21
RAHASIA JABATAN DAN RAHASIA PEKERJAAN DOKTER Dr.Djaka Handaja.MPH dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

RAHASIA JABATAN DAN PEKERJAAN A.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • RAHASIA JABATAN DANRAHASIA PEKERJAAN DOKTER

    Dr.Djaka Handaja.MPHdr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • RAHASIASesuatu yang disembunyikan dan hanya diketahui oleh satu orang,oleh beberapa orang saja atau oleh kalangan tertentu.Tidak memberitahukan rahasia kepada orang lain tanpa ada alasan.karena itu ia terpaksa berbuat demikianTidak selalu hal2 yg diberitahukan pada seorang dokter merupakan rahasia yg tidak boleh diberitahukan pada orang lain,mis: kecelakaan dll

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Sejak dahulu kala terdapat beberapa jabatan tertentu yang mewajibkan para pejabatnya untuk merahasiakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan pekerjaan mereka. Kewajiban tersebut bendasarkan baik pada kepentingan umum maupun kepentingan perorangan. Termasuk ke dalam golongan pejabat tertentu ialah pejabat tinggi negara, pejabat militer, pendeta, pengacara dan beberapa pejabat dalam dunia kedokteran seperti dokter, dokter gigi, ahli farmasi, bidan dan perawat. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Pada umumnya, kewajiban seorang pejabat untuk merahasiakan hal-hal yang diketahuinya adalah karena tanggung jawabnya mengharuskannya demikian. Untuk itu, setiap pelantikan dalam jabatan senantiasa dilakukan pengambilan sumpah antara lain berintikan kesanggupan untuk menyimpan rahasia jabatan, karena kebocoran rahasia jabatan dapat mengakibatkan gangguan stabilitas ataupun kerugian dipihak lain, yang dapat dituntut dalam pengadilan militer dan sebagainya tergantung dan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Setiap anggota masyarakat, di negeri manapun juga menghendaki agar derajat kesehatan yang baik. Derajat kesehatan yang baik dapat tercapai jika setiap anggota masyarakat dengan perasaan bebas dapat mengunjungi dokter, mengemukakan dengan hati terbuka segala keluhan tentang penderitaannya, baik jasmani maupun rohani agar mendapat pengobatan yang sesuai. Rangkaian tersebut di atas hanya mungkin terjadi, bila setiap pasien di atas hanya menaruh kepercayaan sepenuhya kepada dokter yang memeriksanya, tanpa perasaan takut atau khawatir, bahwa dokter tersebut akan memberitahukan hal-hal mengenai penyakit kepada orang lain. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Kewajiban menyimpan rahasiaBerguna untuk menciptakan suasana percaya mempercayai yang mutlak diperlukan dalam hubungan dokter dengan pasienMembuka rahasia jabatan dan pekerjaan dokter demi memelihara kepentingan umum dan mencegah hal-hal yang merugikan orang lain MIS ; tbc,peny.menular dlldr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • PERKEMBANGAN SIMPAN RAHASIA JABATAN DAN PEKERJAAN DOKTERHIPPOKRATES : Dalam sumpah yang diucapkan murid2 nya : Apapun yg saya dengar atau lihat tentang kehidupan seseorang yang tidak patut disebar luaskan,tidak akan saya ungkapkan karena saya harus merahasiakannya.

    LAFAL SUMPAH DOKTER ( PP NO: 26 Tahun 1960 ) Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter

    3 BAB II KODEKI ( PASAL 12 TAHUN 2002 ) Seorang dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien karena kepercayaan yang diberikan kepadanya,bahkan juga setelah pasien meninggal dunia

    PERATURAN PEMERINTAH NO: 10 TAHUN 1966

    Menteri kesehatan dapat melakukan tindakan administratif berdasarkan pasal 3 Undang-Undang tentang tenaga kesehatan jika tidak dapat dipidanakan berdasarkan KUHP

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Norma-norma kesusilaan yang bersumber pada Sumpah Hippocrates tersebut diatas, kemudian dianggap tidak mencukupi karena banyaknya kelakukan dan tabiat perseorangan, yang sudah barang tentu sangat berbeda-beda dan tidak selalu baik. Oleh karena itu, di berbagai negeri ditegakkan norma-norma hukum. Norma-norma hukum itu pada umumnya disusun untuk memperkokoh kedudukan rahasia jabatan sehingga dapat menjamin kepentingan masyarakat. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Arti rahasia jabatan dan pekerjaan dokterRahasia jabatan adalah Dokter sebagai pejabat struktural: Kep.Puskesmas,Kep.Dinkes,Kep.RS dll

    Rahasia pekerjaan adalah Dokter pada waktu menjalankan prakteknya ( Fungsional )dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Paragraf 4 UU RI NO 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN Rahasia Kedokteran,Pasal 48 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. 2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi pcrmintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 3. Keterangan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri 4. Kode Etik Kedokteran Indonesia ( KODEKI ), tahun 2002 Pasal 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia."

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMMHUBUNGAN RAHASIA JABATAN/PEKERJAAN DOKTER DENGAN HUKUM( UU,KUHP,KODE ETIK,PP,HUKUM PERDATA )

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • II. UU NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN Pasal 57 (1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan. (2) Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal: a. Perintah undang-undang; b. Perintah pengadilan; c. Izin yang bersangkutan; d. Kepentingan masyarakat; atau e. Kepentingan orang tersebut.

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Kebocoran rahasia dalam jabatan dokter dapat berakibat kerugian pihak berkepentingan dan mungkin dapat berakibat tuntutan kepengadilan, terlebih dalam masyarakat yang telah maju, menyebabkan seorang kehilangan pekerjaannya. Tidak mematuhi Pasal 12 Kode Etik Kedokteran Indonesia, ada ancaman hukumannya yaitu: 1.Pasal 322 Kitab UU Hukum Pidana ( KUHP ) 2.Pasal 1365 Kitab UU Hukum Perdata 3.Sanksi Administratif dari MenKes ( berdasar PP no 10 tahun1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran ) dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • III. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1966 TENTANG WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN Pasal 1. Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran. Pasal 3. Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah: a.Tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara tahun 1963 No. 79). b.Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Pasal 4 Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai: wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Menteri Kesehatan dapat melakukan tindakan administratif berdasarkan pasal 11 Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan. Pasal 5. Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam pasal 3 huruf b, maka Menteri Kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Pasal 6. Dalam pelaksanaan peraturan ini Menteri Kesehatan dapat mendengar Dewan Pelindung Susila Kedokteran dan/atau badan-badan lain bilamana perlu. Pasal 7. Peraturan ini dapat disebut "Peraturan Pemerintah tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran". dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • RAHASIA JABATAN DARI SEGI HUKUMTingkah laku yang bersangkutan dg pekerjaan se-hari2 a.Pasal 322 KUHP : 1.Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib menyimpannya okeh karena jabatan atau pekerjaanya,baik yang sekarang maupun yang dulu,dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda se-banyak2nya enam ratus rupiah 2.Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang yang tertentu maka ia hanya akan dituntut atas pengaduan orang itudr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • b.Pasal 1365 KUH Perdata : Barang siapa yang berbuat salah sehingga sorang lain menderita kerugian,berwajib mengganti kerugian itu.c. Dengan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran, Menteri Kesehatan dapat mengambil tindakan administratif terhadap pelanggaran wajib simpan rahasia itu, yang tidak dapat dihukum menurut KUHP. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • 2. Tingkah laku dalam keadaan khusus : Sebagai saksi ahli/Hak undur diri : Pasal 170 KUHP a.Mereka yang karena pekerjaan,harkat martabat atau jabatanya diwajibkan menyimpan rahasia,dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi,yaitu tentang hal yang dipercayakan kepada mereka. b.Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut,maka pengadilan negri memutuskan apakah alasan yang dikemukakan oleh saksi atau saksi ahli untuk tidak berbicara itu,layak dan dapat diterima atau tidakdr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Menurut hukum setiap warganegara dapat dipanggil untuk didengar sebagai saksi, berarti Dokter seolah olah melanggar rahasia jabatannya. Kejadian yang bertentangan ini dapat dihindarkan karena adanya HAK UNDUR DIRI Dimana ia mendapat perlindungan hukum berdasar pasal 170 KUHP. ( 1981 )Sikap seorang dokter bagaimana ?1.Tetap memegang Rahasia jabatan dokter karena kewajiban moral2.Rahasia dilepaskan apabila ada kepentingan yang lebih utama atau kepentingan umum dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • Penegakan hak undur diri dapat dianggap sebagai pengakuan para ahli hukum, bahwa kedudukan jabatan itu harus dijamin sebaik-baiknya. Hal tersebut membebaskan seorang dokter untuk menjadi saksi ahIi dan kewajibannya untuk membuka rahasia jabatan, namun pembebasan itu tidak selalu datang dengan sendirinya. dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

  • TERIMAKASIHdr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM

    dr.Djaka Handaja.MPH FK.UMM