Upload
orr271091
View
242
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
1/24
Rangkuman Mata Kuliah Analisis
Pengeboran dan Sumur Geotermal
Okky Rizki R.1506694124
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
2/24
Dasar Desain Sumur
Agar mampu menahan tekanan formasidan suhu pada berbagai kondisipengeboran dan operasi dari suatusumur.
Agar mampu mengontrol sepenuhnyaaliran fluida reservoir.
Dari kedua tujuan utama tersebut diharapkan
konstruksi sumur mampu beroperasi dalamwaktu sekurang-kurangnya 30 tahun.
Definisi Tekanan Hidrostat
Konsep Tekanan Formasi
Penentuan Tekanan Batua
1. Tujuan Mendesain Sumur 2. Parameter Forma
Definisi Tekanan Hidrostatis
Adalah tekanan yang disebabk
berat fluida.
Phydrostatic
= x h x (1/144)
Phydrostatic
= Tekanan hidrostatis
= massa jenis fluida (lbs/ft3)
h= ketinggian fluida (ft)
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
3/24
Dasar Desain Sumur
Di lapangan minyak penamaan istilah dansatuan adalah sebagai berikut:
HP= Hydrostatic Pressure (Psi), Phydrostatic
FW= Fluid Weight (lbs/gal or ppg),
TVD= True Vertical Depth (ft), h
Sehingga,
Phydrostatic
= x h x (1/144)
Menjadi,
HP= FW x TVD x (1/144) x (7.48 gal/ft3)
HP= FW x TVD x 0,052
TVD atau True Vertical Depth a
kedalaman yang sebenarnya d
vertikal searah dengan arah gr
Sementara itu ada juga MD (M
adalah kedalaman yang teruku
berarah vertikal).
Apa itu TVD?Definisi Tekanan Hidrostatis
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
4/24
Dasar Desain SumurGrafik di sam
yang menunj
tekanan hidr
kedalaman y
disebut seba
Dengan grafi
dalam meng
menganalisis
sebelum mau
berlangsung
Terlihat garis
menunjukka
dengan dens
adalah 1 g/cc
segar). Garis
menunjukka
semakin bes
membesar.
Definisi Tekanan Hidrostatis
Cara menggunakan grafik, misalnya pada kedalaman 1000 ft dan
massa jenis air 8,65 ppg (garis hijau) maka pada kedalaman tersebut
pore pressure-nya sebesar 0,446 psi/ft x 1000 ft= 446 psi.
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
5/24
Dasar Desain Sumur
Batuan yang berpori akan terisi oleh air, sehingga akanmenyebabkan tekanan hidrostatis.
Normal Pressure: jika air yang mengisi pori batuan airsegar (fresh water) sehingga tekanannya akanmengikuti gradien 0,433 psi/ft.
Abnormal Pressure: gradien tekanan di atas normal
pressure disebabkan karena adanya peningkatan suhudan kedalaman atau bisa juga karena adanya fluidayang terjebak dalam tekanan seal.
Subnormal Pressure: Gradien tekanan di bawahnormal pressure. Tekanan formasi subnormal dapatmengurangi tekanan hidrolik yang diperlukan untukmemecah batuan. Kehadiran tekanan sub-normalsering menimbulkan masalah lost circulation dalampengeboran sumur.
Konsep Tekanan Formasi Pressure vs Depth PlotFormation Pore Pressure Concept
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
6/24
Dasar Desain Sumur
Ketika tekanan hidrolik diterapkan untuk lubang bor, batuan bawah permukaan munTekanan di mana hal ini terjadi disebut tekanan breakdown atau fracture pressure.
Fracture pressure merupakan pertimbangan penting untuk memilih casing seats.
Sebuah pengetahuan tentang tekanan di mana pecah/patah-nya suatu formasi akan suatu kedalaman di dalam sumur penting untuk mendesain sumur dengan baik dan yang sebenarnya.
Ada berbagai metode untuk memperkirakan / memprediksi fracture pressure dan kesecara empiris atau semi-empiris di alam (yaitu, Eaton Korelasi, Hubbert dan Willis PePaling umum, fracture pressure diperkirakan menggunakan data Leakoff Tes.
Konsep Tekanan FormasiFracture Pressure Concept
Leakoff Test (LOT) adalah tes yang menentukan tekanan di mana batu pada kedalampatah.LOT dilakukan setelah serangkaian casing disemen di tempatnya, sebelum pengebor
berikutnya dimulai.
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
7/24
Dasar Desain Sumur
Jadi tekanan dalam lubang bor (sumur)
harus lebih besar dari pore pressure tetapi
lebih kecil dari fracture pressure.
Tekanan dalam lubang bor selamapengeboran ini disetting dengan mengatur
densitas lumpur pengeboran yang digunakan
/ Equivalent Mud Weight (EMW).
Casing Seat Selection
Basic Rules
3. Penentuan Kedalaman Casing
Pore Pressure
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
8/24
Dasar Desain Sumur
1. Membuat grafik pore pres
fracture pressure dalam g
Densitas dengan safety fa
2. Membuat grafik EMW, bisa
top-down atau bottom-up
3. Biasanya akan lebih efekti
biaya pengeboran) jika kita
cara down-top sebab kita
memaksimalkan EMW.
ProsedurCasing Seat Selection
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
9/24
Dasar Desain Sumur
Top Down:
Allows to use higher mud than lowest possible drilling mud to reach TD, and gives
tolerance for uncertainty in being able to reach TD. More flexibility in deeper portio
Good in areas with poorly defined PP/FG (Wildcat Exploration drilling),
Generally results in more steel and therefore more pipe cost.
Bottom Up:
Uses the lowest possible drilling mud to reach TD, and gives the least tolerance in bereach TD. All flexibility is in shallow portion of hole.
Good in areas with well defined PP/FG (Development drilling),
Generally results in the least amount of steel and therefore pipe cost.
Casing Seat Selection
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
10/24
Dasar Desain SumurCasing Seat Selection
Top-Down Bottom-Up
D D i S
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
11/24
30 Conductor Casing: Untuk m
untuk mengedarkan cairan peng
garis aliran ketika pengeboran lu
20 Intermediet Casing: Untuk
sumur yang memadai saat penge
kedalaman yang diinginkan dari "
13-3/8-inch Drilling Liner: seba
pengontrol sumur utama dari seb
menahan semua tekanan yang d
pengeboran, penyelesaian dan p
sumur.
13-3/8-inch Tie-Back: Untuk me
penahanan sementara selama pe
TD yang direncanakan.
10-3/4, 8-5/8 and 7 Perforate
memberikan dukungan mekanik
sumur dan memungkinkan cairan
untuk memasuki lubang sumur.
Peletakkan Casing Shoe: berada dasebelum clay cap dapat mengakibadalam reservoir sehingga menyebatekanan. Jika setelah clay cap (zona lost circulation menyebabkan kessementasi (cementing).
Dasar Desain SumurCasing String Design Objectives
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
12/24
Mempertimbangkan beberapa hal:
1. Expected Production vs Cost
2. Minimum Clearance Area
3. Market Availability
Dasar Desain Sumur
Pemilihan Ukuran CasingStandard vs Big Hole
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
13/24
Well Engineering
Casing Size
Casing Yield Strength : batas
dimana benda elastis menjadi
plastis
Casing weight (ppf)
Casing connection
1. Casing Main Parameter
API Grade Casing/Tubing
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
14/24
Casing Burst Strength:
against failure by high in
differential pressure
Casing Collapse Streng
Strength against failure b
pressure or differential p
Casing tension Strengt
against failure by high te
API Bul. 5C2 / ISO 10400: Performance
properties of Casing and Tubing
API Bul. 5C3 /ISO 10400: Formulas and
calculations for Casing, Tubing, Drill Pipe,
and Line Pipe
Well Engineering1. Casing Strenght Design
Casing strength Casing load * Design factor
2. Casing Performance Properties/ Casing Strength
3. Casing Strength/Failure Mode
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
15/24
Keterangan:
Yp: minimum casing yield strength, psi
t: nominal wall thickness, in.
D: nominal casing OD, in.
Pi: internal pressure, psi
Po: external pressure, psi0.875 allows for API minimum wall.
Well Engineering4. API Burst Strenght
Contoh:
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
16/24
Four formulas to model four types of
collapse according to the range of
tubular OD to wall thickness ratio:
(1) Elastic collapse
(2) Transition collapse
(3) Plastic collapse
(4) Yield strength collapse
Well Engineering4. API Collapse Strenght
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
17/24
Well Engineering
Contoh:
4. API Collapse Strenght
Tentukan DF pada kedalaman 2
Jawab:Casing Collapse Load=0,432x25DF=1950/1082,5=1,8
W ll E i i
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
18/24
Well EngineeringContoh:
5. API Casing Tension Strenght
D illi E i
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
19/24
Drilling Execution
Cable Tools
Auger Rotary Drilling
Jetting
Flame
etc
1. Drilling Process Methodology
AUGER
D illi E i
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
20/24
Drilling Execution
Drilling Bits
Mud Motor
MWD / LWD
Stabilizer
Drill Collar
HWDP
Drill Pipe
2. Drilling String Components
BHA
D illi E ti
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
21/24
Drilling Execution
To hold back formation
fluids (Well control) To support the well bore
wall
To carry the cuttings out of
the well
To cool and lubricate the bit
and drill string.
To transmit data to the
surface. (MWD, mud
logging, etc.)
3. Drilling Fluid Functions
D illi E ti
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
22/24
Drilling ExecutionMUD System
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
23/24
Drilling Execution
Power System
Hoisting System
Rotating System
Hydraulic System
Well Control
4. Drilling Rig Components
Drilling String
Drilling Fluid
7/26/2019 Rangkuman Mata Kuliah Analisis Pemboran dan Sumur Geotermal.pptx.pdf
24/24
Sekian & Terim KasihSemoga Bermanfaat