40
Halaman 1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN 2-3 3. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 4 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 5 5. LAPORAN ARUS KAS 6 6. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 7-39 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAFTAR ISI 30 September 2016 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2015 ( Diaudit) 30 September 2016 DAN 2015 (Tidak Diaudit)

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman

1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1

2. LAPORAN POSISI KEUANGAN 2-3

3. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 4

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 5

5. LAPORAN ARUS KAS 6

6. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 7-39

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

DAFTAR ISI

30 September 2016 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2015 ( Diaudit)30 September 2016 DAN 2015 (Tidak Diaudit)

Page 2: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 1

Page 3: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 2

ASET Catatan 30 September 2016 31 Desember 2015

Rp RpASET LANCAR

3.b, 3.c, 3d,3hKas dan setara kas 5,27,28 45.170.143.921 61.571.622.076 Piutang usaha

Pihak ketiga 3d,3e,3h,6,27,28 21.705.254.172 11.716.172.746 Pihak berelasi 3e,3h,3q,6,28 14.823.348.065 14.697.474.769

Piutang lain-lain - Pihak berelasi 3h,3q,28,30 117.900.000 66.197.520 Persediaan 3f,7 20.320.156.186 15.628.806.361 Pajak Dibayar di Muka 3o,9a 197.952.615 1.864.294.264 Uang muka dan biaya dibayar di muka 3g,8,27 2.688.962.489 1.724.055.080 Jumlah Aset Lancar 105.023.717.447 107.268.622.816

ASET TIDAK LANCARAset Pajak Tangguhan 3o,9c 1.708.458.454 1.916.347.497 Aset Tetap 3i,10

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp. 120.437.830.795dan Rp 115.674.461.191) 113.137.574.293 48.483.386.129

Dana yang dibatasi penggunaannya 3d,12,27,28 19.695.232.238 11.743.889.873 Aset Lain-lain 3h,3j,11 132.820.000 133.820.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 134.674.084.985 62.277.443.498

JUMLAH ASET 239.697.802.432 169.546.066.314

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan ini

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAK

30 September 2016 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2015 ( Diaudit)

Page 4: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 3

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 30 September 2016 31 Desember 2015

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha - pihak ketiga 13,27,28 9.727.454.817 9.018.175.439 Utang pajak 3o, 9d

Pajak Penghasilan 1.508.675.365 342.842.811 Pajak Lainnya 70.363.646 796.257.363

Bagian jangka pendek dari utangsewa pembiayaan 3k,14,28 588.730.625 294.316.000

Liabilitas jangka pendek lainnya 15,27,28 616.150.191 632.945.773 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 12.511.374.644 11.084.537.386

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang sewa pembiayaan, setelah setelah dikurangi bagian jangka pendek 3k,14,28 683.268.111 261.908.196 Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja 3.l, 16 4.148.311.735 4.148.311.735 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4.831.579.846 4.410.219.931

JUMLAH LIABILITAS 17.342.954.490 15.494.757.317

EKUITASEkuitas yang Dapat Diatribusikan kepada

Pemilik PerusahaanModal saham 17

Modal Dasar 220,000,000 lembardengan nilai nominal Rp 500

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh181,035,556 lembar saham 90.517.778.000 90.517.778.000

Agio saham 18 803.458.000 803.458.000 Saldo laba 65.482.808.943 60.944.762.486 Selisih atas revaluasi aset 63.765.492.488 --Pendapatan komprehensif lainnya 1.785.310.511 1.785.310.511

JUMLAH EKUITAS 222.354.847.942 154.051.308.997

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 239.697.802.432 169.546.066.314

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 September 2016 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2015 ( Diaudit)

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 5: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 4

Catatan/ 30 September 2016 30 September 2015

Note Rp Rp

PENDAPATAN USAHA - BERSIH 3n,19 121.822.307.070 101.999.715.346

BEBAN POKOK PENJUALAN 3n,20 (90.276.277.440) (78.513.782.718)

LABA BRUTO 31.546.029.630 23.485.932.628

Beban penjualan dan pemasaran 3n,22a (8.452.592.113) (5.573.942.242)Beban umum dan administrasi 3n,22b (10.834.530.628) (9.843.787.545)Penghasilan operasi lain-lain 3n,23a 281.563.637 11.864.783.092Beban operasi lain-lain 3n,23b (4.343.893.584) (271.396.731)Penghasilan Keuangan 3n,24 539.469.045 599.842.084Biaya Keuangan 3n,25 (244.411.177) (198.566.533)LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 8.491.634.810 20.062.864.753

MANFAAT PAJAK PENGHASILANPajak Kini 3o,9b (1.935.343.750) --Pajak Tangguhan 3o,9b (207.889.043) (408.901.711)Jumlah Beban Pajak Penghasilan (2.143.232.793) (408.901.711)

LABA TAHUN BERJALAN 6.348.402.017 19.653.963.042

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA -- --

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 6.348.402.017 19.653.963.042

LABA YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADAPemilik Perusahaan 6.348.402.017 19.653.963.042

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADAPemilik Perusahaan 6.348.402.017 19.653.963.042

Laba Per Saham DasarDasar 3.p,32 35 109

LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 (Tidak Diaudit)

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan ini

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAK

Page 6: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 5

Modal Agio Saham Penghasilan Selisih Saldo JumlahDitempatkan komprehensif atas Laba Ekuitasdan Disetor lainnya revaluasi

Penuh/ asetRp Rp Rp Rp Rp Rp

90.517.778.000 803.458.000 1.122.056.138 -- 43.984.102.463 136.427.394.601

-- -- -- -- 19.653.963.042 19.653.963.042

90.517.778.000 803.458.000 1.122.056.138 -- 63.638.065.505 156.081.357.643

90.517.778.000 803.458.000 1.785.310.511 -- 60.944.762.486 154.051.308.997

63.765.492.488 63.765.492.488 (1.810.355.560) (1.810.355.560)

-- -- -- 6.348.402.017 6.348.402.017

90.517.778.000 803.458.000 1.785.310.511 63.765.492.488 65.482.808.943 222.354.847.942

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan ini

Dividen TunaiPembagian Dividen :

SALDO PER 31 DESEMBER 2014

Laba bersih tahun berjalan

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2016

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2015

SALDO PER 31 DESEMBER 2015

Laba bersih tahun berjalan

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 (Tidak Diaudit)

Page 7: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 6

30 September 2016 30 September 2015Rp Rp

Arus kas dari aktivitas operasiPenerimaan dari pelanggan 111.707.352.348 97.151.588.722 Pembayaran kepada pemasok (106.252.188.833) (57.900.027.247)Pembayaran kepada karyawan dan direksi (8.602.525.287) (7.597.016.044)Penerimaan/(pembayaran) uang muka (3.321.600.650) 1.895.562.771 Pembayaran pajak (622.031.291) (271.396.731)Pembayaran beban bunga (62.179.840) (48.632.244)Pembayaran beban bank/ (impor) (182.231.337) (149.934.289)Penerimaan pendapatan lain-lain 59.054.546 319.192.284 Penerimaan/ (pembayaran) pinjaman karyawan (51.702.480) 4.792.764 Arus kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas operasi (7.328.052.824) 33.404.129.986

Arus kas dari aktivitas investasiPenambahan aset tetap (2.067.348.700) (3.320.841.080)Penerimaan/ (pembayaran) deposito

jangka pendek (7.951.342.365) (5.563.448.234)Penjualan Aset 222.509.091 --Penerimaan bunga deposito dan jasa giro 539.469.045 599.842.084 Arus kas bersih yang ( digunakan untuk)

diperoleh dari aktivitas investasi (9.256.712.929) (8.284.447.230)

Arus kas dari aktivitas pendanaanPembayaran dividen (1.810.355.560) --Penerimaan/ (pembayaran)pinjaman jangka panjang 1.405.100.000 710.100.000 Pembayaran Utang sewa pembiayaan (689.325.460) (548.008.056)Arus kas bersih yang diperoleh dari

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan (1.094.581.020) 162.091.944

(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dansetara kas (17.679.346.773) 25.281.774.700

Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 1.277.868.618 (3.028.735.719)

Kas dan setara kas pada awal tahun 61.571.622.076 43.313.181.777 Kas dan setara kas

pada akhir periode 45.170.143.921 65.566.220.758

PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 (Tidak Diaudit)UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

Catatan atas laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 8: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 7

1.

1.a

1.b

Susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Komisaris Utama : Tn. Tamzil Tanmizi Tn. Tamzil Tanmizib. Komisaris : Tn. Trenggono Nugroho Tn. Trenggono Nugrohoc. Komisaris Independen : Tn. Ong Triono Tn. Ong Triono

d. Direktur Utama : Tn.Tazran Tanmizi Tn. Recsonlye Sitoruse. Direktur : Tn.Enrico Djakman Tn. Tazran Tanmizif. Direktur : Tn. Sondy Ardy Tn. David Bingei

1.c

1.d

2.

a.

31 Desember 2015

sebesar Rp. 1.300.000.000 dan Rp 1.160.000.000 (imbalan jangka panjang: Rp nihil). Jumlah karyawan Perusahaan pada 30September 2016 dan 31 Desember 2015 rata-rata 98 dan 94 orang (tidak diaudit).

Jumlah kompensasi jangka pendek yang diterima oleh Direksi dan Komisaris di tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standarakuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untukperiode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015.

Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2015)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPT INTANWIJAYA INTERNASIONAL,Tbk DAN ENTITAS ANAK

Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang manufakturformaldehyde.

30 September 2016 (Tidak Diaudit) DAN 31 Desember 2015 ( Diaudit)

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 43 tanggal 25 Mei 2016yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris DR. R.Djoko Setyo Hartono Widagdo,SE.,MM.,SH.,Mkn. tentang perubahan susunanpengurus dan telah di sahkan oleh Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tentang pemberian kuasaDirektur atas Direktur Utama

PT Intanwijaya Internsional Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”), sebelumnya bernama PT Intan Wijaya Chemical IndustryTbk, didirikan di Banjarmasin berdasarkan Akta Notaris Jony Frederik Berthold Tumbelaka Sinjal, S.H., No. 64 tanggal 14Nopember 1981. Akta ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No.C2-3185-HT.01.01.Th 82 tanggal 24 Desember 1982.

Latar Belakang Perusahaan

UMUM

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kegiatan utama industri formaldehyde resin (perekat kayu). Lokasi pabrik berada dikota Banjarmasin dan Semarang.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 1 Juni 1990, berdasarkan Surat Izin Emisi Saham No. SI-115/SHM/MK.10/1990 Perusahaan telah memperoleh izinuntuk menawarkan saham kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 4,000,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.1.000,-

30 September 2016

Entittas Anak

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (" PSAK" Revisi) Dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan("ISAK") Baru dan Revisi

Pada tanggal 29 Juni 2016 berdasarkan Akta no 64 Perusahaan telah melakukan Investasi di Anak Perusahaan dengan namaPT. Intan Alam Pertiwi dengan kegiatan usaha Anak Perusahaan yang bergerak dibidang Perdagangan Umum, Kontruksi danIndustri

Page 9: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 8

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.

PSAK ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Ventura bersama dicatat denganmenggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan VenturaBersama”. Entitas tidak dapat lagi mempertangungjawabkan partisipasi dalam ventura bersama dengan menggunakanmetode konsolidasi proporsional.

PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan beban jasalalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangkapendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan program imbalan kerja, pesangonpemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.

PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK No. 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan bahwa konsep “laba fiskal”menyiratkan bersih dari pada laba kena pajak kotor. Pajak yang didasarkan pada penerimaan penjualan kotor (disebutpajak final) berada di luar lingkup PSAK No. 46 (Revisi 2014) dan akan dicatat dengan menggunakan PSAK No. 57"Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan pajak tangguhan pada propertiinvestasi.

PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.

SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi “LaporanLaba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk memisahkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakahdapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa depan. Item-item yang tidak akandilakukan penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item-item yang dapat dilakukan penyesuaianreklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item-item OCI sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkanjumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.

PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.PSAK No. 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standaryang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.

PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

PSAK No. 60 juga telah diubah untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus seperti yang dipersyaratkan olehPSAK No. 50 (Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi pengungkapan nilai wajar yang baru seperti yangdipersyaratkan oleh PSAK No. 68.

Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan PSAK No. 68,“Pengukuran Nilai Wajar”. Dua perubahan penting lainnya yang telah dibuat adalah (1) opsi beli, opsi jual dan opsiprabayar (2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.

PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas penerbitan PSAKNo. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini menegaskan kembali prinsip tujuan uji penurunan nilai, unit penghasilkas (CGU) atau kelompok CGU yang mana goodwill dialokasikan tidak boleh lebih besar dari segmen operasi (sepertiyang didefinisikan oleh PSAK No. 5 “Segmen Operasi”) sebelum penggabungan.

Perubahan ini menjelaskan beberapa persyaratan untuk saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan padaposisi keuangan.

PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009),“Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas BertujuanKhusus”.

PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Page 10: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 9

-

-

-

-

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan kepatuhan

b.

PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” dan ISAK No. 12(2009), “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer” untuk akuntansi pengaturan bersama.Perubahan yang dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis pengaturan bersama menjadi dua: operasi bersamadan ventura bersama. Pilihan kebijakan konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telahdieliminasi. Akuntansi metode ekuitas adalah wajib bagi peserta ventura bersama.

PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.PSAK No. 67 mengatur tentang pengungkapan yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam dua standar baru,PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”, dan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. Pengungkapan yangdiperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam Entitas Anak (3)Partisipasi dalam Pengaturan Bersama dan Asosiasi.

PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk meningkatkan pengungkapan nilaiwajar; PSAK ini memberikan definisi nilai wajar, pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan, asumsi pelakupasar, penggunaan tertinggi dan terbaik, harga penawaran dan permintaan (“bid and ask”), premis penilaian, hirarkinilai wajar, termasuk persyaratan pengungkapan yang ditingkatkan.

ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAK No.26 (2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat diperlukan untuk dipisahkan dari kontrak utama dandicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak pertama kali.

Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan telah diterapkansebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan atau mungkin akan mempengaruhikebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul daripenerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.

Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAKrevisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akandireklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK inihanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.

Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yangmenggunakan dasar kas.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost) , kecuali untuk beberapaakun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masingakun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsionalPerusahaan.

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi , yang berlaku efektif sejak tanggal1 Januari 2015, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadiOtoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atausetelah tanggal 31 Desember 2012.

Page 11: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 10

c.

d.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

30 September 2016 31 Desember 2015

Rp. Rp. 12.998,00 13.795,00 - 10.064,00

e.

f.

g.

Kas dan Setara KasPerusahaan mengelompokkan sebagai kas dan setara kas untuk semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masajatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.

Piutang usaha adalah jumlah dari pelanggan untuk pengakuan pendapatan pada penjualan barang dan jasa dalam kegiatanusaha normal.

Piutang Usaha

Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, maka dinyatakan pada biaya, setelah dikurangiprovisi atas penurunan nilai piutang.Provisi atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih.Perhitungan piutang ragu-ragu berdasarkan penilaian individual dan kolektif. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutangtersebut tidak tertagih.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggaltransaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kursyang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalammata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugikomprehensif, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman, serta kas dan setara kas disajikan pada laporan labarugi sebagai “pendapatan keuangan atau biaya keuangan”. Keuntungan atau kerugian neto selisih kurs lainnya disajikan padalaporan laba rugi komprehensif sebagai “penghasilan lain- lain atau beban lain-lain”.

PersediaanPersediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Hargaperolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisinyayang sekarang. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiranbiaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan. Harga perolehan dihitung denganmenggunakan metode rata-rata.

Biaya Dibayar di Muka

Jumlah provisi atas penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas estimasian , didiskontokanpada suku bunga efektif awal

1 Dollar Amerika Serikat ( USD )1 Dollar Australia ( AUD )

Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntunganatau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan seperti ekuitas yang dimilikidan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai bagiankeuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lain-lain

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporankeuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporankeuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Page 12: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 11

h.

(1)

-

-

Instrumen Keuangan

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumenkeuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan/kerugian, dan ketikaaset keuangan dan liabilitas keuangan dapat disaling hapus.

Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangandalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasitentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas keuangan, pengukuran setelahpengakuan awal, penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan akuntansi lindung nilai.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkanpara pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkatrisiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir periodepelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untukpengungkapan risiko likuiditas.

Aset Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika Perusahaan menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atau asetkeuangan tersedia untuk dijual (AFS). Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan,jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajarditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh untuk diperdagangan atau ditetapkanpada saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperolehuntuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompokdiperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saatpengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan ataukerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain termasuk dividen ataubunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan ataupelepasan lainnya.

Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Pengakuan setelah pengakuan awal (lanjutan)Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Page 13: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 12

-

-

(2)

-

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan EIR.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang

diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode sukubunga efektif (EIR).

Metode ini menggunakan EIR untuk estimasi penerimaan kas di masa datang yang didiskontokan selama perkiraanumur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat investasitersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkandiklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan mempunyai maksud positip dankemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan padanilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain danderivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Perusahaan menetapkanklasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikansebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitanliabilitas keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual ataudibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali merekaditetapkan sebagai derivative liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yangdimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika Perusahaan menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidakdiklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecualiaset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisikeuangan.Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkinterjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagaiOCI dalam komponen ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada saat pengukuran awal, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampaipengakuannya aset keuangan tersebut dihentikan atau sampai ditetapkan ada penurunan nilainya dan pada saat yangsama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui ke laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Page 14: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 13

-

(3)

(4)

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan

(6)

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas keuangan untukdiperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuanganpada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain.

Perusahaan pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asetkeuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukanpenurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporanlaba rugi dan penghasilan komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkannilainya, berdasarkan tingkat EIR awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta denganpenyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semuajaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karenasuatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnyadiakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebutdapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuanganserupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangantersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaanyang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik .

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan DiamortisasiSetelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode EIR.Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai

dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat

akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitastersebut dihentikan pengakuannya maupun melalui proses amortisasi.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuanganjika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari asetkeuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Saling Hapus Intrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukandengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpapengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukandengan menggunakan teknik penilaian.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yangmengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisisarus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Page 15: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 14

(7)

-

-

-

-

i.

Masa manfaat Tarip penyusutan

Tahun (%)20 5.00 10 10.00

5 – 10 10.00-20.00 5 20.00

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, akumulasi biayaperolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dansiap untuk digunakan.

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya biaya-biayatersebut. Biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagidigunakan atau dijual, harga perolehan berikut akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntunganatau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk periode/ tahun bersangkutan.

(a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secarasubstansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransferkendali atas aset tersebut.

Liabilitas KeuanganLiabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang samadengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatuliabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitasawal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporanlaba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Perusahaan tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi HTM, jika dalam tahun berjalan atau dalamkurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi HTM dalam jumlah yang lebih darijumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan totalnilai investasi HTM), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahansuku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

Aset tetap dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasipenyusutannya. Aset tetap disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan denganmenggunakan metode garis lurus (straight line method). Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masing-masing aset tetap

Mesin dan peralatanPeralatan pengangkutan

terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasisecara wajar oleh Perusahaan.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikanpengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakuipada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Aset Tetap

Peralatan kantor

Bangunan dan parasarana

terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuaijadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau

Page 16: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 15

j.

k.

l.

1.2.

3.---

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaandisusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapatkepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesarnilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harusdipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupasehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankanlangsung sebagai laba atau rugi.

Sewa Pembiayaan

Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Selain itu,Perubahan juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya".

PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset) imbalan pastitermasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (vested) , danmemerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuanpengukuran kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti,modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalanyang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon.Perusahaan mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan dibawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Pengakuan

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayaratau terutang.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut:

Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto pada awal periodediakui dalam laporan laba rugi;Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari:Keuntungan dan kerugian aktuarial;Imbal balik aset program;Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk dalam jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atasliabilitas (aset) imbalan pasti neto.

Pengukuran kewajiban (aset ) imbalan pasti bersih mensyaratkan penrapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa , dan pengunaan asumsi aktuaria Nilai wajar aset program dikurangi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih dan surplus

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Perusahaan dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” , yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukursetiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikanimbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kinikewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.

diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).

Pengukuran

Aset Lain -lain

Jaminan disajikan dalam kelompok aset lain-lain.

Page 17: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 16

m.

n.

o.

p.

q.

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajaktangguhan dengan metode liabilitas. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Transaksi dengan pihak-pihak Berelasi

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

Biaya Emisi Saham

Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspordiakui sesuai dengan persyaratan penjualan (FOB shipping point atau destination ).

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pulainstrumen keuangan lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjangperiode pelaporan.

Pajak Penghasilan

Laba Per Saham

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah labafiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Manajemen memperkirakan pajak tangguhan yang berasal darirugi fiskal tersebut memiliki masa manfaat selama 5 (lima) tahun. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat suratketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun/periode yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturanperpajakan yang berlaku.

Biaya emisi saham yang mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjangpasar modal dan biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek serta biaya promosidikurangkan dari hasil penerimaan emisi saham dan disajikan di sisi ekuitas.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010),“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalamlaporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangansecara individual. Revisi ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksidengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah(entitas berelasi dengan pemerintah).

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan tanggal ketikaentitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, danAset Kontinjensi".

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan pasti atauaset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yangdihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang telah berpindah kepada pelanggan.

Biaya jasa lalu adalah perubahan kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang timbul sebagaiakibat dari perubahan pengaturan program dalam periode kini (yaitu memperkenalkan perubahan program atau mengubahimbalan yang akan dibayar, atau kurtailmen yang secara signifikan mengurangi jumlah pekerja yang disertakan).

Page 18: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 17

a.

i.ii.iii.

b.

i.ii.

iii.iv.

v.

vi.vii

r.

s.

4. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi,pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian materialterhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

Pelaporan Segmen

memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; ataupersonil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut:

entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau venturabersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusanoperasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmenoperasi dan membuat keputusan operasional. Pengambil keputusan oeprasional bertanggung jawab untuk mengalokasikansumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikanbagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.

Peristiwa setelah Periode PelaporanPeristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangankonsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada,telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai),apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a.

entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atauentitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan programtersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kuncientitas (atau entitas induk dari entitas)

Pertimbangan,estimasi an asumsi

Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dansituasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan.Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebutmungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidakdengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubunganpihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitasketiga.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

Page 19: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 18

Menentukan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi. Manajemenmempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan harga pokok penjualan dan indikator lainnya dalammenentukan mata uang yang paling sesuai mewakili dampak ekonomi yang mendasari transaksi, peristiwa dan kondisi.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Perusahaan mencatat aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi,yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yangdigunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilaiwajar atau amortisasi dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahantersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Entitas (lihat Catatan 27).

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Mafaat Aset Tetap

Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis asset tetap dan properti investasi berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkandan didukungdengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan properti investasiadalah berdasarkan penelaahan Entitas terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaanyang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasisebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lainatas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapatdipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yangdisebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umumdiharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10 untukaset tetap.

Menentukan Pajak penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungantertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajakpenghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masadepan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dariperaturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlahyang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akanmereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilanuntuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Perusahaan menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak adakemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaanjuga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajaktangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 9.

Page 20: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 19

5.30 September 2016 31 Desember 2015

Rp RpKas

575.766.494 285.047.345 270.930.312 --

-- 17.381.700 Jumlah kas 846.696.806 302.429.045

BankRupiah

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 3.694.311.480 4.926.693.351 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 905.344.731 2.684.850.321 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 995.673.106 276.371.936 PT Bank Central Asia Tbk 1.864.242.085 2.160.957.407 Jumlah 7.459.571.402 10.048.873.015

Dollar Amerika SerikatPT Bank Mandiri (Persero) Tbk

( September 2016 : USD 73.256,58 Desember 2015 : USD 66.564,43) 952.189.035 918.256.320

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk( September 2016 : USD 218,364,48 Desember 2015 : USD 104.953,90) 2.838.301.550 1.447.839.092

PT Bank Central Asia Tbk( September 2016 : USD 59.038,42 Desember 2015 : USD 10.057.32) 767.381.384 138.740.730

Jumlah 4.557.871.969 2.504.836.142 Jumlah bank 12.017.443.371 12.553.709.157

Deposito BerjangkaDollar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk( September 2016 : USD 2.485.459,59 Desember 2015 : USD 3.454.067,51) 32.306.003.744 47.648.861.240

Jumlah 32.306.003.744 47.648.861.240 Dollar Australia

PT ANZ Panin Bank Desember 2015 : AUD 105.983.96 -- 1.066.622.634

Jumlah -- 1.066.622.634 Jumlah deposito 32.306.003.744 48.715.483.874 Jumlah Kas dan Setara Kas 45.170.143.921 61.571.622.076

Tingkat suku bunga

Dollar Amerika Serikat 0.12 % - 1.33 % 0.12 % - 1.33 %Dollar Australia 2,25% 2,50%

Rupiah

31 Desember 2015 USD 1.260

Perusahaan tidak memiliki relasi dengan bank dimana kas dan deposito berjangka tersebut ditempatkan.

KAS DAN SETARA KAS

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan olehaktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkatkenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian dan tingkatpengembalian aset program yang diharapkan.

Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atauperubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi ataspensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam Catatan 16.

Dolar AS 30 September 2016 USD 20.844

Page 21: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 20

6. Piutang Usaha – Pihak Ketiga

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Pihak KetigaPT Abirama Kresna 2.935.648.905 1.804.784.489 PT Sanlim Kentjana Makmur 1.875.597.305 135.877.500 PT Darma Putra 1.573.484.000 447.616.970 PT Tri Abadi Purnama 1.567.879.777 - PT Abioso Wood working Industry 1.281.964.944 747.903.498 PT Rimba Falcatta 1.116.890.958 770.999.731 Yanto 987.855.891 - PT Wood Veneer Adi Perkasa 880.539.699 - PT Kutai Timber Indonesia 769.087.344 - PT Albasi Priangan Lestari 711.839.659 - PT Sumatera Mas Plywood 709.935.958 269.209.138 PT Mapan Wijaya 709.575.459 553.226.946 PT Jasuma Mitra Perkasa 706.087.056 - Edy 650.040.105 - PT Panca Usaha Palopo 372.162.657 - PT Kaliaren Jaya Plywood 365.242.697 153.736.572 PT Berkat Karunia Surya 325.479.000 - PT Binajaya Rodakarya 311.702.820 367.382.244 PT Kharisma Jaya Sakti 253.550.180 388.706.035 PT Sukses Mitra Sejahtera 226.946.500 1.289.014.265 PT Sumber Abadi Bersama 226.745.338 492.360.276 PT Kayu Manis Perdana 223.207.765 290.172.307 PT Tri Tunggal Laksana 219.810.250 434.857.940 PT Alam Citra Lestari 218.235.050 122.639.000 PT Albisindo Timber 202.580.400 - CV Phoenix Agung Prima 173.057.500 - PT Atlantic Intraco 127.127.000 207.993.500 PT Baden Jaya 125.650.646 - Dedi 107.984.250 - PT Tri Cahaya Purnama 106.774.199 - Munajat 103.262.500 - Agung Leksono 103.262.500 - PT AMI Wood Industries 100.867.729 - PT Indo Furnitama Raya - 1.445.972.869 PT Bambang Irawan - 295.087.760 PT Tunas subur - 250.828.512 Ahmad Muafik - 190.755.617 PT Mastur Bram - 187.518.131 Lain-lain

(Masing-masing di bawah Rp 100 juta) 1.335.178.131 869.529.446 Jumlah 21.705.254.172 11.716.172.746

Pihak Berelasi 14.823.348.065 14.697.474.769 Piutang usaha - bersih 36.528.602.237 26.413.647.515

Piutang usaha tidak dijaminkan dan tidak dikenakan bunga.Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Sifat dari hubungan dan transaksi antara kelompok usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada catatan 29.

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

Page 22: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 21

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Tanpa ProvisiJatuh tempo > 30 hari 16.229.217.416 14.858.078.123 Jatuh tempo > 31-90 hari 13.651.554.940 9.434.162.407 Jatuh tempo > 90 hari 6.647.829.881 2.121.406.985

36.528.602.237 26.413.647.515 Dengan ProvisiJatuh tempo > 16-90 hari -- --Jatuh tempo > 90 hari -- --Jumlah 36.528.602.237 26.413.647.515

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Rupiah 35.864.483.635 25.421.239.257 Dollar Amerika Serikat

( September 2016 : USD 51,093,91 Desember 2015: USD 71.939,71) 664.118.602 992.408.258

36.528.602.237 26.413.647.515

7. Persediaan30 September 2016 31 Desember 2015

Rp Rp

Barang jadi 8.262.805.288 3.582.878.047 Bahan baku dan bahan pembantu 11.280.419.148 11.641.361.831 Lain-lain 776.931.750 404.566.483 Jumlah 20.320.156.186 15.628.806.361

8. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka30 September 2016 31 Desember 2015

Rp Rpa. Uang muka

Pembelian Aset 2.412.273.150 1.409.372.500 Pekerjaan 15.000.000 32.400.000 Lain-lain - 14.500.000 Subjumlah uang muka 2.427.273.150 1.456.272.500

Berdasarkan penelaahan atas kondisi dan nilai persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat persediaan yangmengalami penurunan nilai.

Lihat Catatan 27 mengenai risiko kredit piutang usaha untuk memahami bagaimana Perusahaan mengelola dan mengukurkualitas kredit piutang usaha yang lancar dan tidak mengalami penurunan nilai.

Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun, Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapatperubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan piutang usaha dapat tertagih, sehingga penyisihan penurunan nilai piutangtidak dibentuk.

Tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan dan tidak terdapat kerugian persedian yang jumlahnya material.

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Perusahaan telah mengasuransikan persediaan dan aset tetap terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya sesuai dengan bankerclause berdasrkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD 300.000 ditahun 2016 dan 2015Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakarandan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh PerusahaanManajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakarandan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh Perusahaan. Seluruh persediaan tidak terdapat kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan.Persediaan tidak terdapat penghapusan persediaan rusak dan usang

Page 23: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 22

30 September 2016 31 Desember 2015b. Biaya dibayar di muka Rp Rp

Asuransi 261.689.339 267.782.580 Subjumlah biaya dibayar di muka 261.689.339 267.782.580

2.688.962.489 1.724.055.080

9.

a. Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka terdiri dari :

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Pajak Pertambahan Nilai 197.952.615 - Pajak Penghasilan : Pajak final revaluasi 1.864.294.264

Jumlah 197.952.615 1.864.294.264

b.

Manfaat pajak penghasilan Perusahaan terdiri dari:30 September 2016 30 September 2015

Rp RpPajak Kini 1.935.343.750 -- Pajak Tangguhan 207.889.043 408.901.711 Jumlah 2.143.232.793 408.901.711

30 September 2016 30 September 2015Rp Rp

Laba Rugi sebelum pajak menurut laporanlaba rugi komprehensif 8.491.634.810 20.062.864.753

Beda WaktuPenyusutan (142.230.709) (1.087.598.785)Pembayaran sewa guna usaha (689.325.460) (548.008.056)Jumlah (831.556.169) (1.635.606.841)

Beda TetapPajak lain-lain dan denda pajak 622.031.291 (271.396.731)Pendapatan Bunga (539.469.045) (599.842.084)Jumlah 82.562.246 (871.238.815)

Laba Rugi fiskal sebelum kompensasi laba rugi fiskal 7.742.640.887 17.556.019.097

Laba (Rugi) FiskalKoreksi tahun 2009 -SKPLB 0080/406/09/054/11 (4.961.214.795) (4.961.214.795)Koreksi tahun 2010 -SKPLB 0068/406/10/054/13 (16.745.359.569) (16.745.359.569)Koreksi tahun 2011 -SKPLB 0997/406/11/054/13 (10.533.573.743) (10.533.573.743)Tahun 2012 1.160.323.165 1.160.323.165 Tahun 2013 8.161.760.653 8.161.760.653 Tahun 2014 9.425.020.915 9.425.020.915 Tahun 2015 13.493.043.374 17.556.019.097

Jumlah -- 4.062.975.723

Pada 30 September 2016 uang muka pembelian aset telah direklasfikasi ke aset tetap sebesar Rp. 2.350.600.000

adalah sebagai berikut :

Termasuk dalam uang muka pembelian aset pada 31 Desember 2015 adalah pembayaran kepada PT Maju Bersama untukpembelian reaktor sebesar Rp. 1.175.300.000 yang telah dilunasi pada tahun 2016

Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan revaluasi aset sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor191/PMK.010/2015, Perusahaan telah membayarkan pajak final kepada Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp 1.864.294.264 dibulan Desember 2015.

PERPAJAKAN

Pajak Kini

Beban Pajak Penghasilan

Pada tanggal 14 September 2016 Perusahaan telah melakukan pembayaran uang muka untuk pembelian tanah melalui AnakPerusahan PT Intan Alam Pertiwi sebesar Rp. 2.000.000.000,-

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak

Page 24: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 23

30 September 2016 30 September 2015Rp Rp

Estimasi laba kena pajak tahun 2016 7.742.640.887 -- Estimasi laba kena pajak - Dibulatkan 7.741.375.000 Taksiran Pajak Penghasilan Badan 1.935.343.750 -- Pajak Dibayar Dimuka

Pajak Penghasilan pasal 25 421.000.000 - Pajak Penghasilan pasal 23 872.727 - Pajak Penghasilan pasal 22 4.795.658 667.212.313

Jumlah 426.668.385 667.212.313 Pajak kurang (Lebih) Bayar 1.508.675.365 (667.212.313)

30 September 2016 30 September 2015Rp Rp

Laba Rugi sebelumpajak menurut laporan laba rugi komprenhensif 8.491.634.810 20.062.864.753

Laba Rugi Perusahaan sebelum Pajak Penghasilan (pembulatan) 8.491.634.810 20.062.864.753

Pajak Dihitung pada Tarif yang Berlaku (2.122.908.703) (5.015.716.234)

Pajak Lain-lain dan denda pajak (155.507.823) 67.849.183 Pendapatan bunga 134.867.261 149.960.521 Laba (rugi) fiskal tahun berjalan 1.935.660.222 4.389.004.774

(207.889.042) (408.901.756)Pajak Tangguhan dari

Perbedaan Temporer (207.889.043) (408.901.711)

c.

Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :31 Desember 2014 Dibebankan ke 31-Des-15 Dibebankan ke 30 September 2016

Laporan Laba Rugi Laporan Laba RugiRp Rp Rp Rp Rp

Laba penjualan aset tetap (29.400.000) 29.400.000 -- -- Beban manfaat karyawan 1.109.636.407 (72.558.473) 1.037.077.934 1.037.077.934 Depresiasi 2.135.017.115 (47.410.236) 2.087.606.879 (35.557.678) 2.052.049.200 Penyisihan penurunan

nilai piutang usaha 1.211.590.937 (1.211.590.937) -- -- Sewa guna usaha (1.043.479.828) (164.857.488) (1.208.337.316) (172.331.365) (1.380.668.681)Jumlah 3.383.364.631 (1.467.017.134) 1.916.347.497 (207.889.043) 1.708.458.454

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut:

Aset Pajak Tangguhan

Penggunaan aset pajak tangguhan yang diakui perusahaaan bergantung pada apakah laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periodemendatang melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada. Penyisihan penilaian aset pajak tangguhanyang berasal dari rugi fiskal dibentuk karena karena tidak terdapat keyakinan yang cukup atas realisasi dari aset pajak tangguhantersebut di masa yang akan datang.

Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") PPh Badan untuk tahun fiskal 2015 akan dilaporkan dan untuk tahun fiskal 2014telah dilaporkan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku sesuai dengan penghitungan di atas.

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurutlaporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikandengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yangtelah ditetapkan. Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

Page 25: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 24

d. UTANG PAJAK30 September 2016 31 Desember 2015

Rp. Rp.Pajak penghasilan

Tahun 2016 1.508.675.365 - Tahun 2015 - 342.842.811

Sub jumlah 1.508.675.365 342.842.811 Pajak lainnyaPajak pertambahan nilai - 546.006.358 Pajak Penghasilan

Pasal 21 44.736.720 248.843.609 Pasal 23 6.093.120 1.407.396 Pasal Final (04 ayat 2) 19.533.806 - Sub jumlah 70.363.646 796.257.363

1.579.039.011 1.139.100.174

e.

Pemeriksaan Pajak

a.b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

f.

Sebelum pajak Beban pajak Setelah pajak

884.339.164 (221.084.791) 663.254.373 884.339.164 (221.084.791) 663.254.373 Jumlah

Pada tanggal 24 April 2014 Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk masa pajak 2012 yang terdiri dari:

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final pasal 15 final No. 00001/241/12/054/14 dan no0001/141/12/054/14 sebesar Rp. 16.105.586,-

Hasil pajak lebih bayar atas pajak penghasilan pasal 25/29 sebesar Rp 225.052.000,- telah dikompensasikan atas pajak kurangbayar untuk PPH pasal 15 final, PPH pasal 21 PPH pasal 23, Pajak Pertambahan Nilai, dan Denda Pasal 7 KUP sejumlah Rp181.608.508, sehingga dikembalikan ke Perusahaan sebesar Rp. 43.443.492,-

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan pasal 25/29 No. 00069/406/12/054/14 sebesar Rp 225.052.000,-

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 21 No. 00014/201/12/054/14 sebesar Rp. 9.164.668 dan00048/101/13/054/14 dan 00049/101/13/054/14 sebesar Rp. 2.452.539 ,-

Pengukuran kembali aktuarial program imbalan pasti

2015

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan Desember 2012 No. 00130/207/12/054/14 sebesar Rp.5.109.000,-

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 23 No. 00023/203/12/054/14 sebesar Rp. 17.161.038 dan0014/103/13/054/14 sebesar Rp 1.004.753Denda pasal 14(4) KUP atas Pajak Pertambahan Nilai bulan Maret - Desember 2012 No. 0074-0083/107/12/054/14 sebesar88.221.892,- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan Maret 2012 No.00121/207/12/054/14 sebesar Rp.29.600.000,-Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2012 No. 00127/207/12/054/14 sebesar Rp.10.000.000,- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai bulan November 2012 No. 00129/207/12/054/14 sebesar Rp.2.788.192,-

Pajak penghasilan di pendapatan komprehensif lain

Pos yang tidak direklasifikasi ke laporan laba rugi

Jumlah Pajak Penghasilan

Administrasi pajak

Page 26: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 25

10. ASET TETAP2016 Koreksi /Reklas

2015 Tambah Kurang Revaluasi aset 30 September 2016Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai TercatatPemilikan Langsung

Hak atas tanah 9.031.829.486 - 42.244.672.714 51.276.502.200 Bangunan dan prasarana 21.046.385.789 9.690.502.456 30.736.888.245 Mesin dan peralatan 118.999.770.339 414.150.000 - 16.190.488.442 135.604.408.781 Peralatan transportasi 9.511.753.341 929.600.000 8.000.000 - 10.433.353.341 Inventaris 3.044.024.593 248.098.700 - - 3.292.123.293

161.633.763.548 1.591.848.700 8.000.000 68.125.663.612 231.343.275.860

Aset Sewa Guna UsahaPeralatan transportasi 2.524.083.772 475.500.000 767.454.545 2.232.129.227

164.157.847.320 2.067.348.700 775.454.545 68.125.663.612 233.575.405.087

Akumulasi PenyusutanBangunan dan prasarana 9.144.892.657 1.914.446.361 11.059.339.018 Mesin dan peralatan 93.578.599.974 2.827.422.082 96.406.022.056 Peralatan transportasi 8.881.733.411 216.451.626 8.000.000 9.090.185.037 Inventaris 2.655.263.886 137.936.928 2.793.200.814

114.260.489.928 5.096.256.997 8.000.000 - 119.348.746.925 Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 1.413.971.263 289.076.202 613.963.636 40 1.089.083.869 115.674.461.191 5.385.333.199 621.963.636 40 120.437.830.794

Nilai Buku 48.483.386.129 113.137.574.293

20152014 Tambah Kurang Koreksi/Reklas 30 September 2015Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai TercatatPemilikan Langsung

Hak atas tanah 9.031.829.486 - - - 9.031.829.486 Bangunan dan prasarana 8.815.374.835 17.172.082.161 - - 25.987.456.996 Mesin dan peralatan 96.946.310.571 16.797.768.561 - - 113.744.079.132 Peralatan transportasi 9.019.508.128 69.276.090 - 203.723.909 9.292.508.127 Inventaris 2.815.894.045 175.492.820 - - 2.991.386.865

126.628.917.065 34.214.619.632 - 203.723.909 161.047.260.606

Bangunan Dalam ProsesBangunan 31.534.602.461 31.534.602.461 - -

Aset Sewa Guna UsahaPeralatan transportasi 2.290.707.681 640.823.909 (203.723.909) 2.727.807.681

160.454.227.207 34.855.443.541 31.534.602.461 - 163.775.068.287

Akumulasi PenyusutanBangunan dan prasarana 7.111.623.269 646.921.343 7.758.544.612 Mesin dan peralatan 90.721.404.651 2.726.021.448 93.447.426.099 Peralatan transportasi 8.919.694.869 33.404.343 47.535.572 (122.314.529) 8.783.249.111 Inventaris 2.350.166.773 106.321.208 159.663.913 2.616.151.894

109.102.889.562 3.512.668.342 47.535.572 37.349.384 112.605.371.716 Aset Sewa Guna Usaha

Peralatan transportasi 961.073.932 431.950.535 (37.349.384) 1.355.675.083 110.063.963.527 3.944.618.877 47.535.572 - 113.961.046.799

Nilai Buku 50.390.263.713 49.814.021.488

Page 27: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 26

30 September 2016 30 September 2015Rp Rp

Harga perolehan 775.454.545 - Akumulasi penyusutan 621.963.636 - Nilai buku 153.490.909 - Penjualan aset tetap 376.000.000 - Keuntungan dari penjualan aset tetap 222.509.091 -

Pembebanan penyusutan pada 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :30 September 2016 30 September 2015

Rp Rp

Beban tidak langsung (lihat catatan 21) 4.726.250.807 3.347.024.283 Beban penjualan dan pemasaran ( lihat catatan 22 a) 2.137.500 30.405.215 Beban umum dan administrasi (lihat catatan 22b) 656.944.892 519.653.807

Jumlah 5.385.333.199 3.897.083.305 -

1. Menyetujui Permohonan atas pernilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016 .2.

Penambahan aset tetap Pajak penghasilan Pajak penghasilan

30 September 2016 30 September 2016 2015

Rp Rp Rp 62.143.142.118 x 3 % = 1.864.294.264 1.864.294.264 3.631.921.494 x 4 % = 145.276.860 -

Jumlah 65.775.063.612 2.009.571.124 1.864.294.264

3.

11. ASET LAIN-LAIN30 September 2016 31 Desember 2015

Rp Rp

Uang jaminan 132.820.000 133.820.000 Jumlah 132.820.000 133.820.000

Selisih revaluasi aset tetapSelisih revaluasi aset tetap

Pada 31 Desember 2015, pekerjaan dalam penyelesaian tersebut telah selesai seluruhnya dan digunakan dalam kegiatanoperasional Perusahaan

Pada 30 September 2016, uang muka pembelian aset telah direklasifikasi ke Aset tetap sebesar Rp. 2.350.600.000

Pada tahun 2016 Pengurangan aset tetap karena penjualan peralatan transportasi sebagai berikut:

Semua kendaraan yang diperoleh melalui pinjaman sewa pembiayaan dijaminkan terhadap masing- masing fasilitas kredit terkait.

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas Tbk, PT AsuransiWahana Tata dan PT ACA Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar USD 275.000 untuk bangunan, USD 3.175.000 untukmesin dan peralatan serta Rp 2.558.300.000 untuk aset sewa pembiayaan-kendaraan, yang menurut pendapat manajemen cukupuntuk menutup kemungkinan

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas Tbk dengan nilaipertanggungan sebesar USD 300.000 untuk bangunan gudang, Rp 1.853.200.000 untuk peralatan transportasi-kendaraan serta Rp2.287.800.000 untuk aset sewa pembiayaan-kendaraan, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinankerugian atas risiko tersebut.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau kembali apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-683/WPJ.07/2016 pada tanggal 13 Juni 2016 tentang PersetujuanPernilaian Kembali Aktiva Tetap untuk tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun 2016 denganmemutuskan :

Pajak Penghasilan yang bersifat final yang terutang atas selisih pernilaian kembali aktiva tetap dimaksud adalah sebesar Rp.2,009,571,124 telah dibayar lunas sebagai berikut :

Page 28: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 27

12. Dana yang Dibatasi Penggunaannya30 September 2016 31 Desember 2015

Rp RpDollar Amerika Serikat

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk(September 2016 USD 1.515.250,98,Desember 2015 : USD 851,314,96) 19.695.232.238 11.743.889.873

19.695.232.238 11.743.889.873

13.

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

PT Indevco Internusa 2.200.000.000 - PT Agro Afiat 2.164.250.000 1.386.000.000 PT Gerindo Surya Makmur 2.164.250.000 3.738.281.250 PT Atlantic Intraco 1.032.454.500 525.690.000 CV Jaya Indah 856.091.610 336.974.000 PT Kartika Cemerlang 820.297.500 430.760.000 PT Sejahtera Mandiri Utama 277.756.315 72.638.500 CV Sinar Mas Bumi 154.714.892 27.587.700 PT Goatama Sinar Batuah 40.755.000 - PT Gaya Bhakti 15.873.000 4.015.000 CV. Indra Purna 1.012.000 5.060.000 PT Humpuss - 2.490.893.989 PT Samator Gas Industri - 275.000

9.727.454.817 9.018.175.439

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Rupiah 9.727.454.817 9.018.175.439 Jumlah hutang usaha 9.727.454.817 9.018.175.439

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut:30 September 2016 31 Desember 2015

Rp RpLancar.> 1 bulan - 3 bulan 9.727.454.817 9.018.175.439

9.727.454.817 9.018.175.439

14.

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

K K B Bank Central Asia 913.514.006 434.476.875 Mizuho Balimor Finance 337.895.810 - Andalan Finance 20.588.920 66.913.990 Mandiri Finance - 54.833.331

1.271.998.736 556.224.196 (588.730.625) (294.316.000)

Bagian jangka panjang 683.268.111 261.908.196

Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka terkait dengan jaminan terhadap fasilitas kredit L/C dari PT BankArtha Graha Internasional Tbk

Utang sewa pembiayaan terdiri dari :

Utang Usaha - Pihak KetigaRincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Utang Sewa Pembiayaan

Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 7 hari sampai dengan 90 hari.

Page 29: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 28

PT Mizuho Balimor Finance

PT BCA Finance

30 September 2016 31 Desember 2015Rp Rp

160.535.184 293.786.609 567.496.800 150.792.000 567.496.800 150.792.000 191.064.000 54.647.200

Jumlah 1.486.592.784 650.017.809 Dikurangi bunga (214.594.048) (93.793.613)Bersih 1.271.998.736 556.224.196 Dikurangi jangka pendek (588.730.625) (294.316.000)Liabilitas jangka panjang 683.268.111 261.908.196

Pada Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Central Asia Tbk untuk kendaraan sebesar Rp120.960.000. Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 36 bulan dengan jumlah angsuran Rp 3.728.000 dan akan berakhir padaPebruari 2016. Per 31 Desember 2015, Perusahaan telah melunasi fasilitas pembiayaan ini .

Pembayaran minimum masa datang (future minimum lease payment) dalam perjanjian sewa pembiayaan per 30 Juni 2016 dan 31Desember 2015 adalah sebagai berikut :

2017

Tidak ada pembatasan signifikan yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Perusahaan terkaitdengan penggunaan aset atau pencapaian kinerja keuangan tertentu.

Pada April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT BCA Finance untuk kendaraan sebesar Rp 305.970.000.

Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 48 bulan dengan jumlah angsuran Rp 7.646.700 dan akan berakhir pada Maret 2019.

20192018

PT Mandiri Tunas Finance

Pada April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Mandiri Tunas Finance untuk kendaraan sebesar Rp658.000.000. Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 36 bulan dengan jumlah angsuran Rp 20.472.000 dan akan berakhirpada Maret 2016.

PT BCA Finance

PT Andalan Finance Indonesia

Pada Januari 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Andalan Finance untuk kendaraan sebesar Rp185.300.300. Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 36 bulan dengan jumlah angsuran Rp 6.220.428 dan akan berakhir padaDesember 2016.

PT Bank Central Asia Tbk

2016

Pada September 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT BCA Finance untuk kendaraan sebesar Rp196.833.000. Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 48 bulan dengan jumlah angsuran Rp 4.919.200 dan akan berakhir padaSeptember 2019.

Pada September 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Mizuho Balimor Finance untuk kendaraan sebesar Rp347.550,000 Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 36 bulan dengan jumlah angsuran Rp 11,161,000 dan akan berakhirpada Agustus 2019

Pada Maret 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT BCA Finance untuk kendaraan sebesar Rp 743.680.000.Fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 36 bulan dengan jumlah angsuran Rp 23.564.400 dan akan berakhir pada Februari2019

Page 30: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 29

15. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya30 September 2016 31 Desember 2015

Rp. Rp.Tlogo Makmur 217.493.636 217.493.636 Via Adi 48.447.361 56.362.872 CV. Mitra Sejati 23.076.852 12.396.449 UD. Jaya Diesel 11.331.496 33.440.044 UD. Sinar Teknik 8.543.000 11.063.500 CV. Sinar Kencana 2.137.000 2.650.500 UD Banjar Raya 1.900.000 2.140.000 PT Sumber bangunan 1.600.000 2.652.000 PT. Karya Diesel - 6.815.000 Lain-lain 1.839.458 272.485

Jumlah 316.368.803 345.286.486 Utang dividen 299.781.388 287.659.287

Jumlah 616.150.191 632.945.773

16. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

2016 20159,06% 9,06%5,00% 5,00%

TMI-2011 TMI-201155 Year old 55 Year old

30 September 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan 4.148.311.735 4.148.311.735 Nilai neto liabilitas dalam laporan posisi keuangan 4.148.311.735 4.148.311.735

30 September 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

Saldo awal tahun 4.148.311.735 4.438.545.627 Beban imbalan pasca kerja karyawan selama tahun berjalan - 724.878.272 Pembayaran selama tahun berjalan - (130.773.000) Kerugian(keuntungan) akuaria diakui OCI - (884.339.164) Saldo akhir tahun 4.148.311.735 4.148.311.735

30 September 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

Beban jasa kini - 365.799.931 Beban bunga - 359.078.341 Jumlah - 724.878.272

Perusahaan mencatat liabilitas kewajiban imbalan pasca kerja karyawan sebesar Rp 4.148.311.735 pada tanggal 30 September2016 dan 31 Desember 2015

Beban penyisihan imbalan pasca kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalahsebesar Rp 724.878.272 dan Rp 884.339.16 masing-masing selama tahun 2015 .

Perusahaan mencatat liabilitas kewajiban imbalan pasca kerja karyawan untuk periode 2015 berdasarkan perhitungan aktuarisindependen oleh PT KAIA MAGNA consulting, yang dalam laporannya tertanggal 10 Maret 2016, menggunakan metode “Projected Unit Credit ” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Tingkat diskonto per tahunTingkat kenaikan gaji tahunanTingkat mortalitasUsia pensiun

Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan bebanimbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Rincian liabilitas atas kewajibanimbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:

Mutasi liabilitas atas kewajiban imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut :

Total beban imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut

Page 31: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 30

17. Modal Saham

Rincian pemegang saham

Lembar saham Kepemilikan JumlahPemegang Saham % Rp

Syamsinar Ngaisah 37.660.000 20,80 18.830.000.000 Robert Tanmizi 21.152.506 11,68 10.576.253.000 Tazran Tanmizi 20.146.776 11,13 10.073.388.000 Tamzil Tanmizi 4.977.000 2,75 2.488.500.000 Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) 97.099.274 53,64 48.549.637.000

Jumlah 181.035.556 100,00 90.517.778.000

Lembar saham Kepemilikan Jumlah% Rp

Syamsinar Ngaisah 37.660.000 20,80 18.830.000.000 Robert Tanmizi 21.152.506 11,68 10.576.253.000 Tazran Tanmizi 20.146.776 11,13 10.073.388.000 Tamzil Tanmizi 4.977.000 2,75 2.488.500.000 Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) 97.099.274 53,64 48.549.637.000

Jumlah 181.035.556 100,00 90.517.778.000

18. AGIO SAHAM

RpPenawaran umum perdana 4.176.791.500 Dikurangi penggunaan tahun 2004

Pembagian saham bonus dari agio saham dengan perbandingan setiap 25 saham lama akan mendapat satu (1) saham baru sejumlah 6.746.667 lembar saham senilai 3.373.333.500

Jumlah Agio Saham 803.458.000

Asumsi aktuaria yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkandan kematian. Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan perubahan asumsi masing-masing yang mungkin terjadipada akhir periode pelaporan, sementara semua asumsi lain diasumsikan konstan.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban pasti telah dihitung dengan menggunakan metodeunit credit diproyeksikan (projected unit credit) pada akhir periode pelaporan, yang mana adalah sama dengan yang diterapkandalam menghitung liabilitas kewajiban manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuanganTidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

Pada 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 persentase kepemilikan saham Tamzil Tanmizi (2,75%) tidak mencapaipersentase kepemilikan 5% namun tetap diungkapkan karena menduduki manajemen kunci.

31 Desember 2015

Berdasarkan laporan PT Electronic Data Interchange Indonesia, Biro Administrasi Efek, susunan pemegang saham Perusahaan padatanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Agio saham sejumlah Rp 803,458,000 berasal dari saldo agio saham saat penawaran umum perdana dikurangi dengan pembagiansaham bonus ditahun 2004 dengan perbandingan setiap 25 (dua puluh lima) saham lama mendapatkan 1 (satu) saham baru. Jumlahsaham baru tersebut adalah 6,746,667 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham sebagai berikut:

30 September 2016

Jika tingkat diskonto adalah 1% lebih tinggi (lebih rendah), nilai kini kewajiban imbalan pasti akan turun menjadi Rp 3.974.693.861(naik menjadi Rp. 4.339.414.124)

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pastikarena tidak mungkin bahwa perubahan asumsi akan terjadi dalam isolasi satu sama lain karena beberapa dari asumsi dapat

Page 32: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 31

19. PENJUALAN BERSIH30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.

Urea Formaldehyde Resin 89.883.186.705 83.565.148.310 Melamine Formaldehyde Resin 8.070.717.462 5.749.570.926 Glue Powder Resin 7.797.585.835 1.405.704.368 Formaline 7.483.387.499 8.189.033.699 Glue Silvic 3.656.652.029 - Urea Formaldehyde Hardener 2.625.034.566 2.077.466.273 Amonium Bisulfate 680.786.021 - Urea 660.599.523 - One Step 528.275.635 378.448.517 Cather 206.853.824 - Phenol Formaldehdeyde Resin 167.891.219 - Hexamine 2.107.520 30.258.800 Lain-lain 59.229.232 604.084.453 Jumlah 121.822.307.070 101.999.715.346

Pembeli 2016 2015 2016 2015Rp Rp % %

PT. Wijaya TriutamaPlywood 57.720.081.225 63.383.682.654 47% 62%Jumlah 57.720.081.225 63.383.682.654 47% 62%

2016 2015 2016 2015Pihak berelasi Kg KG % %

PT. Wijaya Triutama Plywood 11.192.231 10.665.196 45,21 59,06 Pihak Ketiga

- - PT. ABHIRAMA KRESNA 1.198.270 656.360 4,84 3,63 PT. DHARMA PUTRA KALIMANTAN SEJATI 1.144.717 1.436.847 4,62 7,96 PT. BINAJAYA RODAKARYA 1.106.241 898.550 4,47 4,98 PT. TRI ABADI PURNAMA 770.910 - 3,11 - PT. ABIOSO WOOD WORKING INDUSTRY 762.550 - 3,08 - PT. SUKSES MITRA SEJAHTERA 685.665 1.070.510 2,77 5,93 PT. MOMENTIVE SPECIALTY CHEMICAL 660.405 - 2,67 - PT. SANLIM KENTJANA MAKMUR 527.310 - 2,13 - PT. SUMBER ABADI BERSAMA 525.010 268.176 2,12 1,49 PT. TRI TUNGGAL LAKSANA 479.675 170.500 1,94 0,94 PT. ALBASI PRIANGAN LESTARI 444.780 - 1,80 - PT. RIMBA FALCATTA 360.535 40.000 1,46 0,22 YANTO 340.300 - 1,37 -

Total Penjualan

Rincian penjualan dalam satuan unit produksi adalah sebagai berikut:Persentase dari

Total Penjualan

Kebijakan harga dan syarat transaksi kepada pihak berelasi sama dengan kebijakan harga dan syarat transaksi kepada pihak ketiga.

Persentase dari Jumlah

Penjualan kepada pihak berelasi pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 57,720,081,225,- dan Rp.63,383,682,654,- mewakili 47 % dan 62 % penjualan bersih secara keseluruhan.

Rincian pembeli dengan nilai bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut :

Jumlah

Page 33: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 32

2016 2015 2016 2015Kg KG % %

PT. BERKAT KARUNIA SURYA 275.580 - 1,11 - DEDI 250.335 - 1,01 - PT. JASUMA MITRA PERKASA 241.950 56.300 0,98 0,31 PT. WOOD VENEER ADIPERKASA INDONE 241.385 0,98 UD. TUNAS SUBUR 240.755 411.475 0,97 2,28 PT. ARYNDO MULYA SAKTI 217.600 231.000 0,88 1,28 PT. KUTAI TIMBER INDONESIA 215.840 - 0,87 - PT. PANCA USAHA PALOPO 203.300 - 0,82 - PT. SUMATERA MAS PLYWOOD 197.975 - 0,80 - PT. MAPAN WIJAYA 195.225 280.510 0,79 1,55 PT. KALIAREN JAYA PLYWOOD 180.085 128.380 0,73 0,71 PT. ATLANTIC INTRACO 159.000 59.310 0,64 0,33 EDY 150.150 - 0,61 PT. TRI CAHYA PURNAMA 141.770 - 0,57 - PT. INDO FURNITAMA RAYA 119.800 171.482 0,48 0,95 PT. GRAHA JAYA PRATAMA KINERJA 91.800 - 0,37 - GIRISHA ENTERPRISE (S) PTE LTD 90.775 - 0,37 - PT. DHARMA SEJATI PLYWOOD 80.200 - 0,32 - PT. AMI WOOD INDUSTRIES 75.110 - 0,30 - PT. ALAM CITRA LESTARI 72.955 - 0,29 - PT. ALBISINDO TIMBER 65.845 - 0,27 - CV. BADEN JAYA 62.885 - 0,25 - UD. KARAHAYON 60.180 - 0,24 - PT. IODINE SEPAKAT ORBIT 54.600 74.200 0,22 0,41 CV. THREE WOOD ABADI 53.850 - 0,22 - PT. LINGGAR JATI MAHARDIKA MULYA 50.250 - 0,20 - PT. KARYA ALAM INDONESIA 48.320 - 0,20 PT. SUPER KONSTRUKSI INTERNASIONAL 41.000 128.000 0,17 0,71 PT. SEJIN LESTARI FURNITURE 40.000 43.000 0,16 0,24 PT. DUTA KHARISMA PERSADA 40.000 - 0,16 - CV. EXCEL GRACIA 40.000 - 0,16 - CV. PHOENIX AGUNG PRIMA 37.575 - 0,15 PT. MUARA KAYU SENGON 32.220 40.235 0,13 0,22 AGRI KENCANA 31.200 - 0,13 - UD. SINAR JAYA 30.075 - 0,12 - PT. RIMBA PARTIKEL INDONESIA 25.190 - 0,10 - PT. SEJAHTERA MANDIRI UTAMA 25.040 - 0,10 - MUNAJAT 25.000 - 0,10 - AGUNG LEKSONO 25.000 - 0,10 - PT. KAYU MANIS PERSADA - 96.090 - 0,53 PT. KHARISMA JAYA SAKTI - 390.875 - 2,16 PT. KHARISMA AMBORAYA PERDANA - 93.800 - 0,52 PT. INOSIA - 55.090 - 0,31 PT. GRAHA JAYA PRATAMA - 48.000 - 0,27 PT. KARUNIA ABADI - 38.720 - 0,21 PT. SENDANG MAKMUR STIA - 36.415 - 0,20 PT. AKR CORPORINDO - 99.800 - 0,55 Lain-lain (Dibawah 25.000 kg) 323.436 367.781 1,31 2,04

13.561.640 7.393.421 2.070,78 2.055,93 Jumlah Penjualan 24.753.871 18.058.617 2.116 2.115

Page 34: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 33

20. BEBAN POKOK PENJUALAN

30 September 2016 30 September 2015Rp. Rp.

Bahan baku 76.671.017.936 65.256.596.157 Tenaga Kerja 1.642.753.069 1.531.935.970

Biaya tidak langsung 16.642.433.676 13.842.836.701 Biaya manufaktur 94.956.204.681 80.631.368.828

Barang jadiSaldo awal 3.582.878.047 2.808.176.617 Saldo akhir (8.262.805.288) (4.925.762.727)

Beban Pokok Penjualan 90.276.277.440 78.513.782.718

Rincian Pemasok yang melebihi 10% dari pembelian Perusahaan adalah sebagai berikut :

Pemasok 2016 2015 2016 2015Rp Rp % %

PT Humpuss 34.722.943.237 27.098.194.378 44,19 44,93 PT Agro Afiat 19.138.500.000 9.771.500.000 24,36 16,20 PT Indevco Internusa 8.716.000.000 - 11,09 - PT Global Artha Mandiri - 14.000.600.000 - 23,22

Jumlah 62.577.443.237 50.870.294.378 79,64 84,35

2016 2015 2016 2015Ton Ton % %

Pihak Ketiga PT. Humpuss 9.700 6.300 54,05 51,20 PT Global Artha mandiri 1.000 3.160 5,57 25,68 PT Agro Afiat 4.600 2.200 25,63 17,88 PT Indevco Internusa 2.100 300 11,70 2,44 PT Kartika Cemerlang 212 164 1,18 1,33 PT Atlantic Intraco 192 110 1,07 0,89 PT Jaya Indah 66 46 0,37 0,37 PT Sejahtera mandiri Utama 64 11 0,36 0,09 PT Goutama sinar batuah 14 14 0,08 0,11

Jumlah 17.948 12.305 100,00 100,00

Persentase dari Jumlah Total Pembelian

Persentase dari Jumlah Total Pembelian

Rincian pembelian dalam satuan unit produksi adalah sebagai berikut:

Page 35: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 34

21.30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.Penyusutan 4.726.250.807 3.347.024.282 Listrik dan air 3.754.216.130 3.270.982.090 Gaji, upah dan tunjangan lainnya 1.710.126.850 1.004.994.080 Perbaikan dan pemeliharaan 1.934.641.717 2.280.283.594 Sewa Tanki 1.147.600.019 1.075.618.060 Bahan bakar dan pelumas 1.110.454.532 893.167.179 Bahan pembantu 877.684.302 891.764.068 Pengangkutan dan transportasi 815.360.647 662.776.383 Perlengkapan 320.417.094 103.094.228 Assuransi 166.160.816 237.155.206 Laboratorium 71.932.413 68.315.241 Telekomunikasi 7.588.349 7.670.616

16.642.433.676 13.842.845.027

22. Beban Penjualan dan Pemasaran, Umum dan administrasi 30 September 2016 30 September 2015a. Beban Penjualan dan Pemasaran Rp. Rp.

Pengangkutan 6.195.960.623 3.881.390.045 Perbaikan dan pemeliharaan 986.603.232 908.843.576 Perjalanan dan transportasi 404.419.651 142.692.400 Gaji, upah dan tunjangan lainnya 327.998.139 246.938.411 Iklan dan promosi 220.912.623 117.849.027 Pajak dan perijinan 109.389.862 62.065.000 Keamanan & kebersihan 56.100.000 48.200.000 Alat-alat tulis 49.434.191 79.146.970 Telekomunikasi 30.471.571 32.262.714 Representasi 19.674.278 9.470.500 Export 41.966.781 10.284.580 Penyusutan 2.137.500 30.405.215 Lain-Lain ( Masing-masing dibawah Rp. 10 Juta ) 7.523.662 4.393.804 Jumlah 8.452.592.113 5.573.942.242

30 September 2016 30 September 2015Rp. Rp.

b. Beban Umum dan AdministrasiGaji, upah dan tunjangan lainnya 4.921.647.229 4.813.147.583 Perjalanan dan transportasi 1.315.931.783 1.269.987.030 Sewa kantor 705.150.000 705.750.000 Penyusutan aktiva tetap 656.944.893 519.653.808 Perbaikan dan pemeliharaan 525.631.469 215.342.579 Alat-alat tulis 450.038.905 319.043.523 Asuransi 404.129.644 271.212.965 Representasi 376.550.521 302.740.230 Keamanan dan Kebersihan 369.044.000 325.645.500 Administrasi saham 174.211.390 160.220.666 Tenaga ahli 109.000.000 87.709.700 Telekomunikasi 133.134.210 123.340.651 Listrik dan Air 106.919.642 129.962.181 Pajak dan perijinan 576.526.442 600.031.129 Lain-lain ( Masing-masing dibawah Rp. 10 juta) 9.670.500 - Jumlah 10.834.530.628 9.843.787.545

19.287.122.741 15.417.729.787

Beban Tidak Langsung

Page 36: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 35

23. Penghasilan (Beban Lain-lain)

a. Penghasilan Lain-lain30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.

Keuntungan atas penjualan aset tetap 222.509.091 Penerimaan atas sewa tongkang 59.054.546 - Keuntungan neto nilai tukar mata uang asing - 11.545.590.808 Penerimaan atas penghapusan Piutang yang tak tertagih - 319.192.284 Jumlah 281.563.637 11.864.783.092

b. Beban Lain-lain30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.

Denda Pajak 622.031.291 271.396.731 Kerugian neto nilai tukar mata uang asing 3.721.862.293 - Jumlah 4.343.893.584 271.396.731

24. Penghasilan Keuangan30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.

Pendapatan bunga 539.469.045 599.842.084 Jumlah 539.469.045 599.842.084

25. Biaya Keuangan30 September 2016 30 September 2015

Rp. Rp.

Biaya bunga 62.179.840 48.632.244 Provisi dan administrasi bank 182.231.337 149.934.289

244.411.177 198.566.533

26. DIVIDEN TUNAI

27.

EquivalentUSD AUD Rp

AsetKas dan setara kas 2.856.963,07 - 37.134.806.025 Piutang usaha

Pihak ketiga 51.093,91 -- 664.118.602 Dana yang dibatasi penggunaannya 1.515.250,98 -- 19.695.232.238 Jumlah aset dalam mata uang asing 4.423.307,96 -- 57.494.156.865

Dalam rapat umum tahunan para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016 , para pemegang sahamPerusahaan menyetujui pembagian dividen tunai sejumlah Rp. 1.810.355.560 atau Rp. 10 per sahamJumlah saham ditempatkan dan disetor yang digunakan sebagai dasar pembagian dividen tersebut berjumlah 181.035.556 saham

Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 , Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas dalam mata uang asingsebagai berikut:

30 September 2016

Page 37: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 36

EquivalentUSD AUD Rp

AsetKas dan setara kas 3.636.903 105.984 51.220.320.016 Piutang usaha

Pihak ketiga 71.940 -- 992.408.258 Dana yang dibatasi penggunaannya 851.315 -- 11.743.889.873 Jumlah aset 4.560.158 105.984 63.956.618.148

28.

a.

Risiko Kredit

kurang <1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahun Diatas 5 tahun Jumlah

137.802.711 978.888.144 155.307.881 - 1.271.998.736 12.122.101 - - 287.659.287 299.781.388

149.924.812 978.888.144 155.307.881 287.659.287 1.571.780.124

Pada saat ini Manajemen berharap dapat mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihakhubungan istimewa dan pihak yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijaksanaan verifikasi dan otorisasi kredit sertamemantau kolektibitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Utang sewapembiayaanutang dividen

Jumlah

Piutang Perusahaan dalam mata uang asing per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dibukukan dengan Kurs TengahBank Indonesia (lihat Catatan 3.c)

Instrumen Keuangan: Informasi Risiko Keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yangmemadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kreditdan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsiutama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini danmengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan denganperubahan di pasar dan praktek pasar terbaik.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dantingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risikolikuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:

Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibatgagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.

Manajemen berpendapat bahwa risiko kredit yang dihadapinya adalah piutang yang tak tertagih dari tahun-tahun sebelumnyadikarenakan pelanggan sudah menghentikan produksinya, pergantian kepemilikan, atau pailit.

31 DESEMBER 2015

Kebijakan manajemen Perusahaan atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah menyimpan uang dalam bentukmata uang asing untuk mengelola eksposur risiko pasar. Aset dalam mata uang asing jauh lebih besar dibandingkan dengankewajiban dalam mata uang asing, sehingga tidak ada risiko kewajiban financial yang mengancam.

Page 38: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 37

Risiko Likuiditas

b.

Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajarRp Rp Rp Rp

AsetKas dan setara kas 45.170.143.921 45.170.143.921 61.571.622.076 61.571.622.076 Piutang usaha

Pihak ketiga 21.705.254.172 21.705.254.172 11.716.172.746 11.716.172.746 Pihak berelasi 14.823.348.065 14.823.348.065 14.697.474.769 14.697.474.769

Piutang lain-lain - Pihak berelasi 117.900.000 117.900.000 -- --Dana dibatasi penggunaannya 19.695.232.238 19.695.232.238 11.743.889.873 11.743.889.873 Uang jaminan 132.820.000 132.820.000 133.820.000 133.820.000 Jumlah Aset 101.644.698.396 101.644.698.396 99.862.979.464 99.862.979.464

LiabilitasHutang usaha - Pihak ketiga 9.727.454.817 9.727.454.817 9.018.175.439 9.018.175.439Hutang sewa guna usaha

Jatuh tempo dalam satu tahun 588.730.625 588.730.625 294.316.000 294.316.000 Jangka Panjang 683.268.111 683.268.111 261.908.196 261.908.196

Jumlah liabilitas 10.999.453.553 10.999.453.553 9.574.399.635 9.574.399.635

Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitaskeuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuhtempo untuk yang jangka pendek maupun yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

30 September 2016 31 Desember 2015

Perusahaan tidak memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

Risiko Tingkat BungaRisiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karenaperubahan suku bunga pasar.Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki risiko tingkat bunga dikarenakan tidak ada jumlah pinjaman yang signifikan.

Risiko Mata Uang Asing

Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki risiko mata uang asing karena memiliki jumlah kas dan setara kas dalam mata uangasing yang cukup untuk kegiatan operasionalnya.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadaiuntuk membiaya operasional perusahaan dan untuk mengatsi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasiberkala atas proyeksi arus kas dan arus kas actual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang dan terus menerus melakukanpenelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Pada saat ini perusahaan tidak mempunyai risiko likuiditas dikarenakan tidak mempunyai hutang jangka panjang.

Perusahaan hanya mempunyai hutang jangka pendek atas kepemilikan kendaraan bermotor yaitu hutang guna sewa usaha danhutang usaha pembelian bahan baku, sedang hutang dividen yang telah melebihi 5 tahun dikarenakan pemegang saham tidakmengambilnya pada Bank Mandiri.

Risiko Pasar

Page 39: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 38

c.

29.

30.

a.

Pihak-pihak berelasi Sifat relasi dengan Perusahaan/ Transaksi/Transactions

Karyawan Manajemen Pemakaian Untuk Kegiatan Operasional

PT Wijaya Triutama Plywood Kesamaan Manajemen Pemakaian Untuk Kegiatan Operasional

Pemegang saham Pembagian dividen

b.

30 September 2016 31 Desember '15 30 September 2016 31 Desember '15Rp. Rp. % %

AsetPiutang usaha

PT Wijaya Triutama Plywood 14.823.348.065 10.147.605.109 6,18 5,77 Piutang lain-lain

Karyawan 117.900.000 63.425.000 0,05 0,04 Jumlah aset 14.941.248.065 10.211.030.109 6,23 5,81

LiabilitasKewajiban lancar lainnya

Hutang dividen - pemegang saham 299.781.388 287.659.287 1,73 0,16 Jumlah liabilitas 299.781.388 287.659.287 1,73 0,16

31. Informasi Segmen

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusanoperasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmenoperasi dan membuat keputusan strategis.

Perjanjian Penting

Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk untuk pemberian fasilitas kredit dalambentuk Letter Line of Credit (L/C)Perjanjian ini telah diperpanjang berulang kali terakhir berdasarkan surat perjanjian No SWB/Perub-LC/167/X/2015 tanggal 1 Oktober2015 dengan plafond sebesar USD 800.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Oktober 2016

Informasi mengenai Pihak Berelasi

Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Memliki pengendalian bersama

Ikhtisar saldo hasil transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalahsebagai berikut:

Jumlah Persentase dari aset dan liabilitas

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka milik Perusahaan ( Lihat Catatan 12 )

Pengelolaan Permodalan

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehinggamemaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan memelihara optimalisasi saldo hutang dan ekuitas.

Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga dasar modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasardan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Perusahaan. Dalam usaha untuk menjaga strukturmodal yang optimal, manajemen dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Tidak adaperubahan di dalam pendekatan Perusahaan untuk pengelolaan modal selama

Page 40: PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk DAN ENTITAS ANAK

Halaman 39

Informasi Segmen30 September 2016 2015

Rp. Rp

Penjualan bersih 121.822.307.070 101.999.715.346 Laba bruto 31.546.029.630 23.485.932.628 Laba Rugi Komprehensif 6.348.402.017 19.653.963.042 Jumlah asset 239.697.802.432 169.546.066.314

30 September 2016 2015Rp. Rp

Penjualan Lokal 120.346.698.819 101.862.780.174 Penjualan Export 1.475.608.251 136.935.172 Tidak teralokasi :Laba Bruto 31.546.029.630 23.485.932.628 Jumlah Aset 239.697.802.432 169.546.066.314 Pengeluaran barang modal 2.067.348.700 3.320.841.080

32.

Jumlah rata-rataLaba bersih tertimbang saham Laba per saham

Laba per saham dasar 6.348.402.017 181.035.556 35 6.348.402.017 181.035.556 35

Jumlah rata-rataLaba bersih tertimbang saham Laba per saham

Laba per saham dasar 19.653.963.042 181.035.556 109 19.653.963.042 181.035.556 109

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:30 September 2016

30 September 2015

a. AktivitasPada dasarnya Perusahaan hanya memiliki 1 (satu) segmen usaha yaitu bidang usaha manufaktur formaldehyde sebagai segmenyang dilaporkan yang disediakan kepada pengambil keputusan operasional pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 30September 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut:

Formaldehyde Resin

Seluruh pendapatan bersih merupakan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga dan pihak berelasi dan dilaporkan kepadapengambil keputusan operasional yang diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi

Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan carayang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan.

b. Daerah geografis

Berikut ini adalah informasi kegiatan Perusahaan berdasarkan wilayah geografis pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada30 September 2016 dan 2015 dan 31 Desember 2015 , sebagai berikut:

Laba per Saham

*****************