Rekam Medik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    1/22

    REKAM MEDIS

    BHP FK USU

    2010

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    2/22

    ISU ETIK

    Isu etik dalam informasi kesehatanumumnya berhubungan dengandokumentasi, pemberian kode (coding),

    pengungkapan informasi, manajemen mutukesehatan masyarakat dan managed care,informasi kesehatan yang sensitif danteknologi.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    3/22

    KOMPONEN REKAM MEDIK

    NO.

    IDENTITAS/NAMA/ALAMAT/PEKERJAAN

    KELUHAN UTAMA

    ANAMNESE/URAIAN/RIWAYAT FISIK DIAGNOSTIK/VITAL SIGN

    PEMERIKSAAN KLINIK- INSPECTIO/AUSCULTATIO DANPALPATIO

    PEMERIKSAAN PENUNJANG/LAB.RADIOLOGI.CT.SCAN

    KESIMPULAN PEMERIKSAAN DIAGNOSA / PENANGANAN

    FOLLOW UP/ PENGAWASAN LANJUT

    RESUME HASIL AKHIR

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    4/22

    .

    Secara etik dilarang melakukan pencatatanmundur dan pengubahan catatan dalamrekam medis agar disesuaikan dengan hasil

    layanan yang terjadi.CATAT YANG KAMU

    LAKUKAN DANLAKUKAN YANG KAMU

    CATAT

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    5/22

    / Dalam kaitannya dengan pengungkapaninformasi, terdapat tiga masalah etik, yaitu :

    1. Pelanggaran prinsip kebutuhan tahu (need-to-know principle).

    2. Penyalahgunaan surat persetujuan atau

    otorisasi yang tidak tertentu (blanket

    authorization).

    3. Pelanggaran privasi yang terjadi sebagai akibatdari prosedur pengungkapan sekunder

    (secondary release).

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    6/22

    Isu Hukum

    Terdapat 3 isu hukum utama yang berkaitan denganrekam medis, yaitu :

    1. Komplikasi, pemeliharaan dan retensi rekam medis /rekam kesehatan.

    2. Penggunaan dan pengungkapan informasi kesehatan ,

    dan3. Penggunaan catatan pasien dan informasi kesehatan

    dalam proses peradilan.

    Selain itu juga terdapat isu hukum dibidangkepemilikan, perlindungan dan komputerisasi.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    7/22

    Masukan pada rekam medis hendaknya dicatat pada saatperawatan yang diuraikan diberikan (tidak retrospektif).

    Penulisan semua masukan harus tertera dengan jelas. Singkatan dan simbol sebaiknya hanya digunakan dalam

    rekam medis bila sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua masukan pada rekam medis hendaknya permanen. Untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam rekam

    medis, hendaknya digunakan tata cara sebagaimana diaturdalam Permenkes no 749a tahun 1989.

    Tidak bolehdihilangkan/dicoret dan

    paraf

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    8/22

    Bila pasien ingin mengubah isi rekam medisnya,perubahan hendaknya dibuat sebagai addendum.Sebaiknya tidak ada perubahan pada masukan yang

    asli, dan perubahan harus secara jelas merupakandokumen tambahan yang disertakan dalam rekammedis yang asli atas permintaan pasien, yangselanjutnya akan bertanggung jawab untukmenjelaskan perubahan tersebut.

    Petugas rumah sakit harus mengembangkan,mengimplementasikan, dan mengevaluasikebijakan dan prosedur yang berkaitan dengananalisa kuantitatif maupun kualitatif dari rekam

    medis.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    9/22

    ; Permenkes no 749a tahun 1989 mengaturtentang lamanya retensi rekam medis hingga

    setidaknya 5 tahun sejak kunjungan pasienterakhir, sedangkan untuk hal hal yangbersifat khusus dapat ditetapkan sendiri.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    10/22

    , Berikut adalah acuan secara umum untuk

    menentukan bentuk dan isi rekam kesehatan : Rekam medis hendaknya disusun secara

    sistematik untuk memudahkan pencarian dankompilasi data.

    Hanya orang orang tertentu yang ditunjuk

    oleh kebijakan rumah sakit saja yangdiperbolehkan mendokumentasikan danmenyimpan rekam medis.

    Kebijakan rumah sakit dan atau peraturaninternal staf medis hendaknya menspesifikasisiapa yang berhak menerima dan menulisperintah verbal dokter dan tata caranya.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    11/22

    Perlindungan privasi,kerahasiaan, dan keamanan

    Perbedaan ketiga kata diatas ialah :

    Privasi adalah hak individu untuk dibiarkan sendiri, termasuk bebas daricampur tangan atau observasi terhadap hal hal pribadiseseorang sertahak untuk mengontrol informasi informasi pribadi tertentu dan informasikesehatan. (Harman 2001a,p. 376).

    kerahasiaan merupakan pembatasan pengungkapan informasi pribaditertentu. Dalam hal ini mencakup tanggung jawab untuk menggunakan,mengungkapkan, atau mengeluarkan informasi hanya dengansepengetahuan ijin individu. ( Harman 2001a,p.370).

    Keamanan meliputi perlindungan fisik dan elektronik untuk informasiberbasis komputer secara utuh, sehinggan menjamin ketersediaan dan

    kerahasiaan. Termasuk kedalamnya adalah sumber sumber yangdigunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengolah danmenyampaikan, alat alat untuk mengatur akses dan melindungiinformasi dari pengungkapan yang tak disengaja maupun yang sengaja.(Harman 2001a,p.372).

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    12/22

    KERAHASIAAN

    Kerahasiaan rekam medis diaturdidalam UU Praktik Kedokteran pasal 47ayat (2) yang menyatakan bahwarekam medis harus disimpan dandijaga kerahasiaanya oleh dokter atau

    dokter gigi dan pimpinan sarankesehatan.hal yang sama dikemukakan dalampasal 11 peraturan pemerintah No 10

    tahun 1966 tentang Wajib SimpanRahasia Kedokteran.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    13/22

    /

    Selanjutnya UU Praktik Kedoteranmemberikan peluang pengungkapaninformasi kesehatan secara terbatas, yaitudalam pasal 48 ayat (2) :

    e. Untuk kepentingan kesehatan pasienf. Untuk memenuhi permintaan aparatur

    penegak hukum dalam rangka penegakhukum.

    g. Permintaan pasien sendiri.Berdasarkan ketentuan undang undang.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    14/22

    Sedangkan pasal 12 Permenkes 749a

    menyatakan bahwa :(1) Pemaparan isi rekam medis hanya

    boleh dilakukan oleh dokter yangmerawat pasien dengan ijin tertulis

    pasien.(2) Pimpinan sarana pelayanan kesehatan

    medis dapat memaparkan isi rekammedis tanpa seijin pasien berdasarkanperaturan perundang undangan.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    15/22

    Tanggung jawab sarana dan

    profesi

    Sarana kesehatan bertanggung jawabuntuk melindungi informasi kesehatanyang terdapat didalam rekam medisterhadap kemungkinan hilang, rusak ,pemalsuan dan akses yang tidak sah.

    Dokter yang merawat pasienbertanggungjawab atas kelengkapan

    dan keakurasian pengisian rekammedis.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    16/22

    Aspek hukum komputerisasi IK

    Konsil Asosiasi Dokter Sedunia (WMA) dibidang etik dan hukum

    menerbitkan ketentuan dibidang ini pada tahun 1994. beberapa petunjukyang penting adalah :

    1. Informasi medis hanya dimasukkan kedalam komputer oleh personil yangberwenang.

    2. Data pasien harus dijaga dengan ketat. Setiap personil tertentu hanyabisa mengakses data tertentu yang sesuai, dengan menggunakan security

    level tertentu.3. Tidak ada informasi yang dapat dibuka tanpa ijin pasien. Distribusi

    infomasi medis harus dibatasi hanya kepada orang orang yangberwenang saja. Orang orang tersebut juga tidak diperkenankanmemindahtangankan informasi tersebut kepada orang lain.

    4. Data yang telah tua dapat dihapus setelah memberitahukan kepadadokter dan pasiennya (atau ahli warisnya).

    5. Terminal yang on-line hanya dapat digunakan oleh orang yangberwenang.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    17/22

    Kepemilikan Rekam Medis / Rekam Kesehatan

    Di Indonesia, baik UU Praktik Kedokteran maupun

    Permenkes No. 749a/MENKES/PER/XII/1989menyatakan bahwa berkas rekam medis adalah miliksarana kesehatan sedangkan isi rekaman medis milikpasien.

    UU Praktik Kedokteran bahkan menyatakan bahwa

    memperoleh isi rekam medis adalah salah satu hakpasien.

    Tata cara penyerahan informasinya dikenal terdapatdua pendapat, yaitu :

    a. Pasien menerima surat keterangan yang berisikan

    informasi kesehatannya.b. Pasien menerima fotokopi rekam medisnya.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    18/22

    Pengungkapan informasi

    kesehatanHal ini hanya dapat dilakukan apabila :

    1. Dengan persetujuan atau otoritas pasien,misalnya informasi kesehatan untukkepentingan asuransi kesehatan, perusahaan,pemberi kerja dll.

    2. Dengan perintah undang undang, misalnya :a. UU wabah dan UU karantinab. UU acara pidana

    3. Untuk kepentingan pasien.4. Laporan kasus / analisa kasus yang sifatnya

    intern untuk kepentingan pendidikan danpeningkatan mutu pelayanan.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    19/22

    Penggunaan informasi kesehatan untuk

    kepentingan peradilan

    Pasal 43 Undang Undang No 8 tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana mengisyaratkan bahwa rekammedis tidak dapat disita tanpa persetujuan saranakesehatan atau orang yang bertanggungjaewab atasrekam medis terswbut.

    Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yangberkewajiban menurut undang undang untukmerahasiakannya, sepanjang tidak menyangkut rahasianegara, hanya dapat dilakukan atas persetujuan merekaatau atas ijin khusus Ketua Pengadilan Negeri setempat

    kecuali undang undang menentukan lain.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    20/22

    Penggunaan Rekam Medis untuk Peningkatan

    Mutu

    Pada Permenkes RI tentang rekam medisdisebutkan bahwa salah satu tujuan dari rekammedis adalah untuk riset dan sebagai datadalam melakukan upaya peningkatan mutupelayanan medis. Permenkes ini juga

    memberikan peluang pembahasan informasimedis seseorang pasien dikalangan profesimedis untuk tujuan rujukan dan pengembanganilmiah. Demikian pula Asosiasi Dokter Sedunia(WMA, Oktober 1983) menyatakan bahwa

    penggunaan informasi medis untuk tujuan risetdan audit dapat dibenarkan.

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    21/22

    FUNGSI REKAM MEDIS

    COMMUNICATION

    INFORMATION

    ADMINISTRATION

    LAW

    FINANCE

    RESEARCH

    EDUCATION

    DOCUMENTATION

    STATISTIC

    CIALFREDS

  • 5/24/2018 Rekam Medik

    22/22

    TERIMA KASIH