Upload
ayu-ningtiyas-nugroho
View
190
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
referat leptospirosissmf ilmu penyakit dalamrsup fatmawati
Citation preview
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
1/40
Leptospirosis
BAB I
PENDAHULUAN
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen
yang dikenal dengan namaLeptosira Interrogans . Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh
Weil pada tahun 1886 sebagai penyakit yang berbeda dengan penyakit lain yang juga ditandai
oleh ikterus.1
Gejala penyakit ini sangat bervariasi mulai dari gejala infeksi ringan sampai dengan
gejala infeksi berat dan fatal. alam bentuk ringan! leptospirosis dapat menampilkan gejala
seperti influenza disertai nyeri kepala dan mialgia. alam bentuk parah "disebut sebagai Weil#s
syndrome$! leptospirosis se%ara khas menampilkan gejala ikterus! disfungsi renal! dan diatesis
hemoragika.2
iagnosis leptospirosis seringkali terle&atkan sebab gejala klinis penyakit ini tidak
spesifik dan sulit dilakukan konfirmasi diagnosis tanpa uji laboratorium. alam dekade
belakangan ini! kejadian luar biasa leptospirosis di beberapa negara! seperti 'sia! 'merika
(elatan dan )engah! serta 'merika (erikat menjadikan penyakit ini termasuk dalam the
emerging infectious diseases.2
BAB II
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
1
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
2/40
Leptospirosis
LEPTOSPIROSIS
I. DEFINISI
Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun
he&an yang disebabkan kuman leptospirapatogen dan digolongkan sebagaizoonosis.Penyakit
ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud fever, slime fever, swamp fever, autumnal fever,
infektious jaundice, field fever, cane cutter fever, canicola fever, nanukayami fever, 7-day fever
dan lainlain. 3
II. EPIDEMIOLOGI
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang tersebar di seluruh dunia! disemua
benua ke%uali 'ntartika! namun terbanyak didapati didaerah tropis. Penularan leptospirosis pada
manusia ditularkan oleh he&an yang terinfeksi kuman leptospira. *uman leptospira mengenai
sedikitnya 16/ spesies mamalia! seperti anjing! babi! lembu! kuda! ku%ing! marmut! dan
sebagainya. 0inatang pengerat terutama tikus merupakan vektor yang paling banyak. )ikus
merupakan vektor utama dari L. i%terohaemorrhagi%a penyebab leptospirosis pada manusia.
alam tubuh tikus kuman leptospira akan menetap dan membentuk koloni serta berkembang
biak di dalam epitel tubus ginjal tikus dan se%ara terus dikeluarkan melalui urin saat berkemih.
Penyakit ini bersifat musiman! didaerah beriklim sedang masa pun%ak insidens dijumpai
pada musim panas dan musim gugur karena temperatur adalah faktor yang mempengaruhi
kelangsungan hidup kuman leptospira! sedangkan didaerah tropis insidens tertinggi terjadi
selama musim hujan.
International Leptospirosis Society menyatakan +ndonesia sebagai egara dengan
insidens leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk mortalitas.
i +ndonesia leptospirosis ditemukan di *+ 2akarta! 2a&a 0arat! 2a&a )engah! +
3ogyakarta! Lampung! (umatera (elatan! (umatera 0arat! (umatera -tara! *alimantan )imur!
dan *alimantan 0arat. Pada *ejadian 0anjir 0esar i 2akarta tahun 4//4! dilaporkan lebih dari
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
4
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
3/40
Leptospirosis
1// kasus leptospirosis dengan 4/ kematian. 5pidemi leptospirosis dapat terjadi akibat terpapar
oleh genangan luapan air "banjir$ yang terkontaminasi oleh urin he&an yang terinfeksi.
III. ETIOLOGI
Leptospirosis disebabkan oleh genus leptospira! famili treponemata%eae! suatu
mikroorganisme spiro%heata. (e%ara sederhana! genus leptospira terdiri atas dua spesies yaitu
L.interrogans yang patogen dan L. bifle7a yang hidup bebas "non patogen atau saprofit$. (pesies
L.interrogans dibagi menjadi beberapa serogrup dan serogrup ini dibagi menjadi banyak serovar
menurut komposisi antigennya.
(aat ini telah ditemukan lebih dari 4/ serovar yang tergabung dalam 49. 0eberapa
serovar L.interrogans yang dapat menginfeksi manusia di antaranya adalah L.
Icterohaemorrhagiae, L.manhao L. avanica, L. !ufonis, L. copenhageni! dan lainlain. (erovar
yang paling sering menginfeksi manusia ialah L. i%terohaemorrhagiae dengan reservoir tikus! L.
%ani%ola dengan reservoir anjing! L. pomona dengan reservoir sapi dan babi.2,3
:enurut West Indian ed. !. "#$.%& n#.1 M#na 'an. 2((%. (erogrup leptospirayang sering menyebabkan leptospirosis adalah;
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
4/40
Leptospirosis
Ta)e$ 1. Se*#+*- $e-t#s-i*a2
*uman leptospira bersifat a"uatic micro-organism dan slow-growing anaero!es,
bentuknya berpilin seperti spiral! tipis! organisme yang dapat bergerak %epat dengan kait di
ujungnya dan 4 flagella periplasmik yang dapat menembus ke jaringan. Panjangnya 64/
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
5/40
Leptospirosis
Ga)a* 1. Le-t#s-i*a
I/. PENULARAN3,%
Penularan leptospirosis dapat se%ara langsung dan tidak langsung. Penularan langsung
dapat terjadi melalui darah! urin! atau %airan tubuh lain yang mengandung kuman leptospira
masuk ke dalam tubuh pejamu? dari he&an ke manusia merupakan penyakit akibat pekerjaan?
dan dari manusia ke manusia meskipun jarang Penularan tidak langsung terjadi melalui kontak
dengan genangan air! sungai! danau! selokan saluran air dan lumpur yang telah ter%emar urin
binatang yang terinfeksi leptospira. +nfeksi tersebut terjadi jika terdapat luka erosi pada kulit
atau selaput lendir. )erpapar lama pada genangan air yang terkontaminasi terhadap kulit yang
utuh juga dapat menularkan leptospira.
@leh karena leptospira diekskresi melalui urin dan dapat bertahan hidup berbulanbulan !
maka air memegang peranan penting sebagai alat transmisi.
*elompok pekerjaan yang beresiko tinggi terinfeksi leptospirosis antara lain pekerja
pekerja di sa&ah! pertanian! perkebunan! peternakan! pekerja tambang! tentara! pembersih
selokan! paritsaluran air! pekerja di perindustrian perikanan! atau mereka yang selalu kontak
dengan air seni binatang seperti dokter he&an! mantri he&an! penjagal he&an atau para pekerja
laboratorium.
/. PATOGENESIS2,3,&
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Leptospira_scanning_micrograph.jpg5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
6/40
Leptospirosis
Patogenesis leptospirosis belum dimengerti sepenuhnya. *uman leptospira masuk
kedalam tubuh pejamu melalui luka iris atau luka abrasi pada kulit! konjungtiva atau mukosa
utuh yang melapisi mulut! faring! esofagus! bronkus! alveolus dan dapat masuk melalui inhalasi
dropletinfeksius dan minum air yang terkontaminasi. :eski jarang! pernah dilaporkan penetrasi
kuman leptospira melalui kulit utuh yang lama terendam air saat banjir.
+nfeksi melalui selaput lendir lambung! jarang terjadi! karena ada asam lambung yang
mematikan kuman leptospira. *uman leptospira yang tidak firulen gagal bermultiplikasi dan
dimusnahkan oleh sistem kekebalan dari aliran darah setelah satu atau dua hari infeksi.
@rganisme virulen mengalami multiplikasi di darah dan jaringan! dan kuman leptospira dapat
diisolasi dari darah dan %airan serebrospinal pada hari keempat sampai sepuluh perjalanan
penyakit.
*uman leptospira merusak dinding pembuluh darah ke%il! sehingga menimbulkan
vaskulitis disertai kebo%oran dan ekstravasasi sel. Patogenesis kuman leptospira yang penting
adalah perlekatannya pada permukaan sel dan toksisitas selular.Lipopolysaccharide"LP($ pada
kuman leptospira mempunyai aktivitas endotoksin yang berbeda dengan endotoksin bakteri gram
"$ dan aktifitas lainnya yaitu stimulasi perlekatan netrofil pada sel endotel dan trombosit!
sehingga terjadi agregasi trombosit disertai trombositopenia.
@rgan utama yang terinfeksi kuman leptospira adalah ginjal dan hati. i dalam ginjalkuman leptospira bermigrasi ke interstitium! tubulus ginjal dan lumen tubulus. Pada leptospirosis
berat! vaskulitis akan menghambat sirkulasi mikro dan meningkatkan permeabilitas kapiler!
sehingga menyebabkan kebo%oran %airan dan hipovolemia. =ipovolemia akibat dehidrasi dan
perubahan permeabilitas kapiler salah satu penyebab gagal ginjal.
+kterik disebabkan oleh kerusakan sel sel hati yang ringan! pelepasan bilirubin darah dari
jaringan yang mengalami hemolisis intravaskular! kolestasis intrahepatik sampai berkurangya
sekresi bilirubin.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
6
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
7/40
Leptospirosis
Ga)a* 2. Pen$a*an dan ani0estasi $e-t#si*#sis21
apat juga leptospira masuk kedalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir! memasuki
akiran darah dan berkembang! lalu menyebar se%ara luas ke jaringan tubuh. *emudian terjadi
respon immunologi baik se%ara selular maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan
terbentuk antibody spesifik. Walaupun demikian beberapa organism ini masih bertahan pada
daerah yang terisolasi se%ara immunologi seperti di dalam ginjal dimana bagian mikro organism
akan men%apai convoluted tu!ulus. 0ertahan disana dan dilepaskan melaliu urin. Leptospira
dapat dijumpai dalam urin sekitar 8 hari sampai beberapa minggu setelah infeksi dan sampai
berbulanbulan bahkan bertahuntahun kemudian. Leptospira dapat dihilangkan dengan
fagositosis dan mekanisme humoral. *uman ini dengan %epat lenyap dari darah setelah
terbentuknya agglutinin. (etelah fase leptospiremia >A hari! mikro organism hanya dapat
ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Leptospiuria berlangsung 1> minggu.
)iga mekanisme yang terlibat pada pathogenese leptospirosis ; invasi bakteri langsung!
faktor inflamasi non spesifik! dan reaksi immunologi.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
A
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
8/40
Leptospirosis
:asuk melalui luka di kulit! konjungtiva!
(elaput mukosa utuh
B
:ultiplikasi kuman dan menyebar melalui aliran darah
B
*erusakan endotel pembuluh darah ke%il ;
ekstravasasi (el dan perdarahan
B
/I. PATOLOGI1,,
alam perjalanan pada fase leptospiremia! leptospira melepaskan toksin yang
bertanggung ja&ab atas terjadinya keadaan patologi bagi beberapa organ. Lesi yang mun%ul
terjadi karena kerusakan pada lapisan endotel kapiler. Pada leptospirosis terdapat perbadaan
antaraderajat gangguan fungsi organ dengan kerusakan se%ara histologik. Pada leptospirosis lesi
histology yang ringan ditemukan pada ginjal dan hati pasien dengan kelainan fungsional yang
nyata dari organ tersebut. Perbedaan ini menunjukan bah&a kerusakan bukan berasal dari
struktur organ. Lesi inflamasi menunjukan edema dan infiltrasi dari sel monosit! limfosit dan sel
plasma. Pada kasus yang berat terjadi kerusakan kapiler dengan perdarahan yang luas dan
disfungsi hepatoseluler dengan retensi bilier. (elain di ginjal! leptospira juga dapat bertahan pada
otak dan mata. Leptospira dapat masuk ke dalam %airan %erebrospinalis dalam fase spiremia. =al
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
8
Perubahan patologi di organjaringan
Ginjal ; nefritis interstitial sampai nekrosis tubulus! perdarahan.
=ati ; gambaran non spesifik sampai nekrosis sentrilobular disertai
hipertrofi dan hiperplasia sel *upffer.
Paru ; inflamasi interstitial sampai perdarahan paru
@tot lurik ; nekrosis fokal
2antung ; petekie! endokarditis akut! miokarditis toksik
:ata ; dilatasi pembuluh darah! uveitis! iritis! iridosiklitis.
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
9/40
Leptospirosis
ini menyebabkan meningitis yang merupakan gangguan neurologi terbanyak yang terjadi sebagai
komplikasi leptospirosis. @rganorgan yang sering dikenai leptospira adalah ginjal! hati! otot dan
pembuluh darah.
*elainan spesifik pada organ;
Gin!a$ interstitial nefritis dengan infiltrasi sel mononu%lear merupakan bentuk lesi pada
leptospirosis yang dapat terjadi tanpa gangguan fungsi ginjal. Gagal ginjal terjadi akibat nekrosis
tubular akut. 'danya peranan nefrotoksisn! reaksi immunologis! iskemia! gagal ginjal! hemolisis
dan invasi langsung mikro organism juga berperan menimbulkan kerusakan ginjal.
Hati hati menunjukan nekrosis sentrilobuler fokal dengan infiltrasi sel limfosit fokal dan
proliferasi sel kupfer dengan kolestasis. Pada kasuskasus yang diotopsi! sebagian ditemukan
leptospira dalam hepar. 0iasanya organisme ini terdapat diantara selsel parenkim.
'antn+epikardium! endokardium dan miokardium dapat terlibat. *elainan miokardium dapat
fokal atau difus berupa interstitial edema dengan infiltrasi sel mononu%lear dan plasma. ekrosis
berhubungan dengan infiltrasi neutrofil. apat terjadi perdarahan fokal pada miokardium dan
endikarditis.
Ot#t *an+4a; Pada otot rangka! terjadi perubahanperubahan berupa fokal nekrotis! vakuolisasi
dan kehilangan striata. yari otot yang terjadi pada leptospira disebabkan invasi langsung
leptospira. apat juga ditemukan antigen leptospira pada otot.
Pe)$5 da*a5; )erjadi perubahan dalam pembuluh darah akibat terjadinya vaskulitis yangakan menimbulkan perdarahan. (ering ditemukan perdarahan atau pete%hie pada mukosa!
permukaan serosa dan alatalat vis%era dan perdarahan ba&ah kulit.
Ssnan sa*a0 -sat; Leptospira muda masuk ke dalam %airan %erebrospinal "C(($ dan
dikaitkan dengan terjdinya meningitis. :eningitis terjadi se&aktu terbentuknya respon antibody!
tidak pada saat masuk C((. iduga terjadinya meningitis diperantarai oleh mekanisme
immunologis. )erjadi penebalan meningen dengan sedikit peningkatan sel mononu%lear
arakhnoid. :eningitis yang terjadi adalah meningitis asepti%! biasanya paling sering disebabkan
olehL. canicola.
Weil Desease. Weil disease adalah leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus! biasanya
disertai perdarahan! anemia! azotemia! gangguan kesadaran dan demam tipe kontinua. Penyakit
Weil ini biasanya terdapat pada 16D kasus dengan leptospirosis. Penyebab Weil disease adalah
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
E
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
10/40
Leptospirosis
serotype i%terohaemorragi%a pernah juga dilaporkan oleh serotype %openhageni dan bataviae.
Gambaran klinis bervariasi berupa gangguan renal! hepati% atau disfungsi vas%ular.
/II. MANIFESTASI 6LINIS3,&
:asa inkubasi penyakit ini berkisar antara 4 F 46 hari! biasanya A 19 hari dan ratarata
1/ hari.
Gambaran klinik pada leptospirosis :
3ang sering; demam! menggigil! sakit kepala! meningismus! anoreksia! mialgia! %onjungtivitis!
mual! muntah! nyeri abdomen! ikterus! hepatomegali! ruam kulit! fotofobia.
3ang jarang; pneumonitis! hemaptoe! delirium! perdarahan! diare! edema! splenomegali!
artralgia! gagal ginjal! periferal neuritis! pankreatitis! parotitis! epididimytis! hematemesis! asites!
miokarditis.
Leptospirosis mempunyai 4 fase penyakit yang khas " bifasik $ yaitu fase
leptospiremiaseptikemia dan fase imun.
#ase Leptospiremia $ fase septikemia %&-7 hari'
ase leptospiremia adalah fase ditemukannya leptospira dalam darah dan %ss!
berlangsung se%ara tibatiba dengan gejala a&al sakit kepala biasanya di frontal! rasa
sakit pada otot yang hebat terutama pada paha! betis dan pingang disertai nyeri tekan
pada otot tersebut. :ialgia dapat di ikuti dengan hiperestesi kulit! demam tinggi yang
disertai mengigil! juga didapati mual dengan atau tanpa muntah disertai men%ret!
bahkan pada sekitar 4D kasus disertai penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan
keadaan sakit berat! bradikardi relatif! dan ikterus "/D$. Pada hari ke 9> dapat di
jumpai adanya %onjungtivitis dan fotophobia. Pada kulit dapat dijumpai rash yang
berbentuk ma%ular! makulopapular atau urtikaria. *adangkadang dijumpai
splenomegali! hepatomegali! serta limfadenopati. ase ini berlangsung >A hari. 2ika
%epat di tangani pasien akan membaik! suhu akan kembali normal! penyembuhan
organorgan yang terlibat dan fungsinya kembali normal 96 minggu setelah onset.
Pada keadaan sakit yang lebih berat demam turun setelah A hari diikuti oleh bebas
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
1/
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
11/40
Leptospirosis
demam selama 19 hari! setelah itu terjadi demam kembali. *eadaan ini disebut fase
kedua atau fase imun.
#ase Imun %minggu ke-('
ase ini disebut fase immune atau leptospiruricsebab antibodi dapat terdeteksi
dalam sirkulasi atau mikroorganisme dapat diisolasi dari urin! namun tidak dapat
ditemukan dalam darah atau %airan serebrospinalis. ase ini mun%ul sebagai
konsekuensi dari respon imun tubuh terhadap infeksi dan berakhir dalam &aktu 9/ hari
atau lebih.
Gejala yang mun%ul lebih bervariasi dibandingkan dengan gejala pada fase
pertama. 0erbagai gejala tersebut biasanya berlangsung selama beberapa hari! namun
ditemukan juga beberapa kasus dengan gejala penyakit bertahan sampai beberapa
minggu. emam dan mialgia pada fase yang ke4 ini tidak begitu menonjol seperti
pada fase pertama. (ekitar AAD pasien dilaporkan mengalami nyeri kepala hebat yang
nyaris tidak dapat dikonrol dengan preparat analgesik. yeri kepala ini seringkali
merupakan tanda a&al dari meningitis.
)nicteric disesase " meningitis aseptik $ merupakan gejala klinik paling utama
yang menandai fase imun anicteric Gejala dan keluhan meningeal ditemukan pada
sekitar / D pasien. amun! %airan %erebrospinalis yang pleiositosis ditemukan pada
sebagian besar pasien. Gejala meningeal umumnya menghilang dalam beberapa hari
atau dapat pula menetap sampai beberapa minggu. :eningitis aseptik ini lebih banyak
dialami oleh kasus anakanak dibandingkan dengan kasus de&asa
Icteris disease merupakan keadaan di mana leptospira dapat diisolasi dari darah
selama 4>>8 jam setelah &arna kekuningan timbul. Gejala yang ditemukan adalah
nyeri perut disertai diare atau konstipasi " ditemukan pada 9/ D kasus $!
hepatosplenomegali!mual! muntah dan anoreksia. -veitis ditemukan pada 41/ D
kasus! dapat ditemukan pada fase a&al atau fase lanjut dari penyakit. Gejala iritis!
iridosiklitis dan khorioretinitis " komplikasi lambat yang dapat menetap selama
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
11
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
12/40
Leptospirosis
beberapa tahun $ dapat mun%ul pada minggu ketiga namun dapat pula mun%ul beberapa
bulan setelah a&al penyakit.
*omplikasi mata yang paling sering ditemukan adalah hemoragia
sub%onjun%tival! bahkan leptospira dapat ditemukan dalam %airan aHuaeous. *eluhan
dan gejala gangguan ginjal seperti azotemia! piuria! hematuria! proteinuria dan oliguria
ditemukan pada / D kasus. :anifestasi paru ditemukan pada 4/A/ D kasus. (elain
itu! limfadenopati! ber%ak kemerahan dan nyeri otot juga dapat ditemukan.
#ase *enyem!uhan $ #ase reconvalesence %minggu ke (-&'
emam dan nyeri otot masih bisa dijumpai yang kemudian berangsurangsur hilang.
1. Le-t#s-i*#sis ani4te*i41!1/
E/D dari seluruh kasus leptospirosis di masyarakat.
Perjalanan penyakit leptospirosis anikterik maupun ikterik umumnya bifasik
karena mempunyai 4 fase! yaitu ; 9
a. ase leptospiremiafase septikemia
@rganisme bakteri dapat diisolasi dari kultur darah! %airan serebrospinal dan
sebagian besar jaringan tubuh.
(elama fase ini terjadi sekitar >A hari! penderita mengalami gejala nonspesifik
seperti flu dengan beberapa variasinya.
*arakteristik manifestasi klinis ; demam! menggigil kedinginan! lemah dan nyeri
terutama tulang rusuk! punggung dan perut.
Gejala lain ; sakit tenggorokan! batuk! nyeri dada! muntah darah! ruam! sakit
kepala regio frontal! fotofobia! gangguan mental! dan gejala lain dari meningitis.
b. ase imun atau leptospirurik
sirkulasi antibodi dapat dideteksi dengan isolasi kuman dari urine dan mungkin
tidak dapat didapatkan lagi pada darah atau %airan serebrospinalis.
ase ini terjadi karena akibat respon pertahanan tubuh terhadap infeksi dan
terjadi pada /9/ hari atau lebih.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
14
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
13/40
Leptospirosis
Gangguan dapat timbul tergantung manifestasi pada organ tubuh yang timbul
seperti gangguan pada selaput otak! hati! mata atau ginjal.9
:anifestasi klinik terpenting leptospirosis anikterik ; meningitis aseptik yang
tidak spesifik sehingga sering tidak terdiagnosis.
Pasien leptospirosis anikterik jarang diberi obat! karena keluhannya ringan! gejala
klinik akan hilang dalam kurun &aktu 4 sampai 9 minggu.
:erupakan penyebab utama fever of unknown origin di beberapa negara 'sia
seperti )hailand dan :alaysia.
'danya %onjun%tival suffusion dan nyeri tekan di daerah betis! limfadenopati!
splenomegali! hepatomegali dan ruam makulopapular dapat ditemukan meskipun
jarang.
*elainan mata berupa uveitis dan iridosiklitis dapat dijumpai pada pasien
leptospirosis anikterik maupun ikterik.
2. Le-t#s-i*#sis i4te*i4 1,1(
emam dapat persisten dan fase imun menjadi tidak jelas atau nampak tumpang
tindih dengan fase septikemia. *eberadaan fase imun dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah kuman
leptospira yang menginfeksi! status imunologi! status gizi pasien dan ke%epatan
memperoleh terapi yang tepat.
Pasien tidak mengalami kerusakan hepatoselular! bilirubin meningkat! kadar
enzim transaminase serum hanya sedikit meningkat! fungsi hati kembali normal
setelah pasien sembuh.
Leptospirosis sering menyebabkan gagal ginjal akut! ikterik dan manifestasi
perdarahan! yang merupakan gambaran klinik khas penyakit +eil.
'zotemia! oliguria atau anuria umumnya terjadi dalam minggu kedua tetapi dapat
ditemukan pada hari ketiga perjalanan penyakit.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
19
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
14/40
Leptospirosis
Pada leptospirosis berat! abnormalitas pen%itraan paru sering dijumpai meskipun
pada pemeriksaan fisik belum ditemukan kelainan.
Pen%itraan yang paling sering ditemukan adalah patchy alveolar pattern yang
berhubungan dengan perdarahan alveoli yang menyebar sampai efusi pleura.
*elainan pen%itraan paru umumnya ditemukan pada lobus perifer paru bagian
ba&ah.
*omplikasi berat seperti miokarditis hemoragik! kegagalan fungsi beberapa
organ! perdarahan masif dan )dult espiratory istress Syndromes %)S'
merupakan penyebab utama kematian yang hampir semuanya terjadi pada pasien
pasien dengan leptospirosis ikterik.
Penyebab kematian leptospirosis berat ; koma uremia! syok septikemia! gagal
kardiorespirasi dan syok hemoragik.
aktorfaktor prognostik yang berhubungan dengan kematian pada pasien
leptospirosis hIdala oliguria terutama oliguria renal! hiperkalemia! hipotensi!
ronkhi basah paru! sesak nafas! leukositosis "leukosit J 14.E//mm 9$! kelainan
5lektrokardiografi "5*G$ menunjukkan repolarisasi! infiltrat pada foto pen%itraan
paru.
*elainan paru pada leptospirosis berkisar antara 4/A/D pada umumnya ringan
berupa batuk! nyeri dada! hemoptisis! meskipun dapat juga terjadi )dultespiratory istress Sndromes%)S'dan fatal.
:anifestasi klinik sistem kardiovaskular pada leptospirosis dapat berupa
miokarditis! gagal jantung kongestif! gangguan irama jantung.
)abel perbedaan gambaran klinik leptospirosis anikterik dan ikterik ;
(indroma! ase Gambaran klinik (pesimen laboratorium
Leptospirosis anikterik K
ase leptospiremia "9A
hari$
emam tinggi! nyeri kepala!
mialgia! nyeri perut! mual!
arah! %airan
serebrospinal
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
1>
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
15/40
Leptospirosis
ase imIn "99/ hari$
muntah! conjunctival
suffusion.
emam ringan! nyeri kepala!
muntah! meningitis aseptik
urin
Leptospirosis ikterik
ase leptospiremia dan
fase imIn "sering menjadi
satu atau tumpang tindih$
emam! nyeri kepala!
mialgia! ikterik! gagal ginjal!
hipotensi! manifestasi
perdarahan! pneumonitis
hemoragik! leukositosis.
arah! %airan
serebrospinal "minggu +$
-rin "minggu ++$
Ta)e$ 2. -e*)edaan +a)a*an 4$ini4 $e-t#s-i*#sis ani4te*i4 dan i4te*i4
K antara fase leptospiremia dengan fase imun terdapat periode asimtomatik "19 hari$
*asus leptospirosis jarang dilaporkan pada anak! mungkin karena tidak
terdiagnosis atau karena manifestasi klinis yang berbeda dengan orang de&asa.
Pada kasus yang berat dijumpai miokarditis! ruam deskuamasi yang menyerupai
penyakit/awasaki! dengan perdarahan paru.
:anifestasi klinis pada kasus ringan hIdala demam dan gastroenteritis.
Ta)e$ 3. Pat#0isi#$#+i $e-t#s-i*#sis2
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
1
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
16/40
Leptospirosis
BAB III
DIAGNOSIS
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
16
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
17/40
Leptospirosis
I. ANAMNESIS1,7,
Pada anamnesis identitas pasien! keluhan yang dirasakan dan data epidemiologis
penderita harus jelas karena berhubungan dengan lingkungan pasien. +dentitas pasien
ditanyakan ; nama! umur! jenis kelamin! tempat tinggal! jenis pekerjaan! dan jangan lupa
menanyakan he&an peliharaan maupun he&an liar di lingkungannya! karena berhubungan
dengan leptospirosis.
0iasa yang mudah terjangkit pada usia produktif! karena kelompok ini lebih banyak aktif
di lapangan. )empat tinggal? dari alamat dapat diketahui apakah tempat tinggal termasuk
&ilayah padat penduduk! banyak pejamu reservoar! lingkungan yang sering tergenang air
maupun lingkungan kumuh.
*emungkinan infeksi leptospirosis %ukup besar pada musim pengujan lebihlebih dengan
adanya banjir. *eluhankeluahan khas yang dapat ditemukan! yaitu ; demam mendadak!
keadaan umum lemah tidak berdaya! mual! muntah! nafsu makan menurun dan merasa mata
makin lama bertambah kuning dan sakit otot hebat terutama daerah betis dan paha.
II. PEMERI6SAAN FISI61,7,
Gejala klinik menonjol ; ikterik! demam! mialgia! nyeri sendi serta conjungtival
suffusion.
Gejala klinik yang paling sering ditemukan ; conjungtival suffusiondan mialgia. 0onjungtival suffusion bermanifestasi bilateral di palpebra pada hari ke9
selambatnya hari keA terasa sakit dan sering disertai perdarahan konjungtiva
unilateral ataupun bilateral yang disertai fotofobia dan injeksi faring! faring
terlihat merah dan ber%akber%ak.
:ialgia dapat sangat hebat! pemijatan otot betis akan menimbulkan nyeri hebat
dan hiperestesi kulit.
*elainan fisik lain ; hepatomegali! splenomegali! kaku kuduk! rangsang
meningeal! hipotensi! ronkhi paru dan adanya diatesis hemoragik.
Perdarahan sering ditemukan pada leptospirosis ikterik dan manifestasi dapat
terlihat sebagai petekiae! purpura! perdarahan konjungtiva dan ruam kulit.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
1A
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
18/40
Leptospirosis
,uam kulit dapat ber&ujud eritema! makula! makulopapula ataupun urtikaria
generalisata maupun setempat pada badan! tulang kering atau tempat lain.
Ga)a* 3. 8#n!n+ti"a s00isi#n dan i4te*i4 -ada s4$e*a23
III. PEMERI6SAAN PENUN'ANG1
1. Pemeriksaan laboratorium umum
a. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah rutin ; leukositosis normal atau menurun.
=itung jenis leukosit ; peningkatan netrofil.
9 )rombositopenia ringan.
L5 meninggi.
Pada kasus berat ditemui anemia hipokrom mikrositik akibat perdarahan yang biasa
terjadi pada stadium lanjut perjalanan penyakit.
b. Pemeriksaan fungsi hati
2ika tidak ada gejala ikterikfungsi hati normal.
Gangguan fungsi hati ; (G@)! (GP) dapat meningkat.
*erusakan jaringan ototkreatinin fosfokinase meningkat
peningkatan terjadi pada fasefase a&al perjalanan penyakit! ratarata
men%apai kali nilai normal.
4. Pemeriksaan laboratorium khususE!1/!11
Pemeriksaan Laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosa leptospirosis!
terdiri dari pemeriksaan se%ara langsung untuk mendeteksi keberadaan kuman leptospira atau
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
18
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
19/40
Leptospirosis
antigennya "kultur! mikroskopik! inokulasi he&an! immunostaining! reaksi polimerase berantai$!
dan pemeriksaan se%ara tidak langsung melalui pemeriksaan antibodi terhadap kuman leptospira
":')! 5L+('! tes penyaring$.
Pemeriksaan yang spesifik adalah pemeriksaan bakteriologis dan serologis. Pemeriksaan
bakteriologis dilakukan dengan bahan biakankultur leptospira dengan medium kultur (tuart!
let%her! dan *orthof. iagnosa pasti dapat ditegakkan jika dalam &aktu 4> minggu terdapat
leptospira dalam kultur.
Gold standard pemeriksaan serologi adalah MAT :Mi4*#s4#-i4 A+$tinati#n Test;!
suatu pemeriksaan aglutinasi se%ara mikroskopik untuk mendeteksi titer antibodi aglutinasi dan
dapat mengidentifikasi jenis serovar. Pemeriksaan serologis ini dilakukan pada fase ke4 "hari ke
614$. ugaan diagnosis leptospirosis didapatkan jika titer antibodi J 1;1// dengan gejala klinis
yang mendukung.
I+ M ELISAmerupakan tes yang berguna untuk mendiagnosis se%ara dini! tes akan
positif pada hari ke4 sakit ketika manifestasi klinis mungkin tidak khas. )es ini sangat sensitif
dan efektif "E9D$. )es penyaring yang sering dilakukan di +ndonesia adalah Le-t# Di-sti4 asa
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
20/40
Leptospirosis
Ga)a* &. I+M ELISA2%
*omplikasi di hati ditandai dengan peninggian transaminase dan bilirubin. Pada /D
kasus didapat peninggian Creatinin osfokinase "CP*$ pada fase a&al sampai men%apai 7
normal. =al ini tidak terjadi pada hepatitis viral. 2adi jika terdapat peninggian transaminase dan
CP*! maka diagnosis leptospirosis lebih mungkin daripada hepatitis viral.
Pada pemeriksaan urine didapatkan perubahan sedimen urine "leukosituria! eritrosit
meningkat dan adanya torak hialin atau granuler$. Pada leptospirosis ringan bisa terdapat
proteinuria dan pada leptospirosis berat dapat terjadi azotemia.
Pemeriksaan langsung darah atau urine dengan mikroskop lapangan gelap sering gagal
dan menyebabkan misdiagnosis! sehingga lebih baik tidak digunakan. Pada Leptospirosis yang
sudah mengenai otak! maka pemeriksaan C(( didapatkan peningkatan selsel P: " pada a&al $
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
4/
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
21/40
Leptospirosis
tapi kemudian digantikan oleh selsel monosit! protein pada C(( normal atau meningkat!
sedangkan glukosanya normal.
/I. DIAGNOSIS2,3
iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa ri&ayat pekerjaan pasien! apakah
termasuk kelompok orang dengan resiko tinggi seperti pekerjapekerja di sa&ah! pertanian!
perkebunan! peternakan! pekerja tambang! tentara! pembersih selokan! dan gejala klinis berupa
demam yang mun%ul mendadak! nyeri kepala terutama dibagian frontal! nyeri otot! mata merah
fotophobia! mual atau muntah! dan lainlain. Pada pemeriksaan fisik ditemukan demam!
bradikardi! nyeri tekan otot ! hepatomegali dan lainlain. Pada pemeriksaan laboratorium darah
rutin didapat leukositosis! normal! atau sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan L5
yang meninggi. Pada urin dijumpai proteinuria! leukositouria! dan sdimen sel torak. 0ila terdapat
hepatomegali maka bilirubin darah dan transaminase meningkat. 0-! ureum! dan kreatinin bisa
meningkat bila terdapat komplikasi pada ginjal. iagnosa pasti dengan isolasi leptospira dari
%airan tubuh dan serologis.
iagnosis leptospirosis dapat ditegakkan atas dasar pemeriksaan klinis dan laboratorium.
dapat dibagi dalam 9 klasifikasi! yaitu ;
(uspek
bila ada gejala klinis tapi tanpa dukungan tes laboratorium.
Probable
bila gejala klinis sesuai leptospirosis dan hasil tes serologi penyaring yaitu
dipsti%k! lateral flo&! atau dri dot positif.
efinitif
bila hasil pemeriksaan laboratorium se%ara langsung positif! atau gejala klinis
sesuai dengan leptospirosis dan hasil :') 5L+(' serial menunjukkan adanya
serokonversi atau peningkatan titer > kali atau lebih
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
41
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
22/40
Leptospirosis
Ta)$e & A--*#a>5 t# dia+n#sis #0 $e-t#s-i*#sis13
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
44
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
23/40
Leptospirosis
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
49
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
24/40
Leptospirosis
Ta)$e % Endei>it< and tite*13
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
4>
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
25/40
Leptospirosis
BAB I/
DIAGNOSIS BANDING2
Leptospirosis anikterik dapat di diagnosis banding dengan influenza! demam berdarah
dengue! malaria! pielonefritis! meningitis aseptik viral! kera%unan makananbahan kimia! demam
tifoid! demam enterik.
Leptospirosis ikterik dapat di diagnosis banding dengan malaria fal%ifarum berat!
hepatitis virus! demam tifoid dengan komplikasi berat! haemorrhagic fevers with renal failure!
demam berdarah virus lain dengan komplikasi.
Ta)e$ . Dia+n#sis )andin+ $e-t#s-i*#sis22
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
4
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
26/40
Leptospirosis
BAB /
6OMPLI6ASI LEPTOSPIROSIS
I. Ga+a$ Gin!a$ A4t1&,1%,1
*eterlibatan ginjal pada gagal ginjal akut sangat bervariasi dari insufisiensi ginjal ringan
sampai gagal ginjal akut "GG'$ yang fatal. Gagal ginjal akut pada leptospirosis disebut sindroma
pseudohepatorenal. (elama periode demam ditemukan albuminuria! piuria! hematuria! disusul
dengan adanya azotemia! bilirubinuria! urobilinuria. :anifestasi klinik gagal ginjal akut pada
leptospirosis ada 4 tipe yaitu gagal ginjal akut ologuri dan gagal ginjal akut nonoliguri dengan
tipe kataboli%! dimana produksi ureum lebih tinggi dari 6/mgD4>jam. isebut gagal ginjal
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
46
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
27/40
Leptospirosis
oliguri bila produksi urin //ml4>jam! dan disebut anuri bila produksi urin 1//ml4>jam.
Prognosis gagal ginjal akut non oliguri lebuh baik disbanding gagal ginjal nonologuri. 4A
Ga)a* &. Gin!a$
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
28/40
Leptospirosis
- Pelepasan kinin! histamine! serotonin! prostaglandin semua ini akan menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga terjadi kebo%oran albumin dan %airan
ekstravaskuler.
- Pelepasan sitokin akibat kerusakan endotel yang menyebabkan permeabilitas sel dan
vaskuler meningkat.- =ipovolemia dan hemokonsentrasi akan merangsang ,'' dan menyebabkan
vasokonstriksi.
- =iperfibrinogenemia akibat kerusakan endotel kapiler "+C$ menyebabkan viskositas
darah meningkat.
+skemia ginjal! glomerulonefritis dan )+! invasi kuman menyebabkan terjadinya
nekrosis "GG'$ sehingga terjadi pelepasan mediator inflamasi ")M! +L1! P'! PGN!
)O'4! L)C>! )GN$ dan terekspresinya leucocyte adhesion molecules yang akan meregulasi
fungsi leukosit sebagai respon adanya renal injury.
0entuk gagal ginjal akut pada leptospirosis;
a. Gagal ginjal akut oliguria
)emasuk disini adalah produksi urine 6//ml4>jam dan penderita sudah dalam keadaan
hidrasi yang baik! kadar kreatinin darah J4grD. )erjadi kirakira pada >D penderita
leptospirosis! dan mempunyai mortalitas yang tinggi serta prognosis yang kurang baik. aktor
faktor yang meramalkan prognosis kurang baik adalah;- 'danya oliguri atau anurinyang berlangsung lama- 0- selalu meningkat J6/mgD4>jam- ,atio ureum urine ; ureum darah! tidak meingkat
b. Gagal ginjal akut nonologuri
)erdapat /D darin leptospirosis! produksi urine J6//ml4>jam! mortalitas lebih rendah
dibandingkan GG' oliguri. GG' oliguri mempunyai prognosis yang kurang baik! dengan
mortalitas /E/D.
=istopatologi dengan pemeriksaan mikroskop ele%tron;
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
48
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
29/40
Leptospirosis
1. pada GG' oliguri! ampak adanya gambaran obstruksi tubulus! nekrosis tubulus dan
endapan komplemen pada membrane basalis glomerulus! dan infiltrasi sel radang pada
jaringan interstitialis.
4. Pada GG' nonoliguri! ampak edema pada tubulus dan jaringan interstitium tanpa
adanya nekrosis. uktus kolektiferus pars medularis resisten terhadap vasopressin!
sehingga tidak mampu memekatkan urin dan terjadi poliuria.
Perubahan abnormal elektrolit dan hormone pada GG' leptospirosis;
1. =ipokalemia! terjadi oleh karena peningkatan 2fractional urinary e1cretion2"e$ kalium
yang diikuti ea. =al ini oleh karena sekresi * meningkat dan adanya gangguan
reabsorbsi atrium oleh tubulus pro7imal. e *dan ea berkorelasi dengan beratnya
GG'.
4. =ormon kortisol dan aldosteron meningkat dan akan meningkatkan eksresi kalium le&at
urine. (ehingga makin menambah hipokalemia! sehingga perlu penambahan kalium.9. C9! C> menurun! Limfosit 0 meningkat! bersifat reversible.
)')'L'*(''
GG' oliguri nonoliguri
(uportif;
- =idrasi dengan %airan yang mengandung elektrolit sampai ter%apai rehidrasi.- :onitoring elektrolit dan produksi urine dan balan%e %airan 4>jam.
- iuretika "furosemidmanitol$! untuk mengubah GG' oliguria menjadi poliuria.- opaminergik agent untuk memperbaiki perfusi ginjal "dopamine$.- 'rterial natriuretik peptide.- -ntuk preservasi integritas sel; Q%al%ium %hannel blo%kerR- (timulasi regenerasi sel "asam amino termasuk glysin! gro&th fa%tor$
'ntibiotika; eradikasi leptospira
utrisi;
- :eminimalkan balan%e nitrogen negative- +ntake kalori yang adeHuate.- :en%egah Qvolume overloadR.
+ndikasi dialysis;
- =iperkatabolik! produksi ureum J 6/mg4>jam.- =iperkalemia! serum kalium J6meHL.- 'sidosis metaboli%! =C@9 14meHL- Perdarahan.- *adar ureum yang sangat tinggi diikuti gejala klinik.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
4E
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
30/40
Leptospirosis
=emodialisis tidak lebih menguntungkan untuk terapi pengganti pada GG' leptospirosis!
lebih dipilih tindakan dialysis peritoneal bila telah ada indikasi. +mam Parsudi "1EA6$! dialysis
peritoneal pada GG' leptospirosis disamping dapat mengkoreksi kelainan biokimia&i akibat
GG'! juga dapat mengeluarkan bahanbahan toksik akibat penurunan faal hati. 1A
II. Pe*da*a5an Pa*2(
*elainan paru berupa hemorrhagic pneumonitis! patogenesisnya tidak jelas diduga akibat
dari endotoksin langsung yang kemudian menyebabkan kersakan kapiler. =emoptisis terjadi
pada a&al septi%emia. Perdarahan terjadi pada leura! alveoli! trakheobronkhial! kelainan berupa;
kongesti septum paru! perdarahan alveoli yang multifo%al! infiltrasi sel mononu%lear. :anifestasi
klinis; batuk! !lood tinged sputum sampai terjadi hemoptisis masif sehingga menyebabkan
asfiksia. 19!4/
III. Li"e* Fai$*e2(
)erjadinya ikterik pada hari ke >6! dapat juga terjadi pada hari ke4 atau keE. Pada hati
terjadi nekrosis sentrolobuler dengan proliferasi sel *upfer. )erjadi ikterik pada leptospirosis
disebabkan oleh beberapa hal antara lain;
1. *erusakan sel hati.
4. Gangguan fungsi ginjal! yang akan menurunkan sekresi bilirubin! sehingga meningkatkan
kadar bilirubin darah.9. )erjadinya perdarahan pada jaringan dan hemolisis intravaskuler akan meningkatkan
kadar bilirubin.>. Proliferasi sel *upfer sehingga terjadi kolestatik intrahepatik.
*erusakan parenkim hati disebabkan antara lain; penurunan hepatic flow dan toksinyang
dilepas leptospira. Gambaran histopatologi tidak spesifik pada leptospirosis! karena disosiasi sel
hati! proliferasi histiositik dan perubahan peri porta terlihat juga pada penyakit infeksi yang
parah.19!4/
I/. Pe*da*a5an +ast*#intestina$
Perdarahan terjadi akibat adanya lesi endotel kapiler. 1!19
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9/
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
31/40
Leptospirosis
/. S5#>42(
+nfeksi akan menyebabkan terjadinya perubahan homeostasis tubuh yang mempunyai peran
pada timbulnya kerusakan jaringan! perubahan ini adalah hipovolemia! hiperviskositas koagulasi.
=ipovolemia terjadi akibat intake %airan yang kurang! meningkatnya permeabilitas kapiler oleh
efek dari bahanbahan mediator yang dilepaskan sebagai respon adanya infeksi. *oagulasi
intravaskuler! sifatnya minor! terjadi peningkatan LP( yang akan mempengaruhi keadaan pada
mikrosirkulasi sehingga terjadi stasis kapiler dan ano7ia jaringan. =iperviskositas! akibat dari
peleasan bahanbahan mediator terjadi permeabilitas kapiler meningkat! keadaan ini
menyebabkan hipoperfisi jaringan sehingga menyokong terjadinya disfungsi organ. 1!19
/I. Mi#4a*ditis
*omplikasi pada kardiovaskuler pada leptospirosis dapat berupa gangguan sistem konduksi!
miokarditis! perikarditis! endokarditis! dan arteritis koroner. :anifestasi klinis miokarditis sangat
bervariasi dari tanpa keluhan sampai bentuk yang berat berupa gagal jantung kongesif yang fatal.
*eadaan ini diduga sehubungan dengan kerentanan se%ara geneti% yang berbedabeda pada
setiap penderita. 19!4/
:anifestasi klinik miokarditis jarang didapatkan pada saat pun%ak infeksi karena akantertutup oleh manifestasi penyakit infeksi sistemik dan batu jelas saat fase pemulihan. (ebagian
akan berlanjur menjadi bentuk kardiomiopati kongesif dilated. 2uga akan menjadi penyebab
aritmia! gangguan konduksi atau payah jantung yang se%ara stru%tural dianggap normal. 19!4/
/II. En>5e-a$#-5atin+ 5e=an -ia*aan.
0iasakan memakai pelindung! seperti sarung tangan karet se&aktu berkontak dengan air
kotor! pakaian pelindung kulit! beralas kaki! memakiai sepatu bot! terutama jika kulit ada luka!borok! atau eksim. 0iasakan membasuh tangan sehabis menangani he&an! ternak! atau
membersihkan gudang! dapur! dan tempattempat kotor.
=e&an piaraan yang terserang leptospirosis langsung diobati ! dan yang masih sehat
diberi vaksinasi. Taksinasi leptospirosis disarankan untuk manusia yang memiliki risiko tinggi
terjangkit! dan pemberiannya harus diulang setiap tahun. i '( sejak esember 4/// lalu! ada
anjuran bagi orang yang berisiko tinggi terjangkit leptospirosis diberikan terapi profilaksis
dengan doksisiklin 4// mg 1 7 seminggu.
)ikus rumah perlu dibasmi sampai ke sarangsarangnya. 0egitu juga jika ada he&an
pengerat lain. 2angan lupa bagi yang aktivitas hariannya di peternakan! atau yang bergiat di
ran%h. *uda! babi! sapi! bisa terjangkit leptospirosis! selain tupai! dan he&an liar lainnya yang
mungkin singgah ke peternakan dan pemukiman! atau ketika kita sedang berburu! berkemah! dan
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
94
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
33/40
Leptospirosis
berolahraga di danau atau sungai. (elain itu penyediaan air minum juga harus terjaga baik dan
diklorinasi.
)ernak 0abi merupakan he&an yang mampu bertahan dari infeksi akut yang dapat
mengeluarkan bakteri leptospira dalam jumlah besar dalam jangka &aktu lama! bisa sampai
setahun. =e&an babi merupakan sumber penularan leptospirosis! disebut sebagai Swine herd3s
disease. @leh karena itu! peternak babi diimbau agar mengandangkan ternaknya dan jauh dari
sumber air. (aluran buangan ternak hendaknya diarahkan ke tempat khusus sehingga tidak
men%emari lingkungan.
B. 6URATIF2,3,&,1
)erapi pilihan "@C$ untuk leptospirosis sedang dan berat adalah Peni%illin G! dosis
de&asa > 7 1! juta unit i.m! biasanya diberikan 4 7 4!> uniti.m! selama A hari.
T!an Pe)e*ian O)at Re+ien
1. )reatment
a. Leptospirosis ringan oksisiklin 4 7 1// mgoral atau
'mpisillin > 7 //A/ mgoral atau
'mo7i%illin > 7 // mgoral
b.Leptospirosis sedang berat Peni%illin G 1! juta unit6jam i.m atau
'mpi%illin 1 g6jam i.v atau
'mo7i%illin 1 g6jam i.v atau
5ritromy%in > 7 // mg i.v
4. *emoprofilaksis oksisiklin 4// mgoralminggu
U )erapi untuk leptospirosis ringan
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
99
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
34/40
Leptospirosis
Pada bentuk yang sangat ringan bahkan oleh penderita seperti sakit flu biasa. Pada
golongan ini tidak perlu dira&at. emam merupakan gejala dan tanda yang menyebabkan
penderita men%ari pengobatan. +kterus kalaupun ada masih belum tampak nyata. (ehingga
penatalaksanaan %ukup se%ara konservatif.1
Penatalaksanaan konservatif
Pemberian antipiretik! terutama apabila demamnya melebihi 98VC
Pemberian %airan dan nutrisi yang adekuat.
*alori diberikan dengan mempertimbangkan keseimbangan nitrogen! dianjurkan
sekitar 4///9/// kalori tergantung berat badan penderita. *arbohidrat dalam jumlah
%ukup untuk men%egah terjadinya ketosis. Protein diberikan /!4 F /! gramkg00hari
yang %ukup mengandung asam amino essensial.
Pemberian antibiotikantikuman leptospira.
paling tepat diberikan pada fase leptospiremia yaitu diperkirakan pada minggu pertama
setelah infeksi. Pemberian peni%ilin setelah hari ke tujuh atau setelah terjadi ikterus
tidak efektif. Peni%illin diberikan dalam dosis 48 juta unit! bahkan pada kasus yang
berat atau sesudah hari ke> dapat diberikan sampai 14 juta unit "sheena ' Waitkins!
1EEA$. Lama pemberian penisilin bervariasi! bahkan ada yang memberikan selama 1/
hari.
)erapi suportif supaya tidak jatuh ke kondisi yang lebih berat. Penga&asan terhadap
fungsi ginjal sangat perlu.
)erapi untuk leptospirosis berat16
'ntipiretik
utrisi dan %airan.
Pemberian nutrisi perlu diperhatikan karena nafsu makan penderita biasanya menurun
maka intake menjadi kurang. =arus diberikan nutrisi yang seimbang dengan kebutuhan
kalori dan keadaan fungsi hati dan ginjal yang berkurang. iberikan protein essensial
dalam jumlah %ukup. *arena kemungkinan sudah terjadi hiperkalemia maka masukan
kalium dibatasi sampai hanya >/m5Hhari. *adar a tidak boleh terlalu tinggi. Pada
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9>
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
35/40
Leptospirosis
fase oligurik maksimal /!gramhari. Pada fase ologurik pemberian %airan harus
dibatasi. =indari pemberian %airan yang terlalu banyak atau %airan yang justru
membebani kerja hati maupun ginjal. +nfus ringer laktat misalnya! justru akan
membebani kerja hati yang sudah terganggu. Pemberian %airan yang berlebihan akan
menambah beban ginjal. -ntuk dapat memberikan %airan dalam jumlah yang %ukup
atau tidak berlebihan se%ara sederhana dapat dikerjakan monitoring balan%e %airan
se%ara %ermat.
Pada penderita yang muntah hebat atau tidak mau makan diberikan makan se%ara
parenteral. (ekarang tersedia %airan infus yang praktis dan %ukup kandungan nutrisinya.
Pemberian antibiotik
Pada kasus yang berat atau sesudah hari ke> dapat diberikan sampai 14 juta unit
"sheena ' Waitkins! 1EEA$. Lama pemberian penisilin bervariasi! bahkan ada yang
memberikan selama 1/ hari. Penelitian terakhir ; '0 gol. fluoroHuinolone dan
beta laktam "sefalosporin! %eftria7one$ J baik dibanding antibiotik konvensional
tersebut di atas! meskipun masih perlu dibuktikan keunggulannya se%ara in vivo.
Penanganan kegagalan ginjal.
Gagak ginjal mendadak adalah salah sati komplikasi berat dari leptospirosis. *elainan
ada ginjal berupa akut tubular nekrosis "')$. )erjadinya ') dapat diketahui dengan
melihat ratio osmolaritas urine dan plasma "normal bila ratio 1$. 2uga dengan melihat
perbandingankreatinin urine dan plasma! Rrenal failire inde7R dll.
Pengobatan terhadap infeksi sekunder.
Penderita leptospirosis sangat rentan terhadap terjadinya beberapa infeksi
sekunderakibat dari penyakitnya sendiri atau akibat tindakan medik! antara lain;
bronkopneumonia! infeksi saluran ken%ing! peritonitis "komplikasi dialisis peritoneal$!
dan sepsis. ilaporkan kelainan paru pada leptospirosis terdapat pada 4/A/D kasus
"*evins @ eal! 1EE1$. Pengelolaan sangat tergantung dari jenis komplikasi yangterjadi. Pada penderita leptospirosis! sepsis syok septik mempunyai angka kematian
yang tinggi.
Penanganan khusus
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
36/40
Leptospirosis
1. =iperkalemiadiberikan kalsium glukonas 1 gram atau glukosa insulin "1/4/
- regular insulin dalam infus de7trose >/D$
:erupakan keadaan yang harus segera ditangani karena menyebabkan %ardia%
arrest.
4. 'sidosis metabolikdiberikan natrium bikarbonas dengan dosis "/!9 7 *g00
7 defisit =C@9 plasma dalam m5HL$
9. =ipertensidiberikan antihipertensi
>. Gagal jantungpembatasan %airan! digitalis dan diuretik
. *ejang
apat terjadi karena hiponatremia! hipokalsemia! hipertensi ensefalopati dan
uremia. Penting untuk menangani kausa ptimernya! mempertahankan oksigenasi
sirkulasi darah ke otak! dan pemberian obat anti konvulsi.
6. Perdarahantransfusi
:erupakan komplikasi penting pada leptospirosis! dan sering mnakutkan.
:anifestasi perdarahan dapat dari ringan sampai berat. Perdarahan kadang/
kadang terjadi pada &aktu mengerjakan dialisis peritoneal. -ntuk
menyampingkan enyebab lain perlu dilakukan pemeriksaan faal koagulasi
se%ara lengkap. Perdarahan terjadi akibat timbunan bahanbahan toksik dan
akibat trpmbositopati.
A. Gagal ginjal akuthidrasi %airan dan elektrolit! dopamin! diuretik! dialisis.1A
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
96
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
37/40
Leptospirosis
BAB /II
PROGNOSIS
2ika tidak ada ikterus! penyakit jarang fatal. Pada kasus dengan ikterus! angka kematian
D pada umur di ba&ah 9/ tahun! dan pada usia lanjut menjadi 9/>/ D
aktorfaktor sebagai indikator prognosis mortalitas! yaitu ;
Leptospirosis yang terjadi pada masa kehamilan menyebabkan mortalitas janin yang tinggi. 1A
BAB /III
6ESIMPULAN
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh kuman leptospira.
:anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan leptospira se%ara insidental. Leptospi Gejala
klinis sering tidak khas sehingga terlambat terdiagnosis.
Gejala klinis yang timbul mulai dari ringan sampai berat bahkan kematian! bila terlambat
mendapat pengobatan. iagnosis dini yang tepat dan penatalaksanaan yang %epat akan men%egah
perjalanan penyakit menjadi berat. Pen%egahan dini terhadap mereka yang beresiko tinggi
terekspos diharapkan dapat melindungi mereka dari serangan leptospirosis.1
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9A
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
38/40
Leptospirosis
DAFTAR PUSTA6A
1. ein -mar. "4//6$. QLeptospirosisR! 4uku )jar Ilmu *enyakit alam, ilid III, edisi &.
*-+ ; 2akarta. =al.18> 18>8.
4. (peelman! Peter. "4//$. QLeptospirosisR! 5arrison3s *rinciples of Internal 6edicine,
8thed, vol I. :%Gra& =ill ; -('. Pg.E88EE1.
9. it 2en PP: X PL ,(P+ Prof. ,. (ulianti (aroso. "4//9'. *edoman 9atalaksana /asus
dan *emeriksaan La!oratorium Leptospirosis di umah Sakit. epartemen *esehatan ,+; 2akarta.
>. harmojono! rh. Leptospirosis, +aspadailah )ki!atnya:. Pustaka Populer @bor ;
2akarta. 4//4.
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
98
5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
39/40
Leptospirosis
. epartemen *esehatan! 4//9. Pedoman )atalaksana *asus dan Pemeriksaan
Laboratorium Leptospirosis di ,umah (akit! Leptospira. =lm. 81. 0agian
Pemberantasan Penyakit :enular dan Penyehatan Lingkungan ; 2akarta.
6. Lestariningsih. 4//4. Gagal Gin
jal 'kut Pada Lep tos pirosis Y *um pulan :akalah (im
posium Lep tos pirosis. 0adan Penerbit -niversitas iponegoro. (emarang.A. World =ealth @rganization +nternational Leptospirosis (o%iety. =uman Leptospirosis
guidan%e for diagnosis! surveillan%e and %ontrol. Geneva ; [email protected]//9.1/E8. (etya&an 0udiharta! 4//4. 5pidemiologi Leptospirosis. (eminar asional 0ahaya an
'n%man Leptospirosis! 3ogyakarta! 9 2uni 4//4.
E. Widarso! 3atim.! 4///. Leptospirosis dan 'n%amannya! :ajalah *esehatan o. 1
)ahun 4///. epartemen *esahatan! 2akarta.
1/. +skandar ? el&an ,==? (uhendro! dkk. Leptospirosis Gambaran *linis di ,(-PC:!
4//4.
11. ,iyanto 0! Gasem :=! Pujianto 0! (mits =. Leptospira sevoars in patients &ith severe
leptospirosis admitted to hospitals of (emarang. 0uku 'bstrak *onas T+++ P5),+!
:alang! 2uli 4//4.
14. Gasem :=! ,edhono ! (uharti C. 'ni%teri% leptospirosis %an be misdiagnosed as
dengue infe%tion. 0uku 'bstrak *onas T+++ P5),+! :alang! 4//4
19. i&attayakul *! =omvijitkul 2! *ho& @! (itprija T. Leptospirosis in northeastern
)hailand; hypotention and %ompli%ations. (outheast 'sean 2 )rop :ed Publi% =ealth
4//4? 99; 16/
1>. (ion :L et al. '%ute renal failure %aused by leptospirosis and hantavirus infe%tion in anurban hospital. 5uropean 2ournal of +nternal :edi%ine 19. 4//4. 46>8
1. aher 5! oguera C0. 5valuation of peni%illin therapy in patients &ith leptospirosis and
a%ute ranal failure. ,ev +nst :ed trop. ( Paulo. 4///.>4"6$;94A9416. runl W. utritional support in patients ',. +n? '%ute ,enal ailure? "0renners X
,e%tor#s$ ed W0 (aunders. 4//1; >689
1A. 0udiriyanto! :. =ussein Gasem! 0ambang Pujianto! =enk L (mits ; (erovars of
Leptospirosis in patients &ith severe leptospirosis admitted to the hospitals of (emarang.
*onas P5),+! 4//4.
18. Grenn:%kenzie 2! (hoff W=. Leptospirosis in humans. (ept! 19! 4//6.
http;&&&.emedi%ine.%ompedtopi%14E8.htm
1E. 'nonymous. Leptospirosis. (ept. 4//6. &&&.hpa.org.ukinfe%tionstopi%s az
zoonosesleptospirosisgen info.htm
4/.http://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdf
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
9E
http://www.emedicine.com/ped/topic/1298.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdfhttp://www.emedicine.com/ped/topic/1298.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdf5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS
40/40
Leptospirosis
41. http://www.infokedokteran.com/wp-
content/upoads/2010/04/3!434"355#$21!"50aaf5.%p&44.http://4.'p.'o&spot.com/$()o1*s&+,,4/S+ip!w*/0/1PSn
4+c/s320/en&a&o.&if
49.http://www.ka'e.co.id/es/dod/ima&es/eptospirosis.%p&
4>.http://micro'ewiki.kenon.edu/inde6.php/eptospira
4. http://www.7etmed.hokudai.ac.%p/or&aniation/micro'io/$src/sc3!5/eepm.%p&
46.http://cari''ean.scieo.or&/im&/re7istas/wim%/754n1/a0!ta'3.&if
4A.http://www.phsician'te.com/ima&es/9PSP*SS$ma&e1.%p&
48.http://www.nature.com/ki/%ourna/7#2/n8/ima&es/50023!3f2.%p&
4E.http://www.nature.com/ki/%ourna/7#2/n8/ima&es/50023!3f1.%p&
*epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam
,umah (akit -mum aerah *ota (emarang
>/
http://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://www.kalbe.co.id/files/dod/images/leptospirosis.jpghttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Leptospirahttp://www.vetmed.hokudai.ac.jp/organization/microbiol/_src/sc395/elepm.jpghttp://caribbean.scielo.org/img/revistas/wimj/v54n1/a09tab3.gifhttp://www.physicianbyte.com/images/LEPTOSPIROSIS_Image1.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f2.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f1.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://www.kalbe.co.id/files/dod/images/leptospirosis.jpghttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Leptospirahttp://www.vetmed.hokudai.ac.jp/organization/microbiol/_src/sc395/elepm.jpghttp://caribbean.scielo.org/img/revistas/wimj/v54n1/a09tab3.gifhttp://www.physicianbyte.com/images/LEPTOSPIROSIS_Image1.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f2.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f1.jpg