25
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG … Disperindag 2017.pdf · Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, membawahkan: a. Seksi Pengawasan; b. Seksi Tertib Niaga; dan

  • Upload
    dohanh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PROVINSI BANTEN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

NOMOR 63 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3

Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan

Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi

Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

2

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5887);

5. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 5

Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan

(Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun

2016 Nomor 5 Tambahan Lembaran Daerah Kota

Tangerang Selatan Nomor 69);

6. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembarann Daerah Kota

Tangerang Selatan Tahun 2016 Nomor 2016,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang

Selatan Nomor 72);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN,

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA

KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam

penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

6. Dinas Perindustrian Dan Perdagangan yang selanjutnya disebut Dinas adalah

Perangkat Daerah yang membidangi urusan Perindustrian dan urusan

Perdagangan.

7. Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan yang selanjutnya disebut Kepala

Dinas adalah Kepala Perangkat Daerah yang merupakan unsur pelaksana

Urusan Pemerintahan Daerah yang membidangi urusan Perindustrian dan

urusan Perdagangan.

8. Sekretaris Dinas yang selanjutnya disebut Sekretaris adalah Sekretaris

Perangkat Daerah yang membidangi urusan Perindustrian dan urusan

Perdagangan.

9. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

10. Unit Kerja adalah Satuan kerja pada Perangkat Daerah.

11. Pemangku Jabatan adalah Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Subbagian dan Kepala Seksi.

12. Uraian tugas adalah paparan semua tugas jabatan yang merupakan upaya

pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja

menggunakan perangkat kerja dalam konisi tertentu.

13. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur

pelaksana tugas teknis pada Dinas.

4

Pasal 2

(1) Dinas merupakan Tipe A.

(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. 3 (tiga) Bidang;

d. 3 (tiga) Subbagian; dan

e. 9 (sembilan) Seksi.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 3

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan Bidang

Perindustrian dan Bidang Perdagangan;

(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 4

Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat:

c. Bidang Perdagangan;

d. Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

e. Bidang Perindustrian;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

5

Pasal 5

Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e, membawahkan:

a. Subbagian Perencanaan;

b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Pasal 6

Bidang Perdagangan, membawahkan:

a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri;

b. Seksi Perdagangan Luar Negeri; dan

c. Seksi Promosi.

Pasal 7

Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, membawahkan:

a. Seksi Pengawasan;

b. Seksi Tertib Niaga; dan

c. Seksi Perlindungan Konsumen.

Pasal 8

Bidang Perindustrian membawahkan:

a. Seksi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

b. Seksi Pengembangan Industri Kreatif; dan

a. Seksi Data dan Informasi Industri.

Pasal 9

(1) UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f dibentuk untuk

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan UPT sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota.

Pasal 10

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g

dibentuk sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai

dengan Pasal 10 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

6

Bagian Ketiga

Tugas dan Fungsi

Paragraf 1

Kepala Dinas

Pasal 12

Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di

Bidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan.

Pasal 13

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis Bidang

Perdagangan, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga serta Perindustrian;

b. perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran Bidang

Perdagangan, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga serta Perindustrian;

c. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan

Perdagangan, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga serta Industri;

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas

di lingkup Dinas;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan, Perlindungan

Konsumen dan Tertib Niaga serta Industri;

f. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Pengelolaan

Pasar Rakyat;

g. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Pusat

Perbelanjaan;

h. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin toko

modern;

i. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Tanda

Daftar Gudang;

j. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Surat

Keterangan Penyimpanan Barang;

k. pelaksanaan Pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Surat

Tanda Pendaftaran Waralaba dengan Swalayan;

l. pelaksanaan Pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Pengakuan

Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar;

m. pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Keterangan Asal bagi Eksportir;

7

n. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis Izin Usaha

Industri Kecil dan Menengah;

o. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis Izin Perluasan

Usaha Industri Kecil dan Menengah;

p. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis Izin Usaha

Kawasan Industri dan izin Perluasan Kawasan Industri;

q. pelaksanaan pelayanan tera/tera ulang ukur, takar timbang dan

perlengkapannya;

r. pelaksanaan pengawasan dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus;

s. pelaksanaan pameran/promosi perdagangan Dalam dan Luar Negeri;

t. pelayanan operasi pasar atau pasar murah;

u. pemantauan harga, distribusi dan ketersediaan stok dan pasokan barang

kebutuhan pokok;

v. pelaksanaan fasilitasi proses pendaftaran kekayaan intelektual terkait produk

industri, proses sertifikasi halal, sertifikasi mutu barang atau profesi, dan

atau sertifikasi lainnya;

w. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas; dan

x. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsi.

Paragraf 2

Sekretaris

Pasal 14

Sekretaris memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan

administratif dan teknis yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum

dan kepegawaian serta mengoordinasikan administrasi urusan Perindustrian dan

urusan Perdagangan.

Pasal 15

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian bahan penyusunan perumusan, pelaksanaan kebijakan

strategis dan teknis norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup

Sekretariat dan Dinas;

b. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen perencanaan program

dan anggaran di lingkup Dinas;

8

c. pelaksanaan penyusunan, perumusan dan analisa dokumen perencanaan

program dan anggaran di lingkup Sekretariat;

d. pengoordinasian pelaksanaan penelitian/asistensi/pembahasan program,

kegiatan dan anggaran dengan unit kerja internal/kementerian/lembaga/

instansi terkait;

e. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen pelaporan kinerja,

program dan kegiatan serta pertanggung jawaban pemerintah lingkup

Sekretariat dan Dinas;

f. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen hasil monitoring dan

evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

g. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan monitoring

dan evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

h. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan capaian

program dilaksanakan oleh Dinas;

i. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen pelaporan

penatausahaan keuangan bulanan, triwulanan, semester dan tahunan Dinas;

j. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen catatan atas laporan

keuangan Dinas;

k. pengoordinasian kesejahteraan pegawai, hukuman disiplin pegawai,

permasalahan yang dihadapi pegawai yang berdampak pada kinerja pegawai

dengan unit kerja/lembaga/instansi terkait;

l. pengoordinasian penyusunan dan analisa kebutuhan pegawai/pengadaan

barang/pemeliharaan aset Dinas/perjalanan Dinas/penyelenggaraan rapat

Dinas;

m. pengoordinasian penyusunan analisa jabatan, analisa beban kerja, evaluasi

jabatan dan standar komptensi jabatan di lingkup Dinas;

n. pengoordinasian hasil evaluasi survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan pada lingkup Dinas;

o. pengelolaan barang milik daerah, arsip dan hubungan masyarakat;

p. pengoordinasian penyedian data dan dokumentasi serta informasi publik;

q. pengoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian,

pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Dinas;

r. pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas

di lingkup tugas Subbagian Perencanaan, Subbagian Keuangan serta

Subbagian Umum dan Kepegawaian;

s. pengoordinasian dan penyampaian hasil pelaporan dan evaluasi pelaksanaan

tugas di lingkup Dinas kepada Kepala Dinas; dan

t. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas dan fungsi.

9

Paragraf 3

Kepala Subbagian

Perencanaan

Pasal 16

Kepala Subbagian Perencanaan memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis norma, standar,

prosedur dan kriteria di lingkup urusan perencanaan meliputi program,

evaluasi dan pelaporan di lingkup Dinas;

b. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan dokumen

Rencana Program Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis, Rencana

Kerja Tahunan lingkup Dinas;

c. menghimpun/menyusun /menganalisa/merumuskan/dokumen perencanaan

program dan kegiatan serta anggaran meliputi Daftar Rencana Program dan

Kegiatan, Rencana Kerja Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah di lingkup Subbagian Perencanaan dan

Dinas;

d. mengkoordinir penelitian/asistensi/pembahasan program, kegiatan dan

anggaran meliputi penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran, Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

e. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan Dokumen

Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja, Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

dan Laporan Keterangan dan Pertanggung Jawaban di lingkup Dinas;

f. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/dokumen Indikator

Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan

Laporan Keterangan dan Pertanggung Jawaban di lingkup Dinas;

g. menyiapkan bahan dan dokumen pendukung pelaksanaan program dan

kegiatan di lingkup Subbagian Perencanaan;

h. memfasilitasi rapat koordinasi penyusunan dan perumusan dokumen

pelaporan hasil monitoring dan evaluasi bulanan, triwulanan , semesteran dan

tahunan di lingkup Dinas;

10

i. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/dokumen pelaporan

hasil monitoring dan evaluasi bulanan, triwulanan, semester dan tahunan di

lingkup Subbagian Perencanaan dan Dinas;

j. menghimpun penyediaan data dan dokumentasi serta informasi publik;

k. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Subbagian Perencanaan;

l. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip dilingkup Subbagian

Perencanaan;

m. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Subbagian

Perencanaan

n. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai pada

Subbagian Perencanaan; dan

o. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 4

Kepala Subbagian

Keuangan

Pasal 17

Kepala Subbagian Keuangan memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan teknis norma, standar,

prosedur dan kriteria di lingkup urusan Keuangan di lingkup Dinas;

b. menyiapkan bahan penyusunan dokumen perencanaan program, kegiatan

dan anggaran pada Subbagian Keuangan;

c. menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan program, kegiatan dan

anggaran pada Subbagian Keuangan;

d. menyiapkan jadwal rencana pelaksanaan pengajuan kebutuhan dana untuk

pelaksanaan kegiatan di lingkup Subbagian Keuangan dan Dinas;

e. menyelenggarakan penatausahaan keuangan di lingkup Dinas;

f. menyelenggarakan pembinaan administrasi keuangan di lingkup Subbagian

Keuangan dan Dinas;

g. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/dokumen pelaporan

keuangan bulanan, triwulanan, semester dan tahunan di lingkup Dinas;

h. menghimpun/menyusun/menganalisa/merumuskan/dokumen catatan atas

laporan keuangan di lingkup Dinas;

i. mengkoordinasikan Laporan Keuangan dan catatan atas laporan keuangan

kepada unit kerja/perangkat daerah terkait;

11

j. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Subbagian Keuangan ;

k. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Subbagian

Keuangan;

l. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai pada

Subbagian Keuangan;

m. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 5

Kepala Subbagian

Umum dan Kepegawaian

Pasal 18

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

norma, standar, prosedur dan kriteria Subbagaian Umum dan Kepegawaian;

b. menyiapkan bahan perencanaan program dan anggaran pada Subbagian

Umum dan Kepegawaian;

c. menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan program dan anggaran pada,

Subbagian Umum dan Kepegawaian;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Subbagian Umum dan Kepegawaian;

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas pada Subbagian Umum dan

Kepegawaian;

f. melaksanakan pelayanan ketatausahaan;

g. melaksanakan pelayanan kerumahtanggaan;

h. melaksanakan pengadaan dan pengelolaan barang milik daerah;

i. melaksanakan pengadaan dan pencatatan kebutuhan perlengkapan kantor

barang pakai habis;

j. melaksanakan kehumasan dan informasi publik;

k. melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;

l. melaksanakan peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai;

m. melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan lingkup Dinas;

n. melaksanakan pelayanan dan pengelolaan perjalanan Dinas;

o. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Subbagian

Umum dan Kepegawaian

p. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pada

Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan

q. melaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

12

Paragraf 6

Kepala Bidang

Perdagangan

Pasal 19

Kepala Bidang Perdagangan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan perdagangan dalam negeri, luar negeri dan promosi

Pasal 20

Kepala Bidang Perdagangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 19 menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

di lingkup Bidang Perdagangan;

b. pengoordinasian perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan

anggaran di lingkup Bidang Perdagangan;

c. pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan urusan

Perdagangan;

d. pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas

pegawai di lingkup Bidang Perdagangan;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Perdagangan Dalam Negeri,

Luar Negeri dan Promosi;

f. pengoordinasian pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin

pengelolaan pasar rakyat;

g. pengoordinasian pelayanan penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Pusat

Perbelanjaan;

h. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Usaha Toko

Modern;

i. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Tanda Daftar

Gudang;

j. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Surat Keterangan

Penyimpanan Barang;

k. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Surat Tanda

Pendaftaran Waralaba;

l. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis izin Penerbitanan

Pengakuan Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar;

m. pengoordinasian penerbitan rekomendasi/saran teknis Izin Usaha Wajib

Daftar Perusahaan;

n. pengoordinasian penerbitan Surat Keterangan Asal bagi eksportir;

13

o. pelaksanaan pembinaan dan sosilasasi kepada pelaku usaha Perdagangan

dan masyarakat;

p. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Perdagangan; dan

q. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas dan fungsi.

Paragraf 7

Kepala Seksi

Perdagangan Dalam Negeri

Pasal 21

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perdagangan

Dalam Negeri;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahun Seksi Perdagangan Dalam Negeri;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perdagangan Dalam Negeri;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perdagangan Dalam Negeri;

e. melaksanakan penjaringan peserta dan seleksi produk dagang lokal dalam

rangka misi dagang;

f. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Tanda Daftar Gudang;

g. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Surat Tanda Daftar Waralaba Dalam Negeri;

h. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional;

i. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Usaha Pusat Perbelanjaan;

j. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Usaha Toko Modern;

k. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol;

l. menyiapkan bahan dan menfasilitasi pelaksanaan pelayanan penerbitan

rekomendasi Surat Izin Tempat Usaha;

m. melaksanakan koordinasi lintas sektor dalam rangka ketersediaan barang

kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat Kota;

14

n. menyelenggarakan operasi pasar dan atau pasar murah dalam rangka

stabilisasi harga kebutuhan pokok;

o. menyiapkan bahan berita acara pemeriksaan lapangan Pedagang Kayu Antar

Pulau Terdaftar;

p. menyiapkan bahan revilitasi distribusi perdagangan;

q. melaksanakan pembinaan/bimbingan teknis/sosialisasi/seminar/kepada

pelaku usaha yang berorintasi lokasl dan nasional;

r. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup seksi

Perdagangan Dalam Negeri;

s. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai pada

seksi Perdagangan Dalam Negeri; dan

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 8

Kepala Seksi

Perdagangan Luar Negeri

Pasal 22

Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perdagangan Luar

Negeri;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Perdagangan Luar Negeri;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perdagangan Luar Negeri;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perdagangan Luar Negeri;

e. melaksanakan penjaringan peserta dan seleksi produk dagang dalam rangka

misi dagang ke Luar Negeri;

f. menyiapkan bahan penerbitan Surat Keterangan Asal;

g. menyiapkan bahan pendataan, pelaksanaan, pembinaan dan peningkatan

misi dagang produk ekspor;

h. melaksanakan pendataan dan pemetaan produk unggulan potensi daerah

yang berorientasi ekspor;

i. memberikan layanan informasi mengenai produk unggulan potensi daerah

yang berorientasi ekspor;

15

j. melaksanakan pembinaan/bimbingan teknis/sosialisasi/seminar/kepada

pelaku usaha yang berorintasi ekspor;

k. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi

Perdagangan Luar Negeri;

l. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi

Perdagangan Luar Negeri; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 9

Kepala Seksi

Promosi

Pasal 23

Kepala Seksi Promosi memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Promosi;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Promosi;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Promosi;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Promosi;

e. menyelenggarakan pameran/promosi dagang Dalam dan Luar Negeri;

f. memfasilitasi pameran/promosi dagang Dalam dan Luar Negeri;

g. melaksanakan pembinaan/ bimbingan teknis/ sosialisasi / seminar/ kepada

pelaku usaha dalam rangka pameran/promosi dagang Dalam dan Luar Negeri;

h. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi

Promosi;

i. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pada Seksi

Promosi; dan

j. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.

16

Paragraf 10

Kepala Bidang

Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga

Pasal 24

Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga memiliki tugas

membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan pengawasan, tertib niaga serta

perlindungan konsumen.

Pasal 25

Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis di

lingkup Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

b. pengoordinasian perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan

anggaran di lingkup Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

c. pengoordinasian Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas

pegawai dilingkup Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Pengawasan, Tertib Niaga serta

Perlindungan Konsumen;

f. pengoordinasian pelayanan operasi pasar atau pasar murah;

g. pengoordinasian pemantauan harga, distribusi dan ketersediaan stok dan

pasokan barang kebutuhan pokok;

h. pengoordinasian pengawasan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk

bersubsidi dan pestisida;

i. pelaksanaan pembinaan dan sosilasasi kepada pelaku usaha industri,

Perdagangan dan masyarakat;

j. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Pengawasan, Tertib

Niaga serta Perlindungan Konsumen. dan

k. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas dan fungsi.

17

Paragraf 11

Kepala Seksi

Pengawasan

Pasal 26

Kepala Seksi Pengawasan memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Pengawasan;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Pengawasan;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pengawasan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pengawasan;

e. melaksanakan pengawasan fasilitasi distribusi bahan berbahaya, pupuk dan

gas bersubsidi;

f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait

dalam rangka Pengawasan;

g. melaksanakan pembinaan sosialisasi, seminar, publikasi, dan informasi

terkait kegiatan Pengawasan;

h. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup seksi

Pengawasan;

i. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi

Pengawasan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 12

Kepala Seksi

Tertib Niaga

Pasal 27

Kepala Seksi Tertib Niaga memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Tertib Niaga;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Tertib Niaga;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Tertib Niaga;

18

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Tertib Niaga;

e. melaksanakan pemantauan harga, distribusi dan ketersediaan stok dan

pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat Kota;

f. melaksanakan publikasi dan informasi terkait kegiatan Tertib Niaga;

g. melaksanakan pembinaan / sosialisasi terkait Tertib Niaga;

h. melaksanakan analisa dan pelaporan pemantauan harga, distribusi dan

ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting

di tingkat Kota;

i. melaksanakan pengawasan perijinan di Bidang Perdagangan;

j. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Tertib

Niaga;

k. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Tertib

Niaga; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 13

Kepala Seksi

Perlindungan Konsumen

Pasal 28

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perlindungan

Konsumen;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Perlindungan Konsumen;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Perlindungan Konsumen;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pelaksana staf pada Seksi Perlindungan Konsumen;

e. melaksanakan pembinaan sosialisasi publikasi lingkup urusan kemetrologian;

f. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait

dalam rangka Perlindungan Konsumen;

g. melaksanakan monitoring barang beredar dalam keadaan terbungkus pada

pusat perdagangan;

h. melaksanakan pengawasan Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya ;

19

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi

Perlindungan Konsumen;

j. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pegawai pada

Seksi Perlindungan Konsumen; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 14

Kepala Bidang

Perindustrian

Pasal 29

Kepala Bidang Perindustrian memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam

menyelenggarakan pengembangan industri kecil dan menengah, industri kreatif

serta data dan informasi industri.

Pasal 30

Kepala Bidang Perindustrian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29 menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

di lingkup Bidang Perindustrian;

b. pengoordinasian perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan

anggaran di lingkup Bidang Perindustrian;

c. pengoordinasian Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan di lingkup Bidang Perindustrian;

d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas

pegawai di lingkup Bidang Perindustrian;

e. pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Pengembangan Industri Kecil

dan Menengah, Industri Kreatif serta Data dan Informasi Industri;

f. pengoordinasian pelayanan penerbitan rekomendasi Surat Izin Usaha Industri

Kecil dan Menengah;

g. pengoordinasian pelayanan penerbitan rekomendasi Surat Izin Perluasan

Usaha Industri Kecil dan Menengah;

h. pengoordinasian pelayanan penerbitan rekomendasi Surat Izin Usaha

Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan Industri;

i. pengoordinasian proses pendaftaran kekayaan intelektual terkait produk

industri, proses sertifikasi halal, sertifikasi mutu barang atau profesi, dan

atau sertifikasi lainnya;

j. pelaksanaan pembinaan/sosilasasi/pelatihan kepada pelaku usaha industri

dan masyarakat;

20

k. pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi pengembangan industri

kecil dan menengah, industri kreatif serta data dan informasi industri; dan

l. pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai tugas dan fungsi.

Paragraf 15

Kepala Seksi

Pengembangan Kepala Industri Kecil dan Menengah

Pasal 31

Seksi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Pengembangan

Industri Kecil dan Menengah;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah;

e. menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri dan sentra

industri Kota;

f. melaksanakan pembinaan/bimbingan teknis/sosialisasi/seminar/kepada

pelaku industri berbasis kompetensi ;

g. melakukan pemeriksaan lapangan dalam rangka penerbitan Izin Usaha

Industri kecil dan Izin Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Usaha

Industri Menengah, Izin Perluasan Usaha Industri, Izin Usaha Kawasan

Industri, Izin Perluasan Kawasan Industri;

h. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah ;

i. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas seksi; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

21

Paragraf 16

Kepala Seksi

Pengembangan Industri Kreatif

Pasal 32

Kepala Seksi Pengembangan Industri Kreatif memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Pengembangan

Industri Kreatif;

b. menyusun perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran

tahunan Seksi Pengembangan Industri Kreatif;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Pengembangan Industri Kreatif;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Pengembangan Industri Kreatif;

e. melaksanakan pendataan dan pemetaan program Pengembangan Industri

Kreatif;

f. melaksanakan pembinaan/bimbingan teknis/sosialisasi/seminar/kepada

pelaku Industri Kreatif serta melaksanakan Pelatihan teknologi dan desain;

g. menyediakan ruang dan wilayah untuk masyarakat dalam berkreatifitas dan

berinovasi di Bidang Industri Kreatif dalam rangka pengembangan sentra

Industri Kreatif;

h. melaksanakan Konsultasi bimbingan, advokasi dan fasilitasi perlindungan

Hak Intelektual khususnya bagi Industri Kecil;

i. menyiapkan dokumen pemberian hibah bagi Industri Kreatif;

j. menyiapkan dokumen kerjasama dari instansi atau pihak swasta dibidang

ketersediaan lahan industri jaringan energi dan kelistrikan, jaringan

telekomunikasi, jaringan sumber daya air, sanitasi, dan jaringan transportasi

di dalam dan di luar kawasan Industri Kreatif;

k. melaksanakan fasilitasi proses pendaftaran kekayaan intelektual terkait

produk industri, proses sertifikasi halal, sertifikasi mutu barang atau profesi,

dan atau sertifikasi lainnya;

l. melaksanakan pengembangan desain produk, Informasi terkait dengan

Pengembangan Industri Kreatif ;

m. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi

Pengembangan Industri Kreatif;

22

n. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi

Pengembangan Industri Kreatif; dan

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 17

Kepala Seksi

Data dan Informasi Industri

Pasal 33

Kepala Seksi Data dan Informasi Industri memiliki tugas:

a. menyiapkan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Data dan

Informasi Industri;

b. menyusun rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Data dan

Informasi Industri;

c. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan urusan Data dan Informasi Industri;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan

pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Data dan Informasi Industri;

e. melakukan pendataan, pengolahan dan pemetaan data industri;

f. menyediakan infrastruktur perangkat pengolah data dan sistem informasi

industri kecil, menengah dan kreatif;

g. menyampaikan laporan hasil pemantauan kepatuhan perusahaan industri

dan kawasan industri di daerah kepada provinsi dan pusat;

h. memberikan layanan, fasilitasi, konsultasi, dan penginputan data sistem

informasi nasional untuk perusahaan industri dan perusahaan kawasan

industri;

i. menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Data

dan Informasi Industri;

j. menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Data

dan Informasi Industri; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas.

Paragraf 18

Uraian Tugas

Pasal 34

Uraian tugas pemangku jabatan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

23

Bagian Keempat

Tata kerja

Pasal 35

Pemangku Jabatan dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing

maupun antar unit kerja dalam lingkungan Dinas dengan Sekretariat Daerah dan

instansi lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 36

Pemangku Jabatan bertanggungjawab:

a. mengawasi bawahan masing-masing dan mengambil langkah yang diperlukan

apabila terjadi penyimpangan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

b. memimpin dan mengooordinasikan bawahan masing-masing serta

memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 37

(1) Pemangku Jabatan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan

bertanggungjawab kepada atasannya serta menyampaikan laporan hasil

pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu jika dibutuhkan.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh seluruh Pemangku Jabatan dari setiap

bawahannya diolah, dianalisa dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan

laporan lebih lanjut, dalam rangka memberikan petunjuk kepada

bawahannya.

(3) Kepala Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 38

(1) Pemangku Jabatan dalam melaksanakan tugas dibantu oleh jabatan

pelaksana dan Jabatan Fungsional.

(2) Jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab

kepada Kepala Subbagian dan Kepala Seksi.

(3) Penunjukan dan uraian tugas jabatan pelaksana sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala DInas.

24

Pasal 39

Dalam hal Kepala unit kerja dilingkungan Dinas berhalangan dalam pelaksanaan

tugas, Kepala Dinas mengusulkan kepada Walikota 1 (satu) orang Pejabat

setingkat atau satu tingkat lebih rendah untuk bertindak atas nama Kepala unit

kerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III

ESELON

Pasal 40

(1) Kepala Dinas merupakan jabatan struktural eselon II.b atau jabatan

pimpinan tinggi pratama.

(2) Sekretaris merupakan jabatan struktural eselon III.a atau jabatan

administrator.

(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon III.b atau jabatan

administrator.

(4) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT merupakan jabatan

struktural eselon IV.a atau jabatan pengawas.

(5) Kepala Subbagian pada UPT Dinas merupakan jabatan struktural eselon IV.b

atau jabatan pengawas.

BAB IV

PEMBIAYAAN

Pasal 41

Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Badan dibebankan

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku Peraturan Walikota Tangerang

Selatan Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah

Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 12) dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

25

Pasal 43

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang Selatan.

Di tetapkan di Tangerang Selatan.

pada tanggal 23 Desember 2016

WALIKOTA

TANGERANG SELATAN,

Ttd/cap

AIRIN RACHMI DIANY

Diundangkan di Tangerang Selatan.

pada tanggal 23 Desember 2016

Plt. SEKRETARIS DAERAH

KOTA TANGERANG SELATAN,

Ttd/cap

MUHAMAD

BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2016 NOMOR 63