reparasi.

    Jika basis gigitiruan mengalami kepatahan, dokter gigi harus dapat mengetahui penyebabkepatahannya dan menentukan cara reparasi yang tepat. Ketidakmampuan menganalisis masalahtersebut dapat menyebabkan terulangnya kepatahan.

    Sebagian penderita yang datang ke klinik gigi dengan keluhan gigitiruannya retak atau

    patah, ingin direparasi saat itu pula agar penderita tidak ompong terlalu lama. Patahnya basisgigitiruan dari bahan resin akrilik umumnya masih dapat diperbaiki.Reparasi adalah tindakan perbaikan atau pembetulan dari geligitiruan dengan tujuan

    memperbaiki kelainan, kerusakan, kecekatan, retensi dan stabilitas setelah gigitiruan dipakai.Dalam bidang Ilmu Geligitiruan Lepasan, pekerjaan reparasi meliputi perbaikan geligitiruanyang retak, penyatuan kembali bagian-bagian basis atau plat yang patah, penggantian bagian-

    bagian yang rusak atau hilang, penambahan gigi serta perbaikan atau penambahan cengkeram.Sebelum melakukan reparasi, teknisi harus mengetahui dulu penyebab patahnya suatu

    gigitiruan. Jangan sampai reparasi suatu gigitiruan tetapi setelah dipakai kembali tidakmemuaskan bagi penderita maka gigitiruan yang tidak pas lagi merupakan usaha sia-sia belaka.Perbaikan suatu gigitiruan merupakan masalah karena biasanya pasien lupa atau tidak mau

    berterus terang bahwa gigitiruannya pernah jatuh. Kerusakan suatu gigitiruan biasanya dimulaidengan kerusakan kecil yang menyebabkan gigitiruan menjadi retak. Hal pertama yang dirasaoleh pasien adalah sensasi adanya benang halus pada gigtiruan yang tidak bisa dihilangkan, dan

    pemeriksaan yang baik diperlukan pada tahap ini.Gigitiruan yang patah sebaiknya dicekatkan dengan sticky wax dan diperkuat dengan

    kawat kemudian dicobakan ke dalam mulut untuk melihat kecekatannya sebelum direparasi. Danapabila gigitiruan tersebut kurang cekat sebaiknya setelah direparasi, gigitiruan tersebutdirelining untuk mencegah fraktur dalam waktu dekat.

    A. DefinisiDari sekian banyak kesulitan yang ditemukan dlam bidang prosthodonsia, khususnya

    dalam pembuatan gigtiruan lepasan, maka masalah yang paling sulit adalah memperpanjangmasa pemakaian gigitiruan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini dapat denganmelakukan prosedur reparasi.

    Reparasi adalah adalah tindakan perbaikan atau pembetulan dari geligitiruan dengantujuan memperbaiki kelainan, kerusakan, kecekatan, retensi dan stabilitas setelah gigitiruandipakai pasien. Sebelum melakukan reparasi, perlu diadakan pemeriksaan terlebih dahuluterhadap geligi tiruan yang akan diperbaiki, mencari sebab-sebabnya sehingga dapat ditentukanreparasi seperti apa yang akan dilakukan. (itjiningsih. EGC.Geligi Tiruan Lengkap Lepasan)

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    2/9

    B. Klasifikasi Kerusakan pada GigitiruanKeretakan sebuah gigitiruan biasanya terjadi akibat dari keletihan (Fatique Failure) dankerusakan karena beban yang berat (Impact Failure).Fatique Failure ; keletihan berat ini terjadi mengikuti beban yang mempusat ke sebuah titik di

    bawah tegangan kerusakan. Hal ini biasanya timbul secara klasik pada garis tengah gigitiruan penuh rahang atas dan dipengaruhi oleh beberapa faktor:1. Bentuk desain gigitiruan yang menyebabkan konsentrasi tekanan. Dalam hal ini

    termasuk lekukan-lekukan (notches) dan garis-garis (grooves) pada permukaan dalam atau polished gigitiruan yang melalui frenulum pada rahang atas di daerah midline. Bentuk frenulumlabialis yang gterlalu tinggi biasanya harus dibuatkan lekukan yang dalam pada basis gigitiruandan lekukan ini yang dapat menyebabkan fraktur.

    2. Resorpsi alveolar; pada kasus gigitiruan rahang atas dapat menyebabkangigitiruan goyang (rocking) di sekitar midline karena resorpsi yang terjadi lebih sedikit.

    3. Perpindahan gigitiruan terhadap daerah dukungan jaringan (denture-bearingtissue). Bila gigitiruan tidak mendapat dukungan mucosa yang cukup maka dapat menyebabkan

    gigitiruan goyang (tip) dan melentur (flex).4. Pemakaian permukaan oklusal; jika permukaan oklusal gigi rahang atasdigunakan sedemikian sehingga permukaan oklusal menghadap ke medially, maka setiap kali

    pasien beroklusi, maka gigitiruan akan cenderung lentur disekitar midline.5. Tekanan/ beban oklusal yang berat; dapat terjadi bila gigitiruan beroklusi dengan

    gig asli atau pada pasien yang cenderung memiliki beban kunyah berat.

    Impact Failure; pada gigitiruan biasanya terjadi bila dijatuhkan oleh pasien saat membersihkangigitiruan atau tekanannya berlebihan saat pembersihan gigitiruan sehingga dapat menyebabkanfraktur. Hal ini dapat dicegah jika pasien diminta membersihkan gigitiruannya diatas pancidengan cara direndam dalam air saat dilepas. Selain itu dapat juga terjadi patahnya lengancengkeram, karena bagian ini sering disesuaikan sendiri oleh pasien, bila cengkeram menjadilonggar, disamping itu lengan cengkeram sering digunakan sebagai pegangan pada saatmemasukkan dan mengeluarkan gigitiruan dalam mulut. Maka sebaiknya gigitiruan ini dipasangdan dilepas dengan jalan memegang salah satu bagian kerangkanya, atau lengan cengkeramnyaatau bisa juga pada bagian sayapnya.

    Klasifikasi patahnya protesa dapat digolongkan:1. Patah plat atau basis geligi tiruan dan gigi . Hal ini dapat dikarenakan :

    - Kesalahan konstruksia. bila gigi belakang, terutama pada rahang atas, disusun di luar puncak lingir sisa, makasebagian besar komponen gaya kunyah akan disalurkan ke bagian tengah geligi tiruan tersebut.Hal ini merupakan sebab patahnya bagian tengah protesa rahang atas.

    b. Kurang tebalnya plat resin akrilik pada bagian depan palatum, akan memperlemah protesa.Hal ini terjadi terutama pada pemakaian gigi depan yang terbuat dari resin. Bila bagian singulumgigi dibentuk secara anatomis, maka pada waktu pembuatan plat malam, sering dilakukan

    penipisan bagian ini untuk mempertahankan bentuk gigi tadi.c. Kekuatan dan ketidaktepatan dimensional basis protesa, karena tidak tepatnya konsistensiadonan pada waktu packing, lama dan suhu polimerisasi yang tak memadai, dan atau kuvetterlalu cepat didinginkan setelah pemasakan (curing).

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    3/9

    d. Berbagai faktor yang menyebabkan patahnya gigi porselen. Gigi porselen yang mungkinsaja patah pada saat pemrosesan protesa resin.- Faktor penyebab dari dalam muluta. Tekanan berlebihan yang terjadi selama proses pengunyahan atau karena mengertak, ataumengatup-ngatup gigi (clenching atau grinding). Dalam hal ini, basis resin geligi tiruan perlu

    diganti dengan bahan metal. b. Resorpsi tulang alveolar yang terjadi sesudah pemasangan geligi tiruan akan menyebabkangeligi tiruan tidak stabil lagi dengan akibat mudah terjadi fraktur.c. Frenulum labialis yang terlalu tinggi mengharuskan dibuatnya lekukan yang dalam pada

    plat geligi tiruan. Lekukan semacam ini biasanya merupakan tempat awal terjadinya fraktur.d. Relif yang tidak memadai pada geligi tiruan rahang atas di bagian tengah palatum pada

    penderita-penderita yang perbedaan ketebalan mukosanya menyolok, dapat menyebabkan geligitiruan melengkung pada bagian tengah palatum selama berfungsi. Proses inindapat berakhirdengan fraktur.

    2. Elemen Lepas, tetapi tidak pecah

    a. Kekurangan resin akrilik pada waktu packing b. Terdapatnya selapis tipis minyak, medium pemisah (separating medium) atau lilin padagigi resinc. Melakukan packing resin pada saat dough stage sudah dilampaui, sehingga monomer

    bebas yang bisa bergabung dengan gigi resin, tidak cukup

    3. Lengan cengkeram patahLengan cengkeram dapat patah sebagai akibat hal-hal berikut ini.a. Patah karena sering dikeluar-masukkan melalui gerong yang terlalu dalam. Bila dukungan

    jaringan periodontal gigi lebih besar, maka cengkeramannya yang patah. Sebaliknya, bilacengkeramannya yang lebih kuat, maka gigilah yang menjadi goyang. Hal ini dapat dihindarkandengan jalan menempatkan lengan cengkeram hanya pada daerah dengan retensi minimumseperti yang telah ditentukan dalam proses survey yang teliti dan benar.

    b. Kegagalan structural. Suatu lengan yang tidak dibuat tidak dengan baik atau kerena proses penghalusan dan pemolesan yang tidak hati-hati, patah pada titik terlemahnya karena seringmelentur pada tempat ini. Bila dalam proses pembuatan, lengan cengkeram terlalu seringdilekuk-lekukkan dengan tang, maka bagian ini pun mudah patah.c. Kesalahan penderita atau pemakai, misalnya terjadi distorsi karena pada saat dicuci. Yangsering sekali terjadi adalah patahnya lengan cengkeram, karena bagian ini sering disesuaikansendiri oleh penderita, bila cengkeraman menjadi longgar. Selain itu, lengan cengkeram jugasering digunakan sebagai pegangan pada saat pengeluaran dan pemasukan geligi tiruan. Protesasebaiknya dipasang dan dilepas dengan jalan memegang salah satu bagian berangkanya, atauhanya pada lengan cengkeram, atau bisa pula pada bagian sayapnya.

    4. Sandaran oklusal patahSandaran Oklusal patah hampir selalu terjadi pada titik di mana ia melintasi linger marginal gigi,sebab bagian inilah yang merupakan titik terlemah. Suatu kedudukan sandaran oklusal yangtidak dipreparasi dengan betul, merupakan salah satu contoh kegagalan seperi ini. Ketidak-tepatan preparasi atau kurangnya pembuangan jaringan gigi untuk tempat kedudukan sandaran

    pada waktu persiapan dalam mulut, menyebabkan terlalu tipisnya sandaran. Lalu, sandaran yang

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    4/9

    sudah tipis ini akan berkurang lagi ketebalannya pada saat penyesuaian dalam mulut, untukmenghindari hambatan oklusal pada saat artikulasi.

    5. Penambahan elemen tiruanPenambahan semacam ini untuk suatu geligi tiruan sebagian lepasan dengan basis terbuat dari

    resin, merupakan pekerjaan yang sederhana. Lain halnya dengan penambahan serupa untukgeligi tiruan kerangka logam. Di sini perlu dilakukan pengecoran bagian retensi untukmenempelkan elemen tiruan baru dan penyolderan bagian ini ke kerangka yang sudah ada. Disamping itu dibuat juga bagian retensi untuk resin basis atau sadel baru.Bila yang direparasi adalah geligi tiruan dengan perluasan distal, perlunya suatu tindakan

    pelapisan kembali hendaknya menjadi bahan pertimbangan pula. Pelapisan kembali ini perluuntuk memperoleh dukungan jaringan yang optimal.Pada penggantian suatu pendukung, yang biasanya dipilih adalah gigi berikutnya. Dalam hal ini,

    perlu pemeriksaan seksama apakah gigi pilihan ini memang memenuhi syarat untuk dipakaisebagai gigi pendukung.

    PENCEKATAN KEMBALI Pencekatan kembali (refitting) suatu proses sebagian lepasan adalah suatu cara untukmemperbaiki geligi tiruan yang sudah tidak pas lagi, sehingga kembali menjadi pas padatempatnya, begitu pula hubungan oklusi maupun artikulasi gigi geliginya.

    Dalam hal ini terdapat tiga cara yang dikenal, yaitu- Pelapisan Kembali (relining)- Penggantian Basis (rebaising)- Rekonstruksi (reconstruction)

    DIAGNOSISMemperkirakan kapan suatu gekigi tiruan perlu dicekatkan kembali merupakan hal

    yang harus dilakukan atas dasar pengamatn klinis secara cermat, sebab banyak hal yangmempengaruhi terjadinya resorbsi tulang, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut.1. Jarak waktu antara pencabutan terakhir dengan data awal pembuatan geligi tiruan.2. Jenis geligi tiruan3. Resorbsi tulang linger sisa4. Kesehatan penderita5. Usia penderita

    KAPAN PROTESA PERLU PENCAKATAN KEMBALI? pilihan antara perlunya dilakukan proses pencekatan kembali, atau keharusan geligi

    tiruan yang baru, sepenuhnya didasarkan kepada hal-hal yang ditemukan pada suatu pemeriksaanyang sistematik dan lengkap serat cermat. Setiap bagian geligi tiruan, seperti kerangka basis,

    bagian retensi, elemen hendaknya diperiksa dengan seksama, untuk menentukan keadaan dankecekatannya. Dalam hal ini termaksuk penilaian apakah keadaan elemennya yang masih dalamhubungan antar tonjol yang baik dengan antagonisnya.Pemeriksaan Bagian demi Bagian

    KerangkaKecekatan kerangka merupakan kunci perlu tidaknya dilakukan prosedur pencekatan kembali.Suatu geligi tiruan yang cengkeramnya patah, jelas tidak dapat diperbaiki dengan memuaskan

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    5/9

    hanya dengan tindakan pencekatan kembali. Demikian pula dengan sandaran oklusal yang sudahmenjadi tipis karena pemakaian (aus) atau sebagian sudah hilang karena pengasahan. Meskipunkeadaan kerangka masih baik, oklusi dengan antagonis hendaknya diperiksa pula. Bila hubunganini sudah tidak baik lagi dan tidak mungkin diperbaiki dengan suatu penyesuaian sederhana,geligi tiruan harus dibuat baru. Di lain pihak, bila bagian-bagian matal masih dalam keadaan

    yang baik, begitu pula permukaan gigi-gigi dan sandaran masih berada tepat pada kedudukannya,maka dapat disimpulkan bahwa kerangka protesa masih dapat diselamatkan dengan suatu proses pencekatan kembali.

    BasisBila basis geligi tiruan dari resin sudah buruk atau pernah diperbaiki berkali-kali, makamengganti basis lebih baik daripada melapis basis kembali. Bagaimana halnya, bila pelapisanyang dilakukan sebelumnya mengakibatkan terlihatnya batas bahan yang baru dan lama? Lalu,

    bila terjadi perubahan dari bahan yang dipergunakan untuk pelapisan sebelumnya, apa pulatindakan yang hendaknya dipilih? Untuk hal-hal ini, suatu penggantian basis mungkin menjadi

    pilihan.

    ElemenKeadaan elemen merupakan pertimbangan menentukan apakah suatu protesa harus dicekatkankembali dengan suatu Pelapisan, Penggantian Basis atau Rekonstruksi. Bila elemen terbuat dari

    plastic dan menjadi aus karena pemakaian, perbaikan dapat dilakukan dengan peninggian atau penambahan bahan serupa. Bila ausnya elemen ini berlebihan, pilihannya adalah Rekonstruksi.Begitu pula bila elemen terbuat dari porselen dan sudah retak, pecah, atau beberapa gigi sudahhilang.

    OklusiSebelum melakukan tindakan, hendaknya dipertimbangkan apakah proses pencekatan kembali

    akan mempunyai efek terhadap oklusi, terutama pada bidang oklusal. Bila hilagnya jaringansedang-sedang saja, oklusi biasanya dapat diperbaiki dengan prosedur penyesuaian rutin dalammulut setelah suatu Pelapisan atau Penggantian Basis.Bila protesa berantagonis dengan gigi-gigi asli yang sudah erupsi berlebih sedikit saja, makasetelah pencekatan kembali, geligi tiruan belum membutuhkan pengasahan yang berlebihan padaelemennya. Dalam hal protesa berantagonis dengan geligi tiruan lain dan harus dicekatkankembali karena terjadi resorbsi, maka perlu dipertimbangkan apakah: Pencekatan kembali akan memecahkan masalah Kedua geligi tiruan harus dicekatkan kembali atau dibuat baru saja Kombinasi prosedur-prosedur tersebut merupakan cara yang terbaik.

    PENGGANTIAN BASISProses Penggantian Basis (rebasing) dilakukan untuk kasus-kasus berikut ini:1. Pada geligi tiruan yang sudah longgar.2. Pada keadaan dimana oklusi dapat diperbaiki sesudah rebaising dengan sedikit pengasahan

    permukaan oklusal.3. Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi-gigi pengunyah.4. Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah atau rusak.

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    6/9

    5. Bila basis geligi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu lamaatau bekas pelapisan kembali.6. Bila self curing acrylic yang digunakan pada pelapisan kembali.

    Risiko karena Pelapisan Kembali atau Penggantian Basis

    Setiap orang tak boleh lupa pada kenyataan bahwa suatu proses pelapisan kembali atau penggantian basis tidak lepas dari risiko. Walaupun pada saat penempatan ke dalam mulut, geligitiruan yang diperbaiki sudah dibantu dengan adanya cengkeraman dan bidang bombing,terganggunya oklusi bisa saja terjadi karena perubahan drastic pada oklusal antara gigi tiruandengan antagonisnya.

    Sumber kesalahan antara lain dalam prosedur penggantian basis adalah bergeraknyagigi selama proses laboratories. Sebagai tambahan, basis protesa dapat pula berubah bentukkarena pemanasan tak betul selama proses pemasakan resin dan risiko pecahnya gigi porselenselama flasking. Akhirnya jangan dilupakan bahwa kerangka geligi tiruan juga sangat pekaterhadap distorsi selama pekerjaan laboratorium.

    REKONSTRUKSIProsedur rekonstruksi terdiri dari pembuangan resin dan gigi geligi dari kerangka protesa dan mengganti basisnya dengan behan baru dengan elemen tiruan baru yang disusun diatasnya. Untuk mencapai rekonstruksi yang baik, suatu kerangka yang kecekatannya masih baikmerupakan syarat keberhasilan.

    Ada dua hal yang merupakan keuntungan cara ini:1. Bila gigi sudah kehilangan kemampuannya untuk berfungsi, karena patah selama

    pemakaian atau sudah hilang.2. Bila bidang oklusal sudah hilang dan tidak dapat diperbaiki lagi

    Kedua hal tersebut tidak dapat diperbaiki dengan cara pelapisan kembali maupun penggantian basis saja, dan harus dilakukan rekonstruksi.

    Cara Melakukan RekonstruksiCetakan rahang dibuat bagi kedua lengkung rahang dan dicor seperti biasa. Bila

    diperlukan, dibuat suatu cetakan fungsional dan allered cost. Lalu, dilakukan penentuanhubungan antara kedua rahang. Kerangka geligi tiruan kemudian diletakkan di atas model dangigi disusun sesuai dengan anagonisnya. Setelah dilakukan pas malam dalam mulut, protesamalam kemudian diselesaikan dan dipasang sesuai prosedur biasa.

    Prosedur rekonstruksi merupakan prosedur yang lenih singkat, disbanding dengansuatu pembuatan protesa baru dan karenya lebih ekonomis. Prosedur ini terutama ditujukan pada

    penderita yang kehilangan sejumlah besar tulang alveolarnya dalam waktu yang relative singkat,mungkin sebagai akibat penyakit sehingga suatu pelapisan kembali atau penggantian basis tidakmungkin berhasil secara efisien dan efektif.

    Basis gigitiruan retakBasis gigitiruan retak tampak seperti garis, keseluruhannya tampak utuh, tidak ada bagian-bagianlandasan terlepas. Keretakan biasanya terjadi dari labial notch sampai tepi gigitiruan

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    7/9

    Dengan bahan cold curing acrylic1. Perhatikan, cari bagian-bagian basis gigi tiruan yang retak, yang mungkin tak tampak

    dengan mata, dengan hati-hati bengkokkan sedikit basi gigitiruan harus tidak patah

    2.

    Cor dengan gips pada bagian basis giigitiruan yang berkontak dengan jaringan mulut disekitar daerah yang retak. Jika retaknya kecil, maka tidka perlu cor seluruh basis, cukup pada daerah retak saja. Setelah gips mengeras, lepaskan model kerjanya.

    3. Lebarkan tepi bagian-bagian yang retak dengan bur, sehingga terdapat celah diantaranyaselebar kurang lebih 3 mm

    4. Buat bevel ke arah luar untuk menambah retensi. Pada permukaan palatal dibuat dovetailagar retensi lebih banyak dan penyambungan lebih kuat

    5. Olesi permukaan model kerja dengan separating medium/ cold mould seal tidakmenyusup ke dalam resin akrilik yang dapat mengakibatkan kekuatan akrilik berkurang

    6. Kemudian gigitiruan diletakkan di atas model kerja7. Masukkan cold curing acrylic dalam bagian yang akan direparasi, dan ratakan dengan jari

    yang dibungkus kertas kaca/kuas agar semua groove terisi dan biarkan sedikitmenggembung8. Setelah cold curing acrylic mengeras, kelebihannya dibuang9. Finishing/polishing

    C. Prosedur ReparasiKerusakan pada landasan gigi tiruan yang lazim terjadi, misalnya karena jatuh atau sebab-sebablainnya yang memerlukan perbaikan atau reparasi sehingga GT nyaman dipakai oleh pasien.Retaknya suatu landasan geligi tiruan tampak sebagai garis, keseluruhannya tampak utuh, tidakada bagian-bagian landasan yang terlepas. Adapun prosedur kerja reparasinya denganmenggunakan cold curing acrylic yaitu :1. Cari pada landasan GT bagian-bagian yang retak, dengan sedikit membengkokkan landasanGT tetapi harus hati-hati agar GT tidak patah

    2. Pada bagian landasan GT yang berkontak dengan jaringan mulut disekitar daerah yangretak dicor dengan gips. Setelah gips mengeras lepaskan model kerjanya.

    3. Tepi bagian yang retak dilebarkan dengan bur sehingga terdapat celah diantaranya selebar+ 3 mm.

    4. Buat bevel kea rah luar untuk menambah retensi. Pada permukaan palatal dibuat dovetailagar retensi lebih banyak dan pembetulan lebih kuat.

    5. Permukaan model kerja diulasi dengan separating medium/could mould seal dengan kuas,diamkan beberapa saat sampai kering agar could mould seal tidak menyusup ke dalam resinakrilik yang dapat menyebabkan kekuatan akrilik berkurang.6. Kemudian GT diletakkan di atas model kerja.7. Taruh cold curing acrylic pada bagian yang akan direparasi, dan ratakan dengan jari yangdibungkus kertas kaca/kuas agar semua groove terisi.

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    8/9

    8. Setelah cold curing acrylic mengeras, kelebihannya dibuang, lakukan penyelesaian dan pemolesan seperti lazimnya.

    Geligi tiruan patah karena jatuh tanpa kelainan dalam mulut setelah pemeriksaan,dapat disambung kembali tanpa mencetak rahang pasien. Pada GT yang jatuh, bagian

    pecahannya harus menyembung dengan tepat dan tidak ada bagian yang hilang. Pecahannya kitasambungkan, bila tidak menyambung baik, merupakan kontra indikasi untuk perbaikansederhana. Adapun prosedur kerja reparasinya yaitu:(heat curing acrylic)1. Bagian-bagian GT yang patah dikumpulkan semua, jangan ada bagian yang hilang2. Bagian-bagian GT yang patah disatukan kembali dengan meneteskan sticky wax pada

    permukaan mekanik landasan GT, perhatikan tidak boleh ada bagian yang hilang dan semua bagian telah berada pada tempatnya dengan baik. Malam diratakan dengan lecron dan harus benar-benar rata dengan permukaan GT yang akan direparasi. Periksalah dengan lecron, pada bagian patah yang telah disatukan harus rata, tidak boleh ada retensi sedikitpun.3. Untuk menambah kekuatan dan stabilitas dapat digunakan batang-batang korek api yangdicekatkan pada permukaan oklusal gigi-gigi dengan meneteskan sticky wax.

    4. Buatlah model kerja/dasar landasan dari GT yang telah disatukan dengan gips. Sebelumnya bagian gerong diisi dengan malam atau moldine supaya GT dapat dengan mudah dilepas daridasar gips tadi.5. Setelah gips mengeras, batang-batang korek api dan sticky wax dibuang dan dibersihkanlalu buat ruang akrilik sepanjang pecahan sambil meluruskan pecahannya dengan jarak antara

    bagian-bagian yang akan disambung kira-kira 3 mm dan bentuknya melandai ke arah pecahan di permukaan mekaniknya serta dapat di-bevel selebar 5 mm kemudian untuk penguat buat retensiatau dibentuk lekukan pada tepi pecahan tersebut berupa dovetail yang berhadapan sepanjanggaris patah.6. Bagian-bagian patah diangkat, model rahang diulasi separating medium setelah kering GTdipasang kembali pada dasar gips dengan tepat. Daerah kosong antara pecahan diisi malam dandisatukan sesuai permukaan landasan sebelah menyebelahnya. Malam/moldline yang mengisidaerah gerong dikeluarkan sampai bersih dan diganti dengan gips. Lalu lakukan waxing,flasking, packing, curing, deflasking, penyelesaian dan pemolesan seperti lazimnya, sebelumdipasang dalam mulut pasien.

    Selain landasan GT komponen lain yang sering mengalami kerusakan yaitu elemen gigitiruan. Adapun cara reparasi elemen gigi yang patah/lepas, yaitu :1. Buang semua sisa gigi yang patah dan bagian dasar gigi dengan round bur, terutamadiperluasan ke arah palatal untuk mempermudah pemasangan GT pengganti.2. Tepi bagian labial jangan dibuang, harus tetap seperti semula untuk mempertahankanestetik.3. Lalu pilih GT yang sama ukurannya, warna, dan bentuk anatomisnya.4. Setelah gigi pengganti berada pada posisi yang benar, lalu dicekatkan ke gigi tetangganyadengan sticky wax.5. Buat indeks dari gips pada permukaan labial dengan mengulasi permukaan labialnyadengan separating medium terlebih dahulu.6. Lepaskan GT pengganti dari tempatnya dan bersihkan sticky wax yang ada.7. Letakkan GT pengganti pada tempatnya, ulasi dasar landasan GT dan GT pengganti denganmonomer (self curing acrylic) dengan kuas kecil. Lalu masukkan adonan akrilik dari bagian

  • 8/10/2019 Protesa Patah

    9/9

    palatal ke dalam lubang di bawah gigi sedikit demi sedikit dan hati-hati agar tidak adagelembung udara yang terjebak dan akrilik dapat mengalir mengisi seluruh lubang. Setelahlubang terisi seluruhnya lalu rapihkan.8. Setelah polimerisasi selesai dan akrilik keras, kelebihan arilik dibuang sehingga terbentukkontur semula, lalu selesaikan dan poles.

    Penyelesaian dari geligi tiruan terdiri dari menyempurnakan bentuk akhir geligitiruandengan membuang sisa-sisa resin akrilik pada batas geligi tiruan,sisa-sisa resin akrilik atau stoneyang tertinggal sekitar gigi,tonjolan-tonjolan akrilik pada permukaan landasan geligi tiruanakibat dari processing. (egha)

    Waktu proses penyelesaian berhati-hatilah melindungi batas dan kontur geligi tiruan.Jikacetakan telah diboxing dengan baik dan geligi tiruan malam telah di waxing dengan baik,garisluar geligi tiruan dengan mudah dapat ditentukan.selain itu,jika geligi tiruan malam telah diwaxcountering dengan seksama sesuai dengan bentuk yang diinginkan,proses penyelesaian yangdiperlukan akan lebih sederhana.

    Flas adalah resin akrilik yang menonjol keluar diantara kedua mold karena tekanan yang

    dilakukan selama prosedur processing.Buanglah flash dari geligi tiruan yang menekan sedikit batas geligi tiruan pada arbon band yang berputar perlahan-lahan.Jika geligi tiruan ditrial packing dengan hati-hati maka flash hanya sedikit sekali.Berhati-hatilah membuang flash dansisa stone yang berada disekitar leher gigi dengan sebuah cungkit kecil/pahat yang tajam. (egha)Gelembung air atau bahan asing lainnya yang terjebak dibawah permukaan stone akanmembentuk ruang kosong didalam mold.Tekanan yang digunakan waktu prosedur packing dapatmenyebabkan resin akrilik patah didalan ruang kosong tersebut dan aka telihat sebagaigumpalan/nodul dipermukaan gelegi tiruan yang telah diproses.periksalah geligi tiruan dengan

    jari tangan terhadap gelembung resin akrilik dan hati-hati buanglah bila ada dengan stone/bur bulat kecil.