9
Rangkuman CB Interpersonal Development JN CB INTERPERSONAL DEVELOPMENT BAB 2 ORANG LAIN SEBAGAI SESAMA Esensi hidup kita (jati diri) sebagai manusia dapat dibentuk dalam kebersamaan dengan orang lain. Karl Marx mengemukakan bahwa sosiabilitas merupakan salah satu hakekat dasar dari manusia Mengapa kita harus membangun hubungan etis dengan orang lain? Oleh karena kemanusiaan, ekspresi diri dan kemajuan hidup kita sangat bergantung pada kehadiran orang lain, maka sikap etis yang paling penting adalah sikap hormat, adil dan jujur. Menurut Levinas dalam melakukan hubungan etis dengan orang lain harus berdasarkan keadilan dan kebaikan Menurut Huijbers kita berkewajiban untuk mengorbankan diri demi keselamatan orang lain Tanpa orang lain kita akan merasa kesepian, tidak bisa mengaktualisasi diri, tidak bisa mengembangkan diri, tidak bisa mengenali diri sendiri bahkan kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain. Untuk menghadapi rasa kesepian, perlu diciptakan suatu hidup bersama yang lebih harmonis dengan menonjolkan nila-nilai rohani dan kekeluargaan sehingga tercipta sikap-sikap positif, seperti : - Orang yang merasa sepi ingin menghilangkan rasa sepi dengan menghayati hidup bersama orang lain Orang lain memiliki peran penting dalam kehidupan kita karena kita hanya akan berkembang bila bersama dengan orang lain. Hanya dengan bersama orang lain kita dapat mengenal diri kita dan menghayati hidup kita. BAB 3 JARINGAN SOSIAL Jaringan sosial adalah membangun dan memelihara hubungan pribadi dan profesional untuk menciptakan sebuah rantai informasi, kontak atau dukungan. Dalam dunia bisnis jaringan sosial bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan dengan orang-orang yang berkaitan dengan bisnis kita. Jaringan yang efektif terjadi antara 2 orang atau lebih yang membangun komunikasi dengan menemukan kepentingan bersama melalui komunikasi 2 arah, telepon, tulisan, atau alat-alat elektronik. Hakekat Jaringan Sosial :

Rangkuman Uts CB Semester 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Character Building

Citation preview

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    CB INTERPERSONAL DEVELOPMENT

    BAB 2

    ORANG LAIN SEBAGAI SESAMA

    Esensi hidup kita (jati diri) sebagai manusia dapat dibentuk dalam kebersamaan

    dengan orang lain.

    Karl Marx mengemukakan bahwa sosiabilitas merupakan salah satu hakekat dasar

    dari manusia

    Mengapa kita harus membangun hubungan etis dengan orang lain? Oleh karena

    kemanusiaan, ekspresi diri dan kemajuan hidup kita sangat bergantung pada

    kehadiran orang lain, maka sikap etis yang paling penting adalah sikap hormat, adil

    dan jujur.

    Menurut Levinas dalam melakukan hubungan etis dengan orang lain harus

    berdasarkan keadilan dan kebaikan

    Menurut Huijbers kita berkewajiban untuk mengorbankan diri demi keselamatan

    orang lain

    Tanpa orang lain kita akan merasa kesepian, tidak bisa mengaktualisasi diri, t idak bisa

    mengembangkan diri, tidak bisa mengenali diri sendiri bahkan kita bukan siapa-siapa

    tanpa orang lain.

    Untuk menghadapi rasa kesepian, perlu diciptakan suatu hidup bersama yang lebih

    harmonis dengan menonjolkan nila-nilai rohani dan kekeluargaan sehingga tercipta

    sikap-sikap positif, seperti :

    - Orang yang merasa sepi ingin menghilangkan rasa sepi dengan menghayati hidup

    bersama orang lain

    Orang lain memiliki peran penting dalam kehidupan kita karena kita hanya akan

    berkembang bila bersama dengan orang lain. Hanya dengan bersama orang lain kita

    dapat mengenal diri kita dan menghayati hidup kita.

    BAB 3

    JARINGAN SOSIAL

    Jaringan sosial adalah membangun dan memelihara hubungan pribadi dan profesional

    untuk menciptakan sebuah rantai informasi, kontak atau dukungan.

    Dalam dunia bisnis jaringan sosial bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara

    hubungan dengan orang-orang yang berkaitan dengan bisnis kita.

    Jaringan yang efektif terjadi antara 2 orang atau lebih yang membangun komunikasi

    dengan menemukan kepentingan bersama melalui komunikasi 2 arah, telepon, tulisan,

    atau alat-alat elektronik.

    Hakekat Jaringan Sosial :

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    1. Hubungan sosial berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan ini dipertahankan oleh

    norma yang mengikat kedua belah pihak

    2. Melalui media hubungan sosial menjad kerjasama, bukan bekerja bersama-sama

    3. Kerjasama yang terjalin diharapkan kuat menahan beban bersama

    Fungsi fungsi jaringan :

    - Menciptakan dan mengembangkan jaringan memberikan keuntungan profesional

    bagi individu dan organisasi

    - Jaringan berguna untuk membantu mencari peluang-peluang karir

    - Jaringan mempercepat pencapaian karir dalam organisasi atau berpindah ke

    organisasi lainnya

    - Jaringan dapat meningkatkan informasi terhadap sumber daya yang tersedia

    - Jaringan membantu mengembangkan ide-ide baru

    Tantangan Jaringan Sosial

    1. Kurangnya rasa harga diri dan percaya diri dalam kemampuan personal

    2. Menunggu untuk mencapai cita-cita tanpa bantuan orang lain

    3. Terlalu memperhatikan informasi yang kompetitif

    Strategi untuk mengembangkan jaringan yang efektif

    - Kembangkan jaringan kerja

    - Memelihara hubungan yang baik dengan orang lain

    - Bertanggung jawab

    Hubungan kita dengan orang lain merupakan suatu bentuk jaringan, dengan adanya

    jaringan kita akan memperoleh informasi mengenai hal penting yang ingin kita

    peroleh.

    Orang yang tidak memiliki kemampuan ekonomi yang baik, namun memiliki jaringan

    sosial yang baik, maka orang itu akan lebih besar kemungkinannya untuk sukses.

    BAB 4

    NILAI DAN NORMA SOSIAL

    Nilai adalah tentang benar atau salah, baik atau buruk, dan apa yang di inginkan atau

    tidak di inginkan oleh kebudayaan tertentu

    Nilai adalah sesuatu yang kita harapkan. Semakin bernilai akan semakin berusaha

    untuk mendapatkannya, begitupula sebaliknya.

    Norma mengandung ide-ide tentang kewajiban dan keharusan. Norma berkaitan

    dengan nilai yang terkandung dalam struktur sosial. Norma memuat sanksi-sanksi

    tertentu terhadap orang yang melanggarnya

    Jenis-jenis norma

    Mores (Adat-Istiadat)

    Prinsip-prinsip yang dihargai. Adat istiadat biasanya berlaku untuk siapapun dan

    dalam situasi apapun. Pelanggaran adat istiadat akan memprovokasi sanksi

    negatif yang kuat dari orang lain

    Folkways (Etiket)

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Berkaitan dengan bagaimana berperilaku. Tidak memiliki signifikansi moral,

    namun menentukan kredibilitas diri kita dihadapan orang lain.

    Contoh : hormat kepada orang yang lebih tua, mendahulukan orang tua untuk

    menempati kursi penumpang bis

    Norma Moral

    Berkaitan dengan baik buruknya manusia. Norma moral seringkali dipakai untuk

    mengukur kebaikan seseorang. Menurut Suseno, terdapat 3 prinsip moral dasar :

    - Prinsip sikap baik

    Berhubungan dengan orang lain dengan sikap yang positif

    - Prinsip keadilan

    Memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya

    - Prinsip hormat terhadap diri sendiri

    Wajib memperlakukan diri sebagai sesiatu yang bernilai pada diri sendiri

    Norma Hukum

    Merupakan norma bersifat formal, positif, tertulis, diundangkan dan bersifat

    memaksa orang lain untuk berperilaku sesuai ketentuan yang ada dan

    penyimpangannya memiliki hukuman yang telah ditetapkan.

    Fungsi norma sosial adalah :

    a. Menentukan standar dalam berperilaku

    b. Menentukan standar untuk penghargaan ataupun sanksiatas pelanggaran norma

    Norma terbentuk berdasarkan kebudayaan masing-masing pribadi sehingga seringkali

    berbeda antara kelompok satu dengan lainnya.

    Hubungan nilai dan norma

    1. Norma menampakan suatu nilai

    Ketika kita berhadapan dengan suatu norma, maka kita sedang berhadapan dengan

    suatu nilai yang harus dilindungi.

    Contoh : saat kita tidak korupsi maka kita menghayati nilai keadilan

    2. Norma sebagai pelindung nilai

    Norma menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial, karena

    dengan adanya norma kita dapat mempertahankan nilai. Norma tanpa nilai tidak

    bermakna

    Norma merupakan dasar kehidupan dan kerja sama sosial. Norma mengikat perilaku

    setiap masyarakat dan menuntun bagaimana orang harus berperilaku. Norma bersifat

    dinamis karena adanya norma yang selalu dikritisi.

    Bab 5

    Relasi Lintas Budaya dan Keberagaman

    Keberagaman adalah perbedaan dan persamaan di sepanjang dimensi yang meliputi

    usia, agama, ras, suku bangsa, gender, pendidikan, kepribadian, dll

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Dimensi-Dimensi keberagaman :

    Agama

    Mempelajari gejala keragaan maupun kejiwaan. Meliputi sistem kepercayaan,

    sistem upacara keagamaan, emosi keagamaan, dll.

    Budaya

    Budaya tidak diperoleh manusia melalui warisan biologis tetapi tumbuh melalui

    masyarakat yang terbuka. Perbedaan budaya tersebut dapat mempengaruhi

    komunikasi di antar masyarakat dari kebudayaan yang berbeda.

    Perbedaan Ideologi

    Dilihat dari aspek ideologi, masyarakat memiliki kedudukan yang berbeda-beda

    sehingga berbeda-beda pula peranannya dalam struktur ideologi.

    Perbedaan Gender

    Gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial pada laki-laki dan

    perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada

    perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang

    apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2004: 19).

    Keberagaman Ras dan Etnis

    Ras merupakan suatu kategoris sosial yang didasarkan pada ciri-ciri biologis

    dibedakan berdasarkan dari warna kulit, tekstur rambut, bentuk muka dan tubuh.

    Etnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan,

    adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan. etnis

    mengacu pada warisan budaya dari kelompok orang tertentu.

    Tantangan dalam keberagaman

    Prasangka

    Prasangka adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu atau

    kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain yang belum dibuktikan

    kebenarannya.

    Misalnya Anda tidak mau bekerja sama dengan seseorang, hanya karena orang

    tersebut berasal dari agama yang berbeda. Anda beranggapan bahwa agama lain

    memiliki sifat-sifat yang tidak sesuai dengan pandangan, nilai-nilai atau norma yang

    Anda anut bahkan Anda beranggapan bahwa orang tersebut tidak bisa dipercaya, tidak

    bertanggung jawab, dan berbagai prasangka buruk lainnya.

    Etnosentrisme

    Menurut Zastrow (1999) etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan untuk

    memandang norma-norma dan nilai dalam kelompok budayanya sebagai suatu yang

    mutlak dan digunakan sebagai standar untuk mengukur dan bertindak terhadap semua

    kebudayaan yang lain.

    Stereotipe

    Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang berdasarkan persepsi pribadi.

    Contoh stereotipe yaitu perempuan itu lemah, laki-laki berpikir secara logis, orang

    gemuk berarti suka makan, dan lain-lain.

    Diskriminasi

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan seperti pembatasan, pelecehan,

    atau pengucilan yang langsung maupun tak langsung didasarkan pada perbedaan

    manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status

    ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik.

    Pelecehan

    Dapat dilakukan baik secara verbal (melalui kata-kata) maupun secara fisik

    menyerang pribadi lain karena keanggotaannya dalam sebuah kelompok tertentu

    Komunikasi

    Hambatan persepsi budaya dan bahasa perlu diatasi agar dapat bekerja di dalam

    keberagaman.

    Mengatasi tantangan komunikasi lintas budaya

    - Sensitif pada fakta keberagaman budaya

    Dengan kesadaran diri kita dapat dengan mudah mengenali tantangan-tantangan

    tersebut dan menyesuaikan diri.

    - Tunjukkan rasa hormat kepada semua orang

    Perilaku yang sopan dan hormat, dan diberlakukan sama pada setiap orang tentu

    akan mengurangi masalah lintas-budaya

    - Jujur

    Ungkapkan maksud yang jelas dan jujur, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman

    atau penyampaian maksud yang tidak diinginkan. Kejujuran adalah kunci utama

    terjadinya keharmonisan.

    - Berbicara pelan dan jelas

    Berbicara terlalu cepat akan membuat lawan bicara kesulitan mencerna informasi

    yang diberikan.

    - Sensitif komunikasi non-verbal

    Bahasa tubuh, gerakan tangan perlu diperhatikan dengan peka untuk memperjelas

    maksud pembicaraan.

    Sikap yang tepat terhadap keberagaman adalah menerima keberagaman itu dengan

    memperlakukan orang secara adil, tanpa membedakan latar belakang secara

    sosiologis, gender,biologis, psikologis, dll

    2 alasan menerima keberagaman adalah

    Organisasi yang terbuka terhadap perbedaan jauh lebih kompetitif

    Secara etis menegaskan jati diri kita sebagai individu yang unik

    BAB 6

    MENGELOLA KONFLIK

    Menurut Janasz konflik adalah situasi dimana tujuan-tujuan, pengetahuan, atau emosi

    dalam kelompok yang bertentangan satu dengan lainnya.

    Fungsi konflik :

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Positif bersifat fungsional dan mendukung atau dapat menguntungkan

    organisasi,ciri-ciri konflik bersifat positif :

    - Increased involvement

    Setiap anggota berkesempatan untuk mengembangkan cita-cita, pandangan,

    pendapat supaya mendapat wawasan yang lebih luas

    - Increased cohesion

    Anggota dapat membangun ikatan yang kuat dengan mempelajari

    bagaimana mengatasi perbedaan

    - Increased innovation and creativity

    Anggota didorong untuk mengemukakan pendapat di hadapan orang lain.

    Dengan cara ini solusi-solusi terhadap masalahdapat ditemukan dan dicapai

    secara kreatif

    Negatif bersifat disfungsional, menghambat kinerja organisasi. Konflik ini

    cenderung menyebabkan tekanan dan kecemasan, membuat orang menjadi

    tidak dapat mengambil keputusan, hilangnya harga diri, ciri-ciri konflik

    bersifat negatif :

    - Unresolve anger

    Kemarahan atau kecemasan antar anggota kelompok yang tidak

    diselesaikan dengan baik dapat membunuh organisasi secara perlahan

    - Personality clashes

    Anggota lebih mementingkan kepentingan sendiri

    - Low self esteem or self confiident

    Anggota kurang peka terhadap diri atau identitas mereka sebagai akibat dari

    konflik

    - Unfinished businesss

    Anggota memiliki perhatian yang tidak fokus

    Sumber konflik interpersonal

    Terbatasnya sumber daya

    Perbedaan dalam cita-cita/tujuan

    Misscomunication

    Perbedaan dalam sikap, nilai, persepsi dan gaya

    Strategi Management Konflik

    a. Menghindar

    Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik

    tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan

    akibat yang akan ditimbulkannya.

    a. Mengakomodasi

    Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan

    masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka

    untuk membuat keputusan.

    b. Kompetisi

    Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak

    informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak

    ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu

    konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan

    keamanan.

    c. Kompromi atau Negosiasi

    Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang

    bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan

    semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

    d. Memecahkan masalah atau kolaborasi

    Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan

    kerja yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat

    untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

    Teknik mencegah konflik :

    Team Building

    Menyediakan pelatihan yang menyangkut ketrampilan team-building sehingga

    dapat mengurangi terjadinya konflik. Team-building menyangkut tentang

    menetapkan tujuan yang jelas, mengklarifikasi harapan team, merencanakan

    proyek, dll

    Diversity Training

    Diversity training diperlukan untuk dapat menanamkan pengertian yang dalam

    tentang perbedaan kepada karyawannya

    Resource Allocation

    Mengalokasikan sumber daya secara transparan dan adil dapat mencegah

    terjadinya konflik

    Open Communication

    Komunikasiyang terbuka dapat mencegah konflik

    Managing others expectation

    Memberikan pandangan/pemikiran kita kepada orang lain dapat mencegah

    terjadinya konflik

    Sumber konflik adalah keberagaman dalam berbagai dimensi kehidupan manusia.

    Sikap yang manusiawi terhadap konflik adalah mengelolanya untuk menjadi sesuatu

    yang produktif, inovatif dan kreatif.

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Bab 7

    Komunikasi Interpersonal

    Menurut Emery, Ault and Agee (1963) komunikasi merupakan seni menyampaikan

    informasi, gagasan, dan sikapdari seseorang kepada orang lain

    Komunikasi tidak hanya meliputi kata-kata, tetapi juga melalui bahasa tubuh.

    Elemen-elemen komunikasi :

    1. Sender

    2. Messages

    3. Channels rute yang ditempuh oleh sebuah pesan. Berupa media elektronik,

    majalah, surat kabar

    4. Receiver

    5. Feedback respon yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam

    peristiwa komunikasi

    6. Noise segala sesuatu yang mengganggu komunikasi

    7. Environment lingkungan dimana komunikasi terjadi

    Proses komunikasi

    Komunikasi non verbal

    Postur tubuh

    Gerakan tangan

    Ekspresi wajah

    Kualitas suara

    Tantangan berkomunikasi :

  • Rangkuman CB Interpersonal Development

    JN

    Lingkungan yang terlalu gaduh

    Perbedaan budaya dan latar belakang sosial

    Waktu yang kurang tepat

    Tantangan kepercayaan dan kredibilitas

    Informasi yang overload

    Komunikasi asertif adalah komunikasi dimana Anda berbicara mengenai hak-hak

    Anda dan sambil mempertimbangkan hak dan perasaan orang lain. Komunikasi asertif

    meliputi kebijaksanaan, kejujuran, fairness.

    Komunikasi yang efektif harus memperhatikan makna dalam ekspresi yang terlihat.

    Salah satu komponen untuk meningkatkan saling pengertian dan pemahaman adalah

    ketrampilan untuk saling mendengarkan satu dengan yang lainnya.

    BAB 2BAB 3BAB 4Bab 5BAB 6Bab 7