16
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah microteaching Dosen pengampu : Bpk. Agus Suharmanto Disusun oleh : 1. Sigit Haryadi (5201411057) 2. Dedi sugiarto (5201411058) 3. Fandi Anggar p (5201411059) 4. Andika Yogiswara (5201411061) FAKULTAS TEKNIK

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

RPP ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah microteaching

Dosen pengampu : Bpk. Agus Suharmanto

Disusun oleh :

1. Sigit Haryadi (5201411057)

2. Dedi sugiarto (5201411058)

3. Fandi Anggar p (5201411059)

4. Andika Yogiswara (5201411061)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SMK MAJU JAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Sekolah : SMK Maju Jaya Semarang

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan

Kelas / Semester : X / Genap

Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit (1 x pertemuan)

Kompetensi Inti : Memelihara atau service engine dan komponen-

komponen-nya

Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine

2. mengidentifikasi komponen-komponen engine

Indikator : 1. Mampu mengidentifikasi komponen-komponen

utama engine

2. mampu mengidentifikasi komponen engine

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasikan komponen-komponen utama engine

2. Siswa mampu mengidentifikasikan komponen-komponen engine.

B. Materi Pembelajaran

1. Persiapan engine stand dan perlengkapannya .

C. Metode Pembelajaran

1. Penyampaian Uraian Materi

2. Tugas

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan dalam PembelajaranPKB/EEK

I. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal

Page 3: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kegiatan dalam PembelajaranPKB/EEK

Pembukaan

a. Guru datang tepat waktu

b. Membuka dengan salam dan do’a

c. Absensi kehadiran siswa

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Disiplin

Religius

Motivasi

2. Kegiatan Inti

a. Penyampaian / presentasi uraian materi

b. Menerangkan cara mengidentifikasi nama

komponen engine

c. Menerangkan cara mengukur komponen sesuai

prosedurnya

d. Menerangkan cara mengidentifikasi perkakas yang

diperlukan untuk membersihkan, meluruskan dan

merakit material

e. Menekankan siswa agar mampu memilih jenis dan

ukuran kunci yang akan dipakai untuk melakukan

pembongkaran,pemeriksaan dan pemasangan

f. Memberikan kesempatan kepada anak untuk

memberikan feed back kepada proses

pembelajaran

g. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab

Eksplorasi

Elaborasi

Konfirmasi

Tanggung jawab

3. Kegiatan Akhir/Penutup

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Mengevaluasi dengan mengerjakan soal latihan

c. Menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam

Rasa ingin tahu

E. Buku Pegangan Guru / Siswa

1. New Step Toyota Jilid 1

F. T u g a s

1. Tugas Terstruktur

2. Tugas Non Terstruktur

Page 4: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

G. Penilaian

1. Teknik : Latihan,

2. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis

Pedoman Penskoran :

Kegiatan Skor

1. Tes tentang prosedur pembongkaran,pengukuran dan pemasangan 5

2. Tes tentang spesifiaksi pekerjaan pemeliharaan komponen engine 5

1………………………………………( di isi jenis soal yang diambil dari indikator I )

Pedoman Penskoran :

Kegiatan Skor

1. Persiapan komponen engine yang akan diperiksa/diukur 5

2. sikap kerja persiapan peralatan yang dibutuhkan untuk

pemeriksaan

5

2……………………………………( di isi jenis soal yang diambil dari indikator II )

Pedoman Penskoran :

Skor maksimal :

No.1 = 10

No.2 = 10

Nilai akhir = 10 + 10 X 10

2

= 100

Page 5: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

H. Alat / Sumber/ Bahan Belajar

1. Buku Referensi Engine dan Komponennya

2. Modul

3. Peraga

Semarang, 10 September 2013

Ketua Kompetensi Keahlian Guru pengampu

Drs. Suhartono Andiks Yogiswara, S.Pd

NIP.19600115 198503 1 0110

Page 6: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA ENGINE

Padamesin/engine mobil memiliki komponen-komponen utama yaitu :

1. Block SilinderBlock silinder, atau biasa

disingkat block, dan komponen utama yang dipasang di bagian dalam block mempunyai lubang vertikal yang disebut silinder, dimana jumlahnya bervariasi (ada yang 1 silinder, 2 silinder, 3 silinder, dst). Pada saat kepala silinder dipasang, kepala silinder ini dibaut ke bagian permukaan atas dari block dan menutup ujung bagian atas dari silinder. Gasket khusus tahan panas, disebut gasket kepala silinder, dipasang diantara permukaan block dan kepala silinder

Block biasanya terbuat dari besi tuang atau aluminium. Block mempunyai saluran-saluran tempat aliran pendingin yang berfungsi untuk mencegah engine tidak menjadi terlalu panas. Juga ada saluran-saluran (galleries) yang dicetak di dalam block sebagai tempat aliran oli, yang fungsinya sebagai saluran pelumasan engine.

2. Kepala SilinderKita telah singgung sebelumnya bahwa kepala silinder menyekat bagian

ujung atas silinder. Ini bukan fungsi satu-satunya, maka kali ini kita akan memeriksa peran pentingnya pada cara kerja engine. Fungsi utama kepala silinder adalah untuk menyediakan ruang dimana campuran bahan bakar dan udara dapat dibakar secara efisien. Hal ini dilakukan dengan menyediakan lubang berbentuk khusus atau ruang yang posisinya berada di atas setiap silinder, saat kepala dibaut ke block.

Kepala silinder juga mempunyai saluran-saluran yang disebut ports. Saluran masuk adalah saluran lewat campuran bahan bakar dan udara ke dalam ruang

Page 7: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

pembakaran. Saluran buang adalah saluran pembungan gas bekas dari dalam ruang pembakaran ke dalam system pembuangan. Katup-katup masuk dan buang ini ditempatkan sebagai penyekat terhadap ruang pembakaran dan saluran buang, pada saat katup-katup berada posisi menutup. Manifold masuk (intake manifold) dan manifold buang (exhaust manifold), yaitu pipa yang menyalurkan campuran bahan bakar dan membawa gas bekas keluar dari dalam kepala siinder dibautkan ke sisi kepala silinder, sehingga pipa-pipa tersebut segaris dengan saluran.

Roda gigi penggerak katup dipasang pada bagian atas kepala silinder. Katup-katup dapat digerakkan oleh push rod, seperti telah dijelaskan sebelumnya pada bagian ini, atau dengan alternatif lain, yaitu satu atau lebih camshaft dipasangkan langsung pada kepala silinder yang digerakkan oleh rantai atau sabuk dari bagian ujung crankshaft. Bila susunan ini digunakan, engine dikelompokkan sebagai over head camshaft (overhead cam) engine. Sebagian engine disebut sebagai multivalves engine, ini berarti engine memiliki lebih dari dua katup per silinder.

3. Crankshaft

Fungsi crankshaft adalah untuk merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar. Crankshaft ini terletak di bagian dasar dari block engine pada daerah yang disebut crankcase. Crankshaft disangga oleh bearing dan bearing cap pada

tempatnya di dalam crankcase. Bearing ini disebut bearing utama (main bearing). Connecting rods, yang menghubungkan piston dan crankshaft, terikat pada crankshaft dengan menggunakan sejumlah bearing dan caps. Bearing-bearing ini biasanya disebut big end bearing. Bila crankshaft rusak, jurnalnya dapat digerinda dan dipasang bearing baru sebagai pengganti. Bila mengganti bearing perlu diperhatikan apakah crankshaft telah digerinda (under size), sehingga ukuran bearing yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya. 

4. Flywheel

Pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual (gear box) flywheelnya berukuran besar dan berat yang dibaut ke bagian ujung crankshaft. Ini berfungsi untuk menghaluskan kerja engine dan menyediakan permukaan penggerak untuk kopling. Gigi

Page 8: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

flywheel dipasang pada dudukannya melalui proses pemesinan. Sebuah roda gigi yang kecil di bagian ujung poros motor starter berhubungan dengan gigi-gigi flywheel pada saat motor starter bekerja. Hal ini akan memutar crankshaft dan menghidupkan engine. Flywheel pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis biasa disebut plat penggerak (drive plate). Biasanya lebih tipis dan lebih ringan daripada kendaraan-kendaraan transmisi manual.

5. Connecting Rod (Batang penyambung)

Seperti halnya beberapa bagian lain di dalam engine connecting rod seringkali dikenal dengan singkatan “con rod”. Kita telah mengetahui bahwa fungsi con rod adalah untuk memindahkan gaya yang mendorong piston ke bawah

ke crankshaft, selama proses langkah usaha. Karenanya agar tidak

pecah, con rod haruslah kuat.Rod (batang) mempunyai dua tempat untuk bearing-bearing. Bearing yang

besar ditempatkan pada crankshaft dan bearing yang kecil ditempatkan pada piston. Sebuah pin digunakan untuk menghubungkan piston ke con rod, pin ini disebut piston pin atau gudgeon pin.

6. Piston

Piston memindahkan tekanan hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara melalui con rod ke crankshaft. Biasanya piston-piston dilengkapi dengan tiga ring di sekelilingnya. Dua ring utama adalah ring kompresi. Ring tersebut menyekat celah diantara piston dan dinding silinder. Ring tersebut dirancang untuk mencegah agar gas bertekanan tinggi dari proses pembakaran mengalir

melewati piston.Bila telah lama dipakai ring menjadi aus dan perlu diganti. Demikian juga

silinder bores dapat menjadi aus dan perlu dibor. Untuk alasan tersebut, bila anda menyediakan ring pengganti atau piston dan seperangkat ring, anda perlu memastikan bahwa ukurannya sesuai dengan silinder engine.

Page 9: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Ring ketiga pada piston adalah ring oli. Fungsinya adalah untuk mencegah oli pelumas pada dinding-dinding silinder masuk ke ruang pembakaran. Ring piston yang telah aus di kendaraan seringkali dapat terditeksi melalui emisi gas buang yang berasap. Asap ini disebabkan oleh oli, yang berhasil melampaui piston dan ikut terbakar dalam proses pembakaran. Gudgeon pin yang menghubungkan piston dengan con rod, memungkinkan rod berayun di dalam piston. Sebagai akibatnya ujung bagian bawah con rod dan crankshaft berputar.

7. Camshaft

Camshaft dapat ditempatkan apakah di block silinder atau di kepala silinder, sebagian engine memiliki lebih dari satu camshaft. Namun bagaimanapun juga jumlah camshaft pada engine tidak menjadi masalah, demikian juga dengan penempatannya, fungsi dasar dari camshaft adalah sama, yaitu untuk menggerakkan katup masuk dan katup buang yang

terdapat pada kepala silinder.Camshaft digerakkan oleh seperangkat roda gigi yang terdapat di

crankshaft, roda gigi ini disebuttiming gear. Cara lain digunakan untuk memutar crankshaft dengan menggunakan timing belt danrantai. Camshaft disangga oleh bearing di bagian depan dan belakang dari crankcase. Poros ini biasanya bentuknya tidak simetris, terdapat tonjolan-tonjolan disepanjang poros. Tonjolan ini disebut cam dan terdapat satu untuk setiap katup. Pada saat camshaft berputar satu benda silindris kecil, yang disebut cam follower (atau kadang-kadang disebut lifter atau tappet), mengikuti bentuk cam, kerjanya bergerak naik turun.

Bila katup yang terbuka adalah katup masuk, bentuk cam dan posisinya pada camshaft akan memastikan bahwa katup benar-benar terbuka pada saat piston bergerak ke bawah di dalam silinder, pada langkah masuk. Bentuk cam menjamin katup benar-benar tertutup pada siklus selanjutnya. Dengan cara yang sama bila katup yang dibuka oleh cam adalah katup buang, cam akan membuka katup buang pada saat piston bergerak ke atas pada saat langkah buang, yaitu saat piston bergerak ke bagian atas silinder pada saat langkah buang; memungkinkan katup tetap tertutup pada langkah-langkah berikutnya.

Page 10: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

8. Mekanisme KatupMekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup hubungan

saluran masuk ke ruang bakar dan ruang bakar ke saluran buang, pada saat yang tepat sesuai dengan proses kerja motor.  Mekanisme katup harus menjamin katup tertutup dengan rapat sehingga tidak terjadi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran. Katup juga harus terbuka pada saat yang tepat dengan lebar bukaan yang paling sesuai dengan karakteristik aliran campuran bahan bakar yang masuk maupun aliran gas sisa pembakaran ke knalpot. Kerja dan fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap performa dan karakteristik mesin.

Jenis-jenis katup :

a. Tipe Over Head Valve (OHV)Pada tipe ini penempatan camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm. Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability.

b. Tipe Over Head Camshaft (OHC)Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe ini tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi. Pada tipe ini camshaft ditempatkan di atas kepala silinder dan cam langsung menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak.

Page 11: RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

c. Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)Pada tipe ini, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk dan intake camshaft digerakkan oleh exhaust camshaft melalui sebuah roda gigi seperti pada gambar berikut.

Tipe ini menggunakan dua camshaft yang ditempatkan di atas kepala silinder satu untuk menggerakkan katup masuk dan yang lainnya untuk menggerakkan katup buang. Camshaft secara langsung membuka dan menutup katup-katup tanpa melalui rocker arm. Berat konstruksi menjadi berkurang, membuka dan menutup katup menjadi lebih presisi pada putaran tinggi. Konstruksi tipe ini sangat rumit, namun mempunyai kemampuan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan tipe lainnya.