10
BAB II PEMURNIAN MINYAK CENGKEH I DENGAN METODE DISTILASI A. TUJUAN Mahasiswa dapat memurnikan minyak cengkeh dengan metode redistilasi B. DASAR TEORI Minyak astsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan banyak digunakan dalam industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai jual dari minyak atsiri sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen utamnya. Minyak atsiri di Indonesia sebagian besar masih diusahakan oleh masyarakat awam, sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Kualitas atau mutu minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing-masing minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya Adanya bahan-bahan asing tersebut dengan sendirinya akan merusak mutu minyak atsiri yang bersangkutan. Bila tidak memenuhi persyaratan mutu, maka nilai jual minyak tersebut akan jauh lebih murah. Untuk meningkatkan kualitas

redistilasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

Citation preview

BAB IIPEMURNIAN MINYAK CENGKEH I DENGAN METODE DISTILASIA. TUJUAN

Mahasiswa dapat memurnikan minyak cengkeh dengan metode redistilasiB. DASAR TEORI

Minyak astsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan banyak digunakan dalam industri sebagai pemberi aroma dan rasa. Nilai jual dari minyak atsiri sangat ditentukan oleh kualitas minyak dan kadar komponen utamnya. Minyak atsiri di Indonesia sebagian besar masih diusahakan oleh masyarakat awam, sehingga minyak yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Kualitas atau mutu minyak atsiri ditentukan oleh karakteristik alamiah dari masing-masing minyak tersebut dan bahan-bahan asing yang tercampur di dalamnya Adanya bahan-bahan asing tersebut dengan sendirinya akan merusak mutu minyak atsiri yang bersangkutan. Bila tidak memenuhi persyaratan mutu, maka nilai jual minyak tersebut akan jauh lebih murah. Untuk meningkatkan kualitas minyak dan nilai jualnya, bisa dengan beberapa proses pemurnian baik secara fisika ataupun kimia. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian bisa meningkatkan kualitas minyak tersebut, terutama dalam hal warna, sifat fsikokimia dan kadar komponen utamanya. Proses pemurnian yang akan dibahas adalah untuk pemurnian minyak nilam, akar wangi, kenanga, dan daun cengkeh. Dari proses pemurnian bisa dihasilkan minyak yang lebih cerah dan karakteristiknya memenuhi persyaratan mutu standar.

Teknik penyulingan minyak atsiri yang selama ini diusahakan para petani, masih dilakukan secara sederhana dan belum menggunakan teknik penyulingan secara baik dan benar. Selain itu, penanganan hasil setelah produksi belum dilakukan secara maksimal, seperti pemisahan minyak setelah penyulingan, wadah yang digunakan , penyimpanan yang tidak benar, maka akan terjadi proses-proses yang tidak diinginkan, yaitu oksidasi, hidrolisa ataupun polimerisasi. Biasanya minyak yang dihasilkan akan terlihat lebih gelap dan berwarna kehitaman atau sedikit kehijauan akibat kontaminasi dari logam Fe dan Cu. Hal ini akan berpengaruh terhadap sifat kimia minyak. Untuk itu, proses penyulingan minyak yang lebih baik dan benar perlu diketahui secara lebih rinci, sehingga minyak yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan mutu yang ada.

Tabel 1. Karakteristik Minyak Cengkeh

Sifat Fisik-KimiaKeterangan

Flash Point

Boiling Point

Specific Grafity

Warna

Kelarutan

Densitas

Indeks Bias

Kelarutan dalam methanol

Penyimpanan104oC

250oC

1,064 g

Tidak berwarna terhadap cahaya kuning

Larut dalam methanol dan dietil eter

1,025-1,0609 g/mL

1,52-1,54

1:2

Suhu dingin, kering dan tertutup

Proses pemurnian bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu secara fisika dan kimia. Hal ini terkait dengan sifat minyak atsiri yang terdiri dari berbagai komponen kimia dan secara alami terbentuk pada tanaman sesuai tipe komponen yang berbeda dari setiap tanaman.( Davis et al.,2006). Proses pemurnian secara fisika dihasilkan (redestilation) dan distilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan. Dalam proses secara fisika, yaitu metode redestilasi adalah menyuling ulang ninyak atsiri dengan menambahkan air pada perbandingan minyak dan air sekitar 1 : 5 dalam labu alas destilasi, kemudian campuran didestilasi, minyak yang dihasilkan akan terlihat lebih jernih. Untuk distilasi fraksinasi akan jauh lebih baik karena komponen kimia dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya (Sulaswaty dan Wahyuningsih, 2001). Komponen kimia yang terpisahkan sesuai dengan golongannya. C. PROSEDUR KERJA1. Alat

a. Labu distilasi 250 mlb. Kompor Listrikc. Adaptor

d. Kondensor liebige. Erlenmeyer 125 mlf. Gelas ukur 100 mlg. Beaker Gelash. Mixer 2. Bahan

a. Minyak Cengkeh 25 ml

b. Aquades 125 ml

Gambar 1. Rangkaian Alat Distilasi3. Cara Kerja

Gambar 2. Skema kerja pemurnian minyak cengkeh4. Data Pengamatan NoPerlakuanPengamatan

1.Minyak cengkeh, diukur 25 mlMinyak cengkeh warna coklat keruh

2.Ditambahkan aquades 125 ml dan diaduk dengan menggunakan mixerCampuran warna putih keruh

3.Campuran didistilasi 2 jamPelarut menguap pada suhu 80C, menit ke-14 Distilat = 110 ml

Bottom = 15 ml

4.5. Minyak dan aquades pada bottom dipisahkan dengan corong pisahDiuji absorbansinya menggunakan spektrofotometerDibandingkan dengan kelompok sebelumnyaDidapat aquades = 5 mL,

Total aquades = 115 ml

Minyak cengkeh = 3 ml

Total minyak cengkeh = 18 ml

Absorbansi = 1,647Absorbansi = 0,558

D. PEMBAHASANMinyak cengkeh dapat dimurnikan dengan cara redistilasi. Pelarut yang digunakan dalam pemurnian minyak cengkeh adalah aquades. Aquades yang ditambahkan berfungsi sebagai pelarut minyak cengkeh, salah satu syarat pelarut adalah titik didih pelarut harus lebih rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan agar zat tersebut tidak terurai (kotz,2006:435-436). Aquades memiliki titik didih 100oC yang lebih rendah dari minyak cengkeh yaitu 235oC. Kemudian, campuran tersebut dimixer. Tujuan pemixeran adalah untuk membuat campuran homogen antara minyak cengkeh dengan aquades. Campuran minyak cengkeh dimasukkan ke dalam labu distilasi kemudian di distilasi hingga 2 jam. Pada saat distilasi zat-zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu. Minyak cengkeh ikut terbawa ke distilat karena panas pada kompor listrik sangat tinggi mengakibatkan minyak cengkeh yang berada dibawah labu alas bulat naik ke atas permukaan dan ikut terbawa aquades menjadi distilat. Minyak cengkeh kemudian dipisahkan dari aquades menggunakan corong pisah. Minyak cengkeh hasil pemurnian bewarna coklat keruh dengan volume 18 ml, diuji menggunakan spektrofotometer, didapatkan panjang gelombang 1,647 lebih besar daripada panjang gelombang kelompok sebelumnya, yaitu 0,558. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi minyak cengkeh dari kelompok kami lebih pekat dari pada minyak cengkeh hasil redistilasi kelompok sebelumnya.E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Minyak cengkeh dapat dimurnikan dengan metode redistilasib. Minyak cengkeh yang dihasilkan berwarna coklat keruh dengan volume 18 ml.2. Saran

a. Pada saat mendistilasi, campuran minyak cengkeh dengan aquades sebaiknya diaduk terus dengan menggunakan stirrer agar minyak cengkeh dan aquades tetap homogen.F. DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Teknik Kimia. 2013. Petunjuk Praktikum Pemurnian Bahan. Teknik Kimia. UNNES.

Brown, G.G., 1978., Unit Operation, Charles E. Turttle Co., Inc., Tokyo.

Treybal, R.E., 1981, Mass Transfer Operation, 3rd. Ed., Mc Graw Hill Inc., Tokyo.

Distilat (Aquades)

Campuran minyak cengkeh dan aquades

Distilasi selama 3 jam

Minyak cengkeh 25 ml

Aquades 125 mL

Mixer selama 20 menit

Bottom (minyak cengkeh dan aquades

Minyak cengkeh

Aquades

Absorbansi minyak cengkeh

Dipisahkan dengan corong pisah

Diukur absorbansinya