Upload
farah-hafidzah-rahmawati
View
48
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu,
sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati,
menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari.
Dengan telah diberlakukannya undang-undang no.32 dan 33 tahun
2004, maka berbagai program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada
dasarnya sepenuhnya diserahkan kepada tim pembina UKS di daerah
masing-masing untuk menentukan prioritas program, namun berdasarkan
pengamatan tim pembina UKS, keberhasilan hal tersebut sampai saat ini
dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga
dipandang perlu pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang.
Dasar hukum yang menjadi acuan UKS diantaranya adalah UU No.23
Tahun 1992 tentang pembangunan kesehatan dan UU No.2 tahun 2003
tentang sistem pendidikan.
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia
yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental, dan
sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan
sumber daya manusia sehat fisik, mental, dan sosial serta mempunyai
produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan secara terus-menerus yang dimulai sejak dini. Salah
satunya adalah melalui pendidikan UKS di sekolah, baik di pendidikan
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah
Menengah Atas (SMA). Masyarakat sekolah yang terdiri dari para
pendidik , siswa dan karyawan perlu di ikutsertakan secara aktif dalam
pelaksanaan UKS di sekolah. Oleh karena itu salah satu upaya
1
mempersiapkan sumber daya manusia yang melaksanakan pembangunan
nasional di bidang kesehatan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) perlu dilaksanakan pelatihan kader kesehatan di Sekolah Dasar
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang disebut “dokter kecil.
Dari sinilah kelompok 419 C mencoba menyajikan permasalahan
tentang kurang efektifnya program dokter kecil serta rencana pemecahan
masalahnya.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu rumusan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah prioritas masalah program Dokter Kecil dalam Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar?
2. Apakah prioritas pemecahan masalah yang dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui prioritas maslah dan pemecahannya dalam program
Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja
Puskesmas Karanganyar
2. Tujuan Khusus
a. Mempelajari dan menerapkan problem solving cycle dalam
mencari dan memecahkan masalah
b. Menemukan masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah
dalam pelaksanaan program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa mampu dan berpengalaman dalam menerapkan konsep-
konsep pemecahan masalah tentang program Dokter Kecil dalam
2
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah kerja Puskesmas
Karanganyar
2. Memberikan informasi bagi unit pelayanan kesehatan setempat,
mengenai masalah yang ada dalam pelaksanaan Dokter Kecil dalam
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di wilayah ketja Puskesmas
Karanganyar
3. Dapat digunakan oleh instansi puskesmas sebagai bahan informasi di
dalam meningkatkan peran sertanya dalam program Dokter Kecil
dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup, dan Landasan Hukum
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
1. Pengertian
a. Pengertian “Kesehatan”
Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa
penertian “Kesehatan” adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Sekolah
Yang dimaksud dengan sekolah adalah Taman Kanak-kanak,
TKLB, Radhatul Atfal, SD, SDLB, MI, SMP, SMPLB, MTs,
SMA, SMK, SMA Luar Biasa, MA, MAK serta satuan
Pendidikan Keagamaa yang sederajat dan setara termasuk
Pondok Pesantren baik pada jalur pendidik formal maupun non
formal.
c. Peserta Didik
Yang dimaksud dengan peserta didik adalah semua anak yang
mengikuti pendidikan di seolah sesuai butir b.
d. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Yang di maksud dengan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK.
e. Warga Sekolah
Yang dimaksud dengan warga sekolah ialah setiap orang yang
berperan di dalam proses belajar mengajar di sekolah.
f. Masyarakat Lingkungan Sekolah
4
Adalah seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah
selain warga sekolah.
g. Pedoman Pembinaan
Acuan bagi Tim Pembina UKS untuk melaksanakan dan
mengembangkan UKS di wilayahnya.
2. Tujuan UKS
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peseta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan
sehat serta derajat keseatan peserta didik dan menciptakan lingkungan
yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khususnya dalah sebagai berikut:
a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatkan kesehatan
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial, maupun lingkungan;
dan
c. Meiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan naroba, alkohol dan kebiasaan merokok serta
hal-hal ang berkaitan dengan pornografi dan masalah sosial
lainnya.
3. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan UKS
Agar pengelolaan UKS mulai dari pusat sampai ke daerah dan
sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif,
berkesinambungan sehingga optimal.
4. Sasaran UKS
a. Sasaran primer : peserta didik
b. Sasaran sekunder : guru, pamong belajar/tutor orang tua,
pengeloa pendidikan dan kesehatan, serta
TP UKS disetiap jenjang.
5
c. Sasaran tertier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah sampai pada sekolah lanjutan tingat
atas, termasuk satuan pendidikan luar
sekolah dan perguruan agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya.
5. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS
a. Ruang lingkup program UKS
Tercermin dalam Tiga Program UKS (TRIAS UKS), yaitu
sebagai berikut:
1) Penyelengaraan pedidikan kesehatan, meliputi aspek:
a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan untuk senantiasa berprilaku hidup
sehat.
b) Pananaman prilaku/kebiasaan hidup sehat dan
daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar
dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Penyelengaraan pelayanan Kesehatan di sekolah dalam
bentuk:
a) Pelayanan kesehatan; termasuk Pelayana
Kesehatan Peduli Remaja(PKPR)
b) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta
didik
c) Pemeriksaan berkala
d) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
e) Pencegahan penyakit (imunisasi; Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS); Pendidikan Kecakapan Hidup
Sehat (PKHS) atau Life Skill Education
f) Penyuluhan kesehatan dan konseling
6
g) Pengawasan warung sekolah
h) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
i) Pecatatan dan pelaporan tentang keadaan
penyakit dan status gizi dan hal lainya yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan
j) Rujukan kesehatan ke Puskesmas
k) Pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehatbaik
fisik, mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi:
a) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan,
kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerindangan, kekeluargaan).
b) Pembinaan dan pemeliharaan keehatan
lingkungan termasuk bebas asap rokok
c) Pembinaan kerjasama antara masyarakat
sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang
tua murid dan masyarakat sekitar).
b. Ruang Lingkup Pembinaan dan Pengembangan UKS, meliputi:
1) Pendidikan kesehatan
2) Pelayanan kesehatan
3) Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
4) Ketenagaan
5) Sarana dan prasarana
6) Penelitian dan pengembangan
7) Managemen/organisasi
8) Monitoring dan evaluasi
B. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
7
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).
1. Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik :
1) Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup
sehat.
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang sesuai
dengan syarat kesehatan.
4) Memiliki kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan.
5) Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berprilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari.
6) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan secara harmonis (proporsional)
7) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan
keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
(narkoba, arus informasi).
9) Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui :
1) Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya
dibedakan antara pendidikan dasar dan menengah.
8
a) Pendidikan dasar mencakup Taman Kanak-Kanak/ RA/ BA,
sekolah dasar/MI, SLPT/ MTs dan sederajat.
(1) Taman Kanak-kanak/ Raudhatul Athfal/ Bustanul Athfal
pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis
Besar Program Pengembangan Jasmani dan Kesehatan, yang
diberikan pengenalan, pembangkit minat, dan penanaman
kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan kesehatan
mencakup :
(a) Kebersihan dan kesehatan pribadi,
(b) Kebersihan dan kerapihan lingkungan, dan
(c) Makanan dan minuman sehat
(2) Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis
Besar Program Pengajaran mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan.
Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup
sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanaan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan
perawatan kesehatan. Materi pendidikan kesehatan
mencakup:
(a) Kebersihan dan kesehatan pribadi
(b) Makanan dan minuman sehat
(c) Kebersihan lingkungan
(d) Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah
(e) Mengenal UKS dan programnya
(f) KMS AS (Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah)
(g) Cara membuang sampah dan air limbah yang benar
(h) Rumah Sehat
(i) Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia
sekolah serta cara pencegahannya
9
(j) Pemeriksaan kesehatan berkala
(k) Pengenalan perubahan pada masa remaja
(l) P3P dan P3K
(3) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis
Besar Program Pengajaran mata pelajaran pendidikan
kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan
pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama
melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang
berkaitan dengan prinsip hidup sehat. Materi pendidikan
kesehatan mencakup :
(a) Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental pada
masa remaja
(b) Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan
cara pengobatan sederhana
(c) Bahaya narkoba, rokok, dan minuman keras
(d) Pencemaran lingkungan dan akibatnya terhadap
kesehatan
(e) Keselamatan diri ditempat olah raga dan rekreasi
(f) Penyakit menular dan tidak menular, cara pencegahan
dan penanggulangan serta pengobatan secara sederhana
(g) Imunisasi
(h) P3K dan P3P
(i) Kesehatan reproduksi
(j) Pengenalan dan Pencegahan Penyakit IMS dan HIV/
AIDS
b) Pendidikan menengah mencakup Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
atau satuan pendidikan yang sederajat termasuk Madrasah Aliyah.
10
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis garis
Besar Program Pengajaran mata pelajaran yang menampung
materi pendidikan kesehatan yang juga mencakup pendidikan
kesehatan. Materi pendidikan kesehatan mencakup :
(1) Sopan santun berlalu lintas
(2) Masalah kesehatan yang berhubungan dengan lingkunga
(3) Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin
(4) Pengenalan dan pencegahan penyakit yang berubungan
dengan pola hidup
(5) Pencegahan dan penanggulangan bahaya (misalnya
kebakaran, banjir dan kejadian luar biasa lainnya)
(6) Keselamatan dan kesehatan kerja
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa
(termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah
ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya
pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat (UKS).
a) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan antara lain :
(1) Kegiatan yang sesuai dengan isi buku paket yang berkaitan
dengan pendidikan kesehatan
(2) Wisata siswa
(3) Kemah (Persami)
(4) Ceramah, diskusi
(5) Lomba-lomba antar kelas
(6) Bimbingan hidup sehat
(7) Warung sekolah sehat
11
(8) Apotik hidup
(9) Kebun sekolah
b) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan.
Bimbingan hidup sehat berupa :
(1) Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :
Dokter Kecil, kader kesehatan remaja, palang merah
remaja, saka bakti husada/ pramuka/ santri husada.
(2) Membantu kegiatan Posyandu pada masa liburan sekolah.
c) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat :
(1) Kerja bakti kebersihan
(2) Lomba Sekolah Sehat
(3) Lomba yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan
(4) Pembinaan kebersihan lingkungan mencakup
pemberantasan sumber penularan penyakit
(5) Piket sekolah seperti dalam pelaksanaan 5K.
2. Pelayanan Kesehatan
a. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan ialah agar :
1) Peserta didik memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk
menjalankan tindakan hidup sehat dan terdorong untuk
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2) Peserta didik memiliki daya tahan serta tercegahnya kelainan/
kecacatan.
3) Proses penyakit berhenti, dan tercegahnya komplikasi penyakit,
sehingga kemampuan peserta didik dapat pulih kembali dan
berfungsi secara optimal.
4) Peserta didik sehat baik mental fisik maupun sosial.
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
12
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui :
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif)
Kegiatan peningkatan adalah pemulihan penyuluhan kesehatan
yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler.
a) Latihan Keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan
kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik
dalam pelajaran kesehatan, antara lain : dokter kecil, kader
kesehatan remaja, PMR, Saka Bhakti Husada / Pramuka.
b) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah
antara lain : pembinaan warung sekolah sehat, lingkungan
sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa
penyakit.
c) Pembinaan keteladanan berprilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
2) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang
bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain;
demam berdarah, cacingan, muntaber;
b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk
sekolah;
c) Mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik;
d) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas IV di sekolah dasar
dan madrasah ibtidaiyah;
e) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan
memberantas sumber infeksi dan pengawasan kebersihan
lingkungan sekolah dan perguruan agama;
f) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama
oleh guru BPdan guru agama dan puskesmas oleh dokter
puskesmas.
3) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
a) Diagnose dini;
13
b) Pengobatan ringan;
c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama
pada penyakit; dan
d) Rujukan medik.
Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan
pembinaan kesehatan dalam rangka usaha kesehatan sekolah dari
perguruan agama yang mencakup :
1) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan
imunisasi dan lainnya yang diaggap perlu
2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang
berhubungan dengan peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua
peserta didik, dll)
3) Memberikan bimbingan teknis medic kepada kepala sekolah dan
guru dalam melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah
4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan
UKS pada khususnya kepada kepla sekolah, guru, dan pihak lain
dalam rangka meningkatkan peran serta dala pelaksanaan UKS
5) Memberikan pelatihan kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter
kecil, dan Kader Kesehatan Remaja)
6) Melakukan penjaringan dan perujukan terhadap kasus-kasus
tertentu yang memerlukannya
7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling
8) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat
kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara
peningkatannya
9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS
setempat meliputi:
- Segala kegiatan pembinaan kesehatan yang telah, sedang, dan
akan dilakukan;
14
- Permasalahan yang dialami dan lain-lain penyelenggaraan
pembinaan kesehatan di sekolah dan saran untuk
menanggulanginya.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup hal-hal
sebagai berikut :
a. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah
1) Lingkungan fisik sekolah meliputi :
a) Penyediaan air bersih;
b) Pemeliharaan dan penampungan air bersih;
c) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah;
d) Pengadaan dan pemeliharaan air l;imbah;
e) Pemeliharaan WC/kakus
f) Pemeliharaan kamar mandi;
g) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruangan kelas,
perpustakaan, ruang laboratorium, dan ruang ibadah;
h) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun
sekolah (termasuk penghijauan sekolah);
i) Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah;
j) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah;
2) Lingkungan Mental dan Sosial
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang
sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai
lingkungan pendididkan (wiyata mandala) dengan meningkatkan
konsep ketahanan sekolah (5K), sehingga tercipta suasana dan
hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama
warga sekolah. Selain peningkatan konsep 5K, program
pembinaan dilakukan dalam bentuk kegiatan antara lain:
a) Konseling kesehatan;
15
b) Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan;
c) Perkemahan;
d) Penjelajahan atau hiking atau darmawisata
e) Teater, musik, olahraga
f) Kepramukaan, PMR, dokter kecil, dan kader kesehatan
remaja;
g) Karnaval, bazar, lomba.
b. Pembinaan Lingkungan Keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan
1) Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal –
hal yang bertujuan dengan kesehatan;
2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua didik
dalam pelaksanaan hidup sehat.
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan antara lain
dengan:
- Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS;
- Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah
dengan bekerja sama dengan dewan sekolah, atau dipadukan
dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD.
c. Pembinaan Masyarakat Sekitar
1) Pembinaan dengan cara kemasyarakatan dapat dilakukan oleh
kepala sekolah/madrasah dan pondok pesantren, guru, pembina
UKS. Misalnya dengan jalan membina hubungan baik/bekerja
sama dengan masyarakat/LKMD/dewan kelurahan, ketua
RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
2) Penyelenggaraan ceramah tentang kesehatan dan pentingnya arti
pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungn belajar yang
sehat. Untuk ini masyarakat diundang ke sekolah. Pembicara
16
dapat dimintakan dari Puskesmas, pemerintah daerah setempat
narasumber lainnya misalnya dari LSM.
3) Penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui
media cetak dan audiovisual.
4) Menyelenggarakan proyek panduan di
sekolah/madrasah/pondok pesantren.
C. Program Dokter Kecil
1) Pengertian
“Dokter Kecil” adalah siswa yang memenuhi kroteria dan telah dilatih
untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.
2) Kriteria peserta
a) Siswa kelas 4/5 Sekaloah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dan belum
pernah mendapat pelatihan “Dokter Kecil”.
b) Berprestasi di sekolah
c) Berbadan sehat
d) Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
e) Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
f) Berbudi pekerti baik dan suka menolong
g) Izin orang tua
3) Tugas dan kewajiban “Dokter Kecil”
a) Selalu bersikap dan bereprilaku sehat
b) Dapat menggerakkan sesama teman siswa untuk berasama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
c) Berusaha bagi tercapinya kesehatan lingkungan yang baik di
sekolah maupun di rumah.
d) Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan
kesehatan di sekolah.
e) Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain:
Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di
17
sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-
lain.
4) Kegiatan “Dokter Kecil”
a) Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan:
i. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
ii. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
iii. Penyuluhan kesehatan
b) Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan
di sekolah, antara lain:
i. Distribusi obat cacing, vitamin, dan lain-lain.
ii. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
iii. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
c) Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
d) Pengamatan kebersihan ruang UKS, Warung Sekolah, dan
lingkingan sekolah.
e) Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang
kelas, perlengkapan, persediaan air bersih,tempat cuci, WC, kamar
mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan, termasuk PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk).
f) Pencatatan dan pelaporan, antara lai8n buku harian “Dokter
Kecil”.
g) Melaporkan hala-hal khusus yang ditemuinya kepada Guru
UKS/Kepala Sekolah/Guru yang ditunjuk.
5) Hasil yang diharapkan dari:
a) “Dokter Kecil”
i. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih
dan sehat.
ii. Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan
yang sederhana.
iii. Dapat bertindak sebagai teladan, penggerak, dan pendorong
hidup sehat.
18
iv. Mempunyai rasa kesetiakawanan sosial.
b) Siswa lainnya
Ikut tergerak dan terbiasa hidup sehat.
c) Guru
Meningkatnya kerjasama anatar guru dengan orang tua siswa dan
petugas kesehatan dalam meningkartkan perikehidupan
lingkungan sekoalh sehat.
d) Orang tua siswa
e) Meningkatnya kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup sehat
bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya.
f) Masyarakat dan lingkungannya
i. Masyarakat akan tergerak untuk hidup sehat.
ii. Kualitas lingkuangan hidup sehat akan meningkat.
D. Kerangka Pemikiran
Dokter Kecil
Koordinasi Program Kerja Tenaga Guru UKS
Kesehatan
SDM
Sarana dan Prasarana Dana
19
Meningkatnya keterampilan guru UKS
BAB III
METODE PEMECAHAN MASALAH
A. Metode
Metode pemecahan masalah yang dipakai adalah problem solving cycle
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar. Waktu
pelaksanaan pada tanggal 19 September – 6 Oktober 2011 saat
melaksanakan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Karanganyar.
C. Pengumpulan Data
Sumber data primer : wawancara dengan koordinator UKS
Sumber data sekunder : hasil capaian kerja program UKS
D. Analisa Data
Analisa data dilakukan menggunakan tabel matrikulasi masalah.
E. Penyajian Data
Data disajikan dengan tabel
F. Rancangan Penyelesaian Masalah
20
Identifikasi Masalah Matrikulasi Prioritas Masalah
Menyusun Alternatif Pemecahan Masalah
Matrikulasi prioritas pemecahan masalah
Prioritas Masalah
Uraian rencana prioritas pemecahan masalah
Pelaksanaan prioritas pemecahan masalah
Meningkatnya keterampilan guru UKS
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dalam bidang “dokter
kecil”. Berdasarkan laporan kegiatan UKS Puskesmas tahun 2010,
didapatkan data sebagai berikut : Jumlah SD/MI di kecamatan
Karanganyar 38 buah. Jumlah murid SD/ MI 8081 murid. Dari 38
Sekolah Dasar, yang sudah mempunyai kegiatan UKS sebanyak 18
sekolah dan sekitar 13 Sekolah Dasar telah mempunyai program
dokter kecil. Petugas dari Puskesmas (Koordinator program) yang
mengampu Program UKS adalah sebanyak 1 orang dan dibantu oleh
bidan wilayah, kepala puskesmas dan dokter puskesmas. Dana yang
disediakan kurang memadai sehingga program yang selama ini
dijalankan terbatas, tidak terdapat pelatihan-pelatihan dokter kecil
serta kurangnya sosialisasi tentang dokter kecil kepada sekolah-
sekolah.
B. Analisa Data
Tabel 4.1. Matrikulasi Masalah
No. Daftar
Masalah
I
P.S.RI.SB.PC
P S RI SB PC
1.
Kurangnya
sarana dan
prasarana
5 4 4 4 5 1600
2. Kurangnya
pelatihan
4 4 4 5 4 1280
21
dokter kecil
3.
Kurangnya
sosialisasi
dokter kecil
4 3 4 4 4 768
4.
Kurang
terampilnya
guru UKS
4 5 4 5 5 2000
Keterangan : Importance yaitu pentingnya masalah, dibagi menjadi :
a. Prevalence (besarnya masalah, bisa dilihat melalui
jumlah kasus lama dan kasus dalam suatu periode
waktu tertentu)
b. Severity (menunjukkan tingkat keparahan dampak
yang diakibatkan leh masalah kesehatan tersebut, bila
ditunjukan oleh besarnya biaya yang diperlukan
untuk menanggulangi atau mengobatinya)
c. Rate of Increase (kenaikan besarnya msalah)
d. Social benefit (keuntungan sosial karena selesainya
masalah)
e. Political climate (suasana politik)
Skor :
1 = tidak penting,
2 = agak penting,
3 = cukup penting,
4 = penting,
5 = sangat penting.
Berdasarkan tabel diatas, maka yang menjadi prioritas masalah
pada program UKS adalah kurang terampilnya guru UKS.
22
C. Analisa SWOT Organisasi Puskesmas
SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan) dalam organisasi puskesmas, serta opportunity (peluang)
dan threat (ancaman) dari lingkungan eskternal yang dihadapi
organisasi puskesmas.
Analisa SWOT merupakan alat yang ampuh dalam melakukan
analisis strategis. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang
serta berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan
menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Analisis
SWOT dapat diterapkan dalam tiga bentuk untuk menetukan
keputusan strategis. Pertama, analisis yang menyangkut situasi tempat
organisasi berada, identifikasi dan analisis berbagai alternatif yang
layak untuk dipertimbangkan, dan menetukan pilihan alternatif yang
diperkirakan paling ampuh. Kedua, perbandingan secara sistematis
antara peluang dan ancaman eksternal di salah satu pihak serta
kekuatan dan kelemahan internal di pihak yang lain. Ketiga, analisis
SWOT memungkinkan untuk melihat posisi organisasi secara
menyeluruh dari aspek produk dan atau jasa yang dihasilkan dan pasar
yang dilayani.
Untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan peranan faktor
kekuatan organisasi dan memanfaatkan peluang serta meminimalkan
kelemahan internal organisasi dan menekan dampak ancaman eskternal
organisasi maka dilakukan kajian secara seksama dengan analisis
SWOT, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Kekuatan (strength)
Yang dimaksud kekuatan (strength) adalah berbagai kelebihan
internal organisasi yang bersifat khas, yang dimiliki oleh suatu
organisasi yang apabila dimanfaatkan akan berperan besar tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan
23
dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan
yang dimiliki organisasi.
2. Kelemahan (weakness)
Yang dimaksud dengan kelemahan (weakness) adalah berbagai
kekuarangan internal organisasi yang bersifat khas yang dimiliki
oleh suatu organisasi yang apabila diatasi akan berperan besar tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapau tujuan
yang dimiliki oelh organisasi.
3. Kesempatan (opportunity)
Yang dimaksud dengan kesempatan (opportunity) adalah
peluang eksternal organisasi yang bersifat positif yang dihadapi
oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar
peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Ancaman (threat)
Yang dimaksud dengan ancaman (threat) adalah kendala eksternal
organisasi yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi
yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi.
Tabel 4.2. Analisis SWOT Puskesmas Karanganyar
Kekuatan (S)
1. Terjangkaunya
pelayanan kesehatan
2. Adanya protap
pelaksanaan UKS dan
Dokter Kecil
3. Adanya petugas
puskesmas dalam
bidang upaya
pelayanan dan
Kelemahan (W)
Belum intensifnya
progran Puskesmas
tentang dokter kecil
24
pengembangan
4. Tersedianya dana
Peluang (O)
1. Hubungan yang baik
antara pihak sekolah
dengan Puskesmas
2. Adanya program dari
pemerintah yang
mendukung program
dokter kecil di wilayah
sekolah
3. Adanya respon positif
dari sekolah tentang
pengadaan program
dokter kecil
Strategi SO
1. Mengoptimalkan kerja
sama antara
Puskesmas dengan
pihak sekolah melalui
program penyuluhan
ataupun pengadaan
seminar
2. Penggunaan dana
secara optimal seperti
penyediaan media-
media promotif yang
edukatif
Strategi WO
1. Meningkatkan
intensitas
keberhasilan program
Puskesmas tentang
dokter kecil yang
melibatkan secara
langsung pihak
sekolah sebagai
subyek aktif dari
kegiatan tersebut
Ancaman (T)
Tidak semua sekolah
memiliki tenaga
dengan kemampuan
yang sama rata,
sehingga menyulitkan
pihak Puskesmas
untuk menyeragamkan
penyuluhan
Strategi ST
Perlu dilakukan
pendekatan secara intensif
dari pihak Puskesmas
kepada sekolah-sekolah
sehingga keberagaman
yang ada di sekolah-
sekolah dapat ter-cover
dengan baik
Strategi WT
Meningkatkan
komunikasi dan jalinan
hubungan antara
Puskesmas dengan
sekolah-sekolah yang
ada
BAB V
25
PEMBAHASAN
Tabel 5.1. Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah
Kurang terampilnya
guru UKS
Pelaksanaan program kerja
yang belum optimal
Evaluasi program guru
UKS secara rutin sesuai
jadwal
Kurangnya kerjasama antara
puskesmas dengan pihak
sekolah
Meningkatkan kerjasama
antara pihak sekolah
dengan puskesmas
dengan cara mengadakan
penyuluhan dan seminar
Kurang optimalnya pelatihan
guru UKS
Mengadakan pelatihan
guru UKS secara rutin
Tabel 5.2. Matrikulasi Alternatif Pemecahan Masalah
No. Daftar
Alternatif
Pemecahan
Masalah
Efektivitas Tek Res Efi Jumlah
M.I.V.T.R
C
P
M I V T R C
1. Evaluasi program
guru UKS secara
rutin sesuai
jadwal
5 5 4 3 4 4 4800 1
2. Mengadakan
pelatihan guru
UKS secara rutin
5 5 2 2 3 2 600 3
3. Meningkatkan
kerjasama antara
4 5 3 4 5 3 3600 2
26
pihak sekolah
dengan
puskesmas
dengan cara
mengadakan
penyuluhan dan
seminar.
Keterangan :
Efektivitas = M.I.V
a. Magnitude yaitu besarnya masalah
b. Importance yaitu pentingnya pemecahan masalah
c. Vulnerability yaitu menunjukkan apakah memiliki cara yang murah
dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut
T = Technology yaitu kelayakan teknologi yang tersedia
R = Resources yaitu sumber daya yang tersedia
C = Efficiency cost, semakin besar biaya yang diperlukan, semakin tidak efisien
Skor
1 = tidak efisien
2 = agak efisien
3 = cukup efisien
4 = efisien
5 = sangat efisien
Berdasarkan tabel 5.2 urutan prioritas pemecahan masalah adalah :
1. Evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai jadwal
2. Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas dengan
cara mengadakan penyuluhan dan seminar
3. Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin
27
PENUTUP
A. SIMPULAN
Prioritas masalah pada program Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan
Sekolah adalah kurang terampilnya guru UKS dan prioritas
pemecahan masalah adalah dengan melakukan Evaluasi program guru
UKS secara rutin sesuai jadwal.
B. SARAN
1. Evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai jadwal
2. Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas
dengan cara mengadakan penyuluhan dan seminar
3. Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin
BAB VII
29
PLAN OF ACTION
Kegiatan I: Melakukan evaluasi program guru UKS secara rutin sesuai
jadwal
a. Tujuan
Meningkatkan pelaksanaan program kerja guru UKS
b. Materi
Pemaparan hasil kegiatan program kerja guru UKS, pembahasan kendala
program kerja dan alternatif untuk program kerja selanjutnya.
c. Sasaran
Guru UKS
d. Pelaksana
Petugas Puskesmas Karanganyar dan guru UKS
e. Waktu
Kegiatan dilaksanakan sesuai agenda forum
f. Biaya
Peralatan : power point dan lcd
Dana Rp. 150.000, 00
g. Lokasi
Puskesmas Karanganyar
Kegiatan II: Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan
puskesmas dengan cara mengadakan penyuluhan dan seminar
a. Tujuan
Meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan puskesmas
b. Materi
Penyuluhan mengenai pentingnya program UKS bagi sekolah, penyuluhan
tentang dokter kecil, dan seminar-seminar yang berkaitan dengan
penyelenggaran UKS serta dokter kecil
c. Sasaran
30
Guru sekolah, siswa
d. Pelaksana
Petugas Puskesmas
e. Waktu
Kegiatan dilakukan sesuai agenda forum
f. Biaya
Peralatan: poster, leaflet, lcd, power point
Dana: Rp. 500.000,00
g. Lokasi
Sekolah di wilayah binaan Puskesmas Karanganyar
Kegiatan III: Mengadakan pelatihan guru UKS secara rutin
a. Tujuan
Meningkatkan keterampilan guru UKS
b. Materi
Ruang lingkup materi kesehatan bagi guru UKS meliputi program UKS,
kesehatan lingkungan, kebersihan pribadi, gizi, kesehatan gigi dan mulut,
P3K, P3P, pencegahan penyakit menular termasuk penyakit menular
bersumber binatang, imunisasi, kesehatan mata, pendidikan kesehatan,
kesehatan remaja dan pengenalan anak berkelainan
c. Sasaran
Guru UKS
d. Pelaksana
Petugas Puskesmas
e. Waktu
Kegiatan dilakukan sesuai agenda forum
f. Biaya
Rp. 1.500.000,00
g. Lokasi
Sekolah di wilayah binaan Puskesmas Karanganyar
DAFTAR PUSTAKA
31
Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ketiga. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Departemen Kesehatan RI. 1998. Materi Tentang Kesehatan Untuk Dokter Kecil.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, 2009. Buletin Sehat Pedoman
Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, 2009. Pedoman Pembinaan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan
Kualitas Jasmani Depdiknas.
32