13
Rangkuman Anatomi, histologi dan fisiologi kulit Anatomi dan histologi 1. Lapisan epidermis a. stratum korneum (lapisan tanduk) - sel gepeng tak berinti - protoplasma berubah menjadi keratin b. stratum lusidum (lapisan bening epidermis) - sel gepeng tak berinti - protoplasma berubah menjadi protein (eleidin) c. stratum granulosum (lapisan berbutir epidermis) - terdiri atas 3-5 lapis sel gepeng berbentuk kasar dan berinti - di dalam sitoplasma terdapat butir-butir keratohialin berwarna biru - inti tampak pucat dan tertimbun butiran granula d. stratum spinosum ( lapisan taju epidermis) - sel poligonal dan bersifat mitosis - protoplasma mengandung glikogen - inti di tengah - terdapat jembatan-jembatan antar sel yang terdiri atas tonofibril atau keratin yang

Rangkuman Tinea Kruris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

Page 1: Rangkuman Tinea Kruris

Rangkuman

Anatomi, histologi dan fisiologi kulit

Anatomi dan histologi

1. Lapisan epidermis

a. stratum korneum (lapisan tanduk)

- sel gepeng tak berinti

- protoplasma berubah menjadi keratin

b. stratum lusidum (lapisan bening epidermis)

- sel gepeng tak berinti

- protoplasma berubah menjadi protein (eleidin)

c. stratum granulosum (lapisan berbutir epidermis)

- terdiri atas 3-5 lapis sel gepeng berbentuk kasar dan berinti

- di dalam sitoplasma terdapat butir-butir keratohialin berwarna biru

- inti tampak pucat dan tertimbun butiran granula

d. stratum spinosum ( lapisan taju epidermis)

- sel poligonal dan bersifat mitosis

- protoplasma mengandung glikogen

- inti di tengah

- terdapat jembatan-jembatan antar sel yang terdiri atas tonofibril atau

keratin yang membentuk penebalan bulat kecil nodulus bizzozero

- diantara sel-selnya terdapat sel Langerhans

e. stratum germinativum (lapisan basal)

- sel kolumnar (kubus) dan bersifat mitosis

- tersusun vertikal pada perbatasan dermo epidermal berbaris seperti

pagar (palisade)

- protoplasma basofilik inti lonjong intercelullar bridge

Page 2: Rangkuman Tinea Kruris

- sel-sel pembentuk melanin (melanosit)

- sel berwarna muda

- basofilik inti gelap

- terdapat butiran pigmen (melanosomes)

2. Lapisan dermis

- Lapisan lebih tebal

- terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat

- terdapat elemen-elemen selular dan folikel rambut

- lapisan berada di bawah epitel

- jaringan ikat agak padat

Lapisan dermis tersusun dari:

a. pars papilare

- membentuk psil-papil yang menonjol ke epidermis

- berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah

- terlihat longgar jaringan lebih banyak mengandung sel daripada serat

b. pars retikularis

- bagian bawah menonjol ke subkutan

- berisi serabut-serabut panjang: kolagen, elastin, retikulin

terdapat adneksa kulit terdiri dari:

1. Kelenjar-kelenjar kulit

- terdapat di lapisan epidermis, terdiri dari:

a. kelenjar keringat (glandula sudorifera)

dibagi 2:

a.1. kelenjar ekrin (yang kecil-kecil)

- terletak dangkal

- sekret yang encer

Page 3: Rangkuman Tinea Kruris

- kelenjar ekrin terbentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan berfungsi

40 minggu setelah kelahiran

- saluran berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit

- terdapat di seluruh permukaan kulit, telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila

a.2. kelenjar apokrin

- terletak lebih besar, lebih dalam dan sekret yang lebih kental

- dipengaruhi oleh saraf adrenergik

- terdapat di aksila, areola mamae, pubis, labia minora, sel telinga luar

- keringat terdiri dari air, elektrolit, asam laktat, glukosa, pH 4-6,8

b. kelenjar palit (glandula sebasea/ kelenjar holokrin)

- terdapat di seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki

- disebut kelenjar palit dikarenakan tidak berlumen dan sekret kelenjar ini basal dari

dekomposisi sel-sel kelenjar

- terletak di samping akar rambut

- bermuara pada lumen akar rambut (folikel rambut)

2. Kuku

- bagian terminal lapisan korneum yang menebal

- kuku tumbuh dari akar kuku dengan kecepatan 1mm/minggu

- sisi kuku aga mencekung dan membentuk alur kuku

- kulit tipis yang menutupi kuku bagian proksimal eponikium

- kulit yang ditutupi bagian kuku bebas hiponikium

3. Rambut

- terdiri atas bagian terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang berada di luar

kulit (batang rambut)

- 2 macam tipe rambut yaitu

lanugo (rambut halus, tak berpigmen, pada bayi)

rambut terminal (lebih tebal, pigmen lebih banyak, terdapat di medula, pada dewasa)

- rambut halus di dahi rambut velus

Page 4: Rangkuman Tinea Kruris

- rambut tumbuh secara :

Siklik 2-6 tahun dengan kecepatan 0,35 mm/hari

Telogen (istirahat beberapa bulan

Katagen (involusi temporer)

- rambut sehat dan berkilau, elastis, tidak mudah patah, menyerap air

3. Lapisan subkutis

- terdapat sel-sel lemak dengan ciri-ciri sel bulat, besar, inti terdesak ke pinggir,

sitoplasma lemak yang bertambah

- sel-selnya dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa

- Lapisan-lapisan sel lemak disebut panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan

makanan dan terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening

Fisiologi

1. Proteksi bantalan lemak

a. gangguan fisis/mekanis: tekanan, gesekan, tarikan

b. gangguan kimiawi: zat-zat kimia: lisol, karbon, asam alkali

c. gangguan bersifat panas: radiasi, sengatan UV

d. gangguan infeksi luar: kuman/ bakteri dan jamur

e. melanosit berperan juga mengadakan tanning

f. pH: 5-6,5 perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri dan jamur

g. proses kreatinisasi sebagai sawar (barrier) mekanis

2. Absorpsi

- cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap dan yang larut lemak

- permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air ikut mengambil bagian pada fungsi

respirasi

- Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh:

Tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, metabolisme, jenis vehikulum

Page 5: Rangkuman Tinea Kruris

- dapat melalui celah-celah antar sel (lebih banyak) dan menembus sel-sel epidermis/

muara saluran kelenjar

3. Ekskresi zat-zat yang tidak berguna lagi bagi tubuh kita/ sisa metabolisme NaCl,

urea, asam urat, amonia

4. Persepsi

- Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik pada dermis dan subkutis

a. panas: badan-badan ruffini di dermis dan subkutis

b. dingin: badan-badan krause di dermis

c. rabaan; badan-badan meissner di papila dermis dan merkel ranvier di epidermis

d. tekanan: badan-badan paccini di epidermis

5. Penaturan suhu tubuh (termoregulasi

- kulit mengeluarkan keringat dan mengerutkan(otot berkontraksi) pembuluh darah

kulit

- kulit kaya akan pembuluh darah sehinnga mendapat nutrisi yang baik

- pada bayi pembuluh darah belum terbentuk sempurna sehingga terjadi

ekstravasasi cairan terlihat lebih edematosa mengandung air dan Na

6. Pembentukan pigmen (melanosit)

- terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf

- Jumlah melanosit dan besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan

warna kulit ras maupun individu

- merlanosomes dibentuk oleh alat golgi+enzim tirosinase ion Cu dan O2

- melanosomes dipengaruhi oleh pajanan terhadap sinar matahari

- pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit dan ke lapisan kulit

melalui sel melanifag (melanofor)

Page 6: Rangkuman Tinea Kruris

-warna kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, reduksi dan oksidasi Hb serta

karoten

7. Keratinisasi

- lapisan epidermis terdiri dari: sel keratinosit, sel langerhans, melanosit

- keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan ke lapisan atas

menjadi lapisan spinosum kemudian membelah lagi dan berpindah ke lapisan atas, sel

semakin gepen dan bergranula menjadi lapisan granulosum dan semakin ke lapisan

atas inti menghilang akhirnya keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf

- menurut Maltosy: keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi lapisan tanduk

(14-21 hari)

8. Pembentukan Vitamin D

Dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol

Page 7: Rangkuman Tinea Kruris

Patofisiologi

Faktor eksogen : obesitas , penularan melalui handuk dengan penderita

Infeksi jamur trichophyton

Reaksi inflamasi

Efloresensi kulit berupa gatal, eritema, papul, vesikel,hiperpigmentasi, skuama, lesi batas tegas

Gatal, eritema, papul, vesikel : karena vasodilatasi terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler menyebabkan kemerahan pada kulit (eritema), mediator histamin keluar (gatal), sel radang pindah dari intravaskuler ke interstisial (papul), cairan pindah dari intravaskuler ke interstisial (vesikel)

Hiperpigmentasi dan skuama : karena enzim keratinase dari jamur trichophyton yang mencerna keratin menyebabkan lapisan epidermis menipis dan penumpukan melanosit (hiperpigmentasi) dan terjadi kecepatan mitosis sel basal di epidermis karena stratum korneum menipis (skuama)

Batas tegas : ciri khas dermatofitosis karena pertumbuhan jamur membentuk pola radial di stratum korneum

Ditambah dengan adanya pemakaian obat irasional obat betametason valerat (kortikosteroid) yang mempunyai efek

Antiinflamasi imunosupresif

Hanya menghambat gejala gatalnya saja tidak menekan pertumbuhan dari jamurnya akibatnya lesi menyebar luas.

Page 8: Rangkuman Tinea Kruris

Eflor primer

- makula- papul- plak - nodulus- nodus- vesikel- pustul- bula- urtika- kista- tumor- eritema

eflor sekunder

- krusta- erosi- ekskoriasi- ulkus- sikatriks- abses- skuama- guma- likenifikasi- keloid- rhegaden

eflor khusus

- akne- eksantema- milia- komedo- purpura

ukuran : miliar, lentikular, numular, plakatsusunan : liniar, anular,korimbiformis, arsinar, polisiklik

Page 9: Rangkuman Tinea Kruris
Page 10: Rangkuman Tinea Kruris