Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)TAHUN 2010 - 2014
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IAJL. BASUKI RAHMAT NO.11, KOTA BENGKULU
Website : www.pa-bengkulukota.go.id Email : [email protected], [email protected]
BENGKULU 38221
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun 2010-2014 dapat
diselesaikan.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun 2010-1014 ini berisikan
tentang visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan arah kebijakan dan strategi Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA. Penyusunan Renstra ini dimasudkan dapat dijadikan pedoman/acuan oleh
unit kerja di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam melakukan kegiatannya
dalam tahun 2010-2014.
Dengan tersusunnya Renstra ini, diharapkan semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
sub-sub bagian pada lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dapat disusun secara
sistematis dan berkesinambungan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA.
Renstra ini telah diupayakan penyusunannya secara optimal, namun kami menyadari
apabila masih ada kekurangannya, maka tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran
rencana kegiatan yang dilaksanakan menyesuaikan kebutuhan mendesak/ prioritas dan
kebijakan pimpinan Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA. Demi penyempurnaan Renstra dan
kegiatan yang dilaksanakan, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan.
Atas kerja keras dan sungguh-sungguh penyusunan Renstra Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA tahun 2010-2014 ini diucapkan terima kasih dan semoga Renstra ini benar-
benar bermanfaat dalam mendukung visi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yaitu
terwujudnya penyelenggaraan peradilan yang agung.
Bengkulu, Januari 2013
Ketua Pengadilan Agama Bengkulukelas IA
Drs. Syafri AmrulNIP 19580410 198703 1 006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………… I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Kondisi Umum ................................................................................... 1
1.2 Potensi dan Permasalahan.................................................................. 2
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN............................................................................. 4
2.1 Visi....................................................................................................... 4
2.2 Misi…………………………………………………………………….............................. 4
2.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………………. 4
2.4 Sasaran Strategis ……………..……………………………………………………………… 5
2.5 Program Utama dan Kegiatan Pokok……………………………………………….. 5
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI.............................................................. 6
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung................................. 6
3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA 10
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 13
A. Kesimpulan…… .................................................................................. 13
B. Saran-Saran………................................................................................ 13
1.1 Kondisi Umum
1. Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1957 (LN. N0.99 Tahun 1957) tentang Pembentukan Pengadilan
Agama/Mahkamah Syar’iyah di daerah luar Jawa dan Penetapan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1957 tanggal 13 November 1957 tentang
Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Sumatera. Wilayah Hukum
Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu pada waktu pembentukan adalah Kotamadya
Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Arga
Makmur.
2. Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA telah menerapkan sistem “satu pintu” (one door
system) untuk pelayanan bagi para pencari keadilan. Selain bagi para pencari keadilan,
sistem satu pintu ini juga berlaku pada tata laksana jalannya kegiatan di Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA, yang dalam hal ini ketua pengadilan sebagai pemegang
puncak kekuasaan pimpinan bertanggung jawab penuh untuk keberhasilan
penyelenggaraan tugas teknis peradilan di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA.
3. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA menyelenggarakan fungsi sesuai dengan Pasal 49
UU No. 3 Th 2006 jo UU. No. 50 Th 2009, yaitu : menerima, memeriksa, mengadili, dan
menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan oleh umat islam indonesia, di bidang
perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, sadaqah dan ekonomi syari’ah,
secara cepat, sederhana dan biaya ringan.
4. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA, dalam hal ini Renstra tahun 2010-2014.
5. Renstra Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA merupakan pelaksanaan misi dalam
mewujudkan visinya secara bertahap. Rencana yang sedang dilaksanakan Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA pada saat ini adalah menyesuaikan dengan program
BAB I PENDAHULUAN
Pembaruan peradilan atau judicial reform dan mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014.
6. Renstra sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
lima tahun ke depan, dijabarkan ke dalam program-program yang kemudian
diuraikan ke dalam rencana tindakan (action plan). Rencana strategis ini kelak di
dalam perjalanannya diharapkan didukung oleh anggaran yang memadai,
dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang oleh sarana dan
prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA, baik lingkungan internal maupun eksternal sebagai variabel
strategis.
7. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sebagai kawal depan Pengadilan Tinggi Agama
Bengkulu dalam menjalankan tugas dan fungsi atau kegiatannya tersebut adalah untuk
mendukung tercapainya visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu sebagai
lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Propinsi Bengkulu.
1.2 Potensi dan Permasalahan
A. Lingkungan Internal
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA diperhitungkan dapat
menjadi variabel atau besaran yang akan menjadi faktor kekuatan atau menunjang
keberhasilan. Namun demikian, lingkungan internal ini dapat pula menjadi kendala
atau faktor kelemahan dan pencapaian target rencana strategis ini.
Strength (Kekuatan).
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang kemungkinan
menjadi kekuatan dalam pelaksanaan Renstra ini adalah:
- Visi dan misi yang jelas serta mungkin dicapai;
- Tugas, fungsi dan wewenang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sudah
jelas diatur;
- Struktur organisasi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang telah tertata
dengan baik.
- Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA merupakan unsur muspida dan
memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Bengkulu.
- Adanya undang –undang yang mengatur kewenangan Pengadilan agama
Bengkulu Kelas IA selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
Weakness (Kelemahan).
Lingkungan internal Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang kemungkinan
menjadi kelemahan dalam pelaksanakaan rencana strategis ini dirinci dalam
beberapa aspek:
1. Aspek Proses Peradilan
Putusan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA belum dapat diunduh/
diakses cepat oleh masyarakat
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA belum mempunyai kewenangan untuk
merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan
Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dari
pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan.
B. Lingkungan Eksternal.
Apabila lingkungan internal dapat menjadi besaran kekuatan dan kelemahan, maka
lingkungan eksternal dapat menjadi peluang dan ancaman bagi keberhasilan
rencana strategis ini. Oleh karena itu, peluang sekecil mungkin harus dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya, sedang ancaman dieliminasi sampai sekecil mungkin.
Opportunity (Peluang).
Peluang-peluang yang kemungkinan menjadi penunjang dalam pelaksanaan
rencana strategis ini ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
Adanya dukungan dari instansi pemerintah dan masyarakat untuk
membantu Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam melakukan
reformasi peradilan/ judicial reform.
Berkembangnya teknologi informasi dalam rangka e-governance.
Adanya website Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang memberikan
informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam
peningkatan kinerja
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA maupun Mahkamah Agung untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik
untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama sewilayah
hukum Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan diwilayah hukum
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA..
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA berupa internet, website Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA.
Threat (Ancaman).
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat
melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan
Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan .
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Personil di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA belum seluruhnya
menguasai visi dan misi Pengadilan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja
aparat peradilan.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah, sehingga pengiriman
administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi Agama
Bengkulu membutuhkan waktu lebih lama
5. Aspek Sarana dan Prasarana.
Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana
tidak sesuai dengan kebutuhan.
2.1. Visi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Tahun 2010 – 2014 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA diselaraskan dengan arah
kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2010 – 2014.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas IA. Visi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA adalah sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA PUTUSAN YANG ADIL DAN BERWIBAWA SEHINGGA KEHIDUPAN
MASYARAKAT MENJADI TENANG, TERTIB, DAN DAMAI DI BAWAH DI LINDUNGAN
ALLAH SWT”
2.2. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
Misi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, adalah sebagai berikut :
Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan oleh
umat islam Indonesia, di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak,
shadaqah dan ekonomi syari’ah secara cepat, sederhana, dan biaya ringan.
2.3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka satu atau lima
tahun. Dengan berpedoman pada tujuan yang ditetapkan Mahkamah Agung RI, maka
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, menetapkan tujuannya sebagai berikut :
a. Terwujudnya sistem pengelolaan perkara yang baik dalam rangka pelayanan kepada
pencari keadilan atas dasar asas cepat, sederhana dan biaya ringan;
b. Terwujudnya tertib penyelesaian administrasi perkara sesuai pola Bindalmin;
c. Terwujudnya aparatur pengadilan agama yang berkapasitas optimal dan mutu kerja
yang maksimal;
d. Terwujudnya pengadilan agama yang berwawasan teknologi informasi dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari;
e. Terwujudnya peningkatan pelayanan POSBAKUM kepada pencari keadilan yang buta
hukum;
f. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
(Prodeo);
g. Terwujudnya peningkatan kualitas sistem pengawasan.
2.4. Sasaran Strategis
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran yang ditetapkan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dalam Rencana Strategis
sekarang ini adalah :
a. Peningkatan penyelesaian perkara tepat waktu;
b. Penyelenggaraan tertib administrasi perkara dengan pola bindalmin secara baik;
c. Meningkatkan mutu dan kapasitas aparatur Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA;
d. Pengembangan dan pemanfaatan IT dalam pengelolaan administrasi perkara dan
administrasi umum;
e. Penyelenggaraan pelayanan bagi para pencari keadilan yang buta hukum melalui
POSBAKUM;
f. Penyelenggaraan pelayanan bagi para pencari keadilan yang miskin dan terpinggirkan
melalui perkara prodeo;
g. Penindaklanjutan terhadap pengaduan dan temuan yang dilaporkan.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis
dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis
dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan
digambarkan sebagai berikut :
NO TUJUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN
1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Prosentase perkara yangdiselesaikan
Perbandingan antara perkara yang di minutasidengan jumlah perkara yang diregister.
b. Prosentase sisa perkara yangdiselesaikan
Perbandingan antara sisa perkara yang di minutasidan disampaikan kepada para pihak pencarikeadilan dengan jumlah sisa perkara.(Kriteria sisa perkara dan perkara yang selesaimengacu pada pola Bindalmin tentang jangkawaktu penanganan perkara pada PengadilanTingkat Pertama)
2 Peningkatan Penyelesaian UpayaMediasi
Prosentase mediasi yangdiselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang disekepakatidengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadiperkara.
3 Peningkatan mutu pelayanan PosBantuan Hukum
Prosentase Pelayanan Pos bantuanhukum terhadap para pencarikeadilan yang tidak mampu
Perbandingan Jumlah jam pelayanan posbakumdengan pelaksanaan pelayanan oleh petugasposbakum.
4 Peningkatan mutu pelayanan bagi parapencari keadilan yang tidak mampu(prodeo)
Prosentase jumlah perkara secaraprodeo yang diajukan ke PengadilanTingkat Pertama
Perbandingan penyelesaian perkara prodeo yangditerima dan tidak diterima (ditolak).
5 Peningkatan tertib administrasi perkara a. Prosentase berkas yang diregisterdan siap disidangkan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterimaPengadilan Tingkat Pertama dengan berkasperkara yang disidangkan.
b. Prosentase penyampaianpemberitahuan PemanggilanSidang Tepat Waktu
Perbandingan antara perintah pemanggilandengan instrumen pemanggilan yang diambil daribendahara perkara.
c. Prosentase PenyampaianPemberitahuan Relaas PutusanTepat Waktu, Tempat dan ParaPihak
Perbandingan antara perintah PenyampaianPemberitahuan Relaas Putusan dengan instrumenPenyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan yangdiambil dari bendahara Perkara.
d. Prosentase berkas yang diajukanbanding, kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukanbanding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dariBundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkasyang dikembalikan oleh Pengadilan TingkatBanding dan Mahkamah Agung.
e. Prosentase Penyitaan tepatwaktu dan tempat
Perbandingan antara jadwal proses penyitaandengan pelaksanaan di lapangan.
6 Peningkatan Kualitas Sumber DayaManusia
a. Prosentase pegawai yang lulusdiklat teknis yudisial
Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukanuntuk mengikuti diklat dengan jumlah yangmengikuti diklat.
b. Prosentase pegawai yang lulusdiklat non yudisial
Perbandingan antara SDM Non teknis yangdiajukan untuk mengikuti diklat sehinggabersertifikat diklat Kepemimpinan, SertifikasiPengadaan barang dan jasa, Auditor denganjumlah yang mengikuti diklat.
7 Peningkatan aksesibilitas masyarakatterhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaianperkara yang dapat dipublikasikan
Perbandingan prosentase proses putusan perkarayang sudah diminutasi dan dapat didownload diwebsite Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SKKMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaaninformasi peradilan) dengan perkara yang diputus.
8 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yangditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjutihasil pengawasan internal (Tim PengawasanPengadilan Tingkat Pertama dan BadanPengawasan) dan eksternal (Badan PemeriksaKeuangan) dengan temuan yang dilaporkan
b. Prosentase temuan ygditindaklanjuti
Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjutihasil pengawasan internal (Tim PengawasanPengadilan Tingkat Pertama dan BadanPengawasan) dan eksternal (Badan PemeriksaKeuangan) dengan temuan yang dilaporkan
2.5 Program dan Kegiatan
Program utama Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA adalah peningkatan
manajemen peradilan agama di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. Adapun
kegiatan pokok-nya dapat diuraikan sebagai berikut.
Penyelesaian dan penanganan perkara tepat waktu;
Pelayanan melalui POSBAKUM dan prodeo bagi pencari keadilan yang buta hukum dan
miskin;
Penyelenggaraan peradilan berbasis teknologi informasi;
Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan.
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung
Lima tahun sudah program pembaruan peradilan dilaksanakan sejak
dicanangkannya cetak biru (blue print) pada tahun 2003. Sejak saat itu banyak rekomendasi
dari blue print yang telah diimplementasikan baik melalui dukungan dana APBN maupun
dana bantuan lembaga donor. Khusus untuk bantuan lembaga donor, Mahkamah Agung
hanya menerima dana hibah, dan Mahkamah Agung maupun pengadilan di bawahnya tidak
diperkenankan mengelola dana kas dari lembaga donor secara langsung.
Seperti yang telah disampaikan pada laporan tahunan sebelumnya, Mahkamah
Agung melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) selanjutnya membentuk
Tim Pembaruan Peradilan dan Kelompok Kerja Pembaruan Peradilan untuk
mengkoordinasikan beragai program pembaruan dan mempercepat implementasin
rekomendasi cetak biru pembaruan. Tim Pembaruan dan Kelompok Kerja Pembaruan
beranggotakan seluruh pimpinan Mahkamah Agung beserta pejabat eselon I dan II serta
perwakilan dari masyarakat sipil (civil society). Saat ini Mahkamah Agung telah memiliki 6
kelompok kerja yaitu: (1) Kelompok Kerja Manajemen Perkara; (2) Kelompok Kerja
Teknologi Informasi; (3) Kelompok Kerja Pendidikan dan Pelatihan; (4) Kelompok Kerja
Pengelolaan Sumber Daya Manusia; (5) Kelompok Kerja Manajemen Keuangan; (6)
Kelompok Kerja Pengawasan.
Berbagai kegiatan pembaruan yang telah dilaksanakan, sedang berjalan maupun
dalam tahap perencanaan, pada hakekatnya merupakan upaya Mahkamah Agung untuk
mencapai pengadilan yang modern. Modernisasi pengadilan Indonesia bukanlah semata-
mata implementasi teknologi informasi saja namun juga modernisasi terhadap pola
kelembagaan, manajemen organisasi dan SDM lembaga peradilan.
Terdapat beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan
kinerja lembaga peradilan dan citra lembaga peradilan di mata masyarakat yang manjadi
fokus peningkatan (highlight):
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. Program Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
Keterbukaan informasi di lembaga peradilan telah dimulai dengan
disahkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor
144/KMA/VIII/2007 Tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan Tanggal 28 Agustus
2007. Melalui acuan dalam SK KMA ini selanjutnya dilakukan berbagai kegiatan dengan
tujuan utama untuk memudahkan masyarakat khususnya para pencari keadilan dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Saat ini beberapa kegiatan yang dilakukan
untuk menunjang implementasi SK KMA tersebut antara lain adalah pengembangan
website baik ditingkat pusat maupun daerah. Setidaknya 250 website telah
dikembangkan oleh Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di bawahnya yang
tidak hanya menjelaskan profile umum pengadilan yang bersangkutan namun juga
memberikan informasi mengenai alur perkara di pengadilan, biaya perkara hingga
laporan keuangan perkara serta realisasi anggaran. Berikut ini pemetaan
pengembangan website pengadilan di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut mengenai pengembangan medium website untuk akses publik ini
akan dijelaskan secara rinci dalam bagian kelima mengenai akses publik dan teknologi
informasi. Melihat besarnya kebutuhan masyarakat akan akses informasi, Mahkamah
Agung sepanjang secara bertahap memberikan informasi terkait dengan kinerja
pengadilan.
Selain informasi terkait perkara maka di tahun 2008 mulai dicanangkan
transparansi informasi anggaran dan keuangan pengadilan. Saat ini setidaknya 170
website pengadilan telah menampilkan informasi mengenai besar anggaran yang
dikelola, realisasinya per mata belanja serta keuangan perkara. Pada akhir tahun 2008
Mahkamah Agung mulai mengembangkan meja informasi disertai dengan manual atau
panduan teknis pelayan informasi di tingkat Mahkamah Agung dengan membentuk tim
khusus untuk mengenai masalah ini melalui Surat Keputusan Wakil ketua MA Bidang
Non Yudisial (SK WKMA) Nomor 1/ 2008.
Melalui meja inforamsi ini masyarakat dapat lebih mudah memperoleh
informasi yang dibutuhkan berdasarkan panduan yang dimuat dalam (SK KMA) Nomor.
144/KMA/VIII/2007. Selain itu meja ini juga difungsikan sebagai pintu masuk
pengaduan masyarakat akan kinerja pengadilan sehingga pelapor dapat dengan mudah
mengetahui status pengaduannya. Namun demikian penanganan pengaduan itu sendiri
tetap dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) yang berwenang dimana di tingkat
Mahkamah Agung hal tersebut merupakan tanggung jawab dari Badan Pengawasan
dengan berkoordinasi dengan Ketua Muda Pengawasan.
2. Program Reformasi Birokrasi
Pada tahun 2007 telah dijelaskan latar belakang serta berbagai program
reformasi birokrasi yang mulai dilaksanakan di Mahkamah Agung sebagai salah satu
lembaga percontohan dalam program tersebut. Melalui peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman
Umum Reformasi Birokrasi. Pedoman reformasi birokrasi pada intinya digunakan
sebagai dasar kebijakan dalam menyusun rencana aksi serta mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan reformasi birokrasi di lembaga negara yang bersangkutan termasuk
Mahkamah Agung.
Salah satu upaya yang dilaksanakan Mahkamah Agung dalam program
reforamsi birokrasi pada tahun 2008 yaitu pengelolaan SDM di Mahkamah Agung dan
badan peradilan di bawahnya, kegiatan tersebut diantaranya adalah mengenai analisa
beban kerja (staffing asessment/ workload analysis) dan pengembangan database SDM
beserta pelatihannya kepada para pegawai pengadilan.
3. Program Peningkatan Kepatuhan Pengisian LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat
Negara) di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptkan jajaran peradilan
yang berintegrasi dan menjunjung tinggi pedoman perilaku/kode etik yang
berlaku.selain itu, kepatuhan pelaporan harta kekayaan pejabat peradilan secara tidak
langsung merupakan penerapan asas-asas umum penyelenggaraan negara yang
bersih,dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan Mahkamh Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun
1999.
Salah satu kebijakan penting yang keluarkan oleh Mahkamah Agung terkait
program ini antara lain adalah Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3 Tahun
2008 Tentang Usul Promosi dan Mutasi Hakim dan Panitera yang mewajibkan seluruh
hakim dan panitera di seluruh Indonesia untuk memenuhi kewajiban pengisian LHKPN
dan menyampaikan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mahkamah Agung tidak
akan mempertimbangkan usulan mutasi dan promosi pejabat yang tidak memenuhi
kewajiban pelaporan dan melengkapi bukti bahwa yang bersangkutan telah
menyerahkan pada KPK.
Sebagai upaya untuk lebih menginternalisasi program di Mahkamah Agung
selanjutnya dikeluarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor
001/SE/PEMBT.07/IX/2008 Tentang Pembentukan Tim Koordinator Penerima
Penyusunan LHKPN berdasarkan pasal 13 Undang-undang No. 30 Tahun 2002 Tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Kepada Para Hakim dan Pejabat
Struktural di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya. Selanjutnya
Mahkamah Agung juga menetapkan secara tegas klasifikasi pejabat peradilan yang
diwajibkan menyampaikan LHKPN Melalui Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung
Nomor 044/SEK/SK/IX/2008 dan mengeluarkan Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung Nomor 001/SEK/PENTP.07/XII/2008 Tentang Penetapan
Standart Operasional Prosedur Penerima dan Penyusunan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dalam Lingkungan Mahkamah Agung.
Selain pelatihan pengisian LHKPN bagi para hakim, Mahkamah Agung
bekerjasama dengan KPK dan Proyek Milennium Challenge Corporation –
Indonesia Control of Corruption (MCC-ICCP) juga melaksanakan pelatihan tata cara
akses data base LHKPN milik KPK dan mendorong dikeluarkannnya surat edaran dari
masing-masing direktur jenderal dari empat lingkungan peradilan dan tingkat
Mahkamah Agung untuk membentuk koordinator penerima dan penyusunan LHKPN
dan pengguna aplikasi LHKPN pada direktur jenderal masing-masing badan peradilan.
Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi sistem pelaporan di lingkungan peradilan
kedepannya.
4. Upaya Percepatan Implementasi Cetak Biru Pembaruan dan Peradilan, dan
Pengembangan Lebih lanjut Dokumen Strategis Pembaruan dan Perencanaan Lembaga
Peradilan.
Berbagai rekomendasi atas cetak biru pembaruan Mahkamah Agung dan
kertas kerja pembaruan yang dilakukan pada tahun 2003 telah selesai dilaksanakan.
Sebagaimana rekomendasi lainnya sedang berjalan dan dalam tahap perencanaan.
Untuk menyesuaikan berbagai kegiatan pembaruan dengan kondisi terkini Mahkamah
Agung dan badan-badan peradilan di bawahnya, Mahkamah Agung selanjutnya
melakukan pemetaan awal atas implementasi cetak biru dan kertas kerja pembaruan
peradilan pada Rakernas Akbar Mahkamah Agung di Jakarta bulan Agustus tahun 2008.
Dalam Rakernas Akbar Mahkamah Agung berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil
pemetaan tersebut dengan melakukan percepatan program pembaruan.
Sampai saat ini Mahklamah Agung memiliki beberapa dokumen strategis
perencanaan diantaranya cetak biru pembaruan peradilan dan kertas kerja pembaruan,
Renstra Mahkamah Agung dan pedoman reformasi birokrasi nasional. Dalam rangka
sinkronisasi ketiga dokumen tersebut, Mahkamah Agung ke depannya akan
mengembangkan cetak biru pembaruan peradilan yang memberikan arahan jangka
panjang dan pembentukan lembaga peradilan yang modern. Cetak biru tersebut akan
disesuaikan dengan kondisi terkini Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya
dengan adanya sistem satu atap (one roof system). Arahan ini selanjutnya akan
diturunkan ke dalam Renstra lima tahunan dan direalisasikan secara bertahap dalam
rencana tahunan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya.
3.2 Arah dan Kebijakan Strategi Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA
Tujuh sasaran strategis yang telah disebutkan pada bab sebelumnya merupakan
arahan bagi Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA untuk mewujudkan visi dan misi yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi serta arahan strategis, maka Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA membuat usulan program sebagai berikut.
a. Program Penyelesaian Perkara Tepat Waktu
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA telah melakukan serangkaian upaya untuk
mengatasi penumpukan perkara, namun jumlah perkara baru yang masuk setiap
tahunnya selalu meningkat. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk membuat program
peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. Tingkat
penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tidak hanya disebabkan
oleh faktor kemampuan para hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, namun
juga masalah minutasi dan informasi perkara merupakan bagian dari permasalahan
terkait dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi
masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya peningkatan dan pengefektifan
penyelesaian perkara harus dilakukan.
b. Program Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara sesuai Pola Bindalmin
Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi suatu
lembaga. Badan peradilan agama merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan yang bersifat teknis peradilan kepada masyarakat pencari keadilan oleh
karena itu dalam melaksanakan tugasnya memerlukan manajemen administrasi yang
baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Program Optimalisasi Keterbukaan Informasi di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
Keterbukaan informasi di lembaga peradilan telah dimulai dengan disahkannya Surat
Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor 144/KMA/VIII/2007 Tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan Tanggal 28 Agustus 2007. Melalui acuan dalam SK
KMA ini selanjutnya dilakukan berbagai kegiatan dengan tujuan utama untuk
memudahkan masyarakat khususnya para pencari keadilan dalam mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Saat ini beberapa kegiatan yang dilakukan untuk
menunjang implementasi SK KMA tersebut antara lain adalah pengembangan website
di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang tidak hanya menjelaskan profile umum
pengadilan namun juga memberikan informasi mengenai alur perkara di pengadilan,
biaya perkara hingga laporan keuangan perkara serta realisasi anggaran.
Pada pertengahan tahun 2011 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA mulai
mengembangkan meja informasi disertai dengan manual atau panduan teknis pelayan
informasi dengan membentuk tim khusus untuk mengenai masalah ini melalui Surat
Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA Nomor 856/2011.
Melalui meja informasi ini masyarakat dapat lebih mudah memperoleh informasi yang
dibutuhkan berdasarkan panduan yang dimuat dalam (SK KMA) Nomor. 1-
144/KMA/VIII/2007. Selain itu meja ini juga difungsikan sebagai pintu masuk
pengaduan masyarakat akan kinerja pengadilan sehingga pelapor dapat dengan mudah
mengetahui status pengaduannya. Dengan demikian program optimalisasi keterbukaan
informasi di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA sangat diperlukan demi
terwujudnya pelayanan yang prima.
d. Program Peningkatan Mutu dan Kapasitas Aparatur Pengadilan di Lingkungan
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya terletak pada
kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan mutu dan kapasitas
aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana lembaga tersebut
mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan yang mamadai. Pada sisi
yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga sangat dipengaruhi oleh hasil
penelitian yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melayani
masyarakat. Oleh karena itu peningkatan mutu dan kapasitas aparatur pengadilan yang
didukung dengan hasil penelitian yang memadai diharapkan akan menghasilkan
lembaga peradilan yang kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan prioritas RPJMN
yaitu dalam rangka Peningkatan Profesionalisme Aparat Hukum serta Peningkatan
Pelayanan Hukum dan Bantuan Hukum kepada Masyarakat.
e. Program Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya MA
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan hukum
kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa
dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan harus
dukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka dari itu perlu dilakukan
peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
f. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Mahkamah Agung
Peningkatan sarana dan prasaran aparatur Negara Mahkamah Agung diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Agama Bengkulu Kelas
IA dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
dalam menegakkan supremasi hukum dan keadilan.
Rencana strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun 2010-2014 disusun
dengan mengacu dan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dalam kurun
waktu tahun 2010-2014 dengan memperhitungkan kondisi Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang terus berubah.
Dokumen Renstra ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun program
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA agar lebih terencana dan terpadu. Selanjutnya, setiap
tahun usulan program/ kegiatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA yang telah mengacu
pada rencana strategis ini diajukan sebagai bahan masukan penyusunan RAPBN –
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
Renstra Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA tahun 2010-2014 ini telah memuat
langkah-langkah kegiatan yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi di bidang peradilan.
Penyusunan rencana strategis ini diharapkan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA dapat
menjalankan tugas dan fungsinya sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan
seperti yang diharapkan oleh masyarakat dalam hal tuntutan penegakkan supremasi hukum
di era reformasi ini serta mendukung terwujudnya Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA
yang bermartabat, berwibawa dan dihormati melalui pengadilan yang modern.
Mengingat perubahan lingkungan yang sangat pesat dan kompleks, maka selama
kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya kajian dan bila perlu
dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas IA ini diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, dan
selanjutnya Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA ini hanya dapat
terwujud dan tercapai tujuannya, apabila dilaksanakan dengan dedikasi dan kerja keras oleh
semua pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.
BAB IV PENUTUP
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010-2014PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA
Ada 2 Matrik di dalam Rencana Strategis :
1. Matrik Pencapaian Kinerja2. Matrik Kinerja Anggaran
Matrik Pencapaian KinerjaTARGET JANGKA MENENGAH
NO TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN
INDIKATORSASARAN THN
2010THN2011
THN2012
THN2013
THN2014
1 Peningkatanmanajemen PeradilanAgama
Terwujudnya sistempengelolaan perkara yangbaik dalam rangkapelayanan kepada pencarikeadilan atas dasar asascepat, sederhana dan biayaringan.
1. Peningkatan jumlahpenyelesaian perkara
2. Peningkatanpenyelesaian prosesadministrasi perkara
Peningkatan penyelesaianperkara tepat waktu
Terselesaikannya perkarasesuai dengan asas cepat,sederhana dan biayaringan
100% 100% 100% 100% 100%
2 Peningkatanmanajemen PeradilanAgama
Terwujudnya tertibpenyelesaian administrasiperkara sesuai polaBindalmin
1. Peningkatan jumlahpenyelesaian perkara
2. Peningkatanpenyelesaian prosesadministrasi perkara
Penyelenggaraan tertibadministrasi perkaradengan pola bindalminsecara baik
Terlaksananya tertibadministrasi perkarasesuai pola bindalmin
100% 100% 100% 100% 100%
3 Peningkatanmanajemen PeradilanAgama
Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan bagimasyarakat miskin danterpinggirkan (prodeo)
1. Peningkatan jumlahpenyelesaian perkara
2. Peningkatanpenyelesaian prosesadministrasi perkara
Penyelenggaraanpelayanan bagi parapencari keadilan yangmiskin dan terpinggirkan
Terselenggaranyapelayanan prima bagimasyarakat miskin danterpinggirkan (prodeo)
100% 100% 100% 100% 100%
4 Peningkatanmanajemen PeradilanAgama
Terwujudnya peningkatankualitas sistempengawasan
1. Peningkatan jumlahpenyelesaian perkara
2. Peningkatanpenyelesaian prosesadministrasi perkara
Penindaklanjutanterhadap pengaduan dantemuan yang dilaporkan
Adanya tindak lanjutterhadap laporanpengaduan dan temuan
100% 100% 100% 100% 100%
5 Dukungan manajemendan pelaksanaan tugasteknis lainnyaMahkamah Agung
Terwujudnya aparaturpengadilan agama yangberkapasitas optimal danmutu kerja yang maksimal
Tersedianya dukunganmanajemen dan tugasteknis dalam pelaksanaantugas teknis peradilan
Meningkatkan mutu dankapasitas aparaturPengadilan AgamaBengkulu
1. Tersedianya aparaturPengadilan AgamaBengkulu yangprofesional
2. Terlaksananyapembinaan aparaturPengadilan AgamaBengkulu Kelas I Asecaraberkesinambungan
100% 100% 100% 100% 100%
6 Dukungan manajemendan pelaksanaan tugasteknis lainnyaMahkamah Agung
Terwujudnya pengadilanagama yang berwawasanteknologi informasi dalampelaksanaan tugas sehari-hari
Tersedianya dukunganmanajemen dan tugasteknis dalam pelaksanaantugas teknis peradilan
Pengembangan danpemanfaatan IT dalampengelolaan administrasiperkara dan administrasiumum
Fungsionalitas IT untukmembantu prosesadministrasi perkara danadministrasi umum
100% 100% 100% 100% 100%
Matrik Kinerja AnggaranTARGET JANGKA MENENGAH
NO TUJUAN SASARANINDIKATORSASARAN THN
2010THN2011
THN2012
THN2013
THN2014
1 Peningkatan manajemenPeradilan Agama
Terwujudnya sistempengelolaan perkara yang baikdalam rangka pelayanankepada pencari keadilan atasdasar asas cepat, sederhanadan biaya ringan.
Peningkatan penyelesaianperkara tepat waktu
Terselesaikannya perkara sesuaidengan asas cepat, sederhana danbiaya ringan
100% 100% 100% 100% 100%
2 Peningkatan manajemenPeradilan Agama
Terwujudnya tertibpenyelesaian administrasiperkara sesuai pola Bindalmin
Penyelenggaraan tertibadministrasi perkara denganpola bindalmin secara baik
Terlaksananya tertib administrasiperkara sesuai pola bindalmin
100% 100% 100% 100% 100%
3 Peningkatan manajemenPeradilan Agama
Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan bagimasyarakat miskin danterpinggirkan (prodeo)
Penyelenggaraan pelayananbagi para pencari keadilanyang miskin dan terpinggirkan
Terselenggaranya pelayanan primabagi masyarakat miskin danterpinggirkan (prodeo)
100% 100% 100% 100% 100%
4 Peningkatan manajemenPeradilan Agama
Terwujudnya peningkatankualitas sistem pengawasan
Penindaklanjutan terhadappengaduan dan temuan yangdilaporkan
Adanya tindak lanjut terhadap laporanpengaduan dan temuan
100% 100% 100% 100% 100%
5 Dukungan manajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya Mahkamah Agung
Terwujudnya aparaturpengadilan agama yangberkapasitas optimal danmutu kerja yang maksimal
Meningkatkan mutu dankapasitas aparatur PengadilanAgama Bengkulu
1. Tersedianya aparatur PengadilanAgama Bengkulu yang profesional
2. Terlaksananya pembinaanaparatur Pengadilan AgamaBengkulu Kelas I A secara
100% 100% 100% 100% 100%
6 Dukungan manajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya Mahkamah Agung
Terwujudnya pengadilanagama yang berwawasanteknologi informasi dalampelaksanaan tugas sehari-hari
Pengembangan danpemanfaatan IT dalampengelolaan administrasiperkara dan administrasiumum
Fungsionalitas IT untuk membantuproses administrasi perkara danadministrasi umum
100% 100% 100% 100% 100%