PSAP No.09

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PSAP NO 9

Citation preview

  • *PSAP NO. 09AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

  • LATAR BELAKANGPSAP Nomor 09 menyatakan bahwa konstruksi dalam pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan. KDP mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan periode waktu tertentu dan belum selesai.

  • TUJUANStandar ini memberikan panduan untuk:identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan;penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca;penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi.

  • RUANG LINGKUPAkuntansi KDP ini berlaku untuk seluruh unit-unit organisasi pemerintah pusat yang mengelola AnggaranPendapatan dan Belanja Negara maupun barang milik negara.

    Unit organisasi pemerintah tersebut terdiri dari:Lembaga Tinggi Negara;Kementerian Negara/Lembaga.Tidak termasuk dalam ruang lingkup akuntansi KDP ini adalah:Pemerintah daerah;BUMN/BUMD;Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.

  • ISTILAH - ISTILAHKontraktorUang Muka KerjaKlaimPemberi KerjaRetensiTermin

  • DEFINISIKONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan.KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset.

  • CAKUPAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)TanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan, irigasi dan JaringanAset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode tertentu dan belum selesai

  • CAKUPAN KONTRAK KONSTRUKSI*Kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering;kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.

  • PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI*Jika kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset, konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan kontraktor serta pemberi kerja dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut;Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasikan.

  • PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSISuatu kontrak dapat berisi klausul yang memungkinkan konstruksi aset tambahan atas permintaan pemberi kerja atau dapat diubah sehingga konstruksi aset tambahan dapat dimasukkan ke dalam kontrak tersebut. Konstruksi tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi jika:Aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, teknologi, atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atauHarga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan harga kontrak semula

  • PENGAKUAN KDPSuatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; danaset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

  • CONTOH SOALPada tanggal 10 Maret 2007 dilakukan pembayaran termin I pembangunan Gedung dengan nilai Rp300.000.000. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

    SKPD:

    UraianDebetKreditBelanja Modal Gedung dan Bangunan Rp300.000.000 Piutang dari BUDRp300.000.000Konstruksi dalam Pengerjaan Rp300.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp300.000.000

  • BUD:

    Pada tanggal 30 Mei 2007 Gedung tersebut telah selesai dibangun dan telah diserahterimakan. Total biaya yang telah dikeluarkan yang dapat dikapitalisasi adalah Rp1.000.000.000. Transaksi ini dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

    SKPD:

    UraianDebetKreditBelanja Modal Gedung dan Bangunan Rp300.000.000 Kas di Kas DaerahRp300.000.000

  • BUD:

    UraianDebetKreditBelanja Modal gedung dan BangunanRp700.000.000 Piutang dari BUDRp700.000.000Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp300.000.000Konstruksi dalam Pengerjaan Rp300.000.000Gedung dan Bangunan Rp1.000.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp1.000.000.000

    UraianDebitKreditBelanja Modal Gedung dan Bangunan Rp700.000.000 Kas di Kas DaerahRp700.000.000

  • PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSISecara Swakelola, al:biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi;biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi ybs.

    Secara Kontrak:Termin yang telah dibayarkan;Kewajiban yang msh harus dibayar;Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja

  • Biaya Pinjaman Selama KonstruksiJika konstruksi dibiayai dari pinjaman, maka biaya pinjaman :dikapitalisasi menambah biaya konstruksi sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.

  • SYARAT KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN

    Tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga yang dibayarkan periode yang bersangkutan;Jika pinjaman untuk beberapa jenis aset dialokasi dengan metode rata-rata tertimbang;Jika konstruksi dihentikan sementara bukan karena force majeur, biaya pinjaman dikapitalisasiJika konstruksi dihentikan sementara karena force majeur biaya pinjaman tidak dikapitalisasi.

  • CONTOH SOALBiaya yang dikeluarkan untuk pembuatan suatu mesin meliputi:Biaya bahan bakuRp 35 jtBiaya tenaga kerjaRp 25 jtHonorarium timRp 10 jtBiaya perencanaanRp 2 jtBiaya yang dapat dikapitalisasi untuk menilai Konstruksi dalam Pengerjaan adalah sebesar Rp 62 jt yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan perencanaan.

    b. Dinas A membangun sebuah gedung. Pada tanggal 3 Maret 2007 dibeli bahan baku senilai Rp 300 jt dengan menggunakan SP2D LS dan membayar upah tenaga kerja sebesar Rp 100 jt dengan menggunakan uang persediaan. Kemudian pada tanggal 10 Maret 2007 terbit SP2D GU untuk mengganti uang persediaan yang telah digunakan tersebut. Atas transaksi ini, jurnal yang harus dibuat oleh Dinas A meliputi jurnal pengakuan belanja modal dan KDP untuk pembelian bahan baku pada tanggal 3 Maret 2007 dan jurnal pengakuan belanja modal dan KDP atas pembayaran upah pada tanggal 10 Maret 2007.Penggunaan UP tidak dijurnal sampai dengan pertanggung-jawabannya terbit berupa SP2D GU. Jurnal-jurnal tersebut adalah sebagai berikut:

  • 03 Maret 2007 SKPD: (untuk mencatat pengeluaran belanja dari SPM LS)

    BUD:

    UraianDebitKreditBelanja Modal Gedung dan Bangunan Rp300.000.000 Piutang dari BUD Rp300.000.000Konstruksi dalam Pengerjaan Rp300.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp300.000.000

    UraianDebit KreditBelanja Modal Gedung dan Bangunan Rp300.000.000 Kas di Kas DaerahRp300.000.000

  • 10 Maret 2007 SKPD: (untuk mencatat pengeluaran belanja dari SPM/SP2D UP)

    BUD:

  • PENYAJIAN KDPKonstruksi dalam Pengerjaan disajikan dalam Neraca masuk dalam kelompok Aset Tetap

    KDP dikelompokkan sebagai Aset Tetap karena dimaksudkan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang

  • PENGUNGKAPAN KDPEntitas harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir periode akuntansi:Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaianNilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannyaJumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayarUang muka kerja yang diberikanRetensi

  • CONTOH SOALDinas ABC pada tahun 2007 membangun sebuah gedung dan sebuah mesin yang masing-masing telah mengeluarkan biaya yang dapat dikapitalisasi sebesar Rp 2 M dan 800 jt. Penyajian Konstruksi dalam pengerjaan di neraca Dinas ABC adalah sbb:

    PADA SISI ASET:

    Aset Tetap- Konstruksi dalam Pengerjaan2.800.000.000

    PADA SISI EKUITAS:

    Ekuitas Dana Investasi- Diinvestasikan dalam Aset Tetap2.800.000.000

  • JURNAL PENGELUARAN & PENYELESAIAN KDPPada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai digunakan. Depresiasi 20 tahun.ILUSTRASI JURNAL KDP

    TanggalFinansialAnggaran30/12/20X0KDP700.000.000Belanja Modal700.000.000 Kas700.000.000 Estimasi Perubahan SAL700.000.00030/12/20X1KDP500.000.000Belanja Modal500.000.000 Kas500.000.000 Estimasi Perubahan SAL500.000.00030/6/20X2KDP300.000.000Belanja Modal300.000.000 Kas300.000.000 Estimasi Perubahan SAL300.000.00030/6/20X2Aset Tetap1.400.000.000Tidak ada jurnal KDP1.400.000.00031/12/20X2Beban dep.75.000.000Tidak ada jurnal Ak. Dep75.000.000

  • * TERIMA KASIH