47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Dengan telah diberlakukannya undang-undang no.32 dan 33 tahun 2004, maka berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya sepenuhnya diserahkan kepada tim pembina UKS di daerah masing-masing untuk menentukan prioritas program, namun berdasarkan pengamatan tim pembina UKS, keberhasilan hal tersebut sampai saat ini dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dipandang perlu pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang. Dasar hukum yang menjadi acuan UKS diantaranya adalah UU No.23 Tahun 1992 tentang pembangunan kesehatan dan UU No.2 tahun 2003 tentang sistem pendidikan. 1

Psc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu,

sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan,

menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati,

menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan

peserta didik sehari-hari.

Dengan telah diberlakukannya undang-undang no.32 dan 33 tahun

2004, maka berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada

dasarnya sepenuhnya diserahkan kepada tim pembina UKS di daerah

masing-masing untuk menentukan prioritas program, namun berdasarkan

pengamatan tim pembina UKS, keberhasilan hal tersebut sampai saat ini

dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga

dipandang perlu pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang.

Dasar hukum yang menjadi acuan UKS diantaranya adalah UU No.23

Tahun 1992 tentang pembangunan kesehatan dan UU No.2 tahun 2003

tentang sistem pendidikan.

Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia

yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental, dan

sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan

sumber daya manusia sehat fisik, mental, dan sosial serta mempunyai

produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan secara terus-menerus yang dimulai sejak dini. Salah

satunya adalah melalui pendidikan UKS di sekolah, baik di pendidikan

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah

Menengah Atas (SMA). Masyarakat sekolah yang terdiri dari para

pendidik , siswa dan karyawan perlu di ikutsertakan secara aktif dalam

pelaksanaan UKS di sekolah. Oleh karena itu salah satu upaya

1

mempersiapkan sumber daya manusia yang melaksanakan pembangunan

nasional di bidang kesehatan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) perlu dilaksanakan pelatihan kader kesehatan di Sekolah Dasar

(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang disebut “dokter kecil.

Dari sinilah kelompok 419 C mencoba menyajikan permasalahan

tentang kurang efektifnya program dokter kecil serta rencana pemecahan

masalahnya.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu rumusan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah prioritas masalah program Dokter Kecil dalam Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar?

2. Apakah prioritas pemecahan masalah yang dilakukan untuk

memecahkan masalah tersebut?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui prioritas maslah dan pemecahannya dalam program

Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja

Puskesmas Karanganyar

2. Tujuan Khusus

a. Mempelajari dan menerapkan problem solving cycle dalam

mencari dan memecahkan masalah

b. Menemukan masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah

dalam pelaksanaan program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS).

D. Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa mampu dan berpengalaman dalam menerapkan konsep-

konsep pemecahan masalah tentang program Dokter Kecil dalam

2

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja Puskesmas

Karanganyar

2. Memberikan informasi bagi unit pelayanan kesehatan setempat,

mengenai masalah yang ada dalam pelaksanaan Dokter Kecil dalam

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah ketja Puskesmas

Karanganyar

3. Dapat digunakan oleh instansi puskesmas sebagai bahan informasi di

dalam meningkatkan peran sertanya dalam program Dokter Kecil

dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

3

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup, dan Landasan Hukum

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1. Pengertian

a. Pengertian “Kesehatan”

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa

penertian “Kesehatan” adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial dan ekonomis.

b. Sekolah

Yang dimaksud dengan sekolah adalah Taman Kanak-kanak,

TKLB, Radhatul Atfal, SD, SDLB, MI, SMP, SMPLB, MTs,

SMA, SMK, SMA Luar Biasa, MA, MAK serta satuan

Pendidikan Keagamaa yang sederajat dan setara termasuk

Pondok Pesantren baik pada jalur pendidik formal maupun non

formal.

c. Peserta Didik

Yang dimaksud dengan peserta didik adalah semua anak yang

mengikuti pendidikan di seolah sesuai butir b.

d. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Yang di maksud dengan Usaha Kesehatan Sekolah adalah

segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang

pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK.

e. Warga Sekolah

Yang dimaksud dengan warga sekolah ialah setiap orang yang

berperan di dalam proses belajar mengajar di sekolah.

f. Masyarakat Lingkungan Sekolah

4

Adalah seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah

selain warga sekolah.

g. Pedoman Pembinaan

Acuan bagi Tim Pembina UKS untuk melaksanakan dan

mengembangkan UKS di wilayahnya.

2. Tujuan UKS

Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi

belajar peseta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan

sehat serta derajat keseatan peserta didik dan menciptakan lingkungan

yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya.

Sedangkan tujuan khususnya dalah sebagai berikut:

a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk

melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif

dalam usaha peningkatkan kesehatan

b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial, maupun lingkungan;

dan

c. Meiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,

penyalahgunaan naroba, alkohol dan kebiasaan merokok serta

hal-hal ang berkaitan dengan pornografi dan masalah sosial

lainnya.

3. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan UKS

Agar pengelolaan UKS mulai dari pusat sampai ke daerah dan

sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif,

berkesinambungan sehingga optimal.

4. Sasaran UKS

a. Sasaran primer : peserta didik

b. Sasaran sekunder : guru, pamong belajar/tutor orang tua,

pengeloa pendidikan dan kesehatan, serta

TP UKS disetiap jenjang.

5

c. Sasaran tertier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra

sekolah sampai pada sekolah lanjutan tingat

atas, termasuk satuan pendidikan luar

sekolah dan perguruan agama serta pondok

pesantren beserta lingkungannya.

5. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS

a. Ruang lingkup program UKS

Tercermin dalam Tiga Program UKS (TRIAS UKS), yaitu

sebagai berikut:

1) Penyelengaraan pedidikan kesehatan, meliputi aspek:

a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan untuk senantiasa berprilaku hidup

sehat.

b) Pananaman prilaku/kebiasaan hidup sehat dan

daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.

c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar

dapat diimplementasikan dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Penyelengaraan pelayanan Kesehatan di sekolah dalam

bentuk:

a) Pelayanan kesehatan; termasuk Pelayana

Kesehatan Peduli Remaja(PKPR)

b) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta

didik

c) Pemeriksaan berkala

d) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;

e) Pencegahan penyakit (imunisasi; Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN) Perilaku Hidup Bersih

Sehat (PHBS); Pendidikan Kecakapan Hidup

Sehat (PKHS) atau Life Skill Education

f) Penyuluhan kesehatan dan konseling

6

g) Pengawasan warung sekolah

h) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

i) Pecatatan dan pelaporan tentang keadaan

penyakit dan status gizi dan hal lainya yang

berhubungan dengan pelayanan kesehatan

j) Rujukan kesehatan ke Puskesmas

k) Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.

3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehatbaik

fisik, mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi:

a) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan,

kenyamanan, ketertiban, keamanan,

kerindangan, kekeluargaan).

b) Pembinaan dan pemeliharaan keehatan

lingkungan termasuk bebas asap rokok

c) Pembinaan kerjasama antara masyarakat

sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang

tua murid dan masyarakat sekitar).

b. Ruang Lingkup Pembinaan dan Pengembangan UKS, meliputi:

1) Pendidikan kesehatan

2) Pelayanan kesehatan

3) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

4) Ketenagaan

5) Sarana dan prasarana

6) Penelitian dan pengembangan

7) Managemen/organisasi

8) Monitoring dan evaluasi

B. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan

peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini

7

mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).

1. Pendidikan Kesehatan

a. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik :

1) Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara

hidup sehat dan teratur.

2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup

sehat.

3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang sesuai

dengan syarat kesehatan.

4) Memiliki kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat

kesehatan.

5) Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berprilaku hidup

sehat dalam kehidupan sehari-hari.

6) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan

berat badan secara harmonis (proporsional)

7) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan

pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan

keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar

(narkoba, arus informasi).

9) Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal serta

mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui :

1) Kegiatan Kurikuler

Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya

dibedakan antara pendidikan dasar dan menengah.

8

a) Pendidikan dasar mencakup Taman Kanak-Kanak/ RA/ BA,

sekolah dasar/MI, SLPT/ MTs dan sederajat.

(1) Taman Kanak-kanak/ Raudhatul Athfal/ Bustanul Athfal

pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis

Besar Program Pengembangan Jasmani dan Kesehatan, yang

diberikan pengenalan, pembangkit minat, dan penanaman

kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan kesehatan

mencakup :

(a) Kebersihan dan kesehatan pribadi,

(b) Kebersihan dan kerapihan lingkungan, dan

(c) Makanan dan minuman sehat

(2) Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis

Besar Program Pengajaran mata pelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan.

Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan

penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup

sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanaan hal

yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan

perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan

mencakup:

(a) Kebersihan dan kesehatan pribadi

(b) Makanan dan minuman sehat

(c) Kebersihan lingkungan

(d) Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah

(e) Mengenal UKS dan programnya

(f) KMS AS (Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah)

(g) Cara membuang sampah dan air limbah yang benar

(h) Rumah Sehat

(i) Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia

sekolah serta cara pencegahannya

9

(j) Pemeriksaan kesehatan berkala

(k) Pengenalan perubahan pada masa remaja

(l) P3P dan P3K

(3) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Madrasah

Tsanawiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis

Besar Program Pengajaran mata pelajaran pendidikan

kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan

pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,

keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama

melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang

berkaitan dengan prinsip hidup sehat. Materi pendidikan

kesehatan mencakup :

(a) Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental pada

masa remaja

(b) Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan

cara pengobatan sederhana

(c) Bahaya narkoba, rokok, dan minuman keras

(d) Pencemaran lingkungan dan akibatnya terhadap

kesehatan

(e) Keselamatan diri ditempat olah raga dan rekreasi

(f) Penyakit menular dan tidak menular, cara pencegahan

dan penanggulangan serta pengobatan secara sederhana

(g) Imunisasi

(h) P3K dan P3P

(i) Kesehatan reproduksi

(j) Pengenalan dan Pencegahan Penyakit IMS dan HIV/

AIDS

b) Pendidikan menengah mencakup Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

atau satuan pendidikan yang sederajat termasuk Madrasah Aliyah.

10

Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis garis

Besar Program Pengajaran mata pelajaran yang menampung

materi pendidikan kesehatan yang juga mencakup pendidikan

kesehatan. Materi pendidikan kesehatan mencakup :

(1) Sopan santun berlalu lintas

(2) Masalah kesehatan yang berhubungan dengan lingkunga

(3) Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin

(4) Pengenalan dan pencegahan penyakit yang berubungan

dengan pola hidup

(5) Pencegahan dan penanggulangan bahaya (misalnya

kebakaran, banjir dan kejadian luar biasa lainnya)

(6) Keselamatan dan kesehatan kerja

2) Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa

(termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah

ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas

pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya

pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan kehidupan sekolah sehat (UKS).

a) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan

kesehatan antara lain :

(1) Kegiatan yang sesuai dengan isi buku paket yang berkaitan

dengan pendidikan kesehatan

(2) Wisata siswa

(3) Kemah (Persami)

(4) Ceramah, diskusi

(5) Lomba-lomba antar kelas

(6) Bimbingan hidup sehat

(7) Warung sekolah sehat

11

(8) Apotik hidup

(9) Kebun sekolah

b) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan

kesehatan.

Bimbingan hidup sehat berupa :

(1) Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :

Dokter Kecil, kader kesehatan remaja, palang merah

remaja, saka bakti husada/ pramuka/ santri husada.

(2) Membantu kegiatan Posyandu pada masa liburan sekolah.

c) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan

lingkungan kehidupan sekolah sehat :

(1) Kerja bakti kebersihan

(2) Lomba Sekolah Sehat

(3) Lomba yang berhubungan dengan masalah kesehatan

lingkungan

(4) Pembinaan kebersihan lingkungan mencakup

pemberantasan sumber penularan penyakit

(5) Piket sekolah seperti dalam pelaksanaan 5K.

2. Pelayanan Kesehatan

a. Tujuan Pelayanan Kesehatan

Tujuan pelayanan kesehatan ialah agar :

1) Peserta didik memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk

menjalankan tindakan hidup sehat dan terdorong untuk

melaksanakan perilaku hidup sehat.

2) Peserta didik memiliki daya tahan serta tercegahnya kelainan/

kecacatan.

3) Proses penyakit berhenti, dan tercegahnya komplikasi penyakit,

sehingga kemampuan peserta didik dapat pulih kembali dan

berfungsi secara optimal.

4) Peserta didik sehat baik mental fisik maupun sosial.

b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

12

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui :

1) Kegiatan Peningkatan (Promotif)

Kegiatan peningkatan adalah pemulihan penyuluhan kesehatan

yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler.

a) Latihan Keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan

kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik

dalam pelajaran kesehatan, antara lain : dokter kecil, kader

kesehatan remaja, PMR, Saka Bhakti Husada / Pramuka.

b) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah

antara lain : pembinaan warung sekolah sehat, lingkungan

sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa

penyakit.

c) Pembinaan keteladanan berprilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS).

2) Kegiatan Pencegahan (Preventif)

a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang

bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain;

demam berdarah, cacingan, muntaber;

b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk

sekolah;

c) Mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik;

d) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas IV di sekolah dasar

dan madrasah ibtidaiyah;

e) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan

memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan

lingkungan sekolah dan perguruan agama;

f) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama

oleh guru BPdan guru agama dan puskesmas oleh dokter

puskesmas.

3) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)

a) Diagnose dini;

13

b) Pengobatan ringan;

c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama

pada penyakit; dan

d) Rujukan medik.

Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan

pembinaan kesehatan dalam rangka usaha kesehatan sekolah dari

perguruan agama yang mencakup :

1) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan

imunisasi dan lainnya yang diaggap perlu

2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang

berhubungan dengan peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua

peserta didik, dll)

3) Memberikan bimbingan teknis medic kepada kepala sekolah dan

guru dalam melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah

4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan

UKS pada khususnya kepada kepla sekolah, guru, dan pihak lain

dalam rangka meningkatkan peran serta dala pelaksanaan UKS

5) Memberikan pelatihan kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter

kecil, dan Kader Kesehatan Remaja)

6) Melakukan penjaringan dan perujukan terhadap kasus-kasus

tertentu yang memerlukannya

7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling

8) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat

kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara

peningkatannya

9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS

setempat meliputi:

- Segala kegiatan pembinaan kesehatan yang telah, sedang, dan

akan dilakukan;

14

- Permasalahan yang dialami dan lain-lain penyelenggaraan

pembinaan kesehatan di sekolah dan saran untuk

menanggulanginya.

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup hal-hal

sebagai berikut :

a. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah

1) Lingkungan fisik sekolah meliputi :

a) Penyediaan air bersih;

b) Pemeliharaan dan penampungan air bersih;

c) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah;

d) Pengadaan dan pemeliharaan air l;imbah;

e) Pemeliharaan WC/kakus

f) Pemeliharaan kamar mandi;

g) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas,

perpustakaan, ruang laboratorium, dan ruang ibadah;

h) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun

sekolah (termasuk penghijauan sekolah);

i) Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah;

j) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah;

2) Lingkungan Mental dan Sosial

Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang

sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai

lingkungan pendididkan (wiyata mandala) dengan meningkatkan

konsep ketahanan sekolah (5K), sehingga tercipta suasana dan

hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama

warga sekolah. Selain peningkatan konsep 5K, program

pembinaan dilakukan dalam bentuk kegiatan antara lain:

a) Konseling kesehatan;

15

b) Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan;

c) Perkemahan;

d) Penjelajahan atau hiking atau darmawisata

e) Teater, musik, olahraga

f) Kepramukaan, PMR, dokter kecil, dan kader kesehatan

remaja;

g) Karnaval, bazar, lomba.

b. Pembinaan Lingkungan Keluarga

Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan

1) Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal –

hal yang bertujuan dengan kesehatan;

2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua didik

dalam pelaksanaan hidup sehat.

Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan antara lain

dengan:

- Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS;

- Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah

dengan bekerja sama dengan dewan sekolah, atau dipadukan

dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD.

c. Pembinaan Masyarakat Sekitar

1) Pembinaan dengan cara kemasyarakatan dapat dilakukan oleh

kepala sekolah/madrasah dan pondok pesantren, guru, pembina

UKS. Misalnya dengan jalan membina hubungan baik/bekerja

sama dengan masyarakat/LKMD/dewan kelurahan, ketua

RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.

2) Penyelenggaraan ceramah tentang kesehatan dan pentingnya arti

pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungn belajar yang

sehat. Untuk ini masyarakat diundang ke sekolah. Pembicara

16

dapat dimintakan dari Puskesmas, pemerintah daerah setempat

narasumber lainnya misalnya dari LSM.

3) Penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui

media cetak dan audiovisual.

4) Menyelenggarakan proyek panduan di

sekolah/madrasah/pondok pesantren.

C. Program Dokter Kecil

1) Pengertian

“Dokter Kecil” adalah siswa yang memenuhi kroteria dan telah dilatih

untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.

2) Kriteria peserta

a) Siswa kelas 4/5 Sekaloah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dan belum

pernah mendapat pelatihan “Dokter Kecil”.

b) Berprestasi di sekolah

c) Berbadan sehat

d) Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

e) Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat

f) Berbudi pekerti baik dan suka menolong

g) Izin orang tua

3) Tugas dan kewajiban “Dokter Kecil”

a) Selalu bersikap dan bereprilaku sehat

b) Dapat menggerakkan sesama teman siswa untuk berasama-sama

menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.

c) Berusaha bagi tercapinya kesehatan lingkungan yang baik di

sekolah maupun di rumah.

d) Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan

kesehatan di sekolah.

e) Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain:

Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di

17

sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-

lain.

4) Kegiatan “Dokter Kecil”

a) Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan:

i. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi

ii. Pengukuran berat badan dan tinggi badan

iii. Penyuluhan kesehatan

b) Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan

di sekolah, antara lain:

i. Distribusi obat cacing, vitamin, dan lain-lain.

ii. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

iii. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.

c) Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.

d) Pengamatan kebersihan ruang UKS, Warung Sekolah, dan

lingkingan sekolah.

e) Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang

kelas, perlengkapan, persediaan air bersih,tempat cuci, WC, kamar

mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan, termasuk PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk).

f) Pencatatan dan pelaporan, antara lai8n buku harian “Dokter

Kecil”.

g) Melaporkan hala-hal khusus yang ditemuinya kepada Guru

UKS/Kepala Sekolah/Guru yang ditunjuk.

5) Hasil yang diharapkan dari:

a) “Dokter Kecil”

i. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih

dan sehat.

ii. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan

yang sederhana.

iii. Dapat bertindak sebagai teladan, penggerak, dan pendorong

hidup sehat.

18

iv. Mempunyai rasa kesetiakawanan sosial.

b) Siswa lainnya

Ikut tergerak dan terbiasa hidup sehat.

c) Guru

Meningkatnya kerjasama anatar guru dengan orang tua siswa dan

petugas kesehatan dalam meningkartkan perikehidupan

lingkungan sekoalh sehat.

d) Orang tua siswa

e) Meningkatnya kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup sehat

bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya.

f) Masyarakat dan lingkungannya

i. Masyarakat akan tergerak untuk hidup sehat.

ii. Kualitas lingkuangan hidup sehat akan meningkat.

D. Kerangka Pemikiran

Dokter Kecil

Koordinasi Program Kerja Tenaga Guru UKS

Kesehatan

SDM

Sarana dan Prasarana Dana

19

Meningkatnya keterampilan guru UKS

BAB III

METODE PEMECAHAN MASALAH

A. Metode

Metode pemecahan masalah yang dipakai adalah problem solving cycle

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar. Waktu

pelaksanaan pada tanggal 19 September – 6 Oktober 2011 saat

melaksanakan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Karanganyar.

C. Pengumpulan Data

Sumber data primer : wawancara dengan koordinator UKS

Sumber data sekunder : hasil capaian kerja program UKS

D. Analisa Data

Analisa data dilakukan menggunakan tabel matrikulasi masalah.

E. Penyajian Data

Data disajikan dengan tabel

F. Rancangan Penyelesaian Masalah

20

Identifikasi Masalah Matrikulasi Prioritas Masalah

Menyusun Alternatif Pemecahan Masalah

Matrikulasi prioritas pemecahan masalah

Prioritas Masalah

Uraian rencana prioritas pemecahan masalah

Pelaksanaan prioritas pemecahan masalah

Meningkatnya keterampilan guru UKS

BAB IV

HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dalam bidang “dokter

kecil”. Berdasarkan laporan kegiatan UKS Puskesmas tahun 2010,

didapatkan data sebagai berikut : Jumlah SD/MI di kecamatan

Karanganyar 38 buah. Jumlah murid SD/ MI 8081 murid. Dari 38

Sekolah Dasar, yang sudah mempunyai kegiatan UKS sebanyak 18

sekolah dan sekitar 13 Sekolah Dasar telah mempunyai program

dokter kecil. Petugas dari Puskesmas (Koordinator program) yang

mengampu Program UKS adalah sebanyak 1 orang dan dibantu oleh

bidan wilayah, kepala puskesmas dan dokter puskesmas. Dana yang

disediakan kurang memadai sehingga program yang selama ini

dijalankan terbatas, tidak terdapat pelatihan-pelatihan dokter kecil

serta kurangnya sosialisasi tentang dokter kecil kepada sekolah-

sekolah.

B. Analisa Data

Tabel 4.1. Matrikulasi Masalah

No. Daftar

Masalah

I

P.S.RI.SB.PC

P S RI SB PC

1.

Kurangnya

sarana dan

prasarana

5 4 4 4 5 1600

2. Kurangnya

pelatihan

4 4 4 5 4 1280

21

dokter kecil

3.

Kurangnya

sosialisasi

dokter kecil

4 3 4 4 4 768

4.

Kurang

terampilnya

guru UKS

4 5 4 5 5 2000

Keterangan : Importance yaitu pentingnya masalah, dibagi menjadi :

a. Prevalence (besarnya masalah, bisa dilihat melalui

jumlah kasus lama dan kasus dalam suatu periode

waktu tertentu)

b. Severity (menunjukkan tingkat keparahan dampak

yang diakibatkan leh masalah kesehatan tersebut, bila

ditunjukan oleh besarnya biaya yang diperlukan

untuk menanggulangi atau mengobatinya)

c. Rate of Increase (kenaikan besarnya msalah)

d. Social benefit (keuntungan sosial karena selesainya

masalah)

e. Political climate (suasana politik)

Skor :

1 = tidak penting,

2 = agak penting,

3 = cukup penting,

4 = penting,

5 = sangat penting.

Berdasarkan tabel diatas, maka yang menjadi prioritas masalah

pada program UKS adalah kurang terampilnya guru UKS.

22

C. Analisa SWOT Organisasi Puskesmas

SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan) dan weakness

(kelemahan) dalam organisasi puskesmas, serta opportunity (peluang)

dan threat (ancaman) dari lingkungan eskternal yang dihadapi

organisasi puskesmas.

Analisa SWOT merupakan alat yang ampuh dalam melakukan

analisis strategis. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk

memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang

serta berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan

menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Analisis

SWOT dapat diterapkan dalam tiga bentuk untuk menetukan

keputusan strategis. Pertama, analisis yang menyangkut situasi tempat

organisasi berada, identifikasi dan analisis berbagai alternatif yang

layak untuk dipertimbangkan, dan menetukan pilihan alternatif yang

diperkirakan paling ampuh. Kedua, perbandingan secara sistematis

antara peluang dan ancaman eksternal di salah satu pihak serta

kekuatan dan kelemahan internal di pihak yang lain. Ketiga, analisis

SWOT memungkinkan untuk melihat posisi organisasi secara

menyeluruh dari aspek produk dan atau jasa yang dihasilkan dan pasar

yang dilayani.

Untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan peranan faktor

kekuatan organisasi dan memanfaatkan peluang serta meminimalkan

kelemahan internal organisasi dan menekan dampak ancaman eskternal

organisasi maka dilakukan kajian secara seksama dengan analisis

SWOT, dengan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Kekuatan (strength)

Yang dimaksud kekuatan (strength) adalah berbagai kelebihan

internal organisasi yang bersifat khas, yang dimiliki oleh suatu

organisasi yang apabila dimanfaatkan akan berperan besar tidak

hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan

23

dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan

yang dimiliki organisasi.

2. Kelemahan (weakness)

Yang dimaksud dengan kelemahan (weakness) adalah berbagai

kekuarangan internal organisasi yang bersifat khas yang dimiliki

oleh suatu organisasi yang apabila diatasi akan berperan besar tidak

hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapau tujuan

yang dimiliki oelh organisasi.

3. Kesempatan (opportunity)

Yang dimaksud dengan kesempatan (opportunity) adalah

peluang eksternal organisasi yang bersifat positif yang dihadapi

oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar

peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Ancaman (threat)

Yang dimaksud dengan ancaman (threat) adalah kendala eksternal

organisasi yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi

yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam

mencapai tujuan organisasi.

Tabel 4.2. Analisis SWOT Puskesmas Karanganyar

Kekuatan (S)

1. Terjangkaunya

pelayanan kesehatan

2. Adanya protap

pelaksanaan UKS dan

Dokter Kecil

3. Adanya petugas

puskesmas dalam

bidang upaya

pelayanan dan

Kelemahan (W)

Belum intensifnya

progran Puskesmas

tentang dokter kecil

24

pengembangan

4. Tersedianya dana

Peluang (O)

1. Hubungan yang baik

antara pihak sekolah

dengan Puskesmas

2. Adanya program dari

pemerintah yang

mendukung program

dokter kecil di wilayah

sekolah

3. Adanya respon positif

dari sekolah tentang

pengadaan program

dokter kecil

Strategi SO

1. Mengoptimalkan kerja

sama antara

Puskesmas dengan

pihak sekolah melalui

program penyuluhan

ataupun pengadaan

seminar

2. Penggunaan dana

secara optimal seperti

penyediaan media-

media promotif yang

edukatif

Strategi WO

1. Meningkatkan

intensitas

keberhasilan program

Puskesmas tentang

dokter kecil yang

melibatkan secara

langsung pihak

sekolah sebagai

subyek aktif dari

kegiatan tersebut

Ancaman (T)

Tidak semua sekolah

memiliki tenaga

dengan kemampuan

yang sama rata,

sehingga menyulitkan

pihak Puskesmas

untuk menyeragamkan

penyuluhan

Strategi ST

Perlu dilakukan

pendekatan secara intensif

dari pihak Puskesmas

kepada sekolah-sekolah

sehingga keberagaman

yang ada di sekolah-

sekolah dapat ter-cover

dengan baik

Strategi WT

Meningkatkan

komunikasi dan jalinan

hubungan antara

Puskesmas dengan

sekolah-sekolah yang

ada

BAB V

25

PEMBAHASAN

Tabel 5.1. Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan

Masalah

Kurang terampilnya

guru UKS

Pelaksanaan program kerja

yang belum optimal

Evaluasi program guru

UKS secara rutin sesuai

jadwal

Kurangnya kerjasama antara

puskesmas dengan pihak

sekolah

Meningkatkan kerjasama

antara pihak sekolah

dengan puskesmas

dengan cara mengadakan

penyuluhan dan seminar

Kurang optimalnya pelatihan

guru UKS

Mengadakan pelatihan

guru UKS secara rutin

Tabel 5.2. Matrikulasi Alternatif Pemecahan Masalah

No. Daftar

Alternatif

Pemecahan

Masalah

Efektivitas Tek Res Efi Jumlah

M.I.V.T.R

C

P

M I V T R C

1. Evaluasi program

guru UKS secara

rutin sesuai

jadwal

5 5 4 3 4 4 4800 1

2. Mengadakan

pelatihan guru

UKS secara rutin

5 5 2 2 3 2 600 3

3. Meningkatkan

kerjasama antara

4 5 3 4 5 3 3600 2

26

pihak sekolah

dengan

puskesmas

dengan cara

mengadakan

penyuluhan dan

seminar.

Keterangan :

Efektivitas = M.I.V

a. Magnitude yaitu besarnya masalah

b. Importance yaitu pentingnya pemecahan masalah

c. Vulnerability yaitu menunjukkan apakah memiliki cara yang murah

dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut

T = Technology yaitu kelayakan teknologi yang tersedia

R = Resources yaitu sumber daya yang tersedia

C = Efficiency cost, semakin besar biaya yang diperlukan, semakin tidak efisien

Skor

1 = tidak efisien

2 = agak efisien

3 = cukup efisien

4 = efisien

5 = sangat efisien

Berdasarkan tabel 5.2 urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

1. Evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai jadwal

2. Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas dengan

cara mengadakan penyuluhan dan seminar

3. Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin

27

BAB VI

28

PENUTUP

A. SIMPULAN

Prioritas masalah pada program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan

Sekolah adalah kurang terampilnya guru UKS dan prioritas

pemecahan masalah adalah dengan melakukan Evaluasi program guru

UKS secara rutin sesuai jadwal.

B. SARAN

1. Evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai jadwal

2. Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas

dengan cara mengadakan penyuluhan dan seminar

3. Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin

BAB VII

29

PLAN OF ACTION

Kegiatan I: Melakukan evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai

jadwal

a. Tujuan

Meningkatkan pelaksanaan program kerja guru UKS

b. Materi

Pemaparan hasil kegiatan program kerja guru UKS, pembahasan kendala

program kerja dan alternatif untuk program kerja selanjutnya.

c. Sasaran

Guru UKS

d. Pelaksana

Petugas Puskesmas Karanganyar dan guru UKS

e. Waktu

Kegiatan dilaksanakan sesuai agenda forum

f. Biaya

Peralatan : power point dan lcd

Dana Rp. 150.000, 00

g. Lokasi

Puskesmas Karanganyar

Kegiatan II: Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan

puskesmas dengan cara mengadakan penyuluhan dan seminar

a. Tujuan

Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas

b. Materi

Penyuluhan mengenai pentingnya program UKS bagi sekolah, penyuluhan

tentang dokter kecil, dan seminar-seminar yang berkaitan dengan

penyelenggaran UKS serta dokter kecil

c. Sasaran

30

Guru sekolah, siswa

d. Pelaksana

Petugas Puskesmas

e. Waktu

Kegiatan dilakukan sesuai agenda forum

f. Biaya

Peralatan: poster, leaflet, lcd, power point

Dana: Rp. 500.000,00

g. Lokasi

Sekolah di wilayah binaan Puskesmas Karanganyar

Kegiatan III: Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin

a. Tujuan

Meningkatkan keterampilan guru UKS

b. Materi

Ruang lingkup materi kesehatan bagi guru UKS meliputi program UKS,

kesehatan lingkungan, kebersihan pribadi, gizi, kesehatan gigi dan mulut,

P3K, P3P, pencegahan penyakit menular termasuk penyakit menular

bersumber binatang, imunisasi, kesehatan mata, pendidikan kesehatan,

kesehatan remaja dan pengenalan anak berkelainan

c. Sasaran

Guru UKS

d. Pelaksana

Petugas Puskesmas

e. Waktu

Kegiatan dilakukan sesuai agenda forum

f. Biaya

Rp. 1.500.000,00

g. Lokasi

Sekolah di wilayah binaan Puskesmas Karanganyar

DAFTAR PUSTAKA

31

Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ketiga. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Departemen Kesehatan RI. 1998. Materi Tentang Kesehatan Untuk Dokter Kecil.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, 2009. Buletin Sehat Pedoman

Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, 2009. Pedoman Pembinaan

Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan

Kualitas Jasmani Depdiknas.

32