40
Leptospirosis BAB I PENDAHULUAN Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang dikenal dengan nama  Leptosira Interrogans . Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh Weil pada tahun 1886 sebagai penyakit yang berbeda dengan penyakit lain yang juga ditandai oleh ikterus.  1 Gejala penyakit ini sangat bervariasi mulai dari gejala infeksi ringan sampai dengan gejala infeksi berat dan fatal. alam bentuk ringan! leptospirosis dapat menampilkan gejala seperti influenza disertai nyeri kepala dan mialgia. alam bentuk parah "disebut sebagai Weil#s syndrome$! leptospirosis se%ara khas menampilkan gejala ikterus! disfungsi renal! dan diatesis hemoragika.  2 iagnosis leptospirosis seringkali terle&atkan sebab gejala klinis penyakit ini tidak spesifik dan sulit dilakukan konfirmasi diagnosis tanpa uji laboratorium. alam dekade  belakangan ini! kejadian luar biasa leptospirosis di beberapa negara! seperti 'sia! 'merika (elatan dan )engah! serta 'merika (erikat menjadikan penyakit ini termasuk dalam the emerging infectious diseases. 2 BAB II *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang 1

REFERAT LEPTOSPIROSIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat leptospirosissmf ilmu penyakit dalamrsup fatmawati

Citation preview

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    1/40

    Leptospirosis

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen

    yang dikenal dengan namaLeptosira Interrogans . Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh

    Weil pada tahun 1886 sebagai penyakit yang berbeda dengan penyakit lain yang juga ditandai

    oleh ikterus.1

    Gejala penyakit ini sangat bervariasi mulai dari gejala infeksi ringan sampai dengan

    gejala infeksi berat dan fatal. alam bentuk ringan! leptospirosis dapat menampilkan gejala

    seperti influenza disertai nyeri kepala dan mialgia. alam bentuk parah "disebut sebagai Weil#s

    syndrome$! leptospirosis se%ara khas menampilkan gejala ikterus! disfungsi renal! dan diatesis

    hemoragika.2

    iagnosis leptospirosis seringkali terle&atkan sebab gejala klinis penyakit ini tidak

    spesifik dan sulit dilakukan konfirmasi diagnosis tanpa uji laboratorium. alam dekade

    belakangan ini! kejadian luar biasa leptospirosis di beberapa negara! seperti 'sia! 'merika

    (elatan dan )engah! serta 'merika (erikat menjadikan penyakit ini termasuk dalam the

    emerging infectious diseases.2

    BAB II

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    1

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    2/40

    Leptospirosis

    LEPTOSPIROSIS

    I. DEFINISI

    Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun

    he&an yang disebabkan kuman leptospirapatogen dan digolongkan sebagaizoonosis.Penyakit

    ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud fever, slime fever, swamp fever, autumnal fever,

    infektious jaundice, field fever, cane cutter fever, canicola fever, nanukayami fever, 7-day fever

    dan lainlain. 3

    II. EPIDEMIOLOGI

    Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang tersebar di seluruh dunia! disemua

    benua ke%uali 'ntartika! namun terbanyak didapati didaerah tropis. Penularan leptospirosis pada

    manusia ditularkan oleh he&an yang terinfeksi kuman leptospira. *uman leptospira mengenai

    sedikitnya 16/ spesies mamalia! seperti anjing! babi! lembu! kuda! ku%ing! marmut! dan

    sebagainya. 0inatang pengerat terutama tikus merupakan vektor yang paling banyak. )ikus

    merupakan vektor utama dari L. i%terohaemorrhagi%a penyebab leptospirosis pada manusia.

    alam tubuh tikus kuman leptospira akan menetap dan membentuk koloni serta berkembang

    biak di dalam epitel tubus ginjal tikus dan se%ara terus dikeluarkan melalui urin saat berkemih.

    Penyakit ini bersifat musiman! didaerah beriklim sedang masa pun%ak insidens dijumpai

    pada musim panas dan musim gugur karena temperatur adalah faktor yang mempengaruhi

    kelangsungan hidup kuman leptospira! sedangkan didaerah tropis insidens tertinggi terjadi

    selama musim hujan.

    International Leptospirosis Society menyatakan +ndonesia sebagai egara dengan

    insidens leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk mortalitas.

    i +ndonesia leptospirosis ditemukan di *+ 2akarta! 2a&a 0arat! 2a&a )engah! +

    3ogyakarta! Lampung! (umatera (elatan! (umatera 0arat! (umatera -tara! *alimantan )imur!

    dan *alimantan 0arat. Pada *ejadian 0anjir 0esar i 2akarta tahun 4//4! dilaporkan lebih dari

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    4

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    3/40

    Leptospirosis

    1// kasus leptospirosis dengan 4/ kematian. 5pidemi leptospirosis dapat terjadi akibat terpapar

    oleh genangan luapan air "banjir$ yang terkontaminasi oleh urin he&an yang terinfeksi.

    III. ETIOLOGI

    Leptospirosis disebabkan oleh genus leptospira! famili treponemata%eae! suatu

    mikroorganisme spiro%heata. (e%ara sederhana! genus leptospira terdiri atas dua spesies yaitu

    L.interrogans yang patogen dan L. bifle7a yang hidup bebas "non patogen atau saprofit$. (pesies

    L.interrogans dibagi menjadi beberapa serogrup dan serogrup ini dibagi menjadi banyak serovar

    menurut komposisi antigennya.

    (aat ini telah ditemukan lebih dari 4/ serovar yang tergabung dalam 49. 0eberapa

    serovar L.interrogans yang dapat menginfeksi manusia di antaranya adalah L.

    Icterohaemorrhagiae, L.manhao L. avanica, L. !ufonis, L. copenhageni! dan lainlain. (erovar

    yang paling sering menginfeksi manusia ialah L. i%terohaemorrhagiae dengan reservoir tikus! L.

    %ani%ola dengan reservoir anjing! L. pomona dengan reservoir sapi dan babi.2,3

    :enurut West Indian ed. !. "#$.%& n#.1 M#na 'an. 2((%. (erogrup leptospirayang sering menyebabkan leptospirosis adalah;

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    4/40

    Leptospirosis

    Ta)e$ 1. Se*#+*- $e-t#s-i*a2

    *uman leptospira bersifat a"uatic micro-organism dan slow-growing anaero!es,

    bentuknya berpilin seperti spiral! tipis! organisme yang dapat bergerak %epat dengan kait di

    ujungnya dan 4 flagella periplasmik yang dapat menembus ke jaringan. Panjangnya 64/

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    5/40

    Leptospirosis

    Ga)a* 1. Le-t#s-i*a

    I/. PENULARAN3,%

    Penularan leptospirosis dapat se%ara langsung dan tidak langsung. Penularan langsung

    dapat terjadi melalui darah! urin! atau %airan tubuh lain yang mengandung kuman leptospira

    masuk ke dalam tubuh pejamu? dari he&an ke manusia merupakan penyakit akibat pekerjaan?

    dan dari manusia ke manusia meskipun jarang Penularan tidak langsung terjadi melalui kontak

    dengan genangan air! sungai! danau! selokan saluran air dan lumpur yang telah ter%emar urin

    binatang yang terinfeksi leptospira. +nfeksi tersebut terjadi jika terdapat luka erosi pada kulit

    atau selaput lendir. )erpapar lama pada genangan air yang terkontaminasi terhadap kulit yang

    utuh juga dapat menularkan leptospira.

    @leh karena leptospira diekskresi melalui urin dan dapat bertahan hidup berbulanbulan !

    maka air memegang peranan penting sebagai alat transmisi.

    *elompok pekerjaan yang beresiko tinggi terinfeksi leptospirosis antara lain pekerja

    pekerja di sa&ah! pertanian! perkebunan! peternakan! pekerja tambang! tentara! pembersih

    selokan! paritsaluran air! pekerja di perindustrian perikanan! atau mereka yang selalu kontak

    dengan air seni binatang seperti dokter he&an! mantri he&an! penjagal he&an atau para pekerja

    laboratorium.

    /. PATOGENESIS2,3,&

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Leptospira_scanning_micrograph.jpg
  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    6/40

    Leptospirosis

    Patogenesis leptospirosis belum dimengerti sepenuhnya. *uman leptospira masuk

    kedalam tubuh pejamu melalui luka iris atau luka abrasi pada kulit! konjungtiva atau mukosa

    utuh yang melapisi mulut! faring! esofagus! bronkus! alveolus dan dapat masuk melalui inhalasi

    dropletinfeksius dan minum air yang terkontaminasi. :eski jarang! pernah dilaporkan penetrasi

    kuman leptospira melalui kulit utuh yang lama terendam air saat banjir.

    +nfeksi melalui selaput lendir lambung! jarang terjadi! karena ada asam lambung yang

    mematikan kuman leptospira. *uman leptospira yang tidak firulen gagal bermultiplikasi dan

    dimusnahkan oleh sistem kekebalan dari aliran darah setelah satu atau dua hari infeksi.

    @rganisme virulen mengalami multiplikasi di darah dan jaringan! dan kuman leptospira dapat

    diisolasi dari darah dan %airan serebrospinal pada hari keempat sampai sepuluh perjalanan

    penyakit.

    *uman leptospira merusak dinding pembuluh darah ke%il! sehingga menimbulkan

    vaskulitis disertai kebo%oran dan ekstravasasi sel. Patogenesis kuman leptospira yang penting

    adalah perlekatannya pada permukaan sel dan toksisitas selular.Lipopolysaccharide"LP($ pada

    kuman leptospira mempunyai aktivitas endotoksin yang berbeda dengan endotoksin bakteri gram

    "$ dan aktifitas lainnya yaitu stimulasi perlekatan netrofil pada sel endotel dan trombosit!

    sehingga terjadi agregasi trombosit disertai trombositopenia.

    @rgan utama yang terinfeksi kuman leptospira adalah ginjal dan hati. i dalam ginjalkuman leptospira bermigrasi ke interstitium! tubulus ginjal dan lumen tubulus. Pada leptospirosis

    berat! vaskulitis akan menghambat sirkulasi mikro dan meningkatkan permeabilitas kapiler!

    sehingga menyebabkan kebo%oran %airan dan hipovolemia. =ipovolemia akibat dehidrasi dan

    perubahan permeabilitas kapiler salah satu penyebab gagal ginjal.

    +kterik disebabkan oleh kerusakan sel sel hati yang ringan! pelepasan bilirubin darah dari

    jaringan yang mengalami hemolisis intravaskular! kolestasis intrahepatik sampai berkurangya

    sekresi bilirubin.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    6

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    7/40

    Leptospirosis

    Ga)a* 2. Pen$a*an dan ani0estasi $e-t#si*#sis21

    apat juga leptospira masuk kedalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir! memasuki

    akiran darah dan berkembang! lalu menyebar se%ara luas ke jaringan tubuh. *emudian terjadi

    respon immunologi baik se%ara selular maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan

    terbentuk antibody spesifik. Walaupun demikian beberapa organism ini masih bertahan pada

    daerah yang terisolasi se%ara immunologi seperti di dalam ginjal dimana bagian mikro organism

    akan men%apai convoluted tu!ulus. 0ertahan disana dan dilepaskan melaliu urin. Leptospira

    dapat dijumpai dalam urin sekitar 8 hari sampai beberapa minggu setelah infeksi dan sampai

    berbulanbulan bahkan bertahuntahun kemudian. Leptospira dapat dihilangkan dengan

    fagositosis dan mekanisme humoral. *uman ini dengan %epat lenyap dari darah setelah

    terbentuknya agglutinin. (etelah fase leptospiremia >A hari! mikro organism hanya dapat

    ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Leptospiuria berlangsung 1> minggu.

    )iga mekanisme yang terlibat pada pathogenese leptospirosis ; invasi bakteri langsung!

    faktor inflamasi non spesifik! dan reaksi immunologi.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    A

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    8/40

    Leptospirosis

    :asuk melalui luka di kulit! konjungtiva!

    (elaput mukosa utuh

    B

    :ultiplikasi kuman dan menyebar melalui aliran darah

    B

    *erusakan endotel pembuluh darah ke%il ;

    ekstravasasi (el dan perdarahan

    B

    /I. PATOLOGI1,,

    alam perjalanan pada fase leptospiremia! leptospira melepaskan toksin yang

    bertanggung ja&ab atas terjadinya keadaan patologi bagi beberapa organ. Lesi yang mun%ul

    terjadi karena kerusakan pada lapisan endotel kapiler. Pada leptospirosis terdapat perbadaan

    antaraderajat gangguan fungsi organ dengan kerusakan se%ara histologik. Pada leptospirosis lesi

    histology yang ringan ditemukan pada ginjal dan hati pasien dengan kelainan fungsional yang

    nyata dari organ tersebut. Perbedaan ini menunjukan bah&a kerusakan bukan berasal dari

    struktur organ. Lesi inflamasi menunjukan edema dan infiltrasi dari sel monosit! limfosit dan sel

    plasma. Pada kasus yang berat terjadi kerusakan kapiler dengan perdarahan yang luas dan

    disfungsi hepatoseluler dengan retensi bilier. (elain di ginjal! leptospira juga dapat bertahan pada

    otak dan mata. Leptospira dapat masuk ke dalam %airan %erebrospinalis dalam fase spiremia. =al

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    8

    Perubahan patologi di organjaringan

    Ginjal ; nefritis interstitial sampai nekrosis tubulus! perdarahan.

    =ati ; gambaran non spesifik sampai nekrosis sentrilobular disertai

    hipertrofi dan hiperplasia sel *upffer.

    Paru ; inflamasi interstitial sampai perdarahan paru

    @tot lurik ; nekrosis fokal

    2antung ; petekie! endokarditis akut! miokarditis toksik

    :ata ; dilatasi pembuluh darah! uveitis! iritis! iridosiklitis.

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    9/40

    Leptospirosis

    ini menyebabkan meningitis yang merupakan gangguan neurologi terbanyak yang terjadi sebagai

    komplikasi leptospirosis. @rganorgan yang sering dikenai leptospira adalah ginjal! hati! otot dan

    pembuluh darah.

    *elainan spesifik pada organ;

    Gin!a$ interstitial nefritis dengan infiltrasi sel mononu%lear merupakan bentuk lesi pada

    leptospirosis yang dapat terjadi tanpa gangguan fungsi ginjal. Gagal ginjal terjadi akibat nekrosis

    tubular akut. 'danya peranan nefrotoksisn! reaksi immunologis! iskemia! gagal ginjal! hemolisis

    dan invasi langsung mikro organism juga berperan menimbulkan kerusakan ginjal.

    Hati hati menunjukan nekrosis sentrilobuler fokal dengan infiltrasi sel limfosit fokal dan

    proliferasi sel kupfer dengan kolestasis. Pada kasuskasus yang diotopsi! sebagian ditemukan

    leptospira dalam hepar. 0iasanya organisme ini terdapat diantara selsel parenkim.

    'antn+epikardium! endokardium dan miokardium dapat terlibat. *elainan miokardium dapat

    fokal atau difus berupa interstitial edema dengan infiltrasi sel mononu%lear dan plasma. ekrosis

    berhubungan dengan infiltrasi neutrofil. apat terjadi perdarahan fokal pada miokardium dan

    endikarditis.

    Ot#t *an+4a; Pada otot rangka! terjadi perubahanperubahan berupa fokal nekrotis! vakuolisasi

    dan kehilangan striata. yari otot yang terjadi pada leptospira disebabkan invasi langsung

    leptospira. apat juga ditemukan antigen leptospira pada otot.

    Pe)$5 da*a5; )erjadi perubahan dalam pembuluh darah akibat terjadinya vaskulitis yangakan menimbulkan perdarahan. (ering ditemukan perdarahan atau pete%hie pada mukosa!

    permukaan serosa dan alatalat vis%era dan perdarahan ba&ah kulit.

    Ssnan sa*a0 -sat; Leptospira muda masuk ke dalam %airan %erebrospinal "C(($ dan

    dikaitkan dengan terjdinya meningitis. :eningitis terjadi se&aktu terbentuknya respon antibody!

    tidak pada saat masuk C((. iduga terjadinya meningitis diperantarai oleh mekanisme

    immunologis. )erjadi penebalan meningen dengan sedikit peningkatan sel mononu%lear

    arakhnoid. :eningitis yang terjadi adalah meningitis asepti%! biasanya paling sering disebabkan

    olehL. canicola.

    Weil Desease. Weil disease adalah leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus! biasanya

    disertai perdarahan! anemia! azotemia! gangguan kesadaran dan demam tipe kontinua. Penyakit

    Weil ini biasanya terdapat pada 16D kasus dengan leptospirosis. Penyebab Weil disease adalah

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    E

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    10/40

    Leptospirosis

    serotype i%terohaemorragi%a pernah juga dilaporkan oleh serotype %openhageni dan bataviae.

    Gambaran klinis bervariasi berupa gangguan renal! hepati% atau disfungsi vas%ular.

    /II. MANIFESTASI 6LINIS3,&

    :asa inkubasi penyakit ini berkisar antara 4 F 46 hari! biasanya A 19 hari dan ratarata

    1/ hari.

    Gambaran klinik pada leptospirosis :

    3ang sering; demam! menggigil! sakit kepala! meningismus! anoreksia! mialgia! %onjungtivitis!

    mual! muntah! nyeri abdomen! ikterus! hepatomegali! ruam kulit! fotofobia.

    3ang jarang; pneumonitis! hemaptoe! delirium! perdarahan! diare! edema! splenomegali!

    artralgia! gagal ginjal! periferal neuritis! pankreatitis! parotitis! epididimytis! hematemesis! asites!

    miokarditis.

    Leptospirosis mempunyai 4 fase penyakit yang khas " bifasik $ yaitu fase

    leptospiremiaseptikemia dan fase imun.

    #ase Leptospiremia $ fase septikemia %&-7 hari'

    ase leptospiremia adalah fase ditemukannya leptospira dalam darah dan %ss!

    berlangsung se%ara tibatiba dengan gejala a&al sakit kepala biasanya di frontal! rasa

    sakit pada otot yang hebat terutama pada paha! betis dan pingang disertai nyeri tekan

    pada otot tersebut. :ialgia dapat di ikuti dengan hiperestesi kulit! demam tinggi yang

    disertai mengigil! juga didapati mual dengan atau tanpa muntah disertai men%ret!

    bahkan pada sekitar 4D kasus disertai penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan

    keadaan sakit berat! bradikardi relatif! dan ikterus "/D$. Pada hari ke 9> dapat di

    jumpai adanya %onjungtivitis dan fotophobia. Pada kulit dapat dijumpai rash yang

    berbentuk ma%ular! makulopapular atau urtikaria. *adangkadang dijumpai

    splenomegali! hepatomegali! serta limfadenopati. ase ini berlangsung >A hari. 2ika

    %epat di tangani pasien akan membaik! suhu akan kembali normal! penyembuhan

    organorgan yang terlibat dan fungsinya kembali normal 96 minggu setelah onset.

    Pada keadaan sakit yang lebih berat demam turun setelah A hari diikuti oleh bebas

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    1/

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    11/40

    Leptospirosis

    demam selama 19 hari! setelah itu terjadi demam kembali. *eadaan ini disebut fase

    kedua atau fase imun.

    #ase Imun %minggu ke-('

    ase ini disebut fase immune atau leptospiruricsebab antibodi dapat terdeteksi

    dalam sirkulasi atau mikroorganisme dapat diisolasi dari urin! namun tidak dapat

    ditemukan dalam darah atau %airan serebrospinalis. ase ini mun%ul sebagai

    konsekuensi dari respon imun tubuh terhadap infeksi dan berakhir dalam &aktu 9/ hari

    atau lebih.

    Gejala yang mun%ul lebih bervariasi dibandingkan dengan gejala pada fase

    pertama. 0erbagai gejala tersebut biasanya berlangsung selama beberapa hari! namun

    ditemukan juga beberapa kasus dengan gejala penyakit bertahan sampai beberapa

    minggu. emam dan mialgia pada fase yang ke4 ini tidak begitu menonjol seperti

    pada fase pertama. (ekitar AAD pasien dilaporkan mengalami nyeri kepala hebat yang

    nyaris tidak dapat dikonrol dengan preparat analgesik. yeri kepala ini seringkali

    merupakan tanda a&al dari meningitis.

    )nicteric disesase " meningitis aseptik $ merupakan gejala klinik paling utama

    yang menandai fase imun anicteric Gejala dan keluhan meningeal ditemukan pada

    sekitar / D pasien. amun! %airan %erebrospinalis yang pleiositosis ditemukan pada

    sebagian besar pasien. Gejala meningeal umumnya menghilang dalam beberapa hari

    atau dapat pula menetap sampai beberapa minggu. :eningitis aseptik ini lebih banyak

    dialami oleh kasus anakanak dibandingkan dengan kasus de&asa

    Icteris disease merupakan keadaan di mana leptospira dapat diisolasi dari darah

    selama 4>>8 jam setelah &arna kekuningan timbul. Gejala yang ditemukan adalah

    nyeri perut disertai diare atau konstipasi " ditemukan pada 9/ D kasus $!

    hepatosplenomegali!mual! muntah dan anoreksia. -veitis ditemukan pada 41/ D

    kasus! dapat ditemukan pada fase a&al atau fase lanjut dari penyakit. Gejala iritis!

    iridosiklitis dan khorioretinitis " komplikasi lambat yang dapat menetap selama

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    11

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    12/40

    Leptospirosis

    beberapa tahun $ dapat mun%ul pada minggu ketiga namun dapat pula mun%ul beberapa

    bulan setelah a&al penyakit.

    *omplikasi mata yang paling sering ditemukan adalah hemoragia

    sub%onjun%tival! bahkan leptospira dapat ditemukan dalam %airan aHuaeous. *eluhan

    dan gejala gangguan ginjal seperti azotemia! piuria! hematuria! proteinuria dan oliguria

    ditemukan pada / D kasus. :anifestasi paru ditemukan pada 4/A/ D kasus. (elain

    itu! limfadenopati! ber%ak kemerahan dan nyeri otot juga dapat ditemukan.

    #ase *enyem!uhan $ #ase reconvalesence %minggu ke (-&'

    emam dan nyeri otot masih bisa dijumpai yang kemudian berangsurangsur hilang.

    1. Le-t#s-i*#sis ani4te*i41!1/

    E/D dari seluruh kasus leptospirosis di masyarakat.

    Perjalanan penyakit leptospirosis anikterik maupun ikterik umumnya bifasik

    karena mempunyai 4 fase! yaitu ; 9

    a. ase leptospiremiafase septikemia

    @rganisme bakteri dapat diisolasi dari kultur darah! %airan serebrospinal dan

    sebagian besar jaringan tubuh.

    (elama fase ini terjadi sekitar >A hari! penderita mengalami gejala nonspesifik

    seperti flu dengan beberapa variasinya.

    *arakteristik manifestasi klinis ; demam! menggigil kedinginan! lemah dan nyeri

    terutama tulang rusuk! punggung dan perut.

    Gejala lain ; sakit tenggorokan! batuk! nyeri dada! muntah darah! ruam! sakit

    kepala regio frontal! fotofobia! gangguan mental! dan gejala lain dari meningitis.

    b. ase imun atau leptospirurik

    sirkulasi antibodi dapat dideteksi dengan isolasi kuman dari urine dan mungkin

    tidak dapat didapatkan lagi pada darah atau %airan serebrospinalis.

    ase ini terjadi karena akibat respon pertahanan tubuh terhadap infeksi dan

    terjadi pada /9/ hari atau lebih.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    14

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    13/40

    Leptospirosis

    Gangguan dapat timbul tergantung manifestasi pada organ tubuh yang timbul

    seperti gangguan pada selaput otak! hati! mata atau ginjal.9

    :anifestasi klinik terpenting leptospirosis anikterik ; meningitis aseptik yang

    tidak spesifik sehingga sering tidak terdiagnosis.

    Pasien leptospirosis anikterik jarang diberi obat! karena keluhannya ringan! gejala

    klinik akan hilang dalam kurun &aktu 4 sampai 9 minggu.

    :erupakan penyebab utama fever of unknown origin di beberapa negara 'sia

    seperti )hailand dan :alaysia.

    'danya %onjun%tival suffusion dan nyeri tekan di daerah betis! limfadenopati!

    splenomegali! hepatomegali dan ruam makulopapular dapat ditemukan meskipun

    jarang.

    *elainan mata berupa uveitis dan iridosiklitis dapat dijumpai pada pasien

    leptospirosis anikterik maupun ikterik.

    2. Le-t#s-i*#sis i4te*i4 1,1(

    emam dapat persisten dan fase imun menjadi tidak jelas atau nampak tumpang

    tindih dengan fase septikemia. *eberadaan fase imun dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah kuman

    leptospira yang menginfeksi! status imunologi! status gizi pasien dan ke%epatan

    memperoleh terapi yang tepat.

    Pasien tidak mengalami kerusakan hepatoselular! bilirubin meningkat! kadar

    enzim transaminase serum hanya sedikit meningkat! fungsi hati kembali normal

    setelah pasien sembuh.

    Leptospirosis sering menyebabkan gagal ginjal akut! ikterik dan manifestasi

    perdarahan! yang merupakan gambaran klinik khas penyakit +eil.

    'zotemia! oliguria atau anuria umumnya terjadi dalam minggu kedua tetapi dapat

    ditemukan pada hari ketiga perjalanan penyakit.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    19

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    14/40

    Leptospirosis

    Pada leptospirosis berat! abnormalitas pen%itraan paru sering dijumpai meskipun

    pada pemeriksaan fisik belum ditemukan kelainan.

    Pen%itraan yang paling sering ditemukan adalah patchy alveolar pattern yang

    berhubungan dengan perdarahan alveoli yang menyebar sampai efusi pleura.

    *elainan pen%itraan paru umumnya ditemukan pada lobus perifer paru bagian

    ba&ah.

    *omplikasi berat seperti miokarditis hemoragik! kegagalan fungsi beberapa

    organ! perdarahan masif dan )dult espiratory istress Syndromes %)S'

    merupakan penyebab utama kematian yang hampir semuanya terjadi pada pasien

    pasien dengan leptospirosis ikterik.

    Penyebab kematian leptospirosis berat ; koma uremia! syok septikemia! gagal

    kardiorespirasi dan syok hemoragik.

    aktorfaktor prognostik yang berhubungan dengan kematian pada pasien

    leptospirosis hIdala oliguria terutama oliguria renal! hiperkalemia! hipotensi!

    ronkhi basah paru! sesak nafas! leukositosis "leukosit J 14.E//mm 9$! kelainan

    5lektrokardiografi "5*G$ menunjukkan repolarisasi! infiltrat pada foto pen%itraan

    paru.

    *elainan paru pada leptospirosis berkisar antara 4/A/D pada umumnya ringan

    berupa batuk! nyeri dada! hemoptisis! meskipun dapat juga terjadi )dultespiratory istress Sndromes%)S'dan fatal.

    :anifestasi klinik sistem kardiovaskular pada leptospirosis dapat berupa

    miokarditis! gagal jantung kongestif! gangguan irama jantung.

    )abel perbedaan gambaran klinik leptospirosis anikterik dan ikterik ;

    (indroma! ase Gambaran klinik (pesimen laboratorium

    Leptospirosis anikterik K

    ase leptospiremia "9A

    hari$

    emam tinggi! nyeri kepala!

    mialgia! nyeri perut! mual!

    arah! %airan

    serebrospinal

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    1>

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    15/40

    Leptospirosis

    ase imIn "99/ hari$

    muntah! conjunctival

    suffusion.

    emam ringan! nyeri kepala!

    muntah! meningitis aseptik

    urin

    Leptospirosis ikterik

    ase leptospiremia dan

    fase imIn "sering menjadi

    satu atau tumpang tindih$

    emam! nyeri kepala!

    mialgia! ikterik! gagal ginjal!

    hipotensi! manifestasi

    perdarahan! pneumonitis

    hemoragik! leukositosis.

    arah! %airan

    serebrospinal "minggu +$

    -rin "minggu ++$

    Ta)e$ 2. -e*)edaan +a)a*an 4$ini4 $e-t#s-i*#sis ani4te*i4 dan i4te*i4

    K antara fase leptospiremia dengan fase imun terdapat periode asimtomatik "19 hari$

    *asus leptospirosis jarang dilaporkan pada anak! mungkin karena tidak

    terdiagnosis atau karena manifestasi klinis yang berbeda dengan orang de&asa.

    Pada kasus yang berat dijumpai miokarditis! ruam deskuamasi yang menyerupai

    penyakit/awasaki! dengan perdarahan paru.

    :anifestasi klinis pada kasus ringan hIdala demam dan gastroenteritis.

    Ta)e$ 3. Pat#0isi#$#+i $e-t#s-i*#sis2

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    1

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    16/40

    Leptospirosis

    BAB III

    DIAGNOSIS

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    16

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    17/40

    Leptospirosis

    I. ANAMNESIS1,7,

    Pada anamnesis identitas pasien! keluhan yang dirasakan dan data epidemiologis

    penderita harus jelas karena berhubungan dengan lingkungan pasien. +dentitas pasien

    ditanyakan ; nama! umur! jenis kelamin! tempat tinggal! jenis pekerjaan! dan jangan lupa

    menanyakan he&an peliharaan maupun he&an liar di lingkungannya! karena berhubungan

    dengan leptospirosis.

    0iasa yang mudah terjangkit pada usia produktif! karena kelompok ini lebih banyak aktif

    di lapangan. )empat tinggal? dari alamat dapat diketahui apakah tempat tinggal termasuk

    &ilayah padat penduduk! banyak pejamu reservoar! lingkungan yang sering tergenang air

    maupun lingkungan kumuh.

    *emungkinan infeksi leptospirosis %ukup besar pada musim pengujan lebihlebih dengan

    adanya banjir. *eluhankeluahan khas yang dapat ditemukan! yaitu ; demam mendadak!

    keadaan umum lemah tidak berdaya! mual! muntah! nafsu makan menurun dan merasa mata

    makin lama bertambah kuning dan sakit otot hebat terutama daerah betis dan paha.

    II. PEMERI6SAAN FISI61,7,

    Gejala klinik menonjol ; ikterik! demam! mialgia! nyeri sendi serta conjungtival

    suffusion.

    Gejala klinik yang paling sering ditemukan ; conjungtival suffusiondan mialgia. 0onjungtival suffusion bermanifestasi bilateral di palpebra pada hari ke9

    selambatnya hari keA terasa sakit dan sering disertai perdarahan konjungtiva

    unilateral ataupun bilateral yang disertai fotofobia dan injeksi faring! faring

    terlihat merah dan ber%akber%ak.

    :ialgia dapat sangat hebat! pemijatan otot betis akan menimbulkan nyeri hebat

    dan hiperestesi kulit.

    *elainan fisik lain ; hepatomegali! splenomegali! kaku kuduk! rangsang

    meningeal! hipotensi! ronkhi paru dan adanya diatesis hemoragik.

    Perdarahan sering ditemukan pada leptospirosis ikterik dan manifestasi dapat

    terlihat sebagai petekiae! purpura! perdarahan konjungtiva dan ruam kulit.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    1A

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    18/40

    Leptospirosis

    ,uam kulit dapat ber&ujud eritema! makula! makulopapula ataupun urtikaria

    generalisata maupun setempat pada badan! tulang kering atau tempat lain.

    Ga)a* 3. 8#n!n+ti"a s00isi#n dan i4te*i4 -ada s4$e*a23

    III. PEMERI6SAAN PENUN'ANG1

    1. Pemeriksaan laboratorium umum

    a. Pemeriksaan darah

    Pemeriksaan darah rutin ; leukositosis normal atau menurun.

    =itung jenis leukosit ; peningkatan netrofil.

    9 )rombositopenia ringan.

    L5 meninggi.

    Pada kasus berat ditemui anemia hipokrom mikrositik akibat perdarahan yang biasa

    terjadi pada stadium lanjut perjalanan penyakit.

    b. Pemeriksaan fungsi hati

    2ika tidak ada gejala ikterikfungsi hati normal.

    Gangguan fungsi hati ; (G@)! (GP) dapat meningkat.

    *erusakan jaringan ototkreatinin fosfokinase meningkat

    peningkatan terjadi pada fasefase a&al perjalanan penyakit! ratarata

    men%apai kali nilai normal.

    4. Pemeriksaan laboratorium khususE!1/!11

    Pemeriksaan Laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosa leptospirosis!

    terdiri dari pemeriksaan se%ara langsung untuk mendeteksi keberadaan kuman leptospira atau

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    18

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    19/40

    Leptospirosis

    antigennya "kultur! mikroskopik! inokulasi he&an! immunostaining! reaksi polimerase berantai$!

    dan pemeriksaan se%ara tidak langsung melalui pemeriksaan antibodi terhadap kuman leptospira

    ":')! 5L+('! tes penyaring$.

    Pemeriksaan yang spesifik adalah pemeriksaan bakteriologis dan serologis. Pemeriksaan

    bakteriologis dilakukan dengan bahan biakankultur leptospira dengan medium kultur (tuart!

    let%her! dan *orthof. iagnosa pasti dapat ditegakkan jika dalam &aktu 4> minggu terdapat

    leptospira dalam kultur.

    Gold standard pemeriksaan serologi adalah MAT :Mi4*#s4#-i4 A+$tinati#n Test;!

    suatu pemeriksaan aglutinasi se%ara mikroskopik untuk mendeteksi titer antibodi aglutinasi dan

    dapat mengidentifikasi jenis serovar. Pemeriksaan serologis ini dilakukan pada fase ke4 "hari ke

    614$. ugaan diagnosis leptospirosis didapatkan jika titer antibodi J 1;1// dengan gejala klinis

    yang mendukung.

    I+ M ELISAmerupakan tes yang berguna untuk mendiagnosis se%ara dini! tes akan

    positif pada hari ke4 sakit ketika manifestasi klinis mungkin tidak khas. )es ini sangat sensitif

    dan efektif "E9D$. )es penyaring yang sering dilakukan di +ndonesia adalah Le-t# Di-sti4 asa

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    20/40

    Leptospirosis

    Ga)a* &. I+M ELISA2%

    *omplikasi di hati ditandai dengan peninggian transaminase dan bilirubin. Pada /D

    kasus didapat peninggian Creatinin osfokinase "CP*$ pada fase a&al sampai men%apai 7

    normal. =al ini tidak terjadi pada hepatitis viral. 2adi jika terdapat peninggian transaminase dan

    CP*! maka diagnosis leptospirosis lebih mungkin daripada hepatitis viral.

    Pada pemeriksaan urine didapatkan perubahan sedimen urine "leukosituria! eritrosit

    meningkat dan adanya torak hialin atau granuler$. Pada leptospirosis ringan bisa terdapat

    proteinuria dan pada leptospirosis berat dapat terjadi azotemia.

    Pemeriksaan langsung darah atau urine dengan mikroskop lapangan gelap sering gagal

    dan menyebabkan misdiagnosis! sehingga lebih baik tidak digunakan. Pada Leptospirosis yang

    sudah mengenai otak! maka pemeriksaan C(( didapatkan peningkatan selsel P: " pada a&al $

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    4/

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    21/40

    Leptospirosis

    tapi kemudian digantikan oleh selsel monosit! protein pada C(( normal atau meningkat!

    sedangkan glukosanya normal.

    /I. DIAGNOSIS2,3

    iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa ri&ayat pekerjaan pasien! apakah

    termasuk kelompok orang dengan resiko tinggi seperti pekerjapekerja di sa&ah! pertanian!

    perkebunan! peternakan! pekerja tambang! tentara! pembersih selokan! dan gejala klinis berupa

    demam yang mun%ul mendadak! nyeri kepala terutama dibagian frontal! nyeri otot! mata merah

    fotophobia! mual atau muntah! dan lainlain. Pada pemeriksaan fisik ditemukan demam!

    bradikardi! nyeri tekan otot ! hepatomegali dan lainlain. Pada pemeriksaan laboratorium darah

    rutin didapat leukositosis! normal! atau sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan L5

    yang meninggi. Pada urin dijumpai proteinuria! leukositouria! dan sdimen sel torak. 0ila terdapat

    hepatomegali maka bilirubin darah dan transaminase meningkat. 0-! ureum! dan kreatinin bisa

    meningkat bila terdapat komplikasi pada ginjal. iagnosa pasti dengan isolasi leptospira dari

    %airan tubuh dan serologis.

    iagnosis leptospirosis dapat ditegakkan atas dasar pemeriksaan klinis dan laboratorium.

    dapat dibagi dalam 9 klasifikasi! yaitu ;

    (uspek

    bila ada gejala klinis tapi tanpa dukungan tes laboratorium.

    Probable

    bila gejala klinis sesuai leptospirosis dan hasil tes serologi penyaring yaitu

    dipsti%k! lateral flo&! atau dri dot positif.

    efinitif

    bila hasil pemeriksaan laboratorium se%ara langsung positif! atau gejala klinis

    sesuai dengan leptospirosis dan hasil :') 5L+(' serial menunjukkan adanya

    serokonversi atau peningkatan titer > kali atau lebih

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    41

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    22/40

    Leptospirosis

    Ta)$e & A--*#a>5 t# dia+n#sis #0 $e-t#s-i*#sis13

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    44

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    23/40

    Leptospirosis

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    49

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    24/40

    Leptospirosis

    Ta)$e % Endei>it< and tite*13

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    4>

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    25/40

    Leptospirosis

    BAB I/

    DIAGNOSIS BANDING2

    Leptospirosis anikterik dapat di diagnosis banding dengan influenza! demam berdarah

    dengue! malaria! pielonefritis! meningitis aseptik viral! kera%unan makananbahan kimia! demam

    tifoid! demam enterik.

    Leptospirosis ikterik dapat di diagnosis banding dengan malaria fal%ifarum berat!

    hepatitis virus! demam tifoid dengan komplikasi berat! haemorrhagic fevers with renal failure!

    demam berdarah virus lain dengan komplikasi.

    Ta)e$ . Dia+n#sis )andin+ $e-t#s-i*#sis22

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    4

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    26/40

    Leptospirosis

    BAB /

    6OMPLI6ASI LEPTOSPIROSIS

    I. Ga+a$ Gin!a$ A4t1&,1%,1

    *eterlibatan ginjal pada gagal ginjal akut sangat bervariasi dari insufisiensi ginjal ringan

    sampai gagal ginjal akut "GG'$ yang fatal. Gagal ginjal akut pada leptospirosis disebut sindroma

    pseudohepatorenal. (elama periode demam ditemukan albuminuria! piuria! hematuria! disusul

    dengan adanya azotemia! bilirubinuria! urobilinuria. :anifestasi klinik gagal ginjal akut pada

    leptospirosis ada 4 tipe yaitu gagal ginjal akut ologuri dan gagal ginjal akut nonoliguri dengan

    tipe kataboli%! dimana produksi ureum lebih tinggi dari 6/mgD4>jam. isebut gagal ginjal

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    46

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    27/40

    Leptospirosis

    oliguri bila produksi urin //ml4>jam! dan disebut anuri bila produksi urin 1//ml4>jam.

    Prognosis gagal ginjal akut non oliguri lebuh baik disbanding gagal ginjal nonologuri. 4A

    Ga)a* &. Gin!a$

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    28/40

    Leptospirosis

    - Pelepasan kinin! histamine! serotonin! prostaglandin semua ini akan menyebabkan

    peningkatan permeabilitas kapiler sehingga terjadi kebo%oran albumin dan %airan

    ekstravaskuler.

    - Pelepasan sitokin akibat kerusakan endotel yang menyebabkan permeabilitas sel dan

    vaskuler meningkat.- =ipovolemia dan hemokonsentrasi akan merangsang ,'' dan menyebabkan

    vasokonstriksi.

    - =iperfibrinogenemia akibat kerusakan endotel kapiler "+C$ menyebabkan viskositas

    darah meningkat.

    +skemia ginjal! glomerulonefritis dan )+! invasi kuman menyebabkan terjadinya

    nekrosis "GG'$ sehingga terjadi pelepasan mediator inflamasi ")M! +L1! P'! PGN!

    )O'4! L)C>! )GN$ dan terekspresinya leucocyte adhesion molecules yang akan meregulasi

    fungsi leukosit sebagai respon adanya renal injury.

    0entuk gagal ginjal akut pada leptospirosis;

    a. Gagal ginjal akut oliguria

    )emasuk disini adalah produksi urine 6//ml4>jam dan penderita sudah dalam keadaan

    hidrasi yang baik! kadar kreatinin darah J4grD. )erjadi kirakira pada >D penderita

    leptospirosis! dan mempunyai mortalitas yang tinggi serta prognosis yang kurang baik. aktor

    faktor yang meramalkan prognosis kurang baik adalah;- 'danya oliguri atau anurinyang berlangsung lama- 0- selalu meningkat J6/mgD4>jam- ,atio ureum urine ; ureum darah! tidak meingkat

    b. Gagal ginjal akut nonologuri

    )erdapat /D darin leptospirosis! produksi urine J6//ml4>jam! mortalitas lebih rendah

    dibandingkan GG' oliguri. GG' oliguri mempunyai prognosis yang kurang baik! dengan

    mortalitas /E/D.

    =istopatologi dengan pemeriksaan mikroskop ele%tron;

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    48

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    29/40

    Leptospirosis

    1. pada GG' oliguri! ampak adanya gambaran obstruksi tubulus! nekrosis tubulus dan

    endapan komplemen pada membrane basalis glomerulus! dan infiltrasi sel radang pada

    jaringan interstitialis.

    4. Pada GG' nonoliguri! ampak edema pada tubulus dan jaringan interstitium tanpa

    adanya nekrosis. uktus kolektiferus pars medularis resisten terhadap vasopressin!

    sehingga tidak mampu memekatkan urin dan terjadi poliuria.

    Perubahan abnormal elektrolit dan hormone pada GG' leptospirosis;

    1. =ipokalemia! terjadi oleh karena peningkatan 2fractional urinary e1cretion2"e$ kalium

    yang diikuti ea. =al ini oleh karena sekresi * meningkat dan adanya gangguan

    reabsorbsi atrium oleh tubulus pro7imal. e *dan ea berkorelasi dengan beratnya

    GG'.

    4. =ormon kortisol dan aldosteron meningkat dan akan meningkatkan eksresi kalium le&at

    urine. (ehingga makin menambah hipokalemia! sehingga perlu penambahan kalium.9. C9! C> menurun! Limfosit 0 meningkat! bersifat reversible.

    )')'L'*(''

    GG' oliguri nonoliguri

    (uportif;

    - =idrasi dengan %airan yang mengandung elektrolit sampai ter%apai rehidrasi.- :onitoring elektrolit dan produksi urine dan balan%e %airan 4>jam.

    - iuretika "furosemidmanitol$! untuk mengubah GG' oliguria menjadi poliuria.- opaminergik agent untuk memperbaiki perfusi ginjal "dopamine$.- 'rterial natriuretik peptide.- -ntuk preservasi integritas sel; Q%al%ium %hannel blo%kerR- (timulasi regenerasi sel "asam amino termasuk glysin! gro&th fa%tor$

    'ntibiotika; eradikasi leptospira

    utrisi;

    - :eminimalkan balan%e nitrogen negative- +ntake kalori yang adeHuate.- :en%egah Qvolume overloadR.

    +ndikasi dialysis;

    - =iperkatabolik! produksi ureum J 6/mg4>jam.- =iperkalemia! serum kalium J6meHL.- 'sidosis metaboli%! =C@9 14meHL- Perdarahan.- *adar ureum yang sangat tinggi diikuti gejala klinik.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    4E

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    30/40

    Leptospirosis

    =emodialisis tidak lebih menguntungkan untuk terapi pengganti pada GG' leptospirosis!

    lebih dipilih tindakan dialysis peritoneal bila telah ada indikasi. +mam Parsudi "1EA6$! dialysis

    peritoneal pada GG' leptospirosis disamping dapat mengkoreksi kelainan biokimia&i akibat

    GG'! juga dapat mengeluarkan bahanbahan toksik akibat penurunan faal hati. 1A

    II. Pe*da*a5an Pa*2(

    *elainan paru berupa hemorrhagic pneumonitis! patogenesisnya tidak jelas diduga akibat

    dari endotoksin langsung yang kemudian menyebabkan kersakan kapiler. =emoptisis terjadi

    pada a&al septi%emia. Perdarahan terjadi pada leura! alveoli! trakheobronkhial! kelainan berupa;

    kongesti septum paru! perdarahan alveoli yang multifo%al! infiltrasi sel mononu%lear. :anifestasi

    klinis; batuk! !lood tinged sputum sampai terjadi hemoptisis masif sehingga menyebabkan

    asfiksia. 19!4/

    III. Li"e* Fai$*e2(

    )erjadinya ikterik pada hari ke >6! dapat juga terjadi pada hari ke4 atau keE. Pada hati

    terjadi nekrosis sentrolobuler dengan proliferasi sel *upfer. )erjadi ikterik pada leptospirosis

    disebabkan oleh beberapa hal antara lain;

    1. *erusakan sel hati.

    4. Gangguan fungsi ginjal! yang akan menurunkan sekresi bilirubin! sehingga meningkatkan

    kadar bilirubin darah.9. )erjadinya perdarahan pada jaringan dan hemolisis intravaskuler akan meningkatkan

    kadar bilirubin.>. Proliferasi sel *upfer sehingga terjadi kolestatik intrahepatik.

    *erusakan parenkim hati disebabkan antara lain; penurunan hepatic flow dan toksinyang

    dilepas leptospira. Gambaran histopatologi tidak spesifik pada leptospirosis! karena disosiasi sel

    hati! proliferasi histiositik dan perubahan peri porta terlihat juga pada penyakit infeksi yang

    parah.19!4/

    I/. Pe*da*a5an +ast*#intestina$

    Perdarahan terjadi akibat adanya lesi endotel kapiler. 1!19

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9/

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    31/40

    Leptospirosis

    /. S5#>42(

    +nfeksi akan menyebabkan terjadinya perubahan homeostasis tubuh yang mempunyai peran

    pada timbulnya kerusakan jaringan! perubahan ini adalah hipovolemia! hiperviskositas koagulasi.

    =ipovolemia terjadi akibat intake %airan yang kurang! meningkatnya permeabilitas kapiler oleh

    efek dari bahanbahan mediator yang dilepaskan sebagai respon adanya infeksi. *oagulasi

    intravaskuler! sifatnya minor! terjadi peningkatan LP( yang akan mempengaruhi keadaan pada

    mikrosirkulasi sehingga terjadi stasis kapiler dan ano7ia jaringan. =iperviskositas! akibat dari

    peleasan bahanbahan mediator terjadi permeabilitas kapiler meningkat! keadaan ini

    menyebabkan hipoperfisi jaringan sehingga menyokong terjadinya disfungsi organ. 1!19

    /I. Mi#4a*ditis

    *omplikasi pada kardiovaskuler pada leptospirosis dapat berupa gangguan sistem konduksi!

    miokarditis! perikarditis! endokarditis! dan arteritis koroner. :anifestasi klinis miokarditis sangat

    bervariasi dari tanpa keluhan sampai bentuk yang berat berupa gagal jantung kongesif yang fatal.

    *eadaan ini diduga sehubungan dengan kerentanan se%ara geneti% yang berbedabeda pada

    setiap penderita. 19!4/

    :anifestasi klinik miokarditis jarang didapatkan pada saat pun%ak infeksi karena akantertutup oleh manifestasi penyakit infeksi sistemik dan batu jelas saat fase pemulihan. (ebagian

    akan berlanjur menjadi bentuk kardiomiopati kongesif dilated. 2uga akan menjadi penyebab

    aritmia! gangguan konduksi atau payah jantung yang se%ara stru%tural dianggap normal. 19!4/

    /II. En>5e-a$#-5atin+ 5e=an -ia*aan.

    0iasakan memakai pelindung! seperti sarung tangan karet se&aktu berkontak dengan air

    kotor! pakaian pelindung kulit! beralas kaki! memakiai sepatu bot! terutama jika kulit ada luka!borok! atau eksim. 0iasakan membasuh tangan sehabis menangani he&an! ternak! atau

    membersihkan gudang! dapur! dan tempattempat kotor.

    =e&an piaraan yang terserang leptospirosis langsung diobati ! dan yang masih sehat

    diberi vaksinasi. Taksinasi leptospirosis disarankan untuk manusia yang memiliki risiko tinggi

    terjangkit! dan pemberiannya harus diulang setiap tahun. i '( sejak esember 4/// lalu! ada

    anjuran bagi orang yang berisiko tinggi terjangkit leptospirosis diberikan terapi profilaksis

    dengan doksisiklin 4// mg 1 7 seminggu.

    )ikus rumah perlu dibasmi sampai ke sarangsarangnya. 0egitu juga jika ada he&an

    pengerat lain. 2angan lupa bagi yang aktivitas hariannya di peternakan! atau yang bergiat di

    ran%h. *uda! babi! sapi! bisa terjangkit leptospirosis! selain tupai! dan he&an liar lainnya yang

    mungkin singgah ke peternakan dan pemukiman! atau ketika kita sedang berburu! berkemah! dan

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    94

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    33/40

    Leptospirosis

    berolahraga di danau atau sungai. (elain itu penyediaan air minum juga harus terjaga baik dan

    diklorinasi.

    )ernak 0abi merupakan he&an yang mampu bertahan dari infeksi akut yang dapat

    mengeluarkan bakteri leptospira dalam jumlah besar dalam jangka &aktu lama! bisa sampai

    setahun. =e&an babi merupakan sumber penularan leptospirosis! disebut sebagai Swine herd3s

    disease. @leh karena itu! peternak babi diimbau agar mengandangkan ternaknya dan jauh dari

    sumber air. (aluran buangan ternak hendaknya diarahkan ke tempat khusus sehingga tidak

    men%emari lingkungan.

    B. 6URATIF2,3,&,1

    )erapi pilihan "@C$ untuk leptospirosis sedang dan berat adalah Peni%illin G! dosis

    de&asa > 7 1! juta unit i.m! biasanya diberikan 4 7 4!> uniti.m! selama A hari.

    T!an Pe)e*ian O)at Re+ien

    1. )reatment

    a. Leptospirosis ringan oksisiklin 4 7 1// mgoral atau

    'mpisillin > 7 //A/ mgoral atau

    'mo7i%illin > 7 // mgoral

    b.Leptospirosis sedang berat Peni%illin G 1! juta unit6jam i.m atau

    'mpi%illin 1 g6jam i.v atau

    'mo7i%illin 1 g6jam i.v atau

    5ritromy%in > 7 // mg i.v

    4. *emoprofilaksis oksisiklin 4// mgoralminggu

    U )erapi untuk leptospirosis ringan

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    99

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    34/40

    Leptospirosis

    Pada bentuk yang sangat ringan bahkan oleh penderita seperti sakit flu biasa. Pada

    golongan ini tidak perlu dira&at. emam merupakan gejala dan tanda yang menyebabkan

    penderita men%ari pengobatan. +kterus kalaupun ada masih belum tampak nyata. (ehingga

    penatalaksanaan %ukup se%ara konservatif.1

    Penatalaksanaan konservatif

    Pemberian antipiretik! terutama apabila demamnya melebihi 98VC

    Pemberian %airan dan nutrisi yang adekuat.

    *alori diberikan dengan mempertimbangkan keseimbangan nitrogen! dianjurkan

    sekitar 4///9/// kalori tergantung berat badan penderita. *arbohidrat dalam jumlah

    %ukup untuk men%egah terjadinya ketosis. Protein diberikan /!4 F /! gramkg00hari

    yang %ukup mengandung asam amino essensial.

    Pemberian antibiotikantikuman leptospira.

    paling tepat diberikan pada fase leptospiremia yaitu diperkirakan pada minggu pertama

    setelah infeksi. Pemberian peni%ilin setelah hari ke tujuh atau setelah terjadi ikterus

    tidak efektif. Peni%illin diberikan dalam dosis 48 juta unit! bahkan pada kasus yang

    berat atau sesudah hari ke> dapat diberikan sampai 14 juta unit "sheena ' Waitkins!

    1EEA$. Lama pemberian penisilin bervariasi! bahkan ada yang memberikan selama 1/

    hari.

    )erapi suportif supaya tidak jatuh ke kondisi yang lebih berat. Penga&asan terhadap

    fungsi ginjal sangat perlu.

    )erapi untuk leptospirosis berat16

    'ntipiretik

    utrisi dan %airan.

    Pemberian nutrisi perlu diperhatikan karena nafsu makan penderita biasanya menurun

    maka intake menjadi kurang. =arus diberikan nutrisi yang seimbang dengan kebutuhan

    kalori dan keadaan fungsi hati dan ginjal yang berkurang. iberikan protein essensial

    dalam jumlah %ukup. *arena kemungkinan sudah terjadi hiperkalemia maka masukan

    kalium dibatasi sampai hanya >/m5Hhari. *adar a tidak boleh terlalu tinggi. Pada

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9>

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    35/40

    Leptospirosis

    fase oligurik maksimal /!gramhari. Pada fase ologurik pemberian %airan harus

    dibatasi. =indari pemberian %airan yang terlalu banyak atau %airan yang justru

    membebani kerja hati maupun ginjal. +nfus ringer laktat misalnya! justru akan

    membebani kerja hati yang sudah terganggu. Pemberian %airan yang berlebihan akan

    menambah beban ginjal. -ntuk dapat memberikan %airan dalam jumlah yang %ukup

    atau tidak berlebihan se%ara sederhana dapat dikerjakan monitoring balan%e %airan

    se%ara %ermat.

    Pada penderita yang muntah hebat atau tidak mau makan diberikan makan se%ara

    parenteral. (ekarang tersedia %airan infus yang praktis dan %ukup kandungan nutrisinya.

    Pemberian antibiotik

    Pada kasus yang berat atau sesudah hari ke> dapat diberikan sampai 14 juta unit

    "sheena ' Waitkins! 1EEA$. Lama pemberian penisilin bervariasi! bahkan ada yang

    memberikan selama 1/ hari. Penelitian terakhir ; '0 gol. fluoroHuinolone dan

    beta laktam "sefalosporin! %eftria7one$ J baik dibanding antibiotik konvensional

    tersebut di atas! meskipun masih perlu dibuktikan keunggulannya se%ara in vivo.

    Penanganan kegagalan ginjal.

    Gagak ginjal mendadak adalah salah sati komplikasi berat dari leptospirosis. *elainan

    ada ginjal berupa akut tubular nekrosis "')$. )erjadinya ') dapat diketahui dengan

    melihat ratio osmolaritas urine dan plasma "normal bila ratio 1$. 2uga dengan melihat

    perbandingankreatinin urine dan plasma! Rrenal failire inde7R dll.

    Pengobatan terhadap infeksi sekunder.

    Penderita leptospirosis sangat rentan terhadap terjadinya beberapa infeksi

    sekunderakibat dari penyakitnya sendiri atau akibat tindakan medik! antara lain;

    bronkopneumonia! infeksi saluran ken%ing! peritonitis "komplikasi dialisis peritoneal$!

    dan sepsis. ilaporkan kelainan paru pada leptospirosis terdapat pada 4/A/D kasus

    "*evins @ eal! 1EE1$. Pengelolaan sangat tergantung dari jenis komplikasi yangterjadi. Pada penderita leptospirosis! sepsis syok septik mempunyai angka kematian

    yang tinggi.

    Penanganan khusus

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    36/40

    Leptospirosis

    1. =iperkalemiadiberikan kalsium glukonas 1 gram atau glukosa insulin "1/4/

    - regular insulin dalam infus de7trose >/D$

    :erupakan keadaan yang harus segera ditangani karena menyebabkan %ardia%

    arrest.

    4. 'sidosis metabolikdiberikan natrium bikarbonas dengan dosis "/!9 7 *g00

    7 defisit =C@9 plasma dalam m5HL$

    9. =ipertensidiberikan antihipertensi

    >. Gagal jantungpembatasan %airan! digitalis dan diuretik

    . *ejang

    apat terjadi karena hiponatremia! hipokalsemia! hipertensi ensefalopati dan

    uremia. Penting untuk menangani kausa ptimernya! mempertahankan oksigenasi

    sirkulasi darah ke otak! dan pemberian obat anti konvulsi.

    6. Perdarahantransfusi

    :erupakan komplikasi penting pada leptospirosis! dan sering mnakutkan.

    :anifestasi perdarahan dapat dari ringan sampai berat. Perdarahan kadang/

    kadang terjadi pada &aktu mengerjakan dialisis peritoneal. -ntuk

    menyampingkan enyebab lain perlu dilakukan pemeriksaan faal koagulasi

    se%ara lengkap. Perdarahan terjadi akibat timbunan bahanbahan toksik dan

    akibat trpmbositopati.

    A. Gagal ginjal akuthidrasi %airan dan elektrolit! dopamin! diuretik! dialisis.1A

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    96

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    37/40

    Leptospirosis

    BAB /II

    PROGNOSIS

    2ika tidak ada ikterus! penyakit jarang fatal. Pada kasus dengan ikterus! angka kematian

    D pada umur di ba&ah 9/ tahun! dan pada usia lanjut menjadi 9/>/ D

    aktorfaktor sebagai indikator prognosis mortalitas! yaitu ;

    Leptospirosis yang terjadi pada masa kehamilan menyebabkan mortalitas janin yang tinggi. 1A

    BAB /III

    6ESIMPULAN

    Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh kuman leptospira.

    :anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan leptospira se%ara insidental. Leptospi Gejala

    klinis sering tidak khas sehingga terlambat terdiagnosis.

    Gejala klinis yang timbul mulai dari ringan sampai berat bahkan kematian! bila terlambat

    mendapat pengobatan. iagnosis dini yang tepat dan penatalaksanaan yang %epat akan men%egah

    perjalanan penyakit menjadi berat. Pen%egahan dini terhadap mereka yang beresiko tinggi

    terekspos diharapkan dapat melindungi mereka dari serangan leptospirosis.1

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9A

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    38/40

    Leptospirosis

    DAFTAR PUSTA6A

    1. ein -mar. "4//6$. QLeptospirosisR! 4uku )jar Ilmu *enyakit alam, ilid III, edisi &.

    *-+ ; 2akarta. =al.18> 18>8.

    4. (peelman! Peter. "4//$. QLeptospirosisR! 5arrison3s *rinciples of Internal 6edicine,

    8thed, vol I. :%Gra& =ill ; -('. Pg.E88EE1.

    9. it 2en PP: X PL ,(P+ Prof. ,. (ulianti (aroso. "4//9'. *edoman 9atalaksana /asus

    dan *emeriksaan La!oratorium Leptospirosis di umah Sakit. epartemen *esehatan ,+; 2akarta.

    >. harmojono! rh. Leptospirosis, +aspadailah )ki!atnya:. Pustaka Populer @bor ;

    2akarta. 4//4.

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    98

  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    39/40

    Leptospirosis

    . epartemen *esehatan! 4//9. Pedoman )atalaksana *asus dan Pemeriksaan

    Laboratorium Leptospirosis di ,umah (akit! Leptospira. =lm. 81. 0agian

    Pemberantasan Penyakit :enular dan Penyehatan Lingkungan ; 2akarta.

    6. Lestariningsih. 4//4. Gagal Gin

    jal 'kut Pada Lep tos pirosis Y *um pulan :akalah (im

    posium Lep tos pirosis. 0adan Penerbit -niversitas iponegoro. (emarang.A. World =ealth @rganization +nternational Leptospirosis (o%iety. =uman Leptospirosis

    guidan%e for diagnosis! surveillan%e and %ontrol. Geneva ; [email protected]//9.1/E8. (etya&an 0udiharta! 4//4. 5pidemiologi Leptospirosis. (eminar asional 0ahaya an

    'n%man Leptospirosis! 3ogyakarta! 9 2uni 4//4.

    E. Widarso! 3atim.! 4///. Leptospirosis dan 'n%amannya! :ajalah *esehatan o. 1

    )ahun 4///. epartemen *esahatan! 2akarta.

    1/. +skandar ? el&an ,==? (uhendro! dkk. Leptospirosis Gambaran *linis di ,(-PC:!

    4//4.

    11. ,iyanto 0! Gasem :=! Pujianto 0! (mits =. Leptospira sevoars in patients &ith severe

    leptospirosis admitted to hospitals of (emarang. 0uku 'bstrak *onas T+++ P5),+!

    :alang! 2uli 4//4.

    14. Gasem :=! ,edhono ! (uharti C. 'ni%teri% leptospirosis %an be misdiagnosed as

    dengue infe%tion. 0uku 'bstrak *onas T+++ P5),+! :alang! 4//4

    19. i&attayakul *! =omvijitkul 2! *ho& @! (itprija T. Leptospirosis in northeastern

    )hailand; hypotention and %ompli%ations. (outheast 'sean 2 )rop :ed Publi% =ealth

    4//4? 99; 16/

    1>. (ion :L et al. '%ute renal failure %aused by leptospirosis and hantavirus infe%tion in anurban hospital. 5uropean 2ournal of +nternal :edi%ine 19. 4//4. 46>8

    1. aher 5! oguera C0. 5valuation of peni%illin therapy in patients &ith leptospirosis and

    a%ute ranal failure. ,ev +nst :ed trop. ( Paulo. 4///.>4"6$;94A9416. runl W. utritional support in patients ',. +n? '%ute ,enal ailure? "0renners X

    ,e%tor#s$ ed W0 (aunders. 4//1; >689

    1A. 0udiriyanto! :. =ussein Gasem! 0ambang Pujianto! =enk L (mits ; (erovars of

    Leptospirosis in patients &ith severe leptospirosis admitted to the hospitals of (emarang.

    *onas P5),+! 4//4.

    18. Grenn:%kenzie 2! (hoff W=. Leptospirosis in humans. (ept! 19! 4//6.

    http;&&&.emedi%ine.%ompedtopi%14E8.htm

    1E. 'nonymous. Leptospirosis. (ept. 4//6. &&&.hpa.org.ukinfe%tionstopi%s az

    zoonosesleptospirosisgen info.htm

    4/.http://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdf

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    9E

    http://www.emedicine.com/ped/topic/1298.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdfhttp://www.emedicine.com/ped/topic/1298.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics%20az%20/zoonoses/leptospirosis/gen%20info.htmhttp://eprints.undip.ac.id/12852/1/2005PPDS4403.pdf
  • 5/22/2018 REFERAT LEPTOSPIROSIS

    40/40

    Leptospirosis

    41. http://www.infokedokteran.com/wp-

    content/upoads/2010/04/3!434"355#$21!"50aaf5.%p&44.http://4.'p.'o&spot.com/$()o1*s&+,,4/S+ip!w*/0/1PSn

    4+c/s320/en&a&o.&if

    49.http://www.ka'e.co.id/es/dod/ima&es/eptospirosis.%p&

    4>.http://micro'ewiki.kenon.edu/inde6.php/eptospira

    4. http://www.7etmed.hokudai.ac.%p/or&aniation/micro'io/$src/sc3!5/eepm.%p&

    46.http://cari''ean.scieo.or&/im&/re7istas/wim%/754n1/a0!ta'3.&if

    4A.http://www.phsician'te.com/ima&es/9PSP*SS$ma&e1.%p&

    48.http://www.nature.com/ki/%ourna/7#2/n8/ima&es/50023!3f2.%p&

    4E.http://www.nature.com/ki/%ourna/7#2/n8/ima&es/50023!3f1.%p&

    *epaniteraan *linik +lmu Penyakit alam

    ,umah (akit -mum aerah *ota (emarang

    >/

    http://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://www.kalbe.co.id/files/dod/images/leptospirosis.jpghttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Leptospirahttp://www.vetmed.hokudai.ac.jp/organization/microbiol/_src/sc395/elepm.jpghttp://caribbean.scielo.org/img/revistas/wimj/v54n1/a09tab3.gifhttp://www.physicianbyte.com/images/LEPTOSPIROSIS_Image1.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f2.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f1.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://www.infokedokteran.com/wp-content/uploads/2010/04/3943463557_219650aaf5.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_JNo1RsgGHH4/SGip9wROLqI/AAAAAAAAAq0/1PSVnW4OGIc/s320/engalgo.gifhttp://www.kalbe.co.id/files/dod/images/leptospirosis.jpghttp://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Leptospirahttp://www.vetmed.hokudai.ac.jp/organization/microbiol/_src/sc395/elepm.jpghttp://caribbean.scielo.org/img/revistas/wimj/v54n1/a09tab3.gifhttp://www.physicianbyte.com/images/LEPTOSPIROSIS_Image1.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f2.jpghttp://www.nature.com/ki/journal/v72/n8/images/5002393f1.jpg