Refarat Danang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjhjhj

Citation preview

2.5. Diagnosis dan Suspek Meningitis TuberkulosaDiagnosis ataupun suspek meningitis TB memerlukan gejala dan tandameningitis yang disertai klinis yang mengarahkan ke infeksi tuberkulosa dan padahasil foto rontgen toraks serta cairan serebrospinalis menunjukkan infeksi olehMycobacterium tuberculosis. Meningitis tuberkulosa dapat terjadi melalui 2tahapan. Tahap pertama adalah ketika basil My cobacterium tuberculosis masukmelalui inhalasi droplet menyebabkan infeksi terlokalisasi di paru denganpenyebaran ke limfonodi regional. Basil tersebut dapat masuk ke jaringanmeningen atau parenkim otak membentuk lesi metastatik kaseosa focisubependimalyang disebut rich foci. Tahap kedua adalah bertambahnya ukuran richfoci sampai kemudian ruptur ke dalam ruang subarachnoid dan mengakibatkanmeningitis (29).Meningitis tuberkulosa merupakan bentuk tuberkulosis paling fatal danmenimbulkan gejala sisa yang permanen, oleh karena itu, dibutuhkan diagnosisdan terapi yang segera. Penyakit ini merupakan tuberkulosis ekstrapulmonerkelima yang sering dijumpai dan diperkirakan sekitar 5,2% dari semua kasustuberkulosis ekstrapulmoner serta 0,7% dari semua kasus tuberkulosis. Gejalaklinis saat akut adalah defisit saraf kranial, nyeri kepala, meningismus, danperubahan status mental. Gejala prodromal yang dapat dijumpai adalah nyerikepala, muntah, fotofobia, dan demam (29).xixTabel 2.5.1 Kriteria diagnosis untuk klasifikasi diagnosis meningitis TB (20)Xx

Berdasarkan tabel di atas, diagnosis kemungkinan meningitis TB(probable) adalah apabila didapatkan skor antara 10 sampai 12. Diagnosismungkin bisa meningitis TB (possible) jika skor di atas 6 di bawah 10. Penilaiancairan serebrospinalis pada pasien dengan meningitis TB dapat menunjukkanwarna yang jernih, pleocytosis sedang dengan peningkatan pada limfosit,peningkatan kandungan protein dan konsentrasi glukosa yang sangat rendah.Penemuan ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan penemuan meningitisbakterial lain, yaitu pada meningitis bakterial tipikal penemuan pada cairanserebrospinalis adalah berwarna keruh putih, pleocytosis yang sangat tinggi dandengan peningkatan pada neutrofil (20).Pada meningitis TB, sering ditemukan glukosa pada cairan serebrospinalisdi bawah 5 mg/dl dengan warna yang jernih, hitung jenis sel darah putihmenunjukkan peningkatan limfosit sebesar 50% atau lebih pada 50 sampai 500 perL sel darah putih di dalam cairan serebrospinalis. Kandungan protein di atas 1g/L dan glukosa kurang dari 2.2 mmol/L. Namun pada beberapa kasus bisaditemukan hasil penemuan laboratorium yang berbeda. Untuk meyakinkandiagnosis meningitis TB, tes cairan serebrospinalis lain baru-baru ini telahdikembangkan. Salah satunya adalah evaluasi adenosine deaminase activity(ADA), pengukuran interferon-gamma (IFN-) yang dikeluarkan oleh limfosit,deteksi antigen dan antibodi bakteri M.tuberculosis dan immunocytochemicalstaining of mycobacterial antigens (ISMA) pada sitoplasma makrofag CSF (20).xxiTes aktivitas ADA merupakan rapid test yang menampilkan proliferasi dandiferensiasi limfosit sebagai hasil dari aktivasi imunitas yang diperantarai sel (cellmediatedimmunity) terhadap infeksi bakteri M.tuberculosis (23,24). AktivitasADA tidak dapat membedakan meningitis TB dengan meningitis bakterial lainnya,tapi aktivitas dari ADA dapat menjadi informasi tambahan yang berguna untukmenyingkirkan diagnosis meningitis yang diakibatkan selain bakteri. Nilai ADAdari 1 sampai 4 U/L (sensitivitas >93% dan spesifitas 8 U/L (sensitivitas 59% dan spesifitas>96%) dapat membantu menegakkan diagnosis meningitis TB (p