115
Tulisan dari ‘Strategi Pemasaran’ Kategori Kegagalan Klasik dalam Pemasaran Produk 0 0 Rate This BAGIAN I PENDAHULUAN Menurut Dun & Badstreet, lebih dari 250.000 bisnis baru dimulai di Amerika Serikat tahun 1985, dan ditahun yang sama hampir 60.000 bisnis gagal. Separuhnya bertahan kurang dari lima tahun. Kebanyakan produk gagal— setiap pemasar tahu hal itu namun sekolah-sekolah bisnis cenderung menyapu cerita kegagalan. Salah satu penulis buku laris, Thomas Peters, yang ikut menulias In Search of Excellence, mengatakan bahwa kegagalan adalah masalah yang hampir tabu dalam bisnis; ‘Masih ada batasan optimisme. Jika kita tidak membicarakan kegagalan, kita tidak menuliskannya, kita bahkan tidak pernah memikirkannya’. Kedua, mendengarkan kegagalan itu menyenangkan. Dan saat sesuatu terasa menyenangkan, kita tidak bisa terbawa kedalamnya lebih dalam lagi, dan semakin dalam kita terlibat, semakin banyak yang kita pelajari.

referensi baru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnn

Citation preview

Tulisan dari ‘Strategi Pemasaran’ Kategori

Kegagalan Klasik dalam Pemasaran   Produk

 0

 0

 Rate This

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Menurut Dun & Badstreet, lebih dari 250.000 bisnis baru dimulai di Amerika Serikat tahun 1985, dan ditahun yang sama hampir 60.000 bisnis gagal. Separuhnya bertahan kurang dari lima tahun. Kebanyakan produk gagal—setiap pemasar tahu hal itu namun sekolah-sekolah bisnis cenderung menyapu cerita kegagalan.

Salah satu penulis buku laris, Thomas Peters, yang ikut menulias In Search of Excellence, mengatakan bahwa kegagalan adalah masalah yang hampir tabu dalam bisnis; ‘Masih ada batasan optimisme. Jika kita tidak membicarakan kegagalan, kita tidak menuliskannya, kita bahkan tidak pernah memikirkannya’.

Kedua, mendengarkan kegagalan itu menyenangkan. Dan saat sesuatu terasa menyenangkan, kita tidak bisa terbawa kedalamnya lebih dalam lagi, dan semakin dalam kita terlibat, semakin banyak yang kita pelajari.

Dan ketiga, membaca kegagalan jauh lebih baik dari pada belajar dengan keras—melalui pengalaman.

Kegagalan tidaklah buruk sama sekali. Selalu ada lintasan perak dalam setiap awan kegagalan; contohnya, Christoper Colombus menemukan Amerika bukannya India. Penicillin, karet, fotografi, sinar X, teleskop dan barang-barang elektronik semuanya ditemukan karena kesalahan. Ada kemungkinan bahwa penuan timbul karena akumulasi kesalahan dalam deoxyribonucleic acid (dna). Untuk memperpanjang hidup, beberapa

ilmuwan memulai eksperimen dengan cara memperbaiki kemampuan tubuh untuk memperbaiki kesalahan dalam molekul DNA.

BAGIAN II

PENETAPAN PEMASARAN

PELANGGAN

Ada banyak kesalahan yang bisa Anda buat saat berhubungan dengan kosumen. Empat hal penting yang telah membebani jutaan dolar pada banyak perusahaan dibahas dalam bab ini; menyerang kelompok minoritas, menyerang wanita melalui seksisme, dan salah membaca nilai-nilai yang amat dipertahankan oleh pelanggan.

Menyerang kelompok komunitas dan kelompok tekanan lainnya

Banyak pemasar telah menyerang kelompok tertentu walau tanpa sengaja. Para pemasar bisa menjadi paranoid apabila mencoba memenuhi semua keinginan. Lebih baik melakukan kesalahan pada hal yang sering terjadi, namun jelas tidak mungkin untuk mengantisipasi tekanan semua kelompok yang mungkin Anda hadapi. Namun, pastikan bahwa Anda tidak memusuhi kelompok tekanan yang hidup berdasarkan nama mereka—itu akan menekan penjualan dan keuntungan Anda.

Ada lima hal utama yang bisa Anda pelajari dari kesalahan :

Sangatlah mudah untuk mengabaikan setidaknya satu kelompok tekanan dalam rencana pemasaran Anda (dan rencana lainnya)

Beberapa kelompok tekanan lebih penting dan lebih vokal daripada kelompok lain. Pastikan anda bersikap sensitif setidaknya pada kebutuhan kelompok yang lebih penting dan lebih vokal.

Jangan memusuhi juru bicara yang kuat dari kelompok-kelompok penekanan, termasuk Ralph Nader, anggota kongres, senator dan anggota parlemen.

Cobalah untuk menangani semua situasi dengan baik jika Anda melakukan serangan yang tidak disengaja. Anda harus minta maaf, meskipun Anda tidak ingin melakukannya, sehingga Anda tidak menjadi sosok antagonis lagi dalam kelompok itu. Itulah cara terbaik untuk keluar dari situasi buruk.

Awasilah pengaruh atas tindakan Anda pada penjualan. Semakin kuat kuat dampak negatifnya, semakin tinggi kemungkinan Anda harus melakukannya.

MENYERANG KELOMPOK MINORITAS

Menyerang kelompok komunitas dan kelompok tekanan lainnya sudah cukup buruk, namun hampir seperti bunuh diri jika Anda menyerang kelompok minoritas di Amerika Serikat karena banyak kelompok ini terorganisasi dan sangat baik dan bisa meluncurkan boikot terhadap produk perusahaan Anda.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Kelompok minoritas sangat sensitif karena mereka minoritas. Jika Anda bukan anggota suatu kelompok minoritas—dan semua orang adalah anggota suatu kelompok tertentu—coba lah

untuk bersimpati pada mereka. Jika anda siap untuk meluncurkan sebuah iklan, ujilah terlebih dahulu. Pastikan jumlah presentase responden adalah anggota kelompok minoritas haluan keras.

Di Amerika Serikat ada banyak kelompok minoritas, termasuk orang kulit hitam, Hispanik atau keturunan Latin dan Amerika keturunan Asia.

Kelompok minoritas yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat adalah keturunan Asia, dan mereka terutama dikenali di Hawaii (dimana mereka membentuk kelompok mayoritas) dan di kota-kota besar di pesisir Barat dan Timur. Imigran dari wilayah India menjadi kekuatan baru dalam bisnis motel. Jadi, ada lebih banyak kelompok minoritas yang harus dikhawatirkan daripada sebelumnya sehingga penting sekali untuk berhati-hati.

Seksisme

Secara teknis, kaum wanita bukan lah minoritas, karena jumlah mereka 51 persen dari seluruh manusia, namun seksisme adalah masalah yang sangat khusus. Para pemsar harus berhati-hati apabila melakukan sesuatu yang bersifat seksisme. Wanita merasa terserang, terutama di negara dimana gerakan feminis terbangun dengan baik seperti, Amerika Serikat. Tentu saja penting sekali untuk tidak menyerang wanita dimana-mana, namun sebuah iklanyang dianggap seksis di Amerika Serikat dan Kanada bisa dianggap sebagai pujian di Mexico, Brazil, dan Filipina, dimana dimana gerakan feminis masih pada tingkat awal.

Beberapa kelompok feminim mengajukan protes pada sebuah mall di California Utara, Vallco Fashion Park meluncurkan sebuah iklan pada tahun 1986 di Mercury News San Jose menunjukkan seorang model yang tangan nya diborgol dengan tulisan besar “Penjahat Fashion”. Penjualan di mall tersebut dilaporkan mengalami penurunan cukup banyak untuk beberapa minggu berikutnya.

Pada tahun 1985, Famolare Shoes meluncurkan sebuah iklan yang menunjukkan kaki seorang pelari wanita  dalam posisi start disebelah tangan seorang pria yang memegang sebuah pisol. Iklan itu ditampilkan  disebuah majalah regional di Timur Laut Amerika Serikat. Segera setelah itu beberapa kelompok wanita mulai mengkritik iklan tersebut karena mereka menganggapnya sebagai ketimpangan seksual. Perusahaan tersebut segera mengganti iklan itu.

Ikalan yang dianggap kelompok feminim AS sebagai seksi juga berlaku sama di Australia. Gerakan feminis disana masih belum punya banyak pengaruh. Di tahun 1977, Victoria Dairy Industry Association—Asosiasi Industri Pengolahan Susu di Victoria leuncurkan kampanye yang sangat sukses saat mempromosikan susu manis yang di beri nama “Big M”.  Iklan radionya menggunakan banyak hal menarik dan iklan TV, cetak, dan iklan luarnya amat menggambarkan  kegiatan selancar di terik matahari, penuh dengan wanita muda cantik dengan bikini yang amat minim. Penjualan susu itu meningkatkan dramatis di Melbourn dan kota Victoria lainnya setelah kampanye itu dimulai.

Kampanye itu ditiru hampir sama persis di Nova Scotia, Kanada pada tahun 1982, namun itu adalah kesalah besar. Banyak wanita mengeluh dan akhirnya digantikan dengan kampanye baru.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Apa yang bisa Anda simpulkan dari contoh-contoh tadi? Pertama, kenalilah pasar Anda. Dibeberapa negara, seperti Argentina dan Autralia, wanita masih dilihat sebagai obyek seks dan ibu rumah tangga dan perbuatan seksis tidak akan membuat tersinggung—bahkan bisa meningkatkan penjualan. Berhati-hatilah—bahkan menunjukkan seorang atlit wanita yang siap berlari, hanya menunggu letupan pistol start, bisa menciptakan kritik dan melalui penjualan. Kedua, ingatlah bahwa perbuatan seksis lebih memungkinkan dalam pengiklanan, namun eksekutif pemasaran harus cukup bijak untuk tidak menuliskan  surat bernada seksis kepada wanita yang akan melakukan tekanan jika mereka diserang.

Salah Membaca Nilai-Nilai Yang Dipegang Kuat Oleh Konsumen

Nilai adalah keadaan yang ingin dicapai orang. Mereka menggambarkan keseluruhan tujuan masyarakat dan subkelompok dalam masyarakat tersebut. Tingkatan terdalam dan yang paling lama adalah nilai-nilai budaya yang  dipedang oleh kebanyakn orang dalam masyarakat tersebut, seperti pemikiran mengenai keamanan dan kebebasan. Tingkatan selanjutnya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas konsumsi seperti kenyamanan dan pelayanan. Pada tingkatan paling tinggi adalah nilai yang berkenaan dengan produk tertentu atau kategori produk—yaitu produk yang oleh orang dianggap seharusnya di miliki.

Pada tahun 1985, Coca Cola membuka satu lini pakaian kasual pria dan wanita berharga sedang memakai logo Coca Cola. Murjani International dari New York membuat barang itu di bawah lisensi Coca Cola dan mereka mengiklankan sebagai “All American”—Semua buatan Amerika, meskipun barang itu dibuat di Asia. Ini membuat perusahaan dan pekerja tekstil di AS kecewa, karena ribuan pekerja tekstil telah di rumahkan akibat lesunya penjualan disebabkan munculnya saingan produk garmen dan tekstil impor yang berharga lebih rendah. Bahkan, beberapa pabrik tekstil memindahkan semua mesin Coke dari pabrik mereka. Salah satu pekerja tekstil menulis; Saya pernah punya seekor anjing yang menggigit tangan saya saat saya memberinya makan, dan sekarang perusahaan Anda melakukan hal yang sama pada perusahaan saya. Saya membuang anjing itu.

Setelah timbul gelombang Publisitas yang jelek dan pertemuan dengan 30 perwakilan perusahaan dan serikat pekerja tekstil, Coke mengumumkan bahwa semua pakaian Coca Cola yang dijual di Amerika Serikat sejak saat itu akan di buat di Amerika Serikat. Hanya paian Coca Cola yang dijual di luar Amerika Serikat yang di buat di Asia. Seorang eksekutif dari sebuah firma pialang saham mengatakan “Coke adalah sebuah simbol Amerika. Perusahaan membiarkan dirinya sendiri dipermalukan dengan menempatkan namanya pada pakaian buatan luar negeri.

Pada tahun 1985, Coca Cola menggantikan Coke lamanya dengan Coke baru, yang memiliki formula rasa yang lebih manis. Ini adalah berita besar yang baru dan beberapa buku telah membahas hal ini. Kalian semua telah mengetahui ceritanya. Apalagi yang bisa diceritakan dari hal tersebut? Dan mengapa saya menempatkan cerita terkenal ini dalam kategori kesalahan dalam mebaca nilai-nilai yang dipegang secara medalam oleh konsumen? Yah karena ketertarikan saya yang besar dan lama dalam masalah kekeliruan, saya telah membaca hampir segalanya yang pernah dituliskan dalam jurnal perdagangan besar, buku, dan koran mengenai insiden 1985 dimana Coca Cola menarik Coke lama, memperkenalkan Coke baru sebagai penggantinya, dan kemudian “oleh karena banyak permintaan” mengembalikan Coke lama dan dinamai “Coca Cola Classic”. Saya pikir saya punya sesuatu yang agak lain disini yang Anda semua mungkin belum pernah membaca atau mendenar sebelumnya.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Bahwa para eksekutif di AS bisa salah membaca nilai-nilai dipegang teguh oleh para rekan senegaranya. (Namun para eksekutif Coca Cola yang paling bertanggung jawab atas keputusan pengganti Coke lama dengan Coke baru adalah orang Brasil, Mexico, Argentina, dan Mesir, dan insiden Toshiba tidak tejadi di Amerika Serikat namun pengungkapannya berpengaruh pada opini publik AS).

Bahkan orang yang dilahirkan dan dibesarkan di Amerika Serikat dalam keluarga yang berpegang setia pada nilai-nilai dasar US kadang-kadang “tidak bisa melihat pohon di rimba”. Mereka terlalu terlibat untuk bisa mundur dan melihat nilai-nilai dengan pijakan yang obyektif.

PESAING

Ada dua kesalahan dalam hal ini—secara pasif membiarkan para pesaing Anda menetapkan aturan dan kemudian memainkan peraturan itu bukan hanya mengukur inisiatif Anda sendiri dan membiarkan penjagaan Anda menurun sehingga pesaing Anda bisa dengan mudah mencuri rahasia dagang Anda.

Memainkan Aturan Pesaing Anda Bukannya Aturan Anda Sendiri

Sun Tzu, seorang jendral Cina yang amat terkenal, 2500 tahun yang lalu pernah berkata “seorang jendral yang bijaksana akan memastikan bahwa pasukannya hidup dari musuh, karena satu kereta makanan musuh berharga sama dengan 20 kereta milik kita sendiri”. Ini berarti medan tempur pemasaran harus untuk mengatasi keuntungan pesaing Anda, bukan mengatasi keuntungan Anda sendiri. Jangan memainkan permainan pesaing Anda. Bahkan, Anda yang seharusnya memilih medan pertempuran.

Contoh, Amerika Serikat adalah pemimpin pasar yang tak terkalahkan dalam berbagai medan selama beberapa tahun setelah Perang Dunia II. Sedikit demi sedikit, pasar demi pasar, jepang menaklukan Amerika Serikat. Adalah pemimpin pasar dunia saat ini. Pemerintah Singapura dan Malaysia mengadopsi kebijaksanaan komersil “Look East”—Lihat ke timur, dan memutuskan untuk mencoba menandingi Jepang, bukannya Amerika Serikat. Mengakibatkan Amerika Serikat memainkan permainan baru dengan seperangkat peraturan baru—peraturan Jepang.  Bagaimana Amerika Serikat  melakukan kesalahan ini yang mugkin adalah kesalahan yang paling besar dan paling banyak memakan biaya.

Kesuksesan Jepang dibangun berdasarkan asumsi ekonomi yang amat berbeda dengan asumsi ekonomi AS. Tidak ada pemerintah yang bisa dengan baik memilih pemenang si kalah alam ekonomi—hanya pasar yang bisa. Pemerintah Jepang tahu pasti bahwa industri0industri seperti telekomunikasi, bioteknologi, komputer,  pesawat terbang adalah para pemenang jangka panjang, mereka membantu para pebisnis negara tersebut mati-matian untuk bisa sukses dalam industri ini.

Perusahan Jepang juga mengiring pabrik-pabrik AS keluar dari pasar produk semikonduktor kunci dengan melakukan dumping. Jepang sekarang adalah pemasok paling dominan untuk berbagai benda penting dan karenanya sulit bagi para konsumen diluar negeri untuk pindah ke pemasok lainnya.

Konsumen Jepang membayar harga mahal agar pemerintanya memberikan subsidi pada dumping diluar negeri karena subsidi pemerintah Jepang tidak dapat mempertahakan keuntungan perusahaan Jepang saat mereka berjuang menapakkan kaki dipasar luar negeri  yang besar seperti Amerika Serikat.

Yang cukup terkait dengan kedua dalam asumsi ekonomi antara kedua negara adalah ini—karena langganan adalah raja di Amerika Serikat, undang-undang Anti Trust yang tidak akan membiarkan para pesaing bergabung dan bersekutu secara bisnis. Jepang beranggapan bahwa hal ini baik, karena, ingatlah, perusahaan adalah raja!.

Perbedaan lain dalam asumsi ekonomi berkaitan dengan investasi ke luar negeri. Amerika Serikat menyambutnya karena berpikiran akan memperkuat ekonominya. Orang Jepang sangat tidak setuju—mereka tidak ingin bergantung pada negara lain. Mereka lebih suka mandiri, mengontrol nasib mereka sendiri.

Orang Jepang bekerja lebih keras daripada orang Amerika. Orang Jepang memindahkan kesetian mereka dari militer ke bisnis. Mereka bekerja lembur hampir setiap malam dan hanya bertemu dengan pasangannya  di akhir minggu. Menunjukkan kebersamaan di pagi hari sambil menyanyikan lagu perusahaan. Mereka berlibur bersama di resot perusahaan. Mereka loyal pada perusahaan dan tidak sering berganti kerja. Mereka bekerja keras sebagai imbalan atas apa yang mereka peroleh.

Orang di Amerika Serikat tidak bekerja sekeras itu. Mereka suka berpindah kerja. Mereka pulang tepat pukul 5 sore dan senang liburan panjang di akhir pekan.

            Perbedaan lain dalam asumsi ekonomi berkaitan dengan kebijaksanaan paten. Sistem paten di Jepang dirancang untuk mendorong pengkopian, sementara sistem AS membentuk suatu monopoli legal untuk memberikan kesempatan bagi penemuannya mendapatkan keuntungan pasar selama beberapa tahun. Jepang mendorong pengkopiannya karena budayanya menhindari konflik dan menekankan kerjasama—dan itu mendorong terjadinya lisensi ganda. Ini berarti mengijinkan pesaing Anda untuk menggunakan paten Anda sebagai balasan atas pembayaran royalti.

Jepang sekarang sangat kaya dan melakukan investasi di pabrik di seluruh dunia, dan semua negara luar, termasuk Amerika Serikat membutuhkan uang mereka.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Perang harga biasanya terjadi saat perusahaan rakus untuk menghancurkan keadaan status quo. Pada industri seperti ini, pangsa pasar biasanya stabil dan mengindikasikan bahwa kebanyakan perusahaan memutuskan melawan serang satu dengan yang lain untuk memperoleh angka ekstra pangsa pasar. Bahkan, kebanyakan perusahaan mencoba untuk tidak melakukan apa-apa yang bisa mengguncang keadaan, dan ini biasanya berarti menjiplak pimpinan industri. Tujuan kuncinya adalah untuk tidak menciptakan reaksi kompetitif. Saat perusahaan melakukan hal ini, maka ia disebut “tindakan pararel yang sadar”. Suatu penelitian melaporkan bahwa banyak perusahaan yang memiliki kurang dari separuh pangsa pasar yang dimiliki oleh pimpinan industrinya, memiliki tingkat pengembalian investasi rata-rata selama lima tahun(ROI) dan itu lebih besar dari pada rata-rata industrinya.

Banyak perusahaan yang pangsa pasarnya rendah mengikuti strategi “saya—juga” dan mereka mendapatkan banyak keuntungan saat :

Produk dan jasa mereka yang berkualitas tinggi juga memilik harga yang menengah dan rendah.

Lini produk atau jasa mereka sempit. Harga pokok mereka rendah. Mereka melakuka fokus pada segmen pasar yang lebih kecil. Mereka berada dalam pasar yang pertumbuhannya rendah Mereka tidak sering mengganti produk dan jasanya. Produk mereka biasanya standar dengan beberapa pelayanan ekstra Mereka berada dalam industri dengan nilai tambah yang tinggi. Kebanyakan dari mereka membuat atau memasok komponen industrial.

Namun teknik ini tidak sukses di Amerika Serikat dan bagi perusahaan lain.

Keamanan, Tidak Menjaga Rahasia Dagang Anda

Dunia mata-mata itu kotor dimanapun juga. Anda tidak hanya tertarik dalam mempelajari rahasia perdagangan Anda—Anda harus mengamsusikan bahwa mereka akan mencoba untuk menemukannya. Kadang-kadang, pekerja Anda menjual rahasia dagang Anda—atau menggunakan pengetahuan mereka mengenai operasi Anda saat mereka pindah ke perusahaan pesaing.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Intelejen dalam pemasaran menjadi semakin canggih. Sayangnya, meningkatnya kecanggihan tersebut disertai dengan perilaku yang lebih tidak etis.

Cerita mengenai eksekutif yang mencari perusahaan yang kemudian mewawancarai para eksekutif yang menggerutu pada kontrak penawaran dan mencari pekerjaan yang lebih baik, hanya untuk mencari tahu rencana pemasaran mereka, juga cukup banyak. Ada banyak cara yang tidak etis atau ilegal dalam mencari informasi persaingan.

Jangan biarkan ini terjadi pada Anda. Sewalah perusahaan konsultan keamanan dan suruh mereka menguji keamanan Anda

Namun jangan merasa aman jika Anda memiliki anti virus di perusahaan Anda atau membentengi terminal komputer Anda dengan perlengkapan Tempest yang telah di setujui. Ada banyak cara kreatif yang legal untuk menjalankan intelejen persaingan di Amerika Serikat.

Bagaimana anda bisa menjaga karyawan Anda untuk tidak mencuri rahasia dagang Anda dan menggunakan nya untuk melawan Anda saat atau jika mereka mulai bekerja pada salah satu pesaing Anda? Anda mungkin harus pergi ke pengadilan. Pengadilan biasanya mengenali ketidakadilan dari seorang pekerja yang menggunakan informasi yang merupakan hak milik Anda untuk bersaing dengan Anda, terutama dalam hal industri dimana “hak milik intelektual” adalah aset Anda yang paling berharga.

Kebanyakan pengadilan telah menetapkan bahwa jika Anda menyuruh karyawan Anda menandatangani perjanjian untuk tidak mengungkapkan sebelumnya, maka Anda bisa menuntutnya kemudian.

LINGKUNGAN PASAR

Anda lima lingkungan yang berada di luar kendali Anda, stidaknya dalam jangka pendek. Mereka adalah lingkungan kompetitif, lingkungan teknologi, lingkungan ekonomi, lingkungan hukum dan lingkungan sosial budaya. Suatu lingkungan yang tidak bisa dikendalikan karena seringkali para eksekutif pemasaran tidak mampu untuk mempengaruhi para manajer puncak agar membiarkan mereka menggunakan anggaran yang lebih besar.

Contoh, American Motors mengabaikan pesaingnya. Tidak mempertahankan hal yang mereka pernah lakukan untuk menggali relung American Motors. Celah itu lenyap, iklan yang mereka luncurkan untuk Jeep Wagoneer mereka, yang mereka sebut “kemewahan kereta olahraga beroda empat di Amerika”. Namun sayangnya, tulisan itu menyebutkan “kita belum menemukan pesaing”. Melambangkan bahwa mereka yang memikirkan dan melihat jangka pendek saja.

Keesokan harinya, mereka memiliki jauh lebih banyak pesaing dari pada perusahaan gas dan melakukan brainstorm pada mereka mengenai beberapa ide mengenai siapakan para pesaing ini sebelumnya. Di Australia, orang seuka keluar rumah dan meninggalkan rumah mematikan banyak perlengkapan elektronik dan listrik. Salah satu pesaing mereka adalah penggunaan waktu untuk beraktifitas di luar rumah. Sesi Brainstorming yang kedua jauh lebih baik. Bahwa karena orang Australia suka bercinta dengan lampu mati, maka perusahaan listrik juga bersaing dengan percintaan.

Mereka mengabaikan strategi invasi Jepang yang dijalankan oleh perusahaan seperti savin. Bahkan, mereka menggandeng toko alat tulis eceran untuk menggunakan mesin fotokopi mereka. Xerox mengabaikan para pesaing domestik dari luar negeri terlalu lama.

Mengabaikan Lingkungan Teknologi

Orang Filipina menonton lebih banyak filma daripada orang negara lain. Namun pada akhir 1980-an, penonton bioskop di Filipina turun dalam jumlah yang signifikan. Penyebabnya adalah menjamurnya tempat persewaan film dengan harga yang amat murah. Lagipula, semua yang pergi ke bioskop, adalah “para penggemar berat”—para penggemar film yang loyal. Mereka mungkin menyewa kaset video dari bioskop, tempat ke mana mereka sering pergi, bukannya pergi ke tempat persewaan lainnya.

Mengabaikan Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi terbentuk dari fakto-faktor yang mempengaruhi kemampuan para pemasar untuk menyediakan barang dan jasa serta kemampuan konsumen untuk membelinya.

Lingkungan khusus ini mungkin yang paling mudah untuk dipahami karena setiap orang yang bergerak dalam bisnis tahu mengeni teori dasar permintaan dan penawaran dan membaca halaman bisnis surat kabar, yang berisi banyak hal mengenai berita ekonomi.

Para pemasar yang sukses harus memperhatikan lingkungan ekonomi dan bersedia untuk mengubah strategi. Jangan mengikat diri Anda pada kesalahan hanya karena Anda tidak mau mengakui bahwa Anda keliru atau karena prinsip Anda.

Mengabaikan Lingkungan Hukum

Lingkungan hukum mungkin yang paling mudah mempengaruhi, terutama dalam negara dimana tindakan penyuapan sedah menjadi budaya. Tentu saja, hukum berbeda di setiap kota, negara bagian dan nengara. Untuk mematuhi sebuah hukum negara asing tempat Anda melakukan bisnis mungkin berarti melanggar hukum di negara asal Anda. Ini bisa membuat kekuatan para pemasar. Bahkan jika Anda secara teknis sebenarnya tidak melanggar hukum, menyetujui dan membayar denda pada Komisi Perdagangan Federal di Amerika Serikat bisa memberikan pengaruh buruk bagi Anda.

Bersama-sama dengan pesaing menetapkan harga adalah sah di beberapa negara, namun tidak di Amerika Serikat dan di beberapa negara barat lainnya. Ada banyak contoh penetapan harga dan dendanya adalah reaksi publik yang kurang baik setelah keluarnya pengumuman denda tersebut. Konsumen Anda mendengarkan hal itu, mereka kehilangan kepercayaan pada diri Anda dan pindah pada pesaing Anda yang tidak terlibat dalam penetapan harga.

Kadang-kadang, para manajer perusahaan mungkin berpikir mereka tidak melanggar hukum dan lembaga pemerintahpun mungkin tidak berpikir seperti itu, namun para pesaing menuntut mereka. Saat itu terjadi, mereka bisa memutuskan untuk menetapkan masalahnya dulu sebelum mereka datang ke pengadilan, untuk menghindari publisitas buruk.

Mengabaikan Lingkungan Budaya dan Sosial

Lingkungan khusus ini selalu berubah. Beberapa orang mengatakan lingkungan ini yang paling sulit di pengaruhi, namun para pemasar telah melakukan sesuatu yang berarti  di bidang ini dari waktu ke waktu memalui penemuan pemasaran yang telah mengubah cara hidup kita. Contohnya seperti listrik, telepon, pengatur udara, mobil, radio, televisi, rekaman fonograf, video cassette recorder, majalah playboy, fotokopi, dan bahkan slogan tissue Kleenex yang terkenal dari tahun 1920-an sampai 1950-an semua masih tersimpan dalam benak kita. Slogan iklan Kleenex yang terkenal lahir “Don’t Put a Cold in Your Pocket”—Jangan menyimpan virus flu di dompet Anda. Para wanita tidak lagi sering membawa sapu tangan setelah itu.

Mengabaikan Sumberdaya dan Sasaran Perusahaan Anda

Sumber daya dan objektif perusahaan Anda dapat diperlakukan sebagai bagian dari lingkungan yang tidak bisa dikendalikan, kecuali Anda setiap waktu bisa meyakinkan boss Anda untuk meningkatkan anggaran proyek pemasaran Anda. Namun, meskipun Anda bekerja pada perusahaan yang berorientasi pada pemasaran, dalam waktu 25 tahun pengalaman saya memberikan konsultasi, saya telah menemukan bahwa sebagian besar eksekutif pemasaran terlalu sibuk memasarkan produk dan jasa mereka sehingga mereka lupa untuk menggunakan variable yang sama dalam marketing mix—bauran pemasaran untuk memasarkan “pemasaran” dalam organisasi mereka.

Sepertinya memasang suatu budaya pemasaran dalam suatu anak cabang yang secara tradisional memiliki orientasi pada produksi adalah hal yang sulit untuk dilakukan, terutama saat si anak perusahaan mendapat masalah baru.

BENCANA DAN KEAMANAN—GOSIP DAN REALITAS

Tidak Siap Menghadapi Bencana

Anda tidak bisa mengantisipasi semua keadaan, namun Ada seharusnya melakukan semacem pencegahan terhadap kemungkinan kejadian terburuk yang bisa menimpa—suatu bencana yang bisa menyapu Anda.

Memberikan kepastian saat menghadapi bencana sudah cukup sulit namun memberikan kepastian saat menghadapi kesalahan dalam iklan benar-benar mustahil.

Namun seorang pejabat pemerintah  di Departemen Perdagangan AS mengatakan “sebagai seorang usahawan yang berhati-bati, mereka seharusnya membandingkan gambaran  yang diberikan bea cukai terhadap yang diberikan oleh biro sensus”. Jika Anda mencoba untuk mencari sebuah kuota, dan tidak bisa menggunakan gambaran yang diberikan oleh sensus.

Belajarlah dari cara Tylenol menangani situasi tersebut. Jangan mengulang kesalahan NASA ketika mengalami bencana pesawat ruang angkasa.

MENGUBAH ASET PRODUK DAN JASA MENJADI TANGGUNG JAWAB

Kasus yang tidak melibatkan pemalsuan

Pada tahun 1988, Pengadilan AS menyidangkan pabrik rokok dengan tuntutan menyebabkan kanker yang mengakibatkan kematian pada perokok lama bernama Rose Cipollone. Ini adalah pertama kalinya sebuah pabrik mengalami kekalahan di pengadilan. Perusahaan tersebut  Liggett Group Inc, mengatakan mereka akan mengajukan banding. Hanya beberapa minggu berikutnya, Sean Caroll, seorang pengemudi bis yang bukan perokok dari Melbourne, Australia, yang menderita kanker paru-paru menerima $65,000 dalam suatu kesepakatan di luar sidang. Ia mengatakan bahwa kankernya disebabkan karena secara pasif ia menghirup asap rokok para penumpangnya.

Perusahaan AS lebih tidak beruntung dibandingkan dengan perusahaan asing karena hukum pertanggungjawaban produk di AS memberikan keuntungan pada perusahaan luar negeri. Jepang dan Eropa, pembayaran kompensasi atas kecelakaan kerja, jarang dimenangkan. Jadi, para pemasar luar negeri dalam kelompok produk yang rentan menikmati biaya yang lebih rendah daripada para pemasar AS.

Kebanyakan perusahaan melobi pemerintah daerah dan pusat untuk mengubah undang-undang. Sampai sejauh ini, hasilnya bermacam-macam. Pada beberapa daerah, seperti Massachusetts, premi asuransinya justru melangit.

 

Bencana yang Melibatkan Pemalsuan (Kenyataan dan Anggapan)

Orang tidak tahu yang mana, namun sepertinya mereka lebih takut pada pemalsuan karena itu seperti pekerjaan “orang gila” yang tidak bisa dipercayai siapa pun, bukannya hasil dari suatu proses produksi yang entah bagaimana tidak berjalan dengan baik.

Setelah keracunan pada tahun 1982, Tylenol menarik 22 juta botol kapsulnya. Mereka berpikir untuk membuang kapsul tersebut dan hanya mempertahankan pil Tylenol dipasaran, namun memutuskan untuk mempertahankan keduanya, setelah penelitian pasar yang cepat namun mendalam meberi tahu mereka bahwa itulah taktik terbaik yang harus diambil. Mereka mengeluarkan kapsul dengan rancangan kemasan anti pemalsuan yang terdiri dari tiga lapisan yang baru dan mengeluarkan jutaan kupon gratis.

Tertangkap Melakukan Sabotase Pada Pesaing dan Penyebaran Gosip.

Kita tidak pernah tahu apakah seorang pesaing dengan sengaja menempatkan sianida pada kapsul Tylenol dengan harapan menyingkirkan mereka dari dunia bisnis, atau apakah peristiwa keracunan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan kompetisi. Namun ada dua macam sabotase—pemalsuan fisik dan peperangan psikologikal saat menyebarkan gosip. Keduanya bisa menyingkirkan perusahaan dari dunia bisnis, lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Anda harus memahami sifat dari sabotase jika anda ingin melindungi diri sendiri terhadapnya.

Dalam pertempuran, ada tiga jenis sabitase. Pembakaran, peledakan dan ganguan mekanis. Tindakan sabotase yang tidak langsung (pasif) jenis tindakan tanpa kekerasan, mendorong peningkatan jumlah absen, memelankan tingkat kerja, dengan sengaja melakukan kegagalan melakukan perawatan preventif  dan sengaja menghilangkan barang-barang penting.

Gosip yang akan Anda dengar pernah menyebarkan untuk menyakiti pesaing, membantu penyebaran perusahaan sendiri atau keduanya. Gosip yang paling sering adalah mengenai berita keuangan (saham, obligasi dan sebagainya) bukan pemasaran.

Apakah itu gosip pemasaran atau hosip keuangan, jauh lebih sulit ditangani dari sabotase fisik karena biasanya tidak ada bukti fisik untuk membuktikan atau membatah gosip tersebut. Biasanya adalah kata-kata perusahaan melawan gosip itu sendiri. Salah satu topik paling popular adalah bagaimana dan mengapa gosip menyebar dan apa yang harus dilakukan.

Anda tidak akan mudah terpengaruh gosip baru. Dan tentu saja, jika ancaman gosip tersebut rendah, seperti gosip mengenai 80 kalori dalam Tab, mungkin lebih bijaksana untuk tidak melakukan apa pun. Para ahli di bidang gosip meyarankan tiga tingkatan. Pertama adalah tindakan cepat dan wilayah yang terpengaruh amat terbatas. Jika Anda malakukan hal ini, Anda harus mendapatkan sebanyak mungkin informasi mengenai hal itu. Menggunakan detektif untuk menentukan siapa yang memulai gosip jika detektif Anda menemukannya, gosip itu mungkin sudah memilik eksistensi.

Tahap kedua adalah dengan bijaksana melakukan tindakan tidak langsung secra nasional.

Tahap ketiga adalah tindakan total secara nasional dan cepat. Pastikan orang-orang Anda menuliskan kata-kata gosip itu secara tepat, dimana ia terdengar, target dan sebagainya. Tunjukan gosip itu pada pesaing Anda, dan tanyai apakah mereka menghadapi masalah yang sama. Kemudian lihatlah apakah penjualan Anda terpengaruh dan apakah moral tenaga penjual Anda terpengaruh.

Jika, Anda sedang menghadapi ancaman besar maka mulailah kampanye tindakan habis-habisan. Berikut ini yang harus Anda lakukan:

Berikan fakta mengenai masalah tersebut kepada orang lain dalam perusahaan. Lakukan jejak pendapat cepat untuk menemukan sistem demografis penyebaran gosip

tersebut Tentukan masalah apa yang harus dibantah, namun jangan membantah lebih daripada

yang disebutkan dalam gosip. Konsentrasilah pada aspek yang bersifat tidak adil, tidak benar, dan tidak seperti

layaknya. Anda seharusnya melakukan konfrensi pers. Bayarlah pada mereka yang gencar memberikan opini Katakan pada seluruh dunia bahwa Anda akan melakukan tindakan hukum melawan

semua penyebar gosip.

BAGIAN III

PERANTI PEMASARAN

Beberapa perusahaan memakan terlalu banyak waktu untuk memunculkannya ke permukaan. Saat itu terjadi, para pesaing mereka seringkali menemukan dan mencoba menyabot peluncuran itu dan atau mencoba untuk meluncurkan merek yang bersaing.

Perusahaan lain terlalu terburu-buru dan mengambil waktu terlalu untuk menempatkan produk dan jasa itu di pasar, tanpa malakukan uji pemasaran yang layak.

Apa yang bisa dipelajari, tindakan apa yang bisa diambil

Pertama kali, pecahkan masalah ini terlebih dahulu, dengan mendefinisikan setepat mungkin pasar yang ingin Anda capai. Kemudian jabarkan apa yang ingin Anda raih dengan masuk ke dalam pasar tersebut dan bentuk semacam kelompok pendukung pengambilan keputusan dalam perusahaan Anda di tingkat manajemen puncak.

Pertama, gunakan penjelasan umum hanya untuk membangun suatu perubahan. Sisa waktu lainnya, cobalah untuk lebih spesifik.

Disisi lain, ingatlah bahwa kadang-kadang Anda tidak bisa sangat spesifik. Anda tidak mungkin dapat selalu menyatakan objektif Anda dengan menggunakan data mentah. Saran Anda harus berfokus pada hasil, bukan pada aktivitas.

Pastikan setiap orang di perusahaan Anda memahami dan menerima saran tersebut, dan pastikan setiap orang termotivasi oleh hal tersebut.

Gunakan management by objectives,  atau MBO. Buat semua orang yang terlibat dalam penerapan sasaran tersebut berpatisipasi.

Untuk sasaran Anda dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting.

Bersikaplah fleksibel. Anda mungkin harus menukarkan pencapaian sasaran A untuk mencapai hasil yang memuaskan untuk sasaran B.

Pemikiran Negatif

Pemikiran negatif adalah kegagalan untuk secara tepat waktu mengidentifikasikan kesempatan yang bagus.

Pertama, pastikan Anda memiliki orang-orang kreatif dalam perusahaan Anda yang memiliki spesialisasi dalam pengembangan produk dan jasa.

Kedua, saat Anda masih merancangkan produk dan jasa Anda.

Ketiga, jangan hanya menguji konsep produk tersebut

Penjualan Produk dan Jasa Baru yang Berlebihan

Ada dua bagian antusiasme berlebihan yang disebabkan oleh penjualan yang berlebihan—Anda tidak bisa menjual produk itu pada boss Anda, kemudian Anda bisa menjual lebih produk dan jasa baru itu ke konsumen.

Banyak rencana pemasaran membuat janji manis yang terlalu sulit dipenuhi hanya untuk mendapatkan anggaran yang lebih besar tahun berikutnya.

Apa yang bisa Anda lakukan untuk menhindari kesalahan memberikan janji berlebihan pada boss atau pada diri sendiri? Mulailah pada tahap rancangan dan lanjutkan selama tahapan uji di pasar, dan monitor sendiri peluncurannya dari dekat dan dengan hati-hati.

Return on investment (tingkat pengembalian modal) yang tidak layak karena pasarnya kecil

Penempatan yang lemah

Positioning atau penempatan produk sebagaimana kita ketahui hari ini, “Positioning adalah apa yang Anda lakukan pada pikiran, buka apa yang Anda lakukan pada produk atau jasa” dijalankan karena para eksekutif berani memprediksi kampanye iklan apa yang akan sukses dan yang mana yang akan gagal, dan mereka benar. Dengan mengambil resiko ini dan memenangkan perhatian banyak eksekutif pemasaran dan periklanan saat itu.

Postioning menekankan bahwa yang paling penting adalah bagaimana menempatkan mereka. Maka, dalam postioning, kekuatan pesaing Anda menjadi penting sebagaimana kekuatan merek Anda sendiri.

v  Tidak ada manfaat nyata yang diberikan

v  Lemahnya dukungan dari perantara anda

Jangan lupa Anda punya dua rangkaian konsumen—penghubung Anda dan konsumen akhir. Jangan pernah lupa betapa pentingnya para penghubung. Pilih mereka secara bijaksana. Anda harus menekankan (dukungan dari para penghubung) seperti juga menari (dukungan konsumen akhir) agar bisa sukses dalam pemasaran. Pastikan Anda memberikan penghargaan pada para penghubung sehingga mereka akan lebih suka memperhatikan produk atau jasa Anda.

v  Memecahkan masalah yang tidak ada (atau tidak penting)

v  Tidak melakukan penelitian pasar, melakukan penelitian pasar yang buruk atau mengabaikan penemuannya

v  Peramal penjual yang buruk

Berikut beberapa tindakan yang bisa Anda ambil agar ramalan Anda bisa lebih akurat::

Mintalah tiga ramalan—yang optimis, yang pesimis, dan yang moderat. Lihatlah catatan akurasi para peramal dimasa lalu. Seberapa jauh mereka

menyimpang? Seberapa cepat Anda membutuhkan ramalan tersebut? Jangan menetapkan ramalan akhir secara konkrit Jika Anda menggunakan tenaga penjual untuk membuat sebuah ramalan, jangan

menggunakan ramalan mereka sebagai kuota Tanyai diri sendiri “Apakah asumsi yang mendasari ramalan itu masuk akal atau

tidak?

v  Tidak mengatisipasi respon kuat para pesaing atas peluncuran produk anda

v  Perubahan dalam lingkungan yang tidak anda antisipasi

v  Kualitas buruk

v  Memilih nama yang kurang tepat

v  Mengganti nama perusahaan yang baik dengan serangkaian huruf

v  Tidak mengganti nama lama dengan nama baru saat kondisinya genting

v  Tidak memeriksa arti nama di setiap negara (atau propinsi) dimana anda memasarkan produk dan jasa

v  Tidak memeriksa arti nama di negara anda sendiri

v  Menempatkan batasan masa depan pada diri anda dengan nama yang terlalu spesifik

v  Mebiarkan kebijaksanaan perusahaan bukannya pasar yang memilih nama bagi anda

v  Tidak menggunakan nama yang cukup berbeda

v  Memilih sebuah nama yang sulit dilafalkan dan diucapkan

v  Memilih nama yang terlalu berbeda

v  Memilih nama yang menghina atau merendahkan konsumen

v  Memilih nama yang tidak punya arti apapun untuk menamai produk atau jasa anda

Pikirkan dua kali sebelum Anda menyerahkan nama baik—goodwill. Namun jangan ragu untuk mengubah nama saat kondisi lingkungan mengharuskannya.

Periksalah  apakah ada arti yang tidak menyenangkan baik secara domestik maupun di pasar luar negeri.

Ingatlah bahwa nama yang terlalu spesifik akan mengikat Anda Jangan biarkan politik perusahaan menentukan nama Anda Pastikan nama Anda berbeda, namun jangan menggunakannya jika nama itu terlalu

sulit dilafalkan dan diucapkan Dapatkan bantuan profesional memilih nama

MENETAPKAN HARGA

Dua kesalahan utama adalah menjadi terlalu serakah saat menentukan harga dan tidak tahu bagaimana melakukan konsesi harga.

Serakah Dalam Menetapkan Harga

Dari empat unsur dalam marketing mix—harga, promosi, produk dan jaringan distribusi—harga adalah satu hal yang paling mudah dan paling cepat diubah.

Alasan akhir untuk penetapan harga yang terlalu tinggi dalam bauran pemasaran adalah bahwa manajer pembelian yang bekerja sebagai orang tengah selalu mencari kesepakatan harga terbaik dari sebuah pabrikan.

Hal kedua yang harus Anda ketahui tentang menetapkan harga yang tepat adalah yang bisa Anda pelajari dari penelitian PIMS yang terkenal.

Saat penjualan Anda jatuh, temukan penyebabnya sebelum Anda memotong harga. Mungkin Elemen lain dalam bauran pemasaran yang salah.

Jika pesaing Anda memotong harga jangan secara otomatis bereaksi dengan memotong harga Anda juga.

Jangan sekedar menurunkan harga. Pastikan Anda mengkoordinasikan penurunan harga dengan elemen lain dalam bauran pemasaran.

Berikan perhatian khusus pada para konsumen kunci milik pesaing. Sebelum Anda meneurunkan harga, kumpulkan semua tenaga penjual dan buat rencana khusus untuk masing-masing orang tersebut.

Memperikirakan apakah pesaing Anda mampu menandingi penurun harga, untuk berapa lama mereka mampu melakukannya. Gunakan fasilitas pertemuan intelijen pemasaran Anda untuk menemukan biaya pesaing Anda.

Gunakan kekuatan membeli Anda untuk menekan harga barang yang Anda beli, lihatlah segmen pasar yang tidak terlalu sensitif pada harga dalam area geografis tersebut jauh dari daerah dimana perang harga Anda sedang berlangsung. Juallah lebih banyak barang dalam lini yang menguntungkan sehingga Anda bisa menggunakan keuntungannya untuk membiayai perang harga Anda.

Setelah perang harga usai, cara terbaik, jangan pernah menaikkan harga saat ekonomi buruk. Naikkan harga Anda saat konsumen Anda ingin membeli, bukan saat mereka malas. Tembaklah pada saat burungnya terbang—jangan membuang peluru pada langit yang kosong.

Untuk meringankan penderitaan, turunkan harga yang lain pada saat Anda menaikkan harga.

v  Tidak Tahu Bagaimana membuat Konsesi Harga

Suruh The Other Person (TOP), orang lain untuk membukanya pertama kali sementara Anda tetap menyembunyikan sasaran, kebutuhan dan permintaan Anda.

Jadilah aktor terbaik dengan menunjukkan rasa sakit setiap kali Anda membuat suatu konsesi. Buat agar si TOP berpikiran konsesi itu menyakitkan Anda.

Buat TOP bekerja keras untuk setiap konsesi yang Anda buat.

Katakan “tidak” sesering mungkin.

Ujilah TOP untuk melihat akan “tidak” nya itu jujur atau tidak. Jangan pernah menerima “tidak” sebagai jawaban.

Jangan takut menarik ulang konsesi jika Anda belum menandatangani kontraknya.

Pertahankan catatan konsesi Anda dan konsesi para TOP tu.

Secara konstan berikan harapan rendah pada TOP dengan cara tidak memberikannya terlalu sering, terlalu cepat atau terlalu banyak.

SALURAN DISTRIBUSI

Memilih Perantara atau pemasok Yang salah

Menetapkan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara supplier atau pemasok dan distributor sangatlah sulit dan keputusan untuk menandatangani suatu kontrak dengan seorang distributor atau pemasok merupakan salah satu keputusan terpenting yang pernah dibuat seorang pemasar.

Distributor dan supplier atau pemasok tentu saja, melakukan pilihan secara rasional dan bukan emosional, sehingga lebih kecil kemungkinan terjadi perceraian.

Disisi lain, tujuan kedua rekanan itu kadang kala berlawanan.

Kadang-kadang, seorang ditributor akan melakukan kesalah dan memilih seorang pemasok yang Cuma membuat masalah. Namun kebanyakan distributor cukup berhenti membeli barang dari pemasok dan berpindah pada orang lain. Mereka selalu dapat memilih untuk menjual pada orang lain, namun jika mereka memutuskan untuk melewati distributor dan melakukan penjualan langsung pada konsumen, mereka harus menyadari bahwa dengan memilih alternatif ini diperlukan banyak penelitian dan kerja keras.

IKLAN

Kesalahan paling umum dalam iklan adalah menggunakan penampilan yang salah. Ada banyak hal yang bisa membuat kacau ini.

Salah menggunakan Penampilan Ketakutan

Penampilan ketakutan adalah salah satu strategi pengiklanan, namun penampilan itu bisa balik membakar.

Mungkin iklan yang tampak mengancam dan menyerang banyak orang ini melibatkan petarung harga yang tangguh.

v  Salah menggunakan sex appeal – penampilan seksual

v  Terlalu sering mengubah tema

v  Membantu pesaing anda saat anda beriklan

v  Mengabaikan psikografis

v  Bentuk sinkronitas yang salah

v  Blunder iklan yang ditunjukkan pada pasar hispanik

v  Kesalahan dalam mengartikan terjemahan dalam bahasa spanyol

v  Salah memahami budaya hispanik

v  Tidak melakukan diferensiasi di antara sub kelompok hispanik

v  Kesalahan dalam menggunakan selebriti dalam bauran pemasaran anda

 

1. Menggunakan juru bicara yang terlalu hebat2. Menggunakan selebriti yang kontroversial3. Tidak memeriksa masa lalu selebriti sebelum anda menggunakannya4. Tidak menutup semua taruhan saat anda menggunakan selebriti olahraga5. Menempatkan semua resiko anda ke dalam suatu keranjang dengan memakan produk

atau jasa anda berdasarkan nama seorang selebriti

PERSONAL SELLING

Tidak Cukup Percaya Pada Orang Yang Diajak Berunding

            Jika terlalu mempercayai orang lain, mungkin anda berada dipihak yang kalah. Namun janganlah terlalu sinis sehingga tidak pernah mempercayai orang, organisasi dan system. Namun tetntu saja, jika anda terlalu curiga, anda tidak akan bisa membeli apaun, tidak pernah bisa menual apa-apa atau menyewa siapapun.

Penulis berkata : ‘ kenalilah musuh anda dan kenalilah diri anda sendiri dan anda akan memenangkan setiap pertempuran, jika anda tidak mengetahui musuh dan tidak mengenali diri sendiri, anda akan kalah dalam setiap pertempuran. Hal terpenting yang harus diketahui dari TOP adalah keinginan dan kebutuhannya, ini tidaklah mudah karena kebutuhan mereka terletak di antara berbagai macam keinginan utama.

Yang harus diperhatikan adalah mendapatkan hak  untuk mempelajari kebutuhan pembeli, Tidaklah cukup mengajukan pertanyaan atau mendengarkan baik-baik (dengan mata anda, memperhatikan bahasa tubuh mereka). Pelajari terlebih dahulu bagaimana perusahaan pembeli memasarkan produk atau jasanya. Mendengarkan secara aktif adalah suatu keahlian, mengenali bahasa tubuh juga merupakan suatu keahlian yang paling penting.

Bahasa tubuh bukanlah voodoo atau sihir, diajarkan secara formal di universitas dengan nama kinesis, Jika melihat banyak posisi negatuf jangan meresponnya dengan melakukan posisi tubuh negative juga. Lebih baik berikan bahasa tubuh posisitif sebanyak mungkin pada TOP. Dan karena bahasa tubuh kita menggemakan apa yang ada didalam kepala.

ANALISA

Didalam buku Classic Failures in Product Marketing memberikan kita banyak pelajaran penting bagaimana kita menjadi seorang pebisnis yang sukses, tidak hanya tentang kesuksesan penjualan produk tetapi juga tentang moral yang baik saat menjalankan bisnis ini.

Entry point dalam buku ini juga banyak dibahas contoh-contoh masalah yang banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan besar diseluruh dunia disertai dengan solusi dan tindakan apa yang akan kita ambil. Sehingga dapat teresap dengan baik makna dar buku ini. Buku ini jaga memberikan pelajaran penting tentang kegagalan yang sering dihadapi oleh perusahaan sehingga kita mengambil sisi positif dari pelajarana tersebut.

Sisi kelemahan dari buku ini adalah, penggunaan bahasa yang masih kaku sehingga terkadang bosan untuk membacanya.  Contoh kesalahan-kesesalahan yang ditampikan dalam buku adalah terjadi sekitar tahun 1980’an sampai 1990’an, da contoh kegagalan diera 2000 tidak ditampilkan. Adanya kemungkinan masalah yang terjadi di tahun 2000-an lebih kompleks dengan adanya pasar global.

Buku ini juga lebih banyak membahas pasar Eropa, dan sedikit tentang Asia, padahal pada kenyataanya pasar Asia mulai menggeliat da merangsek pasar Eropa. Mengesampingkan kelemahan dari buku ini, penulis mencoba memberikan kita solusi bagaimana mengambil hikmah dari contoh-contoh yang disajikan serta memberikan kita semangat untuk tidak patah semangat dalam memulai suatu bisnis, memberikan kita trik-trik yang baik agar kita bisa menjadi pebisnis yang handal.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa kita sampaikan disini adalah bahwa konsumen adalah raja di Amerika Serikat dan perusahaan adalah Raja di Jepang, Sistem paten di Jepang dirancang untuk mendorong pengkopian, sementara system di AS membentuk suatu monopoli legal untuk memberikan kesempatan bagi penemunya mendapatkan keuntungan pasar selama beberapa tahun. Jepang mendorong pengkopian karena budayanya menghindari konflik dan

menekankan kerjasama dan itu mendorong terjadinya lisensi ganda. Ini berarti mengijinkan pesaingnya menggunakan hak paten anda sebagai balasan atas pembayaran royalty.

Para pemasar yang sukses harus memperhatikan lingkungan ekonomi dan bersedia untuk mengubah strategi.  Sebagian besar eksekutif pemasaran terlalu sibuk memasarkan produk dan jasa mereka sehingga lupa untuk menggunakan variable yang sama dalam marketing mix, menutut analisa terakhir , pemasaran adalah suatu komunikasi persuasif

Ada banyak bentuk bencana, tidak harus berupa fisik tetapi bisa berupa mental juga. Suatu saat bencana kapanpun akan muncul, produk atau jasa dianggap tidak aman, baik anggapan itu disebabkan karena masalah keamanan, pemalsuan atau karena penyebaran gossip. Semua gossip apakah itu gossip pemasaran atau keuangan, jauh lebih sulit ditangani dari sabotase fisik karena biasanya tidak ada bukti untuk membuktikan atau membantah gossip tersebut.

Kebanyakan orang di indutri restoran memperkirakan bahwa sekitar sepuluh dari semua restoran baru gagal dalam waktu satu tahun dan 85 persen tutup dalam waktu lima tahun. Meraka beranggapan bahwa dengan resep rumahan  mereka lebih banyak disukai daripada yang mereka makan di restoran kota tempat mereka tinggal, akan menarik konsumen seperti perangkap tikus yang lebih baik.

Kegaglan adalah bagian alami dalam kehidupan. Ini adalah cara kita belajar dan bisa mengajari kita rasa malu, rasa sabar dan bela rasa.

REFERENSI

Hendon W Donald, Classic Failures in Product Marketing 2003, PT. Elex Media Komputindo.

 

Bisa juga Anda sampaikan dengan:

 25 Maret 2014  Ahmad Kurnia Elqorni   Tinggalkan komentar Kategori: MANAJEMEN PEMASARAN, Strategi Pemasaran

CHAOTICS : “Resep Jitu Bertahan di Abad Prahara dari Pakar Pemasaran   dunia”

 0

 0

 

Rate ThisBACA: kumpulan manfaat KHASIAT berbagai tanaman obat & aneka

resep obat tradisionalnya

di sini

Find us on Google+

Pengertian PENGERTIAN | Kumpulan Artikel Mengenai "Pengertian" Berbagai Hal

Custom Search

Pengertian Marketing Mix Adalah...

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

Pengertian Marketing Mix - Pengertian Marketing Mix Adalah...

Pengertian Marketing Mix - Marketing Mix Adalah... Bagi mereka yang bergerak di bidang pemasaran atau marketing, tentu sudah sangat akrab dengan istilah “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix”.

Namun mungkin juga ada sebagian orang yang masih merasa sedikit awam dengan istilah ini.

Pengertian Marketing Mix - Marketing Mix Adalah

Ada beberapa definisi Marketing Mix, yaitu :

1. Pengertian Marketing Mix yaitu alat yang sesuai untuk sebuah bisnis guna mendapatkan reaksi dari target pasar dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran.

2. Pengertian Marketing Mix yaitu sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. (Menurut Kotler 1997:92)

3. Pengertian Marketing Mix yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.

4. Pengertian Marketing Mix yaitu unsur atau elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. (Menurut Payne, 1995:31)

5. Pengertian Marketing Mix yaitu kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.

Pengertian Marketing Mix - Mengapa Disebut Marketing Mix?

Mungkin masih ada yang bertanya-tanya, mengapa disebut dengan Marketing Mix? Ya, ini karena strategi pemasaran dengan metode Marketing Mix ini dipengaruhi oleh campuran banyak sekali faktor yang saling berhubungan dan saling berpengaruh. Beberapa faktor penting dalam definisi marketing mix adalah :

Tujuan pemasaran, Jenis produk, Target pasar, Struktur pasar, Perilaku pesaing, Isu global, Posisi pasar, Portofolio produk

Pengertian Marketing Mix - Dari 4Ps Menuju 7Ps

Dalam Mrketing Mix sekarang ini yang digunakan sebagai acuan bukian lagi hanya 4Ps, melainkan sudah bertambah menjadi 7Ps.

Definisi dan Pengertian Marketing Mix

Banyak yang telah mengenal bahwa strategi marketing adalah 4Ps, yaitu :

1. Price2. Product3. Promotion4. Place

Namun dengan Pengertian Marketing Mix yang baru, sekarang kita mengenal 7Ps dalam Marketing Mix adalah :

1. Product 2. Price3. Promotion4. Place5. People6. Process7. Physical Environment / Evident

Ada tiga poin tambahan dalam strategi marketing 7Ps ini.

Marketing Mix Adalah - Ulasan 7Ps

1. ProductDalam pengertian Marketing Mix, yang pertama adalah product atau produk. Saat akan menentukan produk, banyak hal yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah :

Bentuk atau desain, Teknologi, Kegunaan atau fungsi, Kenyamanan, Nilai, Kualitas, Pengemasan, Nama produk atau merk, Asesori, Garansi.

Dengan mempertimbangkan beberapaa data di atas ketika menentukan produk yang akan dipasarkan, maka diharapkan produk tersebut akan benar-benar matang dan siap jual, serta memiliki lebih banyak keunggulan.

2. PriceYang kedua dalam Marketing Mix adalah menentukan harga. Dalam menentukan harga suatu produk untuk dijual perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya adalah :

Peluncuran, Penetrasi, Psikologi, Biaya tambahan, Harga umpan.

3. PromotionKemudian yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah promotion atau promosi penjualan. Strategi promosi dalam pengertian marketing mix meliputi beberapa hal, yaitu :

Penawaran khusus, Iklan, Ujicoba, Surat langsung, Poster dan selebaran, Hadiah atau bonus, Persaingan, Patungan atau kerjasama.

Promosi tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau asal gencar saja, namun perlu benar-benar dipertimbangkan. Berbagai cara atau strategi promosi ini bisa digunakan untuk lebih mengenalkan produk kepada para konsumen. Selain itu juga untuk menciptakan kesadaran pada para konsumen bahwa produk kita itu ada.

4. PlacePlace, tempat, atau lokasi dalam Marketing Mix adalah juga sebuah faktor lain yang menentukan dalam pengertian marketing mix. Tempat in meliputi beberapa poin, yaitu :

Pengecer, Grosir, Pesanan melalui surat, Internet, Penjualan langsung, Perseorangan, Berbagai saluran lain.

Dengan benar-benar mempertimbangkan tempat, diharapkan penjualan akan lebih tepat sasaran dan tidak akan banyak membuang tenaga, waktu, dan biaya yang tidak perlu.

5. PeoplePeople atau dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor penting dalam pengertian marketing mix ini. Di sini orang atau SDM meliputi :

Karyawan atau pekerja, Manajemen, Budaya atau kultur, Layanan pelanggan atau Customer service.

Dengan memiliki SDM yang sangat unggul, maka tentu akan sangat menunjang dalam pekerjaan dan dapat memberikan hasil yang maksimal terutama bagi konsumen. Kesan pertama yang didapatkan oleh seorang konsumen terhadap SDM sebuah produk ataupun jasa akan sangat berarti. Kesan pertama yang baik akan membuat konsumen kembali membeli produk kita. Sebaliknya kesan yang buruk akan membuat pelanggan yang pertama kali datang tidak akan kembali untuk kedua kalinya.

6. Process

Dalam sebuah industri, terutama industri yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan, maka proses adalah faktor yang lebih dominan. Dalam pengertian marketing mix, proses ini meliputi hal tentang bagaimana melayani pelanggan dengan sempurna tanpa membedakan gender.

“Melayani dengan baik” tidaklah cukup, proses melayani terkait dengan Marketing Mix adalah harus dilakukan dengan sempurna. Jangan melewatkan sedikitpun celah untuk kesalahan, walaupun manusia adalah tempatnya kesalahan. Di sini sebuah peroses akan dimulai dari saat pelanggan melakukan kontak pertama dengan produk atau jasa kita, hingga semua hal selesai dilakukan dan konsumen merasa puas.

7. Physical EvidenceBukti fisik adalah faktor terakhir yang perlu diperhatikan pada pengertian marketing mix atau pengertian bauran pemasaran. Bukti fisik ini bisa diartikan juga dengan “keadaan sekitar” atau “suasana”. Dalam hal ini meliputi beberapa hal penting, misalnya :

Cerdas, Letih, Antar muka, Nyaman, Fasilitas.

Keadaan lingkungan sekitar tentunya sangat penting untuk diperhatikan juga. Misalnya apakah keadaannya terang atau gelap, bersih atau kotor, wangi atau berbau, moderen atau kuno, terbuka atau tertutup, dan lain sebagainya. Selain itu juga kondisi manusianya perlu diperhatikan. Apakah senang atau sedih, ceria atau romantis, dan lain-lain.

Marketing Mix Adalah - Pengembangan Pengertian Marketing Mix 

Itulah Marketing Mix yang mungkin sekarang ini banyak digunakan dalam dunia komunikasi pemasaran terpadu, baik pemasaran produk ataupun pemasaran jasa. strategi bauran pemasaran ini tentunya masih bisa dikembangkan dengan berbagai hal yang lebih mendetail. Namun bisa dipastikan jika hal-hal mengenai definisi marketing mix di atas diperhatikan, maka tentunya akan lebih meningkatkan penjualan produk dan jasa kita secara kualitas maupun kuantitas. --Marketing Mix Adalah - Pengertian Marketing Mix--

Incoming search terms :definisi marketing mix, jurnal marketing mix, makalah marketing mix, strategi marketing mix, marketing mix, bauran pemasaran, strategi bauran pemasaran, jurnal bauran pemasaran, marketing strategy, pengertian marketing mix

Yang Menarik Lainnya:

Pengertian Marketing Mix Adalah...

ShareThisDeliciousDiggLinkedInStumbleUponTechnoratiDiigoEmail

Labels: Marketing

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Terpopuler

Pengertian Marketing Mix Adalah... Pengertian Mail Merge Adalah... Pengertian Listrik Adalah... Pengertian Mailing List, Mailing List Adalah... Pengertian Newsgroup, Newsgroup Adalah... Pengertian Good Governance, Good Corporate Governance Adalah... Pengertian ERP, ERP Adalah... Pengertian Arus Listrik Adalah... Cara Membuat Milis, Mailing List Adalah... Pengertian Wireline, Wireline Adalah...

Arsip Blog

Topik

Informatika Kesehatan Lain-lain Listrik Sosial Internasional Kemasyarakatan Marketing

Google+

Pengunjung

133,247

Custom Search

Manfaat Dan Khasiat

Manfaat Ketepeng Cina dan Resep Pengobatan Tradisional - Manfaat Ketepeng Cina dan Resep Pengobatan Tradisional. *Manfaat Ketepeng Cina dan Resep Pengobatan Tradisional*. Ketepeng Cina merupakan salah

Kumpulan Sejarah

Sejarah Perkembangan Komputer Lengkap - Sejarah Komputer Lengkap - Perkembangan Komputer Lengkap *Sejarah Komputer Lengkap*. Komputer adalah peralatan bantu elektronik yang sudah

Info Scanner

Jenis-jenis Scanner dan Macam-macam Scanner - Jenis-jenis Scanner dan Macam-macam Scanner *Jenis-jenis Scanner* dan *Macam-macam Scanner*. Pada awalnya jenis-jenis scanner tidaklah banyak, malah

satu jenis ... sangat umum digu... bisa d... Simple template. Template images by Ollustrator. Powered by Blogger.

ShareThis Copy and Paste

- See more at: http://pengertianx.blogspot.com/2013/04/definisi-pengertian-marketing-mix.html#sthash.NF4F8cPc.dpuf

my blog my blog vandhu

Kamis, 03 Maret 2011

PRINSIP PRINSIP MARKETING MIX

A. PENGERTIAN MARKETING MIXMarketing mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Bberdasarkan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan, baik melalui proses komputerisasi maupun data yang dikoleksi berdasarkan langganan, agar proses penjualan berjalan lancar.Dengan perkataan lain marketing mix adalah merupakan variabek-variabel yang dipergunakan oleh setiap perusahaan, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Jadi marketing mix itu sendiri terdiri atas himpunan variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mmempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya..Menurut pendapat D.W. Foster,, Bahwa marketing MIX adalah suatu istilah yang menggambarkan seluru unsur pemasaran dan paktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan badan usaha, Minsalnya laba, penghasilan, harta yang ditanam, omzet penjualan, dan bagian pasar yang ingin direbut..komponen-komponen marketing mix tersebut adalah cap dagang, jenis barang, pembungkus, dan pelayanan. Komponen-komponen lainnya adalah penjualan, pesdian pengawasan, pengangkutan, saluran distribusi, dan sebagainya..Kegunaan marketing mix bagi perusahan adalah dapat membuat perencanaan dibawah suatu garis kebijaksanaan. dalam hal ini perusahaan tidak ketinggalan dalam menentukan kebijaksanaan dalam persaingan untuk menguasai pasar. Adapun mempaat untuk mempelajari marketing mix adalah untuk mengarahkan kombinasi mana saja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membuat program.B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARKETING MIX1. Faktor produk2. Faktor penjualan3. Faktor pendistribusikan

Marketing-Mix dalam Internet MarketingDalam pemasaran konvensional (real business) terdapat 4 (empat) prinsip dasar yang yang terdiri dari 4P, yaitu : Product, Price (harga), Place (tempat dan distribusi), dan Promotion. Metode ini dikenal sebagai Marketing Mix.

Jika Anda ingin sukses dalam menjual sebuah produk, baik barang maupun jasa, maka:1. Anda harus memiliki produk yang bagus, berkualitas. Dan sesuai dengan kebutuhan target pelanggan Anda.2. Anda harus menjual produk dengan harga yang tepat, tidak selalu harus murah, tetapi sesuai dengan kualitas produk Anda. Sehingga pembeli tidak akan kecewa.3. Anda harus memiliki lokasi penjualan yang strategis dan mudah dikunjungi. Selain itu memudahkan dalam pengiriman atau distribusi barang dan jasa yang dijual.4. Anda harus aktif beriklan, berpromosi agar produk Anda dikenal oleh masyarakat.Begitu juga hal yang sama berlaku di bisnis online. Dalam dunia Internet Marketing, prinsip dasar 4P dari Marketing-Mix tersebut menjadi dasar dari sukses atau tidaknya Anda di bisnis online.1. Product. Produk dalam dunia bisnis online bisa berarti isi tulisan (content) Anda di web. Ya, Anda harus bisa menulis dengan tepat. Enak dibaca oleh pengunjung website Anda, tetapi juga harus memudahkan mesin pencari (search engine) seperti google, yahoo, atau MSN menemukan website Anda.2. Price. Ya, pesaing Anda di Internet tidak hanya orang Indonesia aja, Bro! Tetapi seluruh penjuru dunia. Banyak orang menggunakan internet sebagai sarana untuk membandingkan harga, jika mereka ingin membeli mobil atau handphone, misalnya. Jadi, jika Anda menjual produk secara online, maka pastikan harga yang Anda tawarkan tepat.3. Place. Disini berarti website Anda. Yes, kantor Anda di bisnis online adalah sebuah website. Sehingga, jika Anda ingin pengguna internet mengunjungi kantor (baca : website) Anda, maka buatlah website yang mudah diakses, mudah dibaca, dan tentu saja menarik.4. Promotion. Dalam Internet Marketing, hal yang paling penting adalah membuat website kita terkenal dan ramai dikunjungi. Ingat, ada banyak ribuan bahkan mungkin jutaan website, yang bisa saja memiliki produk atau content yang sama dengan website Anda. Jika Anda tidak mengetahui cara pemasaran yang tepat, maka website Anda hanya akan menjadi debu di lauta

Kumpulan Bahan Ajar Blog Ini Dipersembahkan Untuk Pengembangan Pendidikan Di Indonesia Demi Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Daya Saing Generasi Penerus Bangsa Di Era Global

o Home o Kampus UM o FE-UM o Blog Dosen UM o Blog Alumni UM o Karya Ilmiah UM o E-Jurnal UM o SIAKAD UM

MAZIATUL CHURIYAH, S.Pd, M.M

Dilahirkan di :Malang tanggal 18 Februari 1976

Latar Belakang Pendidikan :TK Aisiyah Bustanul Athfal, SDN Mergosono II Malang, MTsN Malang 1, MAN 3 Malang, S1 IKIP Malang,S2 Universitas Brawijaya

Kegiatan sehari-hari selain sebagai ibu rumah tangga juga pengajar di Universitas Negeri Malang tepatnya di Fakultas Ekonomi Aktif sebagai peneliti, penulis dan anggota penyunting Majalah Komunikasi

Email:[email protected] [email protected]

JADWAL MENGAJAR SAYA

Dikarenakan saya sedang studi S3 maka tidak ada jam mengajar di FE UM maka bagi mahasiswa yang mau bimbingan SKRIPSI diharap konfirmasi terlebih dahulu waktu dan tempatnya.

Archives

►   2013 (1)

►   2011 (8)

▼   2010 (13) o ►   Oktober (3) o ►   Agustus (1) o ►   Mei (1) o ►   April (5) o ▼   Maret (3)

AMBIGUITAS PERAN (Role Ambiguity)

KONFLIK PERAN (Role conflict ) Strategi Bersaing

►   2009 (14)

Ikutlah di blog saya

Isi Buku Tamu dan Chat

<a href="http://www5.shoutmix.com/?maziatul">View shoutbox</a>

Anda Adalah Pengunjung ke

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: DANNY AJAR BASKORO

Selasa, 23 Maret 2010

Strategi Bersaing

Pokok perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas meliputi, kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri atau industri-industri dalam mana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi-strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan

Porter (1980) menyebutkan bahwa suatu perusahaan akan mempunyai keunggulan bersaing apabila perusahaan itu dalam kondisi yang menguntungkan dari lima faktor persaingan pokok, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok (suppliers), serta persaingan di antara para pesaing yang ada.Lima kekuatan persaingan diatas mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu

industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan "pesaing" bagi perusahaan-perusahaan dalam industri dan dapat lebih atau kurang menonjol tergantung pada situasi tertentu. Kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri, dan kekuatan, atau kekuatan-kekuatan yang paling besar akan menentukan serta menjadi sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. Dengan demikian analisis terhadap lima faktor penentu keberhasilan industri perlu dilakukan jika suatu perusahaan ingin bersaing dalam pasar yang kompetitif. Oleh karena itu Porter (1980) memberikan suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang disebut sebagai Strategi Generik yang terdiri dari keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi dan fokus. Menerapkan salah satu diantaranya dengan berhasil menuntut sumberdaya dan keterampilan yang berbeda. Strategi generik juga membutuhkan penataan organisasi, prosedur pengendalian dan system insentif yang berbada. Untuk itu untuk mencapai sukses dalam penerapan salah satu strategi tersebut diperlukan komitmen yang tangguh.Porter berpendapat bahwa strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan ofensif atau defensif guna menciptakan posisi yang aman (defendable position) terhadap kelima kekuatan persaingan yang disebutkan diatas.Menurut Hunger & wheelen (2001), strategi bersaing sering juga disebut dengan strategi bisnis dimana berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementesi yang baik. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, arena fundamental di mana persaingan belangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. (Porter, 1980).Strategi bersaing mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk membuat suatu industri menjadi lebih baik atau kurang menarik. Pada waktu yang sama, suatu perusaahaan dapat memperbaiki atau merusak posisinya sendiri dalam industri melalui pilihan strateginya. Oleh karena itu, strategi bersaing bukan hanya merupakan tanggapan terhadap lingkungan melainkan juga upaya membentuk lingkungan tersebut sesuai dengan keinginan perusahaan. (Porter, 1980).

Faktor-Faktor Kekuatan Bersaing

Penelitian yang di lakukan oleh Vickery et.at. (1997), mengacu pada strategi bersaing manufaktur, terdapat empat faktor kekuatan bersaing pada industri mebel antara lain, pengiriman (delivery), nilai (value), fleksibilitas (flexibility), dan inovasi (innovation). Keempat variabel tersebut dijabarkan menjadi 10 variabel manifes antara lain:1. Fleksibilitas Produk yaitu kemampuan untuk menangani kesulitan, permintaan yang tidak standar dan memproduksi produk dengan beragam bentuk, pilihan, ukuran / warna.2. Fleksibilitas Volume yaitu kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas dengan cepat seperti menambah atau mengurangi produksi dalam rangka merespon perubahan permintaan pelanggan.3. Fleksibilitas Proses yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya yang rendah, juga perubahan produk yang bervariasi dapat dilakukan dengan mudah.4. Biaya Produk Rendah yaitu kemampuan untuk rneminimasi biaya produksi total.5. Pengenalan Produk Baru yaitu kemampuan untuk mengenalkan peningkatan/variasi produk baru secara cepat.6. Kecepatan Pengiriman yaitu kemampuan untuk mengurangi waktu antara waktu order

dengan waktu sampai pada konsumen7. Ketergantungan Pengiriman yaitu kemampuan untuk memastikan jumlah pesanan dan mengantisipasi waktu kedatangan pesanan.8. Kualitas (Kesesuaian) yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan performansi standar.9. Reliabilitas Produk yaitu kemampuan untuk memaksimalkan waktu kerusakan produk.10. Kualitas Design / Inovasi Design yaitu kemampuan untuk menyediakan produk dengan bentuk, model dan karakteristik yang merupakan keunggulan bersaing.

DAFTAR PUSTAKAHunger, J. D. and Wheelen, T. L,. 2001. Strategic Management.1996. Fiveth Editions. Addison-Wesley Publishing Company, Inc. Agung J. (penterjemah).2001. Manajemen Strategis. Andi.Yogyakarta.

A. LATAR BELAKANG Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan di bidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayan kesehatan, salah satunya adalah Apotek.

3. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan tema yang kami pilih, maka kami dapat menjelaskan pokok yang akan kami bahas, yaitu : 1. Bagaimana langkah-langkah berbisnis dalam bidang Apotek 2. Persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum menjalankan bisnis Apotek

4. C. MULAI BERBISNISMulai Berbisnis Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mulai berbisnis Pilihlah lokasi yang strategisApotek antara lain : Galilah pengetahuan dan pemahaman anda terhadap berbagai jenis obat Memahami dengan baik khasiat obat yang andayang beredar di pasaran jual untuk menghindari adanya efek samping ataupun kesalah pemilihan Mencari seorang Apoteker sebagai penanggung jawabobat Apotek yang Menjalin kerjasama dengan produsen farmasi untukanda miliki memudahkan mendapatkan obat-obatan tertentu dan kemudahan sistem pembayarannya.

Adanya pesaing dalam satu5. D. HAMBATAN BISNIS lokasi yang Jenis obat-obatan sangatlah beragam, kurangberdekatan lengkapnya ragam obat yang tersedia menyebabkan pembeli enggan berbelanja ke Apotek anda dengan anggapan ketersediaan obat di Apotek Munculnya isu banyak beredar obat palsu dapatanda kurang lengkap mempengaruhi kepercayaan masyarakat untuk membeli obat di Apotek baru, mereka cenderung lebih memilih membeli obat di Apotek besar yang sudah memiliki nama

Tatalah tampilan Apotek6. E. STRATEGI BISNIS yang baik, rapi dan bersih, disertai display obat-obatan yang lengkap dan menarik Buatlah stok jenis obat di Apotek anda dengan lengkap dan bervariasi, baik untuk jenis obat-obatan yang sudah familiar dilingkungan masyarakat ataupun produk obat terbaru yang memiliki khasiat lebih baik Buatlah program promosi yang menarik dan buatlah spanduk promosi di depan Apotek anda Jelilah terhadap tanggal kadaluarsa setiap jenis obat yang dijual di Apotek anda, dengan melakukan pengecekan tanggal kadaluarsa setiap jenis obat yang masuk ke Apotek anda Pelayanan yang baik kepada setiap pengunjung yang dating termasuk petugas yang melayani pembeli dibekali pengetahuan yang cukup mengenai obat-obatan yang ada sehingga pembeli pun puas

7. Melayani kebutuhan dasarF. KEUNGGULAN DAN RESIKOKeunggulan : masyarakat akan Tingkat persaingan relatif lebih kecilkesehatan Hanya memutar barang dari pihak lain (tidak cash)

8. G. Biaya operasional cukup besar, karenaRESIKO memerlukan tempat yang layak dan melibatkan paraprofesional yang perlu di gaji dengan layak (Apoteker dan Asisten Obat memiliki waktu kadaluarsa. BilaApoteker) tidak cukup ahli dalam mengelola obat, maka bisa terjadi banyak obat yang tidak bisa dijual lagi karena telah kadaluarsa

9. H. Kesadaran masyarakat akan kesehatan yangPOTENSI BISNIS semakin tinggi Naiknya angka kesakitan, terutama berekmbangnya penyakit-penyakit degeneratif (seperti diabetes, hipertensi, jantung, liver, ginjal, kanker, asa m urat) yang memerlukan pengobatan jangka panjang Kesadaran masyarakat untuk membeli obat yang aman dan berijin resmi Deregulasi perijinan apotek yang makin dipermudah Apotek boleh menjual produk-produk lain non obat, seperti kosmetika dan makanan

Menggunakan jasa konsultan Mendirikan Sendiri Mengikuti franchise tertentu10. I. MERANCANG USAHA APOTEK

11. J. MODAL YANG DIPERLUKAN1. Tipe kecil, yaitu apotek yang hanya menyediakan obat-obat dalam macam atau jumlah yang sedikit saja. Modal awal yang diperlukan (selain bangunan/ruangan)berkisar 30-50 juta.

12. 2. Tipe sedang, yaitu apotek yang secara lebih lengkap menyediakan obat/produk dalam macam dan jumlah yang lebih banyak. Modal yang diperlikan berkisar 50-150 juta.

13. 3. Tipe besar, yaitu apotek yang secara lebih lengkap menyediakan obat/produk dalam jumlah yang cukup. Modal diatas 150 juta

14. . . . .S E L E S A I . . . .

TUDI KELAYAKAN DAN BISNIS PLAN APOTEK

Sebelum suatu Apotek berdiri, perlu dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu

untuk menganalisa apakah lokasi Apotek cukup layak atau mampu bertahan dan

memberi keuntungan secara bisnis yang baik.

Dalam hal pemilihan lokasi apotek baru hendaknya mempertimbangkan keadaan

sekitar, misalnya adanya sarana kesehatan baik rumah sakit, praktek dokter, mantri

(desa), bidan, klinik, puskesmas, dll. Selain itu hendaknya dipilih daerah yang dekat

dengan pusat keramaian seperti pasar atau terminal dan juga pemukiman penduduk.

Diharapkan dengan lokasi yang strategis, apotek dapat berkembang dengan baik.

Setelah menetapkan lokasi, segera tentukan segmen pasar yang akan ditembak.

Dari segmen pasar ini, kita dapat segera merancang prospek apotek seperti apa.

A.     Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan antara lain :

11.      Product

Apotek merupakan bidang usaha yang menghasilkan produk dan jasa yang saling

terkait. Apotek berusaha menyediakan produk yang terjamin kualitasnya selain juga

memberikan pelayanan berupa konseling dan informasi mengenai obat dan perbekalan

farmasi lainnya kepada masyarakat. Dalam usaha menyediakan produk, perlu

dipertimbangkan kebutuhan masyarakat sekitar yang didasarkan pada pola penyakit

yang terjadi, musim yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit, iklan yang

sedang marak atau juga kebutuhan masyarakat pada waktu- waktu tertentu.

Ada beberapa type pembayaran barang yang telah kita order, yaitu COD (Cash On

Delivery) artinya barang dating kita bayar, Kredit selama 21 hari atau 1 bulan, dan

barang laku baru kita bayar (Konsinyasi).

Ada beberapa tips yang bisa saya berikan dalam perencanaan pengadaan barang ini :

1.       Untuk barang OTC (Over The Counter) atau obat-obatan bebas/bebas terbatas, lakukan pengadaan sesuai kebutuhan pasar yang bisa kita ketahui dengan jalan-jalan melakukan survey ditoko-toko atau apotek-apotek terdekat. Sekalian kita melakukan survey harga. 2.       Lakukan pembelian masing-masing 1 box (sediaan tablet) OTC yang kita yakin fast moving (laku cepat) dan masing-masing 3 flas / botol (untuk sediaan syrup) 3.       Lakukan kerjasama dengan apotek lain untuk pengadaan obat-obat keras (label merah K) yang relative mahal. Jadi kita bisa nempil (beli dalam jumlah sedikit) hanya beberapa strip obat. Contoh obat-obatan yang kita beli dengan cara nempil ini misalnya Nizoral, glucophage, binotal dan obat lain juga bisa. Dengan melakukan kerja sama (biasa disebut Up, kita akan mendapatkan potongan sekitar 5%). Memang keuntungan kita lebih sedikit dibandingkan dengan beli langsung ke Distributor / Sub Distributor, akan tetapi resiko tidak laku lebih sedikit. Setelah Apotek berjalan kira-kira 1-3 bulan kita dapat memetakan obat-obat mana yang laku sehingga kita bisa beli per box langsung ke distributor atau subdistributor. 4.       Jika anda telah bekerja sama dengan Dokter praktek, pastikan obat-obat apa saja yang dibutuhkan oleh dokter tersebut. Pesan sesuai kebutuhan dokter tersebut, dan minta jaminan bahwa dokter akan meresepkan obat yang telah kita sediakan. 5.       Jangan terkecoh oleh tawaran para Rep / Detailer obat yang menawarkan diskon besar, informasi tentang harga naik dan kekosongan barang sehingga membuat anda order dalam jumlah banyak. 6.       Untuk mendapatkan diskon yang lebih banyak, order obat ke subdistributor (misalnya : SBSL, GHL, DJS, MAS, MAP, SMA). Kerugiannya, proses retur barang lebih lama dan ada beberapa yang diragukan keasliannya. Jika anda sudah lama malang melintang di dunia Apotek, anda akan tahu subdis mana yang konsisten dengan kualitas barangnya. 7.       Untuk mendapatkan segala promo tentang produk (misalkan banner, tanggalan, tukar guntingan kupon, dll) dan keterjaminan kualitas barang, silahkan order ke distributor (misalnya AMS, BSP, Penta Valent, MPI, Dos Ni Roha, KF, HUFA)

2. Price

Apotek berusaha memberikan harga yang wajar dan terjangkau oleh masyarakat.

Harga ini sangat berperan dalam menarik minat masyarakat untuk membeli obat di

apotek. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan harga di Apotek antara

lain : tingkat ekonomi masyarakat, harga pembelian obat, beban usaha apotek, harga

obat di tempat lain.

Keuntungan rata-rata setiap apotek berkisar 10-20%, untuk obat OTC biasanya 10-15%,

dan obat keras rata-rata 20%. Akan tetapi ada juga yang lebih dari itu, dan ada pula

yang kurang.

Ada beberapa tips yang dapat saya berikan :

Berikan harga yang berbeda untuk eceran dan pembelian dalam jumlah banyak (untuk obat OTC ataupun jika apotek melayani pembelian obat untuk Mantri, Bidan atau Dokter di daerah terpencil

 Jangan melayani pembelian dengan pembayaran tempo / hutang. Berikan hutang pada orang yang sudah terpercaya tepat waktu dalam pembayaran. Lebih baik mengambil untung 7% (pembelian dalam jumlah besar) asalkan cash.

Berikan harga yang berbeda untuk pelayanan resep. Ada tambahan uang jasa resep dan uang racikan.

Berikan harga yang sama untuk setiap konseling yang anda berikan, karena hal ini dapat menjadikan promo yang baik untuk masyarakat.

3.Promotion

Promosi merupakan cara untuk memperkenalkan apotek kepada masyarakat. Karena

apotek yang baru berdiri, maka keberadaan Apotek belum diketahui banyak orang.

Sehingga promosi diperlukan agar masyarakat mengetahui keberadaan apotek. Cara-

cara yang ditempuh Apotek dalam melakukan promosi antara lain : membuat papan

nama apotek, membuat leaf leat dengan mengusung tema kesehatan, dll.

Ada 2 papan nama yang diperlukan untuk promosi apotek, satu papan berukuran

sekitar 70 cmx 50 cm yang berisi (nama apotek, alamat, telp dan jam buka apotek: nama

apoteker, no SIPA dan SIA). Papan nama yang lain ditaruh di luar apotek sebagai sarana

promosi ke masyarakat. Papan nama yang diluar ini berkaitan dengan pajak reklame

yang harus kita bayar ke pemerintah daerah. Untuk mengakali hal ini (agar kita tidak

bayar pajak malah terima duit, tetapi tetap ada sarana promosi di luar) adalah dengan

melakukan kerja sama dengan distributor-distributor tertentu yang menyediakan

banner produk mereka tapi juga ada nama apotek kita. Distributor yang sering

memberikan penawaran banner ini adalah HUFA (Hufagrip, Hufalysin), KALBE

(Hemaviton, Fatigon), BSP (Sanaflu). Selama saya mengelola Apotek selalu ada tawaran

kerja sama seperti itu bergantian. Kompensasinya, biasanya kita menerima uang kurang

lebih Rp 50.000,- tiap bulan selama 3 bulan berturut-turut.

5.Personel

Sumber daya manusia merupakan salah satu modal penting dalam pengelolaan apotek.

Pemilihan SDM yang ramah, tanggap dan ahli dibidangnya serta bertanggung jawab

dapat mendukung keberhasilan apotek. Penentuan jumlah tenaga yang dibutuhkan,

dilakukan dengan mempertimbangkan anggaran serta kemampuan dalam memberikan

pelayanan.

6. Performance

Penampilan fisik suatu apotek mempunyai peran yang cukup besar untuk menimbulkan

kesan bagi masyarakat dan untuk menarik minat masyarakat untuk masuk dan membeli

kebutuhan perbekalan kefarmasian. Oleh karena itu Apotek berusaha untuk

menampilkan performance yang menarik bagi masyarakat, antara lain dengan : Ruang

tunggu yang nyaman, tempat pelayanan yang nyaman, desain penataan obat yang

menarik pasien, kebersihan yang terjaga, penerangan yang cukup, adanya fasilitas

penunjang, seperti televisi dan koran / majalah.

B. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi berbagai

peluang-peluang (opportunities) dan ancaman- ancaman (threats) dan elemen internal

untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan

(weaknesses).

1.       Kekuatan-kekuatan (Strength)

2.       Kelemahan-kelemahan (Weaknesses)

3. Peluang-peluang (Opportunities)

4. Ancaman-ancaman (Threats)

C.      BANGUNAN

Bangunan Apotek terdiri dari beberapa bagian antara lain :

1.       Ruang tunggu 2.       Ruang pelayanan yakni tempat penerimaan resep, pembayaran, penyerahan obat dan konseling 3.       Ruang peracikan dan penyimpanan obat 4.       Tempat pencucian alat (wastafel) 5.       Toilet

Kelengkapan Bangunan

1. Sumber air bersih

2. Penerangan yang cukup

3. Alat pemadam kebakaran

4. Ventilasi bangunan yang baik

5. Sanitasi lingkungan yang baik

Perlengkapan dan Peralatan Apotek

1. Perlengkapan dan alat untuk perbekalan farmasi, terdiri dari Lemari kaca untuk

obat-obat OTC dan komoditas lainnya, Lemari kayu untuk menyimpan obat,

Lemari khusus tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika, Lemari

pendingin

2. Perlengkapan kegiatan administrasi dan pelayanan, antar lain : Tempat

penerimaan resep dan pembayaran, Tempat penyerahan obat dan KIE, meja

kursi untuk kegiatan administrasi, tempat penyimpanan arsip-arsip dan buku-

buku penunjang, tempat penyimpanan persediaan peralatan apotek, telepon

3. Perlengkapan dan alat peracikan, antara lain : Meja dan kursi peracikan,

timbangan dan anak timbangan, Mortir dan stamper, Saringan, sudip dan kuas

4. Wadah pengemas dan pembungkus, antar lain : Etiket, Kertas perkamen, Plastik

pengemas dan pembungkus

5. Alat administrasi, antara lain Blanko surat pesanan obat, narkotika dan

psikotropika

Blanko salinan resep, Blanko kuitansi, Blanko kartu stok obat, Form laporan

penggunaan narkotika, psikotropika dan obat generic, Buku-buku administrasi

(buku pembelian, buku penerimaan obat, buku pembukuan keuangan, buku

pencatatan narkotika dan psikotropika)

6. Fasilitas penunjang, antara lain Kursi untuk ruang tunggu, Televisi dan radio,

Kipas angin

7. Buku-buku penunjang, antara lain Farmakope Indonesia Edisi IV, Buku

peraturan perundang- undangan tentang apotek , ISO dan MIMS

Denah Apotek

Peranan dan Fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA)

Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya:

a. Membuat visi dan misi.

b. Membuat strategi, tujuan, sasaran, dan program kerja.

c. Membuat dan menetapkan peraturan atau Standar Prosedur Operasional (SPO)

pada setiap fungsi kegiatan di apotek.

d. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja pada setiap

fungsi kegiatan di apotek.

e. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil kinerja operasional

dan kinerja keuangan apotek.

Wewenang dan tanggung jawab APA diantaranya:

a. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan

b. Menentukan sistem atau peraturan yang akan digunakan

c. Mengawasi pelaksanaan SPO dan program kerja

d. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang diperoleh.

- Kompetensi Apoteker

Kompetensi adalah kemampuan manusia yang merupakan sejumlah karakteristik,

baik berupa bakat, motif, sikap, keterampilan, pengetahuan, perilaku yang membuat seorang

pegawai berhasil dalam pekerjaannya. Dengan kata lain, yang dapat membedakan pegawai

yang memiliki kinerja rata-rata dengan pegawai yang memiliki kinerja unggul (kinerja

lebih baik) dengan secara efektif membantu dan membedakan kinerja dalam melakukan

pekerjaan sehari-hari.

Dari kompetensi serta peraturan perundang-undangan yang telah disebutkan

sebelumnya, Apoteker di apotek memiliki 3 (tiga) peranan, terutama yang berkaitan

langsung dengan pasien, yaitu sebagai profesional, manager, dan retailer.

A. Peranan Apoteker Sebagai Profesional

Apoteker memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan

kefarmasian yang bermutu dan efisien yang berasaskan pharmaceutical care di apotek.

Adapun standar pelayanan kefarmasian di apotek telah diatur melalui Surat Keputusan

Menter i Kesehatan Republ ik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/I X/2004.

Tujuan dari standar pelayanan ini adalah:

1. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.

2. Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.

3. Pedoman dalam pengawasan praktek Apoteker.

4. Pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan farmasi di apotek.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1027/Menkes/SK/IX/2004, terutama pada BAB III, bahwa pelayanan kefarmasian

meliputi:

1. Pelayanan Resep

a. Skrining Resep

Apoteker melakukan skrining resep meliputi:

1) Persyaratan Administratif :

- Nama, SIP dan alamat dokter

- Tanggal penulisan resep

- Tanda tangan/paraf dokter penulis resep

- Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien

- Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang minta

- Cara pemakaian yang jelas

- Informasi lainnya

2) Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,

inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.

3) Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,

durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya

dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan

pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan

persetujuan setelah pemberitahuan.

b. Penyiapan obat

1) Peracikan

Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan

memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus

dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat

serta penulisan etiket yang benar.

2 ) E t i k e t

Etiket harus jelas dan dapat dibaca.

3) Kemasan Obat yang Diserahkan

Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga

terjaga kualitasnya.

4) Penyerahan Obat

Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap

kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker

disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.

5) Informasi Obat

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah

dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada

pasien sekurang-kurangnya meliputi: dosis, efek farmakologi, cara pemakaian

obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta

makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.

6) Konseling

Apoteker harus memberikan konseling mengenai sediaan farmasi,

pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat

memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya

penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau perbekalan

kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular,

diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya apoteker harus memberikan

konseling secara berkelanjutan.

7) Monitoring Penggunaan Obat

Setelah penyerahan obat kepada pasien, Apoteker harus melaksanakan

pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti

kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.

2. Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Apoteker harus memberikan edukasi apabila

masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan dengan

memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam

promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain

dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lain.

3. Pelayanan Residensial (Home Care)

Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian

yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien

dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini Apoteker harus

membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record).

B. Peranan Apoteker Sebagai Manager

Manajemen secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian, terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen adalah untuk :

1. Mencapai tujuan.

2. Menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

3. Mencapai efisiensi dan efektivitas.

Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen adalah

efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan dengan benar, merupakan konsep matematika, atau merupakan

perhitungan ratio antara keluaran (output) dan masukan (input). Seorang manajer

dikatakan efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil,

produktivitas, performance) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin

dan waktu) yang digunakan.

Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan

yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer yang efektif adalah

manajer yang dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang

tepat untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1027/Menkes/SK/IX/2004, pada BAB II, bahwa pengelolaan sumber daya di apotek

meliputi:

1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang

Apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, Apoteker senantiasa harus

memiliki kemampuan:

a. Menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik.

b. Mengambil keputusan yang tepat.

c. Mampu berkomunikasi antar profesi.

d. Menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner.

e. Kemampuan mengelola SDM secara efektif.

f. Selalu belajar sepanjang karier.

g. Membantu memberi pendidikan.

h. Memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Apoteker di apotek berperan dalam mengelola dan menjamin bahwa:

a. Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat.

b. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek.

c. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat.

d. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas

pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan

integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan obat.

e. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh Apoteker untuk

memperoleh informasi dan konseling.

f. Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan

pengerat dan serangga. Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk

lemari pendingin.

g. Apotek harus memiliki:

1) Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

2) Tempat untuk menyediakan informasi bagi pasien, termasuk penempatan

brosur/ materi informasi.

3) Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan

kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien.

4) Ruang racikan.

5) Tempat pencucian alat atau keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun

pasien.

6) Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan

obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu,

kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi

ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.

3. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan lainnya

Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan

sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku meliputi: perencanaan,

pengadaan, penyimpanan dan pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistim FIFO

(First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out).

a. Perencanaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu diperhatikan:

1) Pola penyakit

2) Kemampuan masyarakat

3) Budaya masyarakat

b. Pengadaan

Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan

farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

c. Penyimpanan

1) Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka

harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada

wadah.

2) Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.

3) Wadah sekurang kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan tanggal

kadaluarsa.

4) Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin

kestabilan bahan.

4. Administrasi

Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan

administrasi yang meliputi:

a. Administrasi Umum: pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan

dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Administrasi Pelayanan: pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan

pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.

C. Peranan Apoteker Sebagai Retailer

Apotek merupakan tempat pengabdian profesi kefarmasian. Namun tidak dapat

dipungkiri di sisi lain bahwa apotek adalah salah satu model badan usaha retail, yang tidak

jauh berbeda dengan badan usaha retail lainnya. Apotek sebagai badan usaha retail,

bertujuan untuk menjual komoditinya, dalam hal ini obat dan alat kesehatan, sebanyak-

banyaknya untuk mendapatkan profit. Profit memang bukanlah tujuan utama dan satu-

satunya dari tugas keprofesian apoteker, tetapi tanpa profit apotek sebagai badan usaha

retail tidak dapat bertahan.

Oleh karena itu, segala usaha untuk meningkatkan profit perlu dilaksanakan, di

antaranya mencapai kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan sumber profit. Oleh karena

itu, sebagai seorang retailer berkewajiban mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan

pelanggan, menstimulasi kebutuhan pelanggan agar menjadi permintaan, dan memenuhi

permintaan tersebut sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 992/Menkes/Per/X/1993, tentang Ketentuan dan

Tata Cara Pemberian Izin Apotek Menteri Kesehatan, pasal 6, dinyatakan bahwa :

1. Untuk mendapatkan izin Apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerjasama dengan

pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat,

perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik

sendiri atau milik pihak lain.

2. Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan

komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.

3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.

Berdasarkan peraturan tersebut, terutama ayat 2 dan 3, membuka peluang bagi apotek untuk

melakukan kegiatan usaha di luar sediaan farmasi. Oleh karena begitu besarnya peluang, dan

kelonggaran regulasi yang ada, apotek memiliki keleluasan dalam menjalankan perannya sebagai

salah satu badan usaha retail.

Oleh karena itu, Apoteker Pengelola Apotek seyogyanya menjalan peran memainkan

peranannya sebagai retailer, terutama bagi Apoteker Pengelola Apotek yang full management.

Kompetensi minimal mengenai marketing dan strateginya, akan menjadi nilai tambah bagi

Apoteker Pengelola Apotek, dalam memimpin suatu apotek. Pengaturan sarana dan prasarana

yang menunjang juga sangat menentukan keputusan pelanggan untuk membeli, seperti pajangan

yang menarik, layout apotek, merchandising, pelayanan yang hangat dan ramah, dan lain

sebagainya.

- Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai dengan Kompetensi Apoteker di Apotek menurut WHO (World Health Organization)

Kompetensi Apoteker menurut WHO dikenal dengan Eight Stars Pharmacist, yaitu:

1. Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi informasi

obat kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya.

2. Decision maker, artinya Apoteker mampu mengambil keputusan, tidak hanya mampu mengambil

keputusan dalam hal manajerial namun harus mampu mengambil keputusan terbaik terkait

dengan pelayanan kepada pasien, sebagai contoh ketika pasien tidak mampu membeli obat yang

ada dalam resep maka Apoteker dapat berkonsultasi dengan dokter atau pasien untuk

pemilihan obat dengan zat aktif yang sama namun harga lebih terjangkau..

3. Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak ekstern

(pasien atau customer) dan pihak intern (tenaga profesional kesehatan lainnya).

4. Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di apotek. Sebagai

seorang pemimpin, Apoteker merupakan orang yang terdepan di apotek, bertanggung

jawab dalam pengelolaan apotek mulai dari manajemen pengadaan, pelayanan,

administrasi, manajemen SDM serta bertanggung jawab penuh dalam kelangsungan

hidup apotek.

5. Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam hal pelayanan,

pengelolaan manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja dan administrasi keuangan.

Untuk itu Apoteker harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik, yaitu keahlian

dalam menjalankan prinsip-prinsip ilmu manajemen.

6. Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali ilmu pengetahuan,

senantiasa belajar, menambah pengetahuan dan keterampilannya serta mampu

mengembangkan kualitas diri.

7. Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing bagi stafnya, harus

mau meningkatkan kompetensinya, harus mau menekuni profesinya, tidak hanya

berperan sebagai orang yang tahu saja, tapi harus dapat melaksanakan profesinya

tersebut dengan baik.

8. Researcher, artinya Apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian guna

mengembangkan ilmu kefarmasiannya.

- Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan Kompetensi Apoteker

Indonesia di Apotek menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi

Indonesia)

Kompetensi Apoteker menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi

Indonesia) adalah:

A. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan pengelolaan

obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Pelayanan Obat dan Perbekalan kesehatan Lainnya

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu memberikan pelayanan obat/untuk

penderita secara profesional dengan jaminan bahwa obat yang diberikan kepada penderita

akan tepat, aman, dan efektif. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan obat bebas dan

pelayanan obat dengan resep dokter yang obatnya dibuat langsung oleh apotek.

C. Pelayanan Konsultasi, Informasi, dan Edukasi

Kompetensi yang diharapkan adalah apoteker mampu melaksanakan fungsi pelayanan

konsultasi, informasi dan edukasi yang berkaitan dengan obat dan perbekalan kesehatan lainnya

kepada penderita, tenaga kesehatan lain atau pihak lain yang membutuhkan.

Tujuan konsultasi obat terhadap pasien adalah (Siregar, 2004) :

a. Menciptakan hubungan yang baik dengan penderita sehingga mempermudah

proses pengobatan.

b. Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan mengenai sejarah pengobatan penderita.

c. Memberikan pendidikan pada penderita mengenai cara penggunaan obat yang benar.

d. Memberi dukungan dan keyakinan pada penderita mengenai proses pengobatan yang

dijalankan.

Edukasi dan konseling yang dilakukan Apoteker merupakan bagian dari

pharmaceutical care dengan tujuan untuk meningkatkan hasil terapi. Edukasi terhadap pasien

berhubungan dengan suatu tingkat dari perubahan perilaku pasien. Kegagalan pengobatan

dapat disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya edukasi yang

berkaitan dengan terapi sampai pada hambatan financial yang menghalangi pengadaan

obat. Tujuan edukasi obat adalah agar pasien akan mengetahui betul tentang obatnya,

meningkatkan kepatuhan pasien, pasien lebih teliti dalam menggunakan dan menyimpan

obat, pasien mengerti akan obat yang diresepkan dan akhirnya menghasilkan respon

pengobatan yang lebih baik.

D. Pencatatan dan Pelaporan

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan

pencatatan dan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apoteker bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan di apotek termasuk

pencatatan, administrasi pembelian, penjualan, pelaporan keuangan dan laporan

penggunaan narkotika/psikotropika (Kepmenkes RI No.

1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta,

2001).

E. Partisipasi Monitoring Obat

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi aktif dalam

program monitoring keamanan penggunaan obat. Apoteker berpartisipasi dalam

program monitoring obat terutama monitoring reaksi obat merugikan (ROM).

F. Partisipasi Promosi Kesehatan

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi secara aktif

dalam program kesehatan di masyarakat lingkungannya, terutama yang berkaitan dengan

obat.

G. Fungsi/Tugas Lain (terkait dengan pengelolaan keuangan, Sumber Daya Manusia)

Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan tugas dan fungsi

lain sebagai pimpinan di apotek, seperti pengelolaan keuangan yang salah satunya terkait

dengan target yang ingin dicapai apotek, dan sumber daya manusia yang bertujuan untuk

mendukung program yang dilaksanakan di apotek serta terlaksananya pelayanan yang

berkualitas terhadap pasien. Pengembangan apotek dapat dilakukan dengan tujuan

memperluas dunia usaha serta pelayanan kepada masyarakat.

Diposkan oleh Ilman Silanas, S.Farm.,Apt di Rabu, November 30, 2011 Reaksi: 

Peran farmasis telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam 20 tahun terakhir

dan berkembangnya ruang lingkup pelayanan kefarmasian. Dan saat ini dan masa mendatang

farmasis menghadapi tantangan untuk dapat memecahkan berbagai permasalahan dalam sistem

pelayanan kesehatan modern dan mengembangkannnya sesuai perkembangan sistem itu sendiri.

Peran farmasis yang digariskan oleh WHO yang dikenal dengan istilah “seven star pharmacist”

meliputi:

1. Care giver

Farmasis sebagai pemberi pelayanan dalam bentuk pelayanan kimia, analisis, teknis, sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam memberikan pelayanan, farmasis harus berinteraksi dengan pasien secara individu maupun kelompok. Farmasis harus mengintegrasikan pelayanannya pada system palayanan kesehatan secara berkesinambungan dan pelayanan farmasi yang dihasilkan harus bermutu tinggi. Farmasis harus memberikan pelayanan dan perhatian kepada sesama.

Mengembangkan sikap altruis dalam menjalankan profesi. Meningkatkan Quality of Life masyarakat. Mengedepankan aspek sosial daripada aspek bisnis dalam berprofesi.

2. Decision-maker

Farmasis harus dapat mengambil keputusan dengan bijak, tepat dan cepat.

Pengambilan keputusan memerlukan kemampuan untuk memahami persoalan dengan utuh,

menentukan keputusan di antara pilihan-pilihan, serta ketegasan setelah menetapkan keputusan. Di

tengah-tengah situasi genting, dengan banyak alternatif, farmasis harus dapat mengambil keputusan

dengan baik. Sebuah keputusan cerdas yang membawa semangat win-win solution.

3. Communicator

Farmasis mempunyai kedudukan penting dalam berhubungan dengan pasien maupun

profesi kesehatan lain, oleh karena itu harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang cukup

baik.Komunikasi yang baik harus mencakup perkataan yang jelas dan ringkas. Memberikan

konsultasi, informasi dan edukasi dengan cara yang bijak. Salah satu kemampuan komunikasi yang

penting adalah kemampuan mendengar. Mendengar untuk mengerti, mengerti kondisi pasien

sepenuhnya.

4. Leader

Farmasis diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan yang

diharapkan meliputi keberanian mengambil keputusan yang empati dan efektif, serta kemampuan

mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan. Kepemimpinan sangat berkaitan dengan

kesadaran akan arti diri, dan penetapan tujuan bersama. Bagaimana membawa kelompok yang

dipimpin untuk mencapai tujuan bersama.

5. Manager

Farmasis harus efektif dalam mengelola sumber daya (manusia, fisik, anggaran) dan informasi, juga

harus dapat dipimpin dan memimpin orang lain dalam tim kesehatan. Farmasis harus memiliki

kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola beragam sumber daya yang tersedia. Bagaimana

menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan potensinya. Bagaimana mengatur

perencanaan pengadaan inventaris. Bagaimana mengatur skala prioritas dalam pengaturan jadwal

kegiatan.

6. Life-long learner

Farmasis harus senang belajar sejak dari kuliah dan menjamin bahwa keahlian dan

ketrampilannya selalu baru (up-date) dalam melakukan praktek profesi. Farmasis juga harus

memperlajari cara belajar yang efektif. Farmasis harus senantiasa mengembangkan sikap mencari

ilmu sepanjang hayat. Mengikuti perkembangan ilmu kefarmasian. Meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan. Semangat untuk terus belajar seumur hidup. Bahwa ilmu yang bermanfaat adalah aset

yang abadi.

7. Teacher

Farmasis mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan melatih farmasis generasi

mendatang. Partisipasinya tidak hanya dalam berbagi ilmu pengetahuan baru satu sama lain, tetapi

juga kesempatan memperoleh pengalaman dan peningkatan ketrampilan. Pembinaan pada penerus

harus terus dilakukan. Regenerasi profesi farmasi adalah sesuatu yang harus berjalan. Bagaimana

membimbing dan mengarahkan calon farmasis dalam mengembangkan diri. Mengembangkan

potensi generasi muda sesuai bakat dan kecenderungan masing-masing.

Selain itu, Apoteker memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan efisien yang berasaskan pharmaceutical care di apotek. Adapun standar pelayanan kefarmasian di apotek telah diatur melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/I X/2004.

Tujuan dari standar pelayanan ini adalah:

1. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.

2. Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.

3. Pedoman dalam pengawasan praktek Apoteker.

4. Pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan farmasi di apotek.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004, terutama pada BAB III, bahwa pelayanan kefarmasian meliputi:

1. Pelayanan Resep

a. Skrining Resep

Apoteker melakukan skrining resep meliputi:

1) Persyaratan Administratif :

- Nama, SIP dan alamat dokter

- Tanggal penulisan resep

- Tanda tangan/paraf dokter penulis resep

- Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien

- Nama obat, potensi, dosis, dan jumlah yang minta

- Cara pemakaian yang jelas

- Informasi lainnya

2) Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.

3) Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

b. Penyiapan obat

1) Peracikan

Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.

2) Etiket

Etiket harus jelas dan dapat dibaca.

3) Kemasan Obat yang Diserahkan

Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.

4) Penyerahan Obat

Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.

5) Informasi Obat

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: dosis, efek farmakologi, cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.

6) Konseling

Apoteker harus memberikan konseling mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan.

7) Monitoring Penggunaan Obat

Setelah penyerahan obat kepada pasien, Apoteker harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.

2. Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Apoteker harus memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lain.

3. Pelayanan Residensial (Home Care)

Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini Apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record).

Bila UU praktek kefarmasian tidak diadakan mendampingi UU praktek kedokteran rasanya jalannya pembangunan kesehatan tidak akan bisa optimal. Karena bagaimanapun juga pilar ilmu kefarmasia akan sangat diperlukan didalam mendorong perjalanan pembangunan kesehatan kita dengan arah yang lebih cepat, lebih tepat, lebih manusiawi dsb.

Pada akhirnya, semoga nasib masyarakat semakin diperhatikan kepentingannya dengan lebih banyak peraturan yang mengatur profesi, agar profesi lebih berdedikasi didalam melayani masyarakat. Ada atau tidak ada UU praktek kefarmasian apoteker tetap harus eksis, tetapi dengan adanya UU praktek kefarmasian masyarakat lebih terlindungi. Bagaimanapun juga pelayanan kefarmasian adalah pelayanan dasar yang sudah berjalan sangat lama dan seharusnya menjadi perhatian dari pemerintah.

V. PenutupDalam melaksanakan pembangunan nasional diperlukan partisipasi serta dukungan dari

semua pihak dan golongan, agar dapat seimbang dalam mencapai tujuan nasional.

Apoteker memiliki kemampuan dan standar kompetensi untuk ikut partisipasi dalam pembangunan nasional. Apoteker yang memiliki beberapa keahlian, khususnya di bidang sosialisasi tentang obat dan tempat apoteker bekerja adalah di apotek yang selalu ramai dikunjungi masyarakat, maka apoteker juga memberikan kontribusi yang banyak dalam pembangunan kesehatan untuk masyarakat yang ujungnya untuk pembangunan nasional.

Diposkan oleh Vice Yayan di 02.03

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Label: Peran apoteker

Tidak ada komentar:

Poskan KomentarPosting Lama Beranda

Langganan: Poska

Jl

 

PENGGOLONGAN OBAT

1. bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Obat-obat yang umunya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.

No Nama obat Kandungan Bentuk sediaan1. Combantrin Pyrantel pamoate Tab 125mg, 250mg,

Susp 125mg/5ml, 250 mg/5ml

2. Bodrex Flu dan Batuk Paracetamol 500mg, Phenylpropanolamin HCl 15 mg, Dextromethorphan HBr 10 mg.

Kapsul

3. Neozep Forte Fenilpropanolamina-HCl 15mg, Klorfenilamina maleat 2mg, asetaminofen 250mg, salisilamida 150mg

Tablet

4. Proris Ibu profen 100 mg/tablet kunyah Tablet5. Antimo Dimenhidrinat 50 mg, dimenhidrinat 12,5

mg/sachet.Tablet, sachet  5 ml

6. Daktarin Miconazole nitrat Krim 5g, 10g, bubuk 20g

7. Decolgen Asetaminofen 400 mg, fenilpropanolamin HCl 12,5 mg, klorfeniramin maleat 1 mg. Tiap 5 ml larutan : asetaminofen 120 mg, pseudoefedrin HCl 7,5 mg, CTM 0,5 mg

Larutan 60 ml, tablet.

8. Insto Tetrahidrozolin HCl 0,05 %, benzalkonium chloride 0,01%

Tetes mata 7,5 ml, 15 ml

9. Stop Cold Paracetamol 500 mg, fenilpropanolamin HCl 20 mg, triprolidin HCl 12,5 mg, glyceryl guaiakolat 50 mg, Vit C 50 mg

Tablet

10. Oskadon Paracetamol 500 mg, kafein anhydrous 35 mg Tablet11. Inza Paracetamol 500mg, pseduefedrin-HCl 30 mg,

klorfeniramin maleat 1 mg.Tablet

12. Rohto Tetrahidrozolin-HCl 0,05%, magnesium L-aspartat : kalium-L-aspartat (1:1), asam borat, natrium borat, benzalkonium klorida, klorbutanol.

Tetes mata 10 ml

13. Albothyl Policresulen Kons 10 ml, 100ml, Gel 50g, ovula 90 mg

14. Actifed Triprolidina 1,25mg, pseudoefedrin HCl 30 mg.

Sirop

15. Albucid Sulfacetamide Na Tetes mata 10%16. Mixagrip Paracetamol 500mg, CTM 2mg,

Phenylpropanolamin HCl 25 mgKaplet

17. Canesten Clotrimazole Krim 3g, 5g, 10g, bubuk 20g.

18. Kalpanax Cairan : Asam salisilat 4%, asam benzoat 4%, Cairan 15 ml, salep

povidon iodida 0,5%. Salep : Asam salisilat 4%, asam benzoat 4%, povidon iodida 10%.

19. Ikadryl Dipenhydramin HCl 12,5mg, ammon Cl 125 mg, Na Sitrat 50mg, enthol 1 mg.

Sir 60ml, 100ml.

20. Neo rheumacyl Ibu profen 200mg, paracetamol 350 mg Tablet

1. Obat Bebas. Ini merupakan tanda obat yang paling “aman”, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan.

No. Nama Obat Kandungan Bentuk sediaan1. Biogesic Paracetamol Tablet 500 mg,

larutan 30 ml, 60 ml, sachet 7 ml

2. Vidoran Smart Vit A, Vit D, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Nikotinamid, Dekspantotenol, Vit C, besi, kalsium, fosvor, magnesium, mangan, seng

Sirup

3. Bodrexin Acetosal 80 mg Tablet4. Enervon C Vit B1,Vit B2, Vit B6, Vit B12, niasinamida,

Ca-pantotenat, Vit C.Tablet

5. Laserin Herba euphorbiahirta 0,15 g, jahe 6 g,  cengkeh 0,6 g, daun sirih 1,8 g, daun saga 0,3 g, buah kardamon 0,15 g, dan menthoarvensis 0,15 g, daun hibiscus 0,15 g, minyak permanen 0,015ml, sari akar manis 0,015 g.

Syrop

6. Microlax Na lauryl sulfoasetat 45 mg, Na sitrat 450 mg, Sorbic acid 5 mg,PEG 400 625 mg, sorbitol4, 465 mg

Enema 5 ml

7. Neosanmag Mg(OH)2 300 mg, Al(OH)3, koloidal 300 mg, simethicon 60 mg.

8. New diatabs Activated attapulgite Tablet 600 mg9. Oskadon Parasetamol 500 mg, kafeina anhidrat 35 mg.S Tablet10. Panadol Paracetamol Kaplet 500 mg,

sirup 60 ml, tetes 15 ml.

11. Promag Mg trisilikat 300 mg, gel kering Al (OH)3 300 mg, dimethilpolisiloxan 500 mg

Tablet kunyah

12. Sangobion Fe glukonat 250 mg, manganese sulfat 200 mcg, copper sulfat 200 mcg, vit C 50 mg, folic acid 1000 mcg, vit B12 7,5 mcg, sorbitol 25 mg

Kapsul

13. Xon-ce Vit C 250 mg, bubuk halus Na ascorbat 250mg

Tablet 500 mg

14. Biolysin Syrop Vit A, Vit D, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, niasinamida, d-pantenol, L-lisina-HCl DHA, asam askorbat.S

Syrop

15. Vitalong C Ascorbic acid Kapsul 500 mg

16. Vitamin B Complex Vit B1 2mg, Vit B2 2mg, Vit B6 2mg, nicotinamid 20mg, Ca panthothenat 10 mg

Tablet

17 Magasida Aluminium magnesium hidroksida gel kering 461mg, simetikon 20mg

Suspensi

18. Bisolvon Kids Bromhexine HCl Sirup 60 ml, 125 ml

19. Sakatonik Liver Vit B1, Vit B2,  Vit B6, Vit B12, Vit C, nikotinamida, Ca-pantotenat, Ca-fosfat,.

Kaplet

20 Tonikum Bayer Vit B1 3,3 mg, Vit B6 0,35 mg, nikotinamid 5 mg, etanol 250 mg

Sirup 100 ml

1. Obat Keras

Obat Keras merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter.

No. Nama obat Kandungan Bentuk sediaan1. Norvask Amilodipina 5 mg; 10mg/tablet Tablet2. Buscopan Hiosin-N-butilbromida 10 mg, 20 mg/ml Tablet, ampul3. Benoson-N Betametason (valerat) 0,1%, neomisina-SO4

0,5 %Krim 5 g, 10 g

4. Novachlor Kloramfenikol 125mg/5ml Suspensi5. Alloris Loratadin 10 mg Tablet6. Acetensa Losartan 50 mg Tablet7. Lansicav Amoksisilina 500mg, Asam Klavulanat 125

mg.Kaplet

8. Biocef Sefotaksim 1 g Injeksi9. Cefat Sefadroksil 250 mg, 500 mg, 125mg/5 ml,

250mg/5 mlKapsul, sirup kering 60 ml

10. Farmasal Asetosal 100 mg, 50 mg Tablet11. Famocid Famotidin 20 mg, 40 mg Tablet12. Lipitor Kalsium atorvastatin 10mg, 20mg, 40 mg Tablet13. Nutriflam Serratiopeptidase 5 mg, pancreatin 25 mg,

lesitin 100 mgKapsul

14. Daonil Glibenclamide Tablet semi-daonil 2,5 mg dan tablet daonil 5 mg

15. Zyloric Allopurinol 100mg, 300 mg Tablet16. Sofradex Framycetin sulfate 5 mg, gramicidin 0,05 mg,

dexamethason 0,5 mgTetes mata 8 ml.

17. Fibramed Fenofibrat 300 mg Kapsul18. Mosapec Ambroxol- HCl  30 mg Sirop

19. Glucodex Glikazida 80 mg Tablet20. Glucobay Acarbose 50mg, 100mg Tablet

1. Obat Narkotika

Merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Codein (Opioid) Heroin/putaw (Opioid) Morphine (Opioid) Methadone (Opioid) Cannabis (Ganja) Marihuana (Ganja) Demerol/Pethidina (Opioid) Kokain Propoksifen (Opioid) Nalorfin

1. Obat Psikotropika adalah zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

No. Nama obat Kandungan Bentuk sediaan1. Alganax Alprazolam 0,25 mg, 0,50 mg, 1 mg Tablet2.  Analsik Metampiron 500 mg, diazepam 2 mg Kaplet3. Zypras Alprazolam 0.25 mg, 0,50 mg, 1 mg Tablet4. Zolastin Alprazolam 1 mg Tablet5. Asabium Klobazam 10 mg Tablet6. Merlopam Lorazepam 0,5 mg, 2 mg Tablet7. Valdimex Diazepam 5 mg Tablet8. Nozinan Levomepromazin  25 mg Tablet9. Dores Haloperidol 1,5 mg, 5 mg Tablet10. Noprenia Risperidone Tablet

1. Obat Wajib Apotek

OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien.

1. Ponstan2. Damaben3. Epexol

4. Histapan5. Mefinal6. Arsinal7. Benzoquin8. Zoralin9. Pondex10. Prifen11. Fitofarmaka

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.

No Nama Obat Kandungan Bentuk Sediaan

1 Tensigard Ekstak apii herba 92mg, ekstrak orthosiphon folium 28mg

Kapsul

2 Stimuno Ekstrak kering Phyllanthus niruri L Kapsul3 Rheumaneer Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg,

Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg,Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mgPanduratae Rhizoma ekstrak 75 mgRetrofracti Fructus ekstrak 125 mg

Kapsul

4 Nodiar Attapulgite 300 mgPsidii Folium ekstrak 50 mgCurcumae domesticae Rhizoma ekstrak 7,5 mg

Kapsul

5 X-Gra Ganoderma lucidum 150 mgEurycomae Radix 50 mgPanacis ginseng Radix 30 mgRetrofracti Fructus 2,5 mgRoyal jelly 5 mg.

Kapsul

1. Herbal terstandar

Merupakan obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

No Nama Obat Kandungan Bentuk Sediaan

1 Kiranti Curcumae domesticate Rhizoma (30g), Minuman

Tamarindi Pulpa (6g), Kaempferiae Rhizoma (3g)

2 Diapet Ekstrak psidii folium 23,5 %, ekstrak curcumae domesticae rhizoma 12,5 %, ekstrak coix lacrima jobi semen 18 %, ekstrak phellodendri radix 23 %, ekstrak coptidis rhizoma 23 %

Kapsul

3 Fitolac Sauropi Folium Ekstrak (daun Katu) Kapsul4 Laxing Kapsul5 Glucogard Morindae Folium ekstrak (daun  Mengkudu),

Mamordicae Fructus  ekstrak (buah Pare)Kapsul

1. Jamu

Merupakan obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yangmenjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu

No Nama Obat Kandungan Bentuk Sediaan

1 Tolak Angin Beras Kencur, Madu Kembang, Jahe Wangi dan Pil Ginseng

2 Antangin JRG Zingiberis Rhizoma 7,336Royal Jelly 0,525Panax Ginseng Extract 1,05Blumeae Folia 2,445Menthae Folia 4,89Mel depuratum (Madu) 9,75

Cairan Sachet

3 Pil Tuntas Nigelleae Sativae Semen 15%,Achilleae Folium 20%,Blumeae Folium 20%,Zingiberis Rhizoma 8%, danbahan-bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak

Pil

4 Natur Slim Rhei Radix 500Guazumae Folium 1500Glacilaria sp 500

Pil

5 Natur Fiber Chicory intibus 4Plantago ovata 2.4Citrus Aurantifolii 0.1Opuntia ficus – indica 0.5Stevia 0.05

Sirup

3 Pil Tuntas Nigelleae Sativae Semen 15%,Achilleae Folium 20%,Blumeae Folium 20%,Zingiberis Rhizoma 8%, danbahan-bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak

Pil

4 Natur Slim Rhei Radix 500Guazumae Folium 1500Glacilaria sp 500

Pil

5 Natur Fiber Chicory intibus 4Plantago ovata 2.4Citrus Aurantifolii 0.1Opuntia ficus – indica 0.5Stevia 0.05

Sirup

PART III

JENIS OBAT PADA PENGOBATAN HIPERTENSI, DIABETES MELITUS, KOLESTEROL, ASMA DAN ANTI INFLAMASI

3.1 Hipertensi

1. Blocadren (Timolol)2. Corgard (Nadolol)3. Inderal (Propanolol)4. Lopressor (metoprolol)5. Capoten (Kaptropil)6. Novatec (Lisinopril)7. Cozaar (Losartan)8. Diovan (valsartan)9. Dilbloc (Carvedilol)10. Farnormin (atenolol)

1. Adalat (Nifedipin)2. Loxen  (Nicardipin)3. Inderal (Propanolol)4. Norvask (amlodipin)5. Isoptin SR (verapamil)6. Herbesser (diltiazem)7. Accupril (Quinapril)8. Concor (Bisoprolol hemifumarat)9. Iretensa (Irbesartan)10. Serpasil (Reserpine)

3.2 Diabetes Melitus1. Actos (Pioglitazone)2. Adecco (Metformin HCl)3. Amadiab (Glimepiride)4. Condiabet (Glibenklamid)5. Avandia (Rosiglitazone maleate)

6. Diabinese (chlorpropamide)7. Diamicron MR (Glictazide)8. Eclid (Akarbose)9. Fordiab (Gliquidone)10. Galvus (Vildagliptin)

3.3 Kolesterol

1. Selvim (Simvastatin)2. Trolip (Fenofibrate)3. Stator (Atorvastatin Ca)4. Zenibroz 450 (Gemfibrozil)5. Atofar (Atorvastatin Ca)6. Cholespar (Pravastatin Na)7. Cholvastatin (Novastatin)8. Crestor (Rosuvastatin)9. Ezetrol (ezetinibe)10. Justin (Lovastatin)11. Lescol (Fluvastatin Na)12. Modalim (Ciprofibate)13. Niaspan (Nicotinic acid)

3.4 Asma

1. Asmacare (Salbutamol)2. Asmadex (Theophylline anhydrous)3. Asmasolon (Efedrin HCl)4. Astifen (Ketotifen hydrogen fumarate)5. Ataroc (Procaterol HCl)6. Actrofent (Ipratropium Br)7. Azmacon (Salbutamol sulphate)8. Bricasma (Terbutaline sulfat)9. Berotec (Fenoterol HBr)10. Bronchophylin (Theopylline)11. Diflammida  (Budesonide)12. Inolin  (Trimetoquinol HCl)13. Etaphylline   (Acetylline piperazine)14. Phaminov (Aminophylline)

 

3.5 Antiinflamasi

1. Cetalgin- T (Methampyrone)2. Cornalgin ( Metamizole Na)

3. Cerstanal ( Mefenamic acid)4. Dialon (Indometacin famesil)5. Diclofam (Diklofenak Na)6. Diflam (diklofenak K)7. Dolofen F (Ibuprofen)8. Dolac (Ketorolac tromethamin)9. Felcam (Piroxicam)10. Fetik (Ketoprofen)

1. Flasicox  (meloxicam)2. Hyalgan (Na hyaluronate)3. Ketesse ( Dexketoprofen trometamol)4.  Nimed (nimesulide)5. Nonflamin (Tinoridine HCl)6. Panstop (Dipyrone)7. Pirocam (Piroxicam)8. Xotilon (Tenoxicam)9. Zephanal (Tramadol HCl)10. Epiven (Gabapentin

A.    Pelayanan Resep.

1.    Skrining resep.

Apoteker melakukan skrining resep meliputi :

a.    persyaratan administratif :

1)    Nama,SIP dan alamat dokter.

2)    Tanggal penulisan resep.

3)    Tanda tangan/paraf dokter penulis resep.

4)    Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.

5)    Nama obat , potensi, dosis, jumlah yang minta.

6)    Cara pemakaian yang jelas.

7)    Informasi lainnya.

b.    Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis,potensi, stabilitas, inkompatibilitas,

cara dan lama pemberian.

c.    Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis,

durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya

dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan

alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

2.    Penyiapan obat.

a.    Peracikan.

Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur, mengemas dan

memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat

suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta

penulisan etiket yang benar.

b.    Etiket

Etiket harus jelas dan dapat dibaca.

c.    Kemasan obat yang diserahkan.

Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga

kualitasnya.

d.    Penyerahan Obat.

Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap

kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker

disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien dan tenaga

kesehatan.

e.    Informasi Obat.

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti,

akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-

kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu

pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama

terapi.

f.      Konseling.

Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan

perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien

atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan

salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit

tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya,

apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan.

g.    Monitoring Penggunaan Obat.

Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan

pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti

cardiovascular, diabetes , TBC, asthma, dan penyakit kronis lainnya.

B.   Pelayanan Konseling

Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang

membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan

dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan

kemampuannya dalam pemecahan masalah. Konseling pasien merupakan bagian

tidak terpisahkan dalam elemen kunci dari pelayanan kefarmasian, karena Apoteker

sekarang ini tidak hanya melakukan kegiatan compounding dan dispensing aja,

tetapi juga harus berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dimana

dijelaskan dalam konsep Pharmaceutical Care.

1.    Tujuan dan manfaat konseling

Tujuan Umum Konseling :

a.    Meningkatkan keberhasilan terapi

b.    Memaksimalkan efek terapi

c.    Meminimalkan resiko efek samping

d.    Meningkatkan cost effectiveness

e.    Menghormati pilihan pasien.

Tujuan Khusus Konseling :

a.    Meningkatkan hubungan kepercayaan antar apoteker dengan pasien

b.    Menunjukaan perhatian serta kepedulian terhadap pasien

c.    Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya

d.    Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan penyakitnya

e.    Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.

f.      Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problem

g.    Meningkatakan kemampuan pasien untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam

hal terapi.

h.    Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan.

i.      Membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obat sehingga dapat

mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkan mtu pengobatan pasien

Manfaat Konseling

a.    Bagi Pasien :

1)    Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan

2)    Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya

3)    Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatan sendiri

4)    Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi tertentu

5)    Menurunkan kesalahan penggunaan obat

6)    Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terpai.

7)    Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan

8)    Meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya kesehatan

b.    Bagi Apoteker

1)    Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayan kesehatan.

2)    Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi

apteker

3)    Menghindari Apoteker dari tuntutan karena kesalahan pengguanaan obat

(Medicatiaon Error)

4)    Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya

dalam memasarkan jasa pelayanan.

Nur Putri Koto's Blog

BE A NICE WONDER WOMEN !:)

MenuLanjut ke konten

Beranda About

Arsip Tag: manajemen

Hotel Syariah26 Februari 2014 management Tinggalkan komentar

Berbisnis merupakan sesuatu hal yang tidak mudah dan banyak menuai tantangan untuk mempertahankan eksistensinya, terutama di masa globalisasi sekarang ini. Ada sebuah hadits yang sering tersebar di kalangan orang awam sebagai motivasi untuk berbisnis atau menjadi pedagang, ”Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan“. Jadi sekarang ini banyak orang-orang yang mencoba meraih kesuksesan melalui bisnis-bisnis yang digelutinya.

Manusia secara lahiriyah ingin sukses di dunia dan akherat, secara lahiriyah ingin sukses dan bahagia menjalani kehidupan. Agar dapat mencapat kesuksesan tersebut manusia memegang prinsip-prinsip hidup yang diyakini akan membawanya pada keselamatan. Kebanyakan metode dan pemikiran yang ada di dalam masyarakat dunia masa kini, tentang bisnis dan menejemen banyak diwarnai oleh pemikiran barat yang memulai kebangkitannya di abad 12.

Pola pemikiran yang berkembang kemudian mengarah ke sekularisme. Gerakan ini mencoba menggeser kedudukan agama sebagai kekuatan kolektif dalam masyarakat dan menempatkan kepercayaan yang kuat akan kemampuan akal untuk menemukan kebenaran-kebenaran metafisik yang final sebagaimana direkomendasikan dalam wujud nilai-nilai bagi penataan kehidupan manusia. Pola pikir inilah yang menghambat para pengusaha untuk menggunakan pendekatan syariah dalam bisnis dan manajemen. Tuntutan syariah dianggap tidak mampu membawa bisnisnya pada keberhasilan dan keuntungan, padahal kunci keberhasilan para pengsaha sukses justru karena mereka menjalankan nilai-nilai religious, walaupun hanya dengan menjalankan sebagian saja. Dalam kecenderungan seperti ini wajar bila umat islam sebagai bagian dari masyarakat dunia menginginkan nilai-nilai islam diterapkan dalam dunia bisnis, disinilah terjadi konvergensi pemikiran universal dengan apa yang diinginkan umat islam dalam penerapan nilai keagamaan dalam segala sendi aspek kehidupan, tidak hanya parsial melainkan menyeluruh. Keinginan ini sungguh sejalan dengan penegasan Allah dalam Q.S. Al- Baqarah 85, “ …apakah kalian beriman kepada sebagian Alkitab (taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripada kalian, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kalian perbuat”. Ayat tersebut dengan tegas mengingatkan bahwa selama Islam diterapkan secara parsial maka umat islam akan mengalami keterpurukan duniawi dan ukhrawi. Karena itulah penerapan prinsip islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk ketika melakukan bisnis.

HOTEL SYARIAH

Hotel pada dasarnya adalah usaha yang bersih karena tidak ada tuntutan atau kewajiban bagi pengusaha hotel untuk menyediakan fasilitas atau produk yang melanggar norma kesusilaan masyarakat. Juga tidak ada kewajiban bagi pengusaha yang bergerak di bidang kepariwisataan yang melanggar norma-norma syariah Islam. Bahkan dari penjelasan pasal-pasal dari undang-undang dijelaskan bahwa manajemen hotel ditegaskan untuk menjaga martabat hotel dengan melarang hal-hal yang kemungkinan melanggar susila, ketertiban umum, serta tindak kejahatan lainnya. Hal demikian jelas sangat sejalan dengan syariah Islam sehingga tidak perlu ada keberatan atau kendala-kendala di dalamnya.

Standarisasi hotel syariah

Banyak prinsip dan kaidah syariah yang dapat dijadikan pedoman dalam mengelola hotelsehingga terwujud nuansa dan suasana yang diinginkan, antara lain:

Memuliakan tamu (fal yukrim dhaifahu) Tentram, damai, dan selamat (salam) Terbuka untuk semua kalangan, atau universal (kaffatan lin-naas) Rahmat bagi semua kalangan dan lingkungan (rahmatan lil ‘aalamin) Jujur (siddiq) Dipercaya (amanah) Konsisten (istiqomah) Tolong-menolong dalam kebaikan (ta’awun alal birri wat taqwa)

Hotel syariah dapat didefinisikan sebagai hotel yang dalam penyediaan, pengadaan, dan penggunaan produk dan fasilitas serta dalam operasionalnya tidak melanggar aturan syariah. Rambu-rambu usaha dalam syariah dapat digambarkan sebagai berikut:

Tidak memproduksi, memperdagangkan, menyediakan menyewakan suatu produk atau jasa yang seluruh maupun sebagian dari unsur jasa atau produk tersebut dilarang atau tidak dianjurkan dalam syariah.

Transaksi harus didasarkan pada suatu jasa atau produk yang riil, benar-benar ada, dan bukan atas suatu yang derivatif.

Tidak ada kedzaliman, kemudharatan, kemungkaran, kerusakan, kemaksiatan, kesesatan, dan keterlibatan (baik langsung maupun tidak langsung) dalam suatu tindakan atau hal yang dilarang atau tidak dianjurkan dalam syariah.

Tidak ada unsur kecurangan, kebohongan, gharar (ketidakjelasan), masyir (risiko yang berlebihan), korupsi, manipulasi, dan ribawi atau mendapatkan hasil tanpa mau berpartisipasi.

Komitmen menyeluruh dan konsekuen terhadap perjanjian yang dilakukan

Kriteria hotel syariah antara lain:

Fasilitas

Semua fasilitas, baik fasilitas yang mendasar yang harus dipunyai oleh hotel ataupun fasilitas tambahan, merupakan fasilitas-fasilitas yang akan memberikan manfaat positif bagi tamu. Agar tetap berada dalam koridor syariah, pengelola hotel perlu mengemas bentuk-bentuk hiburan alternative yang mendidik seperti games, nasyid, teater, sarana olahraga dan sebagainya. Islam sangat tertbuka pada inovasi-inovasi yang tidak melanggar koridor syariah.

Tamu

Tamu yang check in, khususnya pasangan lawan jenis, dilakukan reception policy seleksi tamu. Seleksi dilakukan untuk mengetahui apakah pasangan tersebut merupakan suami istri, keluarga atau pasangan yang bukan mahram.

Pemasaran

Hotel syariah harus terbuka bagi siapa saja, baik pribadi ataupun kelompok, formal maupun informal dari berbagai macam suku, agama, ras dan golongan, selama aktifitasnya tidak dilarang oleh Negara dan bukan penganjur kerusakan, kemungkaran, permusuhan, dan sebagainya. Apa yang disebut syariah tidak hanya menyangkut symbol-simbol, tetapi di semua lini usaha. Inilah cara untuk meraih standart pelayanan hotel syariah yang nyaman dan bersahabat.

Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman yang disediakan adalah makanan dan minuman yang halal atau tidak dilarang syariah. Dalam pembuatan makanan dan minuman, baik bahan maupun proses produksinya, kehalalannya harus terjamin (tidak tercampur bahan-bahan yang dilarang oleh syariah).

Dekorasi dan Ornamen

Dekorasi dan ornamen disesuaikan dengan nilai-nilai keindahan dalam Islam serta tidak bertentangan dengan syariah. Meskipun demikian, dekorasi hotel tidak harus dalam bentuk kaligrafi atau nuansa timur tengah lainnya.

Operasional

-          Kebijakan

Kebijakan perusahaan internal maupun eksternal yang berupa kebijakan manajemen dan peraturan-peraturan harus dibuat sesuai dengan nilai-nilai syariah.

-          Pengelolaan SDM

Penerimaan dan perekrutan SDM tidak membedakan suku, agama, ras, golongan selama memenuhi standart kualifikasi yang telah ditentukan, bermoral, dan sanggup untuk mematuhi aturan-aturan perusahaan yang berlaku. Pola pikir SDM perlu menjadi perhatian untuk dibina. Oleh karena itu, perliu disusun program penanaman nilai agar pola pikir SDM di berbagai lini sesuai dengan visi dan misi.

-          Keuangan

Pengelolaan keuangan disesuaikan dengan system pengelolaan keuangan menurut syariat Islam (akuntansi syariah).

-          Struktur

Adanya lembaga yang mengawasi jalannya operasional hotel secara syariah, dan memberi pengarahan terhadap persoalan secara syariah pula.

-          Pelayanan

Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang sesuai dengan kaidah Islam yang memenuhi aspek keramahtamahan, bersahabat, jujur amanah, suka membantu, dan harus pada batas-batas yang diperbolehkan oleh syariah.

artikel lebih lengkap silahkan hubungi penulis :) >> [email protected]

bisnis hotel manajemen strategic syariah thinking

Apotek Waralaba VS Apotek   Mandiri 21 Oktober 2009 ilmiah & Komentar

Tidak dapat di ingkari lagi, apotek telah menjadi sebuah tempat yang sangat biasa kita jumpai di berbagai tempat. Dan apotek itu sendiri sudah menjadi suatu kebutuhan kita

ketika kita memerlukan berbaga i macam obat dan keperluan kesehatan lainnya. Bahkan banyak beberapa apotek yang telah menyediakan layanan Praktek Dokter, yang secara tidak langsung telah memudahkan kita ketika  memerlukan seorang dokter untuk memeriksa kesehatan kita.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada  masyarakat. Menurut orang awam, apotek biasa mereka katakan sebagai “Toko Obat” tempat membeli berbagai macam obat yang mereka butuhkan.

Pada suatu ketika, saya sempat berjalan-jalan dengan teman saya untuk sekedar melihat-lihat beberapa apotek yang ada di daerah sekitar rumah teman saya, di Jogja selatan. Ternyata, sesuatu yang bernama”apotek” tersebut sangat banyak dan mudah di jumpai di berbagai tempat, bentuk fisiknya pun sangat berfariasi, bahkan jarak antara satu apotek dengan apotek lainnya sangat berdekatan.

Saya sempat melihat beberapa apotek yang membuat saya sedikit “mengamati” bentuk fisik dari apotek tersebut, dan mungkin tidak sekali di satu tempat yang sama saya melihat apotek bernama dan berbody seperti itu. Ya, salah satu Apotek Franchise atau disebut juga dengan waralaba lah yang saya amati. Sesuai rancangan peraturan pemerintah tentang waralaba,

Waralaba (Franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba. Arti yang sederhana jika di hubungkan dengan apotek adalah jika kita ingin memiliki suatu apotek waralaba, maka kita harus mempunyai modal yang telah di tetapkan oleh si Pemilik Waralaba apotek, yang selanjutnya akan digunakan untuk membeli apotek tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Memang, apotek waralaba sangat simpel sekali untuk kita kelola, hanya dengan adanya modal yang cukup untuk membeli apotek tersebut, maka kita telah bisa mendapatkan “seperangkat” apotek beserta isinya. Bentuk apoteknya pun sangat menarik. Kita contohkan saja salah satu apotek waralaba yang “lahir” di Yogyakarta. Bentuk apoteknya sangat menarik, warna dan desain fisiknya mudah sekali di ingat. Ruangannya ber AC, disediakan dispenser yang berisi air mineral untuk para pembeli yang mungkin haus, ruangannya tertutup dan bersih, obat-obatan dan barang yang di jual cukup lengkap, dan pelayannanya cukup memuaskan. Bahkan buka 24 jam dan disediakan praktik dokter dengan waktu tertentu. Sungguh itu sudah menjadi sesuatu hal yang sangat memuaskan untuk sebuah apotek, dan menurut saya, standar apotek yang baik untuk konsumen adalah seperti itu.

Namun, ada beberapa hal yang menurut saya adalah suatu kendala untuk membuka apotek waralaba tersebut. Pertama, adalah dana, dana yang dibutuhkan untuk “membeli” apotek tersebut tidaklah sedikit, menurut situs yang saya baca, dibutuhkan kurang lebih 600 juta rupiah untuk membeli salah satu apotek waralaba yang berpusat di Yogyakarta itu. Wow, uang yang seharusnya telah dapat untuk membuka 3-4 apotek , ini digunakan untuk membuka 1 apotek saja. Kedua adalah orang-orang yang sangat independen dan superkreatif, yaitu sulit tunduk pada sistem yang sudah dibuat oleh pewaralaba. Yang ketiga adalah orang-orang yang tidak rela bila setiap bulan harus membayar royalti kepada pewaralaba. Memasuki tahun kedua biasanya bisnis ini mulai berjalan lancar dengan konsultasi yang sangat minim. Ini adalah periode ujian kesetiaan terwaralaba kepada jasa pewaralaba yang telah membimbing untuk memulai bisnis dengan baik.  Selain itu, ada hal yang menarik ketika saya membaca situs tersebut, yakni pemilik salah satu apotek waralaba yang berpusat di Yogyakarta itu adalah seorang dokter, bukanlah seorang apoteker. Sungguh itu sesuatu hal yang sedikit “mencubit” saya yang Insya Allah kelak juga menjadi seorang apoteker.

Ada hal yang sempat membuat saya tersenyum. Di sepanjang jalan, saya sempat berhenti di pinggir jalan untuk membeli minuman. Namun, saya baru menyadari bahwa di sebelah saya membeli minuman itu adalah sebuah apotek. Kenapa saya tidak menyadarinya? Karena hal pertama yang saya lihat dari bangunan di sebelah itu adalah toko mainan dan kebutuhan sehari hari. Ternyata, ada apotek yang berdiri di samping toko mainan itu, dan apotek tersebut juga satu ruangan dengan toko mainan  yang ada di sebelahnya. Saya sudah bisa menebak bahwa apotek tersebut merupakan apotek rakyat atau disebut juga dengan apotek mandiri, bukan merupakan apotek waralaba. Bentuk fisiknya sangatlah sederhana, menggunakan etalase dan tidak telalu besar, bahkan besar toko  mainan di sebelahnya dibandingkan apoteknya. Namun, mungkin dengan hal itu lah apotek tersebut dapat diingat dengan baik oleh para konsumen, saya pun jadi sangat ingat dan ingin mencoba untuk membeli obat disana. Bisa juga, toko mainan itu merupakan fasilitas dari apotek disebelahnya itu.

Selain apotek tadi, ada juga beberapa apotek yang menurut saya mempunyai promosi yang menarik. Bukan dengan penjualan”nama”seperti apotek-apotek waralaba lainnya, namun dengan penempelan banyaknya stiker-stiker obat di sepanjang dinding apotek, atau dengan pamphlet-pamplhet berisi iklan obat yang menandakan bahwa disitu terdapat sebuah toko untuk menjual berbagai macam obat. Tidak kalah dengan apotek waralaba, apotek mandiri pun telah banyak yang membuka praktik dokter. Bahkan, saya pernah menjumpai salah satu apotek mandiri di jalan kaliurang yang menyediakan jasa khitan laser dan menjual juga berbagai macam alat-alat medis.

Memang tidak se perfect apotek-apotek waralaba yang sangat di kenal dengan fasilitas-fasilitas nyaman yang diberikannya, namun menurut saya, apotek-apotek mandiri masih sangat bisa untuk bersaing dengan apotek waralaba yang tersebar banyak di Indonesia. Saya pernah menjumpai salah satu apotek waralaba yang berdekatan dengan apotek mandiri, dan konsumen pada apotek mandiri, lebih banyak dibandingkan di apotek waralaba. Namun, memang perlu banyak perubahan yang harus dilakukan oleh beberapa apotek mandiri, dari segi kenyamanan tempat, kebersihan apotek, kelengkapan  obat, promosi dan hal-hal yang lain. :)

sumber :

http://www.majalahpengusaha.com

http://www.informasi-obat.com

apotek bisnis manajemen waralaba Maret 2014

S S R K J S M« Feb      1 23 4 5 6 7 8 910 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 2324 25 26 27 28 29 3031  

My Self

having serious fun, or having fun seriously

Tulisan Terakhir Pemulihan IT dalam Sebuah Bencana : Belajar dari Bencana Badai   Katrina Transformasi dan Inovasi PT.Pertamina   (persero) Hotel Syariah Resensi Buku : BAHAYA   ALKOHOL TETRASIKLIN Apotek Waralaba VS Apotek   Mandiri

Kategori ilmiah (3) management (3)

Cari

Blog pada WordPress.com. | The Crafty Theme. Ikuti

Follow “Nur Putri Koto's Blog”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com

HomeTentang KamiPengobatan RasionalBeritaTeropongArtikel PenelitianVideo Medis

Home   Artikel Penelitian   Artikel Penelitian   KAJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG IKLAN OBAT DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM PENGAWASAN KAJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG IKLAN OBAT DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN Written by DR. Sudibyo Supardi    Pendahuluan

       Istilah iklan di Indonesia sering disebut dengan advertensi atau reklame. Advertensi berasal dari Bahasa Latin, yaitu  ad-vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain, sedangkan reklame berasal dari Bahasa Perancis, yaitu reclame. 1) Iklan adalah setiap bentuk komunikasi massa yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik agar berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. 2) Pengertian iklan dapat ditinjau dari teori pemasaran dan teori komunikasi. 1)

        Menurut teori pemasaran, bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 faktor, yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Tujuan akhir promosi adalah kenaikan penjualan. Bauran promosi (promotion mix) terdiri dari 4 komponen, yaitu : iklan, penjualan promosi, publisitas dan penjualan langsung.  Jadi iklan merupakan bagian dari promosi dan promosi bagian dari pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk. 2)         Menurut teori komunikasi, ada empat unsur yang menentukan atau terjadinya komunikasi, yaitu : pemrakarsa, pesan, media dan sasaran. Menurut Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia (2005), pengertian iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. 3) Penjabaran definisi iklan tersebut sejalan dengan teori komunikasi yang melibatkan industri farmasi sebagai pemrakarsa, fisik iklan sebagai unsur pesan, media, dan sebagian masyarakat  atau konsumen sebagai sasaran. Dengan demikian model komunikasinya menjadi : industri farmasi ---> iklan obat --> media --> konsumen sasaran. Pengertian periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang terkait iklan. 1)         Pengertian obat sebagai sediaan farmasi dapat dilihat pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan antara lain disebutkan 4) : Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika (pasal 1).Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia (pasal 1).

        Berdasarkan keamanannya, obat dapat digolongkan ke dalam golongan narkotika, obat keras, obat bebas terbatas dan obat bebas. Obat mempunyai kedudukan yang khusus dalam masyarakat karena merupakan produk yang diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun demikian, penggunaan obat yang salah, tidak tepat dan tidak rasional dapat membahayakan masyarakat. Untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan penggunaan obat yang salah, tidak tepat dan tidak rasional akibat pengaruh promosi melalui iklan, Pemerintah melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi obat, termasuk periklanan obat. Dalam

periklanan obat, masalah yang dihadapi relatif kompleks karena aspek yang dipertimbangkan tidak hanya menyangkut kriteria etis periklanan, tetapi juga menyangkut manfaat-resikonya terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat. 

Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06. 32.3.295 tahun 2009 tentang Pedoman Pengawasan Promosi dan Iklan Obat antara lain disebutkan bahwa dalam upaya perlindungan masyarakat dari penggunaan obat yang salah, tidak tepat dan tidak rasional akibat pengaruh promosi dan iklan diperlukan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas obat dan Makanan (Badan POM) dan Balai POM di provinsi. Sasaran pengawasan adalah seluruh kegiatan promosi termasuk sponsor dan iklan obat yang dimuat pada media cetak, media elektronik dan media luar ruang. Ruang lingkup pengawasan sebagai berikut:-    Berdasarkan golongan obat, yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras-    Berdasarkan media, yaitu media cetak, media luar ruang, media elektronik, media ilmiah kedokteran dan farmasi, alat peraga atau alat bantu yang mengandung unsur promosi.-    Berdasarkan bentuk kegiatan, yaitu sponsor pada pertemuan ilmiah/ sosial, sayembara/kuis berhadiah yang terkait pameran dan launching obat.-    Berdasarkan sumber data pengawasan, yaitu hasil survei lapangan dan laporan masyarakatMetode pelaksanaan dilakukan dengan pengambilan contoh iklan, evaluasi contoh iklan oleh petugas dengan menggunakan form penilaian iklan, dan penyusunan hasil evaluasi contoh iklan obat pada form pengawasan. Apabila ditemukan pelanggaran terhadap peraturan perundangan, Badan POM dapat memberikan sanksi kepada industri farmasi atau PBF pemilik ijin edar, yaitu sanksi administratif berupa peringatan, penghentian kegiatan iklan, pencabutan ijin edar obat atau sanksi pidana sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 5)        Masalah penelitian adalah meskipun pengawasan iklan obat di media cetak maupun media penyiaran sudah dilakukan, namun masih banyak yang tidak sesuai peraturan perundangan Laporan Badan POM 2007 menyebutkan, dari 234 iklan obat yang dipantau, 24% tidak memenuhi standar. 6)  Hasil penelitian Rosmelia (1994), yang melakukan evaluasi iklan obat di Majalah Populer menunjukkannya 69% iklan tidak menyebut nama bahan aktif secara benar, 29% iklan obat memberikan indikasi tidak benar, dan 31% iklan obat memberikan informasi yang menyesatkan.7) Hasil penelitian Suryawati (1994) tentang penerimaan konsumen terhadap penayangan bahan aktif dalam iklan obat di televisi, menunjukkan 25% tidak pernah memperhatikan iklan obat ditelevisi, 93% dari responden yg memperhatikan iklan obat menyatakan pencantuman nama bahan aktif bermanfaat dalam memilih obat sewaktu sakit dan menghindari kontra indikasi/ efek samping.8). Tujuan kajian adalah mendeskripsikan pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang terkait dengan iklan obat dan peran serta masyarakat dalam pengawasan iklan obat. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai informasi kepada berbagai pihak yang terkait dengan iklan obat dalam upaya perlindungan masyarakat konsumen.

Metoda Kajian        Kajian data sekunder peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

iklan obat dilakukan mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan menteri kesehatan, peraturan menteri kesehatan, peraturan daerah sampai surat keputusan dan surat edaran. Data yang dikumpulkan adalah pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang terkait iklan obat dan peran serta masyarakat dalam pengawasan iklan obat. Analisis data berupa analisis pasal demi pasal dalam peraturan perundang-undangan.

Hasil Kajian1.  Hak konsumen dan kewajiban produsen        Didalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen antara lain disebutkan 9):Hak konsumen antara lain adalah hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa, hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa, dan hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya (pasal 4).

Kewajiban pelaku usaha antara lain adalah memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan, dan menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang atau jasa yang berlaku (pasal 7).

Pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang atau jasa tersebut (pasal 8).

Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan obat, obat tradisional, suplemen makanan, alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan dengan cara menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan atau jasa lain (pasal 13) 

       Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, antara lain disebutkan persyaratan obat yang boleh diedarkan 4)Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, bermutu dan terjangkau (pasal 98).

2.  Persyaratan iklan obat        Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan antara lain disebutkan 10):Iklan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diedarkan harus memuat keterangan mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan secara objektif, lengkap, dan tidak menyesatkan  (Pasal 31)

Sediaan farmasi yang berupa obat untuk pelayanan kesehatan yang penyerahannya dilakukan berdasarkan resep dokter hanya dapat diiklankan pada media cetak ilmiah kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi (Pasal

32).

Iklan mengenai sediaan farmasi dan alat kesehatan pada media apapun yang dipergunakan untuk menyebarkan iklan dilaksanakan dengan memperhatikan etika periklanan (Pasal 33).

        Juga dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994 tentang Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Kosmetika, Makanan minuman, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Alat Kesehatan, antara lain menyebutkan 11) :Obat yang dapat diiklankan kepada masyarakat adalah obat yang sesuai peraturan perundang-undangnan yang berlaku tergolong dalam obat bebas atau obat bebas terbatas, kecuali dinyatakan lain.

Iklan obat tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus

Informasi mengenai produk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut: (a)    Obyektif: harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui(b)    Lengkap: harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi dan efek samping(c)    Tidak menyesatkan: informasi obat harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekhawatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Disamping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan penggunaan obat berlebihan atau tidak berdasarkan pada kebutuhan.

Iklan obat tidak boleh ditujukan untuk khalayak anak-anak atau menampilkan anak-anak tanpa adanya supervisi orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak yang menganjurkan penggunaan obat.

Iklan obat tidak boleh menggambarkan bahwa keputusan penggunaan obat diambil oleh anak-anak. Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan "setting" yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium.

Iklan obat tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, komparatif tentang indikasi, kegunaan/manfaat obat.

Iklan obat tidak boleh : (a) Memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat (misalnya, "Dokter saya merekomendasi, (b) Memberikan anjuran mengenai

khasiat, keamanan dan mutu obat yang dilakukan dengan berlebihan.

Iklan obat tidak boleh menunjukkan efek/kerja obat segera sesudah penggunaan obat.

 Iklan obat tidak menawarkan hadiah ataupun memberikan pernyataan garansi tentang indikasi, kegunaan/manfaat obat.

Iklan obat hendaknya dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk pemilihan penggunaan obat bebas secara rasional.

Iklan obat harus memuat anjuran untuk mencari informasi yang tepat kepada profesi kesehatan mengenai kondisi kesehatan tertentu.

 Iklan Obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian sebagai berikut: BACA ATURAN PAKAI  JIKA SAKIT BERLANJUT, HUBUNGI DOKTER.

3.  Pengawasan iklan obat        Pengawasan iklan obat dilakukan oleh Badan POM dan Unit Pelaksana Teknisnya, yaitu Balai POM yang ada di provinsi.12, 13)  Sistem pengawasan dilakukan dengan cara pembinaan industri farmasi melalui peraturan perundang-undangan, pengawasan penayangan iklan obat di media, dan edukasi masyarakat antara lain melalui public warning dan membuka Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) untuk menerima pengaduan masyarakat yang dirugikan oleh iklan obat. Iklan obat yang akan ditayangkan di media harus terlebih dahulu diaudit Badan POM. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994 tentang Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Kosmetika, Makanan minuman, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan Alat Kesehatan antara lain disebutkan 11)Iklan obat dapat dimuat di media periklanan setelah rancangan iklan tersebut disetujui oleh Departemen Kesehatan RI. Nama obat yang dapat diiklankan adalah nama yang disetujui dalam pendaftaran.

4.  Sanksi terhadap iklan obat yang melanggar aturan       Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, antara lain disebutkan sanksi administratif, perdata dan pidana 4)Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkan penarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 106 ayat 3).  Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) (pasal 196).

5.  Peran serta masyarakat dalam iklan obat       Peran serta masyarakat dalam kegiatan kesehatan tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sebagai berikut 4)Masyarakat berperan serta, baik secara perorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 

Juga dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, sebagai berikut :10)Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta yang seluas-luasnya dalam mewujudkan perlindungan masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat dan atau tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan (Pasal 49).

Peran serta masyarakat dilaksanakan melalui sumbangan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan dan/atau pelaksanaan program pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Masyarakat dapat melaporkan kepada instansi pemerintah yang berwenang, dan/atau melakukan tindakan yang diperlukan atas terjadinya penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak rasional dan/atau memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan (Pasal 51) 

Peran serta masyarakat dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau badan yang diselenggarakan oleh masyarakat (Pasal 52). 

6.  Peran serta masyarakat melalui lembaga masyarakata.  Lembaga Perlindungan Konsumen        Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen antara lain dinyatakan tujuan perlindungan kosumen antara lain adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian kosumen untuk melindungi diri, meningkatkan pemberdayaan kosumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai kosumen (pasal 3). Dalam rangka mengembangkan upaya perlindungan konsumen dibentuk badan perlindungan kosumen Nasional (pasal 31), yang berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia dan bertanggung jawab kepada presiden (pasal 32). Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional terdiri atas unsur pemerintah, pelaku usaha, lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat, akademisi dan tenaga ahli (pasal 36) 9)       Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) adalah Lembaga Non Pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen (Pasal 1). Tugas LPKSM antara lain membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk menerima keluhan atau pengaduan konsumen; dan melakukan pengawasan iklan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen. 14)

b.  Komisi Penyiaran Indonesia

       Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran antara lain disebutkan untuk penyelenggaraan penyiaran dibentuk sebuah komisi penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terdiri dari KPI pusat dibentuk di tingkat pusat, dan KPI Daerah dibentuk di tingkat provinsi. Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggung jawab lembaga penyiaran. Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap program dan atau isi siaran yang merugikan (pasal 6, 7, 46 dan 52). KPI dan KPID merupakan lembaga untuk pengawasan iklan di media penyiaran, yaitu televisi dan radio  15)

c.  Dewan Pers       Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers antara lain dinyatakan dalam upaya menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik pada media cetak dibentuk dewan pers yang bersifat independen. Masyarakat dapat memantau dan melaporkan mengenai pelanggaran hukum, etika dan kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan oleh pers, dalam hal ini termasuk periklanan obat di media cetak. (pasal 15 dan 17) 16)

d.  PPPI       Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) adalah asosiasi perusahaan-perusahaan periklanan yang bergerak di bidang komunikasi pemasaran. Tujuan PPPI adalah (a) menghimpun, membina dan mengarahkan segenap potensi perusahaan periklanan, agar secara aktif, positif dan kreatif, turut serta dalam upaya mewujudkan cita-cita dengan persaingan yang sehat dan bertanggung jawab, dan (b) mewujudkan kehidupan periklanan nasional yang sehat, jujur dan bertanggung jawab dengan cara menegakkan Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia secara murni dan konsisten, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. 17)

Pembahasan       Iklan obat dibedakan antara iklan obat bebas/ bebas terbatas yang dilakukan melalui media massa dengan sasaran masyarakat, dan iklan obat keras yang dilakukan hanya kepada profesi kesehatan melalui majalan ilmiah kedokteran dan farmasi. Peraturan perundang-undangan mengenai persyaratan iklan obat bebas sudah cukup memadai.       Pengawasan iklan obat dilakukan oleh Badan POM dan Balai POM di provinsi melalui  peraturan perudangan untuk industri farmasi, pengawasan iklan obat yang ditayangkan dan edukasi masyarakat. Mustahil Badan POM dan Balai POM di provinsi mampu mengawasi semua iklan obat di semua media yang ada di kabupaten/ kota tanpa mengikut sertakan Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota dan lembaga masyarakat. Badab POM perlu melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan lembaga swadaya masuarakat. Kerjasama ini dapat melalui sebuah kesepakatan berupa MoU yang masing-masing menjelaskan tentang tugas dan peran bersama dalam hal pengawasan iklan obat di wilayahnya. Badan POM perlu meningkatkan peran edukasinya kepada industri farmasi maupun konsumen. Edukasi kepada industri farmasi ditujukan agar  mampu memproduksi obat yang berkualitas dan mentaati peraturan perundang-undangan tentang periklanan obat. Edukasi kepada masyarakat konsumen

ditujukan agar konsumen memiliki pengetahuan tentang obat dan kemampuan untuk ikut menilai iklan obat. Jika Badan POM dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota, kepolisian, kejaksaan, industri farmasi dan lembaga masyarakat secara efektif, maka pengawasan iklan obat dapat lebih efektif dan efisien 18)        Peran serta masyarakat (PSM) adalah proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan masyarakat serta mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat. Tujuan PSM antara lain untuk meningkatkan kemampuan pemuka masyarakat dalam menggerakkan upaya kesehatan dan meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, antara lain berperan  dalam menelaah situasi masalah periklanan obat dan ikut terlibat dalam mengawasi dan memberikan saran terhadap iklan yang menyimpang. 19)        Peran serta masyarakat melalui hukum perlindungan konsumen sebagai akibat dari kurang atau tidak terpenuhinya hak-hak normatif konsumen dapat diselesaikan melalui pendekatan hukum administrasi, hukum perdata, dan hukum pidana. Penyelesaian secara administrasi dapat dilakukan melalui pengaduan keberatan kepada instansi terkait dengan iklan obat, yaitu ULPK Badan POM untuk ijin edar obatnya, Lembaga perlindungan konsumen, KPI/ KPID terkait lembaga penyiaran, Dewan Pers terkait lembaga media cetak, dan PPPI untuk biro iklan. Penyelesaian secara hukum perdata untuk mendapat ganti kerugian dapat dilakukan melalui upaya damai Badan Penyelesaian Sengketa maupun peradilan dengan mengajukan gugatan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum atau dasar tanggung jawab mutlak dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen. Secara pidana dapat merujuk ketentuan sanksi pidana yang diatur dalam Hukum Perlindungan Konsumen. 20)

Kesimpulan 1.    Iklan obat bebas harus obyektif, lengkap dan tidak menyesatkan dan ditayangkan setelah mendapat persetujuan menteri kesehatan2.    Pengawasan iklan obat bebas dilakukan oleh Badan POM dan Balai POM di provinsi. Kerjasama dengan berbagai pihak perlu dilakukan agar iklan obat bebas mentaati  peraturan perundangan yang berlaku.3.    Peran serta masyarakat dalam pengawasan iklan obat antara lain dalam bentuk pengaduan kepada Badan POM atau lembaga masyarakat yang terkait dengan iklan obat. Apabila konsumen obat merasa dirugikan oleh iklan obat dapat menempuh jalur hukum melalui pendekatan administrasi, hukum perdata, dan hukum pidana

Daftar Pustaka1.    Niken Restaty, SM Modul Pengantar Periklanan. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2005.   

2.    Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat, Wikipedia.org/wikipedia/informasi, 16 Desember 2008.

3.    Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Jakarta 2005

4.    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

5.    Peraturan Kepala Badan POM RI  No. HK 00.06.323.295 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengawasan Promosi dan Iklan Obat

6.    24% Iklan Obat Tak Penuhi Standar. http://zubersafawi.blogspot.com/ 2007/07/24-iklan-obat-tak-penuhi-standar.html

7.    Rosmelia, Evaluasi Iklan di majalah populer, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta 1994.

8.    Suryawati, Penerimaan Konsumen terhadap penayangan Bahan Aktif dalam Iklan Obat di Televisi, Yogyakarta, 1994.

9.    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 

10.    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

11.    Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 386/Menkes/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan: Obat, Obat Tradisional, alat kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan minuman.

12.    Keputusan Kepala Badan POM Nomor 02001/SK/KBPOM tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata kerja Badan POM.

13.    Keputusan Kepala Badan POM Nomor 05018/SK/KBPOM tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata kerja unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan POM.

14.    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.

15.    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

16.    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers

17.    Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia. http://pppi.or.id/

18. Problem-pengawasan-produk-pangan. http://zubersafawi.blogspot.com/2009/02/ problem- pengawasan -produk-pangan.html

19.    Dodiet Aditya Setyawan, Hand out Ilmu Kesehatan Masyarakat semester 4, Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Surakarta, Surakarta, 2008.

20.    Iin Sihabudin, Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Atas Iklan pada Media Televisi. Tesis Magister Ilmu Hukum Universitas Lambung Mangkurat,  Banjarmasin 2006.

* Dimuat pada Jurnal Kefarmasian Indonesia, Vol.1 No.3, tahun 2009, hal 112-120

User Comments

Please login or register to add comments<Previous   Next>

Back ASSOCIATED PRESS

AP Top Health News At 10:34 p.m. EDT HHS grants extra time to enroll for health care LA doctors practice speeding up trauma care WHO: Pollution kills 7 million people every

year Birth control rule seems to divide Supreme

Court Guardianship sought for Paul Walker's

daughter Study ties breast gene to high-risk uterine

cancer California lawmakers reconsider bare-hand

food ban Ebola victims quarantined in Guinea Group sues NYC, seeks to overturn e-cigarette

ban Big climate report: Warming is big risk for

people

Reuters: Health News

West African nations scramble to prevent spread of Ebola deaths India generic drugmakers' woes put new focus on quality over price Supreme Court signals support for corporate religious claims Radiation improves odds for some women after mastectomy Minorities most vulnerable to financial slide after breast cancer Single-serve packs could help overweight people eat less Sports aggression may ‘spillover' in teen relationships Smokers group challenges NYC e-cigarette ban Maker of Four Loko flavored malt liquor accepts marketing limits China says polluting industry still growing too fast, heavy smog alert for Beijing

Custom Search  Powered by MIMS.com

 

Mambo is Free Software released under the GNU/GPL License.