PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    1/15

    ALIRAN PSIKOLOGI TINGKAH LAKU DAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN

    MATEMATIKA

    Berdasarkan hakikat dari matematika dan matematika sekolah itu sendiri, maka

    kiranya pembelajaran matematika yang diharapkan adalah yang mampu mengakomodir

    karakteristik dari matematika itu sendiri. Pembelajaran matematika masa kini adalah

    pembelajaran yang penyajiannya didasarkan teori pembelajaran yang ada pada saat

    ini. Karena proses pembelajaran adalah pembentukan diri siswa untuk menuju pada

    pembangunan manusia seutuhnya, jadi tidak melalui trial and error. Hal ini sejalan

    dengan salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan yang tercantum dalam permen

    no. 4 tahun !""#, yaitu bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai proses

    pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

    Psikologi belajar $ teori belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan

    intelektual %mental& siswa, yaitu tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada

    intelektual anak, dan tentang kegiatan intelektual anak mengenai hal'hal yang bisa

    dipikirkan pada usia tertentu. %(uherman, !""&.

    )emahami tentang teori belajar sangatlah penting untuk proses pembelajaran

    matematika di kelas. *engan memahami teori belajar yang ada, guru diharapkan dapat

    merancang proses belajar'mengajar yang lebih baik di kelas dengan lebih baik karena

    sudah berlandaskan pada teori'teori belajar %learning theory& sebagai acuannya.

    %(addi+, !""&. (ecara garis besar, aliran psikologi belajar terbagi menjadi dua, yaitu

    aliran psikologi tingkah laku dan aliran psikologi kogniti-.

    1

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    2/15

    . /012 P(0K3/30 502KH /K6

    1. Teori Thorndike

    7dward /. 5horndike %#4 8 949& mengemukakan beberapa hukum belajar

    yang disebut Law of effect. )enurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon

    murid terhadap suatu stimulus diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. 5eori ini

    menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan proses menentukan hubungan

    antara stimulus dan respon. 5horndike mengemukakan bahwa kualitas ddan kuantitas

    hasil belajar tergantung dari kualitas dan kuantitas (timulus'1espon %('1& dalam

    pelaksanaan kegiatan mengajar. )akin banyak dan makin baik kualitas %('1& itu %yang

    diberikan oleh guru& makin banyak dan makin baik pula hasil belajarnya siswa.

    0mplikasi dari aliran ini dalam kegiatan belajar mengajar sehari'hari adalah :

    a. *alam menjelaskan suatu konsep tertentu, guru sebaiknya mengambil contoh yang

    sekiranya sudah sering dijumpai dalam kehidupan sehari'hari. )enggunakan alat

    peraga.

    b. )etode pemberian tugas, metode latihan %drill dan practice& akan lebih cocok.

    *engan penerapan metode tersebut siswa akan lebih banyak mendapatkan stimulus

    dan respon yang diberikan pun lebih banyak.

    c. *alam kurikulum, materi di susun dari materi yang mudah, sedang, dan sukar

    sampai dengan tingkat kelas, dan tingkat sekolah. Penguasaan materi yang lebih

    mudah sebagai akibat untuk dapt menguasai materi yang lebih sukar. *engan kata lain

    topik %konsep& prasyarat harus dikuasai dulu agar dapat memahami topik berikutnya.

    2

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    3/15

    2. Teori Skinner

    anjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam belajar.

    anjaran adalah respon yang menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang

    si-atnya subjekti- sedangkan penguatan adalah sesuatu yang mengakibatkan

    meningkatnya kemungkinan suatu respond dan lebih mengarah kepada hal'hal yang

    si-atnya dapat diamati dan diukur.

    ;ontoh penguatan positi- adalah pujian yang diberikan pada anak dan sikap guru

    yang bergembira pada saat anak menjawab pertanyaan. 6ntuk mengubah tingkah laku

    anak dari negati

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    4/15

    Penguatan negati

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    5/15

    !. Keterampilan : kemampuan memberikan jawaban dengan tepat dan cepat, misalnya

    melakukan pembagian bilangan cukup dengan bagi kurung, menjumlahkan pecahan,

    melukis sumbu sebuah ruas garis.

    A. Konsep : ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek dalam

    contoh. )isalnya, konsep bujursangkar, bilangan prima, himpunan dan

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    6/15

    kogniti- atau tara- kemampuan berpikir seseorang sesuai dengan usianya. )akin 0a

    dewasa, makin meningkat pula kemampuan berpikirnya. ?adi, kemampuan anak

    berbeda dengan kemampuan orang dewasa.

    (elain itu, perkembangan kogniti- seorang indi

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    7/15

    nak'anak yang berada pada tahap ini umumnya sudah berada di (ekolah *asar, yaitu

    pada usia sekitar # tahun sampai dengan sekitar umur tahun. 6mumnya anak'anak

    pada tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.

    Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan

    mengklasi-ikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang

    objekti-, dan mampu berpikir re

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    8/15

    Berdasarkan hasil penelitiannya, Brunner mengidenti-ikasi tiga tahap perkembangan

    yang dilewati anak dalam belajar, yaitu :

    a. 5ahap enakti- %enactive stage&

    *alam tahap ini anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi %mengotak'atik&

    objek, seperti memegang, memindah, menyusun dan menyentuh untuk memahami

    lingkungan mereka.

    b. 5ahap ikonik %iconic stage&

    *alam tahap ini kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang

    merupakan gambaran'gambaran dari objek yang dimanipulasinya. nak tidak langsung

    memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam tahap enakti-.

    c. 5ahap simbolik %symbolic stage&

    *alam tahap ini anak memanipulasi symbol'simbol atau lambing'lambang objek

    tertentu. nak tidak lagi terikat dengan objek'objek pada tahap sebelumnya. (iswa

    pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap

    objek riil.

    Berdasarkan pengamatan ke sekolah'sekolah, Bruner memperoleh beberapa

    kesimpulan yang melahirkan dalil'dalil, yaitu dalil penyusunan %construction theorem&,

    dalil notasi %notation theorm&, dalil kekontrasan dan dalil keanekaragaman %contras and

    variation theorm&, dan dalil pengaitan %connectivity theorm&

    a. *alil penyusunan %construction theorem&

    *alil ini menyatakan bahwa jika anak ingin mempunyai kemampuan dalam hal

    menguasai konsep, de-inisi, teorema, dan sebagainya, anak harus dilatih untuk

    melakukan penyusunan representasinya. 6ntuk melekatkan idea tau de-inisi tertentu

    8

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    9/15

    dalm pikiran, anak'anak harus menguasai konsep dengan mencoba dan melakukannya

    sendiri.

    nak juga akan lebih mudah mengingat ide'ide apabila dalam proses perumusan

    dan penyusunan ide'ide tersebut anak disertai bantuan benda'benda konkrit. (iswa

    akan lebih mudah menerapkan ide dalam situasi riil secara tepat. *alam tahap ini anak

    memperoleh penguatan yang diakibatkan interaksinya dengan benda'benda yang

    dimanipulasinya. Pada hakikatnya, dalam tahap awal pemahaman konsep diperlukan

    akti

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    10/15

    (ebagai contoh notasi untuk menyatakan -ungsi : -%C& D AC 8 ! kita menggunakan

    notasi . Bagi anak yang mempelajari konsep -ungsi lebih lanjut, diberikan notasi

    -ungsi .

    2otasi yang diberikan tahap demi tahap ini si-atnya berurutan dari yang paling

    mudah sampai yang paling sulit. Penyajian seperti ini dalam matematika merupakan

    pendekatan spiral. *alam pendekatan spiral setiap ide'ide matematika disajikan secara

    sistematis dengan menggunakan notasi'notasi yang bertingkat. Pada tahap awal notasi

    ini sederhana, diikuti notasi berikutnya yang lebih kompleks. 2otasi yang terakhir, yang

    mungkin belum dikenali oleh anak sebeluimnya, umumnya merupakan notasi yang

    akan banyak digunakan dan diperlukan dalam pengembangan konsep matematika

    lanjutan.

    c. *alil pengkontrasan dan keanekaragaman

    *alam dalil ini dinyatakan bahwa pengkontrasan dan keanekaragaman sangat penting

    dalam melakukan pengubahan konsep di-ahami dengan mendalam, diperlukan contoh'

    contoh yang banyak, sehingga anak mampu mengetahui karakteristik konsep tersebut.

    nak'anak perlu diberi contoh yang memenuhi rumusan atau teorema yang diberikan.

    Konsep yang diterangkan dengan contoh %examples& dan bukan contoh %nonexamples&

    adalah salah satu cara pengkontrasan. )elalui cara ini anak akan mudah memahami

    arti karakteristik konsep yang diberikan tersebut. (ebagai contoh, untuk menjelaskan

    pengertian persegi panjang, anak harus diberi contoh bujursangkar, belah ketupat, jajar

    genjang dan segi empat lainnya selain persegi panjang.

    (edangkan keanekaragaman akan membantu anak dalam memahami konsep

    yang disajikan, karena dapat memberikan belajar bermakna pada anak. )isalnya, untuk

    10

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    11/15

    menjelaskan pengertian bilangan prima anak perlu diberi contoh yang banyak yan

    si-atnya beranekaragam.

    d. *alil pengaitan %konekti

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    12/15

    akhir. 6ntuk hal ini, guru bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang

    digunakan adalah pendekatan proses melalui metode indukti-.

    Beberapa prinsip belajar penting yang dilahirkan dari 5eori estalt adalah :

    a. )anusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara

    intelektual, tetapi juga secara -isik, emosional, sosial dan sebagainya

    b. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.

    c. )anusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa,

    lengkap dengan segala aspek'aspeknya.

    d. Belajar adalah perkembangan kearah di-erensiasi ynag lebih luas.

    e. Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.

    -. 5idak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, moti

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    13/15

    a. 5ahap pengenalan %

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    14/15

    d. 5ahap deduksi

    *alam tahap ini anak sudah mampu menarik kesimpulan secara dedukti-, yakni

    penarikan kesimpulan dari hal'hal yang bersi-at umum menuju hal'hal yang bersi-atr

    khusus. *emikian pula ia telah mengerti betapa pentingnya peranan unsure'unsur yang

    tidak dide-inisikan, disamping unsure'unsur yang dide-inisikan. )isalnya anak sudah

    mulai memahami dalil. (elain itu, pada tahap ini anak sudah mulai mampu

    menggunakan aksioma atau postulat yang digunakan untuk pembuktian.

    e. 5ahap akurasi

    *alam tahap ini anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip'

    prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. )isalnya, ia mengetahui pentingnya

    aksioma'aksioma atau postulat'postulat dari geometri 7uclid. %(uherman, !""&

    14

  • 7/25/2019 PSIKOLOGI BELAJAR MATEMATIKA

    15/15

    *@51 P6(5K

    Baharuddin, dkk. %!""9&. Teori Belajar dan Pembelajaran. ?ogjakarta : r'ruG )edia.

    )arsh, ;ollin. %99F&. Handbook for Beginning Teachers. (ydney : /ongman ustralia.

    (hadi+, @ajar. %!""&. Psikologi Pembelajaran atematika di S!. ogyakarta : Pusat

    Pengembangan dan Pemberdayaan 5enaga Pendidik dan Kependidikan )atematika

    %P45K)&.

    (kemp, 1ichard 1. %9#&. The Psychology of Learning athematics. Eictoria : Penguin

    Books.

    (uherman, 7rman, dkk. %!""&. Strategi Pembelajaran atematika "ontemporer#

    Bandung?0; 8 6ni