Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANG BANGUN TRAINER OPERASI MOTOR
LISTRIK BERBASIS SMART RELAY SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2
WONOSOBO
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
Ahmad Hidayat
NIM. 5301414050
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
❖ “Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini”. (Penulis)
❖ “Stay hungry, Stay foolish”. (Steve Jobs)
❖ “Beri nilai dari usahanya jangan dari hasilnya. Baru kita bisa mengerti
kehidupan”. (Albert Einstein)
Persembahan :
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan skripsi ini
untuk :
❖ Orang tua tercinta, ibu (Tiwi) dan bapak (Subari) atas segala do’a dan restunya
yang tak pernah lelah dan terhenti.
❖ Kakakku, Sudik, S.Pd. yang selalu memberi motivasi dan semangat.
❖ Teman-teman Pendidikan Teknik Elektro 2014.
❖ Teman-teman seperjuangan dari Keluarga Mahasiswa Wonosobo (KMW).
❖ Sahabat dan teman yang selalu ada setiap saat.
vi
RINGKASAN
Ahmad Hidayat. 2019. Rancang Bangun Trainer Operasi Motor Listrik Berbasis
Smart Relay Sebagai Media Pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo. Drs. Ir. Henry Ananta, M.Pd., IPM. Program
Studi Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Wonosobo menggunakan
trainer PLC yang terbatas. Perlu penambahan alat mirip dengan PLC yaitu smart
relay. Penelitian ini bertujuan merancang bangun trainer operasi motor listrik
berbasis smart relay sebagai media pembelajaran dan menguji kelayakan trainer
sebagai media pembelajaran.
Metode penelitian ini adalah Research and Development. Berdasarkan
metode tersebut, yang dilakukan adalah merencanakan dan membangun trainer
smart relay, kemudian diberikan kepada sekolah untuk digunakan sebagai media
pembelajaran. Penelitian ini menguji kelayakan dan uji coba trainer smart relay
dengan memberikan angket kepada 3 guru dan 33 siswa kelas XII.
Hasil penelitian menunjukkan kelayakan trainer smart relay dari 33 siswa
diperoleh dari empat indikator memperoleh skor 87,39%, 81,94%, 84,24% dan
81,09% dengan dua indikator masuk kategori “sangat layak” dan dua indikator
masuk kategori “layak”. Sedangkan uji validasi oleh 3 guru diperoleh skor masing-
masing indikator 95%, 91,67%, 93,33%, dan 88,89% semuanya masuk kategori
“sangat layak”.
Kata kunci : PLC, Research and Development, Uji Kelayakan, Angket
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Rancang Bangun Trainer Operasi Motor Listrik Berbasis Smart Relay
Sebagai Media Pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 2 Wonosobo”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil
akhir nanti. Amin.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik, Dr. -Ing. Dhidik Prastiyanto,
S.T., M.T. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Koordinator Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro, atas fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa.
3. Drs. Ir. Henry Ananta, M.Pd., IPM. Pembimbing yang penuh perhatian dan
atas perkenaan memberi bimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu
disertai kemudahan menunjukkan sumber-sumber yang relevan dengan
penulisan karya ini.
viii
4. Drs. Sutarno, M.T. dan Tatyantoro Andrasto, S.T., M.T. Penguji I dan II yang
telah memberi masukan yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan,
pertanyaan, komentar, tanggapan, menambah bobot dan kualitas karya tulis
ini.
5. Semua dosen Jurusan Teknik Elektro FT UNNES yang telah memberi bekal
pengetahuan yang berharga.
6. Drs. Sartantono, M.M.Pd. Kepala SMK Negeri 2 Wonosobo yang telah
memberikan izin penelitian.
7. Guru dan staf karyawan SMK Negeri 2 Wonosobo yang telah membantu
selama penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta saya yaitu Bapak Subari dan Ibu Tiwi.
9. Keluarga dan sanak saudara yang selalu memberikan do’a, nasihat dan
motivasi.
10. Rekan-rekan Pendidikan Teknik Elektro 2014 yang telah mendukung dan
menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
pembelajaran di SMK.
Semarang, 28 November 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
RINGKASAN ................................................................................................ vi
PRAKATA ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................... 6
1.7 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan .................................... 7
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan................................... 8
x
Halaman
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 10
2.1 Deskripsi Teoritik ........................................................................ 10
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................. 40
2.3 Kerangka Pikir............................................................................. 43
2.4 Pernyataan atau Hipotesis Penelitian .......................................... 44
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 45
3.1 Model Pengembangan ................................................................. 45
3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................. 45
3.3 Uji Coba Produk .......................................................................... 50
3.3.1 Desain Uji Coba .............................................................. 50
3.3.2 Subyek Uji Coba ............................................................. 51
3.3.3 Jenis Data ........................................................................ 51
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 52
3.3.5 Teknik Analisis Data ....................................................... 55
BAB IV. HASIL DAN PENELITIAN .......................................................... 59
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 59
4.2 Hasil Pengembangan ................................................................... 89
4.3 Pembahasan Produk Akhir .......................................................... 95
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 99
5.1 Simpulan Tentang Produk ........................................................... 99
5.2 Keterbatasan Hasil Penelitian...................................................... 100
5.3 Implikasi Hasil Penelitian ........................................................... 100
xi
Halaman
5.4 Saran ............................................................................................ 101
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 102
LAMPIRAN ................................................................................................... 105
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Smart Relay dan Perangkat Lunaknya .......................................... 18
Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Uji Kelayakan Trainer ....................................... 54
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ............................................... 54
Tabel 3.3. Skala Likert ................................................................................... 56
Tabel 3.4. Tabel Skor Jenjang Kualitatif ....................................................... 58
Tabel 4.1. Hasil Skor Uji Kelayakan Oleh Ahli............................................. 61
Tabel 4.2. Hasil Skor Uji Angket Tanggapan Siswa ..................................... 62
Tabel 4.3. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Secara
Direct On Line (DOL) ................................................................. 68
Tabel 4.4. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Dari Dua
Tempat ......................................................................................... 70
Tabel 4.5. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Secara
Reverse Forward Otomatis ......................................................... 74
Tabel 4.6. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Hubungan
Star Delta Otomatis ..................................................................... 77
Tabel 4.7. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Secara
Berurutan Otomatis ..................................................................... 80
Tabel 4.8. Percobaan Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa Secara
Bergantian Otomatis .................................................................... 82
Tabel 4.9. Hasil Kinerja Trainer Smart Relay ............................................... 97
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Contoh Smart Relay .................................................................. 13
Gambar 2.2. Arsitektur Smart Relay .............................................................. 15
Gambar 2.3. Prinsip Kerja Smart Relay ......................................................... 16
Gambar 2.4. Zelio Smart Relay SR2E201FU ................................................ 19
Gambar 2.5. Konstruksi Tombol Tekan NO .................................................. 20
Gambar 2.6. Konstruksi Tombol Tekan NC .................................................. 21
Gambar 2.7. Simbol Tombol Tekan ............................................................... 21
Gambar 2.8. Kontaktor Magnet ..................................................................... 22
Gambar 2.9. Simbol Kontaktor Magnet ......................................................... 23
Gambar 2.10. Lampu Indikator ...................................................................... 24
Gambar 2.11. Simbol Lampu Indikator ......................................................... 24
Gambar 2.12. Konstruksi Motor Listrik Induksi 3 Fasa ................................ 25
Gambar 2.13. Miniature Circuit Breaker ....................................................... 26
Gambar 2.14. Simbol Miniature Circuit Breaker .......................................... 26
Gambar 2.15. Thermal Overload Relay ......................................................... 27
Gambar 2.16. Simbol Thermal Overload Relay ............................................ 27
Gambar 2.17. Tampilan Awal Zeliosoft 2 ..................................................... 29
Gambar 2.18. Memulai Software Zeliosoft 2 ................................................. 29
Gambar 2.19. Module Selection ..................................................................... 30
Gambar 2.20. Memilih Kategori Modul Smart Relay .................................... 30
Gambar 2.21. Memilih Tipe Smart Relay ...................................................... 31
xiv
Halaman
Gambar 2.22. Select Extentions ..................................................................... 31
Gambar 2.23. Select The Programming Type ................................................ 32
Gambar 2.24. Ladder Entry ........................................................................... 32
Gambar 2.25. Skema Blok Trainer Smart Relay ........................................... 33
Gambar 2.26. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Direct On Line (DOL) ................................................ 34
Gambar 2.27. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Direct On Line (DOL) ................................................ 35
Gambar 2.28. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Dari Dua Tempat .................................................................... 35
Gambar 2.29. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Dari Dua Tempat .................................................................... 36
Gambar 2.30. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Reverse Forward Otomatis ......................................... 36
Gambar 2.31. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Reverse Forward Otomatis ......................................... 37
Gambar 2.32. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Hubungan Star Delta Otomatis .............................................. 37
Gambar 2.33. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Hubungan Star Delta Otomatis .............................................. 38
Gambar 2.34. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Berurutan Otomatis ..................................................... 38
xv
Halaman
Gambar 2.35. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Berurutan Otomatis ..................................................... 39
Gambar 2.36. Rangkaian Konvensional Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Bergantian Otomatis ................................................... 39
Gambar 2.37. Rangkaian Smart Relay Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa
Secara Bergantian Otomatis ................................................... 40
Gambar 2.38. Kerangka Berpikir ................................................................... 43
Gambar 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development (R&D) ............................................................... 46
Gambar 3.2. Desain Trainer Operasi Motor Listrik Berbasis Smart Relay ... 47
Gambar 4.1. Hasil Trainer Smart Relay ........................................................ 59
Gambar 4.2. Grafik Kriteria Hasil Uji Kelayakan Oleh Ahli ........................ 64
Gambar 4.3. Grafik Kriteria Hasil Tanggapan Siswa .................................... 66
Gambar 4.4. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Secara Direct Online (DOL) .................................................. 67
Gambar 4.5. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Dari Dua Tempat .................................................................... 69
Gambar 4.6. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Secara Reverse Forward Otomatis ......................................... 73
Gambar 4.7. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Hubungan Star Delta Otomatis .............................................. 75
xvi
Halaman
Gambar 4.8. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Secara Berurutan Otomatis ..................................................... 78
Gambar 4.9. Diagram Ladder Menjalankan Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Secara Bergantian Otomatis ................................................... 81
Gambar 4.10. Trainer Hasil Pengembangan .................................................. 89
Gambar 4.11. Zelio Smart Relay SR2E201FU .............................................. 90
Gambar 4.12. MCB 1 Fasa dan MCB 3 Fasa ................................................. 91
Gambar 4.13. Saklar Darurat (Emergency Switch) ........................................ 92
Gambar 4.14. Tombol Tekan (Push Button) .................................................. 92
Gambar 4.15. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor) ............................... 93
Gambar 4.16. Thermal Overload Relay (TOR) ............................................. 94
Gambar 4.17. Lampu Indikator (Indicator Lamp) ......................................... 94
Gambar 4.18. Ampere Meter ......................................................................... 95
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Usulan Topik Skripsi ................................................................. 106
Lampiran 2. Usulan Pembimbing .................................................................. 107
Lampiran 3. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............................ 108
Lampiran 4. Usulan Judul Skripsi .................................................................. 109
Lampiran 5. Laporan Selesai Bimbingan Proposal Skripsi ........................... 110
Lampiran 6. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Skripsi ......................... 111
Lampiran 7. Daftar Hadir Seminar Proposal Skripsi ..................................... 113
Lampiran 8. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ..................................... 114
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian................................................................... 115
Lampiran 10. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian Skripsi 1 ...... 116
Lampiran 11. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian Skripsi 2 ...... 117
Lampiran 12. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian Skripsi 3 ...... 118
Lampiran 13. Daftar Hadir Uji Kelayakan Tanggapan Siswa ....................... 119
Lampiran 14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 120
Lampiran 15. Laporan Selesai Bimbingan Skripsi ........................................ 121
Lampiran 16. Angket Uji Kelayakan Oleh Ahli ............................................ 122
Lampiran 17. Angket Tanggapan Siswa ........................................................ 131
Lampiran 18. Hasil Analisis Angket Uji Kelayakan Oleh Ahli ..................... 136
Lampiran 19. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa ................................ 137
Lampiran 20. Buku Praktikum ....................................................................... 139
Lampiran 21. Dokumentasi ............................................................................ 182
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2
Wonosobo harus mampu menguasai berbagai macam perkembangan
teknologi. Salah satu mata pelajaran yang menuntut siswa untuk menguasai
perkembangan teknologi adalah pada mata pelajaran Instalasi Listrik Tenaga
Otomatis. Mata pelajaran ini akan mempelajari mengenai sistem pengoperasian
motor listrik secara otomatis. Mata pelajaran ini menggunakan alat peraga atau
trainer sebagai media pembelajaran praktikum. Alat peraga atau trainer adalah
alat bantu yang digunakan untuk membantu penjelasan guru dalam
pembahasan materi pembelajaran tertentu (Kurniawan, 2014 : 190). Sementara
itu, menurut Kurniawan (2014 : 176) media pembelajaran dapat diartikan
sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan disampaikan oleh guru dan
dipelajari oleh siswa.
Selama ini di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2
Wonosobo sudah menggunakan media pembelajaran berupa trainer PLC,
namun jumlah trainer yang terbatas membuat proses belajar mengajar kurang
berjalan dengan baik. Selain jumlah trainer yang terbatas, siswa juga hanya
mengetahui satu alat yang diprogram untuk mengendalikan motor listrik secara
otomatis yaitu programmable logic controller (PLC). Untuk mengenalkan alat
yang diprogram sebagai pengendali motor listrik selain PLC, maka perlu
2
dikenalkan smart relay. Smart relay adalah sebuah perangkat relay virtual yang
didesain dari mikrokontroller untuk menggantikan fungsi relay konvensional
pada proses sekuensial (Aripriharta 2014 : 2). Smart relay dalam mata
pelajaran Instalasi Motor Listrik dapat digunakan sebagai kendali
pengoperasian motor listrik yang dapat diprogram menggunakan komputer
maupun langsung diprogram pada smart relaynya.
Dunia industri saat ini sudah banyak yang mengganti penggunaan
kendali konvensional menjadi kendali menggunakan smart relay, karena fitur
pada smart relay dapat menggantikan penggunaan kendali secara
konvensional. Untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai alat yang
diprogram untuk kendali pengoperasian motor listrik selain PLC, maka perlu
dipelajari pemrograman menggunakan smart relay. Pemrograman yang
dipelajari harus didukung dengan media pembelajaran yang dapat
mempermudah siswa dalam memahami pemrograman smart relay yaitu berupa
trainer smart relay untuk pengoperasian motor listrik.
Trainer smart relay sangat diperlukan sebagai penunjang dalam
pembelajaran praktikum, karena pada kurikulum terbaru siswa terlebih dahulu
mempelajari smart relay sebelum mempelajari programmable logic controler
(PLC). Apabila trainer smart relay ini tidak dibuat, maka akan menghambat
pemahaman siswa mengenai programmable logic controller (PLC) sehingga
menyebabkan nilai yang tidak maksimal.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adib Wahyu Prayogi (2017)
berjudul “Rancang Bangun Trainer Programmable Logic Control (PLC) CP1E
3
Sebagai Media Pembelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK N 1 Adiwerna”,
menyebutkan bahwa dari hasil penelitian studi ini menghasilkan trainer
programmable logic control (PLC) tipe CP1E yang hanya digunakan untuk
kendali motor secara direct on line, reverse forward, berurutan dan starting
Y/∆. Perlu adanya penambahan kendali pada trainer ini agar siswa lebih
banyak mengenal kendali motor listrik menggunakan PLC.
Melihat uraian di atas, maka perlu dibuatnya suatu media pembelajaran
berupa trainer smart relay yang digunakan sebagai pengganti trainer
konvensional dan sebagai pelengkap trainer PLC yang sudah ada untuk
mengendalikan motor listrik. Untuk itu dalam penelitian ini mengambil judul
“Rancang Bangun Trainer Operasi Motor Listrik Berbasis Smart Relay
Sebagai Media Pembelajaran Di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 2 Wonosobo”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari
penelitian ini yaitu :
1.2.1 Terbatasnya jumlah trainer PLC yang dapat digunakan siswa untuk
praktikum.
1.2.2 Siswa hanya mengetahui satu alat yang diprogram untuk
mengendalikan motor listrik secara otomatis yaitu programmable
logic controller (PLC) karena smart relay belum mereka ketahui.
4
1.2.3 Adanya inovasi dalam pengendalian motor listrik menggunakan smart
relay sebagai pengganti kendali konvensional.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian
ini lebih berfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun pembatasan masalah
pada penelitian ini adalah :
1.3.1 Smart Relay yang digunakan adalah Zelio Smart Relay Schneider tipe
SR2E201FU.
1.3.2 Pemrograman yang dilakukan hanya pemrograman komputer dengan
menggunakan Software Zeliosoft.
1.3.3 Bahasa pemrograman smart relay yang diujikan adalah jenis ladder
diagram (LD).
1.3.4 Spesifikasi komputer yang digunakan minimal Intel Celeron RAM 2
GB dengan sistem operasi Windows 7, Windows 8 atau Windows 10.
1.3.5 Trainer operasi motor listrik berbasis smart relay ini, hanya
menggunakan output motor listrik tanpa ada alat lain berupa prototype
atau yang lain.
1.3.6 Trainer operasi motor listrik berbasis smart relay yang dibuat hanya
meliputi uji kelayakan, tidak diuji untuk pengaruh prestasi belajar
siswa.
1.3.7 Trainer hanya diuji pada siswa untuk mempraktekkan, karena gambar
rangkaian sudah disediakan.
5
1.3.8 Instansi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
1.3.9 Hasil penelitian ini digunakan sebagai media pembelajaran di Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1 Bagaimana rancang bangun membuat trainer operasi motor listrik
berbasis smart relay sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo ?
1.4.2 Apakah trainer operasi motor listrik berbasis smart relay layak
digunakan sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang hendak
dicapai yaitu :
1.5.1 Rancang bangun trainer operasi motor listrik berbasis smart relay
sebagai media pembelajaran.
1.5.2 Menguji kelayakan trainer operasi motor listrik berbasis smart relay
sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian rancang bangun trainer operasi motor listrik berbasis smart
relay sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 2 Wonosobo ini diharapkan mempunyai manfaat diantaranya :
1.6.1 Dapat digunakan siswa sebagai media pembelajaran di Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
1.6.2 Media pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih luas mengenai operasi motor listrik berbasis
smart relay.
1.6.3 Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari sistem kendali serta
mengetahui berbagai aplikasi penerapannya.
1.6.4 Media pembelajaran ini dapat membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran.
1.6.5 Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk mahasiswa atau
umum dalam pengembangan dan penelitian sesuai dengan disiplin
ilmu masing-masing.
1.6.6 Menambah media pembelajaran berupa trainer operasi motor listrik
di Bengkel Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2
Wonosobo.
7
1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi dari produk yang akan dikembangkan diharapkan sebagai
berikut :
1.7.1 Produk ini dikembangkan sebagai media pembelajaran di Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
1.7.2 Desain trainer yang simple, dengan menggunakan triplek sebagai
tempat komponen dan kerangka dari alumunium dan besi.
1.7.3 Terdapat komponen proteksi untuk trainer tersebut, yaitu MCB 1 fasa,
MCB 3 fasa dan thermal overload relay (TOR).
1.7.4 Terdapat saklar emergancy pada trainer yang berfungsi sebagai saklar
darurat apabila terjadi gangguan.
1.7.5 Terdapat ampere meter pada trainer untuk mengukur arus motor
listrik.
1.7.6 Penggunaan smart relay pada trainer ini dapat digunakan untuk
berbagai macam rangkaian kendali motor listrik.
1.7.7 Pemrograman smart relay di komputer menggunakan software
Zeliosoft 2.
1.7.8 Smart relay yang digunakan mempunyai input tegangan AC 220 volt,
sehingga tidak perlu menggunakan pengubah tegangan AC ke DC
ataupun penaik dan penurun tegangan.
1.7.9 Trainer ini dapat langsung dihubungkan ke motor listrik 3 fasa.
8
1.7.10 Terdapat buku jobsheet trainer yang berisi berbagai macam jenis
rangkaian pengendali motor listrik yang dapat dipraktikkan
menggunakan trainer tersebut.
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.8.1 Asumsi Pengembangan
Dalam penelitian ini, rancang bangun trainer kendali motor listrik
berbasis smart relay sebagai media pembelajaran pada mata kuliah PLC
dan Pneumatic dikembangkan dengan adanya beberapa asumsi, yaitu :
1. Aripriharta (2014 : 2) berpendapat bahwa persaingan teknologi dan
harga yang menyebabkan pabrik pembuat PLC mulai
mengembangkan perangkat kendali logika terjangkau tetapi
kapabilitasnya tidak kalah dengan PLC.
2. Kurniawan (2014 : 178) berpendapat bahwa media pembelajaran
diperlukan disamping untuk wahana penyampaian materi
pembelajaran juga untuk meningkatkan kejelasan pembahasan
materi.
3. Pengembangan media pembelajaran ini dapat mempermudah siswa
dalam menguasai materi pada mata pelajaran Instalasi Listrik
Tenaga Otomatis.
9
1.8.2 Keterbatasan Pengembangan
Pengembangan trainer operasi motor listrik berbasis smart relay
sebagai media pembelajaran ini mempunyai beberapa keterbatasan.
Adapun keterbatasan pengembangan diuraikan sebagai berikut :
1. Pada pengembangan trainer ini hanya sebatas pada trainer untuk
mengoperasikan motor listrik 3 fasa tanpa beban.
2. Keterbatasan pada sasaran ujicoba dan pengembangan, ruang
lingkup pengembangan ini terbatas pada pengembangan trainer
untuk siswa yang sedang mendapat mata pelajaran Instalasi Listrik
Tenaga Otomatis.
3. Keterbatasan trainer ini hanya dapat diprogram menggunakan
software Zeliosoft 2 di komputer, karena smart relay yang
digunakan tidak mendukung untuk pemrograman manual atau
tidak terdapat dekstop untuk pemrograman manual.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi Teoritik
2.1.1 Belajar
Pengertian belajar menurut Rifa’i dan Anni (2012 : 89), belajar
merupakan proses perubahan perilaku, perubahan perilaku yang
dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak (overt behavior) atau
perilaku yang tidak tampak (innert behavior). Perilaku yang tampak
secara kasat mata dapat berupa menulis, membaca, menendang dan
memukul. Sementara itu, perilaku yang tidak tampak atau tidak kasat
mata dapat berupa bernalar, berfikir dan berkhayal. Perubahan perilaku
yang dihasilkan dari belajar bersifat permanen atau bertahan relatif
lama. Perubahan perilaku tidak semuanya hasil dari belajar, namun ada
beberapa perubahan perilaku yang dihasilkan dari faktor kematangan.
Gage dan Berliner (1983 : 252) dalam Rifa’i dan Anni (2012 :
66) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Proses
belajar pada diri individu seseorang dapat terjadi karena disengaja
maupun tidak disengaja. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Nidawati, 2013). Dalam
proses belajar, unsur internal individu ini melibatkan unsur kognitif,
11
afektif (motivasi dan minat) dan psikomotorik, dalam hal ini pancaindra
tempat dimana pesan dan kesan masuk ke dalam sistem kognitif
(Kurniawan, 2014 : 8).
Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil dari belajar adalah
kondisi internal dan kondisi eksternal dari diri individu. Kondisi
internal merupakan kondisi dari fisik individu sedangkan kondisi
eksternal merupakan kondisi dari lingkungan sekitar individu. Menurut
Rifa,i dan Anni (2012 : 82) belajar yang berhasil mempersyaratkan
pendidik memperhatikan kemampuan internal peserta didik dan situasi
stimulus yang berada di luar peserta didik. Sementara itu, menurut
Nidawati (2012) berhasil atau tidaknya seorang anak didik dalam
belajar disebabkan dua faktor yaitu faktor intern yang berasal dari
dalam diri anak didik dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri anak
didik.
2.1.2 Media Pembelajaran
Menurut Imaduddin (2015) media secara harfiah berarti
perantara, peralatan, tempat, sarana, prasarana. Pengertian media
pembelajaran menurut Kurniawan (2014 : 176), media pembelajaran
dapat diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Media pembelajaran
merupakan sebuah wahana yang dapat digunakan oleh seorang guru
dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
12
Kelangsungan proses interaksi yang bersifat edukatif antara peserta
didik dengan guru dalam proses pembelajarannya, membutuhkan
komponen-komponen pendukung yang mencirikan terjadinya interaksi
edukatif (Hanafy, 2014). Media pembelajaran digunakan karena
dengan media pembelajaran ini dapat meningkatkan kejelasan
pembahasan materi yang disampaikan. Pada proses pembelajaran,
media pengajaran merupakan wadah dan penyalur pesan dari sumber
pesan, dalam hal ini guru, kepada penerima pesan, dalam hal ini siswa
(Mahnun, 2012).
Umar (2013) menyatakan media pembelajaran adalah alat,
metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi
antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan pengajaran di sekolah. Pemilihan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai, sehinggan media
pembelajaran yang digunakan benar-benar dapat bermanfaat bagi
siswa.
Terdapat beberapa macam media pembelajaran yang dapat
digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Merujuk
pada modus belajar, ragam media pembelajaran terdiri dari media
audio, visual dan audio visual (Kurniawan, 2014 : 180). Media audio
adalah media yang dalam penyampaiannya menggunakan bentuk suara.
13
Suara dalam hal ini dapat berupa radio, rekaman dan lain-lain. Media
visual adalah media yang dalam penyampaiannya menggunakan bentuk
gambar yang dapat diamati oleh mata. Media audio visual adalah media
yang dalam penyampaiannya menggabungkan media audio dan media
visual, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
2.1.3 Smart Relay
Menurut Aripriharta (2014 : 2) smart relay adalah sebuah
perangkat relay virtual yang didesain dari mikrokontroller untuk
menggantikan fungsi relay konvensional pada proses sekuensial.
Sementara itu, menurut Saputra, dkk (2014) menyatakan bahwa dengan
sebuah smart relay kita dapat merubah cara kerjanya sesuai dengan
keinginan tanpa harus merubah secara wiring (kalau pakai relay) tetapi
cukup dengan merubah pada programnya.
Gambar 2.1. Contoh Smart Relay
(Sumber : www.schneider-electric.co.id)
Smart relay sering disebut sebagai mini PLC, karena fitur-fitur
yang terdapat pada smart relay tidak kalah dengan fitur-fitur yang
14
terdapat pada PLC, bahkan fitur-fitur pada smart relay lebih sederhana.
Memprogram smart relay dapat menggunakan 2 cara, yaitu dengan cara
langsung menggunakan tombol-tombol yang ada pada smart relay yang
didukung dengan tersedianya layar LCD dan dengan menggunakan
sebuah komputer yang terinstall program untuk smart relay (Abdullah
dan Rosma, 2018).
Beberapa jenis smart relay yaitu ZEN yang diproduksi oleh
perusahaan OMRON dan ZELIO yang diproduksi oleh perusahaan
Schneider Telemecanique.
2.1.3.1 Arsitektur Smart Relay
Smart relay terdiri dari dua elemen utama yaitu :
• Sistem I/O
• CPU (Central Processing Unit).
Sistem I/O terdiri dari dua komponen yaitu input interface dan
output interface. Input interface adalah sejumlah terminal
yang digunakan untuk menghubungkan perangkat input
dengan smart relay. Input interface mempunyai tugas utama
untuk menerjemahkan data yang dikirim dari input agar
dimengerti oleh CPU smart relay. Smart relay mempunyai dua
jenis input yaitu input diskrit dan input analog. Input diskrit
digunakan untuk menerima informasi dalam bentuk kode
biner, sedangkan input analog digunakan untuk menerima
15
sinyal analog berupa tegangan kisaran 0 sampai dengan 10
volt.
Output interface adalah sejumlah terminal yang
digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat output
ke smart relay. Perangkat-perangkat output ini menerima data
kendali dari smart relay. Output interface mempunyai tugas
utama untuk menerjemahkan data dari CPU smart relay agar
dimengerti oleh perangkat-perangkat outputnya. Pada
umumnya smart relay mempunyai dua jenis output yaitu
output diskrit (relay) dan output diskrit statis (transistor).
Output diskrit (relay) digunakan untuk mengirim sinyal
kendali dalam bentuk kode biner, sedangkan output diskrit
statis (transistor) digunakan untuk mengirim sinyal kendali
dalam bentuk arus atau tegangan listrik.
Gambar 2.2. Arsitektur Smart Relay
(Sumber : Aripriharta, 2014 : 5)
16
CPU (Central Processing Unit) smart relay tersusun dari
tiga elemen yaitu memori, prosesor dan catu daya. Memori
berfungsi untuk menyimpan data program kendali smart relay,
data yang diterima dari input dan data yang akan dikirim ke
output (Aripriharta, 2014 : 6). Selain memori internal, smart
relay juga mempunyai memori eksternal. Prosesor merupakan
elemen komputasi dari CPU yang berfungsi untuk mengolah
program (Aripriharta, 2014 : 6). Prosesor bertugas untuk
memanipulasi data yang tersimpan pada memori dan
menentukan logika output berdasarkan logika inputnya. Catu
daya berfungsi untuk menyuplai daya listrik ke memori dan
prosesor (Aripriharta, 2014 : 6). Tegangan kerja smart relay
biasanya adalah 12V DC, 24V DC dan 220V AC.
2.1.3.2 Prinsip Kerja Smart Relay
Smart relay menerima sinyal input yang berasal dari
mesin atau proses. Smart relay akan mengatur proses
berdasarkan program yang sudah ditanamkan sebelumnya.
Gambar 2.3. Prinsip Kerja Smart Relay
(Sumber : Aripriharta, 2014 : 7)
17
Smart relay beroperasi menggunakan 3 langkah yang
disebut proses scan. Langkah yang pertama dinamakan read,
yaitu membaca data masukkan yang terkoneksi dengan input
smart relay. Langkah yang kedua dinamakan program excute,
yaitu mengeksekusi program yang sudah tersimpan di memori.
Langkah yang terakhir dinamakan write, yaitu memperbaharui
dan menuliskan program ke smart relay sesuai dengan kondisi
keluaran yang diinginkan.
Bahasa pemrograman yang digunakan pada smart relay
mempunyai dua jenis yaitu ladder diagram (LD) dan function
block diagram (FBD). Ladder diagram dipresentasikan
menggunakan simbol dalam instruksi logikanya. Setiap ladder
terdiri dari satu rung atau lebih dimana setiap rung terdiri dari
satu atau lebih kontak dan koil. Setiap rung pada ladder
diagram disusun secara vertikal sehingga menyerupai anak
tangga (ladder). Instruksi logika dari FBD dipresentasikan
menggunakan diagram balok fungsi-fungsi logika. FBD relatif
lebih sulit dipahami daripada ladder diagram bagi para
pemula.
18
2.1.4 Perangkat Lunak dan Pemrograman Smart Relay
Smart relay diprogram dengan menggunakan PC/laptop melalui
perangkat lunak khusus bawaan dari pabrik pembuatnya. Salah satu
perangkat lunak smart relay yang mudah diperoleh dan bersifat gratis
adalah zeliosoft.
Tabel 2.1. Smart Relay dan Perangkat Lunaknya
(Sumber : Aripriharta, 2014 : 9)
Smart Relay Pabrik Pembuat
Perangkat
Lunak
Keterangan
Zelio
Scheneider
Electric
Zeliosoft Gratis
Pico Allen Bradley Picosoft Shareware
Logo Siemens Logosoft Free Demo
Zen Omron
Zen Support
Soft
Shareware
Salah satu contoh perangkat pemrograman smart relay adalah
SR2USB01. Perangkat ini berfungsi untuk menghubungkan smart relay
zelio ke PC/laptop dengan syarat harus menginstal drivernya.
19
2.1.5 Zelio Smart Relay SR2E201FU
Zelio smart relay merupakan produk smart relay yang dibuat oleh
perusahaan Scheneider Electric. Banyak tipe smart relay yang dibuat
oleh perusahaan Schneider Electric, baik yang bertipe compact maupun
modular. Perbedaan antara tipe compact dengan modular adalah pada
tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat
ditambahkan input dan output, namun hanya terbatas sampai dengan 40
I/O. Salah satu tipe dari zelio smart relay adalah tipe SR2E201FU.
Gambar 2.4. Zelio Smart Relay SR2E201FU
(Sumber : www.schneider-electric.co.id)
Zelio smart relay SR2E201FU merupakan tipe compact dengan
mempunyai 20 I/O dan bekerja pada tegangan 100-240 V AC. Selain
itu, zelio smart relay SR2E201FU juga dilengkapi dengan clock yang
berfungsi sebagai timer yang dapat di-set pada saat-saat tertentu selama
24 jam dalam 1 minggu. Namun, tidak dilengkapi dengan display
sehingga tidak dapat diprogram secara langsung di smart relaynya.
20
2.1.6 Perangkat Pelengkap Smart Relay
2.1.6.1 Peralatan Input
Peralatan input (input device) yang banyak digunakan
sebagai sinyal interface untuk menghubungkan perangkat
input dengan smart relay, dapat berupa saklar-saklar ataupun
sensor-sensor. Pada trainer smart relay ini terdapat peralatan
input, yaitu :
Tombol Tekan (Push Button)
Tombol tekan banyak digunakan pada pengontrolan atau
pengendalian motor listrik 3 fasa. Tombol tekan mempunyai
dua jenis yaitu kontak normal terbuka (Normally Open/NO)
dan kontak normal tertutup (Normally Close/NC).
Gambar 2.5. Konstruksi Tombol Tekan NO
(Sumber : Kemendikbud, 2013 : 54)
21
Gambar 2.6. Konstruksi Tombol Tekan NC
(Sumber : Kemendikbud, 2013 : 55)
Gambar 2.7. Simbol Tombol Tekan
Kontak NO akan menutup jika tombol ditekan dan kontak NC
akan membuka jika tombol ditekan. Tombol tekan NO
digunakan untuk start dengan warna hijau sedangkan tombol
tekan NC digunakan untuk stop dengan warna merah.
2.1.6.2 Peralatan Output
Peralatan output (output device) digunakan untuk
menghubungkan perangkat-perangkat output ke smart relay.
Pada trainer smart relay ini terdapat beberapa peralatan
output, yaitu :
22
Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor)
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar
yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya saklar ini dapat
bekerja apabila ada gaya kemagnetan (Kemendikbud, 2013 :
51). Kumparan pada kontaktor magnet dapat dirancang untuk
arus searah (DC) ataupun arus bolak-balik (AC). Konstruksi
kontaktor magnet yang menggunakan arus bolak-balik (AC)
mempunyai lilitan tambahan yang disebut lilitan hubung
singkat. Menurut Pioh, dkk (2016) kontaktor dirancang untuk
menghubungkan sumber tegangan pada suatu beban listrik,
melalui kontak-kontak yang mampu dialiri arus yang relatif
besar namun memiliki resistansi yang kecil.
Lilitan hubung singkat ini berfungsi untuk menjaga
kontinuitas gaya kemagnetan agar kontaktor magnet dapat
bekerja dengan normal. Tegangan kerja koil antara lain 110 V,
220 V dan 380 V.
Gambar 2.8. Kontaktor Magnet
(Sumber : Kemendikbud, 2013 : 52)
23
Gambar 2.9. Simbol Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet terdiri dari kontak utama dan kontak bantu.
Kontak utama berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
arus dari sumber ke beban sedangkan kontak bantu NO
maupaun NC berfungsi sebagai kontak pengontrolan atau
pengendalian. Berikut kontak-kontak yang terdapat pada
kontaktor magnet :
➢ Kontak utama : Kontak ini terdiri 3 buah kontak NO
dengan nomor terminal (1-2), (3-4), (5-6).
➢ Kontak bantu NO : Kontak bantu NO terdiri dari dua
angka dengan akhiran 3 dan 4. Contoh : (13-14), (33-
34)
➢ Kontak bantu NC : Kontak bantu NC terdiri dari dua
angka dengan akhiran 1 dan 2. Contoh : (21-22), (31-
32)
➢ Koil : Koil diberi simbol A1-A2.
A1 1 3 5
A2 2 4 6
21
22
13
14
24
2.1.6.3 Lampu Indikator
Lampu indikator merupakan komponen yang digunakan
sebagai lampu tanda (Kemendikbud, 2013 : 58). Lampu
indikator dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya
sebagai lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T
atau L1, L2 dan L3. Selain itu, lampu indikator juga digunakan
pada indikasi bekerjanya suatu sistem kendali.
Gambar 2.10. Lampu Indikator
(Sumber : www.google.co.id)
Gambar 2.11. Simbol Lampu Indikator
25
2.1.6.4 Motor Listrik Induksi 3 Fasa
Motor listrik induksi 3 fasa terdiri dari dua jenis yaitu
motor listrik induksi 3 fasa dengan rotor sangkar dan motor
listrik induksi 3 fasa dengan rotor lilit.
Gambar 2.12. Konstruksi Motor Listrik Induksi 3 Fasa
(Sumber : Kemendikbud, 2013 : 13)
Perbedaan motor listrik induksi 3 fasa dengan rotor
sangkar dan motor listrik induksi 3 fasa dengan rotor lilit
terletak pada rotornya. Motor induksi 3 fasa saat mula bekerja
(start) akan menarik arus antara 4-7 arus nominal, karena
motor induksi yang distart seperti mengoperasikan trafo
dengan kumparan sekunder yang keluaranya dihubung
singkat. Hal ini tidak masalah apabila motor listrik berdaya
kurang dari 5 HP, tetapi jika motor listrik berdaya lebih dari 5
HP akan menyebabkan drop tegangan setiap motor listrik
distart.
26
2.1.6.5 Peralatan Proteksi
Peralatan proteksi merupakan peralatan yang digunakan
sebagai peralatan pengaman. Pada trainer smart relay ini
terdapat beberapa peralatan proteksi, yaitu :
1. MCB 1 Fasa dan 3 Fasa
MCB adalah pengaman rangkaian yang dilengkapi
dengan pengaman thermis (bimetal) untuk pengaman
beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik
untuk pengaman hubung singkat (Wibowo, 2014).
Gambar 2.13. Miniature Circuit Breaker
(Sumber : www.schneider-electric.co.id)
Gambar 2.14. Simbol Miniature Circuit Breaker
27
2. Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal overload relay berasal dari kata thermal
yang artinya panas dan overload yang artinya beban lebih,
sehingga alat pengaman ini bekerja apabila terjadi beban
lebih.
Gambar 2.15. Thermal Overload Relay
(Sumber : www.schneider-electric.co.id)
Gambar 2.16. Simbol Thermal Overload Relay
Prinsip kerja thermal overload relay berdasarkan
panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yeng
mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal,
sehingga bimetal akan melengkung (Kemendikbud, 2013
: 56). Thermal overload relay biasanya langsung
digandengkan dengan kontaktor magnet pada kontak 2, 4
dan 6 sebelum dihungkan ke motor listrik. Hal ini
L1 L2 L3 95
T1 T2 T3 96
97
98
28
dilakukan untuk melindungi motor listrik dari kerusakan
akibat beban lebih.
2.1.7 Software Zeliosoft 2
Zeliosoft 2 adalah perangkat lunak (software) yang digunakan
untuk memprogram zelio smart relay yang dirancang oleh perusahaan
Schneider Telemecanique (Abdillah, 2018 : 25). Zeliosoft 2 merupakan
software gratis yang dapat diunduh di website Schneider Electric.
Zeliosoft 2 memiliki beberapa fitur yang handal, yaitu :
1. Diagram ladder dengan dua tampilan, yaitu model elektrik dan
model ladder IEC.
2. Function Block Diagram (FBD).
3. Display dan simulasi.
4. Mode supervisi.
5. Directory remote station (untuk alarm dan sms).
Langkah-langkah memulai zeliosoft 2 setelah diinstal di PC/laptop
untuk membuat sebuah diagram ladder ataupun FBD, adalah sebagai
berikut :
29
1. Tampilan awal ketika akan memulai software zeliosoft 2.
Gambar 2.17. Tampilan Awal Zeliosoft 2
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
2. Memulai menu [File] [New] atau dengan menekan [Ctrl + N].
Selain itu, dapat juga dengan mengklik simbol .
Gambar 2.18. Memulai Software Zeliosoft 2
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
30
3. Setelah itu akan muncul jendela module selection. Pada jendela
ini tersedia pilihan smart relay dengan berbagai fiturnya.
Gambar 2.19. Module Selection
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
4. Pilih salah satu modul smart relay sesuai dengan yang diinginkan
pada tab [Select Module Category], pastikan latar belakang smart
relay yang dipilih berubah menjadi berwarna kuning.
Gambar 2.20. Memilih Kategori Modul Smart Relay
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
31
5. Selanjutnya pilih salah satu tipe modul smart relay.
Gambar 2.21. Memilih Tipe Smart Relay
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
6. Tekan tombol [Next] sehingga akan tampak jendela untuk
memilih tipe extensions.
Gambar 2.22. Select Extensions
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
32
7. Kemudian kembali tekan tombol [Next] untuk menuju jendela
memilih tipe pemrograman.
Gambar 2.23. Select The Programming Type
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
8. Setelah itu, tekan tombol [Next] sehingga akan nampak jendela
untuk memulai membuat diagram ladder. Antarmuka ini
dinamakan ladder entry.
Gambar 2.24. Ladder Entry
(Sumber : Software Zeliosoft 2)
33
2.1.8 Skema Blok Trainer Smart Relay
Gambar 2.25. Skema Blok Trainer Smart Relay
Pada gambar 2.25 dapat dilihat secara umum skema blok trainer
smart relay terdiri dari jalur modul input dan modul output sebagai
penghubung dari peralatan input device ataupun output device. Selain
itu, juga terdapat jalur pemrograman sebagai peripheral antara smart
relay dengan PC/laptop. Peneliti mengembangkan trainer smart relay
ini sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo. Sistem pengendali yang dapat
dipraktikkan menggunakan trainer smart relay ini antara lain
menjalankan motor listrik 3 fasa secara direct on line (DOL),
menjalankan motor listrik 3 fasa dari dua tempat, menjalankan motor
listrik 3 fasa secara reverse-forward otomatis, menjalankan motor
listrik 3 fasa hubungan star-delta otomatis, menjalankan tiga motor
34
listrik 3 fasa secara berurutan otomatis dan menjalankan tiga motor
listrik 3 fasa secara bergantian otomatis.
2.1.9 Kendali Motor Induksi Tiga Fasa
Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan
media smart relay sebagai salah satu media kendali. Pengendalian ini
digunakan untuk mengendalikan operasi motor listrik 3 fasa dengan
berbagai macam rangkaian kendali. Berikut ini adalah pengendalian
operasi motor listrik 3 fasa yang dapat dipraktikkan menggunakan
trainer smart relay ini :
1. Menjalankan motor listrik 3 fasa secara direct on line (DOL)
Rangkaian Kontrol
MCB
TOR
S0
S1K1
K1
R
N
SE
H5
H4
TOR
Gambar 2.26. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa secara direct on line (DOL)
35
Gambar 2.27. Rangkaian smart relay menjalankan motor 3 fasa
secara direct on line (DOL)
2. Menjalankan motor listrik 3 fasa dari dua tempat
TOR
K1
A1
A2
S1.1 S1.2 K1
Rangkaian Kontrol
MCB
S0.1
S0.2
H4
H5
TOR
SE
Gambar 2.28. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa dari dua tempat
36
Gambar 2.29. Rangkaian smart relay menjalankan motor listrik 3
fasa dari dua tempat
3. Menjalankan motor listrik 3 fasa secara reverse-forward otomatis
Rangkaian Kontrol
S1 K2
K2
K1
K1
S0
R
N
H5
MCB
TOR
SE
TOR
H4T1
T1T1 T2 T1
T2
Gambar 2.30. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa secara reverse-fordward otomatis
37
Gambar 2.31. Rangkaian smart relay menjalankan motor listrik 3
fasa secara reverse-fordward otomatis
4. Menjalankan motor listrik 3 fasa hubungan star-delta otomatis
Rangkaian Kontrol
S0
S1
KU TKD
R
N
SE
MCB
TOR
TOR
T
KU
KD KY
T
KYH4
H5
Gambar 2.32. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa hubungan star-delta otomatis
38
Gambar 2.33. Rangkaian smart relay menjalankan motor listrik 3
fasa hubungan star-delta otomatis
5. Menjalankan tiga motor listrik 3 fasa secara berurutan otomatis
Rangkaian Kontrol
S0
S1
K1 T1 K3
R
N
SE
MCB
TOR
1
TOR
1K1
K2H4
H7
T1 K2
T2H5 H6
T2 K3
TOR
2
TOR
3
TOR
2
H8
TOR
3
H9
Gambar 2.34. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa secara berurutan otomatis
39
Gambar 2.35. Rangkaian smart relay menjalankan motor listrik 3
fasa secara berurutan otomatis
6. Menjalankan tiga motor listrik 3 fasa secara bergantian otomatis
Rangkaian Kontrol
S0
S1
K1 T1 K3
R
N
SE
MCB
TOR
TORK1
K2H4
H7
T1 K2
T2H5 H6
T2 K3T3 T3
T3
K2 K3
Gambar 2.36. Rangkaian konvensional menjalankan motor listrik
3 fasa secara bergantian otomatis
40
Gambar 2.37. Rangkaian smart relay menjalankan motor listrik 3
fasa secara bergantian otomatis
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengenai pengembangan trainer operasi motor listrik
berbasis smart relay sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo. Berdasarkan eksplorasi peneliti,
ditemukan beberapa tulisan yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian yang pertama adalah penelitian dari Arif Ainur Rafiq pada
tahun 2017 yang berjudul “Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler
Lampu dan Pendingin Ruangan”. Hasil dari penelitian ini adalah kendali lampu
dan pendingin ruangan kelas menggunakan smart relay, sensor photo control
dan sensor PIR.
Kedua, penelitian dari Jefri Sando Mala Putra, Prabakti Endramawan dan
Agus Hariwibowo pada tahun 2016 yang berjudul “Pembuatan Trainer
Instalasi Motor 3 Phase”. Hasil dari penelitian ini adalah alat praktikum
41
pengendali motor induksi 3 phase yang dapat digunakan untuk
hubungan/rangkaian selain hubungan star delta dan hubungan berurutan.
Ketiga, penelitian dari Dony Susandi, Asep Rachmat, Yudi Samantha
dan Guntur Priyatna pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Mesin
Pemotongan Bahan Baku Genteng dengan Sistem Kendali PLC Logic Smart
Relay (SR3B101FU)“. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah mesin
pemotongan bahan baku genteng dengan sistem kendali PLC logic smart relay
(SR3B101FU) dan menggunakan pneumatic sebagai kendali penggerak dari
mesin ini.
Keempat, penelitian dari Adhi Kusmantoro dan Agus Nuwolo pada tahun
2015 yang berjudul “Pengendali Star Delta pada Pompa Deep Well 3 Fasa 37
KW dengan PLC Zelio SR3B261FU“. Hasil dari penelitian ini adalah
pengujian pengasutan pompa submersible tiga fasa grundfos type SP 46-6
dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Zelio ini
meliputi pengujian dengan DOL dan pengujian pengasutan menggunakan star
delta.
Kelima, penelitian dari Pefrianus Bunga pada tahun 2015 yang berjudul
“Perancangan Sistem Pengendalian Beban Dari Jarak Jauh Menggunakan
Smart Relay“. Hasil dari penelitian ini adalah alat pemutus tenaga atau
pengendalian beban yang dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan
menggunakan smart relay sebagai media pengontrol.
Keenam, penelitian dari Subuh Isnur Haryudo pada tahun 2015 yang
berjudul “Pemanfaatan PLC-Zeliosoft Terintegrasi Sebagai Media
42
Pembelajaran Pengendali Motor Listrik“. Hasil dari penelitian ini adalah
perangkat keras modul latih otomasi industri berbasis PLC yang terintegrasi
dengan antar muka yang populer disebut Human Machine Interface (HMI)
dengan 3 contoh kendali yaitu starting motor induksi dengan sistem DOL
(Direct On Line), starting motor induksi dengan sistem putar kanan-kiri secara
otomatis dan starting motor induksi dengan sistem star-delta secara otomatis.
Ketujuh, penelitian dari Daeng Rahmatullah dan Joko pada tahun 2012
yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Trainer Multifungsi
Pengendali Motor 3 Fasa 220/380 Volt Sistem DOL, F/R, Star-Delta Untuk
Mata Pelajaran Kendali Elektromekanik Siswa SMK“. Hasil dari penelitian ini
adalah trainer multifungsi pengendali motor 3 fasa 220/380 volt dan layak
digunakan sebagai media pembelajaran mengoperasikan motor 3 fasa pada
sistem DOL, F/R dan star-delta dalam pembelajaran mata pelajaran kendali
elektromekanik.
Peneliti akan menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D) dalam penelitiannya, sehingga peneliti akan
mengembangkan hasil dari ketujuh penelitian yang relevan tersebut.
Pengembangan tersebut meliputi dari banyaknya rangkaian kendali motor
listrik, bentuk trainer yang lebih simple dan penambahan ampere meter untuk
mengukur arus motor listrik. Peneliti juga akan membuat buku modul untuk
trainer yang dibuat, agar mempermudah dalam penggunaan trainer tersebut.
43
2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 2.38. Kerangka Berpikir
RANCANG BANGUN TRAINER OPERASI MOTOR
LISTRIK BERBASIS SMART RELAY SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK
INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2
WONOSOBO
Terbatasnya
jumlah trainer
PLC yang dapat
digunakan siswa
untuk praktikum.
Siswa hanya mengetahui satu alat
yang diprogram untuk
mengendalikan motor listrik
secara otomatis yaitu
programmable logic controller
(PLC) karena smart relay belum
mereka ketahui.
Adanya inovasi
dalam pengendalian
motor listrik
menggunakan smart
relay sebagai
pengganti kendali
konvensional.
Bagaimana rancang bangun membuat
trainer operasi motor listrik berbasis
smart relay sebagai media pembelajaran
di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo ?
Apakah trainer operasi motor listrik
berbasis smart relay layak digunakan
sebagai media pembelajaran di Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 2 Wonosobo ?
Rancang bangun trainer
operasi motor listrik berbasis
smart relay sebagai media
pembelajaran.
Menguji kelayakan trainer operasi
motor listrik berbasis smart relay
sebagai media pembelajaran di
Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo.
44
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan hipotesis
berikut : “Rancang bangun trainer operasi motor listrik berbasis smart relay
layak digunakan sebagai media pembelajaran di Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Wonosobo”.
99
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan Tentang Produk
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Rancang bangun trainer operasi motor listrik berbasis smart relay telah
dikerjakan dan telah selesai. Trainer operasi motor listrik berbasis smart
relay ini dilengkapi dengan pengukur arus motor listrik berupa ampere
meter analog yang berjumlah 3 ampere meter.
2. Hasil angket (kuesioner) uji kelayakan trainer smart relay yang telah
diberikan kepada 3 responden guru menyatakan bahwa trainer smart relay
ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Sementara itu,
hasil dari angket (kuesioner) yang diberikan kepada 33 responden siswa
menyatakan bahwa 2 kategori pernyataan dalam angket dinyatakan layak
dan 2 kategori lainnya dinyatakan sangat layak. Sementara itu, dari hasil
pengujian kinerja trainer smart relay yang telah diperoleh, trainer ini
dapat bekerja dengan baik dan layak digunakan sebagai media
pembelajaran. Hal ini terbukti dari hasil pengujian kinerja trainer dari
beberapa rangkaian operasi motor listrik induksi 3 fasa yang dapat dilihat
pada tabel 4.3 - 4.8.
100
5.2 Keterbatasan Hasil Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan sebagai berikut :
1. Papan komponen pada trainer ini yang terbuat dari triplek memiliki daya
tahan yang kurang baik sehingga apabila triplek sudah kropos harus
segera diganti.
2. Smart relay pada trainer ini menggunakan tipe smart relay yang tidak
memiliki display, sehingga tidak dapat diprogram langsung di smart
relaynya atau dapat dikatakan harus menggunakan software di
PC/laptop.
5.3 Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan suatu pengembangan dimana hasil
dari pengembangan ini diharapkan dapat dijadikan suatu parameter dalam
pertimbangan penggunaan media pembelajaran yang mudah dipahami oleh
para siswa. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa akan mempermudah siswa dalam menerima materi.
Dapat dipastikan bahwa hasil dari penelitian ini memiliki implikasi yang
positif bagi berbagai pihak yang terdapat dalam penelitian ini. Hasil penelitian
dan pengembangan ini menyatakan bahwa trainer smart relay ini lebih mudah
dipahami oleh para siswa dan lebih simple dalam penggunaannya daripada
menggunakan panel yang mereka gunakan setiap kali praktek. Hal ini terbukti
dari pernyataan yang ditulis oleh para siswa dalam angket yang diberikan pada
101
saat penelitian. Selain itu, trainer ini juga dilengkapi dengan pengukur arus
atau ampere meter yang biasanya jarang dipasang pada trainer operasi motor
listrik pada umumnya.
Terungkapnya hasil penelitian dari para siswa yang menyatakan bahwa
trainer ini lebih mudah dipahami dan lebih simple dalam penggunaannya,
maka perlu diperhatikan oleh guru atau pengajar untuk memilih media
pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa agar siswa lebih cepat
menerima materi yang diberikan.
5.4 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pada penelitian selanjutnya trainer smart relay ini perlu dikembangkan
lagi dengan menambah berbagai macam rangkaian seperti konveyor, lift,
traffic light dan kendali jarak jauh. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
menambah pengetahuan yang lebih luas mengenai pemanfaatan smart
relay dan pengaplikasiannya.
2. Penggunaan smart relay dapat diganti menggunakan smart relay yang
memiliki display, sehingga siswa dapat memprogram smart relay secara
manual tanpa harus menggunakan PC/laptop.
3. Perlunya penambahan saklar untuk menghidupkan dan mematikan smart
relay, sehingga pada saat menghidupkan MCB, smart relay tidak
langsung hidup.
102
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Margiono. 2018. Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart
Relay). Pontianak : YAYASAN KEMAJUAN TEKNIK.
Abdullah, Azmi. dan Iswadi Hasyim Rosma. 2018. Proteksi Panas Lebih Pada
Generator Berbasiskan Smart Relay. Jom FTEKNIK 5(1) : 1-5.
Ali, Mohamad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung :
ANGKASA.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Edisi Revisi IV. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Aripriharta. 2014. Smart Relay dan Aplikasinya. Yogyakarta : GRAHA ILMU.
Bolton, William. 2004. Programmable Logic Controller. Third Edition. Elsevier
Ltd. The Boulevard, Langford Lane, Kidlington, OX3 1GB, England.
Terjemahan Irzam Harmein. 2004. Programmable Logic Controller (PLC)
Sebuah Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Bunga, Pefrianus., Martinus Pakiding dan Sartje Silimang. 2015. Perancangan
Sistem Pengendalian Beban Dari Jarak Jauh Menggunakan Smart Relay.
E-Journal Teknik Elektro dan Komputer 4(5) : 65-75.
Hanafy, Muh Sain. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan
17(1) : 66-79.
Haryudo, Subuh Isnur. 2014. Pemanfaatan PLC-Zeliosoft Terintegrasi Sebagai
Media Pembelajaran Pengendali Motor Listrik. Prosiding Konvensi
Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke
7. FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. 1061-1067.
Imaduddin, Muhammad. 2015. “Rancang Bangun Trainer Alat Penyortir Barang
Logam dan Non Logam sebagai Media Pembelajaran pada Mata Kuliah
Dasar Sistem Kontrol”. Skripsi. Pendidikan Teknik Elektro S1, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Isnandar, Ahmad Yudha. 2017. “Trainer Refrigerator sebagai Media Pembelajaran
Mata Kuliah Refrigerasi dan Tata Udara di Universitas Negeri Semarang”.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro S1, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Instalasi
Motor Listrik. Semester 3. Jakarta : Pembinaan SMK.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan
Penilaian). Bandung : Alfabeta.
103
Kusmantoro, Adhi. dan Agus Nuwolo. 2017a. Design starting capasitor motor
submersible pump with Zelio SR2B121FU. International Journal of
Advanced Engineering and Technology 1(2) : 16-21.
Mahnun, Nunu. 2012. Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal
Pemikiran Islam 37(1) : 27-33.
Nidawati. 2013. Belajar Dalam Perspektif Psikologi dan Agama. Jurnal Pionir 1(1)
: 13-28.
Pioh, Janeer E.T., Lily S. Patras dan Fielman Lisi. 2016. Pengendalian Motor
Listrik Dari Jarak Jauh Dengan Menggunakan Software Zelio Soft 2 dan
Wifi. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer 5(2) : 77-88.
Prayogi, Adib Wahyu. 2017. “Rancang Bangun Trainer Programmable Logic
Control (PLC) CP1E Sebagai Media Pembelajaran Instalasi Motor Listrik
Di SMK N 1 Adiwerna”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Putra, Jefri Sando Mala, Prabakti Endramawan dan Agus Hariwibowo. 2016.
Pembuatan Trainer Instalasi Motor 3 Phase. JUPITER (Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro) 1(2) : 81-90.
Rachman, Arief dan Slamet Seno Adi. 2017. Modul Programmable Logic
Controller (PLC) menggunakan Cx-Programmer untuk siswa SMK. Edu
Elektrika Journal 1(1) : 1-9.
Rafiq, Arif Ainur. 2017. Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu
dan Pendingin Ruangan. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu
Buana 8(2) : 95-100.
Rahmatullah, Daeng dan Joko. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Trainer
Multifungsi Pengendali Motor 3 Fasa 220/380 Volt Sistem DOL, F/R,
Star-Delta Untuk Mata Pelajaran Kendali Elektromekanik Siswa SMK.
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 1(2) : 131-137.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang :
Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.
Saputra, Ade Chandra., Suwitno dan Amir Hamzah. Rancang Bangun Perbaikan
Faktor Daya Otomatis Berbasis Smart Relay Pada Jaringan Tegangan
Rendah Tiga Fasa. Jom FTEKNIK 1(2) : 1-7.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : TARSITO.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung : Alfabeta.
. 2012a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
104
. 2012b. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Susandi, Dony., Asep Rachmat, Yudi Samantha dan Guntur Priyatna. 2015.
Perancangan Mesin Pemotongan Bahan Baku Genteng Dengan Sistem
Kendali PLC Logic Smart Relay (SR3B101FU). Jurnal J-Ensitec 02(01) :
41-45.
Umar. 2013. MEDIA PENDIDIKAN: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran.
Jurnal Tarbawiyah 10(2) : 126-141.
Wibowo, Sunu Hasta. 2014. Simulasi Pengontrolan Pintu Garasi Otomatis. Jurnal
INTEKNA 14(2) : 102-209.