76
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) REKLAMASI PANTAI KAPUK NAGA INDAH (Pulau 2A, 2B dan 1) Di Kawasan Pantai Utara Jakarta Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara PT. KAPUK NAGA INDAH Jl. Pantai Indah Barat, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara 2012

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

  • Upload
    lykhanh

  • View
    251

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

RREENNCCAANNAA PPEENNGGEELLOOLLAAAANN LLIINNGGKKUUNNGGAANN ((RRKKLL)) DDAANN

RREENNCCAANNAA PPEEMMAANNTTAAUUAANN LLIINNGGKKUUNNGGAANN ((RRPPLL))

RREEKKLLAAMMAASSII PPAANNTTAAII KKAAPPUUKK NNAAGGAA IINNDDAAHH ((PPuullaauu 22AA,, 22BB ddaann 11))

DDii

KKaawwaassaann PPaannttaaii UUttaarraa JJaakkaarrttaa KKeelluurraahhaann KKaappuukk MMuuaarraa ddaann KKaammaall MMuuaarraa,, KKeeccaammaattaann PPeennjjaarriinnggaann,,

KKoottaa AAddmmiinniissttrraassii JJaakkaarrttaa UUttaarraa

PPTT.. KKAAPPUUKK NNAAGGAA IINNDDAAHH JJll.. PPaannttaaii IInnddaahh BBaarraatt,,

PPaannttaaii IInnddaahh KKaappuukk JJaakkaarrttaa UUttaarraa

22001122

Page 2: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan
Page 3: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 1]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka perencanaan dan pembangunan Kawasan Pantura, Pemerintah DKI Jakarta telah mengikat kerjasama dengan beberapa mitra usaha. Pada bulan Juli 1997, Pemda DKI Jakarta telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Nomor 162 Tahun 1997 dan Nomor 094/KNI-SP/VII/97 tanggal 28 Juli 1997 tentang Pengembangan Penyelengaraan Reklamasi Pada Areal Blok I dan IV Di Sub Kawasan Barat dengan pihak PT. Kapuk Naga Indah. Di dalam Perjanjian Kerjasama Nomor 162 Tahun 1997 dan Nomor 094/KNI-SP/VII/97 tanggal 28 Juli 1997, dijelaskan bahwa kerjasama Pemda DKI Jakarta dengan PT. Kapuk Naga Indah adalah mengembangkan proyek reklamasi pada areal seluas ± 870 Ha. Mengacu ke Adendum Perjanjian Kerjasama dan hasil pengukuran dan pemetaan oleh Dinas Pertanahan dan Pemetaan Provinsi DKI Jakarta (hingga kedalaman -8 m), maka luas areal kerja PT. Kapuk Naga Indah adalah ± 870 Ha terdiri dari Pulau 1 ± 275 Ha, Pulau 2A ± 310 Ha, dan Pulau 2B ± 285 Ha. Pengukuran dan pemetaan areal kerja dimaksud dalam rangka pelaksanaan Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemakaian Peta Dasar Di Provinsi DKI Jakarta (Pemetaan TM30). Tujuan dan kegunaan pembangunan di areal Kapuk Naga Indah pada dasarnya identik dengan tujuan dan penyelenggaraan Reklamasi Pantura sebagaimana dinyatakan di dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta, yakni : 1. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan Kota Jakarta sebagai

kota pelayanan yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi dalam perkembangan kota-kota dunia,

2. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan,

3. Terselenggaranya pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan yang memperhatikan pemanfaatan kawasan lindung dan budidaya, dan

4. Mengurangi tekanan pertumbuhan kota ke arah Selatan. Sedangkan pertimbangan peranserta PT. Kapuk Naga Indah dalam rangka pelaksanaan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah, antara lain : 1. Menyambut tawaran Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun Jakarta sebagai Ibu Kota

Negara Republik Indonesia yang berkualitas, 2. Mengembangkan sekaligus diversifikasi usaha di bidang jasa konstruksi dalam negeri, 3. Mengoptimalkan peluang pemanfaatan ruang Pantura yang relatif dekat dengan Bandara

Soekarno-Hatta, 4. Membangun kota pantai (waterfront city) yang memiliki faktor penarik bagi investasi asing,

Page 4: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 2]

5. Membangun prasarana yang handal untuk jangka panjang (infrastruktur jalan raya, rel KA Ganda dan Light Train),

6. Menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, dan 7. Areal Kapuk Naga Indah menjadi salah satu Sistem Pusat Regional.

Perlu dikemukakan bahwa areal perencanaan Kapuk Naga Indah yang luasnya ± 870 Ha mencakup 3 (tiga) pulau reklamasi, yakni (Pulau 1, Pulau 2A, dan Pulau 2B). Sesuai dengan arahan yang diberikan Pemerintah DKI Jakarta dan mengingat skenario pembangunan oleh PT. Kapuk Naga Indah, penyusunan dokumen AMDAL saat ini menjelaskan secara umum rencana reklamasi dan pemanfaatan tanah hasil reklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B. Kegiatan konstruksi akan didukung dengan kegiatan Implementasi RKL dan RPL, yang pada tahap berikutnya akan menjadi masukan untuk penyusunan pemutakhiran dokumen AMDAL untuk rencana kegiatan pembangunan di atas tanah hasil reklamasi. Pada saat PT. Kapuk Naga Indah akan melaksanakan reklamasi Pulau 2B, data dan informasi hasil pemantauan Implementasi RKL dan RPL akan digunakan sebagai masukan untuk pemutakhiran AMDAL Kapuk Naga Indah, demikian juga terhadap kegiatan reklamasi Pulau 1. Dengan demikian kajian AMDAL untuk wilayah kerja PT. Kapuk Naga Indah hanya 1 (satu) dokumen yang dimutakhirkan sebagaimana arahan Kantor Menteri Lingkungan Hidup tentang Revitalisasi AMDAL. Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak dampak besar dan penting terhadap lingkungan di sekitarnya, baik berupa dampak positif maupun negatif. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, khususnya Keputusan Menteri Lingkugnan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Surat Keputusan Gubernu KDKI Jakarta Nomor 2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL di Provinsi DKI Jakarta, maka PT. Kapuk Naga Indah telah melakukan kajian studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah untuk mendapatkan temuan-temuan yang akan dijadikan bahan masukan bagi penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Berdasarkan hasil kajian ANDAL telah diidentifikasi adanya dampak besar dan penting yang diprakirakan akan timbul akibat Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah yang perlu dikelola dan dipantau agar kelestarian lingkungan dapat tercapai. Upaya-upaya pengelolaan terhadap dampak besar dan penting tersebut secara rinci diuraikan dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini. Untuk memenuhi saran Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi DKI Jakarta pada rapat asistensi tanggal 10 Juli 2007, maka penyusunan ANDAL, RKL dan RPL Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah ini telah disempurnakan dan sekaligus mengacu ke Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

1.2. KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Page 5: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 3]

Dalam upaya memenuhi dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan yang relevan serta sebagai komitmen untuk melakukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkelanjutan maka usaha yang dapat dilakukan adalah : 1. Kegiatan reklamasi pantai Kapuk Naga Indah yang diduga menimbulkan dampak terhadap

lingkungan sekitar harus diikuti/diimbangi dengan usaha pengelolaan/penanganan dampak pencemaran lingkungan oleh Pengelola Kegiatan sehingga lingkungan dapat serasi dan berproduksi optimal.

2. Kepentingan ekonomi dan ekologis harus seimbang dimana kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah ini dapat mengusahakan tercapainnya kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertahankan keserasian dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

3. Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dari unsur kegiatan dengan memperhatikan semua unsur lingkungan yang terkait sehingga dapat tercapai pembangunan berwawasan lingkungan.

Sebagai bagian dari perencanaan makro Kawasan Pantura Jakarta, maka kegiatan reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah mengacu pada kebijakan pokok sebagai berikut :

1. Mendukung Pemerintah dalam mengembangkan program penyediaan dan penyiapan tanah

hasil reklamasi bagi pembangunan pemukiman, komersial, jasa dan rekreasi beserta sarana dan prasarana lingkungan yang memadai.

2. Kontribusi dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan (revitalisasi) melalui penataan kembali dan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan, perbaikan kampung, dan pembangunan rumah susun yang dilaksanakan oleh instansi terkait.

3. Kontribusi dalam rangka pelestarian ekosistem mangrove Angke Kapuk. 4. Kontribusi dalam rangka peningkatan aksesibilitas antara Kawasan Pantura Jakarta dengan

wilayah Kabupaten Tangerang. 5. Membantu upaya pengendalian banjir dan pemeliharaan sungai. 6. Meningkatkan fungsi pantai sebagai public domain.

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1.3.1. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan

Tujuan disusunnya Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) ini adalah untuk : 1. Menyusun alternatif penanganan dampak negatif, merencanakan dan melaksanakan

tindakan-tindakan untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi dampak negatif yang akan terjadi serta meningkatkan dampak positif yang akan terjadi, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal.

Page 6: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 4]

2. Menetapkan langkah-langkah operasional yang terjangkau oleh kemampuan teknologi berdasarkan pertimbangan ekonomi dan institusional.

3. Sebagai umpan balik dalam rangka menyempurnakan sistem pengendalian lingkungan ke dalam maupun ke luar dari batas kegiatan/tapak proyek, sehingga tercipta mekanisme pengelolaan, termasuk batasan hak dan kewajiban serta lingkup tanggung jawab masing-masing pengelolaan.

1.3.2. Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan

1. Kegunaan Bagi Pemrakarsa

a. Sebagai dasar upaya pencegahan kerusakan lingkungan baik di dalam areal proyek maupun di luar proyek yang disebabkan oleh kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha.

b. Sebagai pedoman bagi PT. Kapuk Naga Indah sebagai Pemrakarsa Kegiatan didalam membuat keputusan-keputusan mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.

c. Sebagai pedoman bagi Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) untuk melaksanakan kerjasama pengelolaan lingkungan di dalam areal proyek dan daerah sekitarnya dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta, terutama untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.

d. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum yang berlaku.

2. Kegunaan Bagi Pemerintah Daerah

a. Untuk membantu kebijaksanaan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam usaha pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.

b. Untuk membantu Pemda Provinsi DKI Jakarta dan Penanggung jawab Kamtibmas dalam mengantisipasi berbagai dampak yang akan timbul agar lebih mudah mengadakan tindakan-tindakan preventif (pencegahan) serta pengawasan pengelolaan lingkungan.

c. Untuk membantu Pemda Provinsi DKI Jakarta di dalam pembinaan pengelolaan lingkungan.

3. Kegunaan Bagi Masyarakat

a. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha menjaga keamanan,

kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan. b. Untuk dipergunakan masyarakat sebagai kontrol sosial guna memaksimalisasi

dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif. c. Untuk menjamin kepastian hukum akan hak dan kewajiban masyarakat, baik

terhadap proyek yang akan dibangun maupun dalam menjamin hubungan sumberdaya masyarakat dengan hak-hak yang dimilikinya.

Page 7: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 1]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka perencanaan dan pembangunan Kawasan Pantura, Pemerintah DKI Jakarta telah mengikat kerjasama dengan beberapa mitra usaha. Pada bulan Juli 1997, Pemda DKI Jakarta telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Nomor 162 Tahun 1997 dan Nomor 094/KNI-SP/VII/97 tanggal 28 Juli 1997 tentang Pengembangan Penyelengaraan Reklamasi Pada Areal Blok I dan IV Di Sub Kawasan Barat dengan pihak PT. Kapuk Naga Indah. Di dalam Perjanjian Kerjasama Nomor 162 Tahun 1997 dan Nomor 094/KNI-SP/VII/97 tanggal 28 Juli 1997, dijelaskan bahwa kerjasama Pemda DKI Jakarta dengan PT. Kapuk Naga Indah adalah mengembangkan proyek reklamasi pada areal seluas ± 870 Ha. Mengacu ke Adendum Perjanjian Kerjasama dan hasil pengukuran dan pemetaan oleh Dinas Pertanahan dan Pemetaan Provinsi DKI Jakarta (hingga kedalaman -8 m), maka luas areal kerja PT. Kapuk Naga Indah adalah ± 870 Ha terdiri dari Pulau 1 ± 275 Ha, Pulau 2A ± 310 Ha, dan Pulau 2B ± 285 Ha. Pengukuran dan pemetaan areal kerja dimaksud dalam rangka pelaksanaan Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemakaian Peta Dasar Di Provinsi DKI Jakarta (Pemetaan TM30). Tujuan dan kegunaan pembangunan di areal Kapuk Naga Indah pada dasarnya identik dengan tujuan dan penyelenggaraan Reklamasi Pantura sebagaimana dinyatakan di dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta, yakni : 1. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan Kota Jakarta sebagai

kota pelayanan yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi dalam perkembangan kota-kota dunia,

2. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan,

3. Terselenggaranya pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan yang memperhatikan pemanfaatan kawasan lindung dan budidaya, dan

4. Mengurangi tekanan pertumbuhan kota ke arah Selatan. Sedangkan pertimbangan peranserta PT. Kapuk Naga Indah dalam rangka pelaksanaan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah, antara lain : 1. Menyambut tawaran Pemerintah DKI Jakarta untuk membangun Jakarta sebagai Ibu Kota

Negara Republik Indonesia yang berkualitas, 2. Mengembangkan sekaligus diversifikasi usaha di bidang jasa konstruksi dalam negeri, 3. Mengoptimalkan peluang pemanfaatan ruang Pantura yang relatif dekat dengan Bandara

Soekarno-Hatta, 4. Membangun kota pantai (waterfront city) yang memiliki faktor penarik bagi investasi asing,

Page 8: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 2]

5. Membangun prasarana yang handal untuk jangka panjang (infrastruktur jalan raya, rel KA Ganda dan Light Train),

6. Menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, dan 7. Areal Kapuk Naga Indah menjadi salah satu Sistem Pusat Regional.

Perlu dikemukakan bahwa areal perencanaan Kapuk Naga Indah yang luasnya ± 870 Ha mencakup 3 (tiga) pulau reklamasi, yakni (Pulau 1, Pulau 2A, dan Pulau 2B). Sesuai dengan arahan yang diberikan Pemerintah DKI Jakarta dan mengingat skenario pembangunan oleh PT. Kapuk Naga Indah, penyusunan dokumen AMDAL saat ini menjelaskan secara umum rencana reklamasi dan pemanfaatan tanah hasil reklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B. Kegiatan konstruksi akan didukung dengan kegiatan Implementasi RKL dan RPL, yang pada tahap berikutnya akan menjadi masukan untuk penyusunan pemutakhiran dokumen AMDAL untuk rencana kegiatan pembangunan di atas tanah hasil reklamasi. Pada saat PT. Kapuk Naga Indah akan melaksanakan reklamasi Pulau 2B, data dan informasi hasil pemantauan Implementasi RKL dan RPL akan digunakan sebagai masukan untuk pemutakhiran AMDAL Kapuk Naga Indah, demikian juga terhadap kegiatan reklamasi Pulau 1. Dengan demikian kajian AMDAL untuk wilayah kerja PT. Kapuk Naga Indah hanya 1 (satu) dokumen yang dimutakhirkan sebagaimana arahan Kantor Menteri Lingkungan Hidup tentang Revitalisasi AMDAL. Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak dampak besar dan penting terhadap lingkungan di sekitarnya, baik berupa dampak positif maupun negatif. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, khususnya Keputusan Menteri Lingkugnan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Surat Keputusan Gubernu KDKI Jakarta Nomor 2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL di Provinsi DKI Jakarta, maka PT. Kapuk Naga Indah telah melakukan kajian studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah untuk mendapatkan temuan-temuan yang akan dijadikan bahan masukan bagi penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Berdasarkan hasil kajian ANDAL telah diidentifikasi adanya dampak besar dan penting yang diprakirakan akan timbul akibat Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah yang perlu dikelola dan dipantau agar kelestarian lingkungan dapat tercapai. Upaya-upaya pengelolaan terhadap dampak besar dan penting tersebut secara rinci diuraikan dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini. Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) telah menyusun dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah. Dokumen tersebut berisi uraian upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan terhadap berbagai dampak besar dan penting yang diprakirakan akan timbul akibat rencana kegiatan reklamasi. Untuk mengetahui

Page 9: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 3]

sejauh mana keberhasilan pengelolaan lingkungan dan memperbaiki hal-hal yang belum optimal, diperlukan kegiatan pemantauan lingkungan secara berkala dan berkesinambungan. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai kelanjutan dari penyusunan dokumen RKL, maka disusun Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini sebagai alat bantu untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan.

1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1.2.1. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan

Tujuan rencana pemantauan lingkungan dari kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas usaha pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan,

termasuk keberhasilan pengelolaan dampak negatif dan pengembangan dampak positif dari kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2. Mengembangkan kemampuan dalam pendugaan perubahan lingkungan dimasa yang akan datang.

1.2.2. Kegunaan Rencana Pemantauan Lingkungan

1. Kegunaan bagi Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) adalah:

a. Sebagai sarana untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan atau teknologi yang digunakan dalam pengelolaan/pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif yang tercantum di dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).

b. Sebagai indikator dini perihal adanya perubahan lingkungan yang tidak dikehendaki, sehingga langkah-langkah penanggulangan dampak dapat secara efektif dilaksanakan.

c. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum yang berlaku. d. Sebagai sarana untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan pada kasus-kasus

penuntutan dan pembelaan diri. e. Sebagai sarana untuk mengambil kebijakan lebih lanjut bagi kegiatan Reklamasi

Pantai Kapuk Naga Indah.

2. Kegunaan bagi Pemerintah Daerah a. Sebagai sarana umpan balik bagi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta

dalam menentukan langkah-langkah kebijakan yang telah dan akan diambil guna memperbaiki kualitas lingkungan/melakukan upaya pelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

b. Sebagai sarana umpan balik bagi Pemerintah Daerah dan Penanggung Jawab Kamtibmas dalam mengantisipasi dan mengevaluasi berbagai dampak kegiatan

Page 10: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendahuluan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[I – 4]

yang telah dan akan timbul agar lebih mudah mengadakan tindakan-tindakan prefentif (pencegahan) serta pengawasan pengelolaan lingkungan.

c. Untuk membantu Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta didalam pembinaan pemantauan lingkungan.

3. Kegunaan bagi Masyarakat a. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha membantu keamanan,

kebersihan, ketertiban dan kelestarian lingkungan. b. Untuk dipergunakan masyarakat sebagai kontrol sosial, guna memaksimalisasi

dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif.

Page 11: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 1]

BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengelolaan lingkungan disusun untuk menangani dampak besar dan penting yang telah diprediksi dari kajian ANDAL dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang rasional, meliputi pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan institusi/kelembagaan. 2.1. PENDEKATAN TEKNOLOGI

Pendekatan teknologi adalah cara-cara pengelolaan lingkungan yang berorientasi kepada teknologi pengelolaan dampak besar dan penting lingkungan dan pengendalian pencemaran. Pendekatan teknologi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dalam rangka menanggulangi dampak pencemaran dilakukan dengan cara membatasi atau mengisolasi dampak yang akan terjadi, sedangkan dalam rangka mencegah, mengurangi dan/atau memperbaiki sumberdaya alam dapat ditempuh dengan cara penataan kembali (revitalisasi) daratan, restorasi ekosistem mangrove dan pengaturan pelaksanaan kegiatan. Beberapa pendekatan teknis yang akan diterapkan antara lain: 1. Penggunaan teknik reklamasi dengan sistem polder untuk mengurangi ceceran material urug

yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air laut; 2. Lahan reklamasi berbentuk pulau dengan kanal vertikal dan lateral ± 200 m untuk mencegah

perpanjangan hidrolika sungai yang dapat mengakibatkan banjir dan perubahan pH yang dapat mengganggu kehidupan mangrove di hutan lindung Angke;

3. Pengangkutan pasir urug melalui laut untuk menghindari bangkitan lalu lintas yang sangat besar pada badan-badan jalan di sekitar lokasi proyek;

4. Membangun sea defence untuk mencegah terjadinya abrasi; 5. Pengerukan muara sungai di sekitar lokasi proyek untuk mengatasi sedimentasi dan

meningkatkan kapasitas tampung badan air; 6. Restorasi melalui penanaman kembali mangrove di hutan lindung Angke untuk melestarikan

bakau di hutan lindung Angke. 2.2. PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI

Pendekatan ini dilakukan dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting melalui tindakan-tindakan yang berlandaskan pada interaksi sosial ekonomi dan bantuan peran Pemerintah, misalnya melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pembebasan bagan budi daya kerang hijau dengan cara musyawarah, penggantian biaya ganti rugi yang memadai, penyerapan tenaga kerja dengan memprioritaskan masyarakat setempat sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki, bantuan fasilitas umum dan fasilitas sosial kepada masyarakat serta

Page 12: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 2]

bantuan sosial kemasyarakatan lainnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Pemrakarsa, pelaksanaan program Corporate Social Responsibility/CSR (PT. Kapuk Naga Indah).

2.3. PENDEKATAN INSTITUSI/KELEMBAGAAN

Pendekatan institusi adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh pemrakarsa dalam rangka menanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup. Pendekatan ini mencakup pengelolaan lingkungan melalui koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pengawasan dampak lingkungan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam pengendalian dampak lingkungan. Koordinasi tersebut adalah dalam hal: 1. Peraturan Pengelolaan Lingkungan. 2. Mekanisme Pengelolaan Lingkungan. 3. Koordinasi antar instansi/Pihak Pengelola Lingkungan. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan secara berkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Instansi yang berwenang dalam pengawasan dan instansi yang terkait dalam koordinasi pengelolaan lingkungan, antara lain: 1. BPLHD Provinsi DKI Jakarta 2. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta 3. Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta 4. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta 5. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta 6. Walikota Administrasi Jakarta Utara 7. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Administrasi Jakarta Utara 8. Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara 9. Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara 10. Polsek Penjaringan 11. Kecamatan Penjaringan 12. Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

Page 13: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 1]

BAB II RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

2.1. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

2.1.1. Perubahan Persepsi Masyarakat

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

b. Indikator : Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

2. Sumber Dampak

Kegiatan penetapan lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap penetapan lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui keberhasilan sosialisasi proyek dan tanggapan masyarakat sekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Wawancara dengan masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) menggunakan kuesioner secara purposive sampling. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan disajikan dalam bentuk persentase responden yang setuju dan tidak setuju dengan rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Permukiman penduduk di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap pra-konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 14: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 2]

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga

Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: BPLHD Kota Administrasi Jakarta

Utara, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara. c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta,

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, tiga bulan sekali selama tahap pra-konstruksi proyek.

2.2. TAHAP KONSTRUKSI

2.2.1. Gangguan Aktivitas Nelayan

1. Dampak Penting Yang Dipantau a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Gangguan terhadap aktivitas nelayan di

sekitar lokasi proyek. b. Indikator: Terganggunya aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

2. Sumber Dampak Pengangkutan batu (± 2.412.838 m3) dan pasir urug (± 58.770.652 m3) Pulau 1, 2A dan 2B melalui laut, pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan jembatan penghubung daratan dengan pulau 2A dan pengerukan muara sungai Cengkareng Drain dan Muara sungai Tanjung.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B) berlangsung.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan gangguan terhadap aktivitas nelayan akibat kegiatan proyek.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan langsung di lapangan mengenai aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di perairan sekitar lokasi reklamasi pulau 1, 2A dan 2B.

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setiap hari selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 15: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 3]

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana dan PT. Kapuk

Naga Indah. b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: KLH Kota Administrasi Jakarta Utara,

Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara. c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta,

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.2. Perubahan Pola Arus

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Pola arus perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

b. Indikator : Perubahan pola arus perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Sumber Dampak

Kegiatan pengurugan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui perubahan pola yang terjadi di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran langsung di lapangan dengan alat pengukur arus (Current meter). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dibandingkan dengan data rona lingkungan awal.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di perairan laut sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Sebulan sekali selama tahap konstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Page 16: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 4]

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.3. Peningkatan Kebisingan

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kebisingan di sekitar lokasi proyek. b. Indikator: Intensitas kebisingan sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang

Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

2. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Intensitas Kebisingan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kebisingan.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran langsung di lapangan dengan sound level meter. Data yang ada dibandingkan dengan SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKI Jakarta.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 17: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 5]

2.2.4. Peningkatan Volume Sampah Padat

1. Dampak Penting Yang Dipantau a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Sampah padat di dalam dan di sekitar

lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B). b. Indikator: Kebersihan lingkungan/tidak tercecernya sampah padat di sekitar lokasi

proyek.

2. Sumber Dampak Kegiatan aktivitas buruh konstruksi proyek sebanyak ± 500-1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kebersihan lingkungan di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan sampah padat pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setiap hari selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku nas Kebersihan dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.5. Gangguan Transportasi Laut

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kelancaran lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 18: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 6]

b. Indikator: Tidak terjadi gangguan lalu lintas laut di sekitar perairan lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Sumber Dampak

Mobilisasi alat dan bahan konstruksi, pengangkutan pasir urug (± 58.770.652 m3) Pulau 1, 2A dan 2B melalui laut dan pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B serta pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kelancaran lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) berjalan dengan baik.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setiap hari selama tahap konstruksi proyek.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor/suplier penyedia pasir urug

dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah). b. Pengawas Pemanatauan Lingkungan Hidup: Dirjen Perhubungan Laut dan Suku

Dinas Perhubungan Laut Kota Administrasi Jakarta Utara. c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta,

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara dan Ditjen Perhubungan Laut, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

2.2.6. Gangguan Transportasi Darat

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kelancaran lalu lintas (transportasi darat) di sekitar lokasi proyek.

b. Indikator : Tidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek (Kawasan PIK).

2. Sumber Dampak Kegiatan mobilisasi alat/bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3) Pulau 1, 2A dan 2B.

Page 19: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 7]

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Kelancaran lalu lintas badan jalan di sekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan Kawasan PIK).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas (transportasi darat) di sekitar lokasi proyek berjalan dengan baik.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Pada badan jalan di sekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan Kawasan PIK).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setiap hari selama tahap konstruksi proyek.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor/suplier penyedia tanah urug

dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta

Utara, Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kel. Kapuk Muara dan Kamal Muara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

2.2.7. Abrasi dan Sedimentasi

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Abrasi dan sedimentasi. b. Indikator: Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan

sedimentasi.

2. Sumber Dampak Kegiatan pekerjaan Reklamasi Pulau 1, 2A, 2B seluas ± 870 Ha dan pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kecepatan abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 20: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 8]

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya pencegahan abrasi dan sedimentasi pantai yang dilakukan di lokasi kegiatan (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pemantauan dilakukan dengan metode Aritmatik yaitu dengan menghitung kecepatan abrasi dan sedimentasi dari patok (beach mark) yang dibuat dekat garis pantai yang terkena abrasi/sedimentasi. Data yang peroleh dibandingkan dengan data rona awal sebelumnya.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di lokasi proyek dan pantai sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Sebulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi reklamasi.

2.2.8. Gangguan Kamtibmas

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kamtibmas di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

b. Indikator : Angka kriminalitas dan gangguan kamtibmas di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3), pengurugan Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kondisi kamtibmas (angka kriminalitas) di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 21: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 9]

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kamtibmas pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengamatan dan pencatatan di lapangan,

mengkaji data yang tersedia di bagian keamanan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di dalam dan di lokasi proyek (di bedeng pekerja).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Polsek Penjaringan, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

2.2.9. Penurunan Kualitas Udara

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kualitas udara ambient (debu, SO2, NO2, CO, HC) di sekitar lokasi proyek.

b. Indikator: Kadar debu, SO2, NO2, CO, HC sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

2. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kadar debu, SO2, NO2, CO, HC di sekitar lokasi proyek.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kualitas udara ambient.

Page 22: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 10]

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengambilan contoh air debu dengan

kertas saring dan pengambilan contoh udara dengan gas sampler untuk dianalisis sesuai SNI. Data yang ada dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara ambient sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKI Jakarta.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.10. Penurunan Kualitas Air Laut

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kualitas air laut (kekeruhan) perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

b. Indikator: Kadar kekeruhan dan TSS air laut sesuai dengan KepMen LH No. Kep-51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Kualitas Air Laut (Peruntukan Biota Laut).

2. Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan tanggul/sea defence pulau 1, 2A dan 2B, transportasi bahan-bahan reklamasi (pasir laut dan batu), serta pengisian bahan-bahan ke polder yang telah terbangun dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Kadar Kekeruhan dan TSS air laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kualitas air laut (kekeruhan) dan TSS.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengambilan contoh air laut dengan jerigen putih volume 2 liter untuk dianalisis di laboratorium sesuai SNI. Data yang diperoleh

Page 23: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 11]

dibandingkan dengan baku mutu sesuai KepMen LH No. Kep-51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Kualitas Air Laut (Peruntukan Biota Laut).

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.11. Perubahan Persepsi Masyarakat

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Persepsi masyarakat. b. Indikator : Persepsi masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal

Muara) terhadap kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2. Sumber Dampak Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3), pengurugan/reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Wawancara dengan masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) secara purposive sampling menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis berdasarkan

Page 24: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 12]

presentase responden yang mempunyai persepsi positif dan negatif terhadap pekaksanaan kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di pemukiman penduduk sekitar lokasi proyek ( (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan Kecamatan Penjaringan.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

2.2.12. Gangguan Mangrove

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Mangrove di Hutan Lindung Angke sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

b. Indikator: Keanekaragaman jenis dan pertumbuhan mangrove di Hutan Lindung Angke.

2. Sumber Dampak

Kegiatan restorasi mangrove dan penanaman vegetasi serta reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 500-1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Keanekaragaman jenis dan pertumbuhan mangrove di hutan lindung Angke.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pencatatan dan pengamatan langsung tentang jumlah jenis dan jumlah individu mangrove pada lahan yang berbatasan langsung dengan lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B). Data yang diperoleh dianalisis

Page 25: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 13]

berdasarkan indeks keanekaragaman jenis Shannon Wiener, indeks kesamarataan dan indeks nilai penting/dominasi.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di lokasi proyek dan perairan sekitarnya (hutan lindung dan suaka margasatwa Angke).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai

Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas

Kehutanan dan Pertanian, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Pertanian, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.2.13. Terbukanya Kesempatan Kerja

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Kesempatan kerja di dalam dan sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

b. Indikator: Jumlah tenaga kerja sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan) yang bekerja pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2. Sumber Dampak

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B) sebanyak ± 500-1.000 orang.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Jumlah/banyaknya tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah yang berasal dari masyarakat sekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja lokal pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 26: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 14]

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode pengumpulan dan analisis data: Mengkaji data yang ada di bagian

personalia proyek. Data yang ada dianalisis secara deskriptif. b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Di dalam lokasi proyek Reklamasi Pantai

Kapuk Naga Indah. c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Tiga bulan sekali selama

tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai

Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Suku Dinas Tenaga Kerja Kota

Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

2.3.1. Perubahan Pola Arus

1. Dampak Penting Yang Dipantau a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Pola Arus. b. Indikator: Pola arus di perairan laut sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Sumber Dampak

Tanggul Pulau 1, 2A dan 2B hasil reklamasi.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup

Untuk mengetahui perubahan pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pengukuran langsung di lapangan dengan

alat pengukur arus (Current meter). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dibandingkan dengan data rona lingkungan awal.

Page 27: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 15]

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Perairan laut dan pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga

Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.3.2. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Abrasi dan Sedimentasi. b. Indikator: Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan

sedimentasi.

2. Sumber Dampak Keberadaan Lahan Reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan sedimentasi.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya pencegahan abrasi dan sedimentasi pantai yang dilakukan di lokasi kegiatan (Pulau 1, 2A dan 2B).

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Pemantauan di lakukan dengan metode Aritmatik yaitu dengan menghitung kecepatan abrasi dan sedimentasi dari patok (bench mark) yang dibuat dekat garis pantai yang terkena abrasi/sedimentasi. Data yang peroleh dibandingkan dengan data rona awal sebelumnya.

b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup: Perairan pantai sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 28: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 16]

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga

Indah). b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2.3.3. Perubahan Persepsi Masyarakat

1. Dampak Penting Yang Dipantau

a. Komponen lingkungan hidup yang dipantau: Persepsi masyarakat. b. Indikator: Persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi

Pulau 1, 2A dan 2B.

2. Sumber Dampak Keberadaan lahan hasil Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau

Persepsi masyarakat terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

4. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B.

5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Metode pengumpulan dan analisis data: Wawancara langsung di lapangan dengan masyarakat sekitar secara purposive sampling mengenai persepsi masyarakat terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B. Data yang peroleh dianalisis secara deskriptif.

b. Lokasi Pemantauan: Pemukiman sekitar lokasi kegiatan (Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).

c. Jangka Waktu/frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup: Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

a. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup: Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Page 29: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 17]

b. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup: Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara.

c. Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup: Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Matriks Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dapat dilihat pada Tabel 2.1, sedangkan Lokasi Pemantauan Lingkungan dapat dilihat pada Gambar II.1, II.2, dan II.3.

Page 30: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 18]

Tabel 2.1. Matriks Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah Dampak Penting Yang Dipantau Sumber

Dampak Parameter

Yang Dipantau Tujuan

Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

1. TAHAP PRA-KONSTRUKSI a. Perubahan

Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

Kegiatan penetapan lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap penetapan lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui keberhasilan sosialisasi proyek dan tanggapan masyarakat sekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Wawancara dengan masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) menggunakan kuesioner secara purposive sampling. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan disajikan dalam bentuk persentase responden yang setuju dan tidak setuju dengan rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Permukiman penduduk di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

Tiga bulan sekali selama tahap pra-konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

BPLHD Kota Administrasi Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, tiga bulan sekali selama tahap pra-konstruksi proyek.

2.TAHAP KONSTRUKSI a. Gangguan

Aktivitas Nelayan

Terganggunya aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

Pengangkutan batu (± 2.412.838 m3) dan pasir urug (± 58.770.652 m3) Pulau 1, 2A dan 2B melalui laut, pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan jembatan penghubung daratan dengan pulau 2A dan pengerukan muara sungai Cengkareng Drain dan Muara sungai Tanjung.

Aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B) berlangsung.

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan gangguan terhadap aktivitas nelayan akibat kegiatan proyek.

Pengamatan langsung di lapangan mengenai morfologi pantai Pulau 1, 2A dan 2B. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Di perairan sekitar lokasi reklamasi pulau 1, 2A dan 2B.

Setiap hari selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kontraktor Pelaksana dan PT. Kapuk Naga Indah.

KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah..

b. Perubahan Pola Arus

Perubahan pola arus

Kegiatan pengurugan

Pola arus di Untuk mengetahui

Pengukuran langsung di lapangan dengan alat

Di perairan laut sekitar

Sebulan sekali selama tahap

Kontraktor Pelaksana

Dinas Kelautan dan Perikanan

Ke BPLHD Provinsi DKI

Page 31: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 19]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

sekitar lokasi

proyek (Pulau 1,

2A dan 2B).

perubahan pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

pengukur arus (Current meter). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dibandingkan dengan data rona lingkungan awal.

lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

konstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

c. Peningkatan Kebisingan

Intensitas kebisingan sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

Intensitas Kebisingan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kebisingan.

Pengukuran langsung di lapangan dengan sound level meter. Data yang ada dibandingkan dengan SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKI Jakarta.

Di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

d. Peningkatan Volume Sampah Padat

Kebersihan lingkungan/tidak tercecernya sampah padat di sekitar lokasi proyek.

Kegiatan aktivitas buruh konstruksi proyek sebanyak ± 1.000 orang.

Kebersihan lingkungan di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan sampah padat pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pengamatan lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Setiap hari selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

K Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku nas Kebersihan dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap

Page 32: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 20]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

e. Gangguan Transportasi Laut

Tidak terjadi gangguan lalu lintas laut di sekitar perairan lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Mobilisasi alat dan bahan konstruksi, pengangkutan pasir urug (± 58.770.652 m3) Pulau 1, 2A dan 2B melalui laut dan pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B serta pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

Kelancaran lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) berjalan dengan baik.

Pengamatan dan pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Di perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Setiap hari selama tahap konstruksi proyek.

Kontraktor/suplier penyedia pasir urug dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Dirjen Perhubungan Laut dan Suku Dinas Perhubungan Laut Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara dan Ditjen Perhubungan Laut, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

f. Gangguan Transportasi Darat

Tidak terjadi kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek (Kawasan PIK).

Kegiatan mobilisasi alat/bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3) Pulau 1, 2A dan 2B.

Kelancaran lalu lintas badan jalan di sekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan Kawasan PIK).

Untuk mengetahui apakah upaya pengelolaan lalu lintas (transportasi darat) di sekitar lokasi proyek berjalan dengan baik.

Pengamatan dan pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Pada badan jalan di sekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan Kawasan PIK).

Setiap hari selama tahap konstruksi proyek.

Kontraktor/suplier penyedia tanah urug dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kel. Kapuk Muara dan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

g. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan sedimentasi.

Kegiatan pekerjaan Reklamasi Pulau 1, 2A, 2B seluas ± 870 Ha dan pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

Kecepatan abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya pencegahan abrasi dan sedimentasi pantai yang dilakukan di lokasi kegiatan (Pulau 1, 2A dan

Pemantauan dilakukan dengan metode Aritmatik yaitu dengan menghitung kecepatan abrasi dan sedimentasi dari patok (beach mark) yang dibuat dekat garis pantai yang terkena abrasi/sedimentasi. Data yang peroleh dibandingkan dengan data rona awal

Di lokasi proyek dan pantai sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Sebulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi

Ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali

Page 33: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 21]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

2B). sebelumnya. Jakarta Utara. selama tahap konstruksi reklamasi.

h. Gangguan Kamtibmas

Angka kriminalitas dan gangguan kamtibmas di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3), pengurugan Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

Kondisi kamtibmas (angka kriminalitas) di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kamtibmas pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pengamatan dan pencatatan di lapangan, mengkaji data yang tersedia di bagian keamanan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

Di dalam dan di lokasi proyek (di bedeng pekerja).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Polsek Penjaringan, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

i. Penurunan Kualitas Udara

Kadar debu, SO2, NO2, CO, HC sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kadar debu, SO2, NO2, CO, HC di sekitar lokasi proyek.

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kualitas udara ambient.

Pengambilan contoh debu dengan kertas saring dan pengambilan contoh udara dengan gas sampler untuk dianalisis sesuai SNI. Data yang ada dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara ambient sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Kualitas Udara dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKI Jakarta.

Di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

j. Penurunan Kualitas Air Laut

Kadar kekeruhan dan TSS air laut sesuai dengan KepMen LH No. Kep-51 Tahun 2004

Kegiatan pembangunan tanggul/sea defence pulau 1, 2A dan 2B, transportasi bahan-bahan reklamasi (pasir laut dan

Kadar Kekeruhan dan TSS air laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan kualitas air laut (kekeruhan) dan TSS.

Pengambilan contoh air laut dengan jerigen putih volume 2 liter untuk dianalisis di laboratorium sesuai SNI. Data yang diperoleh dibandingkan

Perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota

Page 34: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 22]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

tentang Baku Mutu Kualitas Air Laut (Peruntukan Biota Laut).

batu), serta pengisian bahan-bahan ke polder yang telah terbangun dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

dengan baku mutu sesuai KepMen LH No. Kep-51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Kualitas Air Laut (Peruntukan Biota Laut).

Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

k. Perubahan Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3), pengurugan/reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

Persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Wawancara dengan masyarakat sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) secara purposive sampling menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis berdasarkan presentase responden yang mempunyai persepsi positif dan negatif terhadap pekaksanaan kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Di lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) dan daerah sekitarnya (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan Kecamatan Penjaringan.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi proyek.

l. Gangguan Mangrove

Keanekaragaman jenis dan pertumbuhan mangrove di Hutan Lindung Angke.

Kegiatan restorasi mangrove dan penanaman vegetasi serta reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 500-1.000 orang.

Keanekaragaman jenis dan pertumbuhan mangrove di hutan lindung Angke.

Untuk mengetahui keanekaragaman jenis mangrove di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pencatatan dan pengamatan langsung tentang jumlah jenis dan jumlah individu mangrove pada lahan yang berbatasan langsung dengan lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B). Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman jenis Shannon Wiener,

Di lokasi proyek dan perairan sekitarnya (hutan lindung dan suaka margasatwa Angke).

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Pertanian, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Pertanian, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga

Page 35: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 23]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

indeks kesamarataan dan indeks nilai penting/dominasi.

bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

m. Terbukanya Kesempatan Kerja

Jumlah tenaga kerja sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan) yang bekerja pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B) sebanyak ± 500.1000 orang.

Jumlah/banyaknya tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah yang berasal dari masyarakat sekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan).

Untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja lokal pada tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Mengkaji data yang ada di bagian personalia proyek. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

Di dalam lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, tiga bulan sekali selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2. TAHAP PASCA KONSTRUKSI a. Perubahan

Pola Arus Pola arus di perairan laut sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Tanggul Pulau 1, 2A dan 2B hasil reklamasi.

Pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Untuk mengetahui perubahan pola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pengukuran langsung di lapangan dengan alat pengukur arus (Current meter). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dibandingkan dengan data rona lingkungan awal.

Perairan laut dan pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga

Page 36: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[II – 24]

Dampak Penting Yang Dipantau Sumber Dampak

Parameter Yang Dipantau

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Metode Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Komponen Lingkungan

Indikator Pengumpulan dan Analisis Data

Lokasi Jangka Waktu/ Frekuensi

Pelaksana Pengawas Pelaporan

Indah. b. Perubahan

Abrasi dan Sedimentasi

Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan sedimentasi.

Keberadaan Lahan hasil Reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

Luas lahan pantai Pulau 1, 2A dan 2B yang terkena abrasi dan sedimentasi.

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan upaya pencegahan abrasi dan sedimentasi pantai yang dilakukan di lokasi kegiatan (Pulau 1, 2A dan 2B).

Pemantauan di lakukan dengan metode Aritmatik yaitu dengan menghitung kecepatan abrasi dan sedimentasi dari patok (bench mark) yang dibuat dekat garis pantai yang terkena abrasi/sedimentasi. Data yang peroleh dibandingkan dengan data rona awal sebelumnya.

Perairan pantai sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

c. Perubahan Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan Lahan hasil reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

Keberadaan lahan hasil Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

Persepsi masyarakat terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan lahan hasil reklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B.

Pengamatan langsung di lapangan mengenai persepsi masyarakat. Data yang peroleh dianalisis secara deskriptif.

Pemukiman sekitar lokasi kegiatan (Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).

Setahun sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara.

Ke BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, enam bulan sekali selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 37: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[II – 25]

Gambar II.1. Lokasi Pemantauan

Page 38: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[II – 26]

Gambar II.2. Lokasi Pemantauan

Page 39: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[II – 27]

Gambar II.3. Lokasi Pemantauan

Page 40: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan
Page 41: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 1]

BAB IIIRENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Uraian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini merupakan penjabaran dan aplikasi dari studiANDAL yang telah disusun. Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai pedoman pelaksanaanpengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan dampak penting akibat kegiatan Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah. Uraian RKL ini ditujukan untuk menekan dampak negatif penting sehingga dampaktersebut dapat diantisipasi dan dikelola, serta dampak positif dapat ditingkatkan. Dengan demikian,kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dapat berjalan dengan lancar tanpa mengganggulingkungan di sekitarnya.

3.1. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

3.1.1. Perubahan Persepsi Masyarakat

1. Sumber DampakKegiatan penetapan lokasi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Tolok Ukur DampakPersepsi masyarakat terhadap rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ±870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengupayakan agar persepsi masyarakat sekitar terhadap rencana Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2 B) positif.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk menghindari/mencegah timbulnya persepsi negatif masyarakat sekitar(Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) terhadap rencana Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah diupayakan melalui:a. Melakukan sosialisasi rencana proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah kepada

masyarakat/tokoh masyarakat sekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara)dan instansi terkait yang berkepentingan.

b. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyek terutamaKelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, Lembaga Musyawarah Kelurahan(LMK) berkaitan dengan rencana kegiatan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indahseluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 42: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 2]

c. Membentuk Devisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan serta sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

d. Berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya merumuskan konsep rencanaRevitalisasi Pantai Lama.

e. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi (Fakultas Kehuatanan IPB) untukrestorasi ekosistem mangrove.

f. Melakukan kerjasama dengan Yayasan Mengrove untuk memantau pelaksanaanrestorasi ekosistem mangrove.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah di sekitar lokasi proyek(Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak persepsi masyarakat akan dilakukan selama kegiatan tahapprakonstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah Pemrakarsa Kegiatan

(PT. Kapuk Naga Indah).b. Instansi pengawas pengelolaan dampak persepsi masyarakat adalah BPLHD Kota

Administrasi Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muaradan Kamal Muara.

c. Hasil pengelolaan dampak persepsi masyarakat secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara,Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

3.2. TAHAP KONSTRUKSI

3.2.1. Gangguan Aktivitas Nelayan

1. Sumber DampakPengangkutan batu (± 2.412.838 m3) dan pasir urug (± 58.770.652 m3) Pulau 1, 2Adan 2B melalui laut, pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunanbreakwater Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan jembatan penghubung daratan denganpulau 2A dan pengerukan muara sungai Cengkareng Drain dan Muara sungai Tanjung.

2. Tolok Ukur DampakTidak terganggunya aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B) berlangsung.

Page 43: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 3]

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMenghindari gangguan terhadap aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek selama tahapkonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B)berlangsung.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah/mengindari gangguan terhadap aktivitas nelayan di sekitar lokasiproyek selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, Pulau2A dan Pulau 2B) akan diupayakan melalui:a. Melakukan koordinasi/sosialisasi kepada komunitas nelayan yang bermukim di

sekitar lokasi proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).b. Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi proyek,

terutama pada saat tambat di lokasi mooring dan kegiatan fisik berlangsungsehingga tidak mengganggu aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

c. Reklamasi Pulau dengan Lateral Kanal dan Vertikal Kanal ± 200 m.d. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematik.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak gangguan aktivitas nelayan adalah perairan di sekitarlokasi proyek.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak gangguan aktivitas nelayan akan dilakukan sejak dan selamakegiatan reklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak gangguan aktivitas nelayan adalah Kontraktor

Pelaksana dan PT. Kapuk Naga Indah.b. Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan aktivitas nelayan adalah KLH

Kota Administrasi Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan KelurahanKamal Muara.

c. Pelaporan hasil pengelolaan dampak gangguan aktivitas nelayan secara periodiksetiap 3 (tiga) bulan sekali akan dilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara.

3.2.2. Perubahan Pola Arus

1. Sumber DampakKegiatan pengurugan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Tolok Ukur DampakPola arus perairan laut di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 44: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 4]

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengupayakan agar perubahan pola arus yang terjadi akibat Reklamasi Pantai KapukNaga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B) tidak menimbulkan abrasi dan sedimentasi yangberat di sekitar lokasi proyek.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mengurangi dampak perubahan pola arus di sekitar proyek akan diupayakanmelalui:a. Pembangunan sea defence Pulau 1, 2A dan 2B sesuai dengan desain teknik yang

didasarkan pada pemodelan hidrodinamika.b. Memasang bangunan/turap penahan gelombang di sekeliling tangul reklamasi

Pulau 1, 2A dan 2B dengan beton tetrapod.c. Melakukan pemantauan pola arus, abrasi dan sedimentasi di sekitar Pulau 1, 2A

dan 2B) secara berkala dan rutin setiap 1 (satu) bulan sekali.d. Melakukan kalibrasi, validasi model serta memanfaatkan data pemantauan untuk

mereview model.e. Melakukan kajian Hidrodinamika bersama Witteveen Bos Indonesia dan Perguruan

Tinggi.f. Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatan arus, proses abrasi dan

sedimentasi, batimetri, kualitas perairan laut dan parameter hidrodinamika lainnyaserta komunitas mangrove di hutan lindung Angke sebulan sekali di tapak dansekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) secara teratur dan kontinyu oleh TimKapuk Naga Indah dan menyampaikan hasil pemantauan ke instansi teknis (DinasPU Provinsi DKI Jakarta.

g. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematikhidrodinamika dan studi pandangan sistem tata air.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah perairan laut di sekitar lokasiproyek Pulau 1, 2A dan 2B.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak perubahan pola arus akan dilakukan selama tahap konstruksi danpasca konstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah Kontraktor Pelaksana

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk NagaIndah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah DinasKelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Page 45: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 5]

c. Hasil pengelolaan dampak perubahan pola arus secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKIJakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3.2.3. Peningkatan Kebisingan

1. Sumber DampakKegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Tolok Ukur DampakIntensitas kebisingan sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan BakuMutu Kualitas Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKIJakarta.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah terjadinya peningkatan kebisingan di sekitar lokasi proyek selama kegiatanReklamasi Pulau 1, 2A dan 2B berlangsung.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah peningkatan kebisingan di sekitar lokasi proyek akibat kegiatanmobilisasi peralatan dan bahan, Reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B dan pembangunantanggul/breakwater Pulau 1, 2A dan 2B akan diupayakan melalui:a. Penggunaan kendaraan dan mesin/peralatan konstruksi yang baik sehingga

intesitas bising berkurang/rendah.b. Penggunaan silent genset dengan intensitas bising rendah.c. Pengangkutan sebagian besar peralatan dan bahan konstruksi melalui jalur laut.d. Pemilihan alternatif jalan darat yang kurang padat penduduknya.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak peningkatan kebisingan adalah di dalam dan di sekitarlokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak peningkatan kebisingan akan dilakukan selama tahap konstruksiproyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak peningkatan kebisingan adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

Page 46: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 6]

b. Inatansi pengawas pengelolaan dampak peningkatan kebisingan adalah WalikotaKota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak peningkatan kebisingan secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara danKLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.4. Peningkatan Volume Sampah Padat

1. Sumber DampakKegiatan aktivitas buruh konstruksi proyek sebanyak ± 500-1.000 orang.

2. Tolok Ukur DampakKebersihan lingkungan/tidak tercecernya sampah padat di sekitar lokasi proyek (Pulau1, 2A dan 2B).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah/menghindari pengotoran lingkungan akibat aktivitas buruh konstruksi proyekReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah sebanyak ± 1.000 orang.

4. Rencana Pengelolaan LingkunganUntuk mencegah/menghindari pengotoran lingkungan akibat sampah padat yangdihasilkan dari aktivitas buruh konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah akandiupayakan melalui:a. Membangun bedeng-bedeng sementara di areal working place seluas ± 3 Ha di

Kawasan Pantai Indah Kapuk (Sektor Utara Barat) dan dilengkapi dengan fasilitasMCK/temporary toilet, air bersih, listrik dan container sampah. Kebutuhan air bersihselama tahap konstruksi reklamasi akan dipenuhi dari pemurnian air KawasanPantai Indah Kapuk.

b. Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib) buruh konstruksi untuk tidakmembuang sampah padat ke perairan laut dan pantai di sekitar proyek.

c. Menyediakan tempat-tempat sampah di pantai sekitar lokasi proyek dan di bedengpekerja yang dipisahkan antara sampah organik dan anorganik untuk menampungsampah padat dari aktivitas buruh konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

d. Secara periodik, setiap hari sampah padat yang terkumpul diangkut ke lokasipembuangan akhir bekerja sama dengan Suku Dinas Kebersihan Kota AdministrasiJakarta Utara atau swasta yang mempunyai ijin Dinas Kebersihan Provinsi DKIJakarta.

e. Melakukan pengawasan kebersihan lingkungan di sekitar lokasi proyek dan dibedeng pekerja secara kontinyu setiap hari yang dilakukan oleh petugas kebersihankhusus selama konstruksi proyek berlangsung.

Page 47: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 7]

f. Membersihkan perairan sekitar proyek dan bedeng pekerja dari sampah-sampahyang ada setiap hari yang dilakukan oleh petugas kebersihan khusus selama tahapkonstruksi proyek.

g. Pengelolaan sampah di sepanjang DAS Kali Angke, Kali Cengkareng Drain, KaliTanjungan dan Kali Kamal yang melibatkan Pemrakarsa kegiatan, PemerintahDaerah Provinsi DKI Jakarta dan masyarakat yang bermukim di sepanjang DAStersebut melalui pembinaan rutin.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak sampah padat adalah di dalam dan di sekitar lokasi proyek(Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak sampah padat akan dilakukan selama tahap konstruksiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan sampah padat adalah Kontraktor Pelaksana Reklamasi

Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).b. Instansi pengawas pengelolaan sampah padat adalah Walikota Kota Administrasi

Jakarta Utara, Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan sampah padat secara periodik akan dilaporkan kepada BPLHDProvinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku nasKebersihan dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.5. Gangguan Transportasi Laut

1. Sumber DampakMobilisasi alat dan bahan konstruksi, pengangkutan pasir urug (± 58.770.652 m3)Pulau 1, 2A dan 2B melalui laut dan pekerjaan reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2Bserta pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

2. Tolok Ukur DampakTidak terganggunya arus lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyek selamatahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMenghindari gangguan kelancaran lalu lintas (transportasi laut) di sekitar lokasi proyekselama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

Page 48: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 8]

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah/mengindari gangguan kelancaran lalu lintas (transportasi laut) disekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indahakan diupayakan melalui:a. Kontraktor/suplier tanah urug wajib/harus memiliki perijinan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku (Izin Usaha Penambangan/Izin Lokasi, Izin Pengangkutandan memiliki dokumen AMDAL), serta mematuhi ketentuan SK Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara No. 13 Tahun 2000 tentang Reklamasi.

b. Melakukan koordinasi/konsultasi dengan Suku Dinas Perhubungan Laut KotaAdministrasi Jakarta Utara, Pelabuhan Sunda Kelapa, Tanjung Priok dan MuaraBaru.

c. Sesuai Perda No. 11 Tahun 1992, lokasi pengambilan pasir urug direncanakan dariluar Provinsi DKI Jakarta, yaitu dari daerah Provinsi Banten.

d. Mengikuti peraturan pelayaran yang berlaku di wilayah yang dilewati dari lokasipengerukan sampai ke lokasi reklamasi/proyek dan sebaliknya, termasukkelengkapan sarana navigasi.

e. Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi proyek,terutama pada saat tambat di lokasi mooring sehingga tidak mengganggu kapal-kapal yang lewat ke daerah tersebut.

f. Pemrakarsa proyek (PT. Kapuk Naga Indah) nantinya akan memeriksa kebenaranlokasi dan dokumen AMDAL Kontraktor/suplier pasir urug.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak gangguan transportasi laut adalah perairan di sekitarlokasi proyek dan sepanjang alur pelayaran dari lokasi pengerukan sampai lokasiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan sebaliknya.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak gangguan transportasi laut akan dilakukan sejak dan selamakegiatan pengangkutan material/pasir urug berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak gangguan transportasi laut adalah Kontraktor/

suplier penyedia pasir urug.b. Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan transportasi laut adalah Dirjen

Perhubungan Laut dan Suku Dinas Perhubungan Laut Kota Administrasi JakartaUtara.

c. Hasil pengelolaan dampak gangguan transportasi laut secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Administrasi JakartaUtara, KLH Kota Admistrasi Jakarta Utara dan Ditjen Perhubungan Laut.

Page 49: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 9]

3.2.6. Gangguan Transportasi Darat

1. Sumber DampakKegiatan mobilisasi alat/bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3) Pulau 1, 2A dan2B.

2. Tolok Ukur DampakKelancaran lalu lintas badan jalan di sekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. KapukRaya dan jalan lingkungan Kawasan PIK).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMenghindari kemacetan lalu lintas, kerusakan dan pengotoran pada badan jalan disekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan KawasanPIK).

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah/mengindari gangguan kelancaran lalu lintas (transportasi darat) disekitar proyek selama tahap konstruksi Reklamasi Pantai Pulau 1, 2A dan 2B akandiupayakan melalui:a. Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah harus memiliki perijinan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku (Izin Usaha Penambangan/Izin Lokasi, Izin Transportasi dariDinas Perhubungan dan memiliki dokumen UKL dan UPL).

b. Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) nantinya akan memeriksa kebenaranlokasi dan dokumen UKL dan UPL Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah.

c. Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah harus memberikan uang jaminanperbaikan/pemeliharaan jalan ke Pemda/Walikota Kota Administrasi Jakarta Utaradan mematuhi ketentuan SK Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor 13tahun 2000 tentang Reklamasi/Pengurugan.

d. Pengangkutan alat dan bahan konstruksi/tanah urug dilakukan tidak pada jam-jamsibuk, yaitu pada malam hari antara pukul 21.00 – 05.00 WIB.

e. Kendaraan pengangkut tanah dilengkapi dengan punutup/terpal dan muatan tanahurug tidak melebihi kapasitas angkut kendaraan yang digunakan sehingga tanahtidak tercecer dan mengotori badan jalan.

f. Tonase kendaraan pengangkut tanah yang digunakan tidak melampaui dayadukung/kapasitas badan jalan yang dilalui sehingga tidak terjadi kerusakan badanjalan.

g. Kendaraan pengangkut tanah dibersihkan terlebih dahulu sebelum meninggalkanlokasi sumber tanah galian dan lokasi proyek.

h. Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah wajib menjaga kebersihan dan kondisibadan jalan, dan harus menempatkan petugas pemantau dan pengelola kebersihanjalan di sekitar proyek setiap hari selama pengangkutan tanah berlangsung.

Page 50: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 10]

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak gangguan transportasi darat adalah pada badan jalan disekitar lokasi proyek (Jl. Kamal Muara, Jl. Kapuk Raya dan jalan lingkungan KawasanPIK).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak gangguan transportasi darat akan dilakukan sejak dan selamakegiatan pengangkutan tanah urug berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak gangguan transportasi darat adalah

Kontraktor/suplier penyedia tanah urug.b. Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan transportasi darat adalah

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Suku Dinas Perhubungan KotaAdministrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kel. KapukMuara dan Kamal Muara.

c. Hasil pengelolaan dampak gangguan lalu lintas (transportasi darat) secara periodikakan dilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.7. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

1. Sumber DampakKegiatan pekerjaan Reklamasi Pulau 1, 2A, 2B seluas ± 870 Ha dan pembangunanbreakwater Pulau 1, 2A dan 2B.

2. Tolok Ukur DampakKecepatan abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah terjadinya abrasi/akresi dan sedimentasi pantai selama tahap konstrusiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah terjadinya abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek akandiupayakan melalui:a. Pembangunan sea defence Pulau 1, 2A dan 2B sesuai dengan desain teknik yang

didasarkan pada pemodelan hidrodinamika.b. Berpartisipasi melaksanakan pemeliharaan dan pembersihan endapan sedimen

yang diendapkan oleh sungai.c. Melakukan pemantauan abrasi dan sedimentasi secara berkala dan rutin setiap

musim (musim timur dan musim barat).

Page 51: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 11]

d. Berpartisipasi melakukan pengerukan di lokasi sedimentasi/muara Kali Angke,Muara Kali Cengkareng Drain dan Muara Kali Tanjungan.

e. Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatan arus, proses abrasi dansedimentasi, batimetri, kualitas perairan laut dan parameter hidrodinamika lainnyaserta komunitas mangrove di hutan lindung Angke sebulan sekali di tapak dansekitar lokasi proyek secara teratur dan kontinyu oleh Tim Kapuk Naga Indah danmenyampaikan hasil pemantauan ke instansi teknis (Dinas PU Provinsi DKIJakarta).

f. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematikhidrodinamika.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi adalah di lokasi proyek dan pantaisekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi pantai akan dilakukan sejak kegiatankonstruksi proyek hingga tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi pantai adalahDinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi pantai secara periodik akandilaporkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, BPLHDProvinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3.2.8. Gangguan Kamtibmas

1. Sumber DampakKegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3),pengurugan Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B, danaktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 500-1.000 orang.

2. Tolok Ukur DampakAngka kriminalitas di dalam dan di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) sertatidak terjadi komplain masyarakat terhadap kegiatan konstruksi Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah.

Page 52: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 12]

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengupayakan agar angka kriminalitas di dalam dan di sekitar lokasi proyek dapatditekan serendah mungkin serta tidak ada masyarakat sekitar yang komplain selamatahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUpaya pengelolaan dampak kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug,Reklamasi Pantai Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2Bdan aktivitas buruh konstruksi terhadap gangguan kamtibmas akan diupayakan melalui:a. Mengelola berbagai dampak negatif yang akan muncul akibat kegiatan konstruksi

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seperti penurunan kualitas air laut,peningkatan kuantitas air permukaan, perubahan pola arus, abrasi dan sedimentasidan gangguan transportasi darat dan laut.

b. Menempatkan satuan petugas pengaman di sekitar lokasi proyek untuk memantaukondisi kamtibmas setiap hari.

c. Mewajibkan penggunaan tanda pengenal (ID card) bagi yang keluar masuk kelokasi proyek.

d. Mewajibkan kepada pekerja/buruh konstruksi proyek untuk mematuhi peraturan danmenjaga keamanan dan ketertiban lingkungan proyek selama tahap konstruksiberlangsung.

e. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Linmas, Babinsa,aparat Kel. Kapuk Muara dan Kamal Muara, Lembaga Musyawarah Kelurahan danlain-lain).

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah di dalam dan di lokasi proyek(di bedeng pekerja).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak gangguan kamtibmas akan dilakukan selama tahap konstruksiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah Kontraktor Pelaksana

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk NagaIndah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak gangguan kamtibmas adalah Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara, PolsekPenjaringan, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Kapuk Muara dan KamalMuara.

Page 53: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 13]

c. Hasil pengelolaan dampak gangguan kamtibmas secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara danKLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.9. Penurunan Kualitas Udara

1. Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870Ha (Pulau 1, 2A dan 2B) dan pembangunan tanggul/breakwater (Pulau 1, 2A dan 2B).

2. Tolok Ukur DampakKualitas udara ambient sesuai SK. Gub. No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan BakuMutu Kualitas Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan Dalam Wilayah Propinsi DKIJakarta.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah penurunan kualitas udara di sekitar lokasi proyek selama kegiatanReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah penurunan kualitas udara di sekitar lokasi proyek akibat kegiatanmobilisasi peralatan dan bahan, Reklamasi dan pembangunan tanggul/breakwaterakan diupayakan melalui:a. Penggunaan kendaraan dan mesin/peralatan konstruksi yang sangat baik sehingga

emisi berkurang.b. Teknik reklamasi dengan system polder sehingga penyebaran pasir urug terbatas.c. Pengangkutan tanah urug tidak berlebihan dan ditutup terpal sehingga tidak

tercecer.d. Membersihkan badan jalan yang dilalui kendaraan pengangkut bila ada ceceran

tanah urug.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak kualitas udara adalah di dalam dan di sekitar lokasi proyek(Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak penurunan kualitas udara akan dilakukan selama tahapkonstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 54: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 14]

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak penurunan kualitas udara adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak penurunan kualitas udara adalah WalikotaKota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak penurunan kualitas udara secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.10. Penurunan Kualitas Air Laut

1. Sumber DampakKegiatan pembangunan tanggul/sea defence pulau 1, 2A dan 2B, transportasi bahan-bahan reklamasi (pasir laut dan batu), serta pengisian bahan-bahan ke polder yangtelah terbangun dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ± 1.000 orang.

2. Tolok Ukur DampakKualitas air laut sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-51 Tahun2004 tentang Baku Mutu Kualitas Air Laut (Peruntukan Biota Laut).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah penurunan kualitas air laut di sekitar lokasi proyek akibat kegiatanReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B),pembangunan sea defence Pulau 1, 2A dan 2B dan aktivitas buruh konstruksi proyeksebanyak ±500-1000 orang.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah penurunan kualitas air laut di sekitar lokasi proyek akibat kegiatanReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B), pembangunan sea defencePulau 1, 2A dan 2B dan aktivitas buruh konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indahakan diupayakan melalui:a. Pekerjaan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah akan dilakukan dengan teknik

polder, dimana terlebih dahulu akan dibangun tanggul di sekeliling lahan yangdireklamasi sebelum memompakan bahan urugan ke dalamnya.

b. Pengeluaran lapisan dasar yang merupakan alas bahan urugan selanjutnyadilakukan dengan cara mengatur penurunan pasir ke dasar laut pada kecepatanrendah dalam volume yang relatif kecil, tersebar dan merata.

c. Melapisi dasar area reklamasi dengan geo textile.d. Menjaga dan mengontrol sambungan pipa penyemprot pasir setiap hari selama

pekerjaan pengurugan/reklamasi berlangsung.

Page 55: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 15]

e. Pengurugan tanah merah (top soil) pada lokasi-lokasi ruang terbuka hijau/tamandilakukan setelah penanggulan sehingga tidak tercecer ke perairan di sekitarnya.

f. Menyediakan tempat sampah (basah dan kering) di lokasi proyek untukmenampung sampah dari aktivitas buruh konstruksi dan mengangkutnya setiap harike lokasi pembuangan akhir bekerjasama dengan Suku Dinas Kebersihan KotaAdministrasi Jakarta Utara/pihak swasta.

g. Menyediakan sarana MCK di sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi proyekdan bila sudah penuh disedot/diangkut dengan Mobil Air Kotor Suku DinasKebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara.

h. Menghentikan pekerjaan sementara apabila terjadi kekeruhan secara ekstrim.i. Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib) bagi buruh konstruksi untuk

tidak membuang sampah padat dan limbah cair ke perairan laut dan pantai sekitarlokasi proyek.

j. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematikhidrodinamika.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak kualitas air laut adalah perairan laut di sekitar lokasiproyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak penurunan kualitas air laut akan dilakukan selama tahapkonstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak penurunan kualitas air laut adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak penurunan kualitas air laut adalah DinasKelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Administrasi Jakarta Utaradan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak penurunan kualitas air laut secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi DKI Jakarta, Walikota Administrasi Jakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3.2.11. Perubahan Persepsi Masyarakat

1. Sumber DampakKegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanah urug (± 551.058,9 m3),pengurugan/reklamasi areal Pulau 1, 2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1,2A dan 2B, dan aktivitas buruh konstruksi sebanyak ±500-1.000 orang.

Page 56: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 16]

2. Tolok Ukur DampakPersepsi masyarakat terhadap kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi/tanahurug, Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan2B dan aktivitas buruh konstruksi.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengupayakan agar persepsi masyarakat tidak negatif terhadap kegiatan konstruksiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1,2A dan 2B).

4. Rencana Pengelolaan LingkunganUntuk menghindari persepsi masyarakat tidak negatif terhadap kegiatan konstruksiReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah akan diupayakan melalui:a. Sosialisasi rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah kepada masyarakat/tokoh

masyarakat Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan instransi terkait.b. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyek terutama dengan

Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, Lembaga Musyawarah KelurahanKapuk Muara dan Kamal Muara selama tahap konstruksi proyek.

c. Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

d. Mengelola dan memantau berbagai dampak negatif yang akan muncul selamatahap konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (kualitas air laut, abarasi dansedimentasi, kuantitas air permukaan, sampah padat, biota laut, transportasi daratdan laut).

e. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematik.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah di lokasi proyek (Pulau1, 2A dan 2B) dan daerah sekitarnya (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat akan dilakukan selama tahapkonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah berlangsung.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalahWalikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara,Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dan Kecamatan Penjaringan.

Page 57: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 17]

c. Hasil pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.12. Gangguan Mangrove

1. Sumber DampakKegiatan restorasi mangrove dan penanaman vegetasi serta reklamasi areal Pulau 1,2A dan 2B, pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B dan aktivitas buruhkonstruksi sebanyak ± 500-1.000 orang.

2. Tolok Ukur DampakKeanekaragaman jenis dan pertumbuhan mangrove di hutan lindung dan suakamargasatwa Angke.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengoptimalkan restorasi mangrove dan sekaligus meminimalkan gangguan akibatReklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk menghindari berkurangnya keanekaragaman jenis biota darat (mangrove) disekitar lokasi proyek akibat Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B),pembangunan breakwater Pulau 1, 2A dan 2B dan buruh konstruksi proyek akandiupayakan melalui:a. Melakukan restorasi hutan mangrove seluas 14.341 Ha bekerjasama dengan

Fakultas Kehutanan, IPB, Bogor dan supervisi oleh Yayasan Mangrove. Total luashutan mangrove saat ini adalah 49.345 Ha, terdiri dari mangrove Barat CengkarengDrain 21.869,75 Ha dan Timur Cengkareng Drain 27.482 Ha, sedangkan luas arealrencana restorasi mangrove adalah 14.341 Ha, sehingga total luas hutan mangrovemenjadi 63.686 Ha.

b. Bekerjasama dengan stakeholder lain/LSM dalam program pelestarian mangrove dihutan lindung maupun suaka margasatwa Angke – Kapuk.

c. Melarang buruh konstruksi merusak komunitas mangrove.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak gangguan terhadap biota darat (mangrove) adalah dilokasi proyek dan perairan sekitarnya (hutan lindung dan suaka margasatwa Angke).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak gangguan terhadap biota darat (mangrove) akan dilakukanselama tahap konstruksi proyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

Page 58: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 18]

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak gangguan terhadap biota darat (mangrove) adalah

Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan PemrakarsaKegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak terhadap biota darat (mangrove) adalahDinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Pertanian, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak gangguan terhadap biota darat (mangrove) secaraperiodik akan dilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan danPerikanan, Dinas Kehutanan dan Pertanian, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

3.2.13. Terbukanya Kesempatan Kerja

1. Sumber DampakKegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah(Pulau 1, 2A dan 2B) sebanyak ±500-1.000 orang.

2. Tolok Ukur DampakJumlah penduduk sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dansekitarnya/Kecamantan Penjaringan) yang terserap menjadi tenaga kerja di lokasikegiatan.

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMengupayakan agar tenaga kerja yang bekerja pada tahap konstruksi ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah diutamakan berasal dari daerah sekitar proyek (KelurahanKapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan).

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk meningkatkan dampak positif penyerapan tenaga kerja konstruksi proyek akandiupayakan melalui:a. Merumuskan strategi pendayagunaan padat karya selama masa konstruksi

Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.b. Bekerjasama dengan unsur Kelurahan Kamal Muara dan Kapuk Muara untuk

mengisi peluang kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.Mengutamakan/memprioritaskan kepada penduduk sekitar proyek (KelurahanKapuk Muara dan Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan) untukmengisi lowongan pekerjaan yang ada sepanjang memasuki persyaratan yangberlaku dan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.

c. Mewajibkan kepada Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indahuntuk menggunakan tenaga kerja sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan

Page 59: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 19]

Kamal Muara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan) sepanjang memenuhipersyaratan yang berlaku dan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.

d. Membuka peluang bagi keluarga nelayan yang akan alih profesi.e. Menginformasikan lowongan kerja yang dibutuhkan ke Kelurahan Kapuk Muara dan

Kamal Muara dan Kecamatan Penjaringan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak terbukanya kesempatan kerja adalah di dalam lokasiproyek Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak terbukanya kesempatan kerja akan dilakukan selama tahapkonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak terbukanya kesempatan kerja adalah Kontraktor

Pelaksana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan (PT.Kapuk Naga Indah).

b. Instansi pengawas pengelolaan dampak terhadap terbukanya kesempatan kerjaadalah Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara dan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara.

c. Hasil pengelolaan dampak terhadap terbukanya kesempatan kerja secara periodikakan dilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara, Suku Dinas Tenaga Kerja Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3.3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

3.3.1. Perubahan Pola Arus

1. Sumber DampakTanggul dan keberadaan Pulau 1, 2A dan 2B hasil reklamasi.

2. Tolok Ukur DampakPola arus di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

3. Tujuan Rencana Pengelolaan LingkunganMengupayakan agar perubahan pola arus yang terjadi akibat Reklamasi Pantai KapukNaga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B) tidak menimbulkan abrasi dan sedimentasi yangberat di sekitar lokasi proyek.

Page 60: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 20]

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mengurangi dampak pola arus di sekitar proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) akandiupayakan melalui:a. Menjaga keutuhan tanggul pantai/breakwater Pulau 1, 2A dan 2B supaya lahan

hasil reklamasi tidak terabrasi.b. Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatan arus, proses abrasi dan

sedimentasi, batimetri, kualitas perairan laut dan parameter hidrodinamika lainnyaserta komunitas mangrove di hutan lindung Ankge sebulan sekali di tapak dansekitar lokasi proyek secara teratur dan kontinyu oleh Tim Kapuk Naga Indah danmenyampaikan hasil pemantauan ke instansi teknis (Dinas PU Provinsi DKIJakarta).

c. Melakukan tindakan pencegahan yang mengakibatkan hilangnya pulau-pulau ataudaratan sekitar.

d. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematikhidrodinamika.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah perairan laut dan pantai disekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak perubahan pola arus akan dilakukan selama tahap pascakonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah Pemrakarsa Kegiatan

(PT. Kapuk Naga Indah).b. Instansi pengawas pengelolaan dampak perubahan pola arus adalah Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak perubahan pola arus secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKIJakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3.3.2. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

1. Sumber DampakDampak lanjutan dari kegiatan hasil konstruksi Reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

2. Tolok Ukur DampakKecepatan abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

Page 61: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 21]

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMencegah terjadinya abrasi/akresi dan sedimentasi pantai selama tahap pascakonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah terjadinya abrasi dan sedimentasi pantai di sekitar lokasi proyek(Pulau 1, 2A dan 2B) selama tahap pasca konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk NagaIndah (Pulau 1, 2A dan 2B) akan diupayakan melalui:a. Menjaga keutuhan tanggul pantai/breakwater Pulau 1, 2A dan 2B supaya lahan

hasil reklamasi tidak terabrasi.b. Mempertahankan keberadaan tanggul/tembok pantai (sea wall) dan revetment

Pulau 1, 2A dan 2B yang diperkuat dengan batu-batu.c. Melakukan pemantauan terhadap proses abrasi dan sedimentasi setahun sekali di

tapak dan sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B) secara teratur dan kontinyu.d. Melaksanakan pemeliharaan mangrove.e. Melaksanakan pengerukan sedimentasi yang diakibatkan oleh adanya reklamasi.f. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematik

hidrodinamika.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi adalah perairan pantai sekitarlokasi proyek (Pulau 1, 2A dan 2B).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi akan dilakukan selama tahap pascakonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B).

7. Inatitusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi adalah Pemrakarsa

Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).b. Instansi pengawas pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi adalah Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

c. Hasil pengelolaan dampak abrasi dan sedimentasi secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DKIJakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3.3.3. Perbahan Persepsi Masyarakat

1. Sumber DampakKeberadaan lahan hasil Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau1, 2A dan 2B).

2. Tolok Ukur DampakPerubahan elevasi muka tanah di lahan hasil reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B.

Page 62: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 22]

3. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupMenghindari terjadinya persepsi negatif masyarakat akibat keberadaan lahan hasilreklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan HidupUntuk mencegah dan menanggulangi dampak terhadap persepsi masyarakat akibatkeberadaan lahan hasil Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B)akan dilakukan melalui:a. Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi kegiatan terutama

dengan Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara, Lembaga MusyawarahKelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara selama pascakonstruksi reklamasi Pulau1, Pulau 2A dan Pulau 2B.

b. Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

c. Mengelola dan memantau berbagai dampak negatif yang akan muncul selamatahap pasacakonstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Perubahan PolaArus, Abrasi dan Sedimentasi, Morfologi Pantai dan Penurunan Muka Tanah).

d. Secara Rutin Merealisasikan Program Corporate Social Responsibility (CSR) bagiwarga masyarakat dan komunitas nelayan di sekitar lokasi kegiatan (KelurahanKapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).

e. Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam studi tematik.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan HidupSeluruh areal lahan hasil reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah (Pulau 1, 2A dan 2B) danPemukiman sekitar lokasi kegiatan (Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan KamalMuara).

6. Periode Pengelolaan Lingkungan HidupPengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat akan dilakukan selama tahap pascakonstruksi Reklamasi Pantai Pulau 1, 2A dan 2B.

7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidupa. Pelaksana pengelolaan dampak persepsi negatif masyarakat adalah Pemrakarsa

Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).b. Instansi pengawas pengelolaan dampak Persepsi Negatif Masyarakat adalah

Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara,Kantor Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara.

c. Hasil pengelolaan dampak terhadap Persepsi Masyarakat secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Page 63: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 23]

Struktur organisasi pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan lingkungan Reklamasi Pantai KapukNaga Indah dapat dilihat pada Gambar III.1.

Matriks Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah dapatdilihat pada Tabel 2.1, sedangkan Lokasi Pengelolaan Lingkungan dapat dilihat pada Gambar III.2, III.3dan III.4.

Page 64: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 24]

Keterangan :: Garis Komando: Garis Koordinasi

Gambar III.1. Struktur Organisasi Pelaksanaan dan Pengawasan Pengelolaan Lingkungan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

INSTANSI TERKAIT/PEMBINADI LINGKUNGAN PEMDA DKI JAKARTA

BPLHD PROPINSI DKI JAKARTA DINAS TATA KOTA DINAS PEKERJAAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN WALIKOTA JAKARTA UTARA KLH JAKARTA UTARA KELURAHAN KAPUK MUARA DAN KAMAL

MUARA.

SEKSI PERIJINAN &HUMAS

SEKSI TRANSPORTASI(DARAT & LAUT)

SEKSI ENGINEERING SEKSI KEBERSIHANLINGKUNGAN

KONTRAKTOR PELAKSANA PROYEK

PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN DAN PEMANTAUANLINGKUNGAN (MANAJER LAPANGAN)

SEKSI KEAMANAN &PARKIR

PT. KAPUK NAGA INDAH

DEPARTEMEN PENGELOLAANPROPERTI

BIDANG PENGEMBANGAN LAHAN &PERIJINAN

SEKSI KESELAMATAN &KESEHATAN KERJA (K3)

Page 65: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 25]

Tabel 3.1. Matriks Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pengembangan Reklamasi Pantai Kapuk Naga IndahJenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

TAHAP PRA-KONSTRUKSI1. Perubahan

PersepsiMasyarakat

Kegiatanpenetapan lokasiproyek ReklamasiPantai KapukNaga Indahseluas ± 870 Ha(Pulau 1, 2A dan2B).

PersepsimasyarakatterhadaprencanaReklamasiPantai KapukNaga Indahseluas ± 870Ha (Pulau 1,2A dan 2B).

Mengupayakanagar persepsimasyarakatsekitarterhadaprencanaReklamasiPantai KapukNaga Indahseluas ± 870Ha (Pulau 1,2A dan 2 B)positif.

1) Melakukan sosialisasi rencana proyek Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah kepada masyarakat/tokoh masyarakatsekitar (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara) daninstansi terkait yang berkepentingan.

2) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitarlokasi proyek terutama Kelurahan Kapuk Muara danKamal Muara, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)berkaitan dengan rencana kegiatan Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah seluas ± 870 Ha (Pulau 1, 2A dan 2B).

3) Membentuk Devisi Hubungan Masyarakat (Humas) yangberperan serta sebagai penghubung antara PemrakarsaKegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

4) Berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya merumuskankonsep rencana Revitalisasi Pantai Lama.

5) Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi (FakultasKehuatanan IPB) untuk restorasi ekosistem mangrove.

6) Melakukan kerjasama dengan Yayasan Mengrove untukmemantau pelaksanaan restorasi ekosistem mangrove.

Di sekitarlokasi proyek(KelurahanKapuk Muaradan KamalMuara).

Selamakegiatan tahapprakonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpersepsi masyarakat adalahPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak persepsi masyarakat adalahBPLHD Kota Administrasi JakartaUtara, Kecamatan Penjaringan danKelurahan Kapuk Muara dan KamalMuara.

3) Hasil pengelolaan dampak persepsimasyarakat secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, KecamatanPenjaringan dan Kelurahan KapukMuara dan Kamal Muara.

TAHAP KONSTRUKSI1. Gangguan

AktivitasNelayan

Pengangkutanbatu (± 2.412.838m3) dan pasirurug (±58.770.652 m3)Pulau 1, 2A dan2B melalui laut,pekerjaanreklamasi arealPulau 1, 2A dan2B,pembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B,pembangunanjembatanpenghubungdaratan denganpulau 2A danpengerukanmuara sungai

Tidakterganggunyaaktivitasnelayan disekitar lokasiproyek selamatahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, Pulau2A dan Pulau2B)berlangsung.

Menghindarigangguanterhadapaktivitasnelayan disekitar lokasiproyek selamatahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, Pulau2A dan Pulau2B)berlangsung.

1) Melakukan koordinasi/sosialisasi kepada komunitasnelayan yang bermukim di sekitar lokasi proyek(Kelurahan Kapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).

2) Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran disekitar lokasi proyek, terutama pada saat tambat di lokasimooring dan kegiatan fisik berlangsung sehingga tidakmengganggu aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

3) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik.

Perairan disekitar lokasiproyek.

Sejak danselamakegiatanreklamasiPulau 1, Pulau2A dan Pulau2Bberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan dampakgangguan aktivitas nelayan adalahKontraktor Pelaksana dan PT. KapukNaga Indah.

2) Instansi pengawas pengelolaandampak gangguan aktivitas nelayanadalah KLH Kota Administrasi JakartaUtara, Kantor Kelurahan Kapuk Muaradan Kelurahan Kamal Muara.

3) Pelaporan hasil pengelolaan dampakgangguan aktivitas nelayan secaraperiodik setiap 3 (tiga) bulan sekaliakan dilaporkan kepada BPLHDProvinsi DKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, KLH KotaAdmistrasi Jakarta Utara.

Page 66: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 26]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

Cengkareng Draindan Muara sungaiTanjung.

2. PerubahanPola Arus

KegiatanpenguruganReklamasi PantaiKapuk NagaIndah (Pulau 1,2A dan 2B).

Tingkat abrasidansedimentasiyang terjadi disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Mengupayakanagarperubahan polaarus yangterjadi akibatReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B) tidakmenimbulkanabrasi dansedimentasiyang berat disekitar lokasiproyek.

1) Pembangunan sea defence Pulau 1, 2A dan 2B sesuaidengan desain teknik yang didasarkan pada pemodelanhidrodinamika.

2) Memasang bangunan/turap penahan gelombang disekeliling tangul reklamasi Pulau 1, 2A dan 2B denganbeton tetrapod.

3) Melakukan pemantauan pola arus, abrasi dan sedimentasidi sekitar Pulau 1, 2A dan 2B) secara berkala dan rutinsetiap 1 (satu) bulan sekali.

4) Melakukan kalibrasi, validasi model serta memanfaatkandata pemantauan untuk mereview model.

5) Melakukan kajian Hidrodinamika bersama Witteveen BosIndonesia dan Perguruan Tinggi.

6) Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatanarus, proses abrasi dan sedimentasi, batimetri, kualitasperairan laut dan parameter hidrodinamika lainnya sertakomunitas mangrove di hutan lindung Angke sebulansekali di tapak dan sekitar lokasi proyek (Pulau 1, 2A dan2B) secara teratur dan kontinyu oleh Tim Kapuk NagaIndah dan menyampaikan hasil pemantauan ke instansiteknis (Dinas PU Provinsi DKI Jakarta.

7) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik hidrodinamika dan sistem tata air.

Perairan laut disekitar lokasiproyek Pulau 1,2A dan 2B.

Selama tahapkonstruksi danpascakonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakperubahan pola arus adalah KontraktorPelaksana Reklamasi Pantai KapukNaga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan(PT. Kapuk Naga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak perubahan pola arus adalahDinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak perubahanpola arus secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3. PeningkatanKebisingan

Kegiatanmobilisasi alatdan bahan,Reklamasi PantaiKapuk NagaIndah seluas ±870 Ha (Pulau 1,2A dan 2B) danpembangunantanggul/breakwater (Pulau 1, 2Adan 2B).

Intensitaskebisingansesuai SK.Gub. No. 551Tahun 2001tentangPenetapanBaku MutuKualitas UdaraAmbien danTingkatKebisinganDalam WilayahPropinsi DKIJakarta.

Mencegahterjadinyapeningkatankebisingan disekitar lokasiproyek selamakegiatanReklamasiPulau 1, 2Adan 2Bberlangsung.

1) Penggunaan kendaraan dan mesin/peralatan konstruksiyang baik sehingga intesitas bising berkurang/rendah.

2) Penggunaan silent genset dengan intensitas bisingrendah.

3) Pengangkutan sebagian besar peralatan dan bahankonstruksi melalui jalur laut.

4) Pemilihan alternatif jalan darat yang kurang padatpenduduknya.

Di dalam dan disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahapkonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpeningkatan kebisingan adalahKontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah danPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Inatansi pengawas pengelolaandampak peningkatan kebisinganadalah Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak peningkatankebisingan secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

Page 67: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 27]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

4. PeningkatanVolumeSampah Padat

Kegiatan aktivitasburuh konstruksiproyek sebanyak±500- 1.000orang.

Kebersihanlingkungan/tidak tercecernyasampah padatdi sekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Mencegah/menghindaripengotoranlingkunganakibat aktivitasburuhkonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indahsebanyak ±1.000 orang.

1) Membangun bedeng-bedeng sementara di areal workingplace seluas ± 3 Ha di Kawasan Pantai Indah Kapuk(Sektor Utara Barat) dan dilengkapi dengan fasilitasMCK/temporary toilet, air bersih, listrik dan containersampah. Kebutuhan air bersih selama tahap konstruksireklamasi akan dipenuhi dari pemurnian air KawasanPantai Indah Kapuk.

2) Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib)buruh konstruksi untuk tidak membuang sampah padat keperairan laut dan pantai di sekitar lokasi proyek.

3) Menyediakan tempat-tempat sampah di pantai sekitarlokasi proyek dan di bedeng pekerja yang dipisahkanantara sampah organik dan anorganik untuk menampungsampah padat dari aktivitas buruh konstruksi ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah.

4) Secara periodik, setiap hari sampah padat yang terkumpuldiangkut ke lokasi pembuangan akhir bekerja samadengan Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi JakartaUtara atau swasta yang mempunyai ijin Dinas KebersihanProvinsi DKI Jakarta.

5) Melakukan pengawasan kebersihan lingkungan di sekitarlokasi proyek dan di bedeng pekerja secara kontinyusetiap hari yang dilakukan oleh petugas kebersihankhusus selama konstruksi proyek berlangsung.

6) Membersihkan perairan sekitar proyek dan bedengpekerja dari sampah-sampah yang ada setiap hari yangdilakukan oleh petugas kebersihan khusus selama tahapkonstruksi proyek.

7) Pengelolaan sampah di sepanjang DAS Kali Angke, KaliCengkareng Drain, Kali Tanjungan dan Kali Kamal yangmelibatkan Pemrakarsa kegiatan, Pemerintah DaerahProvinsi DKI Jakarta dan masyarakat yang bermukim disepanjang DAS tersebut melalui pembinaan rutin.

Di dalam dan disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indahberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan sampah padatadalah Kontraktor PelaksanaReklamasi Pantai Kapuk Naga Indahdan Pemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaansampah padat adalah Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, Suku DinasKebersihan Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan sampah padatsecara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi JakartaUtara, Suku nas Kebersihan dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

5. GangguanTransportasiLaut

Mobilisasi alatdan bahankonstruksi,pengangkutanpasir urug (±58.770.652 m3)Pulau 1, 2A dan2B melalui lautdan pekerjaanreklamasi areal

Tidakterganggunyaarus lalu lintas(transportasilaut) di sekitarlokasi proyekselama tahapkonstruksiReklamasiPantai Kapuk

Menghindarigangguankelancaran lalulintas(transportasilaut) di sekitarlokasi proyekselama tahapkonstruksiReklamasi

1) Kontraktor/suplier tanah urug wajib/harus memilikiperijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (IzinUsaha Penambangan/Izin Lokasi, Izin Pengangkutan danmemiliki dokumen AMDAL), serta mematuhi ketentuan SKWalikota Kota Administrasi Jakarta Utara No. 13 Tahun2000 tentang Reklamasi.

2) Melakukan koordinasi/konsultasi dengan Suku DinasPerhubungan Laut Kota Administrasi Jakarta Utara,Pelabuhan Sunda Kelapa, Tanjung Priok dan Muara Baru.

3) Sesuai Perda No. 11 Tahun 1992, lokasi pengambilan

Perairan disekitar lokasiproyek dansepanjang alurpelayaran darilokasipengerukansampai lokasiReklamasiPantai Kapuk

Sejak danselamakegiatanpengangkutanmaterial/pasirurugberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan dampakgangguan transportasi laut adalahKontraktor/ suplier penyedia pasir urug.

2) Instansi pengawas pengelolaandampak gangguan transportasi lautadalah Dirjen Perhubungan Laut danSuku Dinas Perhubungan Laut KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak gangguantransportasi laut secara periodik akan

Page 68: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 28]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

Pulau 1, 2A dan2B sertapembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B.

Naga Indahberlangsung.

Pantai KapukNaga Indahberlangsung.

pasir urug direncanakan dari luar Provinsi DKI Jakarta,yaitu dari daerah Provinsi Banten.

4) Mengikuti peraturan pelayaran yang berlaku di wilayahyang dilewati dari lokasi pengerukan sampai ke lokasireklamasi/proyek dan sebaliknya, termasuk kelengkapansarana navigasi.

5) Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran disekitar lokasi proyek, terutama pada saat tambat di lokasimooring sehingga tidak mengganggu kapal-kapal yanglewat ke daerah tersebut.

6) Pemrakarsa proyek (PT. Kapuk Naga Indah) nantinyaakan memeriksa kebenaran lokasi dan dokumen AMDALKontraktor/suplier pasir urug.

Naga Indahdan sebaliknya.

dilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, KLH KotaAdmistrasi Jakarta Utara dan DitjenPerhubungan Laut.

6. GangguanTransportasiDarat

Kegiatanmobilisasialat/bahankonstruksi/tanahurug (± 551.058,9m3) Pulau 1, 2Adan 2B.

Kelancaran lalulintas badanjalan di sekitarlokasi proyek(Jl. KamalMuara, Jl.Kapuk Rayadan jalanlingkunganKawasan PIK).

Menghindarikemacetan lalulintas,kerusakan danpengotoranpada badanjalan di sekitarlokasi proyek(Jl. KamalMuara, Jl.Kapuk Rayadan jalanlingkunganKawasan PIK).

1) Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah harus memilikiperijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (IzinUsaha Penambangan/Izin Lokasi, Izin Transportasi dariDinas Perhubungan dan memiliki dokumen UKL dan UPL).

2) Pemrakarsa Kegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) nantinyaakan memeriksa kebenaran lokasi dan dokumen UKL danUPL Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah.

3) Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah harusmemberikan uang jaminan perbaikan/pemeliharaan jalanke Pemda/Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara danmematuhi ketentuan SK Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara Nomor 13 tahun 2000 tentangReklamasi/Pengurugan.

4) Pengangkutan alat dan bahan konstruksi/tanah urugdilakukan tidak pada jam-jam sibuk, yaitu pada malam hariantara pukul 21.00 – 05.00 WIB.

5) Kendaraan pengangkut tanah dilengkapi denganpunutup/terpal dan muatan tanah urug tidak melebihikapasitas angkut kendaraan yang digunakan sehinggatanah tidak tercecer dan mengotori badan jalan.

6) Tonase kendaraan pengangkut tanah yang digunakantidak melampaui daya dukung/kapasitas badan jalan yangdilalui sehingga tidak terjadi kerusakan badan jalan.

7) Kendaraan pengangkut tanah dibersihkan terlebih dahulusebelum meninggalkan lokasi sumber tanah galian danlokasi proyek.

8) Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah wajib menjagakebersihan dan kondisi badan jalan, dan harusmenempatkan petugas pemantau dan pengelolakebersihan jalan di sekitar proyek setiap hari selama

Pada badanjalan di sekitarlokasi proyek(Jl. KamalMuara, Jl.Kapuk Rayadan jalanlingkunganKawasan PIK).

Sejak danselamakegiatanpengangkutantanah urugberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan dampakgangguan transportasi darat adalahKontraktor/suplier penyedia tanah urug.

2) Instansi pengawas pengelolaandampak gangguan transportasi daratadalah Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara, Suku DinasPerhubungan Kota AdministrasiJakarta Utara, KLH Kota AdministrasiJakarta Utara dan Kel. Kapuk Muaradan Kamal Muara.

3) Hasil pengelolaan dampak gangguanlalu lintas (transportasi darat) secaraperiodik akan dilaporkan kepadaBPLHD Provinsi DKI Jakarta, WalikotaKota Administrasi Jakarta Utara danKLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

Page 69: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 29]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

pengangkutan tanah berlangsung.7. Perubahan

Abrasi danSedimentasi

KegiatanpekerjaanReklamasi Pulau1, 2A, 2B seluas± 870 Ha danpembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B.

Kecepatanabrasi dansedimentasipantai disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Mencegahterjadinyaabrasi/akresidansedimentasipantai selamatahap konstrusiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pembangunan sea defence Pulau 1, 2A dan 2B sesuaidengan desain teknik yang didasarkan pada pemodelanhidrodinamika.

2) Berpartisipasi melaksanakan pemeliharaan danpembersihan endapan sedimen yang diendapkan olehsungai.

3) Melakukan pemantauan abrasi dan sedimentasi secaraberkala dan rutin setiap musim (musim timur dan musimbarat).

4) Berpartisipasi melakukan pengerukan di lokasisedimentasi/muara Kali Angke, Muara Cengkareng Draindan Muara Kali Tanjungan.

5) Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatanarus, proses abrasi dan sedimentasi, batimetri, kualitasperairan laut dan parameter hidrodinamika lainnya sertakomunitas mangrove di hutan lindung Angke sebulansekali di tapak dan sekitar lokasi proyek secara teratur dankontinyu oleh Tim Kapuk Naga Indah dan menyampaikanhasil pemantauan ke instansi teknis (Dinas PU ProvinsiDKI Jakarta).

6) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik hidrodinamika.

Di lokasiproyek danpantai sekitarlokasi proyek(Pulau 1, 2Adan 2B).

Sejak kegiatankonstruksiproyek hinggatahap pascakonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampak abrasidan sedimentasi adalah KontraktorPelaksana Reklamasi Pantai KapukNaga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan(PT. Kapuk Naga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak abrasi dan sedimentasi pantaiadalah Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi DKI Jakarta, BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak abrasi dansedimentasi pantai secara periodikakan dilaporkan kepada DinasKelautan dan Perikanan Provinsi DKIJakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

8. GangguanKamtibmas

Kegiatanmobilisasi alatdan bahankonstruksi/tanahurug (± 551.058,9m3), penguruganPulau 1, 2A dan2B,pembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B, danaktivitas buruhkonstruksisebanyak ±500-1.000 orang.

Angkakriminalitas didalam dan disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B)serta tidakterjadikomplainmasyarakatterhadapkegiatankonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

Mengupayakanagar angkakriminalitas didalam dan disekitar lokasiproyek dapatditekanserendahmungkin sertatidak adamasyarakatsekitar yangkomplainselama tahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Mengelola berbagai dampak negatif yang akan munculakibat kegiatan konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk NagaIndah seperti penurunan kualitas air laut, peningkatankuantitas air permukaan, perubahan pola arus, abrasi dansedimentasi dan gangguan transportasi darat dan laut.

2) Menempatkan satuan petugas pengaman di sekitar lokasiproyek untuk memantau kondisi kamtibmas setiap hari.

3) Mewajibkan penggunaan tanda pengenal (ID card) bagiyang keluar masuk ke lokasi proyek.

4) Mewajibkan kepada pekerja/buruh konstruksi proyek untukmematuhi peraturan dan menjaga keamanan danketertiban lingkungan proyek selama tahap konstruksiberlangsung.

5) Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar(Polisi Air, Linmas, Babinsa, aparat Kel. Kapuk Muara danKamal Muara, Lembaga Musyawarah Kelurahan dan lain-lain).

Di dalam dan dilokasi proyek(di bedengpekerja).

Selama tahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indahberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan dampakgangguan kamtibmas adalahKontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah danPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak gangguan kamtibmas adalahWalikota Kota Administrasi JakartaUtara, KLH Kota Administrasi JakartaUtara, Polsek Penjaringan, KecamatanPenjaringan dan Kelurahan KapukMuara dan Kamal Muara.

3) Hasil pengelolaan dampak gangguankamtibmas secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

Page 70: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 30]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

9. PenurunanKualitas Udara

Kegiatanmobilisasi alatdan bahan,Reklamasi PantaiKapuk NagaIndah seluas ±870 Ha (Pulau 1,2A dan 2B) danpembangunantanggul/breakwater (Pulau 1, 2Adan 2B).

Kualitas udaraambient sesuaiSK. Gub. No.551 Tahun2001 tentangPenetapanBaku MutuKualitas UdaraAmbien danTingkatKebisinganDalam WilayahPropinsi DKIJakarta.

Mencegahpenurunankualitas udaradi sekitar lokasiproyek selamakegiatanReklamasiPantai KapukNaga Indahberlangsung.

1) Penggunaan kendaraan dan mesin/peralatan konstruksiyang sangat baik sehingga emisi berkurang.

2) Teknik reklamasi dengan system polder sehinggapenyebaran pasir urug terbatas.

3) Pengangkutan tanah urug tidak berlebihan dan ditutupterpal sehingga tidak tercecer.

4) Membersihkan badan jalan yang dilalui kendaraanpengangkut bila ada ceceran tanah urug.

Di dalam dan disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahapkonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpenurunan kualitas udara adalahKontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah danPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak penurunan kualitas udaraadalah Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak penurunankualitas udara secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

10. PenurunanKualitas AirLaut

Kegiatanpembangunantanggul/seadefence pulau 1,2A dan 2B,transportasibahan-bahanreklamasi (pasirlaut dan batu),serta pengisianbahan-bahan kepolder yang telahterbangun danaktivitas buruhkonstruksisebanyak ±500-1.000 orang.

Kualitas air lautsesuaiKeputusanMenteriLingkunganHidup NomorKep-51 Tahun2004 tentangBaku MutuKualitas AirLaut(PeruntukanBiota Laut).

Mencegahpenurunankualitas air lautdi sekitar lokasiproyek akibatkegiatanReklamasiPantai KapukNaga Indahseluas ± 870Ha (Pulau 1,2A dan 2B),pembangunansea defencePulau 1, 2Adan 2B danaktivitas buruhkonstruksiproyeksebanyak±1000 orang.

1) Pekerjaan Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah akandilakukan dengan teknik polder, dimana terlebih dahuluakan dibangun tanggul di sekeliling lahan yang direklamasisebelum memompakan bahan urugan ke dalamnya.

2) Pengeluaran lapisan dasar yang merupakan alas bahanurugan selanjutnya dilakukan dengan cara mengaturpenurunan pasir ke dasar laut pada kecepatan rendahdalam volume yang relatif kecil, tersebar dan merata.

3) Melapisi dasar area reklamasi dengan geo textile.4) Menjaga dan mengontrol sambungan pipa penyemprot

pasir setiap hari selama pekerjaan pengurugan/reklamasiberlangsung.

5) Pengurugan tanah merah (top soil) pada lokasi-lokasiruang terbuka hijau/taman dilakukan setelah penanggulansehingga tidak tercecer ke perairan di sekitarnya.

6) Menyediakan tempat sampah (basah dan kering) di lokasiproyek untuk menampung sampah dari aktivitas buruhkonstruksi dan mengangkutnya setiap hari ke lokasipembuangan akhir bekerjasama dengan Suku DinasKebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara/pihak swasta.

7) Menyediakan sarana MCK di sekitar lokasi proyek selamatahap konstruksi proyek dan bila sudah penuhdisedot/diangkut dengan Mobil Air Kotor Suku DinasKebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara.

8) Menghentikan pekerjaan sementara apabila terjadikekeruhan secara ekstrim.

Perairan laut disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahapkonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpenurunan kualitas air laut adalahKontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah danPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak penurunan kualitas air lautadalah Dinas Kelautan dan PerikananProvinsi DKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak penurunankualitas air laut secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

Page 71: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 31]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

9) Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib)bagi buruh konstruksi untuk tidak membuang sampahpadat dan limbah cair ke perairan laut dan pantai sekitarlokasi proyek.

10) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik hidrodinamika.

11. PerubahanPersepsiMasyarakat

Kegiatanmobilisasi alatdan bahankonstruksi/tanahurug (± 551.058,9m3),pengurugan/reklamasi areal Pulau1, 2A dan 2B,pembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B, danaktivitas buruhkonstruksisebanyak ± 500-1.000 orang.

Persepsimasyarakatterhadapkegiatanmobilisasi alatdan bahankonstruksi/tanah urug,ReklamasiPantai KapukNaga Indah,pembangunanbreakwaterPulau 1, 2Adan 2B danaktivitas buruhkonstruksi.

Mengupayakanagar persepsinegatifmasyarakattidak negatifterhadapkegiatankonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Sosialisasi rencana Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indahkepada masyarakat/tokoh masyarakat Kelurahan KapukMuara dan Kamal Muara dan instransi terkait.

2) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitarlokasi proyek terutama dengan Kelurahan Kapuk Muaradan Kamal Muara, Lembaga Musyawarah KelurahanKapuk Muara dan Kamal Muara selama tahap konstruksiproyek.

3) Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yangberperan sebagai penghubung antara PemrakarsaKegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

4) Mengelola dan memantau berbagai dampak negatif yangakan muncul selama tahap konstruksi Reklamasi PantaiKapuk Naga Indah (kualitas air laut, abarasi dansedimentasi, kuantitas air permukaan, sampah padat,biota laut, transportasi darat dan laut).

5) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik.

Di lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B)dan daerahsekitarnya(KelurahanKapuk Muaradan KamalMuara).

Selama tahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indahberlangsung.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpersepsi negatif masyarakat adalahKontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah danPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak persepsi negatif masyarakatadalah Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara, KLH Kota AdministrasiJakarta Utara, Kelurahan Kapuk Muaradan Kamal Muara dan KecamatanPenjaringan.

3) Hasil pengelolaan dampak persepsinegatif masyarakat secara periodikakan dilaporkan kepada BPLHDProvinsi DKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

12. GangguanMangrove

Kegiatan restorasimangrove danpenanamanvegetasi sertareklamasi arealPulau 1, 2A dan2B,pembangunanbreakwater Pulau1, 2A dan 2B danaktivitas buruhkonstruksisebanyak ± 500-1.000 orang.

Keanekaragaman jenis danpertumbuhanmangrove dihutan lindungdan suakamargasatwaAngke.

Mengoptimalkan restorasimangrove dansekaligusmeminimalkangangguanakibatReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Melakukan restorasi hutan mangrove seluas 14.341 Habekerjasama dengan Fakultas Kehutanan, IPB, Bogor dansupervisi oleh Yayasan Mangrove. Total luas hutanmangrove saat ini adalah 49.345 Ha, terdiri dari mangroveBarat Cengkareng Drain 21.869,75 Ha dan TimurCengkareng Drain 27.482 Ha, sedangkan luas arealrencana restorasi mangrove adalah 14.341 Ha, sehinggatotal luas hutan mangrove menjadi 63.686 Ha.

2) Bekerjasama dengan stakeholder lain/LSM dalam programpelestarian mangrove di hutan lindung maupun suakamargasatwa Angke – Kapuk.

3) Melarang buruh konstruksi merusak komunitas mangrove.

Di lokasiproyek danperairansekitarnya(hutan lindungdan suakamargasatwaAngke).

Selama tahapkonstruksiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakgangguan terhadap biota darat(mangrove) adalah KontraktorPelaksana Reklamasi Pantai KapukNaga Indah dan Pemrakarsa Kegiatan(PT. Kapuk Naga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak terhadap biota darat(mangrove) adalah Dinas Kelautan danPerikanan, Dinas Kehutanan danPertanian, Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak gangguanterhadap biota darat (mangrove)secara periodik akan dilaporkankepada BPLHD Provinsi DKI Jakarta,Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas

Page 72: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 32]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

Kehutanan dan Pertanian, WalikotaKota Administrasi Jakarta Utara danKLH Kota Administrasi Jakarta Utara.

13. TerbukanyaKesempatanKerja

Kegiatanrekrutmen tenagakerja konstruksiReklamasi PantaiKapuk NagaIndah (Pulau 1,2A dan 2B)sebanyak ± 1.000orang.

Jumlahpenduduksekitar proyek(KelurahanKapuk Muaradan KamalMuara dansekitarnya/KecamantanPenjaringan)yang terserapmenjadi tenagakerja di lokasikegiatan.

Mengupayakanagar tenagakerja yangbekerja padatahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indahdiutamakanberasal daridaerah sekitarproyek(KelurahanKapuk Muaradan KamalMuara dansekitarnya/KecamatanPenjaringan).

1) Merumuskan strategi pendayagunaan padat karya selamamasa konstruksi Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah.

2) Bekerjasama dengan unsur Kelurahan Kamal Muara danKapuk Muara untuk mengisi peluang kesempatan kerjadan kesempatan berusaha.Mengutamakan/memprioritaskan kepada penduduk sekitarproyek (Kelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara dansekitarnya/Kecamatan Penjaringan) untuk mengisilowongan pekerjaan yang ada sepanjang memasukipersyaratan yang berlaku dan sesuai kualifikasi yangdibutuhkan.

3) Mewajibkan kepada Kontraktor Pelaksana ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah untuk menggunakan tenagakerja sekitar proyek (Kelurahan Kapuk Muara dan KamalMuara dan sekitarnya/Kecamatan Penjaringan) sepanjangmemenuhi persyaratan yang berlaku dan sesuai kualifikasiyang dibutuhkan.

4) Membuka peluang bagi keluarga nelayan yang akan alihprofesi.

5) Menginformasikan lowongan kerja yang dibutuhkan keKelurahan Kapuk Muara dan Kamal Muara danKecamatan Penjaringan.

Di dalam lokasiproyekReklamasiPantai KapukNaga Indah.

Selama tahapkonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah.

1) Pelaksana pengelolaan dampakterbukanya kesempatan kerja danberusaha adalah Kontraktor PelaksanaReklamasi Pantai Kapuk Naga Indahdan Pemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak terhadap terbukanyakesempatan kerja dan berusahaadalah Suku Dinas Tenaga Kerja KotaAdministrasi Jakarta Utara, KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara danKelurahan Kapuk Muara dan KamalMuara.

3) Hasil pengelolaan dampak terhadapterbukanya kesempatan kerja danberusaha secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara, Suku DinasTenaga Kerja Kota AdministrasiJakarta Utara dan KLH KotaAdministrasi Jakarta Utara.

TAHAP PASCA KONSTRUKSI1. Perubahan

Pola ArusTanggul danPulau 1, 2A dan2B hasilreklamasi.

Pola arus disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Mengupayakanagarperubahan polaarus yangterjadi akibatReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B) tidakmenimbulkanabrasi dansedimentasiyang berat disekitar lokasiproyek.

1) Menjaga keutuhan tanggul pantai/breakwater Pulau 1, 2Adan 2B supaya lahan hasil reklamasi tidak terabrasi.

2) Melakukan pemantauan terhadap pola dan kecepatanarus, proses abrasi dan sedimentasi, batimetri, kualitasperairan laut dan parameter hidrodinamika lainnya sertakomunitas mangrove di hutan lindung Ankge sebulansekali di tapak dan sekitar lokasi proyek secara teratur dankontinyu oleh Tim Kapuk Naga Indah dan menyampaikanhasil pemantauan ke instansi teknis (Dinas PU ProvinsiDKI Jakarta).

3) Melakukan tindakan pencegahan yang mengakibatkanhilangnya pulau-pulau atau daratan sekitar.

4) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik hidrodinamika.

Perairan lautdan pantai disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahappascakonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B).

1) Pelaksana pengelolaan dampakperubahan pola arus adalahPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak perubahan pola arus adalahDinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak perubahanpola arus secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi Jakarta

Page 73: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)Reklamasi Pantai Kapuk Naga Indah

[III – 33]

Jenis DampakLingkungan

SumberDampak

Tolak UkurDampak

TujuanPengelolaan

Upaya PengelolaanDampak

LokasiPengelolaan

PeriodePengelolaan Institusi Pengelolaan Lingkungan

Utara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

2. PerubahanAbrasi danSedimentasi

Keberadaanlahan hasilReklamasi Pulau1, 2A dan 2B.

Kecepatanabrasi dansedimentasipantai disekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Mencegahterjadinyaabrasi/akresidansedimentasipantai selamatahap pascakonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B).

1) Menjaga keutuhan tanggul pantai/breakwater Pulau 1, 2Adan 2B supaya lahan hasil reklamasi tidak terabrasi.

2) Mempertahankan keberadaan tanggul/tembok pantai (seawall) dan revetment Pulau 1, 2A dan 2B yang diperkuatdengan batu-batu.

3) Melakukan pemantauan terhadap proses abrasi dansedimentasi setahun sekali di tapak dan sekitar lokasiproyek (Pulau 1, 2A dan 2B) secara teratur dan kontinyu.

4) Melaksanakan pemeliharaan mangrove.5) Melaksanakan pengerukan sedimentasi yang diakibatkan

oleh adanya reklamasi.6) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalam

studi tematik hidrodinamika.

Perairan pantaisekitar lokasiproyek (Pulau1, 2A dan 2B).

Selama tahappascakonstruksiReklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B).

1) Pelaksana pengelolaan dampak abrasidan sedimentasi adalah PemrakarsaKegiatan (PT. Kapuk Naga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak abrasi dan sedimentasi adalahDinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiDKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

3) Hasil pengelolaan dampak abrasi dansedimentasi secara periodik akandilaporkan kepada BPLHD ProvinsiDKI Jakarta, Dinas Kelautan danPerikanan Provinsi DKI Jakarta,Walikota Kota Administrasi JakartaUtara dan KLH Kota AdministrasiJakarta Utara.

3. PerubahanPersepsiMasyarakat

Keberadaanlahan hasilReklamasi PantaiKapuk NagaIndah seluas ±870 Ha (Pulau 1,2A dan 2B).

Perubahanelevasi mukatanah di lahanhasil reklamasiPulau 1, 2Adan 2B.

Menghindariterjadinyapersepsinegatifmasyarakatakibatkeberadaanlahan hasilreklamasiPulau 1, Pulau2A dan Pulau2B.

1) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitarlokasi kegiatan terutama dengan Kelurahan Kapuk Muaradan Kamal Muara, Lembaga Musyawarah KelurahanKapuk Muara dan Kamal Muara selama pascakonstruksireklamasi Pulau 1, Pulau 2A dan Pulau 2B.

2) Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yangberperan sebagai penghubung antara PemrakarsaKegiatan (PT. Kapuk Naga Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

3) Mengelola dan memantau berbagai dampak negatif yangakan muncul selama tahap pasacakonstruksi ReklamasiPantai Kapuk Naga Indah (Perubahan Pola Arus, Abrasidan Sedimentasi, Morfologi Pantai dan Penurunan MukaTanah).

4) Secara Rutin Merealisasikan Program Corporate SocialResponsibility (CSR) bagi warga masyarakat dankomunitas nelayan di sekitar lokasi kegiatan (KelurahanKapuk Muara dan Kelurahan Kamal Muara).

5) Melaksanakan point-point yang direkomendasikan dalamstudi tematik.

Seluruh areallahan hasilreklamasiPantai KapukNaga Indah(Pulau 1, 2Adan 2B) danPemukimansekitar lokasikegiatan(KelurahanKapuk Muaradan KelurahanKamal Muara).

Selama tahappascakonstruksiReklamasiPantai Pulau 1,2A dan 2B.

1) Pelaksana pengelolaan dampakpersepsi negatif masyarakat adalahPemrakarsa Kegiatan (PT. KapukNaga Indah).

2) Instansi pengawas pengelolaandampak Persepsi Negatif Masyarakatadalah Walikota Kota AdministrasiJakarta Utara, KLH Kota AdministrasiJakarta Utara, Kantor Kelurahan KapukMuara dan Kelurahan Kamal Muara.

3) Hasil pengelolaan dampak terhadapPersepsi Masyarakat secara periodikakan dilaporkan kepada BPLHDProvinsi DKI Jakarta, Walikota KotaAdministrasi Jakarta Utara dan KLHKota Administrasi Jakarta Utara.

Page 74: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[III – 34]

Rencana PengelolaanLingkungan Hidup (RKL)

Reklamasi Pantai KapukNaga Indah

Gambar III.2.

Page 75: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[III – 35]

Rencana PengelolaanLingkungan Hidup (RKL)

Reklamasi Pantai KapukNaga Indah

Gambar III.3.

Page 76: RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN · PDF filerencana pengelolaan lingkungan (rkl) dan rencana pemantauan lingkungan (rpl) reklamasi pantai kapuk naga indah (pulau 2a, 2b dan

[III – 36]

Rencana PengelolaanLingkungan Hidup (RKL)

Reklamasi Pantai KapukNaga Indah

Gambar III.4.