Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30J./Pan.Kerj/7J. ' ----------------------------------' Koreksian dapat segera disampai' kan dalam waktu 2x24 ja~ setelah 1 di terima. -----------------------------------DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA ----------------------- Rapa t Pani tia.JCer j a ke-:
' CATATAN SEMENTMtA--@,.J Rapat Karje antara Panitia 'Kerja·Ruu tentang Perkawinan bersama <!_e11g!!11 _P_eni~rintah.
PERSIDANGAN KE- II TA.HUN SIDANG 1973/1974. ---------~-------------
9
Sifat Rapa t
Hari/tangga1
Jam
Ketua Rapat
Sekretaris
Panitera
Temp at A c a r a
: Tertutup.
Rabu, 12 Desember 1973· : 20. 30 s/d 23. 45, : Djamal Ali S.H. : Bambang Irawan SH, Ny.Dra.Sumarjat~ ·
Harjanto. : Muljanto BA, Kaprawi BA, Ru9hijat.
Ruang Sidang Komisi X.
: Pembicaraan tingka t III RUD ten tang
Perkawinan.
H-adir:
.Anggota PanJtia Kerja
l. Djamal Ali S.H.
II. Anggota Pengganti Panitia Kerja:
2. Imam Suhadi S.H. 3. M a r d a n u s. 4. Piela Isa S.H.
5. V.B. da Costa S.H. 6. P a m u .d j i.
7. Ny.Rukmi Widajati Mudi~omo S. H.
8. A .. A. Oka M.ahendra A.H.
9 ~ Sajuti Melik.
I.· Pemerintah. :
l. Menteri Kehakiman dan staff. 2.· Menteri Agama dan.staff.
3. Penghubung SEKKAB/SEK. NEG.
. •
i. Drs.Soekandar Soerodjotanojo S.H.
·2. Ny. Sugiarti S.H.
3. Oemboe Nganggoe B.A. 4. 5.
' Drs. Mardji •in Sjam.
K. H. .Ali .Jafie.
6. B u s t a m a n S. H.
7 ~ Sulaeman Tj akrawiguna S • H.
8. Ny. S.R .. Lasmindar. 9. Drs. Kusnaka Adim1.hardja.
lO. Baharmus Ustadz.
K E T U A -•••••• • ••••• ,,,! __ ~ ....
-.-.2 -
KEl'UA ( :bJAHAL ALI S.H • .) membuka rapat(jam 20.30) dengan roongu
, capkan selamat dat::mg kepada wakil2 Pemerintah dan Sidang Yth.
Selanjutnya mengemukaken bahwa urutanpembicaraan untuk malam ini: a
dalah membicarakan Pas al 2 •
Sehubungan dengan itu terlebih dahulu Pimpinan mempersilakan ke
pada· s iaang unt.uk manyampaikan pend.a pa tnya.
ANGGOTa BUSTAMh,N s .H. (FP.AKSI PBRSATUAN P'~raAfTGUNMI) sebelumnya
memintakan perti.mbruigun P:i.Hpinan, karena pembicaraan yang akan diaju
kan biasanya berhubungan dengan rapat terakhir maka agar sewaktu a
kah dimulai rapat dibacakan. sekurang2nya· ihtisar atau,kesimpul.a.n da
ripada hasil rapat terakhir•
K E T U A : menjeiaskan bahwa.· sebagaimana dikemukakan rapat pa
d.a kedua, hal itu dianggap tidak perlu dibaca.kan karena notulemya
nanti akan diterima,.oleh para Anggota. Dal.am notulen tsb. diSe,rutkan_
bahwa para Angr,ota diberi kesempatan selama 2 x 24 jam untuk m.enyam
paikan koreksinya, apa.bila dalam tempo yang d:ltentukan tidak .TOOnyam
paikan koreksian/perm.intaan penangguhan, maka d"ngan sendirinya '1a
poran sementara itu bisa dianggap sebagai laporan tetap.
ANGGOTA ·BUSTlJI.AN S.H. ( FIWWI PERSATUi\N PEMBllNGUNilN } mentiatakan
bahWa yang dimaksudlrs.n adalah bukan laporan lengkapnya, tet_api ke ...
simpulan terakhir a.l~ keputusan penerimaan yang t.elah diambil Pemerin-- '
ta!) terhadap hal2 yang telah disetujui Pani tia.
Dalam hubunge.n dengan penyampaian perumusan2 oleh fraksi2 dikemukakan,
bahwa rumusan adalah dari Pemerintah; dari Ji>rak:..i.LPartai. Demokrasi In
donesia. Jadi disini seolah2 ada fraks:i. belum tercatat. Sedangkan ta
di siang waktu ra.pat akan ditutup dikatakan bahwa :perumusan Fraksi Per
satuan Pembangunan a~ah merupakiln hasil pemikiran dan hasil konsensus
dari Fr'.'-ksi J:'3r[ atuan Pombangunan dan Fraksi A.B.R.I., jadi dalam ihti-
. _sar sementara belum termasuk.
I.ebih lanjut ~atakan bahwa berdasarkan kepada keputusan terakhir
itu maka pembicaraan dapat dilanjutkan dan kalau seandainya ada hal2
yang kurang maka bisa saling memperingatkan.
K E T U A : menyatakan hal itu telah pernah dikemukakan dalam si
dang kedua dahulu. Jika yang diinginkan demikian, maka Pim:pinan akan
mencobanya diwaktu yad. antara lain akan disrunpaikan s·ecara lisan, ji-. ka yang secara tertuliS belum memungkinkan •
Jadi kesimpul.an tsb • .funksinya hanya mengingatkan kembali:akan ~al2
yang telah diputUt>kan. Ini adalah cara baru untuk memberikan perubt-~
an. a tau koreksi daripada rapa t pada hari kedua y·-.1.
Mengenai. 4 perumu.san yang dikemukakan· tetapi hanya 3 fraksi yang
mengem'ilcakan, dijelaskan itu adalah conform. daripada keputusan rapat
kemarin sor~, yang merupakan suatu inventarisasi daripada yang nasuk
dan dirumuskan bersam.a2 oleh semua fraksi, jadi hal itu tida~ meng
ganggu atau tidak menutup suatu kenyataan yanc dikenmkakM t.adi.
LP err: :\"iiL1.0.J.l Pol:1b"'..i.1~D.l.lc..'l.i~, 1"ro.ksi i\ar-.. ·a l.,e::.:1J< .. ; .. ~(,Ull.D.l1, . ,ANGGar A BUSTi1.H~N S .H • ~·. t
- 3 -
ANGGOTA .BU&TlJ•.J;.N S.H. (.FRAKSI PERSATUAN P&iBAMGUUL.N) mengucapkan
terima kas:i.h dan !1)3nga.takan kal.au se,1ala pom:.iicaraan tacti sudah dica
tat maka pembicara akan menungt-;11 ca.ta.tan yang dijanjikan tadi~
K E T U A : mengemukakan sekali lagi kepada sidanf; ba.hwa ·urutan
pem'Dicaraan sekaranc ini adalah nl:li_:bicarakan pasal berikutnya (pasq.l-: 2),
dimsila pasal l akm dlampaui: klNt'lli InaS":ill·mera.rt&::tmn·p&~li .&.lr:t. pihak Pemerintah, yanz karena sampitnya waktu sek.arang ini belum sempa.t
untuk menyampaikan jauaban yang diint;inkan. "' . AfTGOOl'A BUSTJJ•IAN S/H. ( Fw.K.'..:iI PbPJlATU.i~N PEHBiJTGtJN.t:JI ) berpmdapat,
fraksi Persatuan Pembangunan dalam u~ aha bersama.2 merumuska.n apa yang
telah disampa;l:kan deni;an ser;ala catatan/lapomn sebetulnya meru.1)al::an
usaha2 a tau kl'l.ry~ yanp; terus renerus. Selanjutnya jika ber~andaskan .
kepada. Peraturan Tata Tertib, itu dijelaskan bahwa kemungkinan masih
bisa dibicarakan andaikata masih ad.a kesenpa.tan.
Sehublm!f<Ul dengan itu aalam kesempatan sekarang ini hadir da.i'i
¢.hale Pe:nerintOO., sehingga dihar!:p kan barangkali pemikiran2 yang. dapa;i
membantu menyempurnakan perum.usan ini.
Dikatakan b':lh"•a jika berdasnrkan kepada a.l. prins1p2 tata tertib
tad:i maka dianggap belum ad.a alasan untuk melampaui pasal l, karena t
- satu sama Jl&.i..n m·riti lilnn ~ h~r.
- meliha1J kepada segi sistimatis; segi prioritas dan pula segi
karj"a perlu diutamakan.
K E T U JL menjelaskan bahwa dari kenyataan menunjukkan yaitu
bagaimana nungk:i.n meneruskan pembicaraan tsb. kaJ.a.u dari piha.k Pelle
rintah sendiri .matiih meng1nginknn suatu pemikiran yang lebih mendalam
mengewi hal itu.
SedanE~an kenyataan tadi atas usul dari Fraksi·ABRI y~ng ditawarkan
oleh Pimpinan kepada rapat siang tadi bahwa paaal l ini akan dilampaui
dan dari fraksi Pcrsatuan Pembangunnn tidak menyangr;ahnya.
Af;oooTb. BUSTAf'Uili s .H.~:m.i~I P£ru:.;.;~TUAN F&llii:J!GUNAN} berpendapat"'
bahwa. pembicara :iorna-~oosih melihat untuk melakukan upa:1a membicarakan
tel"llS hal itu.i Kongkritnya pasal 1 ini dibicaraknn terlebih . dahulu
dengan al.asan . sistimtis, prioritaa yang ditentukan dalam llUU. Dika
talcan bahwa paS.<'l l bukan zoorupakan cruaiaJ. point dan apabila dapat di
selesaikan ini ak:a.n sangat menolong sekali untuk menyelesaikan hal2 yang
lainnya. •
Pembicara mengharapkan bahwa dengan perumus·an dari fraksi2 munckin
pihak Pemerintah b:Lsa membantu mencarikan perumusan yang lebih sederhana
lagi.
K E T U A mempersilakan ke~da Fraksi A.B.R.I.
PIOLI~ ISA S,H~ ·-..
-4
ANGGOTA PIOLA ISA S.HA ( F'R!il\:oI A.B.R.I. ) :mengustilk:m satu modus ------agnr P:i.mpin.m mena.nyakan kepada frak:>i2, yaitu apnkah masih tetap
pada perumusan semula atau sud.ah ada perubahan2 daripada perumusan
itu,· atau jika Pemerintah memEIIlg belum sempat menanggapinya maka
rapat akan mem~icarakan yang lainnya o
K E T U A menanyakan kepada Fraksi Persatuan Pembangunan apakah
tetap pada perum.usan semula atau tidak ?
ANGGOTA BUSTAUl .. N S 6H. ( FRti.K ... ; I PER&ATUAN ffii:IDb.NGUN~I ) d.apat menye
- tujui ueul dari Fraksi A.B .. R~Io untuk memintakan penjelasan daripada
fraksi2,
K E T U A kemudian mempersilakan kepada Fraksi Karya Pembangunan
untulc menyarnpaikan pandangannya terhadap usul Fraksi A.B.R.I. ANOOOTA SJ~JUI'I : iELIK ( '•R.t':..KbI KARY.A PEHBANGUNliN ) menyatakan bahwa
... ------.....---·---- ·--- ---- -pembicara belum memikirkan yang lain2, karena berdasar kepada keputusan
kemarin, yaitu menungf;U Pemarintah dnhulu memberikan tang: .. apannya •
K E ~ U A sela.njutnya mempersilakan Fraksi Partai Demokrasi
Indonesia.,
AMG'lOTl:. PAlIUDJI ( FR..'.i.KC.I P.t''..RTAI DmIO.Kfu°JJI INIOU~IA ) mengatakan, .,.._. __ .,. ____ , _____ ......_..... ______ ._ --- ... ----- ~ ______ ., ___ ...,......_, .... ,.. __ _... ........... .._
keputusan rapat tadi siang menr;ntakan apabila Penerintah sudah dapat
me:ooliti dan membahas usul perumusan yang disrunpaikan oleh 4 fraksi
diharapkan malam ini Pemerintah menjelaskan panda.ngannya kepada. sidang"
Tetapi apabila Pemerintah bel~ dapat/sempat memberika~ j.&.U?.mtJ..o.."tna
usul perumusan2 tadi, telah disepakati untuk melampaui pasal l kenmdian
membicarakan pasal 2, Tetapi dalrun hal in:j. berangkali masih dipikirkan
dan ini terletak kepada Fr'lksi Persatuan Pem~an(;unan ..
Pembicara mengemuka.kan bahwa ~ "tcili :~,} :tblt:.ip}'.iilu dli"~~::.
argument'"isi dari usul masing2 frnksi ~ .1. perumusan frakSi Partai
Demokrnsi Indonr:sia akan ditrunbah kecuali apabila Fraksi Persatuan
Pembangunan sudah muJ_ai bisa mempertimbangkan usul perumU£>an (kombinasi)
antara usul perumusan dari Pari:.ai Iemokrasi Indonesia dan Fraksi Karya
Pembangunan sehingga perll?1usan2 dari 4 fraksi sudah bisa diselesaikan,
tinrgal sekar:m.g bn.gaima.na dengcm Pemerintah.
K E T U A sekeda.r satu checking menanyakan apakah dari pihak
Pemerintah sudah dapat menyatakan sika_pnya sehubungan dengan 4 perumusan
yang dikemukakan oleh fraksi2 ...
PROF,, OEHAR SENO AD,p: S .H. ( MENTZRI l\.""E1IAKI:.~1N ) menjelaskan
bahwa Pemerinta.h mendasarkEn atas ketentuan rapat siang tadi, yaitu
melampaui pasal l ini sebagai su.atu hal yang pending sambil memperdalam
pe:rmasalahan2 /perwn.usrui.2 yang ad.a,, I
Disamping itu kalau tidak salah Pemerintah masih memikirkan adanya
penjela.Ban dari .Fraksi. Persatuan Pembangunan, kar"Ema itu Peme:rintah
pada saat ini belum niemberikan pemikiran yang sedikit 11mengendap11 o
Sehubungan ••••
Sehubungan dengan itu dikemuka.kan bnhwa Porrerintah berkesimpul.nn
malam ini . datang rar:at aclh.lnh 'l:ntuk membicara.km Pasnl 2,, jadi bukan
1Ti3ngenai Pcisal l.
K E .T U A atas das~r keterabean Monteri mehanyakan kepada Frrucsi
Persatu...1.h Pembangunah; apakiih dapat diterima rumusan2 frnksi2 tenn.asuk
Pemariritah untuk melmnpaui pasal 1 S!'tmbil menunggu Pemerintah siap
nanti memberilrnn jawaban~
Dijelaoknn oil.eh ICetua, bahwa melampaui tidak berarti melupakan;
tetapi nanti akan kembali pada saatnya kalau Pemerintah sud.ah si.ap ..
Diharai1kan agar kiranyausul tsb.. dapat disetujui se)lingga rapat '
dapat melangkah untuk mulai membicarakan Pasal':2. seperti yang telah di
;tawarkan dan pad.a p:r1.nsippya tidak ditolak oleh rapatA
ANGGOU. BUSTJ .. :l-L"tN S ,,H .. ( ~.AKSI_~ATUil.N PElffii.'.NG~AJL) m$ny~takan
dapat memahami/ni.engerti apabila Pemerint?h ma.lam ini belum sempat mera··
bertkan jawabano Andaikata ada perbedaan catatan dengan Sekretar:l..at
dijela.skan bama hat ini belum berarti ad.a alasan s:i.stimatis dan segi
prioritas, tetapi diinginlrnn pula nl.asan tehnis untuk melam.paui pasal
l itu.
Lebih lanjut Fraksi Persatuan Pem.bangUnan menghargai pe111ikiran
,Fraks1 Partai Demokrasi Indonesia yang :ntengatakan mem~uka juga kesem
patM. untuk saling memberikan 13umb~ngan pemikiran_ cia1am usaha menye~
purnakan perumusan pasal l itu~
\
- 6 -Selanjutnya dikemukakan bahwa belurn melihat alasan tehnis yang menyebabkan
Fraksi meninggalkan atau 1uernpendin@[;:m, 'lJd.saJ. 1...i:dD..n b..-:-.1 .L1i ,J.iaa:i~p~i Jm.::. ~Sll.?,i
t:mla hasil pemikiran dan instruksi P:inipinan Fraksi Persatuan Pembangunan •
.h.NGGOTA V.B. DA COOTii. S.H (FRAKSI PA.RT.A.I D&·J.OKii.1iSI INDONESIA): i~ngusul
kan kepada Ketua, bahwa hal ini sebaiknya diskhors terlebih dahulu selama
kurang lebih lima menit.
KETUA l·~nyampaikan usul Fraksi Partai Demokrasi Indonesia, ·tentang pe
nundaan rapat kepada para anggota untuk disetujuinya.
( Rapat : Setuju )
Kernudian rapat diskhors selama 10 menit lamanya, dan jam waktunya me- .
n\injukkan pukul 21.10.
( Rapat di.skhors )
Rapat dirnulai lagi jam : 21.20.
l(ETUA lVJembuka. rapat kembali dan menjelaskan, bahwa didalam kesempatan
mengaso tadi tel.ah dilakukan beberapa pembicaraan dan permintaan penjelasan2
. terutama penjelasan2 dari Fraksi Persatuan Pembangunan, .yang disebabkan ka
rena dengan secara kebetulan catatan yang berada di anggota yth. .i:Ustaman SH
dari Fraksi Persatuan Per.1bangunan berbeda dengan catatan yang ada pada ang
gota Fraksi lainnya. Kennidian dijelaskan bahwa kenyataan kedua, Pemerintah
pada malam ini datang menghadiri rapat,·sedianya untuk membicarakan pasal 2
sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh Ketua dan menjadi kep\itusan
dari pada rapat, karena itu dikemukakan pula untuk mencegah jangan ~-lpc .. i ItnG:.
tidak prepared didalam melakukan pembicaraan2 dan j1:1ga adanya sesuatu kenya
taan, bahwa Fraksi Persatuan Pembsngunan pada .malam ini telah inendapat instruk
si dari pada fraksinya agar jangan membicarakan pasal 2, supaya kembali m.em
bicarakan pasal 1. Kemudian~iker.mkakan berhubung dengan kenyataan2 itu ju
ga telah bertukar pikiran dengan Pemerintah dan juga berdasarkan kesediaan
pihak Pemerintah, selanjutnya diulangi lagi apa yang telah d:imintakan oleh
beberapa Fraksi khususnya Fraksi ABRI yang mempersilahkan Pemerintah untuk
memberikan suatu selayang pandang mengenai soal ~UU Perkawinan dan mengenai
latar belakang pikirannya serta e:xposi dan jumpu'tan disana sini dari pada
pasal2 yang mungkin merupakan suatu tonggak tonggak daripada pasal keselu
ruhan RUU Perkawinan ini.. h.enrudian h.etua minta ijin rnerobah putusan tadi pagi.
Yaitu bahwa malarn ini tidak mernbicarakan pasal 2.
Selanjutnya Ketua ridnta pendapat dari para anggota rapat1 bahwa ha.l
ini cukup jelas?
( A.nggota menjawab : Jelas )
l\.emudian meminta ijin untuk mempersilakan Pemerintah
exposinya menganai HUU Perkawinan.
(Ketua meminta persetujuan kepada para anggota)
(Rapat : ~enyetujui )
guna memberikan
Selanjutnya ••••••••
- 7 -
Selanjutnya mempersilakan \Jakil Pemerintah untuk r.1engajukan exposinya •
• PROF Ofa.li~~ SENOJ1.DJI S .H. ~£·.:l:ilITiJ.:I KLHAKTI•.!AN) mengemukakan bahwa tidak
untuk sekedar m.emberikan 'illtposi, karena exposi yang diberikan itu raungkin su
dah diketahui oleh para anggota Panitia i'..erja dan selanjutnya dijelaskan pu
la, bahwa tadi telah dikemukakan tidak akan membicarakan mengenai pasol 2 •.
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa adanya istilah 11 jer.iputan2" l'Jasalah2 yang.
ada didalam RUU Perkawinan dan juga rninta maaf dikarenakan persiapan2 yang
ada pada henteri sedikit sekali, disamping itu sehubungan dengan adanya per
obahan2 sekonyong-konyong.
se+anjutnya henteri. dengan :i.jin para ang, ota mengemukakan bac.k growld
dari pada terjadinya pasal 2,
Pertama-tama dikemukakan, bahwa para anggota raengetahui sistimatik
RUU ini ada 15 BAB yang sebetulnya perubahasannya bisa di.lakukan dari Bab yang pertarna, yaitu dasar perkawinan. Disrniping itu dijelaskan pula, bahwa
kalau tidak salah pasal 2 itu dahulu adalah suatu idee yang berdasarkan
atas suatu perrnasalahan, apakah didalau merencanakan UU Perkawinan ini
akan menyandar~an diri kepada sistim religou~ married atau apakah kepada
civil married, apakah kepada kedua-duanya.
Dikewukakan pula, dengan melihat perumusan pasel 2, supa'ya mengadakan
suatu kombinasi dari religous married dan civil rnarried. Kellludian dikete
ngahkan pula bahwa dis-amping adanya perumusan2 yang lama juga mendengar
ada suatu usaha2 perwnusan yang baru yang diperkirakan int~ya tidak ber
beda, yaitu civil married dan religous married tergabung dalam pasal 2,
Diterangkan pula kalau melihat hal ini, yang diusulkan menurut ketentuan2
UU yang sebetuln:ya yang dilakukan menurut pihak2 yang 1:1elakukan perkawinan
dan sebagainya, dan melihat juga bagi rnasing2 golongan. Dikemukakan bahwa
diketahui hukum perkawinan itu bermacam-rnacam, ada yang berdasarkan kepa
da hukwn Islam ada yang berdasarkan Kristen ordonansi untuk Indonesia tahun
1933. Yang selanjutnya diterangkan pula bahwa ada lagi berdasarkan hukum
ketentuan2 beberapa hukum dsb.nya dari kemudian melihat bermacam-macam hu
kum Perkawinan didalam hal ini. Diterangkan lebih lanjut bahwa pada UUlUU>- . .. nya ada dua unsur yang sarna dan hal itu juga rnasih adanya ker,1ungkinan ada-
nya religous married dan kemungkinan civil rr~rried, yang suatu pandangan
yang mencakup dalam pasal 2 dengan adanya perobahan2 don juga usul2 dan
sebagainya, disa111piftg tidak mengurangi inti daripada gabungan keduanya
tadi, Dikemukakan pula untuk lebih mengkongkritkan di'1.alam hukum dan akan
melihat pula dahm hal ini, bagi golongan Islc:.m· untuk mengesahkan suatu
~rkawinan, dan ~1C1sih juga bisa diperlukan hukun1 Islam. Dijelaskan pula
bahwC!_ hal ini pernah di~emukakan pada jaw8ban Pernerintah rnengenai persa
ratan-persaratan untuk terjadinya suatu perkawinan. Diterangkan pula bah-
wa IZLenurut -bukul:l hlel!l sepert~ ndanya saksi-, wali, akat ni.ksh, mabar dsb~nya
yang harue dipaJlllhi untukrls-~ su11t.u perkainan-1b:>agi golongan Islam.
Begitu pula ••••
- 8 ..
. .. .,,_.,,, ,· , .
. Begttu pu::r~· di~elaskan bcigi. golongan Kristen, s·ahnya P~.rkawinan berd~sarkan
Pentatata~& Il!lit dijelaskah ptila bahwa kalau tidak i;ialah deng<m m.elili~t be
bet'apa ket(.;J'ltUal'1; ada suatti ketentu01n bahwa perkawinan dimuka gereja itu
bi.S~ dil.aktikan setelah adahya Pencatatan didalalll perkawinan dan dimuka ge-
1"dja sekedar Pcijaoot. agama be!'t:indak sebagai Pencatat Perkawinah~ Derui
k~Jt 1'11la bahwa Ml 'ini diperkirakan sama ciengati golongah Islam ;Yang pada
~a Pe~abat ag~rna akan mehgadakan itu ada Pertacatat.a:h Perka\finartj yang
dijeiaekan pula ~hwa keduanta ini ada suatu unsur dari .pada edtteya zt~;,.. ligGUA mSl"~ied fian ei-rl.l ru&\rried, dan selanjutnta ada:nya pencatatttn ifli
se~l.nta tnelihat bagairnana pasal 2 dengan tidak m.engu:rangi t!rtg ad.a di
dalllm. h~ agama; dengan cfontoh 1.i.asih be~l.nku ada:nya persaratan adanya
~alij akat hikah, tnahar yang khuS'Us bagi agama !slam daUtn pet'kait:V'ian dan
tiitam.bahkan pula didalam hal ini juga fungsinya Pejabat agama sebegai
Penestat Perkawinan. /
KemudiaJl !i1enteri mengemukaka.n, bahwa apapun usul perobahan2 mengenai
~~sal 2 diperkirakan sesuai dengan idee tadi yaitu kedua-duanya adalah sa
t,u ~ eivil ma:rried dan religous married yang kedua:nya tergabungi
Hal ini dikemuk.akan oleh ~enteri disebabkan merUpak.an pemikii'an~pemiltiran . ' ·I '
. · bagi para anggota mengenai pasal 2. Selanjutnya dikemukakan, dusti'U. menge-
!lai masalah ini tidak diambil begitu saja seperti dahulu akan tetapi ttisam
ping itu juga masih memungkinkan adanya religous married. Demi.kian pula
mengenai pasal 2 dikemukakan juga ada hal lain yang merupakan didalam sis
tim h\lkum yang berlaku di Indonesia itu rnerupakan pereantan intern. Per
saratan ini oleh henteri dibagi dua (mengharapkan supaya clikore~~;i oleh
para saJ'jana Hu.kum yang duduk se'Qagai anggota Panitia Kerja) :
1, Persaratan Intern dan
2. Persaratan Extern.
Yang kemudian dijelaskan pula bahwa Persaratan Intern ini ada yang
mutlak dan yang relatip, dan Persaratan Extern :ini mengenai !onnalitas2
yang ada d~h dikemukakan kalau tidak salah diperkirakan apa yang terniUat
did.a.lam Bab ke I. Demikian pula dijelaskan bahwa dasar pertanyaan itu
~
sebetulnya terrn.asuk dalam interner baik yang merupakan mengandung didalam
nya persaratan yang absolut ataupun persaratan yang relatip, yang kemudian
dikemukakan pula bahwa merupakan juga suatu persaratan intern:yaitu ruasa
lah monogami dan poligami, dan dijelaskan pula monogami dan poligami. itu
berlaku atau tidak berdasarkan agaraa_nya masing2. Kemudian mengambil con
toh, agama Islam memperbolehkan poligami yang tidak boleh lebih dari em
pat istri. Kemudian ditegaskan bahwa hal ini tergantung pada hukum agama
masing2. Disamping itu menjelaskan, untuk mempersulit rnas['lah penceraian. ·Di-
sebabkan itulah ada dua hal yang dikemukakan bahwa untuk mempersulit poli
gami harus ditetapkan keadaan dan persaratan. Kemudian hal ini dijelaskan
pula kemungkinan sudah dimuat didalam passl 4 dan pasal 2 dari pada HUU
Perkawinan. Diketengahkan •••••
•
- 9 -
Diketengahkan pula dengan setelah adanya :t•UU ini ·rnaka sulit sekali bagi
seseorang untuk berpoligami_, dikarenakan persaratan-persaratan yang termuat
didalam pasal 4 dan pasnl 5, yaitu istri tidak dapat memenuhi kewajiban · da
lam perka:rinan dan istri tidak dapat keturunan, yang kedua mengenai persa
ratan yang terdapat dalam pasal 5 yaitu adanya persetujuan istri lainnya,
adanya keistimewaan suami mampu dan adil dsb.nya.
Selanjutnya dikemukakan, bahwa untuk mengurangi adanya poligami mau
pun perceraian2 selalu diternpuh jalan pengadilan dan ditambahkan pula bah
wa poligami dijalankan dimuka pengadilan. Begitu pula mengenai perceraian,
itupun sudah ada di agama m.anapun •. Dengan roenyimpulkan bahwa agama mana
pun tidak akan membenarkan perceraian2.
Kemudian yang dipennasalahkan yaitu bagaimanakah caranya unt\lk mempersulit
daripada perceraian atau poliganrl. itu, dengan menyarankan melalui pengadil
an, ·beJ;ur.: ... clipe:elh:i.!'.lok<.t.irialr.ltii pehr-.;milc.n ~"'Br"<T~• no:lling,:)) tidak !\Ck •. l;:o-
Dalam hal ini dijelaskan pula bahwa pengadilan ha.rus meneliti ppakah alasan2
pereeraian, atau sudah dipenuhi seperti apa yang ditetapkan didalam Undang
Undang. Hal ini berlaku juga pada negara2 lain. Yang dijelaskan pula bahwa
untuk mencegah perceraian dinegara-negara lain itu secara uni-lateral per
lu disalurkan melalui pengadilan.
Selc1njutnya dikemukakan bahwa salah satu sarat2 yang dinamak9n sarat
intern adanya apa yang menjadi masalah dikatakan 11mi.ni.nl\m1 age" dimana
orang bi~a kawin. Dijelaskan pula bahwa perundang-undangan di luar negeri
itu kadeng2 untuk mencegah sesuatu hal2 dengan mengadakan peraturan2 yang
kadang2 agak sedik.it kurang sesuai dengan ketentuan agama mereka.
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa persaratan batas umur sebetulnya
khusus didalam Undang-Undang Perkawinan ini dihubungkan dengan ma.sa.lah
penduduk. Kemudian dikemukakan pernah diadakan suatu penelitian bahwa kalau
orang kawin .
I
I
I
I
I
I
I 4301/Pc.n.l~o:r/7.;3.
t - 10-
'lebih tinggi daripaaa orang yang sudah berumur dari i tu.
Andaikan orang yang kawin umur 13 ataupun 14 tahun 1 tu mas a kesu- ,
burannya lebih tinggi daripada orang yang sudah mencapai umur 3e· • tahun in1 •. Didalam masalah kependudukan yang ki ta hadapi sekarang
masalah Keluarga Berencana dan sebagainya, karena itu dihubungkan ~
juga dengan kependudukan yang ada sekarang.ini.
Jadi dengan menyatakan suatu umur yang lebih tinggi, agak
menurunkan kesuburan daripada waaita yang akan melahirkan anak2
itu •. Saya kira j.uga_:_dida.J.am"hal ini Sdr.2 mengetahui bahwa diadakan
ketentuan2 mengenai tata cara perkawinan dan sebaga1nya itu apa
yang formal± tas2 yang ada didalam suatu perkawinan. Ki ta mengatur juga hak2 dan kewajiban suami is teri, harta benda perkawinan dan
i tu juga me!lgenai putusnya perkawinan, pembatalan perkawinan dan se terrusnya.
Bqtalnya perkawinan kita hubungkan dengan masalah orang yang
sudah kawin akan tetapi tidak memenuhi sarat2 meskipun telah meny{:ltakan perkawinannya i tu bis a dibatalkan dan ada ketentuan2 siapa .yang \dapat memba talkan dan sebagainya dan akiba.t2 hukum da:ri
pa.da pembatalan dari perkawinan tadi •. ·
1)3ngan adanya bebeq1pa penegasan2 d:hdalam masalah pembatalan2 daripada Undang-undang ini akan dibicara~an bersama2 lebih lanjut,
Disamping itu juga untuk menjaga adanya suatu kesatuan di&alam
kekeluargaan ini sebagaimana Sdr.2 ketahui juga sebagai suatu sarat
untuk kaw1n i tu harus ada persetujuan daripada' orang tu~nya sampai berumur 21 tahun, harus minta persetujuan orang tuanya.
'
Maksudnya daripada i tu adalah sudah barnng ten tu supaya ada
satu kesatuan didalam keluarga. Kesemuanya ini dinamakan sarat2
intern baik bersifat absolut maupun relatif ataupun sarat2 extern
didalam suatu perkawinan. ,Apa yang kita bicarakan tadi kesemuanya pada umumnya adalah
sarat2 intern yaitu adanya ba\tas urnur, perijinan orang tua, masalah
peligami?monogami, 8pakah orang :i.tu bisa kawin lebih dari satu dan sebaga.1nya i tu adalah persaratan2 yang dia tur sekarang dalam Un
dang-undang Perkawinan. Dikemukakan sekali lagi ·oleh Menteri bahwa maksud Q.aripa,da
kesemuanya. i tu adalah mempersuli t adanya poligami dan peroera.ian; yang di agama zmnapun juga hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak dibenarkan adanya; kalaupun poligami bisa diadakan, akan
tetapi dilakukan restruktif dan effektif/essensiil sekali.
KETUA : mengucapkan terima kasih atas penjelasan PelIElrintah
atas suatu expose tentang .Rancangan Undang-unda.ng yang sada».g
dibahas. Selanjutnya berhubng tidak a'Cla keterangan tambahan' lain dari
Sdr. Menteri Agama., maka dipersilahkan para anggota untJ.k member!
kan pandangannya.
f\NGGOTA • • • • • • • ! .. ~
I
I .
- ll-
ANGQOTA v .B, J?i~ PPS1L,$H, (f;-fi±'.Al,. DEMOKR!J)I INDONESil~) ' me~gajukan pertanyaan bert~.li~n· dengari" per:kawinan yang dihubm gkan
dengan agama masing2. Misalnya seorang beragama Katholik, jelos
agamanya melarang poligami tetapi perkawinan bisa mengalami pe.r
eera1an; sedangkan perceraian tidak a:da ketentuan yang dikaitkan
dengan agama, hanya melangsungkan perkawinan saja .yang dapat di
kai tkan denga n agama sehingga bagi seorang Katholik a.tau Kris tem p.;ligami dila.rang tetapi l'JiUOgkin perceraian boleh. Apakah mem~ng
demikian ?
KETUA menanyakan bersediakah Sdr. Menteri memberikan j awaban-nya.
PROF. OEMAR SENO AJ)JI ,SH(MENTERI KEHAKIMAN), mengemukakan
j awabannya, bahwa sebenarnya perceraian tidak diperkenankan bagi
seorang Ka tholik tetapi mtmuru t Undang-undang ini ada kemungkinan
dilakukan perceraian. Sudah barang tentu menurut agamanya·masing2
bahwa dia tidak akan melakukannya. D:ikemukakan sebagai contoh misalnya di Italia sudah ada Undang
undang perceraian yang kalu diikuti Undang-undang tersebut maka se.., ' orang Katholik pun diperkenankan .untuk melakukan perceraian.
, KETUA mengemukakan apabila tidak ada lagi yang ingin menyam-, I
paikan pandangan2nya, maka expose ini d.iakhiri.
Kemudinn diberi tahukan kepada rapa t bahwa malam ini tidak membi
carakan materi daripada Ibncangan Undang-undang ini. .;
Selanjutnya dimi..ntakan persetujuan rapat mengenai acara2 rapat
kerja dengan Pemerintah pada tangt,al 13 Desember 1973 dimana Pe
merintah bersedia menghadiri rapat jam 08.00 s/d 09.30 dan jam
13.00 s/d 17.00.
ANGGOTA PIOLA ISA, SH (ABRI), tidak keberatan jam berapapun,
Fraksi .ABRI bersedia. Selain daripada itu juga agar rapat kerja
i tu disebutkan apa yang akan dibicarakan.
1illGGOTA PAMUDJI (PART.A): DJ~MOJ\£0SI INDONESIA), menyetujui jika
acara tanggal 13 resember 1973 diadakan jam 13.00 s/d 17.00.
ANGGOTA NY!._ RUKHI 1n;p_A.YAJ.l_MUJ?IYOlf.0.2 __ S.!L1KARYA PEMBANGUNAN), menyetujui rapat kerja dengan Pemerintah dimulai jam 13.00 s/d 17.00
ANGGOTA BUSTAMAN,, SH (fERSATUAN PEMBP.NGUNAN), menyetujui rapat
kerja dimulai· jam 13.00 s/d 17.00.
KETUA, menerangkan bahwa dengan telah disetujui rapat 'kerja
dengan· Pemetintah pada tang;:,al 13 Desember 1973 oleh semua Fraksi
tnaka diharapkan kesedi.aannya Sdr. Menteri a.gar persetujuan waktu
tersebut diterima sebagai undangan. Rape.t kerja akan dilakukan pada siang hari dari jam 13.00
sampai Jam 17.00. Sedang pagi hari dipergun~kan u11tuk berkonsultas:i,
dengan Fraksinya masing2. Mengenai ••••••••
JOJ../Po.:.1.I~or/73. - 12 -
Hengenai acara diusulkan untuk membicarakan keseluruhan Bab I, · yang merupakan dasar2 perkawinan terdiri dari :
Pasa1· 1 Definisi Perka~inan. Pas al· 2 terdiri dari 2 ayat mengenai sahnya perkawinan dan
pencatatan perkawinan. Pas al 3.: Azas poligami, ijin beristeri lebih dari ·seorang~· pasal ~ terdiri dari 2 pasal permohonan poligami kepada
pengadilan setempat dan pemberian ijin poligami:
Fasal 5 sara~ peneajuan poligami dan penyimpangan sarat daripada sarnt persetujuan isteri.
Kalau ini d.isatukan 'dasarnya merupakan keseluruhan Bab ini · dan merupakan kai tan satu dengan lain •. Andaikata disetujt:i untuk membicarakan dalam satu bab sekaligus sedangkan mengenai cara pem~ bahasannya bisa dilakukan daripada prinsip2nya atau perumusan2nya ·
yang ada •
.ANG(T.QTfi. 1? .t..MUD~I . (P A.RTLI DEMOKR/i.SI" IN:Q_O.P~~-r.JQ_.:. menya.takan I
setel~h P~ni. tin KerjFl mendengar bers~ma ·· expose Pemerintah menge-nni Bub I mnka secar: .. : sponta.n· diber1kan pert::i.nyaan. terhadap expose
tersebut •. J~pnkah kesemp::itan yang baik ini diber1kan secat'a khusus l'Ula kepada lnin2 Fraksi yang mun,¥in saat ini belum sempat mengE?mukakanny~ dan bilnmanakah kesempatnn itu diperkenankan.
Artinya tidak membahas pasalnya, tetapi menanggapi keseluruhannya semacam dialog sebelum memasuki materi. Jadi agnk berbeda sebagaimana diutarakan Ketua tadi yakni satu Bab ditinjau menyeluruh dan pertanyaannya nanti dikaitkan apabila sampai pada pasalnya, sedangkan pembicara menghendaki dikemukakan secara keseluruhannya, termasuk p;insip2 sebelum memasuki pembahasan pasal2nya Bab I •
.iill.Q..GOTJ~ s~.Jl TI i'1IELIK (K.h.RYA PE~'lBirnQUNAN), mengemukakan pendapatnya menyetujui gacasan Ketua ialah Bab I dibicarakan lebih dahulu dim.nna. expose yang khusus dan umum i tu dapa t dihubungkan dengan bebernpa pasal tetapi belilm membicarakan pasal,kemudian Fraksi2 mengusulkan perubahan prinsip yang tidak dis.etujuinya+
Oleh karena itu sangat disetujui gagasan Ketua sebab ini sistimatiknya, sesudah itu lalu Pemerintah memberikan perumusan2 yang hasilnya dibo.wakan dalam rapat kerja.
,· l.iElil'I~IU ... , u
4301/Pc.n.Ker/73. - lJ -
MENTER.I KEHA.K:UJ.AN (PROF OEivi.AR SENOADJI. S.H.) menanggapi pendapat anggota
.S.AJliTI JiiELIK, yai tu so al pengalrunan.2 dahul · dalam tata cara mer·,.m, tskan pasal-
pasal. dalam suat.~. Ru"u itu tidak dirumuskan sendiri oleh pihuk Pemerintah, te
tapi dirumuskcm. oleh Pemerintah dengan beberapa anggota DPR. ~: mempersilahkan waki.l dari Fraksi Persatuan Pembangunan untuk me
ngemukakan pendapatnya.
ANGGOTA B\;ST.AMAN S.H. (FR:U:C.lI FE:..'iSATU.l.N PEivlBANGUNAN) mengusulkan, agar
pembiearaan dapat ditempuh dengon cara sistimatis dengan urutan pasa1.2nya,
yaitu mulai dari pasal 1 dan seterL;snya, meni'.rut prioritas prioritas seperti
yang telah dibagikan kepada para anggota.
KETO.A; mempersilahkan wakil dari Fraksi .ABRI untuk mengemukakan 1.isulnya.
ANGGOTA PIOLA. ISA S.H. (F.R.AK..iI .ABRI) menyatakan bahwa pembicaracn dapat
dimul.ai dari mruia saja, Frc:,ksi .ABRI tidak berkeberatan. Tetc.-pi pembicara me
ingutkan kepada sidang bahwa sidang ini telah berjala.n -:t;iga ha.ri tiga malam
dengan hasil yang macam ini. Jadi kapan sidang ini akan·dapat menyelesaikcn
tngaanya.
1\.NGGOTA SAYUTI M:LI..IK (FR.AK.SI KARY.:~ PElvlBANGUNAl'J) menyatakan bahwa apa yarig r .
d.ikemukakan tadi karena ad.a kaitannyc:~ sat.:. dengan yang lain, dalam hubungc:n
i tl'. diusulkan untuk membica.rakan prinsip2nya dulu, yang berarti akan xna::ziuudrutkan, jadi jangan membica.rakan pasal 2. nya, karena pasal yang sat-.'. misal.nya
bisa beroba}l oleh pasal yang lain;
Kemudian pembica.ra mengemukakan tentang tanggapan Pemerintah atas pengal.aman yang dulu tentang merumu.skan R~.·u; maksud pembicara memang sama dengo.n
apa yang dijelaskan oleh Pemerinta.h.
KETJA: menanyakan apakah dari pihak Pemerintah mempunyai sesuatu pan
danga.n tento.ng sistimatika pembioaraan untuk rapat besok.
JYIENTERI I@AKIEAN (PROF OEM.AR SENOADJI S.H.), menj~wab bahwa dari pihak
Pemerintah tidak ada pendapat tent2ng hal ini.
KETU~: mempersilahk.an wakil Fraksi Persatuan untuk mengemukakan pendapat-
DY"·• ··1'\NGGOTA B ,STAfV'J\.N 3.H. (FRAKSI PERSATUAN PEMB.ANGUNAN) menyatakan, bahwn
d·ci:lu sud2Ji. diputuskan, bahwa pembicaraa.n R.h .. ini akan dimulai dari bagi~
konsider211, dan seteri.:sny;:~. Jadi diusulkan agar kembali seperti yang dUlu
dengan urutan~ pasal2.nya.
KETU.-i.: menjelaskan _bahwa sistim baru dalam pembicaraan ini tidak dise
tv.jui oleh Fro.ksi Persatlmn Pembangtn: . .n; artinya kalau pasal l dari Rvu itP
tidak bis a ber j al.an berarti tidak akan bis a hcik · kop.cda po.stl berl!tU.Jlil1J'll•
Oleh 4et'W\ lebih lanjut ditegaskan bahwa hal itu berarti akan menyulitkan
karena apa yang telah disetujui oleh Fraksi lain tidak disetujui oleh Frak- ·
si ~ersat~an pembangt'Ilun. Kemudian ••••••
-14-
Kemuctlan Ket L sekali lagi menanyakan kepadn Fraksi Persalan Pembcm.g .. man,
~:p~: memang s udah demikicm yang dimaksudkannyn.
ANGGOT.A IM.AM SUH.A.DI S.H •. (FR.AK.SI PKi\.SAT,.AN PEMBANGuNAN) menjawab
pertanyaan Ketua dengan usul agar sistim pembicaraan kembali kepada keputusan
yang dulu •.
KETU.. menjelaskan bahwa su~ah :""da perkembangan baru. Jadi kalau Fraksi
Persatuan hanya melihat kep•tusan dulu tanpa melihat perkembangan, maka Ketua akan menanyakan mengapa apa yang s1:dah diputuskan tadi, yaitu pembicaraan
memasuki pasaJ. 2., de:r:igc-n melampaui dulu pasal 1. Tetapi sekarang-Frclcsi Per
sat~1an Pembangunan minta agar sistimatik pembicaraan kembali seperti kepL-.tusan
~ul.~, .karena i tu yang diinginkan; Sedangkan Fraksi2 yang lain menginginkm
sistimcitik yang lebih luas. OJ.eh karena kenyataan ini m~gkin saja Rapat
tidak akan dapat menyusun aca.ra rapat kerja besok1 kec-... ~aJ.i kalau Fraksi2
yang lain menyet:.jui pasal demi pasal, dengan catatan kalau pasal itL~ belum
selesai, belum bisa melompat kepasal yang lain.
![GGOTA Bt..STAfil.AN S,.H, (F.H.AKSl P&i.W~ W'ffiAJiQ.;NAN) menambahkan bahwc.1
untitlc menyelesaikan hal ;ini sebaik2nya diperlukan suatu tata~cara; sndah bn
ra:ng tentu dengan diperundingkan seterusnya. Dan tadi sud.ah dikemukakan dengan
beberapa eontoh. J~1di. pembicara berpendapat bahwa pasal 1 itu kiranya dapat
dicoba unt.-.k dibicarakan, dan hal itn sud.ah sesua.i dengan urutan2 yang • telah tercant-~.tm dalr.m R.TJ. \,. ini.
KETL;A: inempersilclik.an Fra.ksi Partai Demokrasi Indonesia untuk mengemu;..
ka.kan pendapatnya.
ANGGOTA P .AMUDJI (FRAKSI P .ARTAI DEI10KRASI INDONESIA) mengusulkan agar acara
besok jam l.3•00 - 17.00, dengi:µi menempatkan suatu acara seperti apa yang telah
didengar dari penjelasan Pemerintah dan catatan2 yang belum sempat ditanya
jawabkan. D~m waktu yang 4 jam ik. lebih dari cu.kup untuk merampungkan tanya
jawab masalah itu. Kemudian dari tanya jawab itu L1kan bisa mencari jalan, mi
t-..tlc mengat'L'..I' rapat kerja berikutnya; yang mungkin itu merupak<:Jl u.sul: jr.:lnn
tengah.
~ menawarka.n kepada Fraksi2 lain untuk menanggapi u.sul dari Fraksi
Partai Demokrasi Indonesia.
ANGGOTA SAYQ'Tl MEJLIK (FR.AKSI KARYA P:El-1Bl\NGJNAN) meminta kepada Ketu::-.
agar 1Js-;il dari Frak.si Demokrasi dapat diulangi karena beJ.u.m jela.s..
KETU~;. minta kepada' Fraksi Demokrasi unt1.tlc mengu1~1Ilgi. usuJ..2nya •
. iNQQOTA PAMtJDJr (FR.AK.JI PARTAI DEl,10KRASI INOOl'lr.;SIA) secara singkat meng
ulangi usulnyu, bahwa tadi ada expose dari Pemerintal1 yang belu.m sempat di
tanya .jawabk.m.. OJ.eh karena itu rapat b,esok jam 13.00 - 17 .oo agar. diguna
kan urrtuk tany~: jawab tentang expose dari Pemerintah, dan dari tanya jawab itu
akc:::n mempermudah mengatur aoara rapat selanjutnya.
KETU.:. memperililahkan Fra.ksi Karya Pemba.ngc.nan untUk mengeinuka.kan usul2nyY-..
ANGGOTA S.iJUTI , ••• ' ••
- 15 -ANGGOTA S.AJUTI MELIK (F.rt,1.KJI KARYA PEhBANQUN.i.N) menyatakan bahwa sebenar
rry<i ingin agar usulnya tad.i dipertimbangkan lebih dohulu, kalau usul i tu sudoh
"ti.dak."\li~a dj..torioc.. a.kan mempertirnbangkan -..isul2 lain~
~ : mempersilahkan Fraksi Persatuan Pembangunan untuk. mengemuk<--.k.Gn
usulnyr.t,
ANGQQTA B"yST&IAN S1 H1 (FRAK.'.JI FERS~TUAN PEMBANGuNAN) menyatakan, bahwa
sesuai dengan alas an?. yang telah dikemukdcannya, maka untr.k rapat besok j an
13.00 - l7 .oo, diusulkan agar melllbahas pasa.J.. l, dan yakin akan berusaha untuk.
merampungkan paaal ini dan sesudah itu memasuki pasaJ..2 berikutnya, sesuui.de
nga.n sistimatik::. dan priori tas yang tore an tum dalam R. U. U, ilrl.,
.ANGGOTA PIOLA ISA S.H, (FR.AK.SI .ABRI) menyatakan bahwa sudah ada .3 (tiga)
usul. yang tidak sama. Oleh karena itu pembicara menyarankun agar Ketun. mencari
ja1an penyelesaiDil?lya.
KETli.• ,menyatak_n clc::n menskhors rapat untuk berkonsultasi dengan para
~gota dan pihak Pemerintah untuk mendapatkan pandangan2 baru~
(RAP.AT DISKHQI\S : J.AH 22,50 - 2.3.40)
KEJTy.il membLUt<'. rapat kembali, dan selanjutJ:Lya dinyatakan bahwa dalcm s.hkor
s:lng tadi h:::nya mendapatkan s'.;..atu konsta:tasi, bahwa unttik menyusun acara r<:.p:::.t
besok, ada beberapn usul, yang akan dibawa ke Fra.ksi masing; dan agar P:hnp:i.n?..n2
Fraksi kal.au mungkin untuk mendapatkan ke-cocokan didal.am menyusun acar~mng lebih p>.sitip. Selanjutnya dinyatakan bahwa hal ini tentu saja tidak begitu
enak bagi Pemerintah, tetapi dihar~kan agar Pemerintah menyiapkan diri menge.-o
nai hal.2 yang •·kon dincarclc.n itu, karena usul2 tersebut m.::.sih dal.am rangkL
Bc.b-I, ·me~d.plm dari Fraksi Persatuan Pembangunan tadi harrya berkisa.r. pc.du
pasal J. saja. Lini,schil13:;n. besok bisc. diborikan acc.ra
Lebih lanjut Ketua mengusulkan agar rapat diskhors dan menyarankan ke
pada para anggota untuk berbicara dengan masing2 Fraksinya, _sedang diharapkan
kepada. Frnk.ei Persatuan Pembang~man untrlc dapat memberikan r.-ang gerak ysng
lebih luas bagi anggota2.ny& yang duduk dal.am Panitia Kerja ini.
Ketu::: menskhors rapat, untuk dibuk~- kembali- besok, tg1. 1.3-l?...-1973,
jam l.3.00 wib.
( RAF.AT DI-SEHORS, JAM 2.3.45 )
.Jakarta, 1.3 Desember 19'73.
:Jekretaris Paniti< Kerjc
R • ..,.u. tentang Perkawinan,
ttd~ ~runbang Irawan 3.H~