refarat-Obstruksi-Laring

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    1/60

    REFERAT

    OBSTRUKSI LARING

    Pembimbing :

    dr. Yuswandi Aandi! S".T#T

    $isusun O%e&:

    Agnes Yuarni '()(*((**+

    Fransis,a S-e"&anie '()(*(*(+

    /imm0 '()(*(*1)+

    2ei3&e% A%e4ander '()(*(*56+

    KEPANITERAAN KLINIK IL2U PENYAKITTELINGA #I$UNG TENGGOROKAN

    PERIO$E *7 Agus-us86( Se"-ember 6(*1

    FAKULTAS KE$OKTERAN UNI9ERSITAS TRISAKTI

    0

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    2/60

    KATA PENGANTAR 

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

    rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan referat dengan judul “Obstruksi

    Laring”.

    dapun referat ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari kepaniteraan

    klinik di bagian T!T "#$% &"'N(. %alam membuat referat ini) kami

    mengambil referensi dari buku*buku dan jaringan internet.

    Pada kesempatan ini kami mengu+apkan terima kasih yang sebesar*besarnya

    kepada dr. Yus,andi ffandi) #p.T!T selaku d-kter pembimbing dan rekan*rekan yang

    ikut membantu memberikan d-r-ngan semangat serta m-ril. Tidak lupa pula kami ingin

    mengu+apkan terima kasih kepada dr./an %jalaga)#p.T!T)&L yang telah membantu

    dalam menyelesaikan referat -bstruksi laring ini.

    &ami menyadari bah,a referat ini masih terdapat kekurangan serta kesalahan.

    Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

    semua pihak. #em-ga referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam

     bidang ilmu Telinga) !idung) dan Tengg-r-k khususnya dan bidang ked-kteran pada

    umumnya.

    !-rmat kami

    Penulis

    1

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    3/60

    $AFTAR ISI

    &ata Pengantar 0

    %aftar si 1

    Pendahuluan 2

    Tinjauan Pustaka 3

    nat-mi Laring 3

    4isi-l-gi Laring 05

    Etil-gi Obstruksi Laring 16

    nfeksi 16

    7-rpus lienum 13

    Trauma 15

    Tum-r 28

    lergi 39

    &elumpuhan pita suara 38

    Manifestasi &linik 35

    %iagn-sis 3:

    Penanggulangan #umbatan Laring 3:

    &esimpulan 9;

    %aftar Pustaka 86

    2

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    4/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    5/60

    ANATO2I $AN FISIOLOGI

    ANATO2I LARING

    Laring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan suatu

    rangkaian tulang ra,an yang berbentuk +-r-ng dan terletak setinggi /ertebra +er/i+alis

    < = atas*batas laring berupa sebelah kranial terdapat ditus Laringeus yang

     berhubungan dengan !ip-faring) di sebelah kaudal dibentuk -leh sisi inferi-r kartilag-

    krik-id dan berhubungan dengan trakea) di sebelah p-steri-r dipisahkan dari /ertebra

    +er/i+alis -leh -t-t*-t-t pre/ertebral) dinding dan +a/um laring-faring serta disebelah

    anteri-r ditutupi -leh fas+ia) jaringan lemak) dan kulit. #edangkan di sebelah lateralditutupi -leh -t-t*-t-t stern-kleid-mast-ideus) infrahy-id dan l-bus kelenjar tir-id.

    Laring berbentuk piramida triangular terbalik dengan dinding kartilag- tir-idea

    di sebelah atas dan kartilag- krik-idea di sebelah ba,ahnya. Os !y-id dihubungkan

    dengan laring -leh membrana tir-idea. Tulang ini merupakan tempat melekatnya -t-t*

    -t-t dan ligamenta serta akan mengalami -sifikasi sempurna pada usia 1 tahun.

    #e+ara keseluruhan laring dibentuk -leh sejumlah kartilag-) ligamentum dan -t-t*-t-t.

    0. &"TL(O laring terbagi atas 1 ?dua@ kel-mp-k) yaitu A

    a. &artilag- may-r) terdiri dari A

    • &artilag- Tir-idea) 0 buah

    • &artilag- &rik-idea) 0 buah

    • &artilag- riten-idea) 1 buah

     b. &artilag- min-r) terdiri dari A

    4

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    6/60

    • &artilag- &-rnikulata Santorini) 1 buah   Merupakan kartilag-

    fibr-elastis) disebut juga kartilag- Santorini dan merupakan kartilag-

    ke+il di atas ariten-id serta di dalam plika ariepigl-tika.

    • &artilag- &uneif-rme Wrisberg ) 1 buah   Merupakan kartilag-

    fibr-elastis dari Wrisberg dan merupakan kartilag- ke+il yang terletak didalam plika ariepigl-tika.

    • &artilag- Epigl-tis) 0 buah

    Tulang dan kartilag- laring tampak lateral

     

    Tulang dan &artilag- Laring tampak #agital

    Tulang dan &artilag- Laring tampak P-steri-r

    5

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    7/60

    Kar-i%ag Tiridea

    Merupakan suatu kartilag- hialin yang membentuk dinding anteri-r dan lateral

    laring) dan merupakan kartilag- yang terbesar. Terdiri dari 1 ?dua@ sayap ?ala tir-idea@

     berbentuk seperti perisai yang terbuka dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan dan

    membentuk sudut sehingga men-nj-l ke depan disebut Adam’s apple. #udut ini pada

     pria de,asa kira*kira ;6 derajat dan pada ,anita 016 derajat. %iatasnya terdapat

    lekukan yang disebut thyroid notch atau in+isura tir-idea) dimana di belakang atas

    membentuk k-rnu superi-r yang dihubungkan dengan -s hy-id -leh ligamentumtir-idea lateralis) sedangkan di bagian ba,ah membentuk k-rnu inferi-r yang

     berhubungan dengan permukaan p-ster-lateral dari kartilag- krik-idea dan membentuk 

    artikulasi- krik-idea. %engan adanya artikulasi- ini memungkinkan kartilag- tir-idea

    dapat terangkat ke atas. %i sebelah dalam perisai kartilag- tir-idea terdapat bagian

    dalam laring) yaitu A pita suara) /entrikel) -t-t*-t-t dan ligamentum) kartilag-

    ariten-idea) kuneif-rme serta k-rnikulata.

    Permukaan luar ditutupi perik-ndrium yang tebal dan terdapat suatu alur yang

     berjalan -blik dari ba,ah k-rnu superi-r ke tuberkulum inferi-r. lur ini merupakan

    tempat perlekatan muskulus stern-kleid-mast-ideus) muskulus tir-ideus dan muskulus

    k-nstrikt-r faringeus inferi-r.

    Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antar in+isura tir-idea dan tepi

     ba,ah kartilag- tir-idea perik-ndriumnya tipis) merupakan tempat perlekatan tend-

    k-misura anteri-r. #edangkan tangkai epigl-tis melekat kira*kira 0 +m diatasnya -leh

    ligamentum tir-epigl-tika. &artilag- ini mengalami -sifikasi pada umur 16 = 26 tahun

    6

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    8/60

    Kar-i%ag Kri3idea

    &artilag- ini merupakan bagian terba,ah dari dinding laring. Merupakan

    kartilag- hialin yang berbentuk +in+in stempel ? signet ring @ dengan bagian alsanya

    terdapat di belakang. >agian anteri-r dan lateralnya relatif lebih sempit daripada bagian

     p-steri-r. &artilag- ini berhubungan dengan kartilag- tir-idea tepatnya dengan k-rnu

    inferi-r melalui membrana krik-idea ?konus elastikus@ dan melalui artikulasi-

    krik-ariten-idea. %i sebelah ba,ah melekat dengan +in+in trakea melalui ligamentum

    krik-tir-idea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan trake-st-mi emergensi

    atau krik-t-mi atau k-ni-t-mi pada k-nus elastikus.&artilag- krik-idea pada de,asa

    terletak setinggi /ertebra ser/ikalis

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    9/60

    lidah dan laring. &artilag- epigl-tis mempunyai fungsi sebagai pembatas yang

    mend-r-ng makanan ke sebelah menyebelah laring.

    6. LIGA2ENTU2 $AN 2E2BRANA

    Ligamentum dan membran laring terbagi atas 1 grup) yaitu

    0. Ligamentum ekstrinsik ) terdiri dari A

    a. Membran tir-hi-id

     b. Ligamentum tir-hi-id

    +. Ligamentum tir-epigl-tis

    d. Ligamentum hi-epigl-tis

    e. Ligamentum krik-trakeal

    1. Ligamentum intrinsik) terdiri dari A

    a. Membran Buadrangularis

     b. Ligamentum /estibular

    +. &-nus elastikus

    d. Ligamentum krik-tir-id media

    e. Ligamentum /-kalis

    2embrana Tir&iidea

    8

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    10/60

    Membrana ini menghubungkan tepi atas kartilag- tir-idea dengan tepi atas

     belakang -s hi-idea yang pada bagian medial dan lateralnya mengalami penebalan

    membentuk ligamentum tir-hi-ideus lateral dan medial. Membrana ini ditembus -leh a.

    laringeus superi-r +abang interna n. laringeus superi-r dan pembuluh limfe.

    2embrana Kri3-iridea 'Knus E%as-i3us+

    Terdapat di ba,ah muk-sa pada permukaan ba,ah pita suara sejati) berjalan ke

    atas dan medial dari lengkungan kartilag- krik-id untuk bersambung dengan kedua

    ligamenta /-kalis yang merupakan jaringan fibr-elastis yang berasal dari tepi atas arkus

    kartilag- krik-id. %i sebelah anteri-r melekat pada pinggir ba,ah kartilag- tir-id dan

    menebal membentuk ligamentuk krik-idea medialis yang juga melekat pada

    tuberkulum /-kalis. %i sebelah p-steri-r k-nus menyebar dari kartilag- krik-id ke pr-sesus kartilag- ariten-id ?/-kalis@. Pinggir bebas menebal membentuk ligamentum

    /-kalis

    2embrana Kuadrangu%aris

    Merupakan bagian atas dari jaringan ikat l-nggar elastis laring) membentang

    dari tepi lateral epigl-tis ke kartilag- ariten-id dan kartilag- k-rnikulata) di bagian

    inferi-r meluas ke pita suara palsu. Tepi atasnya membentuk plika ariepigl-tika)

    sedangkan yang lainnya membentuk dinding diantara laring dan sinus pirif-rmis

    M-rgagni.

    Laring tampak dari 7-r-nal se+ti-n

    9

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    11/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    12/60

    2. OTOT * OTOT

    Ot-t=-t-t laring terbagi dalam 1 ?dua@ kel-mp-k besar yaitu -t-t*-t-t ekstrinsik dan

    -t-t*-t-t intrinsik yang masing*masing mempunyai fungsi yang berbeda.

    O--8-- e3s-rinsi3     menghubungkan laring dengan struktur disekitarnya.

    &el-mp-k -t-t ini menggerakkan laring se+ara keseluruhan. Terbagi atas A

    0. Ot-t*-t-t suprahi-id C otot-otot elevator laring ) yaitu A

    • M. #til-hi-ideus * M. Mil-hi-ideus

    • M. (eni-hi-ideus * M. %igastrikus

    • M. (eni-gl-sus * M. !i-gl-sus

    1. Ot-t*-t-t infrahi-id C -t-t*-t-t depres-r laring) yaitu A

    • M. Om-hi-ideus

    • M. #tern-kleid-mast-ideus

    • M. Tir-hi-ideus

    The Etrinsic !uscles

    11

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    13/60

    &el-mp-k -t-t*-t-t depres-r dipersarafi -leh ansa hip-gl-ssi 71 dan 72 dan penting

    untuk pr-ses menelan ?deglutisi@ dan pembentukan suara ?f-nasi@. Muskulus k-nstrikt-r 

    faringeus medius termasuk dalam kel-mp-k ini dan melekat pada linea -blikus

    kartilag- tir-idea. Ot-t*-t-t ini penting pada pr-ses deglutisi

    O--8-- in-rinsi3

    Menghubungkan kartilag- satu dengan yang lainnya. >erfungsi menggerakkan

    struktur yang ada di dalam laring terutama untuk membentuk suara dan bernafas. Ot-t*

    -t-t pada kel-mp-k ini berpasangan ke+uali m. interariten-ideus yang serabutnya

     berjalan trans/ersal dan -blik. 4ungsi -t-t ini dalam pr-ses pembentukkan suara) pr-ses

    menelan dan berbafas. >ila m. interariten-ideus berk-ntraksi) maka -t-t ini akan

     bersatu di garis tengah sehingga menyebabkan adduksi pita suara. Yang termasuk dalam

    kel-mp-k -t-t intrinsik adalah A 

    0. Ot-t*-t-t addukt-r A

     >erfungsi untuk menutup pita suara

    • Mm. nterariten-ideus trans/ersal dan -blik

    • M. &rik-tir-ideus

    • M. &rik-tir-ideus lateral

    1. Ot-t*-t-t abdukt-r A >erfungsi untuk membuka pita suara.

    • M. &rik-ariten-ideus p-steri-r

    2. Ot-t*-t-t tens-r A

    12

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    14/60

    • Tens-r nternus A M. Tir-ariten-ideus dan M.

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    15/60

    yang sumbunya mengarah dari medi-krani-d-rsal ke later-kaud-/entral serta

    menyebabkan gerakan menggeser yang sama arahnya dengan sumbu tersebut.

    Pergerakan sendi tersebut penting dalam perubahan suara dari nada rendah

    menjadi nada tinggi

    9. NTOM L"N( >(N %LM

    7a/um laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut A

    #upragl-tis ?/estibulum superi-r@) yaitu ruangan diantara permukaan

    atas pita suara palsu dan inlet laring.

    (l-tis ?pars media@) yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu

    dengan pita suara sejati serta membentuk r-ngga yang disebut ventrikel 

    laring !orgagni.

    nfragl-tis ?pars inferi-r@) yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan

    tepi ba,ah kartilag- krik-idea.

    Bebera"a bagian "en-ing dari da%am %aring :

    Adi-us Laringeus : Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anteri-r -leh

    epigl-tis) lateral -leh plika ariepigl-tika) p-steri-r -leh ujung kartilag-

    k-rnikulata dan tepi atas m. ariten-ideus.

    Rima 9es-ibu%i : Merupakan +elah antara pita suara palsu

    Rima g%--is : %i depan merupakan +elah antara pita suara sejati) di belakang

    antara pr-sesus /-kalis dan basis kartilag- ariten-idea

    9a%%e,u%a : Terdapat diantara permukaan anteri-r epigl-tis dengan basis lidah)

    dibentuk -leh plika gl-ss-epigl-tika medial dan lateral

    P%i3a Arie"ig%-i3a : %ibentuk -leh tepi atas ligamentum kuadringulare yang

     berjalan dari kartilag- epigl-tika ke kartilag- ariten-idea dan kartilag-

    k-rnikulata.

    Sinus P0rirmis '#i"aring+ :  Terletak antara plika ariepigl-tika dan

     permukaan dalam kartilag- tir-idea. In,isura In-erari-enidea :  #uatu lekukan atau takik diantara tuberkulum

    k-rnikulatum kanan dan kiri.

    9es-ibu%um Laring :  "uangan yang dibatasi -leh epigl-tis) membrana

    kuadringularis) kartilag- ariten-id) permukaan atas pr-+. /-kalis kartilag-

    ariten-idea dan m.interariten-idea.

    P%i3a 9en-ri3u%aris '"i-a suara "a%su+ : Yaitu pita suara palsu yang bergerak 

     bersama*sama dengan kartilag- ariten-idea untuk menutup gl-ttis dalam

    14

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    16/60

    keadaan terpaksa) merupakan dua lipatan tebal dari selaput lendir dengan

     jaringan ikat tipis di tengahnya.

    9en-ri3e% Laring 2rgagni 'sinus %aringeus+

    Yaitu ruangan antara pita suara palsu dan sejati. %ekat ujung anteri-r dari

    /entrikel terdapat suatu di/ertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara

     palsu dan permukaan dalam kartilag- tir-idea) dilapisi epitel berlapis semu

     bersilia dengan beberapa kelenjar ser-muk-sa yang fungsinya untuk meli+inkan

     pita suara sejati) disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring .

    P%i3a 93a%is '"i-a suara se;a-i+

    Terdapat di bagian ba,ah laring. Tiga per lima bagian dibentuk -leh

    ligamentum /-kalis dan +elahnya disebut intermembranous portion) dan dua per 

    lima belakang dibentuk -leh pr-sesus /-kalis dari kartilag- ariten-idea dan

    disebut intercartilagenous portion.

    8. PE"#"4N   Laring dipersarafi -leh +abang N. erjalan dalam lekukan diantara trakea dan es-fagus) men+apai laring tepat

    di belakang artikulasi- krik-tir-idea. N. laringeus yang kiri mempunyai

     perjalanan yang panjang dan dekat dengan -rta sehingga mudahterganggu.

    Merupakan +abang N. /agus setinggi bagian pr-ksimal . subkla/ia dan

     berjalan membel-k ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan es-fagus)

    selanjutnya akan men+apai laring tepat di belakang artikulasi- krik-tir-idea

    dan memberikan persarafan A

    • Sensoris) mempersarafi daerah sub gl-tis dan bagian atas trakea

    •  !otoris) mempersarafi semua -t-t laring ke+uali M. &rik-tir-idea

    5.

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    17/60

    Perdarahan dari +abang . Tir-idea #uperi-r dan nferi-r sebagai . Laringeus

    #uperi-r dan nferi-r.

    Ar-eri Laringeus Su"erir

    >erjalan bersama ramus interna N. Laringeus #uperi-r menembus membrana

    tir-hi-id menuju ke ba,ah diantara dinding lateral dan dasar sinus pyrif-rmis.

    Ar-eri Laringeus Inerir

    >erjalan bersama N. Laringeus nferi-r masuk ke dalam laring melalui area

     #illian $amieson yaitu +elah yang berada di ba,ah M. &-nstrikt-r 4aringeus

    nferi-r) di dalam laring beranast-m-se dengan . Laringeus #uperi-r dan

    memperdarahi -t-t*-t-t dan muk-sa laring.

    %arah /ena dialirkan melalui

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    18/60

    dalam paru*paru) trakea) faring) dan hidung. Nada dasar yang dihasilkan dapat

    dim-difikasi dengan berbagai +ara. Ot-t intrinsik laring berperan penting dalam

     penyesuaian tinggi nada dengan mengubah bentuk dan massa ujung*ujung bebas dan

    tegangan pita suara sejati.

    1. 4ungsi Pr-teksi

    >enda asing tidak dapat masuk ke dalam laring dengan adanya reflek -t-t*-t-t yang

     bersifat adduksi) sehingga rima gl-tis tertutup. Pada ,aktu menelan) pernafasan

     berhenti sejenak akibat adanya rangsangan terhadap resept-r yang ada pada epigl-tis)

     plika ariepigl-tika) plika /entrikularis dan daerah interariten-id melalui serabut afferen

     N. Laringeus #uperi-r. #ebagai ja,abannya) sfingter dan epigl-tis menutup. (erakan

    laring ke atas dan ke depan menyebabkan +elah pr-ksimal laring tertutup -leh dasar lidah. #truktur ini mengalihkan makanan ke lateral menjauhi aditus dan masuk ke sinus

     pirif-rmis lalu ke intr-itus es-fagus.

    2. 4ungsi "espirasi

    Pada ,aktu inspirasi diafragma bergerak ke ba,ah untuk memperbesar r-ngga dada

    dan M. &rik-ariten-ideus P-steri-r terangsang sehingga k-ntraksinya menyebabkan

    rima gl-tis terbuka. Pr-ses ini dipengaruhi -leh tekanan parsial 7O1 dan O1 arteri serta

     p! darah. >ila pO1 tinggi akan menghambat pembukaan rima gl-tis) sedangkan bila

     p7O1 tinggi akan merangsang pembukaan rima gl-tis. !iperkapnia dan -bstruksi laring

    mengakibatkan pembukaan laring se+ara reflekt-ris) sedangkan peningkatan pO1

    arterial dan hiper/entilasi akan menghambat pembukaan laring. Tekanan parsial 7O1

    darah dan p! darah berperan dalam meng-ntr-l p-sisi pita suara.

    3. 4ungsi #irkulasi

    Pembukaan dan penutupan laring menyebabkan penurunan dan peninggian tekanan

    intrat-rakal yang berpengaruh pada venous return. Perangsangan dinding laring

    terutama pada bayi dapat menyebabkan bradikardi) kadang*kadang henti jantung. !al

    ini dapat karena adanya reflek kardi-/askuler dari laring. "esept-r dari reflek ini adalah

     bar-resept-r yang terdapat di a-rta. mpuls dikirim melalui N. Laringeus "ekurens dan

    "amus &-munikans N. Laringeus #uperi-r. >ila serabut ini terangsang terutama bila

    laring dilatasi) maka terjadi penurunan denyut jantung.

    17

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    19/60

    9. 4ungsi 4iksasi

    >erhubungan dengan mempertahankan tekanan intrat-rakal agar tetap tinggi) misalnya

     batuk) bersin dan mengedan.

    8. 4ungsi Menelan

    Terdapat 2 ?tiga@ kejadian yang berhubungan dengan laring pada saat berlangsungnya

     pr-ses menelan) yaitu A

    Pada ,aktu menelan faring bagian ba,ah ?M. &-nstrikt-r 4aringeus #uperi-r) M.

    Palat-faringeus dan M. #til-faringeus@ mengalami k-ntraksi sepanjang kartilag-

    krik-idea dan kartilag- tir-idea) serta menarik laring ke atas menuju basis lidah)

    kemudian makanan terd-r-ng ke ba,ah dan terjadi pembukaan faring-es-fageal.

    Laring menutup untuk men+egah makanan atau minuman masuk ke saluran pernafasan

    dengan jalan menk-ntraksikan -rifisium dan penutupan laring -leh epigl-tis.

    Epigl-tis menjadi lebih datar membentuk sema+am papan penutup aditus laringeus)

    sehingga makanan atau minuman terd-r-ng ke lateral menjauhi aditus laring dan

    maduk ke sinus pirif-rmis lalu ke hiatus es-fagus.

    5. 4ungsi >atuk 

    >entuk plika /-kalis palsu memungkinkan laring berfungsi sebagai katup) sehingga

    tekanan intrat-rakal meningkat. Pelepasan tekanan se+ara mendadak menimbulkan

     batuk yang berguna untuk mempertahankan laring dari ekspansi benda asing atau

    membersihkan sekret yang merangsang resept-r atau iritasi pada muk-sa laring.

    :. 4ungsi Ekspekt-rasi

    %engan adanya benda asing pada laring) maka sekresi kelenjar berusaha mengeluarkan

     benda asing tersebut.

    ;. 4ungsi Em-si.

    Perubahan em-si dapat meneybabkan perubahan fungsi laring) misalnya pada ,aktu

    menangis) kesakitan) menggigit dan ketakutan.1 

    18

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    20/60

    OBSTRUKSI LARING

    Obstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring yang dapat disebabkan

    -leh radang) benda asing ?k-rpus alienum@) trauma) tum-r baik tum-r jinak ataupun

    ganas) alergi ?edema angi-neur-tik@ dan kelumpuhan ner/us rekuren bilateral.1)9

    Obstruksi jalan napas yang jelas di laring-trakea sangat berbeda dengan

     penyakit paru -bstruktif menahun. Obstruksi laring-trakea ditandai dengan

    meningakatnya usaha /entilasi untuk mempertahankan batas n-rmal /entilasi al/e-lus

    sampai terjadi kelelahan. Pada pasien yang lelah) kematian terjadi dalam beberapa

    menit atau jam setelah usaha /entilasi maksimal tidak dapat mempertahankan /entilasi

    al/e-lus yang n-rmal.1)2

    ETIOLOGI

    *. PENYAKIT INFEKSI PA$A LARING

    7"O$P

    19

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    21/60

    7r-up ? Laringotrakeobronkitis@ adalah suatu infeksi /irus yang menyebabkan

     peradangan dan pembengkakan pada saluran pernafasan bagian atas ?laring ) trakea dan

    bronkus@. &rup ditandai dengan batuk kering dan sesak nafas. 7r-up biasanya

    disebabkan /irus para-in%luen&a) respiratory syncytial virus ? 'S( @ and /irus in%luen&a

     A dan ) dan strept-k-kus.

    PTO4#OLO(

    #eperti infeksi pada umumnya akan memberikan gejala kal-r) tum-r) d-l-r)

    fun+ti- lesa. %engan adanya tum-r maka terjadi penyempitan di bagian saluran nafas

     bagian atas.

    GE/ALA

    • 7r-up biasanya dia,ali dengan gejala yang menyerupai flu.

    • Terjadi pembengkakan pada saluran pernafasan sehingga saluran udara

    menyempit dan penderita mengalami gangguan pernafasan. (angguan

     pernafasan) batuk kering dan suara serak

    • (angguan pernafasan menyebabkan anak terbangun dari tidurnya.

    Pernafasannya menjadi +epat dan dalam) dan separuh penderita mengalami

    demam.

    • Stridor  ?bunyi pernafasan yang bernada tinggi@

    • #ianosis ?,arna kulit menjadi kebiruan karena kekurangan -ksigen@

    • " etraksi interkostal  ?meningkatnya pemakaian -t-t*-t-t leher dan dada sebagai

    usaha untuk bernafas@.

    $iagnsis

    20

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    22/60

    • %iagn-sis biasanya dibuat berdasarkan penemuan klinis dan ri,ayat perjalanan

     penyakit. "-ntgen leher bisa menunjukkan adanya penyempitan trakea

    • pusan dan biakan dari sekret laring harus dilakukan untuk menentukan

    -rganisme penyebab. Manfaatnya sedikit untuk peren+anaan terapi a,al) tetapi

     berguna jika -rganisme tersebut resisten terhadap terapi a,al itu.

    TTLN

    nak*anak ini harus segera ditangani tanpa menunggu di bagian ga,at darurat atau

    radi-l-gi. Pemberian +airan intra/ena dimulai untuk men+egah dehidrasi dan

     pengeringan sekret. $dara dingin dan lembab juga perlu diberikan) sebaiknya dengan

    uap air. Terapi antibi-tik terhadap #taphyl-+-++us dimulai sambil menunggu hasil

     biakan. #ter-id diberikan dalam d-sis tinggi untuk mengurangi inflamasi sebagai

    tataaksana a,al. Pasien perlu diamati se+ara +ermat dan dipertimbangkan untuk 

    trake-st-mi atau intubasi. Pemantauan +r-up termasuk denyut nadi) frekuensi

     pernapasan) derajat kegelisahan dan ke+emasan) penggunaan -t-t ases-rius pada pernapasan) derajat sian-sis) derajat retraksi dan kemunduran pasien se+ara

    21

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    23/60

    menyeluruh. #ebaliknya) frekuensi pernapasan diatas 36 kaliCmenit) denyut nadi diatas

    086 kaliCmenit) dan kegelisahan serta retraksi yang makin hebat mengindikasikan

     perlunya bantuan pernapasan. ika anak k-laps) gunakan respirat-r ambu bertekanan

     p-sitif untuk memaksa -ksigen melalui jalan napas yang edemat-sa.3

    L"N(T#

    %efinisi

    "adang pada laring terlalu banyak digunakan) iritasi atau infeksi.

    Pat-fisi-l-gi

    >ila jaringan +edera karena terinfeksi -leh kuman) maka pada jaringan ini akan

    terjadi rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan

     jaringan atau yang men+egah agen ini menyebar lebih luas. "ekasi*reaksi ini kemudian

     juga menyebabkan jaringan yang +edera diperbaiki.

    Laringitis akut merupakan pr-ses inflamasi pada muk-sa pita suara dan laring

    yang berlangsung kurang dari 2 minggu. >ila eti-l-gi dari laringitis akut disebabkan

    -leh adanya suatu infeksi) maka sel darah putih akan bekerja membunuh

    mikr--rganisme selama pr-ses penyembuhan. Pita suara kemudian akan menjadi

    tampak edema) dan pr-ses /ibrasi juga umumnya ikut mengalami gangguan. !al ini

     juga dapat memi+u timbulnya suara yang parau disebabkan -leh gangguan f-nasi.

    Membran yang meliputi pita suara juga terlihat ber,arna kemerahan dan membengkak.

    (angguan pernapasan juga kerap dialami -leh penderita.

    laringitis kr-nis merupakan suatu pr-ses inflamasi yang menunjukkan adanya

     peradangan pada muk-sa laring yang berlangsung lama. Pada laringitis kr-nis pr-ses

     peradangan dapat tetap terjadi meskipun fakt-r penyebabnya sudah tidak ada. Pr-ses

    inflamasi akan menyebabkan kerusakan pada epitel bersilia pada laring) terutama pada

    dinding belakang laring. !al ini akan menyebabkan gangguan dalam pengeluaran

    sekret dari traktus trake-br-nkial. >ila hal ini terjadi) sekret akan berada tetap pada

    dinding p-steri-r laring dan sekitar pita suara menimbulkan reaksi timbulnya batuk.

    danya sekret pada daerah pita suara dapat menimbulkan laring-spasme. (angguan

     pernapasan juga kerap dialami -leh penderita.

    (EL

    22

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    24/60

    • >atuk kering

    • %emam

    • &ehilangan suara

    • #akit tengg-r-kan

    • #uara serak 

    • Tengg-r-kan kering

    Tatalaksana

    • pabila penyebabnya adalah karena iritasi dan penggunaan suara maka harus

    dihindari untuk men+egah laringitis berulang.

    • nalgetik

    • ntibi-tik

    • #ter-id hanya untuk penggunaan jangka pendek 

    • Minum banyak air 

    6. enda asing di dalam suatu -rgan ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau

    dari dalam tubuh) yg dalam keadaan n-rmal tidak ada. >enda asing yang berasal dari

    luar tubuh) disebut benda asing eks-gen) biasanya masuk melalui hidung atau mulut.

    #edangkan yang berasal dari dalam tubuh) disebut benda asing end-gen.

    E-i%gi = a3-r "redis"sisi

    4akt-r*fakt-r yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing ke dalam saluran

    napas) antara lainA

    0.  4akt-r indi/idualD umur) jenis kelamin) pekerjaan) k-ndisi s-sial) tempat tinggal.

    1. 

    &egagalan mekanisme pr-teksi yang n-rmal) antara lainD keadaan tidur) kesadaranmenurun) alk-h-lisme dan epilepsi.

    23

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    25/60

    2.  4akt-r fisikD kelainan dan penyakit neur-l-gik.

    3.  Pr-ses menelan yang belum sempurna pada anak.

    9.  4akt-r dental) medi+al dan surgi+al) misalnya tindakan bedah) ekstraksi gigi) belum

    tumbuhnya gigi m-lar pada anak usia kurang dari 3 tahun.

    8.  4akt-r keji,aan) antara lain) em-si) gangguan psikis.

    5.  $kuran) bentuk dan sifat benda asing.

    :.  4akt-r ke+er-b-han) antara lainD meletakkan benda asing di mulut) persiapan

    makanan yang kurang baik) makan atau minum tergesa*gesa) makan sambil

     bermain) memberikan ka+ang atau permen pada anak yang gigi m-larnya belum

    tumbuh.

    $iagnsis

    %iagn-sis klinis benda asing disaluran napas ditegakan berdasarkan anamnesis

    adanya ri,ayat tersedak sesuatu) tiba*tiba timbul “+h-king” ?rasa ter+ekik@) gejala)

    tanda) pemeriksaan fisik dengan auskultasi) palpasi dan pemeriksaan radi-l-gik sebagai

     pemeriksaan penunjang. %iagn-sis pasti benda asing disaluran napas ditegakan setelah

    dilakukan tindakan end-sk-pi atas indikasi diagn-stik dan terapi.

    Ge;a%a dan -anda

    (ejala sumbatan benda asing didalam saluran napas tergantung pada l-kasi

     benda asing) derajat sumbatan ?t-tal atau sebagian@) sifat) bentuk dan ukuran benda

    asing. >ila se-rang pasien) terutama anak) diketahui mengalami rasa ter+ekik atau

    manisfestasi lainnya) rasa tersumbat ditengg-r-k) batuk*batuk sedang makan) maka

    keadaan ini haruslah dianggap sebagai gejala aspirasi benda asing.

    >enda asing di laring dapat menutup laring) tersangkut diantara pita suara atau

     berada di subgl-tis. (ejala sumbatan laring tergantung pada besar) bentuk dan letak 

    ?p-sisi@ benda asing. #umbatan t-tal di laring akan menimbulkan keadaan yang ga,at

     biasanya kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam ,aktu singkat. !al ini

    disebabkan -leh timbulnya spasme laring dengan gejala antara lain disf-nia sampai

    af-nia) apne dan sian-sis.

    #umbatan tidak t-tal di laring dapat menyebabkan gejala suara parau) disf-nia

    sampai af-nia) batuk yang disertai sesak ?+r-upy +-ugh@) -din-fagia) mengi) sian-sis)

    hem-ptisis) dan rasa subyektif dari benda asing ?pasien akan menunjuk lehernya sesuai

    dengan letak benda asing itu tersangkut@ dan dispne dengan derajat ber/ariasi. (ejala

    24

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    26/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    27/60

    dengan sumbatan t-tal pada laring) dapat di+-ba dengan men-l-ngnya dengan

    memegang anak dengan p-sisi terbalik) kepala ke ba,ah) kemudian daerah

     punggungCtengkuk dipukul) sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan ke luar.

    Gambar ,ara pengeluaran benda asing pada anak . tahun * http/001112children1ebmd2com +

    3ambar ,ara pengeluaran benda asing pada anak 4. tahun * http/001112children1ebmd2com +

    7ara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring se+ara t-tal

    ialah dengan +ara perasat dari !eimli+h ?!eimli+h maneu/er@) dapat dilakukan pada

    anak maupun -rang de,asa. Menurut te-ri heimli+h) benda asing masuk ke dalam

    laring ialah pada ,aktu inspirasi. %engan demikian paru penuh -leh udara) diibaratkan

    sebagai b-t-l plastik yang tertutup) dengan menekan b-t-l itu) maka sumbatnya akan

    terlempar ke luar.

    Pada sumbatan benda asing tidak t-tal di laring) perasat !eimli+h tidak dapat

    digunakan. %alam hal ini pasien masih dapat diba,a ke rumah sakit terdekat untuk 

    diberi pert-l-ngan dengan menggunakan laring-sk-p atau br-nk-sk-p) atau kalau alat*

    alat itu tidak ada) dilakukan trake-st-mi sebelum merujuk. Pada ,aktu tindakan

    trake-st-mi) pasien tidur dengan p-sisi Trandelenburg) kepala lebih rendah dari badan)

    supaya benda asing tidak turun ke trakea. &emudian pasien dapat dirujuk ke rumah

    sakit yang mempunyai fasilitas laring-sk-pi dan br-nk-sk-pi untuk mengeluarkan

    26

    http://www.childrenwebmd.com/http://www.childrenwebmd.com/http://www.childrenwebmd.com/http://www.childrenwebmd.com/

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    28/60

     benda asing itu dengan +unam. Tindakan ini dapat dilakukan dengan anastesi ?umum@

    dan analgesia [email protected]

    ). TRAU2A

    Trauma Laring 

     Definisi 

    Trauma laring merupakan suatu keadaan dimana laring mengalami suatu

    kerusakan yang dapat disebabkan -leh trauma tumpul) trauma tajam) dan penyebab

    lainnya. !al ini menyebabkan fungsi laring sebagai pr-teksi jalan nafas) pengaturan

     pernafasan dan penghasil suara terganggu) sehingga dapat menimbulkan resik-

    ke+a+atan bahkan kematian.

     Patofisiologi 

    Trauma laring dapat disebabkan -leh trauma tumpul) trauma tajam) tembak)

    trauma inhalasi) aspirasi benda asing maupun iatr-genik. nsiden trauma laring akibat

    trauma tumpul semakin menurun karena perkembangan yang maju pada sistem

     pengaman kendaraan ?aut-m-bile safety@. #ementara itu angka kejahatanCkekerasan

    semakin meningkat sehingga persentase kejadian trauma tajamCtembus semakin

    meningkat. Pada trauma tumpul dan tembak kerusakan jaringan yang terjadi lebih berat

    dibanding trauma tajam.

    M-ns-n membagi daerah leher menjadi 2 G-na pada trauma penetrasi atau trauma

    tajam terutama berdasarkan trauma terhadap pembuluh darahnya) yaitu sebagai berikutA

    H-na adalah daerah dari kartilag- krik-id sampai kla/ikula. H-na ini berisi

    trakea dan es-fagus bagian inferi-r) pembuluh darah trunkus braki-sefalika)

    arteri subkla/ia) arteri kar-tis k-munis) trunkus tir-ser/ikal dan /ena*/enanya)

    duktus t-rasikus) kelenjar tir-id dan medula spinalis.

    H-na adalah daerah dari kartilag- krik-id sampai angulus mandibula. H-na ini

     berisi arteri kar-tis k-munis) arteri kar-tis eksterna dan interna) /ena jugularis

    interna) laring) hip-faring) ner/us I) I) I) dan medula spinalis.

    27

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    29/60

    H-na adalah daerah dari angulus mandibula sampai basis kranii yang berisi

    arteri kar-tis) arteri /ertebralis) /ena jugularis interna) faring) ner/us kranialis

    dan medula spinalis.

    Mekanisme dari +idera yang timbul adalah refleksi dari jenis penyebabnya. Pada

    setiap +idera yang timbul akibat trauma laring seringkali disertai kelainan pada tulang)

    se+ara khusus) dapat terjadi disl-kasi krik-tir-id dan krik-ariten-id.

    *. Trauma In&a%asi

    nhalasi uap yang sangat panas) gas atau asap yang berbahaya akan +enderung

    men+iderai laring dan trakea ser/ikal dan jarang merusak saluran nafas ba,ah. %aerah

    yang terkena akan menjadi nekr-sis) membentuk jaringan parut yang menyebabkan

    defek sten-sis pada daerah yang terkena.

    6. Trauma Tum"u%

    Trauma tumpul pada saluran nafas bagian atas dan dada paling sering disebabkan

    -leh hantaman langsung) trauma akibat fleksiCekstensi hebat) atau trauma benturan pada

    dada. !iperekstensi mengakibatkan traksi laring yang kemudian membentur kemudi)

    handle bars atau dashboard . Trauma tumpul lebih sering disebabkan -leh ke+elakaan

    kendaraan berm-t-r dimana k-rban terhimpit di antara j-k m-bil dan setir atau

    dikeluarkan dari kendaraan dan terhimpit di antara kepingan kendaraan yang

    mengalami ke+elakaan.

    !antaman langsung paling sering menyebabkan trauma pada tulang ra,an laring)

    sedangkan trauma fleksiCekstensi lebih sering berhubungan dengan r-bekan trakea atau

    laring. &erusakan trakea akibat trauma benturan terjadi karena trakea tertekan di antara

    manubrium dan k-lumna /ertebralis. Trauma tumpul pada dada dapat menyebabkan

    r-bekan /ertikal pada trakea pars membran-sa atau br-nkus) biasanya 1)9 +m dari

    karina.

    28

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    30/60

    (ambar 1.2 Mekanisme trauma tumpul

    Penyebab lain adalah trauma tak langsung akibat akselerasi*deselerasi. Pada

    trauma akselerasi*deselerasi dengan p-sisi gl-tis menutup juga akan mengakibatkan

    tekanan intraluminer yang meninggi sehingga dapat menyebabkan r-bekan pada bagian

    membran trakea. "-bekan ini terjadi akibat diameter trans/ersal yang bertambah se+ara

    mendadak. %apat juga terjadi akibat r-bekan diantara +in+in trakea dari -s krik-id

    sampai karina akibat tarikan paru yang mendadak.

    ). Trauma Ta;am

    Trauma laring sering juga disebabkan karena trauma tajam ?9*09J@ yang paling

     banyak akibat perkelahian di tempat ra,an kejahatan. #enjata yang dipakai adalah

     belati) pisau +lurit) pisau lipat) g-l-k maupun senjata berpeluru. ngka kejadian traumatajam semakin meningkat dan penyebab utamanya relatif lebih banyak -leh trauma

    tembus peluru dibanding trauma tusuk.

    Meskipun trauma tembus dapat mengenai bagian manapun dari saluran nafas)

    trakea merupakan struktur yang paling sering mengalami trauma akibat luka tusukan.

    Laring yang mengalami trauma kira*kira pada sepertiga saluran nafas bagian atas) dan

    sisa dua pertiga bagian lagi adalah trakea pars ser/ikalis. &ematian pasien dengan

    trauma tembus saluran nafas ini biasanya disebabkan -leh trauma /askular dan jarang

    akibat trauma saluran nafas itu sendiri.

    1. Pen0ebab Lain

    Penyebab lain trauma laring adalah tentament sui+ide pada pasien dengan

    gangguan keji,aan atau pada pasien dengan stress berat. Trauma laring juga dapat

    diakibatkan -leh intubasi karena trauma langsung saat pemasangan atau pun karena

     bal-n yang menekan muk-sa terlalu lama sehingga menjadi nekr-sis. Trauma sekunder 

    akibat intubasi umumnya karena inflasi bal-n yang berlebihan ,alaupun menggunakan

    cu%%  /-lume besar bertekanan rendah. Trauma yang disebabkan -leh cu%%  ini terjadi pada

    kira*kira setengah dari pasien yang mengalami trauma saat trake-st-mi.

    7idera yang disebabkan -leh bahan*bahan kaustik seringkali didapatkan pada

    kel-mp-k usia anak*anak dan biasanya akibat ke+er-b-han mereka dalam

    menggunakan benda*benda berbahaya di rumah sebagai alat permainan. >ila

    didapatkan pada usia de,asa) biasanya ditemukan pada kasus*kasus per+-baan bunuh

    diri dengan menelan larutan alkali ataupun hidr-karb-n.

    29

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    31/60

    Ge;a%a K%inis

    Pada trauma laring) gejala dan tanda klinis yang biasanya didapatkan adalah sesak 

    nafas. >atuk) batuk darah) emfisema subkutis ?pada leher) kepala) dada@) sian-sis)

    gangguan suara juga merupakan tanda dan gejala klinis yang mengarah ke perlukaan

     jalan nafas. Tanda lain yang dapat ditemukan pada pasien dengan trauma laring adalah

    adanya keb-+-ran udara atau suara mendesis pada tempat trauma. Pada trauma tembus)

    keb-+-ran tersebut dapat dilihat langsung di tempat luka) sedangkan pada trauma

    tumpul kadang dapat terlihat kulit leher yang mengembang pada saat batuk.

     Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan jejas ?hemat-mCabrasi@ akibat hantaman

     benda tumpul) jejas berupa garis yang menunjukkan bekas jeratan) luka dan pen-nj-lan

    tulang) hilangnya t-nj-lan kartilag- tir-id) krepitasi) disk-ntinuitas) nyeri tekan pada

    daerah laring) emfisema subkutis maupun emfisema mediastinum jika +idera lebih ke

    distal.

    Pada trauma trakea tidak ada pembagian beratnya +idera yang menentukan

    indikasi -perasi. #etiap trauma trakea dengan salah satu gejala atau tanda klinis

    ,alaupun ringan memerlukan ekspl-rasi. >erbeda dengan trauma laring yang dapat

    dibagi menjadi 9 grup) sebagai berikut A

    (rup A Trauma end-laringeal ringan tanpa fraktur

    (rup A Edema sedang) hemat-ma dengan laserasi muk-sa) tidak ada eKp-se

    tulang ra,an) fraktur n-ndispla+ed.

    (rup A Edema berat r-bekan muk-sa dengan eKp-se tulang ra,an.

    4raktur displa+ed pada 7T #+an.

    (rup < A Perlukaan berat end-laringeal) bentuk laring yang tidak beraturan.

    (rup < A Terputusnya laring k-mplit.

    Pemeri3saan Penun;ang

    Pemeriksaan radi-l-gi dapat membantu menegakkan diagn-sis pada trauma leher 

    yang men+urigakan adanya kerusakan jalan nafas terutama pada trauma tumpul ataupun

    yang sudah terpasang end-trakeal tube ?ETT@. Pada f-t- dapat terlihat adanya bayangan

    udara terperangkap di pre/ertebra dan leher bagian dalam atau peninggianCele/asi

    tulang hy-id pada kasus separasi krik-trakea.

    30

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    32/60

    >r-nk-sk-pi merupakan alat diagn-stik pilihan karena dapat menentukan letak 

    luka) luas luka) dan juga sekaligus sebagai penuntun untuk pemasangan ETT guna

    menjamin jalan nafas. Es-fag-sk-pi disarankan terutama pada trauma tembus.

    Tindakan panend-s+-py dan arteri-grafi disarankan dilakukan pada trauma tembus

    leher dengan k-ndisi pasien yang stabil. Tindakan tersebut di atas selain efektif juga

    sensitifitasnya tinggi untuk menghindari ekspl-rasi yang berlebihan.

    Pemeriksaan penunjang lain seperti pen+itraan es-fagus dengan k-ntras)

    +-mputed t-m-graphy ?7T@ dan M" dapat dilakukan sesuai indikasi. 7T s+an telah

     berperan banyak dalam penanganan trauma laring saat ini dan mampu menurunkan

    angka ekspl-rasi bedah karena mampu mendeteksi lebih rin+i dan n-n in/asif. 7T

    diindikasikan pada pasien dengan ke+urigaan trauma laring hanya dari anamnesis dan

     pemeriksaan fisik seperti pada pasien yang hanya menunjukkan satu gejalaCtanda. 7T

    mampu mendeteksi fraktur tir-id dengan midline displaced   yang minimal namun

     berpengaruh dalam pembentukan f-nasi. !al ini sangat menguntungkan pasien karena

     jika tidak terdeteksi akan menyebabkan gangguan f-nasi jangka panjang. 7T kurang

     berguna pada kasus dengan indikasi pembedahan seperti pada kartilag- yang tereksp-se

    atau displaced %racture dengan laserasi muk-sa diatasnya.

     Penatalaksanaan

    &e,aspadaan terhadap trauma laring pada trauma leher -leh tenaga medis atau

     paramedis harus dipertajam agar tidak ada kasus yang terle,atkan. >ila ada trauma

    laring) luka atau jejas pada leher harus diperiksa dan di-bser/asi dengan seksama. Pada

     prinsipnya) penatalaksanaan trauma harus sistematis dimulai dari penilaian dan

     pengamanan jalan nafas agar tetap adekuat.

    *. 2ana;emen /a%an Naas

    a. Trake-st-mi

    Trake-st-mi adalah -perasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke

    trakea untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan.

    Trake-st-mi diindikasikan untuk membebaskan -bstruksi jalan napas bagian atas)

    melindungi trakea serta +abang*+abangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya

    discharge br-nkus) serta penanganan terhadap penyakit ?keadaan@ yang mengakibatkan

    insufisiensi respirasi.

    31

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    33/60

     b. M-ntg-mery T*Tube

    M-ntg-mery T*tube merupakan suatu alat yang dipergunakan khususnya dalam

     pembedahan di bagian kepala dan leher. T*tube a,alnya diperkenalkan pada

     pertengahan tahun 0;86 dan digunakan untuk meny-k-ng trakea setelah tindakan

    laryngotracheoplasty. lat ini memiliki 1 +abang) +abang utama yang lebih panjang

    dimasukkan dalam trakea) sedangkan +abang yang lebih pendek dipr-yeksi melalui

    st-ma trake-st-mi. #aat ini) T*tube dipergunakan pada pasien dengan +idera trakeal

    akut) peny-k-ng trakea pas+a rek-nstruksi) maupun sebagai pengganti trakea ser/ikal

    yang tidak dapat direk-nstruksi. %iameter eksternal T*tube berukuran mulai dari 3)9 = 

    08 mm) sedangkan diameter internal dan ketebalannya ber/ariasi. lat ini terbuat dari

     bahan sili+-n sehingga dapat mengurangi pembentukan mu+us yang berlebihan.

    (ambar 1.3 ?@ P-t-ngan gambar sagital l-kasi pemasagan T*tube.

    ?>@ M-ntg-mery T*tube.

    #etelah pemasangan dilaksanakan) edukasi terhadap pasien dan keluarga harus

    diperhatikan terutama mengenai pera,atan T*tube untuk men+egah terjadinya

    k-mplikasi. #alah satu langkah sederhana dalam pera,atan T*tube adalah dengan

    melakukan irigasi mempergunakan 1*2 ml larutan n-rmal saline 1*2 kali sehari serta

    menjaga bagian eksternal dari T*tube tetap bersih.  5ebuli&er  dengan a+etyl+ysteine 06J

    atau albuter-l dapat diberikan 2 kali sehari untuk membantu menekan pr-duksi sekret

    serta membantu mengen+erkan sekret yang sudah terbentuk sehingga lebih mudah

    dikeluarkan. >eberapa keuntungan yang diper-leh dengan pemasangan T*tube

    dibandingkan dengan trake-st-mi dapat dilihat pada table berikutA

    32

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    34/60

    Tabel 1.0 Perbedaan T*tube dan trake-st-mi.

    Penggunaan M-ntg-mery T*tube masih terbilang jarang. >ahkan tidak sedikit

    anestesi-l-gis kesulitan dalam hal manajemen general anestesi pada pasien dengan

    -perasi laring yang mempergunakan T*tube. Met-de standar dalam pemasangan T*tube

    adalah dengan mempergunakan curved haemostatic %orceps dan diletakkan intratrakeal

    melalui trake-st-mi. &esalahan dalam meletakkan atau memasang T*tube dapat

    mengakibatkan hilangnya k-ntr-l terhadap jalan nafas pasien. Pada kasus tersebut) T*

    tube harus dilepaskan dan dipasang ulang dengan seksama di p-sisi yang tepat.

    6.Tera"i Beda&

    nf-rmasi yang diper-leh melalui anamnese) pemeriksaan fisik) pr-sedur 

    end-sk-pik dan radi-l-gi memberikan bantuan yang sangat penting dalam

    meren+anakan sebuah ekspl-rasi daerah leher. >ila jalan nafas mengalami sumbatan)

    trake-st-mi harus dilakukan dalam keadaan pasien sadar dan menggunakan anastesi

    l-kal dengan efek sedasi ringan. >iasanya) insisi trakeal dibuat pada p-sisi di ba,ah

    trake-st-mi standar. nsisi di ba,ah +in+in ketiga dan keempat lebih disukai untuk men-l-ng pasien dengan trauma laring. &arena pada p-sisi ini) membantu men+egah

    trauma lebih lanjut yang mungkin mengenai laring.

    Ekspl-rasi dimulai dengan insisi h-riG-ntal pada lipatan kulit setinggi membran

    krik-tir-id. #ebuah flap subplatisma kemudian diangkat ke arah tulang hy-id di

    superi-r dan ke krik-id di inferi-r. Perluasan dari insisi akan membantu

    memperlihatkan +idera pada saraf) /askular dan -rgan is+eral. Ot-t*-t-t dipisahkan di

    33

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    35/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    36/60

    %iagn-sis didasarkan ri,ayat menelan Gat kaustik dan adanya luka bakar di

    sekitar dan di dalam mulut. &asus ke+elakaan biasanya terjadi pada anak usia diba,ah

    enam tahun) sedangkan kasus bunuh diri pada de,asa.

    Trauma trakea

    Trauma tajam atau tumpul pada leher dapat mengenai trakea. Trauma tumpul

    tidak menimbulkan gejala atau tanda tetapi dapat juga mengakibatkan kelainan hebat

     berupa sesak napas) karena penekanan jalan napas atau aspirasi darah atau emfisema

    kutis bila trakea r-bek.

    %ari pemeriksaan ph-t- r-entgen dapat dilihat benda asing) trauma penyerta

    seperti fraktur /ertebra ser/ikal atau emfisema di jaringan lunak di mediastinum) leher 

    dan subkutis.

    Trauma tumpul trakea jarang memerlukan tindakan bedah. Penderita

    di-bser/asi bila terjadi -bstreksi jalan napas dikerjakan trake-t-mi. Pada trauma tajam

    yang menyebabkan r-bekan trakea segera dilakukan trake-t-mi di distal r-bekan.

    &emudian r-bekan trakea dijahit kembali.

    Trauma intubasi 

    Pemasangan pipa end-trakea yang lama dapat menimbulkan udem laring dan

    trakea. &eadaan ini baru diketahui bila pipa di+abut karena suara penderita terdengar 

     parau dan ada kesulitan menelan) gangguan akti/itas laring) dan beberapa derajat

    -bstruksi pernapasan. Peng-batan dilakukan dengan pemberian k-rtik-ster-id. >ila

    -bstruksi napas terlalu hebat maka dilakukan trake-t-mi.

    #ten-sis trakea adalah k-mplikasi pemasangan pipa end-trakea berbal-n dalam

    ,aktu lama. Tekanan bal-n menyebabkan nekr-sis muk-sa trakea disertai penyembuhan dengan jaringan fibr-sis yang mengakibatkan sten-sis.

    Peng-batan sten-sis ini berupa peregangan bagian yang sten-sis dalam ,aktu

    lama) tetapi seringkali perlu dilakukan reseksi segmental trakea dan anst-m-sis ujung

    ke ujung.

    1. TU2OR 

    35

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    37/60

    Tum-r jinak laring tidak banyak ditemukan) karena hanya kurang lebih 9J dari

    semua jenis tum-r laring. Tum-r jinak laring dapat berupa papil-ma laring) aden-ma)

    k-ndr-ma) mi-blast-ma sel granuler) hemangi-ma) lip-ma dan neur-fibr-ma. Papil-ma

    laring merupakan tum-r jinak laring yang paling banyak frekuensinya. (ejala khasnya

     berupa disf-nia dan apabila papil-ma telah menutup rima gl-tis maka timbul sesak 

    nafas dengan strid-r yang dapat bertambah hebat sampai terjadi sumbatan t-tal jalan

    napas.1)9

    Tum-r ini dapat tumbuh pada pita suara bagian anteri-r atau daerah subgl-tik.

    %apat pula tumbuh di plika /entrikularis atau ariten-id. #e+ara makr-sk-pik bentuknya

    seperti buah murbei) ber,arna putih kelabu dan kadang*kadang kemerahan. aringan

    tum-r ini sangat rapuh dan kalau dip-t-ng tidak menyebabkan perdarahan. #ifat yang

    men-nj-l dari tum-r ini ialah sering tumbuh lagi setelah diangkat) sehingga -perasi

     pengangkatan harus dilakukan berulang*ulang.1

    Papil-ma pada -rang de,asa merupakan lanjutan dari papil-mat-sis infantil

    atau tumbuh pada usia pertengahan. &edua keadaan ini dapat berubah jadi karsin-ma

    sel skuam-sa. Perubahan ke arah keganasan terjadi khusus pada penderita yang

    sebelumnya pernah mendapat radi-terapi.

    Tera"i

    36

    Gambar 7. Papiloma Laring *)uku Ajar "lmu #esehatan T6T+

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    38/60

    Ekstirpasi papil-ma dengan bedah mikr- atau juga dengan sinar laser. Oleh

    karena sering tumbuh lagi) maka tindakan ini diulangi berkali*kali. &adang*kadang

    dalam seminggu sudah tampak papil-ma tumbuh lagi. Terapi terhadap penyebabnya

     belum memuaskan) karena sampai sekarang eti-l-ginya belum diketahui dengan pasti.

    Tidak dianjurkan memberikan radi-terapi) -leh karena papil-ma dapat berubah menjadi

    ganas. 1 

    TU2OR GANAS LARING

    &eganasan di laring bukanlah hal yang jarang ditemukan dan masih merupakan

    masalah) karena penanggulangannya men+akup berbagai segi.

    Penatalaksanaan keganasan di laring tanpa memperhatikan bidang rehabilitasi belum

    lengkap.

     Etiologi 

    Eti-l-gi karsin-ma laring belum diketahui dengan pasti. %ikatakan -leh para

    ahli bah,a per-k-k dan peminum alk-h-l merupakan kel-mp-k -rang*-rang dengan

    resik- tinggi terhadap karsin-ma laring. Penelitian epidemi-l-gik menggambarkan

     beberapa hal yang diduga menyebabkan terjadinya karsin-ma laring yang kuat ialah

    r-k-k) alk-h-l dan terpapar -leh sinar radi-aktif.

    Pengumpulan data yang dilakukan di "#7M menunjukkan bah,a karsin-ma

    laring jarang ditemukan pada -rang yang tidak mer-k-k) sedangkan resik- untuk 

    mendapatkan karsin-ma laring naik) sesuai dengan kenaikan jumlah r-k-k yang

    dihisap.

    Yang terpenting pada penanggulangan karsin-ma laring adalah diagn-sis dini

    dan peng-batan Ctindakan yang tepat dan kuratif) karena tum-rnya masih teris-lasi dan

    dapat diangkat se+ara radikal. Tujuan utama ialah mengeluarkan bagian laring yang

    terkena tum-r dengan memperhatikan fungsi respirasi) f-nasi serta fungsi sfingter 

    laring.

     Klasifikasi letak tumor

    Tum-r supragl-tik terbatas pada daerah mulai daari tepi atas episl-tis sampai

     batas ba,ah gl-tis termasuk pita suara palsu dan /entrikel laring.

    37

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    39/60

    Tum-r gl-tik mengenaai pita suara asli. >atas inferi-r gl-tik adalah 06 mm di

     ba,ah tepi bebas pita suara) 06 mm merupakan batas inferi-r -t-t*-t-t intrinsik pita

    suara. >atas superi-r adalah /entrikel laring. Oleh karena itu tum-r gl-tik dapat

    mengenai 0 aatau ke dua pita suara) dapat meluas ke sub gl-tik sejauh 06 mm) dan

    dapat mengenai k-misura anteri-r atau p-steri-r ataau pr-ssesus /-kalis kartilag-

    ariten-id.

    Tum-r sub gl-tik tumbuh lebih dari 06 mm di ba,ah tepi bebas pita suara asli

    sampai batas inferi-r krik-id.

    Tum-r ganas transgl-tik adalah tum-r yang menyebrangi /entrikel mengenai

     pita suara asli dan pita suara palsu) atau meluas ke subgl-tik lebih dari 06 mm.

    Gejala

    0. #erak 

    #erak adalah gejala utama karsin-ma laring) merupakan gejala paling dini tum-r 

     pita suara. !al ini disebabkan karena gangguan fungsi f-nasi laring. &ualitas

    nada sangaat dipengaruhi -leh besar +elah gl-tik) besar pita suara) ke+epatan

    getaran dan ketegangan pita suaara. Pada tum-r ganas laring) pita suara gagal

     befungsi se+ara baik disebabkan -leh ketidak teraturan pita suara) -klusi atau

     penyempitan +elah gl-tik) terserangnya -t-t*-t-t /-kalis) sendi dan ligamen

    rik-ariten-id) dan kadang*kadang menyerang syaraf. danya tum-r di pita

    suara akan mengganggu gerak maupun getaran kedua pita suara tersebut. #erak 

    menyebabkan kualitas suara menjadi kasar) mengganggu) sumbang dan nadanya

    lebih rendah dari biasa. &adang*kadang bisa af-ni karena nyeri) sumbatan jalan

    nafas atau paralisis k-mplit.

    !ubungan antara serak dengan tum-r laring tergantung letak tum-r. pabila

    tum-r tumbuh pada pita suara asli) serak merupakan gejala dini dan mnetap.

    pabila tum-r tumbuh di daerah /entrikel laring) di bagian ba,ah plika

    /entrikularis atau di batas inferi-r pita suara serak akan timbul kemudian. Pada

    tum-r supragl-tis dan subgl-tis) serak dapat merupakan gjala akhir atau tidak 

    timbul sama sekali. Pada kel-mp-k ini) gejala pertama tidak khas dan subjektif 

    seperti perasaan tidak nyaman) rasa ada yang mengganjal di tengg-r-k. Tum-r 

    38

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    40/60

    hip-farig jarang menimbulkan serak) ke+uali tum-rnya eksentif. 4iksasi dan

    nyeri menimbulkan suara bergumun ?h-t p-tat- /-i+e@.

    1. %ispneu dan strid-r.

    (ejala ini merupakan gejala yang disebabkan -leh sumbatan jalan nafas dan

    dapat timbul pada tiap tum-r laring. (ejala ini disebabkan -leh gangguan jalan

    nafas -leh massaa tum-r) penumpukkan k-t-ran atau sekret)maupun -leh fiksasi

     pita suara. Pada tum-r supragl-tik atau transgl-tik terdapat dua gejala tersebut.

    #umbatan dapat terjaadi se+ara perlahan*lahan dapat dik-mpensasi -leh pasien.

    Pada umumnya dispneu dan strid-r adalah tanda dan pr-gn-sis kurang baik.

    2. Nyeri tengg-r-k.

    &eluhan ini dapat ber/ariasi dari rasa g-resan sampai rasa nyeri yang tajam.

    3. %isfagia adalah +iri khas tum-r pangkal lidah) supragl-tik) hip-faring dan sinus

     pirif-rmis. &eluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada tumi-r 

    ganas p-stkrik-id. "asa nyeri ketika menelan ?-din-fagi@ menandakan adanya

    tum-r ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.

    3. >atuk dan hem-ptisis.

    >atuk jarang ditemukan pada tum-r ganas gl-tik) biasanya timbul dengan

    tertekannya hip-faring disertai sekret yang mengalir ke dalam laring.

    !em-ptisis sering terjadi pada tum-r gl-tik dan supragl-tik.

    8. (ejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral) halit-sis) batuk hem-ptisis dan

     penurunan berat badan menandakan perluasan tum-r ke luar jaringan atau

    metastase lebih jauh.

    5. Pembesaran kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai metastasis

    tum-r ganas yang menunjukkan tum-r pada stadium lanjut.

    :. Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan -leh k-mplikasi

    supurasi tum-r yang menyerang kaartilag- tir-id dan perik-ndrium.

     Pemeriksaan Penunjang 

    %iagn-sis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.

    39

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    41/60

    Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan +ara tidak langsung menggunakan ka+a

    laring atau langsung dengan mengguinakkn laring-sk-p. Pemeriksssaan penunjang

    yang diperlukan selain pemeriksaan lab-rat-rium darah) juga pemeriksaan

    radi-l-gik. 4-t- th-rak diperlukan untuk menilai keadaan paru) ada tidaknya pr-ses

    spesifik dan metastasis di paru. 7T #+an laring dapat memperlihatkan keadaan

    tum-r pada tulang ra,an tir-id adan daerah pre*epigl-tis serta metastasis kelenjar 

    getah beningleher.

    %iagn-sis paasti ditegakkan dengan pemeriksaan pat-l-gik anat-mik dari bahan

     bi-psi laring) dan bi-psi jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening di

    leher. !asil at-l-gi anat-mik yang terbanyak adalah karsin-ma sel skuam-sa.

    KLASIFIKASI TU2OR GANAS LARING 'A/

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    42/60

    T1 Tum-r sudah menjalar ke 0 dan 1 sisi daaerah supra gl-tis dan gl-tis

    masih bisa bergerak ?tidak terfiksir@.

      T2 Tum-r terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah

    krik-id bagian belakang) dinding medial daari sinus pirif-rmis) dan arah

    ke r-ngga pre epigl-tis.

    T3 Tum-r sudah meluas ke luar laring) menginfiltrasi -r-faring jaringan

    lunak pada leher atau sudah merusak tulang ra,an tir-id.

    GLOTIS

    Tis &arsin-ma insitu.

    T0 Tum-r mengenai satu atau dua sisi pita suara) tetapi gerakan pita suara

    masih baik) atau tum-r sudah terdapat pada k-misura anteri-r atau

     p-steri-r.

    T1 Tum-r meluas ke daerah supragl-tis atau subgl-tis) pita suara masih

    dapat bergerak atau sudah terfiksir ?impaired m-bility@.

    T2 Tum-r meliputi laring dan pita suara sudah terfiksir.

    T3 Tum-r sangat luas dengan kerusakan tulang ra,an tir-id atau sudahkeluar dari laring.

    SUBGLOTIS

    Tis karsin-ma insitu

    T0 Tum-r terbatas pada daerah subgl-tis.

    T1 Tum-r sudah meluas ke pita) pita suara masih dapat bergerak atau sudah

    terfiksir.

    T2 Tum-r sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.

    T3 Tum-r yang luas dengan destruksi tulang ra,an atau perluasan keluar 

    laring atau kedua*duanya.

    Pen;a%aran 3e 3e%en;ar %ima 'N+

    41

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    43/60

     NK &elenjaar limfa tidak teraba

     N6 #e+ara klinis kelenjar tidak teraba

     N0 #e+ara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran diameter 2 +m

    h-m-lateral.

     N1 Teraba kelenjar limfa tunggal) ipsilateral dengan ukuran diameter 2 * 8

    +m.

     N1a #atu kelenjar limfa ipsilateral) diameter labih dari2 +m tapi tidak lebih

    daari 8 +m.

     N1b Multipel kelenjar limfa ipsilateral) diameter tidak lebih dari 8 +m.

     N1+ Metastasis bilateral atau k-ntralateral) diameter tidak lebih dari 8 +m.

     N2 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 8 +m.

    2ETASTASIS /AU# '2+

    MK Tidak terdapatCterdeteksi.

    M6 Tidak ada metastasis jauh.

    M0 Terdapat metastasis jauh.

    STAGING 'STA$IU2+

    #T0 T0 N6 M6

    #T T1 N6 M6

    #T T2 N6 M6) T0CT1CT2 N0 M6

    #T< T3 N6CN0 M6

    T0CT1CT2CT3 N1CN2

    T0CT1T2CT3 N0CN1CN2 M2

    $iagnsis

    42

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    44/60

    %iagn-sis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.

    Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan +ara tidak langsung menggunakan ka+a

    laring atau langsung dengan mengguinakkn laring-sk-p. Pemeriksssaan penunjang

    yang diperlukan selain pemeriksaan lab-rat-rium darah) juga pemeriksaan radi-l-gik.

    4-t- th-rak diperlukan untuk menilai keadaan paru) ada tidaknya pr-ses spesifik dan

    metastasis di paru. 7T #+an laring dapat memperlihatkan keadaan tum-r pada tulang

    ra,an tir-id adan daerah pre*epigl-tis serta metastasis kelenjar getah beningleher.

    %iagn-sis paasti ditegakkan dengan pemeriksaan pat-l-gik anat-mik dari bahan bi-psi

    laring) dan bi-psi jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening di leher. !asil

    at-l-gi anat-mik yang terbanyak adalah karsin-ma sel skuam-sa.

    Tera"i

    Pada tum-r ganas laring setelah diagn-sis dan stadium tum-r ditegakkan) maka

    ditentukan tindakan yang akan diambil sebagai penanggulangannya. da 2 +ara

     penanggulangan yang laGim dilakukan) yakni pembedahan) radiasi) -bat sit-statika

    ataupun k-mbinasinya tergantung pada stadium penyakit dan keadaan umum pasien.

    #ebagai pat-kan dapat dikatakan stadium 0 dikirim untuk mendapatkan radiasi) stadium

    1 dan 2 dikirim untuk dilakukan -perasi) stadium 3 dilakukan -perasi dengan

    rek-nstruksi) bila masih memungkinkan atau dikirim untuk mendapatkan radiasi. enis

     pembedahan adalah laringekt-mi t-talis ataupun parsial) tergantung l-kasi dan

     penjalaran tum-r) yang sering dilakukan adalah laringekt-mi t-talis karena beberapa

     pertimbangan) sedangkan laringekt-mi parsial jarang dilakukan) karena teknik sulit

    untuk mentukan batas tum-r. #elain itu dilakukan juga diseksi leher radikal bila

    terdapat penjalaran ke kelenjar limfa leher.Pemakaian sit-statika belum memuaskan)

     biasanya jad,al pemberian sit-statika tidak sampai selesai karena keadaan umum

    memburuk) disamping harga -bat ini yang relatif mahal) sehingga tidak terjangkau -leh

     pasien.

    Para ahli berpendapat) bah,a tum-r laring ini mempunyai pr-gn-sis yang

     paling baik di antara tum-r*tum-r daerah traktur aer-*digesti/us) bila dikel-la dengan

    tepat) +epat dan radikal. 1

    Re&abi%i-asi Suara

    43

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    45/60

    Laringekt-mi yang dikerjakan untuk meng-bati karsin-ma laring menyebabkan

    +a+at pada pasien. %engan dilakukannya pengangkatan laring beserta pita suara yang

    ada di dalamnya) maka pasien akan menjadi af-nia dan bernapas melalui st-ma

     permanen di leher. $ntuk itu diperlukan rehabilitasi terhadap pasien) baik yang bersifat

    umum) yakni agar pasien dapat memasyarakat dan mandiri kembali) maupun

    rehabilitasi khusus yakni rehabilitasi suara agar pasien dapat berbi+ara) sehingga

     berk-munikasi /erbal. "ehabilitasi suara dapat dilakukan dengan pert-l-ngan alat

     bantu suara) yakni sema+am /ibrat-r yang ditempelkan di daerah sub mandibula)

    ataupun dengan suara yang dihasilkan dari es-fagus ?es-phageal spee+h@ melalui pr-ses

     belajar. da 1 fakt-r utama yang mempengaruhi suksesnya rehabilitasi suara ini) yakni

    fakt-r fisik dan fakt-r psik-*s-sial.  1

    >. ALERGI

    Edema Angineur-i3 

    Edema angi-neur-tik muk-sa laring atau angi-edema adalah salah satu

     penyebab -bstruksi laring yang biasanya disebabkan -leh alergi) edema terletak di

    subkutis kulit. #elama reaksi ini) histamin dan senya,a kimia lainnya dilepaskan ke

    dalam aliran darah. Tubuh melepaskan histamin ketika tubuh mendeteksi alergen. Pada

     banyak kasus) penyebab angi-edema tidak diketahui. >eberapa hal yang dapat

    menyebabkan angi-edemaA

    • >agian tubuh he,an ?sisik atau p-t-ngan kulit@.

    • Terpapar air) +ahaya matahari) dingin atau panas.

    • Makanan ?seperti berry) kerang) ikan) ka+ang) telur) dan susu@.

    (igitan serangga.

    • lergi tehradap -bat seperti antibi-tik ? penisilin atau -bat sulfa@) -bat*-batan

    antiinflamasi n-n*ster-id) dan -bat*-bat tekanan darah seperti inhibit-r  7E.

    • #erbuk sari

    ngi-edema dapat menyebabkan suara parau yang pr-gresif setelah k-ntak)

    menghirup atau menelan alergen) kesulitan bernafas) menelan dan berbi+ara) dan diikuti

    dengan pembengkakan pada bagian bibir) ,ajah) dan leher) bergantung pada area tubuh

    44

    http://id.wikipedia.org/wiki/Histaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alergenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inhibitorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Histaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alergenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Steroidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inhibitor

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    46/60

    yang dipengaruhi) tetapi tanpa tanda infeksi. ngi-edema yang mempengaruhi

    tengg-r-kan dan larink karena pembengkakan sangat berbahaya karena dapat menutup

     jalur nafas.9)8)5

    Pemeri3saan

    Pemeriksaan dilakukan dengan menilai kelainan pada kulit dan anamnesis untuk 

    mengetahui apakah terdapat k-ntak) terhirup) atau tertelan alergen. Pada pemeriksaan

    fisik mungkin didapatkan suara strid-r inspirasi bila tengg-r-k terkena. Pemeriksaan

     penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan lab-rat-rium darah dan tes alergi.

    &adang*kadang kerentanan indi/idu dapat dibuktikan dengan mendeteksi 70 esterase

    di dalam darah.8

    Pena-a%a3sanaan

    (ejala yang ringan tidak memerlukan terapi) sementara gejala sedang hingga berat

    memerlukan terapi yang adekuat karena kesulitan bernafas dapat berlanjut menjadi

    ke,agatdaruratan medis.

    Terapi medikament-sa pada angi-edema A

    0. ntihistamin

    1. nti inflamasi ?k-rtik-ster-id@

    2. njeksi epinefrin ?gejala berat@

    3. nhaler

    9. "anitidin ?Hanta+@

    >erikan -ksigen dan selanjutnya penyelidikan alergi tindak lanjut. Pada keadaan parah)

    diperlukan krik-tir-id-t-mi maupun trake-st-mi untuk menyelamatkan ji,a.9)8):

    ?. KELU2PU#AN PITA SUARA

    &elumpuhan pita suara adalah terganggunya pergerakan pita suara karena

    disfungsi saraf ke -t-t*-t-t laring. !al ini merupakan gejala suatu penyakit dan bukan

    diagn-sis. &elumpuhan ini dapat k-ngenital dan didapat. Pada kelumpuhan pita suara

    k-ngenital ?pada bayi@ gejala tersering adalah strid-r. &elainan ini tidak selalu disertai

    kelainan ba,aan lainnya. kan tetapi hidr-sefalus sering dikaitkan dengan keadaan ini.

    45

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    47/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    48/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    49/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    50/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    51/60

    TRAKEOSTO2I

    Trake-st-mi adalah tindakan membuat lubang pada dinding depanCanteri-r 

    trakea untuk bernapas.

    Menurut letak st-ma) trake-st-mi dibedakan menjadi 0@ trake-st-mi letak 

    tinggi) yaitu di +in+in trakea 1*2 dan 1@ trake-st-mi letak rendah) setinggi +in+in trakea

    3*9. >erdasar letak tinggi dan rendah kira*kira setinggi ismus kelenjar tir-id) bila

    melakukan trake-st-mi sebaiknya letak tinggi karenaA

    • Letak trakea lebih superfisial

    • %ekat dengan bangunan ped-man yaitu kartilag- tir-id atau krik-id

    • &anul tidak mudah lepas dan bila lepas mudah dikembalikan

    • smus atau timus pada anak tidak terganggu

    • man) karena jauh dari pembuluh darah besar.

    #edangkan mnurut ,aktu dilakukan tindakan maka trake-st-mi dibagi dalam 0@

    trake-st-mi darurat dan segera dengan persiapan sarana yang kurang dan 1@

    trake-st-mi beren+ana ?persiapan sarana +ukup@ dan dapat dilakukan se+ara baik ?lege

    [email protected]

    Indi3asi Tra3es-mi

    0. Mengatasi -bstruksi laring1. Mengurangi ruang rugi ?dead air spa+e@ di saluran napas bagian atas seperti

    daerah r-ngga mulut) sekitar lidah dan faring. %engan adanya st-ma maka

    seluruh -ksigen yang dihirupnya akan masuk ke dalam paru) tidak ada yang

    tertinggal di ruang rugi itu. !al ini berguna pada pasien dengan kerusakan paru)

    yang kapasitas /italnya berkurang.2. Mempermudah pengisapan sekret dari br-nkus pada pasien yang tidak dapat

    mengeluarkan sekret se+ara fisi-l-gik) misalnya pada pasien dalam k-ma.3. $ntuk memasang respirat-r ?alat bantu pernapasan@9. $ntuk mengambil benda asing dari subgl-tik) apabila tidak mempunyai fasilitas

     br-nk-sk-pi. 1

    A%a-8a%a- -ra3es-mi

    50

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    52/60

    lat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan trake-st-mi ialah semprit

    dengan -bat anlagesia ?n-/-kain@) pisau ?skalpel@) pinset anat-mi) gunting panjang

    yang tumpul) sepasang pengait tumpul) klem arteri) gunting ke+il yang tajam serta

    kanul trakea yang ukurannya +-+-k untuk pasien.  1

    Gambar "#. Alat 7alat trakeostomi *)uku Ajar "lmu #esehatan T6T+

    Te3ni3 Tra3es-mi

    51

    Gambar 13. Kanul silikon

    (http://www.tracheostomy 

    Gambar 14. Kanul metal

    (http://www.tracheostomy 

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    53/60

    Pasien tidur terlentang) bahu diganjal dengan bantalan ke+il sehingga

    memudahkan kepala untuk diekstensikan pada persendian atlant- -ksipital. %engan

     p-sisi seperti ini leher akan lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat

     permukaan leher. &ulit daerah leher dibersihkan se+ara asepsis dan antisepsis dan

    ditutup dengan kasa steril.

    Obat anastetikum ?n-/-kain@ disuntikkan di pertengahan krik-id dengan f-sa

    suprasternal se+ara infiltrasi. #ayatan kulit dapat /ertikal di garis tengah leher mulai

    diba,ah krik-id sampai f-sa suprasternal atau jika membuat sayatan h-riG-ntal

    dilakukan pada pertengahan jarak antara kartilag- krik-id dengan f-sa suprasternal atau

    kira*kira 1 jari diba,ah krik-id -rang de,asa. #ayatan jangan terlalu sempit) dibuat

    kira*kira 9 +m.

    %engan gunting panjang yang tumpul kulit serta jaringan diba,ahnya

    dipisahkan lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul) sampai

    tampak trakea yang berupa pipa dengan susunan +in+in*+in+in tiulang ra,an yang

     ber,arna putih. Pembuluh darah /ena jugularis anteri-r yang tampak ditarik ke lateral.

    smus tir-iddi klem pada dua tempat dan dip-t-ng ditengahnya. #ebelum klem ini

    dilepaskan ismus tir-id diikat kedua tepinya dan disihkan ke lateral. Perdarahan

    dihentikan dan jika perlu diikat. Lakukan aspirasi dengan +ara menusukkan jarum pada

    membran antara +in+in trakea dan akan terasa ringan ,aktu ditarik. >uat st-ma dengan

    mem-t-ng +in+in trakea ke tiga dengan gunting yang tajam. &emudian dipasang kanul

    trakea dengan ukuran yang sesuai. &anul difiksasi dengan tali pada leher pasien dengan

    luka -perasi ditutup dengan kasa.

    !al*hal yang perlu diperhatikan) sebelum membuat lubang trakea) perlu

    dibuktikan dulu yang akan dip-t-ng itu benar*benar trakea dengan +ara aspirasi dengan

    semprit yang berisi n-/-kain. >ila yang ditusuk itu trakea maka pada ,aktu dilakukanaspirasi terasa ringan dan udara yang terisap akan menimbulkan gelembung udara.

    $ntuk mengurangi refleks batuk dapat disuntikan n-/-kain sebanyak 0 ++ ke dalam

    trakea.

    52

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    54/60

    $ntuk menghindari terjadinya k-mplikasi perlu diperhatiakan insisi kulit jangan

    terlalu pendek agar tidak sukar men+ari trakea dan men+egah terjadinya emfisema kulit.

    $kuran kanul harus sesuai dengan diameter lumen trakea. >ila kanul terlalu ke+il) akanmenyebabkan kanul bergerak*gerak sehingga terjadi rangsangan pada muk-sa trakea

    dan mudah terlepas ke luar.

    >ila kanul terlalu besar) sulit untuk memasukkannya ke dalam lumen dan ujung

    kanul akan menekan muk-sa trakea dan menyebabkan nekr-sis dinding trakea. Panjang

    kanul harus sesuai pula. >ila terlalu pendek akan mudah keluar dari lumen trakea dan

    masuk ke dalam jaringan subkutis sehingga timbul emfisema kulit dan lumen kanul

    akan tertutup sehingga menimbulkan asfiksia. >ila kanul terlalu panjang maka muk-sa

    trakea akan teriritasi dan mudah timbul jaringan granulasi.  1

    53

    Gambar 15. Teknik trakeostomi

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    55/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    56/60

    &rik-tir-t-mi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan

    ga,at napas. %engan +ara membelah membran krik-tir-id. Tindakan ini harus

    dikerjakan +epat ,alaupun persiapannya darurat. 1

    Indi3asi Kri3-ir-mi

    ndikasi krik-tir-t-mi antara lain ialahA

    0. Perlengkapan dan alat*alat intubasi end-trakea atau trake-st-mi tidak memadai

    untuk mengatasi -bstruksi jalan napas yang berat.

    1. &ebutuhan untuk mempertahankan jalan napas dilakukan -leh tenaga yang tidak 

    terlatih medis.

    2. &eperluan untuk mempertahankan jalan napas pada -bstruksi laring karena tum-r)

    sehingga seluruh bagian krik-tir-id akan ikut dikeluarkan pada saat -perasi

    definitif. 2

    Te3ni3 Kri3-ir-mi

    Pasien tidur telentang dengan kepala ekstensi pada artikulasi atlant- -ksipitalis.

    Pun+ak tulang ra,an ?dams apple@ mudah diidentifikasi difiksasi dengan jari tangan

    kiri. %engan telunjuk jari tangan kanan tulang ra,an tir-id diraba ke ba,ah sampai

    ditemukan kartilag- krik-id. Membran krik-tir-id terletak di antara kedua tulang ra,an

    ini. %aerah ini diinfiltrasi dengan anastetikum kemudian dibuat sayatan h-riG-ntal pada

    kulit. aringan di ba,ah sayatan dipisahkan tepat pada garis tengah. #etelah tepi ba,ah

    kartilag- tir-id terlihat) tusukkan pisau dengan arah ke ba,ah. &emudian) masukkan

    kanul bila tersedia. ika tidak) dapat dipakai pipa plastik untuk sementara.  1

    55

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    57/60

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    58/60

    &anul trake-st-mi harus segera dimasukkan melalui krik-tir-t-mi segera

    setelah alat tersebut tersedia. &rik-tir-t-mi harus diganti dengan trake-st-mi melalui

    insisi terpisah yang lebih rendah segera setelah keadaan pasien stabil. >ila mungkin

    dilakukan dalam 13 jam atau paling lama 3: jam setelah krik-tir-t-mi.1)2

    KESI2PULAN

    57

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    59/60

    Obstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring -leh berma+am*ma+am

    sebab seperti 0@ radang akut dan radang kr-nis) 1@ benda asing) 2@ trauma akibat

    ke+elakaan) perkelahian) per+-baan bunuh diri dengan senjjata tajam) 3@ trauma akibat

    tindakan medik) 9@ tum-r laring) baik berupa tum-r jinak maupun tum-r ganas) 8@

    kelumpuhan ner/us rekuren bilateral.

    Obstruksi laring dapat bersifat t-tal ataupun parsial. Obstruksi t-tal di laring

    akan menimbulkan keadaan ga,at) dan apabila tidak ditatalaksana akan menyebabkan

    kematian akibat asfiksia. Obstruksi parsial di laring dapat menyebabkan gejala suara

     parau) disf-nia sampai af-nia) batuk yang disertai sesak) -din-fagia) sian-sis)

    hem-ptisis) dan rasa subjektif benda asing.

    %iagn-sis ditegakkan berdasarkan anamnesis) pemeriksaan fisik) laring-sk-pi

    dan pemeriksaan penunjang. Pada -rang de,asa dilakukan laring-sk-pi tidak langsung

    dan pada anak dilakukan laring-sk-pi langsung.

    Tindakan pada pasien dengan -bstruksi laring dilakukan sesuai dengan derajat

    -bstruksi. Prinsip penanggulangan sumbatan laring ialah menghilangkan penyebab

    sumbatan dengan +epat atau membuat jalan nafas baru yang dapat menjamin /entilasi.

    Penatalaksanaan dapat bersifat k-nser/atif dengan pemberian anti inflamasi) anti alergi)

    antibi-tika serta pemberian -ksigen intermitten) dapat pula dengan tindakan bedah.

    Tindakan -peratif untuk membebaskan saluran napas ini dapat dengan +ara memasukan

     pipa end-trakea melalui mulut ?intubasi -r-trakea@ atau melalui hidung ?intubasi

    nas-trakea@ ) membuat trake-st-mi atau melakukan krik-tir-t-mi.

    $AFTAR PUSTAKA

    58

  • 8/20/2019 refarat-Obstruksi-Laring

    60/60

    0. "iyant-) >ambang #igit) >arma,i !isyam)dkk. Obstruksi #aluran Pernapasan

    kut. %alam >uku lmu Penyakit %alam ilid 1. Edisi 3. akartaA 4akultas

    &ed-kteran $ni/ersitas nd-nesia. 1668. !al ;5:*:5.

    1. LarynK nat-my in httpACCemedi+ine.meds+ape.+-mCarti+leC0;3;28;*-/er/ie, )

    a+seed -n august 15th 1603

    2. #-epardi) E.) skandar) !.M. Telingan !idung Tengg-r-k &epala Leher. Edisi 8.

    akartaA 4akultas &ed-kteran $ni/ersitas nd-nesia. 1606.

    3. >allenger) -hn a+-b. nsufisiensi Pernapasan dan Trake-st-mi. %alam >uku

    Penyakit Telinga) !idung) Tengg-r-k) &epala dan Leher. Edisi ke*02. akartaA

    >inarupa ksara. 0;;3. !al 330*82.

    9. >an-/etG) -hn %. Penyakit nfeksi Pada Laring. %alam >OE# >uku jar lmu

    Penyakit T!T. Edisi ke*8. akartaA E(7. 0;;5. !al 2:2*:9.

    8. #jamsuhidajat) ") -ng) 'im de. Laring. %alam >uku jar lmu >edah. akartaA

    E(7. 0;;5. !al 3::*;5.

    5. 7-dy) Thane ") dkk. Edema ngi-neur-tik. %alam Penyakit) Telinga) !idung dan

    Tengg-r-k. akartaAE(7. 0;;0. !al 289.

    :. PubMed!ealth. 1601. ngi-edema. /ailable at

    httpACC,,,.n+bi.nlm.nih.g-/Cpubmedhealth. update 8 un 1603.

    http://emedicine.medscape.com/article/1949369-overviewhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealthhttp://emedicine.medscape.com/article/1949369-overviewhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth