PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Waduk merupakan danau atau kolam penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat terbentuk secara alami dan dapat pula terbentuk secara buatan. Salah satu waduk yang terbentuk secara buatan adalah waduk yang terdapat di Kota Makassar, tepatnya di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Waduk ini terbentuk akibat penimbunan tanah untuk pembangunan pasar daya. Waduk tersebut merupakan bagian hilir Sungai Balanturungan yang alirannya terhenti akibat adanya aktifitas pembangunan. Apabila dikelola dengan baik, Waduk Daya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat disekitarnya antara lain terciptanya lingkungan yang asri dan perkembangan ekonomi masyarakat dengan cara memanfaatkan waduk sebagai ekowisata mangrove. Keberadaan hutan mangrove disekeliling waduk dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan dapat memanjakan pengunjung dengan keindahan pemandangan yang eksotis. Selain itu keberadaan wisata mangrove dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar karena pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat yang dipantau oleh pemerintahan setempat. Akan tetapi saat ini waduk daya belum dapat dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena kondisi waduk tidak memungkinkan untuk tujuan tersebut. Sebagian besar permukaan waduk tertutup oleh sampah dan tumbuhan air, hal ini menjadi indikator bahwa telah terjadi pencemaran air pada waduk tersebut. Sumber pencemaran waduk adalah ceceran sampah dari tempat pembungan sampah sementara (TPS) dan air limbah domestik yang berasal dari permukiman masyarakat disekitar waduk yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pencemaran air dapat menyebabkan bau yang tidak sedap, BOD dan COD meningkat, menurunnya kandungan oksigen terlarut (DO) dan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang berdampak pada terganggunya kehidupan biota air (Eiger and Smith, 2002). Selain itu, tumpukan ceceran sampah dapat menjadi tempat hidup dan berkembangnya hewan yang merupakan vektor penyakit yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat di sekitar waduk.Sungai Balangturungan berdampingan langsung dengan jalan raya dan permukiman warga. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pembangunan telah menutup daerah pengaliran sungai tersebut sehingga air tidak mengalir. Kondisi air yang tenang mendukung pertumbuhan tanaman air hingga menutupi ¾ bagian sungai. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan eutrofikasi, yaitu ketidakseimbangan kandungan nitrogen dan fosfor yang berasal dari air limbah domestik sebagaimana telah dijelaskan oleh Betty Sri Laksmi Jenie & Winiati Pudji Rahayu dalam buku yang berjudul Penanganan Limbah Industri Pangan terbitan tahun 1993. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) berada tepat di bantaran sungai. TPS yang kelebihan muatan melimpahkan sebagian sampahnya ke sungai yang sangat mengganggu estetika lingkungan. Pengamatan disertai wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberi informasi mengenai permasalahan yang akan dianalisa. Lokasi yang diamati memiliki panjang sekitar 133 m.

Citation preview

EKOWISATA MANGROVE DALAM MENGATASI PENCEMARAN DI SUNGAI BALANGTURUNGAN, KELURAHAN DAYA, KECAMATAN BIRINGKANAYA, KOTA MAKASSAR

Oleh :KELOMPOK 7GHIFARY ZAKAWALY(D 111 13 515)ASRISALDI ANSAR(D 111 13 503)A M IMRAN A M(D 111 13 311)RINO HIDAYAT(D 121 13 311)ANDI MUHAMMAD REZKI A.IDHIL(D 111 13 527)DAMIANUS BARRI(D 111 13 048)ARHAM(D 111 13 024)ANDI FERIAL WAHYULLAHM(D 111 13 508)AKHMAD ZULFIKAR(D 111 13 543)FITRAH AMALIA ALAMSYAH(D 111 13 019)MELISA(D 121 13 010)RISKA NURHAMDANI(D 121 13 006)MONICA INDRA DEWA(D 111 13 036)SRI URBAYANTI ADAM HS(D 111 13 524)KRISTINA SAMPEAKUNG(D 121 13 305)

UNIVERSITAS HASANNUDDIN FAKULTAS TEKNIK2015KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul Ekowisata Mangrove dalam Mengatasi Pencemaran Di Sungai Balangturungan, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar dapat terselesaikan. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW. beserta para pengikutnya. Atas terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepadabeberapa pihak, diantaranya yakni :1. Ibu Rosalinda Ibrahim, S.P., M.T selaku dosen pembimbing. 2. Sitti Rahma Arake selaku pendamping survei.3. Bapak, ibu dan segenap keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan.4. Semua pihak yang tidak disebutkan satu per satu yang telah membantu. Diharapkan bahwa proposal PKMGT ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat Kota Makassar, khususnya mengenai penanganan limbah air sungai. Masukan yang bersifat membangun juga diharapkan untuk kesempurnaan gagasan yang diajukan. Peran pihak-pihak terkait juga diharapkan untuk dapat mendukung dalam implementasi gagasan. Semoga gagasan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Makassar, Maret 2015

Kelompok 7

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULiKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARivRINGKASANvBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang1B. Tujuan dan Manfaat2BAB II GAGASANA. Kondisi Existing Sungai Balanturungan Daya 3B. Solusi yang Pernah Diberikan 4C. Pengolahan Limbah di Sungai Balanturungan Daya 4D. Pihak-Pihak Terkait 7E. Langkah Strategis yang Dipergunakan 7BAB III KESIMPULANA. Hutan Mangrove Sebagai Solusi Pelestarian Ekosistem Waduk Daya. 9B. Teknik Implementasi Gagasan ....................................................... 9C. Prediksi Hasil yang Akan Dicapai.................................................. 9DAFTAR PUSTAKA 10LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan AnggotaLampiran 2. Lampiran Foto Dokumentasi

DAFTAR GAMBARGambar 1. Lokassi Observasi ................................................................................... 3Gambar 2. Metode WWG......................................................................................... 5

RINGKASANKota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai kota dengan penduduk yang padat tentunya tidak jarang menimbulkan permasalahan, terutama mengenai kerusakan lingkungan. Rusaknya lingkungan dapat disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari pencemaran air, udara, tanah, banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pencemaran sungai akibat buangan limbah serta metode yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi Kota Makassar, yaitu pencemaran sungai yang berada di daerah Daya jalan Perintis KM 14. Pencemaran tersebut diakibatkan oleh dua faktor yaitu sampah dan air limbah domestik yang masuk ke sungai. Berdasarkan hasil penilaian parameter fisik, Sungai Balangturungan memiliki bau yang tidak sedap dan mengalami eutrofikasi. Kedua hal tersebut terjadi karena adanya kelebihan kandungan nitrat dan fosfor. Di wilayah perkotaan (urban area), sumber nutrien adalah kegiatan industri dan domestik. Detergen merupakan sumber utama penyebab peningkatan kadar fosfor di perairan (Effendi, 2003).Tanpa adanya langkah konkrit untuk mengatasi pencemaran tersebut akan mengakibatkan berbagai dampak, baik dampak dari segi kesehatan maupun untuk lingkungan itu sendiri. Ujung-ujungnya, yang dirugikan adalah semua pihak. Olehnya itu diusulkan ide untuk mengatasi pencemaran sungai yaitu Pengembangan Ekowisata Mangrove. Dimana sungai yang dahulunya ditumbuhi banyak tanaman liar dan sampah yang ada akan dijadikan sebagai tempat wisata yang berwawasan lingkungan dengan pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai penetralisir limbah.

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangWaduk merupakan danau atau kolam penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat terbentuk secara alami dan dapat pula terbentuk secara buatan. Salah satu waduk yang terbentuk secara buatan adalah waduk yang terdapat di Kota Makassar, tepatnya di Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Waduk ini terbentuk akibat penimbunan tanah untuk pembangunan pasar daya. Waduk tersebut merupakan bagian hilir Sungai Balanturungan yang alirannya terhenti akibat adanya aktifitas pembangunan. Apabila dikelola dengan baik, Waduk Daya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat disekitarnya antara lain terciptanya lingkungan yang asri dan perkembangan ekonomi masyarakat dengan cara memanfaatkan waduk sebagai ekowisata mangrove. Keberadaan hutan mangrove disekeliling waduk dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan dapat memanjakan pengunjung dengan keindahan pemandangan yang eksotis. Selain itu keberadaan wisata mangrove dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar karena pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat yang dipantau oleh pemerintahan setempat. Akan tetapi saat ini waduk daya belum dapat dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena kondisi waduk tidak memungkinkan untuk tujuan tersebut. Sebagian besar permukaan waduk tertutup oleh sampah dan tumbuhan air, hal ini menjadi indikator bahwa telah terjadi pencemaran air pada waduk tersebut. Sumber pencemaran waduk adalah ceceran sampah dari tempat pembungan sampah sementara (TPS) dan air limbah domestik yang berasal dari permukiman masyarakat disekitar waduk yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pencemaran air dapat menyebabkan bau yang tidak sedap, BOD dan COD meningkat, menurunnya kandungan oksigen terlarut (DO) dan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang berdampak pada terganggunya kehidupan biota air (Eiger and Smith, 2002). Selain itu, tumpukan ceceran sampah dapat menjadi tempat hidup dan berkembangnya hewan yang merupakan vektor penyakit yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat di sekitar waduk.

B. Tujuan dan ManfaatDari masalah masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui tujuan dari gagasan ini, yaitu :1. Meningkatkan kepedulian lingkungan.2. Menciptakan estetika lingkungan3. Meningkatkan keuntungan ekonomi4. Melestarikan ekosistem yang ada

GAGASANA. Kondisi EksistingSungai Balangturungan berdampingan langsung dengan jalan raya dan permukiman warga. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pembangunan telah menutup daerah pengaliran sungai tersebut sehingga air tidak mengalir. Kondisi air yang tenang mendukung pertumbuhan tanaman air hingga menutupi bagian sungai. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan eutrofikasi, yaitu ketidakseimbangan kandungan nitrogen dan fosfor yang berasal dari air limbah domestik sebagaimana telah dijelaskan oleh Betty Sri Laksmi Jenie & Winiati Pudji Rahayu dalam buku yang berjudul Penanganan Limbah Industri Pangan terbitan tahun 1993. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) berada tepat di bantaran sungai. TPS yang kelebihan muatan melimpahkan sebagian sampahnya ke sungai yang sangat mengganggu estetika lingkungan.Pengamatan disertai wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberi informasi mengenai permasalahan yang akan dianalisa. Lokasi yang diamati memiliki panjang sekitar 133 m.

Gambar 1. Lokasi Observasi

B. Solusi Yang Pernah Diberikan Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai bahwa telah ada upaya sebelumnya yang dilakukan oleh pemerintah. Adapun upaya yang telah dilakukan yaitu; pembersihan sampah dan pengangkatan tumbuhan air yang ada di permukaan sungai. Selain itu telah ditetapkan waktu pengambilan sampah menjadi empat kali pengangkutan per hari dan juga jadwal bergilir pembersihan daerah di sekitar Tempat Pembuangan Sampah. Namun, pelaksanaan upaya ini tidak optimal dikarenakan pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin sehingga sungai tetap kembali ke kondisi semula yaitu kotor dan ditumbuhi tanaman air.C. Pengolahan Air LimbahDalam gagasan ini, kami mengusulkan beberapa metode yaitu :1. Menerapkan metode Waste Water Garden untuk pengolahan air limbah rumah tanggaAir limbah domestik yang berasal dari permukiman masyarakat disekitar waduk perlu dikelola dengan baik dan tepat sebelum dibuang masuk ke sungai. Hal ini dimaksudkan agar air limbah proses buangan tidak mencemari ekosistem sungai. Salah satu metode yang baik untuk diterapkan yaitu Waste Water Garden. Waste water Garden adalah sebuah penemuan ekoteknik yang menggunakan prinsip-prinsip rancangan yang berwawasan lingkungan yang sangat efektif. Pengolahan primer, untuk memisahkan benda-benda padat, terjadi di dalam tangki kotoran (septic tank) yang kedap yang bersifat konvensional atau kolam pengendapan. air limbah yang kaya akan zat hara masuk ke dalam bagian ruangan yang kedap air baik yang terdiri dari sel tunggal atau multi sel tergantung ukuran system, dimana air limbah ditahan di bawah permukaan dan ditanami dengan berbagai jenis tanaman khusus lahan basah. Tumbuhan-tumbuhan dipilih yang akarnya masuk ke seluruh kerikil dasar yang di isi oleh air limbah dan dipilih yang bisa tumbuh dengan subur sesuai dengan lingkungan dan iklim di daerah setempat. Karena air limbah tersebut meluap dari sel tahap pertama, air limbah te ke sel tahap kedua, dan kemudian ke saluran sub permukaan rsebut kemudian masuk yang lebih kecil. Air yang diolah dapat dipakai kembali untuk mengairi halaman yang berumput, semak-semak, bunga atau pepohonan. Hal merupakan salah satu cara sehat secara ekologis untunk mencegah kontaminasi air bersih di lingkungan sekitar. Metode yang diberikan seperti pada gambar :

Gambar 2. Metode WWG 2. Pemindahan lokasi TPS karena berpotensi mencemari sungai.TPS sebaiknya dipindahkan ke tempat lain, karena keberadaannya yang dekat dengan lokasi waduk sangat berpotensi menyebabkan terjadinya ceceran sampah diatas permukaan air.3. Menetapkan peraturan pemerintah tentang pembuangan dan pembakaran sampah.Penetapan kebijakan ini dimaksudkan agar sampah tidak masuk ke dalam sungayang pada akhirnya menyebabkan pencemaran. Selain itu, mengenai pembakaran sampah juga perlu dibuatkan aturan sebab hasil pembakaran sampah tersebut akan mengganggu dan mencemari udara yang ada.

4. Mengembangkan ekosistem mangrove sebagai sarana wisataApabila dikelola dengan baik, Waduk Daya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat disekitarnya antara lain terciptanya lingkungan yang asri dan perkembangan ekonomi masyarakat dengan cara memanfaatkan waduk sebagai ekowisata mangrove. Keberadaan hutan mangrove disekeliling waduk dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis burung dan dapat memanjakan pengunjung dengan keindahan pemandangan yang eksotis. Selain itu keberadaan wisata mangrove dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar karena pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat yang dipantau oleh pemerintahan setempat.Secara garis besar, kawasan mangrove memiliki fungsi dari segi kimia, biologi, ekonomi dan fungsi lain (wanawisata) (Arief, 2003).Fungsi kimia kawasan mangrove adalah sebagai berikut;1. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang oksigen.2. Sebagai penyerap karbondioksida.3. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran dari aktivitas rumah tangga.Fungsi biologi kawasan mangrove, yaitu;1. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil yang kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar.2. Sebagai kawasan berkembang biak bagi ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya.3. Sebagai kawasab berlindung, bersarang, serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain.4. Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika.5. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut lainnya.

Secara ekonomi, kawasan mangrove merupakan sumber devisa bagi masyarakat sekitarnya. Fungsi ekonominya yaitu sebagai penghasil kayu, baik kayu bakar, arang, maupun kayu untuk perabot rumah tangga. Kawasan ini juga sebagai tempat pemijahan bagi bibit ikan, udang, kerang, kepiting, burung, dan sebagainya (Arief, 2003).

Fungsi lain (wanawisata) kawasan mangrove antara lain adalah sebagai berikut;1. Sebagai kawasan wisata alam dengan keindahan vegetasi dan satwa, serta berperahu di sekitar mangrove.2. Sebagai tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian.

D. Pihak-pihak Yang TerkaitGagasan ini dapat direalisasikan jika ada dukungan dari para investor yang menyediakan dana. Selain investor, dibutuhkan izin dari pihak pemerintah, meliputi Pemerintah Kota, kecamatan, dan kelurahan, Dinas Kebersihan, Dinas Tata Ruang dan Badan Lingkungan Hidup yang berwenang di wilayah tersebut. Setelah diberikan izin oleh pemerintah maka di masyarakat memiliki peran penting dalam mengembangkan dan melestarikan ekowisata ini.E. Langkah Strategis yang DiperlukanUntuk dapat mengimplementasikan gagasan ini, dapat dilakukan beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah dengan proposal ini. Diharapkan dapat dibaca dan dipertimbangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar. Lalu dimasukkan dalam agenda APBD Sulsel. Apabila terwujud dilakukan beberapa hal penting :1. Menarik investor dan pihak swasta dalam menarik dana.2. Melakukan pembersihan sungai berupa pengerukan sampah dan pengangkatan tanaman air yang ada di sungai.3. Adanya kebijakan larangan pembakaran sampah di sekitar sungai dan pembuangan limbah sebelum diolah terlebih dahulu.4. Pelestarian lingkungan kepada seluruh pihak yang terkait mulai dari pemerintah sampai kepada masyarakat sekitar. 3. KESIMPULANA. Hutan Mangrove Sebagai Solusi Pelestarian Ekosistem Waduk Daya Pengembangan kawasan mangrove yang baik dapat diwujudkan setelahs tercapainya beberapa langkah berikut;1. Pengolahan air limbah melalui metode Waste Water Garden..2. Penetapan aturan/larangan pembuangan dan pembakaran sampah di bantaran sunga.3. Pemindahan TPS dari bantaran sungai ke kawasan yang tidak padat penduduk.4. Adanya subsidi silang dari pemerintah setempat agar menyediakan bibit mangrove.B. Teknik Implementasi GagasanHal pertama yang dilakukan adalah pengangkatan tanaman air akibat eutrofikasi dan pengerukan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai. Setelah itu, metode waste water garden akan diterapkan di sambungan antara drainase yang mengalirkan air limbah dengan sungai. Sebelum mengalir ke sungai, air limbah terlebih dahulu melalui filter di waste water garden ini. Atas izin dari pemerintah setempat, TPS akan direlokasi ke tempat yang telah disetujui oleh masyarakat dan ditetapkannya larangan pembuangan dan pembakaran sampah di sekitar sungai.Untuk tanaman mangrove akan ditanam di sepanjang tepi sungai. Pengembangan menjadi kawasan ekowisata didukung oleh investor yang mendanai ketersediaan perahu dan sarana lain bagi pengunjung yang akan mengelilingi sungai. Pengunjung akan dikenai biaya untuk tiket masuk dan sewa perahu. Pengelola kawasan ini bisa dilakukan oleh warga setempat dengan keuntungan dari kontribusi pengunjung.C. Prediksi Hasil yang Akan DicapaiBeberapa manfaat ekowisata mangrove;1. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan sekitar2. Meningkatkan kualitas lingkungan3. Meningkatkan aktivitas perekonomian.4. Meningktatkan nilai estetika lingkungan.

LAMPIRAN LAMPIRANLampiran 1. Biodata Ketua dan AnggotaKetua1Nama LengkapM. Ghifary Zakawaly

2Jenis KelaminLaki laki

3NIMD 111 13 515

4Tempat dan Tanggal LahirUjung Pandang, 21 Mei 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp081242242051

Anggota 11Nama LengkapAsrisaldi Ansar

2Jenis KelaminLaki laki

3NIMD 111 13 503

4Tempat dan Tanggal Lahir

5E-mail

6Nomor Telepon/Hp

Anggota 21Nama LengkapA M Imran A M

2Jenis KelaminLaki laki

3NIMD11113311

4Tempat dan Tanggal LahirMakassar, 27 Agustus 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp085298006775

Anggota 31Nama LengkapRino Hidayat

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 121 13 311

4Tempat dan Tanggal LahirSolo, 1 Maret 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp089626477713

Anggota 41Nama LengkapAndi Muhammad Rezki A. Idhil(D 111 13 527)

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 111 13 527

4Tempat dan Tanggal Lahir

5E-mail

6Nomor Telepon/Hp

Anggota 51Nama LengkapDamianus Barri

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 111 13 048

4Tempat dan Tanggal Lahir

5E-mail

6Nomor Telepon/Hp

Anggota 61Nama LengkapArham

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 111 13 024

4Tempat dan Tanggal LahirPangkep, 3 April 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp082333302367

Anggota 71Nama LengkapAndi Ferial Wahyullahm

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 111 13 508

4Tempat dan Tanggal LahirUjung Pandang, 28 Februari 1996

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp085397731886

Anggota 81Nama LengkapAkhmad Zulfikar

2Jenis KelaminLaki-laki

3NIMD 111 13 543

4Tempat dan Tanggal Lahir

5E-mail

6Nomor Telepon/Hp

Anggota 91Nama LengkapFitrah Amalia Alamsyah

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD11113019

4Tempat dan Tanggal LahirSengkang, 21 November 1996

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp089624001121

Anggota 101Nama LengkapMelisa

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD12113010

4Tempat dan Tanggal LahirTacipi, 27 Juni 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp082395263623

Anggota 111Nama LengkapRiska Nur Hamdani

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD12113006

4Tempat dan Tanggal LahirMaros, 27 November 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp085342234022

Anggota 121Nama LengkapMonica Indra Dewa

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD11113036

4Tempat dan Tanggal LahirUjung pandang, 13 Februari 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp085396518488

Anggota 131Nama LengkapSri Urbayanti Adam HS

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD11113524

4Tempat dan Tanggal LahirPare Pare, 20 September 1995

[email protected]

6Nomor Telepon/Hp082346051570

Anggota 141Nama LengkapKristina Sampeakung

2Jenis KelaminPerempuan

3NIMD12113305

4Tempat dan Tanggal Lahir

5E-mail

6Nomor Telepon/Hp

Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 1. Keadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara

Gambar 2. Sampah yang masuk ke dalam air sungai

Gambar 3. Sampah akibat pembakaran di pinggir sungai

Gambar 4. Tumbuhan Paku-paku yang menutupi sungai

Gambar 5. Rumput liar dan tanaman kangkung yang menutupi sungai

Gambar 6. Tanaman Teratai yang menutupi sungai

Gambar 7. Jam kerja untuk pengawasan dan pembersihan sampah

Gambar 8. Wawancara dengan narasumber pertama

Gambar 9. Wawancara dengan narasumber kedua

Gambar 10. Wawancara dengan narasumber ketiga

Gambar 11. Wawancara dengan narasumber keempat