Renpra Dan Implementasi Biipou

Embed Size (px)

DESCRIPTION

renpra

Citation preview

I. ANALISA DATAA. DATA FOKUS

DATA SUBJEKDATA OBJEK

Kakek H mengatakan kaki sulit digerakan

Skala nyeri 3-4, nyeri bila lutut ingin ditekuk. Nyeri berlangsung > 6 bulan.

Pasien mengatakan masih bisa beraktivitas mandiri tapi dengan menggunakan walker

Pasien mengatakan masih bisa berjalan jauh tanpa bantuan orang lain tapi hanya dengan menggunakan walker

Klien tidak mampu mengingat lawan bicara, klien antusias saat diajak bicara/ngobrol.

Indeks katz didapatkan A=ketidaktergantungan dalam semua fungsi keenam fungsi

Indeks barrthel klien 100, berarti klien mandiri

Total skor SPMQ klien 0-2, berarti klien fungsi intelektualnya utuh.

Total MMSE 25 menandakan normal

Skor total skala depresi klien adalah 9, hal ini berarti klien tidak depresi

Klien tampak sering megurut lutut nya.

Hasil pemeriksaan MSF didapatkan nilai 25 pasien memiliki resiko rendah artinya pelaksanaan intervensipencegahan jatuh standar

Klien tampak lebih sering dudukHasil pemeriksaan asam urat 14,5gram/dl

B. ANALISA DATADATA FOKUSMASALAH KEPERAWATAN

DS: Kakek H mengatakan lututnya sakit dan tidak bisa ditekuk, solatpun dengan cara duduk.

Skala nyeri 3-4, nyeri bila lutut ingin ditekuk. Nyeri berlangsung > 6 bulan.

DO:Klien tampak sering megurut lutut nya.

Klien tampak lebih sering duduk

Hasil pemeriksaan asam urat 14,5 gram/dlNyeri akut

DS:Pasien mengatakan masih bisa beraktivitas mandiri tapi dengan menggunakan walker

Pasien mengatakan masih bisa berjalan jauh tanpa bantuan orang lain tapi hanya dengan menggunakan walker

Do:Indeks katz didapatkan A=ketidaktergantungan dalam semua fungsi keenam fungsiIndeks barrthel klien 100, berarti klien mandiri

Hambatan mobilitas fisik

DS:

Do:Hasil pemeriksaan MSF didapatkan nilai 30 pasien memiliki resiko rendah artinya pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar

Resiko jatuh rendah

C. PRIORITAS MASALAH1. Nyeri akut2. Hambatan Mobilitas Fisik3. Resiko jatuh rendah

Rencana Asuhan Keperawatan IndividuDiagnosa KeperawatanRencana Tindakan

Tujuan Kriteria hasil

Nyeri akut

Hambatan mobilitas fisik

Resiko jatuh ringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan memperlihatkan mobilitas (pergerakan sendi/otot, berjalan, keseimbangan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan WBS tidak mengalami jatuh1. Penurunan tingkat/skala nyeri2. Menyatakan secara verbal nyeri berkurang/ hilang3. Tidak ada ekspresi nyeri (pmeringis, melindungi area nyeri)4. Menyatakan secara verbal pengetahuan tentang cara alternative untuk mengurangi nyeri5. Mengenali factor yang meningkatkan dan melakukan tindakan pencagahan nyeri1. Menggunakan alat bantu berjalan secara benar dengan penguatan2. Meminta bantuan untuk mobilisasi jika diperlukan3. Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan alat bantu4. Berjalan dengan langkah yang benar

1. Tidak terjadi jatuh pada pasien2. Berpegangan saat berjalan

1. Kaji tingkat nyeri2. Observasi TTV3. Atur posisi yang nyaman bagi klien4. Ajarkan teknik relaksasi tarik napas dalam5. Ajarkan teknik distraksi6. Berikan kompres hangat pada bagian yang nyeri7. Berikan kompres dingin jika tampak tanda-tanda kemerahan.

1. Ajarkan dan dukung WBS dalam 1 tahun RPS2. Awasi seluruh kegiatan mobilitas dan bantu WBS jika diperlukan3. Latih WBS dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan4. Berikan penguatan positif selama aktivitas5. Anjurkan dan dukung WBS untuk mengubah posisi (mika miki dan telentang)6. Ajarkan dan dukung WBS untuk memperlihatkan postur tubuh dengan benar7. Ajarkan WBS untuk penggunaan alat bantu sesuai kebutuhan.

1. Edukasi penggunaan alat bantu jalan yang sesuai2. Latihan kekuatan otot3. Melatih rentang pergerakan sendi4. Modifikasi lingkungan (atur cahaya yang terang, cegah resiko licin)

Catatan Asuhan Keperawatan IndividuDiagnosa Keperawatan

Implementasi dan EvaluasiTempat, Tanggal dan Waktu

1

2

2

31. Membina hubungan saling percaya dengan melakukan interaksi2. Mengajak pasien berbincang-bincang dan menanyakan perasaannya hari ini3. Menjelaskan ke pasien tentang asam urat dan cara perawatannya4. Mengajarkan ke pasien cara mengurangi nyeri di lutut dengan cara kompres hangat5. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Evaluasi S : pasien mengatakan keadaan hari ini baik, nyeri masih ada dan masih harus menggunakan alat bantu untuk berjalan

O : pasien sangat kooperatif, TD: 130/90mmHg, skala nyeri 3-4, pasien dapat mengikuti cara kompres hangat untuk kakinya.

A : masalah belum teratasi

P : evaluasi intervensi dan lanjutkan intervensi diagnosa ke 21. Membina hubungan saling percaya dengan melakukan interaksi2. Mengajak pasien berbincang-bincang dan menanyakan perasaannya hari ini3. Menjelaskan ke pasien tentang asam urat dan cara perawatannya4. Mengevaluasi ke pasien cara kompres air hangat dan mengajarkan cara penggunaan alat bantu jalan (walker, kruk, tongkat)5. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Evaluasi S : pasien mengatakan keadaan hari ini baik, nyeri berkurang dan masih harus menggunakan alat bantu untuk berjalan, sudah bisa melakukan kompres hangat sendiri

O : pasien sangat kooperatif, TD: 130/80mmHg, skala nyeri 3-4, pasien dapat menyebutkan cara mengkompres kaki, pasien dapat mengikuti cara penggunaan alat bantu untuk berjalan.

A : masalah belum teratasi

P : evaluasi intervensi dan lanjutkan intervensi diagnosa ke 3

1. Membina hubungan saling percaya dengan melakukan interaksi2. Mengajak pasien berbincang-bincang dan menanyakan perasaannya hari ini3. Menjelaskan ke pasien tentang asam urat dan cara perawatannya4. Mengevaluasi ke pasien cara penggunaan alat bantu jalan (walker, kruk, tongkat)5. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Evaluasi S : pasien mengatakan keadaan hari ini baik, nyeri berkurang dan masih harus menggunakan alat bantu untuk berjalan, sudah bisa menggunakan alat bantu dengan benar

O : pasien sangat kooperatif, TD: 120/70mmHg, skala nyeri 3, pasien dapat mengikuti cara penggunaan alat bantu untuk berjalan dengan benar

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi diagnosa ke 3

1. Membina hubungan saling percaya dengan melakukan interaksi2. Mengajak pasien berbincang-bincang dan menanyakan perasaannya hari ini3. Menjelaskan ke pasien tentang asam urat dan cara perawatannya4. Mengevaluasi ke pasien cara penggunaan alat bantu jalan (walker, kruk, tongkat) dan melatih pasien melakukan kekuatan otat dan sendi dengan ROM di lutut dan kaki5. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Evaluasi S : pasien mengatakan keadaan hari ini baik, O : pasien sangat kooperatif, TD: 120/70mmHg, skala nyeri 3, pasien dapat mengikuti cara penggunaan alat bantu untuk berjalan dengan benar

A : masalah belum teratasi

P : evaluasi intervensi diagnosa ke 3

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1,Rabu, 04 Februari 2015 Pukul 10.00-10.30

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1,Kamis, 05 Februari 2015 Pukul 10.00-10.30

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1,Jumat, 06 Februari 2015 Pukul 10.00-10.30

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1,Sabtu, 07 Februari 2015 Pukul 10.00-10.30