11
0 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR M TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pemungutan Pajak Daerah telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; b. bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya mengoptimalkan sumber pendapatan daerah, salah satunya dari sektor Pajak Daerah dengan merubah Tarif Pajak Daerah sehingga Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah perlu dirubah; c. bahwa berdasarkan Pasal 4 huruf e angka 3 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, nomenklatur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berubah menjadi Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR …jdih.babelprov.go.id/sites/default/files/produk-hukum/PERDA NO. 4 TAHUN 2017.pdf · peraturan Kepala Daerah paling lama 3 (tiga) bulan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

0

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGNOMOR M TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 1TAHUN 2011TENTANG PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pemungutan Pajak Daerahtelah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Nomor 1 Tahun 2011 tentang PajakDaerah;

b. bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitungterus berupaya mengoptimalkan sumber pendapatandaerah, salah satunya dari sektor Pajak Daerah denganmerubah Tarif Pajak Daerah sehingga Peraturan DaerahNomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah perludirubah;

c. bahwa berdasarkan Pasal 4 huruf e angka 3 PeraturanDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 18Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,nomenklatur Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangandan Asset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitungberubah menjadi Badan Keuangan Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlumenetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan AtasPeraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang HukumAcara Pidana (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3209);

2 -

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang PerubahanKeempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakanmenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4953);

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentangPenagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajakdengan Surat Paksa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 129, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987);

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentangPembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4033);

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentangPengadilan Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2002 Nomor 27, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4189);

6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang SumberDaya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4377);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

8. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5025);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5049);

-3

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 246,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5589);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentangTata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan PajakDengan Surat Paksa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 135, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4049);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentangTata Cara Pemberian dan Pemanfaatan InsentifPemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara IndonesiaNomor 5161);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentangJenis Pajak Daerah yang Dipungut BerdasarkanPenetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri olehWajib Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5179);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan PajakDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2016 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5950);

16. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (LembaranDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun2011 Nomor 1 Seri B);

17. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);

-4 -

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

dan

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATASPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKABELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAKDAERAH.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2011 tentangPajak Daerah (Lembaran Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Tahun 2011 Nomor 1 Seri B), diubahsebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 6, angka 7 dan angka 8,diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur besertaPerangkat Daerah Otonom yang lain sebagai BadanEksekutif Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan BangkaBelitung.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisebut DPRD adalah Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah ProvinsiProvinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6. Badan adalah Badan Keuangan Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

7. Kepala Badan adalah Kepala Badan KeuanganDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

8. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah Unit Pelaksana

Teknis Badan Keuangan Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung.

9. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau yangmerupakan kesatuan, baik yang melakukan usahamaupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroanlainnya, badan usaha milik negara (BUMN), ataubadan usaha milik daerah (BUMD) dengan namadan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi,dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,organisasi massa, organisasi sosial politik, atauorganisasi lainnya, lembaga dan bentuk badanlainnya termasuk kontrak investasi kolektif danbentuk usaha tetap.

10. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak,adalah kontribusi wajib kepada daerah yangterutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifatmemaksa berdasarkan Undang-Undang, dengantidak mendapatkan imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

11. Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnyadisingkat PKB adalah pajak atas kepemilikandan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

12. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraanberoda beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan olehperalatan teknik berupa motor atau peralatanlainnya yang berfungsi untuk mengubah suatusumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerakkendaraan bermotor yang bersangkutan, termasukalat-alat berat dan alat-alat besar yang dalamoperasinya menggunakan roda dan motor dan tidakmelekat secara permanen serta kendaraan bermotoryang dioperasikan di air.

13. Kendaraan Bermotor umum adalah setiapkendaraan bermotor yang digunakan untukangkutan barang dan/atau orang dengan dipungutbayaran.

14.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajakatas penyerahan hak milik kendaraan bermotorsebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatansepihak atau keadaan yang terjadi karena jualbeli,tukar menukar, hibah, warisan, ataupemasukan kedalam badan usaha.

15. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalahpajak atas penggunaan bahan bakar kendaraanbermotor.

16. Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah semua

jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakanuntuk kendaraan bermotor.

17. Pajak Air Permukaan adalah Pajak atas pengambilandan/atau pemanfaatan air permukaan.

18. Air Permukaan adalah semua air yang terdapat padapermukaan tanah, tidak termasuk air laut, baikyang berada di laut maupun di darat.

19. Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yangdipungut oleh Pemerintah.

20. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakanterhadap hasil tembakau berupa sigaret, cerutu, danrokok daun sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang cukai, yang dapat berupapersentase dari harga dasar (advalorum) ataujumlah dalam rupiah untuk setiap batang rokok(spesifik) atau penggabungan dari keduanya.

21. Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yangdapat dikenakan pajak.

22.Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan,meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, danpemungut pajak, yang mempunyai hak dankewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan daerah.

23. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulankalender atau jangka waktu lain yang diatur denganperaturan Kepala Daerah paling lama 3 (tiga) bulankalender, yang menjadi dasar bagi wajib pajak untukmenghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yangterutang.

24. Pajak yang Terutang adalah pajak yang harusdibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalamTahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan daerah.

25. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulaidari penghimpunan data objek dan subjek pajak,penentuan besarnya pajak yang terutang sampaikegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak sertapengawasan penyetorannya.

26. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yangselanjutnya disingkat SPTPD adalah surat yang olehwajib pajak digunakan untuk melaporkanpenghitungan dan/atau pembayaran pajak, objekpajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau hartadan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan daerah.

27. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat SKPD, adalah surat yang digunakan untukmenentukan besarnya jumlah pokok pajak yangterutang.

7

28. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat SSPD, adalah bukti pembayaran ataupenyetoran pajak yang telah dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengancara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaranyang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

29. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yangselanjutnya disingkat SKPD KB, adalah suratketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlahpokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlahkekurangan pembayaran pokok pajak, besarnyasanksi administratif, dan jumlah pajak yang masihharus dibayar.

30. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang BayarTambahan, yang selanjutnya disingkat SKPD KBT,adalah surat ketetapan pajak yang menentukantambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

31. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yangselanjutnya disingkat SKPDN, adalah suratketetapan pajak yang menentukan jumlah pokokpajak sama besar-nya dengan jumlah kredit pajakatau pajak tidak terutang dan tidak ada kreditpajak.

32. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yangselanjutnya disingkat SKPDLB, adalah suratketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebihbesar daripada pajak yang terutang atau seharusnyatidak terutang.

33. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnyadisingkat STPD, adalah surat untuk melakukantagihan pajak dan/atau sanksi administrastifberupa bunga dan/atau denda.

34. Surat Keputusan Pembetulan adalah suratkeputusan yang membetulkan kesalahan tulis,kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalampenerapan ketentuan tertentu dalam peraturanperundang-undangan perpajakan daerah yangterdapat dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah, SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan,Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, SuratKetetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat TagihanPajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, atauSurat Keputusan Keberatan.

35. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusanatas keberatan terhadap Surat Ketetapan PajakDaerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah KurangBayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak DaerahNihil, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayaratau terhadap pemotongan atau pemungutan olehpihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

8

36. Putusan Banding adalah putusan badan peradilanpajak atas banding terhadap Surat KeputusanKeberatan yang diajukan Wajib Pajak.

37.Tarif progresif adalah tarif Pajak KendaraanBermotor dan Kendaraan di Atas Air yang ditetapkandidasarkan atas nama dan/atau alamat yang sama.

38. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yangdilakukan secara teratur untuk mengumpulkan datadan informasi keuangan yang meliputi harta,kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, sertajumlah harga perolehan dan penyerahan barang danjasa, yang ditutup dengan menyusun laporankeuangan berupa neraca dan laporan laba rugiuntuk periode Tahun Pajak tersebut.

39. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatanmenghimpun dan mengolah data, keterangan,dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektifdan profesional berdasarkan suatu standarpemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhankewajiban perpajakan daerah dalam rangkamelaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

40. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakandaerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukanoleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkanbukti yang dengan bukti itu membuat terang tindakpidana di bidang perpajakan daerah yang terjadiserta menemukan tersangkanya.

41. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utangpajak dan biaya penagihan pajak.

42. Juru Sita Pajak adalah pelaksanaan tindakanpenagihan pajak yang meliputi penagihan seketikadan sekaligus, pemberitahuan surat paksa,penyitaan dan penyanderaan.

43. Penyitaan adalah tindakan juru sita pajak untukmenguasai barang penanggung pajak, gunadijadikan jaminan untuk melunasi utang pajakmenurut ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Ketentuan Pasal 7 ayat (1) diubah dan di antara ayat (2)dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a),sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

(1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor kepemilikan olehorang pribadi ditetapkan sebagai berikut:

a. untuk kepemilikan kendaraan bermotor olehorang pribadi pertama sebesar 1,5% (satu komalima persen);

b. tarif progresif untuk kepemilikan oleh orangpribadi sebagai berikut:

1. kepemilikan kendaraan bermotor keduasebesar 2% (dua persen);

2. kepemilikan kendaraan bermotor ketigasebesar 2,5% (dua koma lima persen);

3. kepemilikan kendaraan bermotor keempatsebesar 3% (tiga persen); dan

4. kepemilikan kendaraan bermotor kelimasebesar 3,5% (tiga koma lima persen).

c. kendaraan bermotor roda dua dikecualikan dari

tarif progresif.

(2) Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atasnama dan/atau alamat yang sama.

(2a)Kepemilikan Kendaraan Bermotor oleh badan, tarifpajak sebesar 2% (dua persen).

(3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor Angkutan Umumditetapkan sebesar 1,0% (satu koma nol persen).

(4) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor Ambulans,Pemadam Kebakaran, Sosial Keagamaan, LembagaSosial Keagamaan, Pemerintah, TNI/POLRI,Pemerintah Daerah, ditetapkan sebesar 0,5% (nolkoma lima persen).

(5) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat danalat-alat besar ditetapkan sebesar 0,2% (nol komadua persen).

3. Ketentuan Pasal 15 ayat (1) huruf a diubah, sehinggaPasal 15 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 15

(1) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotorditetapkan, sebagai berikut:

a. penyerahan pertama sebesar 12,5% (dua belaskoma lima persen); dan

b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%(satu persen).

10-

(2) Khusus untuk Kendaraan Bermotor alat-alat beratdan alat-alat besar yang tidak menggunakan jalanumum, tarif pajak ditetapkan sebagai berikut:

a. penyerahan pertama sebesar 0,75% (nol komatujuh lima persen); dan

b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar0,075% (nol koma nol tujuh lima persen).

4. Ketentuan Pasal 23 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 23berbunyi sebagai berikut:

Pasal 23

(1) Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotorditetapkan sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen).

(2) Dalam hal terjadi perubahan tarif yang dilakukanPemerintah, maka tarif sebagaimana dimaksud padaayat (1) menyesuaikan dengan tarif yang ditetapkanoleh Pemerintah.

5. Ketentuan Pasal 52 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 52berbunyi sebagai berikut:

Pasal 52

(1) Pembayaran Pajak dilakukan di kas daerah atautempat lain yang ditunjuk oleh Gubernur yangditentukan dalam SPPT, SKPD, SPTPD, SKPDKB,SKPDBT dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lainyang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetorke kas daerah melalui bendahara penerimaan BadanKeuangan Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalamwaktu yang ditentukan oleh Gubernur.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan denganmenggunakan SSPD.

11 -

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal 28 $*\ji 2017

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA ITUNG,

ROSMAN

Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal I A}U9fc$ 2017

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

GAWANDI

LEMBARAN DAgRAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN2017 NOMOR \ Cfm $

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG:(7/117/2017).