referat epilepsi

Embed Size (px)

Citation preview

  • Dokter Pembimbing : dr. Gian G Paramitha, Sp.S, M.KesAfridayanti 2009730065

    Dede Hidayat 2008730060STASE NEUROLOGIRSUD R SYAMSUDIN SUKABUMIReferat EPILEPSI

  • Definisi Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala.Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekolompok besar sel-sel otak, bersifat singkron dan berirama.

  • Epidemiologi

  • Klasifikasi Epilepsi Grand MalEpilepsi Petit MalEpilepsi Fokal Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, di bagian dalam serebrum, dan bahkan di batang otak dan talamus.Kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4 menit.

    Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik region setempat pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada serebrum dan batang otak.Epilepsi fokal disebabkan oleh resi organik setempat atau adanya kelainan fungsional.Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, dimana selama waktu serangan ini penderita merasakan beebrapa kontraksi otot seperti sentakan (twitch - like), biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata.

  • Klasifikasi International League Against Epilepsi (ILAE) 1. Bangkitan parsial Bangkitan parsial sederhana Motorik Sensorik Otonom PsikisBangkitan parsial kompleksBangkitan parsial sederhana yang diikuti dengan gangguan kesadaranBangkitan parsial yang disertai dengan gangguan kesadaran saat awal bangkitan

  • c. Bangkitan parsial yang menjadi umum sekunderParsial sederhana yang menjadi umum tonik-klonikParsial kompleks yang menjadi umum tonik-klonikParsial sederhana menjadi parsial kompleks kemudian menjadi umum tonik-klonik2. Bangkitan umum Bangkitan umum Lena (absence)MioklonikKlonikTonikTonik-klonikAtonik

  • Etiologi

  • Patofisiologi Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuron-neuron otak dan transmisi pada sinaps. Ada dua jenis neurotransmitter, yakni neurotransmitter eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau lepas muatan listrik dan neurotransmitter inhibisi (inhibitif terhadap penyaluran aktivitas listrik saraf dalam sinaps) yang menimbulkan hiperpolarisasi sehingga sel neuron lebih stabil dan tidak mudah melepaskan listrik.

  • Manifestasi KlinisKejang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan muatan ini tetap terbatas didaerah tersebut. Penderita mengalami sensasi, gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada daerah otak yang terkena.Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1 2 menit. Penderita menjadi goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuanKejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.

  • Lanjutan ..Epilepsy primer generalisata ditandai dengan muatan listrik abnormal di daerah otak yang luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi.Kejang petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun. Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal. Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik.

  • Gejala kejang berdasarkan sisi otak yang terkena:

    Sisi Otak yang TerkenaGejala Lobus frontalisKedutan pada otot tertentuLobus oksipitalisHaluinasi kilauan cahayaLobus parietalisMati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentuLobus temporalisHalusinasi gambaran dan perilaku repetitive yang kompleks. Misalnya berjalan berputar-putarLobus temporalis anteriorGerakan mengunyah, gerakan bibir menciumLobus temporalis anterior sebelah dalamHalusinasi bau, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan

  • Faktor risiko Faktor resiko untuk epilepsy meliputi:Bayi yang lahir kurang bulan.Bayi yang mengalami kejang pada satu bulan pertama setelah dilahirkan.Bayi yang lahir dengan struktur otak yang abnormal.Perdarahan didalam otak.Pembuluh darah abnormal didalam otak.Tumor otak.Infeksi pada otak, abses meningitis atau ensefalitis.Serebral palsy.

  • Factor yang dapat memicu terjadinya kejang yaitu:Lupa minum obatKurang tidurSakit (dengan atau tanpa demam)Stress psikologi yang beratPenggunaan alcohol yang beratPenggunaan kokain atau ekstasiKurangnya nutrisi seperti vitamin dan mineralSiklus menstruasi

  • Diagnosa epilepsi Evaluasi penderita dengan gejala yang bersifat paroksismal, terutama dengan faktor penyebab yang tidak diketahui, memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat menggali dan menemukan data yang relevan.Diagnosis epilepsi didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan klinik dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan EEG dan radiologis.Penderita atau orang tuanya perlu diminta keterangannya tentang riwayat adanya epilepsi dikeluarganya.

  • Langkah pertama :memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal menunjukan bangkitan epilepsi atau bukan epilepsi.Langkah kedua :apabila benar ada bangkitan epilepsi, maka tentukanlah bangkitan yang ada termasuk jenis bankitan apa ( lihat klasifikasi ).Langkah ketiga :pastikan sindrom epilepsi apa yang ditunjukan oleh bangkitan tadi, atau epilepsi apa yang diderita oleh pasien, dan tentukan etiologinya.

    Ada tiga langkah untuk menuju diagnosis epilepsi :

  • Penatalaksanaan

  • Komplikasi Komplikasi kejang parsial komplek dapat dengan mudah dipicu oleh stress emosional. Pasien mungkin mengalami kesulitan kognitif dan kepribadian seperti:Personalitas: sedikit rasa humor, mudah marah, hiperseksualHilang ingatan: hilang ingatan jangka pendek karena adanya gangguan pada hipoccampus, anomia (ketidakmampuan untuk mengulang kata atau nama benda)Kepribadian keras : agresif dan defensive

  • PencegahanJika kejang berhubungan dengan kondisi medis tertentu, identifikasi dan terapi pada kondisi medis tersebut adalah kunci dari pencegahan terjadinya kejang. Jika pengobatan anti kejang telah diberikan oleh dokter, minum obat sesuai jadwal yang telah direkomendasikan oleh dokter dan tidak lupa minum obat adalah hal yang penting dalam pencegahan.Beberapa orang dengan epilepsy sensitive terhadap alcohol. Mungkin ada beberapa orang yang mengalami kejang setelah meminum sedikit alcohol sehingga kunci utama dalam pencegahan kejang adalah dengan menghindari alcohol.Kurang tidur dan stress mungkin meningkatkan frekuensi terjadinya kejang pada beberapa orang tertentu.

  • KesimpulanEpilepsi adalah gangguan pada otak yang menyebabkan terjadinya kejang berulang. Kejang terjadi ketika aktivitas listrik didalam otak tiba-tiba terganggu. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan gerakan tubuh, kesadaran, emosi dan sensasi.Tidak semua kejang disebabkan oleh epilepsy. Kejang juga dapat disebabkan oleh kondisi tertentu seperti meningitis, ensefalitis atau trauma kepala. Ada banyak tipe kejang pada epilepsy, setiap tipe kejang digolongkan menurut gejala yang terjadi. Kejang dapat digolongkan menjadi kejang parsial dan kejang umum, tergantung pada banyaknya area otak yang terpengaruh.