26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur merupakan suatu proses fisiologi komplek yang terdiri dari stage 1–4 disebut nonrapi d eye movement sleep (NREM) dan stage 5 disebut rapid eye movement sl eep (REM) !ebi " dar i separ u" ti dur total ada la" st age NREM sedangkan #$–%5& adala" stage REM 'eberapa ta"un terak"ir banyak penelitian yang mempelaari fisi ologi tidur dan gangguan gangguan tidur seper ti obstructive  sleep apnea (*+,) Ternyata -5& gangguan napas saat tidur adala" obst ruksi saluran napas atas dan 5& ada la" gan ggu an sistem saraf pus at .an ggu an  pernapasan saat tidur dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas Morbiditas  pada *+, dapat dibagi kepada tiga kategori yaitu neurobe"avioral kardiovaskular dan pertumbu"an somatik 1 Obstru ctive sleep-dis ord ered breat hing mer upaka n gangguan yang ser ing  pada anak Mendengkur bernafas melalui mulut da n obstructive sleep apnea (*+,) merupakan antara penyebab utama orang tua memba/a anak0anak mereka untuk  berobat ianggarkan prevalensi mendengkur pada anak adala" %01#& manakala *+, seki tar 101 $& den gan fr eku ens i tert inggi pad a usia #0 5 ta"un 1# 2elu"an mendengkur pada anak sering dikelu"kan pada *+, dengan prevalensi 30#& % *+, dikaitkan dengan adany a "ipert rofi adenotonsilar peny akit neur omus kul ar dan abnormalitas kraniofasial #% 1

refarat osas.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 1/26

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidur merupakan suatu proses fisiologi komplek yang terdiri dari stage 1–4

disebut nonrapid eye movement sleep (NREM) dan stage 5 disebut rapid eye

movement sleep (REM) !ebi" dari separu" tidur total adala" stage NREM

sedangkan #$–%5& adala" stage REM 'eberapa ta"un terak"ir banyak penelitian

yang mempelaari fisiologi tidur dan gangguan gangguan tidur seperti obstructive

 sleep apnea  (*+,) Ternyata -5& gangguan napas saat tidur adala" obstruksi

saluran napas atas dan 5& adala" gangguan sistem saraf pusat .angguan

 pernapasan saat tidur dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas Morbiditas

 pada *+, dapat dibagi kepada tiga kategori yaitu neurobe"avioral kardiovaskular 

dan pertumbu"an somatik1

Obstructive sleep-disordered breathing merupakan gangguan yang sering

 pada anak Mendengkur bernafas melalui mulut dan obstructive sleep apnea (*+,)

merupakan antara penyebab utama orang tua memba/a anak0anak mereka untuk 

 berobat ianggarkan prevalensi mendengkur pada anak adala" %01#& manakala

*+, sekitar 101$& dengan frekuensi tertinggi pada usia #05 ta"un1#2elu"an

mendengkur pada anak sering dikelu"kan pada *+, dengan prevalensi 30#&%*+,

dikaitkan dengan adanya "ipertrofi adenotonsilar penyakit neuromuskular dan

abnormalitas kraniofasial#%

1

Page 2: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 2/26

revalensi *+, pada anak0anak sekitar %& dengan frekuensi tertinggi pada

usia #05 ta"un enyebab utama *+, pada anak0anak adala" "ipertrofi tonsil dan

adenoid tetapi dapat uga akibat kelainan struktur fasial seperti pada sindroma ierre

Robin dan o/n

.angguan bernapas saat tidur menyebabkan timbulnya geala klinis yang

 ber"ubungan dengan tidur men6akup mendengkur upper airway resistance

 syndrome atau  obstrutive sleep apnea/hipopnea syndrome (*+,7+) revalensi

gangguan bernapas saat tidur pada anak0anak adala" 11& sedangkan perkiraan *+,

 pada usia prasekola" sekitar 10%&103 

enyebab tersering gangguan bernapas saat tidur pada anak0anak adala"

"ipertrofi adenoid atau adenotonsilitis kronis 'eberapa penelitian menemukan

adanya perbaikan gangguan bernapas saat tidur setela" adenotonsilektomi10- ari

 penelitian dan 6atatan klinis yang ada anak0anak dengan gangguan bernapas saat

tidur mempunyai dampak serius pada kualitas "idupnya10- enelitian yang tela"

dilakukan ole" a +ilva dkk menunukkan adanya perbaikan kualitas "idup pada

anak yang menderita gangguan bernapas saat tidur setela" %$ "ari

 pas6aadenoidektomi atau adenotonsilektomi enelitian ole" e +erres dkk 

memperli"atkan perbaikan kualitas "idup teradi 4 minggu setela" adenoidektomi

atau adenotonsilektomi

2

Page 3: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 3/26

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

.angguan napas saat tidur menggambarkan abnormalitas respirasi selama

tidur dengan kelu"an dengkuran ringan sampai obstructive sleep apnea (*+,) yang

mengan6am i/a 2arakteristiknya adala" obstruksi saluran napas yang

menyebabkan episode "ipoksia arteri berulang dan arausal   (teraga) sebagai "asil

 peningkatan upaya respirasi Tiga sindrom yang saling ber"ubungan adala" upper 

airway resistance syndrome  (8,R+) obstructive sleep hypopnea  dan obstructive

 sleep apnea1

*+, uga dikenali dengan obstructive sleep apnea syndrome (*+,+) dimana

adanya gangguan pernafasan se/aktu tidur yang dikarakteristikkan dengan obstruksi

 alan nafas partial yang lama ( prolonged partial airway obstruction) dan9atau

obstruksi total yang intermittent yang mengganggu ventilasi yang normal se/aktu

tidur dan menganggu pola tidur yang normal4 .angguan "enti nafas ini biasanya

teradi karena adanya obstruksi alan nafas5  *bstru6tive sleep apnea iala"

ter"entinya aliran udara di "idung dan mulut pada saat tidur dan lamanya lebi" dari

lebi" dari 1$ detik teradi berulang kali dapat men6apai #$0:$ kali per am dan

disertai dengan penurunan saturasi oksigen lebi" dari 4&:

Obstructive sleep apnea merupakan bagian dari sindrom "enti nafas +indrom

"enti napas saat tidur dibagi menadi % tipe yaitu tipe sentral tipe obstruksi dan tipe

3

Page 4: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 4/26

6ampuran ada tipe sentral teradi aliran udara ini disebabkan ber"entinya upaya

 bernapas selama beberapa saat akibat otak gagal mengirimkan sinyal ke diafragma

danotot dada untuk memperta"ankan siklus pernapasan +edangkan pada tipe

obstruksiteradi "ambatan aliran udara ke paru0paru Mendengkur adala" tanda

 pernapasan abnormal yang teradi akibat obstruksisebagian se"ingga aliran udara

yang masuk akan menggetarkan palatum molle dan aringan lunak sekitarnya

2eadaan ini dipermuda" dengan relaksasi lida" uvula danotot di saluran napas

 bagian atas *bstruksi dapat teradi sebagian ("ipopnea) atau total(apnea)15

2.2 Epidei!l!gi

Obstructive sleep apnea syndrome lebi" sering teradi vada de/aa daripada

anak 2ebiasaan mendengkur didapat pada masa anak0anak dan teradi pada 0-&

anak prasekola" dan anak usia sekola" .angguan bernapas selama tidur didapatkan

 pada kira0kira $01$%& anak berusia405 ta"un Obstructive sleep apnea syndrome

teradi pada anak di semua usia tremasuk neonatus1

ada neonatus insiden apnea sekitar #5& pada bayi dengan berat badan la"ir 

; 1$$$ gram <nsiden tertinggi teradi pada usia %0: ta"un karena pada usia itu

sering teradi "ipertrofi tonsil dan adenoid ada anak keadian *+,+ tidak 

 ber"ubungan dengan enis kelamin

4

Page 5: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 5/26

2." Eti!l!gi

Etiologi teradinya *+,+ pada anak antara lain akibat "ipertrofi

adenoid dan tonsil disproporsi kraniofasial obesitas 1:- 7ipertrofi adenoid

dan tonsil merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan *+,+ pada

anak 8kuran adenoid dan tonsil tidak berbanding lurus dengan berat

ringannya *+,+ Terdapat anak dengan "ipertrofi adenoid yang 6ukup besar

namun *+,+ yang teradi masi" ringan anak lain dengan pembesaran

adenoid ringan menunukkan geala *+,+ yang 6ukup berat 7ipertrofi

adenoid dan tonsil dapat uga menyebabkan penyulit pada anak dengan

kelainan dasar tulang =alaupun pada sebagian besar anak *+,+ membaik 

setela" dilakukan adenotonsilektomi namun sebagian ke6il akan menetap

setela" dioperasi ada suatu penelitian sebagian ke6il anak dengan *+,+

yang tela" ber"asil diatasi dengan operasi adenotonsilektomi kemudian

mengalami rekurensi gealanya selama masa remaa-11

,nak dengan anomali kraniofasial yang mengalami penyempitan

struktur saluran nafas yang nyata (mikrognasi dan midface hypoplasia) akan

mengalami *+,+ ada anak dengan disproporsi kraniofasial dapat

menyebabkan sumbatan saluran nafas meskipun tanpa disertai "ipertrofi

adenoid11#-

+ala" satu penyebab *+,+ yang lain adala" obesitas ada de/asa

obesitas merupakan penyebab utama *+,+ sedangkan pada anak obesitas

5

Page 6: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 6/26

 bukan sebagai penyebab utama Mekanisme teradinya *+,+ pada obesitas

karena terdapat penyempitan saluran nafas bagian atas akibat penimbunan

 aringan lemak di dalam otot dan aringan lunak di sekitar saluran nafas

maupun kompresi eksternal le"er dan ra"angenentuan obesitas dapat

dilakukan dengan 6ara meng"itung body mass  pengukuran lingkar le"er

8ntuk penentuan *+,+ yang lebi" berperan adala" l ingkar le"er 

dibandingkan dengan 'M<

 

#a$ar 2.1 kelainan yang menyebabkan *+, sesuai letak 

anatomis

2.% Pat!fisi!l!gi

2ebanyakan pasien dengan *+, mendemonstrasikan obstruksi alan nafas

 pada batas palatum mole (nasofaring) atau pada batas lida" (orofaring) enelitian

menyatakan ba"/a adanya faktor anatomi dan neuromaskular >aktor anatomi

6

Page 7: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 7/26

seperti "ipertrofi adenotonsiler obesitas dan kelainan kraniofasial memberikan

kontribusi ter"adap penyempitan saluran napas atas biasanya merupakan penyebab

utama *+, pada anak0anak 7ingga #$& anak0anak tidak mengalami perbaikan

geala atau perbaikan pemapasan setela" adenotonsilektomi3-

atogenesis *+,+ pada anak belum banyak diketa"ui *+,+ teradi ika

terdapat gangguan pada faktor yang memeperta"ankan patensi saluran respiratorik 

dan komponen alan napas atas (misalnya ukuran anatomis) menyebabkan kolapsnya

 alan napas >aktor0faktor yang memeli"ara patensi alan napas adala"? a) respon

 pusat ventilasi ter"adap "ipoksia "iperkapnia dan sumbatan alan napas b) efek 

 pusat rangsang dalam meningkatkan tonus neuromuskular alan napas atas dan 6)

efek dari keadaan tidur dan terbangun

Terdapat dua teori patofisiologi sumbatan (kolaps) alan nafas yaitu?

1 Teori balance of forces ? ukuran lumen faring tergantung pada keseimbangan antara

tekanan negatif intrafaringeal yang timbul selama inspirasi dan aksi dilatasi otot0otot

 alan nafas atas Tekanan transmural pada saluran nafas atas yang mengalami kolaps

disebut 6losing pressure alam keadaan bangun aktivasi otot alan nafas atas akan

memperta"ankan tekanan tranmural di atas closing pressure se"ingga alan nafas atas

tetap paten ada saat tidur tonus neuromuskular berkurang akibat lumen farings

menge6il se"ingga menyebabkan aliran udara terbatas atau teradi obstruksi3-

# Teori starling resistor   ? alan nafas atas berperan sebagai starling resistor yaitu

 peruba"an tekanan yang memungkinkan farings untuk mengalami kolaps yang

menentukan aliran udara melalui saluran nafas atas

7

Page 8: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 8/26

>aktor0faktor yang mempengaru"i tekanan intraluminal maupun fungsi otot

saluran nafas atas yang mempermuda" teradinya kolaps alan nafas selama tidur 

tela" diketa"ui Manifestasi *+,+ timbul ika faktor yang menyebabkan

 peningkatan resistensi alan nafas bergabung dengan kelainan kontrol susunan saraf 

 pusat ter"adap fungsi otot0otot saluran nafas atas 2emungkinan kombinasi faktor0

faktor ini dapat menerangkan mengapa beberapa anak dengan kelainan struktur 

mengalami *+,+ sementara yang lainnya dengan deraat penyempitan saluran nafas

yang sama menunukkan pernafasan yang normal selama tidur

.ambaran klinis gangguan napas saat tidur pada anak0anak berbeda dengan

orang de/asa <ni disebabkan ole" karena peruba"an kardiovaskuler pada anak0anak 

mun6ul akibat sekunder ter"adap stimulasi abnormal sistem saraf autonom yang

sesuai dengan lamanya gangguan napas saat tidur Tidur yang terputus dan

"iperkapnea dan "ipoksemia menyebabkan peruba"an kualitas dan lama tidur3-

2.& 'anifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang terbanyak adala" kesulitan bernafas pada saat tidur 

yang biasanya berlangsung perla"an0la"an+ebelum geala kesulitan bernafas teradi

mendengkur merupakan geala yang mulamula timbulengkuran pada anak dapat

teradi se6ara terus menerus (setiap tidur) ataupun "anya pada posisi tertentu

saaada *+,+ pada umumnya anak mendengkur setiap tidur dengan dengkuran

yang keras terdengar dari luar kamar dan terli"at episode apnea yang mungkin

diak"iri dengan gerakan badan atau terbangun +ebagian ke6il anak tidak 

8

Page 9: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 9/26

memperli"atkan dengkur yang klasik tetapi berupa dengusan atau "embusan nafas

noisy breathing (nafas berbunyi)8sa"a bernafas dapat terli"at dengan adanya

retraksiosisi pada saat tidur biasanya tengkurap setenga" duduk atau "iperekstensi

le"er untuk memperta"ankan patensi alan nafas-1$1#

ada pemeriksaan fisis dapat terli"at pernafasan melalui mulut adenoidal 

 facies, midfacial hypoplasia retro/mikrognasi atau kelainan kraniofasial lainnya

obesitas gagal tumbu" stigmata alergi misalnya allergicshiners atau lipatan

"ori@ontal "idungatensi pasase "idung "arus dinilai per"atikan adanya septum

deviasi atau polip "idung ukuran lida" integritas palatum daera" orofarings

redudant mukosa palatum ukuran tonsil dan ukuran uvula mungkin ditemukan

 pectusexcavatum aru0paru biasanya normal pada pemeriksaan

auskultasiemeriksaan antung dapat memperli"atkan tanda0tanda "ipertensi

 pulmonal misalnya peningkatan komponen pulmonal bunyi antung << pulsasi

ventrikel kanan emeriksaan neorologis "arus dilakukan untuk mengevaluasi tonus

otot dan status perkembangan3

9

Page 10: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 10/26

#a$ar 2.2 Manifestasi klinis *+,#:

2.( Diagn!sis

a) P!lis!n!grafi

Aara definitif untuk menegakkan diagnosis *+,+ dengan pemeriksaan

 polisomnografi pada saat tidur olisomnografi merupakan pemeriksaan baku emas

untuk menegakkan diagnosis *+,+ ada anak tanda dan geala obstructive sleep

apnea lebi" ringan dari pada orang de/asaB karena itu diagnosisnya lebi" sulit dan

"arus dipertegas dengan polisomnografi olisomnografi uga akan menyingkirkan

 penyebab lain dari gangguan pernafasan selama tidur emeriksaan ini memberikan

 pengukuran yang obektif mengenai beratnya penyakit dan dapat digunakan sebagai

data dasar untuk mengevaluasi keadaannya setela" operasi1$

$) U*i tapis

Mengingat ba"/a polisomnografi memerlukan /aktu biaya yang ma"al dan

 belum tentu tersedia di fasilitas kese"atan maka diperlukan suatu metode lain

sebagai ui tapis 8i tapis yang banyak digunakan adala" dengan menggunakan

kuesioner 'rouillette dkk1 menunukkan ba"/a penelitian tidur yang abnormal

dapat diprediksi dengan suatu questionnare score yang disebut skor *+,+

Sk!r +SAS , 1-%2D 1-%1A /-01S "-"

10

Page 11: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 11/26

D? kesulitan bernafas ($? tidak perna" 1? sekali0sekali #? sering %? selalu)

A3 apnea ($? tidak ada 1? ada)

S? snoring (mendengkur) ($? tidak perna" 1? sekali0sekali #? sering %?

selalu)

engan rumus di atas ditentukan kemungkinan

*+,+ berdasarkan nilai?

+kor ; 01 ? bukan *+,+

+kor 01 sampai %5 mungkin *+,+ mungkin bukan *+,+

+kor C %5 sangat mungkin *+,+

engan menggunakan skor di atas dapat diprediksi kemungkinan *+,+

meskipun tetap memerlukan pemeriksaan polisomnografi ,rtinya meskipun skor 

C%5 untuk diagnosis pasti tetap memerlukan polisomnografi 'eberapa peneliti

dapat menerima penggunaan skor tersebut tetapi banyak pula yang tidak 

menyetuuinya +koring tersebut mempunyai nilai sensitivitas %& dan spesifisitas

3%& dibandingkan dengan polisomnografi1$

4) +$ser5asi selaa tid6r

2eadian *+,+ dapat didiagnosis dengan observasi langsung anak di suru"

tidur di tempat praktek dokter demikian pula *+,+ dapat didiagnosis dengan

melakukan review audiotapes/ videotapes yang dapat dilakukan di ruma"'eberapa

variabel yang dinilai adala" kekerasan dan tipe inspirasi pergerakan selama tidur

frekuensi terbangun banyaknya apnea retraksi dan nafas dengan mulut Aara

11

Page 12: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 12/26

tersebut mempunyai nilai sensitifitas -4& spesifisitas :3& nilai prediksi positif 

3%& dan nilai prediksi negatif 33&1$

*bservasi selama tidur dapat dilakukan denganmenggunakan  pulse

oximetryada saat tidur anak dipantau penurunan nilai saturasi dengan

menggunakanoksimetri en6atatan  pulse oximetry se6arakontinyu selama tidur 

dianurkan sebagai tes skriningdan dapat memperli"atkan desaturasi se6ara siklik 

yangmenadi karakteristik suatu *+,+ tetapi tidak akanmendeteksi pasien *+,+

yang tidak berkaitan dengan"ipoksia engan menggunakan metode di atas

nilaiprediksi positif sebesar -& dan nilai prediksi negative5%& 7al ini berarti

 ba"/a apabila teradi penurunansaturasi selama tidur maka kemungkinan

menderita*+,+ 6ukup besar tetapi apabila tidak terdeteksi padapemantauan dengan

oksimetri maka di perlukanpemeriksaan polisomnografi1$

d) Peeriksaan la$!rat!ri6

ertanda "ipoksia kronis seperti polisitemia atau peningkatan ekskresi

metabolit ,T kadang0kadang digunakan sebagai indikator non spesifik *+,+

asien dengan "iperkapnia kronis selama tidur dapat mengalami peningkatan

 bikarbonat serum yang persisten akibat kompensasi alkalosis metabolik1$

'eberapa enis sitokin diketa"ui mempunyai efek somnogenik dan berperan

 penting dalam proses tidur <nterleukin01 dan TN>0a dapat meningkatkan  slowwave

 sleep dan pemberian anti TN>0aanti body dapat meng"ambat fase NREM <rama

sirkadian dari pelepasan TN>0a mengalami gangguan pada pasien *+,+ kadar 

12

Page 13: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 13/26

 pun6ak fisiologis pada malam "arinya meng"ilang sedangkan pada siang "ari kadar 

 pun6aknya meningkat1$

2.0 Peeriksaan Pen6n*ang

emeriksaan a/al untuk menentukan adanya *+, menggunakan

nasolaringoskopi fleksibel untuk menilai anatomi dan fungsi se6ara langsung

.ambar #% nasolaringoskopi

emeriksaan dapat dilakukan untuk meli"at septum nasi mukosa nasal

seluru" kavum nasi luas koana penutupan palatum mole deraat pembesaran

adenoid arak antara tonsila palatina dan dasar lida" yang melekat pada orofaring

dan "ipofaring dan penyebab potensial obstruksi saluran napas atas (misalnya

faringomalasia atau laringomalasia)1#1%

+edangkan polisomnografi (+.) merupakan pemeriksaan untuk 

mendiagnosis *+, pada anak0anak +. merekam kardiorespiratori elektromiografi

dan elektroensefalografi se6ara bersamaan saat tidur 11

13

Page 14: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 14/26

.ambar #4 olisomnografi

,lat ini menyediakan ukuran beratnya obstruksi saluran napas saat tidur

,pnea0"ypopnea indeD (,!<<) di"itung berdasarkan data +. sebagai umla" apnea

dan "ipopnea per am tidur .ambaran abnormal bila,7< C1 atau saturasi

oksigen;-#&111#

Tabel 1? 2riteria olisomnografi untuk *+, pada anak dan orang de/asa

2riteria e/asa ,nak(101#ta"un)

<ndeD apnea0"ypopnea C5 C1

Minimun *Dygen saturation

(&)

;35 ;-#

<ndeD ,pnea 7ipopnea adala" umla" rata0rata apnea dan "ipopnea per am

tidur +atu0satunya kekurangan +. adala" kurangnya standar dan keseragaman

interpretasi akses ke pusat pemeriksaan dan biaya 2arena "al ini banyak klinisi

 bergantung pada ri/ayat klinis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tamba"an

lainnya untuk mendiagnosis *+, pada anak0anak111#

MR< merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi kelainan

kraniofasial pada pasien dengan +. yang tetap elek setela" dilakukan

14

Page 15: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 15/26

adenotonsilektomi *+, pada pasien dengan +indrom o/n biasanya tidak respon

dengan adenotonsilektomi saa disebabkan ole" karena tingkat obstruksi yang

meningkat engan MR< identifikasi dan evaluasi obstruksi saluran atas dapat

dilakukan (misalnya dasar lida" palatum molle nasofaring dan "ipofaring)

se"ingga dapat diketa"ui penatalaksanaan yang sesuai untuk pasien >luoroskopi

udara dapat digunakan untuk meli"at aliran dinamik udara uga membantu dalam

menentukan lokasi obstruksi saluran napas namuan tergantung dari kerasama

 pasien11,12

2. Tatalaksana

Tatalaksana *+,+ pada anak dibagi menadi dua kelompok besar yaitu

tindakan beda" dan non beda" (medis) Tindakan beda" yang dilakukan adala"

tonsilektomi dan atau adenoidektomi dan koreksi rer"adap disproporsi

kraniofasialsedangaka terpi non beda"nya berupa diet pada anak dengan obesitas

dan pemakaian nasal A,

1 . T!nsilekt!i dan7ata6 aden!idekt!i

Tindakan tonsilektomi dan9atau adenoidektomi merupakan tindakan yang

"arus dilakukan karena keuntungannya lebi" besar Tingkat kesembu"an tindakan

ini pada anak sekitar501$$&%#1 ada anak dengan etiologi "ipertrofi adenoid

dan tonsil saa angka keber"asilan tinggi tetapi apabila disertai dengan risiko lain

seperti obesitas dan disproporsi kraniofasial maka pas6aoperasi akan tetap timbul

*+,+ Meski pun demikian karena  *+,+ teradi akibat ukuran struktur komponen

15

Page 16: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 16/26

saluran napas atas relatif ke6il dibandingkan dengan ukuran absolut dari tonsil dan

adenoid maka para a"li berpendapat tindakan tonsilektomi dan9atau adenoidektomi

tetap diperlukan pada keadaan di atas  5as6a tonsilektomi dan9atau adenoidektomi

diperlukan pemantauan dengan polisomnografi sebagai  tindak lanut 2adang0

kadang ge(ala masi" ada dan dalam beberapa minggu kemudian meng"ilang

Tatalaksana non medis lainnya seperti penanganan obesitasnya tetap dilakukan

meskipun tela" dilakukan tonsilektomi dan9atau adenoidektomi 

:)3

2. 8!ntin6!6s p!siti5e air9a: press6re;8PAP)

 Nasal A, tela" digunakan dengan "asil yang baik pada anak termasuk 

 bayi anak obesitas sindrom o/n akondroplasia dan dengan kelainan kranio0

fasial ada kelompok usia anak A, terutama berguna untuk pasien yang

obesitas dan pasien dengan *+,+ yang menetap setela" dilakukan

tonsilektomi dan9atau adenoidektomi +ebenarnya indikasi pemberian A,

adala" apabila setela" dilakukan tonsilektomi dan9atau adenoidektomi pasien

masi" mempunyai geala *+,+ atau sambil menunggu tindakan tonsilektomi

dan9atau adenoi0 dektomi 2un6i keber"asilan terapi A, adala" kepatu"an

 berobat dan "al tersebut memerlukan  persiapan pasien yang  baik edukasi) dan

 pemantauan yang intensif %)3

enggunaan A, dengan peningkatan tekanan inspirasi se6ara berta"ap atau

dengan tekanan ekspirasi yang lebi" renda" dapat meningkatkan kenyamanan

16

Page 17: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 17/26

 pasien Efek samping A, biasanya ringan dan  ber"ubungan dengan kebo6oran

udara di sekitar selang masker  2eadaan ini dapat menyebabkan mata kering

konungtivitis dan ruam pada kulit ekongestan tetes "idung dengan NaAl

fisologis atau penggunaan sistem A, dengan menggunakan humidifer dapat

mengurangi efek samping 11)1#

". Pen6r6nan $erat $adan

ada pasien obesitas penurunan berat badan mutlak di lakukan engan

 penurunan berat badan dapat menyebabkan perbaikan*+,+ yang nyata

5enur unan berat badan merupakan kun6i keber"asilan terapi *+,+ pada anak 

dengan predisposis i obesitas +ayangnya menurunkan berat badan pada anak 

lebi" sulit dilakukan dari pada de/asa endekatan yang dilakukan "arus berta"ap

karena menurunkan berat badan se6ara drastis tidak dianurkan pada anak erlu

kesabaran dan per"atian tenaga kese"atan lebi" banyak dalam yang menangani

 pasien dengan obesitas Aara ideal adala" menurunkan berat badan se6ara perla"an

dan konsisten )"al ini memerlukan /aktu lama

*le" karena itu sambil menunggu berat badan tur un diperlukan

 pemasangan A, Nasal A, "arus digunakan sampai men6apai penurunan

 berat badan yang 6ukup eningkatan berat badan akan mem0 perburuk *+,+ dan

 penurunan berat badan dapat menurunkan geala *+,+ alam "al penanganan

obesitas termasuk di dalamnya adala" modfikasi perilaku terapi diet ola" raga

(exercise) dan obat0 obatan#% ada pasien *+,+ yang berat dan memberi

17

Page 18: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 18/26

komplikasi yang potensial mengan6am "idup memerlukan pera/atan di ruma"

sakit %)11)1#

%. +$at<!$atan

  *bstruksi "idung merupakan faktor yang umumnya dapat mempermuda"

teradinya *+,+ pada anak dan dapat diobati dengan dekongestan nasal atau steroid

in"aler#%#4 rogresteron tela" digunakan sebagai stimulan pernafasan pada

 pasien anak dengan obesity hipoventilation syndrome. 2eber"asilan pemberian

obat0 obat tersebut kurang bermakna se"ingga kurang dianurkan*bat0obat

 penenang dan obat yang mengandung alko"ol "arus di"indarkan karena dapat

memperberat *+,+:

&. Trake!st!i

Trakeostomi meru pakan tindakan sementara pada anak dengan *+,+ yang

 berat yang mengan6am "idup dan untuk anak yang tinggal di daera" dengan

 peralatan operasi tidak tersedia %)3

2.= K!plikasi

*+,+ menyebabkan komplikasi beragam mulai dari gangguan pola yang

meningkarkan resiko kematian "ingga gangguan sirkulasi 2omplikasi *+,+ teradi

akibat "ipoksia kronis nokturnal asidosis "ipoventilasi alveolar sleep

fragmentation

1 2omplikasi neurobe"avioral

18

Page 19: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 19/26

2omplikasi neurobe"avioral teradi akibat "ipoksia kronis nokturnal dan

sleep fragmentation Rasa mengantuk pada siang "ari yang berlebi"an dilaporkan

teradi pada %1& 0 34& anak dengan *+,+ 2elu"an lain yang dapat menyertai

*+,+ adala" keterlambatan perkembangan penampilan di sekola" yang kurang

 baik "iperaktifitas sikap yang agresi9"iperaktif penarikan diri dari ke"idupan sosial

Manifestasi gangguan kognitif yang lebi" ringan dapat sering teradi +uatu

 penelitian menunukkan perbaikan *+,+ dapat menyebabkan perbaikan yang nyata

 pada fungsi kognitif-

# .agal tumbu"

.agal tumbu" merupakan komplikasi yang sering teradi pada anak0anak 

dengan *+,+ kira0kira # 0 5:& enyebab gagal tumbu" pada anak dengan *+,+

adala" anoreksia disfagia sekunder akibat "ipertrofi adenoid dan tonsil peningkatan

upaya untuk bernafas dan "ipoksia ertumbu"an yang 6epat teradi setela"

dilakukan adenotonsilektomi-

% 2omplikasi kardiovaskular

7ipoksia nokturnal berulang "iperkapnia dan asidosis respiratorik dapat

mengakibatkan teradinya "ipertensi pulmonal yang merupakan penyebab kematian

 pasien *+,+ 2eadaan di atas dapat berkembang menadi kor pulmonal revalensi

"ipertensi pulmonal pada anak dengan *+,+ tidak diketa"ui 'rouilette dkk4

melaporkan kor pulmonal teradi pada 55& dari ## anak dengan *+,+ dan

.uilleminault dkk melaporkan adanya 6ardio respiratory failure pada #$& dari 5$

 pasien-1$

19

Page 20: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 20/26

4 Enuresis

Enuresis dapat merupakan komplikasi *+,+ Etiologinya mungkin akibat

kelainan dalam regulasi "ormon yang mempengaru"i 6airan tubu" Enuresis

k"ususnya yang sekunder dapat membaik setela" obstruksi alan nafas bagian atas

di"ilangkan-

5 enyakit respiratorik

20

Page 21: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 21/26

2.1/ K6alitas Hid6p Anak Dengan +$str6ksi Sleep Apnea

Rasa kantuk berlebi" diduga berperan dalam penurunan kualitas "idup

 penderita *+,+ engalaman klinis menunukkan banyak pasien *+,+

mengelu"kan penurunan kualitas "idup seperti penurunan konsentrasi daya

ingat ketelitian kemampuan berkendara "ingga suasana emosi emeriksaan

akan menunukkan karakteristik arsitektur tidur yang terganggu Ta"ap tidur 

ringan (N1) meningkat sedangkan ta"ap tidur dalam (N%) dan mimpi (R)

menurun drastis enderita biasanya tidak menyadari buruknya kualitas tidur <a

tidak ta"u ba"/a proses tidurnya terpotong0potong akibat "enti napas Mereka

"anya mengelu"kan rasa tidak segar saat bangun atau rasa lebi" lela" setela" tidur 

 panang 43

2adang0kadang pasien uga mengelu"kan salivasi berlebi" berkeringat

saat tidur sering berkemi" pada malam "ari atau ba"kan refluks gastroesofageal

ada pagi "ari ia merasa mulutnya kering atau nyeri kepala +ebanyak #:&

 penderita *+,+ menganggap dirinya mengalami depresi sementara 53&

memenu"i empat atau lebi" geala depresi menurut kriteria +M0<<<

.uilleminault dkk melaporkan ba"/a #4& pria penderita *+, setidaknya perna"

satu kali mengunungi psikiater karena 6emas atau depresi iduga ada dua faktor 

utama yang dianggap bertanggung a/ab atas geala depresi penderita *+, Fang

 pertama adala" proses tidur yang terpotong0potong dan kedua adala" penurunan

saturasi oksigen dalam dara"

Tidur terpotong0potong disebabkan ole" episode mi6roarousals yang

mengikuti setiap "enti napas (apnea) atau "ipopnea +ementara "ipoksemia

21

Page 22: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 22/26

nokturnal disebabkan ole" desaturasi oksigen berulang yang teradi sepanang

malam akibat gangguan napas roses tidur yang terpotong0potong menadi

 penyebab utama kantuk berlebi" (E+) yang diderita pasien *+, dan pada

ak"irnya uga berperan dalam menimbulkan geala depresi 

+for@a dkk Menilai 44 penderita *+,+ yang tela" didiagnosis dengan

+. E+ dikonfirmasi dengan Ep/ort" +leepiness +6ale (E++) dan Maintenan6e

of =akefulness Test (M=T) serta tingkat depresinya dinilai melalui 7ospital

epression +6ale (7,0) 2esimpulannya peningkatan nilai depresi pasien

 ber"ubungan langsung dengan menurunnya deraat keteragaan (alertness)ada

depresi perlu lebi" diper"atikan geala0geala gangguan pernapasan saat tidur 

(*+,) untuk perbaikan kualitas "idup dan kese"atan pasien

,nak yang menderita sindrom sleep apnea obstruktif akan mengalami

geala siang dan malam "ari ada malam "ari (nig"t time symptoms) anak tidur 

dengan mulut terbuka mendengkur dan seringkali mengalami "enti nafas

,kibatnya anak sering terbangun karena mengalami kekurangan oksigen

("ipoksia) +ebagai akibat dari geala dan gangguan pada saat tidur malamnya

 pada siang "ari timbul geala yang disebut day time syndrome beberapa sering

tertidur dalam kelas kesulitan belaar terutama pada mata pelaaran tertentu

seperti matematika dan sains serta gangguan kognitif lainnya se"ingga teradi

 penurunan prestasi akademik 111#

eruba"an perilaku menadi muda" mara" serta adanya gagal tumbu" uga

seringkali dilaporkan ber"ubungan dengan sindrom sleep apnea obstruktif

2ondisi "ipoksia yang berlangsung lama pada anak sindrom sleep apnea

22

Page 23: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 23/26

obstruktif dengan apneu9"ypopnea indeD (,7<) yang tinggi dapat berakibat fatal

karena bias teradi 6or0pulmonale dan "ipertensi pulmonal1#

+leep apnea obstruktif adala" gangguan di mana obstruksi lengkap atau

sebagian dari saluran napas selama tidur menyebabkan mendengkur keras

desaturasi oksi"emoglobin dan sering terbangun ,kibatnya orang0orang yang

terkena dampak memiliki tidur yang tidak tenang dan kantuk berlebi"an di siang

"ari311

+leep apnea obstruktif disebabkan ole" ter"alangnya saluran udara bagian

atas selama tidur berulang akibat penyempitan saluran pernafasan enurunan

tonus otot saluran napas selama tidur dan tarikan gravitasi pada posisi terlentang

dapat mengurangi ukuran saluran napas se"ingga meng"ambat aliran udara

selama respirasi

*bstruksi parsial a/al dapat teradi dan menyebabkan mendengkur osisi

tidur terlentang menyebabkan alan napas ter"ambat Gika obstruksi tidak lengkap

("ypopnea) atau total (apnea) pasien berusa"a untuk bernapas dan terbangun dari

tidur +eringkali saat bangun "anya parsial dan tidak disadari ole" pasien

/alaupun teradi beberapa kali dalam semalam

23

Page 24: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 24/26

BAB "

KESI'PULAN

+leep  apnea syndrome adala" suatu sindrom dengan ditemukannya

episode episode apnea "ipopnea pada saat tidur  revalensi *+,+ adala" $0

1$%& ada anak usia remaa dengan obesitas prevalensi *+,+ berkisar %:0

:$& >aktor risiko teradinya *+,+ pada anak antara lain tonsil disproporsi

kraniofasial dan obesitas

iagnosis *+,+ se6ara definiti f menggunakan polisomnografi yaitu

adanya indeks apnea atau "ipopnea lebi" dari 5 +ebagai alternatif diagnosis

adala" menggunakan kuisioner 'rouillete dkk observasi dengan video atau

menggunakan pulse oksimetri

Tatalaksana *+,+ pada anak adala" pengangkatan adenoid

(adenoidektomi dan atau tonsilektomi) ,ngka keber"asilan 6ukup tinggi yaitu

sekitar 5& +elain itu diet untuk penurunan berat badan pada obesitas serta

 penggunaan C, (6ontinuos positive air/ay pressure)

2omplikasi yang dapat teradi adala" gangguan tingka" laku kelainan

kardiovaskular dan gagal tumbu"di"arapkan dengan penanangan yang terpat dan

6epat dapat menurunkan angka mortalitas dan ke6a6atan yang ditimbulkan ole"

*+,+

24

Page 25: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 25/26

Daftar P6staka

1 ,ntariksa ' atogenesis iagnostik an +krining *+,+ (*bstru6tine

sleep apnea) epartemen pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi

>akultas 2edokteran 8niversitas <ndonesia #$$- diundu"dari

http//!urnalrespirologi.org/!urnal/"an#$/O%&

'($)iagnosis,patogenesis,skrining.pd f  

# A"ang +G A"ae 2F *bstru6tive sleep apnea syndrome in 6"ildren?

Epidemiology pat"op"ysiology diagnosis and seHuelae diundu" dari

http//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/*+$$/ . o/ney R *bstru6tive sleep apnea I Guni #$1% diundu" Guni #$1%J

iundu" dari? http//emedicine.medscape.com/article/(01$2-

overview3a$#$

4 2at@ E+ and K,mbrosio AM at"op"ysiology of pediatri6 obstru6tive

sleep apnea ro6eedings of t"e ,meri6an T"ora6i6 +o6iety Lol 5 No #

(#$$3) #5%0:#

5 'ambang + Rusmala *bstru6tive +leep ,pnea +yndrome pada ,nak

+ari ediatri Lolume Nomor # +eptember #$$: "034 : +uti R 7enti Nafas +aat Tidur pada ,nak Maelis 2edokteran

<ndonesia Lolume 53 nomor - +eptember #$$3 "%%50-

'udi , atogenesis iagnostik dan +krining *+, ept ulmonologi

dan <lmu 2edokteran Respirasi >28< Gakarta #$$3 "1#-0%3

3 Neil ,M ,ngus +M +akov Effe6ts of sleep posture on upper air/ay

stability in patients /it" obstru6tive sleep apnea ,m G Respir Arit Aare

Med #$$4B 155?1--0 #$4

- !aks ! !e"r"aft ' .runstein RR ulmonary artery pressure response to

"ypoDia in sleep apnea ,m G Respir Arit Aare Med #$$%B 155?1-%03

10. +6"e6"ter M+ Te6"ni6al re port? iagnosis and Managament of 

A"ild"ood *bstru6tive +leep ,pnea +yndrome ediatri6 #$$#B1$-?101#$

11 a +ilva LA !eite ,GM uality of life in 6"ildren /it" sleep0disordered

 breat"ing?evaluation by *+,013 Rev 'ras *tor"inolaryngol #$$:B

#(:)?405:

25

Page 26: refarat osas.docx

7/26/2019 refarat osas.docx

http://slidepdf.com/reader/full/refarat-osasdocx 26/26

12.Tran 2 Nguyen A =eedon G.oldstein N, A"ild be"avior and

Huality of life in pediatri6 obstru6tive sleep ,pnea ,r6" *tolaryngol 7ead

 Ne6k +urg #$$5B 1%1?5#0