reaksi_alkana_alkena

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Untuk X2

Citation preview

1.

Pembuatan alkanaAda beberapa cara pembuatan alkana antara lain : a) Sintesa Wurtz 2RX + 2Na RR + NaXeter ker ing

2CH3CH2Br + 2Na CH3CH2 CH2CH3 + 2NaBreter ker ing

etil bromida

butana

Rantai alkana yang terbentuk lebih panjang. b) Sintesa Grignard RX + Mg

eter ker ing

RMgX

RMgX + H2O R H + MgOHX CH3CH2Br + Mg etil bromida

eter ker ing

CH3CH2 MgBr etil magnesium bromida MgOHBr Mg hidroksi bromida

CH3CH2 MgBr + H2O CH3CH3 + etana Rantai alkana yang terbentuk tetap.

c)

Adisi H2 pada alkena dan alkunaNi

CH3 CH3 CH2 = CH2 + H2 etena etana CH2 = CH2+H2 Ni CH2 = CH2+H2 CH3 CH3 etuna etena etana Rantai alkana yang terbentuk tetap.d) Sintesa Dumas RCOONa + NaOH RH + Na2CO3 CH3COONa + NaOH CH4 + Na2CO3 natrium asetat metana Rantai alkana yang terbentuk lebih pendek.

2.

Sifat alkanaAlkana merupakan zat yang sukar bereaksi sehingga disebut paraffin yang berarti memiliki afinitas kecil. Alkana dapat mengalami reaksi pembakaran, substitusi, dan cracking (pemutusan rantai alkana menjadi hidrokarbon dengan rantai karbon lebih pendek atau hidrokarbon tidak jenuh). a. Reaksi pembakaran CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O b. Reaksi substitusi CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl CH3Cl + Cl2 CHCl3 + HCl c. Cracking C14H30 C7H16 + C7H14

3.

Pembuatan AlkenaAlkena dapat dibuat dari reaksi eliminasi alkohol atau halogen alkana.

170180 alkena + H2O C 170 180C CH3CH2OH+H2SO4 CH2 =CH2+ H2O b. RX + KOH alkohol alkena + KX + H2O CH3CH2Br+KOH alkohol CH2 =CH2+KBr + H2O a.ROH + H2SO4

4.

Sifat AlkenaPada alkena terdapat satu ikatan rangkap sehingga memungkinkan terjadi reaksi adisi dan oksidasi.

a. b. c.

R-CH=CH2 + H2

Ni

alkana

R-CH=CH2 + X2 dihalogen alkana. R-CH=CH2 + HX R-CHX CH3 Halogen alkana (aturan Markovnikov : X- masuk pada atom C yang lebih positif, biasanya yang mengikat atom H lebih sedikit, kecuali bila ada pengaruh gugus lain yang berpengaruh terhadap muatan atom C pada ikatan rangkap) Jika kedua atom C yang tak jenuh mengikat atom-atom H yang sama banyaknya, maka berlaku aturan SaytzewWegner yang menyatakan bahwa bagian negatif dari zat yang diadisi selalu diikat oleh atom C yang mengikat gugus alkil yang paling sederhana. + -

CH3-CH2-CH=CH-CH3 + HX CH3-CH2-CHX CH2-CH3 Urutan Gugus pendorong elektron ((CH3)3C- > (CH3)2CH- > CH3-CH2-CH2-

> CH3-CH2- > CH3-

REAKSI-REAKSI SENYAWA HIDROKARBONReaksi senyawa hidrokarbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa hidrokarbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi,oksidasi dan eliminasi. 1. Reaksi

Subtitusi

Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh. Contoh: Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)

2. Reaksi

Adisi

Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, senyawa alkena atau senyaw alkuna, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (yang kaya semakin kaya). Contoh:

3. Reaksi

Eliminasi

Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi. Contoh: Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.

4. Reaksi

Oksidasi

Apabila senyawa alkana dibakar menggunakan oksigen, senyawa yang dihasilkan ialah karbon dioksida dan air. Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi oksidasi atau pembakaran. Sebagai contoh: C2H6 + 3,5 O2--------------> 2CO2 + 3H2O

Adisi HX pada alkena tak simetris bersifat regio selektif (Regio bhs Latin artinya arah) karena H+ dari HX menjadi terikat pada atom C yang telah lebih banyak mengikat hidrogen. Alasan selektivitas ini bahwa jalur adisi ini menghasilkan karbokation-antara yang lebih stabil dari antara dua yang mungkin. . + + CH3 - CH = CH2 + H X [CH3-CH2 C+H2] karbokation primer kurang stabil + + CH3 - CH = CH2 + H X [CH3 - C+H CH3] karbokation sekunder lebih stabil Urutan kestabilan karbokation : teriser > sekunder > primer. Karbokation primer: tak stabil dan berenergi tinggi. Karbokation sekunder: lebih stabil dan berenergi rendah

H+d.

Cl-

CH3-CH = CH2 [CH3-C+H - CH3] CH3-CHCl - CH3 Pereaksi Bayer R CH = CH2 + O + H2O R CH CH2 | | OH OH alkena alkandiol Oksidasi R CH = CH2 dengan oksidator kuat RCOH + HCOH Aldehid Formal dehid

e.

5. Pembuatan AlkunaAlkuna dapat dibuat dari reaksi eliminasi dihalogen alkana R CH CH2X +2KOH alkohol | X Alkohol R CH2 CHX + 2KOH | X + R C CH2KX +2H2O

R C + 2KX +2H2O CH

6. Sifat AlkunaAdanya ikatan ganda tiga memungkinkan alkuna mengalami reaksi adisi, baik adisi dengan H2, X2, maupun HX. Adisi dengan HX memenuhi aturan Markonikov seperti pada alkena. CH CH + H2CH2 = CH2 CH2 = CH2 + H2 CH3 CH3 CH CH + Br2CHBr = CHBr CHBr = CHBr + Br2 CHBr2 CHBr2 CH CH + HBr CH2 = CHBr CH2 = CHBr + HBr CH3 CHBr2

Gas etuna / asetilenaGas asetilena dapat dibuat dengan pembakaran tidak sempurna metana atau mereaksikan kalsium karbida dengan air. a. 4CH4 + 3O2 2C2H2 + 6H2O metana asetilena / etuna

C C+ H2O CH CH + Ca(OH)2 kalsium karbida/batu karbid Gas yang dihasilkan pada reaksi batu karbid dengan air tidak sedap (bau busuk) karena adanya gas fosfin (PH 3) yang mencampuri gas asetilena. Gas asetilena sendiri memiliki aroma sedikit harum. Gas fosfin selain berbau busuk memiliki sifat racun. Gas asetilena umumnya digunakan untuk mengelas besi dan baja. Adapun sifat-sifat gas etuna / asetilena adalah sebagai berikut : 1) HC CH + 2[Ag(NH3)]2+ Ag C C Ag(s) + 2NH4+

b.Ca

2) 3) 4)

HC CH + 2CuCl Cu C C Cu (s) + 2HCl HC CH + H2O Hg CH3CHO asetaldehid/etanal2+

HC CH P .TPo lim erisasi

Isoalkana CH3 CH3 CH CnH2n+1 Neoalkana CH3 CH3 C CnH2n+1 CH3

CH3 I CH3 CH CH3 Isobutana CH3 | CH3 C CH3 | CH3 neopentana

CH3 I CH3 CH CH2 CH3 isopentana CH3 | CH3 C CH2 CH3 | CH3 neoheksana

Isoalkana CH3 CH3 CH CnH2n+1

Neoalkana CH3 CH3 C CnH2n+1 CH3

CH3 I CH3 CH CH3 Isobutana

CH3 I CH3 CH CH2 CH3 isopentana

CH3 | CH3 C CH3 | CH3 neopentana

CH3 | CH3 C CH2 CH3 | CH3 neoheksana

Tata nama Trivial