17
Tugas Kelompok Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Resume dan Soal dari Buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif oleh Jonathan Sarwono Kelompok 5 MUJAHIDATUL KHAERAT K111 12 038 RIRI SUWAHYUNI WAHID K111 12 275 KESMAS A FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

Resume metode penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Resume metode penelitian

Citation preview

Page 1: Resume metode penelitian

Tugas Kelompok Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Resume dan Soal dari Buku Metode Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif oleh Jonathan Sarwono

Kelompok 5

MUJAHIDATUL KHAERAT K111 12 038

RIRI SUWAHYUNI WAHID K111 12 275

KESMAS A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

Page 2: Resume metode penelitian

BAB 9

TEKNIK-TEKNIK MEMANIPULASI DAN MENGONTROL VARIABEL

Manipulasi variabel berarti peneliti memberikan perlakuan tertentu terhadap variabel

bebas yang akan diukur pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Karakteristik penelitian

eksperimental yaitu memungkinkan peneliti untuk melakukan manipulasi dan mengontrol

variabel. Tujuannya yaitu untuk melihat seberapa besar pengaruh pemberian perlakuan yang

berbeda variabel bebas terhadap variabel tergantung sehingga dapat diketahui perlakuan yang

paling efektif. Mengontrol variabel berarti peneliti melakukan pengendalian sedemikian rupa

sehingga peneliti dapat menghilangkan pengaruh variabel lain di luar variabel yang akan

diteliti. Variabel eksternal dikontrol hanya jika kelompok dibentuk dengan random

assignment dan tetap utuh. Tujuannya yaitu menghilangkan bias yang kemungkinan akan

muncul karena pengaruh variabel lain yang tidak dikehendaki peneliti.

KELOMPOK PENGENDALI

Salah satu teknik dalam melakukan manipulasi dan mengonrol variabel yaitu dengan

membuat kelompok pengendali atau pembanding yang dapat mengontrol kemungkinan

munculnya faktor yang dapat memengaruhi proses penilaian yang valid terhadap efek kondisi

perlakuan yang dikenakan pada kelompok yang sedang diteliti.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITAS INTERNAL

Dalam penelitian eksperimental sebaiknya dilakukan pengontrolan variabel agar validitas

internal tidak terganggu. Validitas internal merupakan kesesuaian antara data hasil peneltian

dengan keadaan sebenarnya. Validitas ini diperoleh dengan penggunaan instumen pengambil

data yang memenuhi persyaratan ilmiah (valid dan reliable).Variabel-variabel eksternal yang

dapat memengaruhi validitas internal yaitu history, seleksi, maturasi, testing, instrumentasi,

mortalitas eksperimen, stabilitas, kombinasi interaktif dari beberapa faktor, dan pengharapan.

1. History

Faktor history mengacu pada kejadian yang sering terjadi di lingkungan pada waktu

yang sama ketika variabel sedang diuji. Contohnya jika anggota suatu kelompok sedang

mengalami suatu masalah diluar dari apa yang ingin diteliti peneliti maka hasil

pengukuran teks eksperimental kemungkinan tidak akan mencerminkan masalah yang

diinginkan peneliti tetapi mencerminkan faktor kejadian lain yang disebut external

historical event.

Page 3: Resume metode penelitian

2. Seleksi

Proses seleksi yang tidak baik akan menimbulkan perbedaan dalam kemampuan

penerimaan, respon, umur, jenis pekerjaan, dan sebagainya pada kelompok yang sedang

dilakukan pengujian. Akibanya terjadi perbedaan terhadap perlakuan yang sedang diujikan

sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah atau bias.

3. Maturasi

Faktor maturasi yaitu terjadi proses perubahan yang terjadi pada objek yang sedang

diteliti pada saat mereka berpartisipasi dalam penelitian. Biasanya terjadi dalam penelitian

yang memerlukan jangka waktu panjang. Contohnya responden secara terus menerus

mengalami perubahan baik secara fisik atau pun mental yang mengakibatkan bias pada

hasil pengukuran.

4. Testing

Testing mengacu pada efek-efek yang terjadi karena adanya pre-test pre-test yang

mendahului tes sebenarnya yang akan dikenakan pada objek yang diteliti. Terdapat

kemungkinan terjadi kecenderungan bagi individu yang telah mengikuti pre-test akan

menghasilkan hasil yang lebih baik pada tes sebenarnya.

5. Instrumentasi

Instrumentasi yaitu terdapat perubahan yang terjadi pada pengukuran atau prosedur

obsservasi selama eksperimen berlangsung. Prosedur tersebut mencakup tes, instrumen

pengukuran yang bersifat mekanik, dan petugas yang melakukan penilaian. Contohnya

yaitu petugas observasi, penilai, atau pewawancara baik disengaja atau tidak disengaja

melakukan pencocokan terhadap hipotesis penelitian yang diinginkan. Kejadian ini

memungkinkan petugas mengarahkan responden dalam hipotesis yang diinginkan.

6. Mortalitas eksperimen

Mortalitas eksperimen mengacu pada perbedaan kuantitas responden saat dilakukan

pre-test dan post-test. Misalnya, peneliti menggunakan para lulusan dari dua kelompok

disiplin ilmu yang berbeda. Namun, karena alasan tertentu beberapa anggota kelompok

tidak hadir sehingga salah satu dari kelompok tersebut kehilangan anggotanya lebih

banyak dari anggota kelompok lain maka akan menimbulkan bias.

7. Stabilitas

Bias stabilitas yaitu hasil temuan penelitian tidak dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah. Bias ini dapat diuji dengan uji statistik.

Page 4: Resume metode penelitian

8. Kombinasi interaktif dari beberapa faktor

Ada pula kemungkinan terjadinya hasil penelitian yang validitas internalnya tidak

disebabkan oleh beberapa faktor kombinasi secara bersamaan misalnya karena interaksi

faktor seleksi dan maturasi. Dalam menentukan seleksi kelompok yang didasarkan pada

umur, maka beberapa anggota kelompok yang sudah dewasa sementara yang lain masih

pada tahap perubahan fisik dan mental.

9. Faktor pengharapan

Faktor pengharapan mengacu pada harapan peneliti untuk mendapatkan hasil

peneitian sesuai dengan keinginannya. Agar tujuan tersebut tercapai, maka peneliti secara

sadara taupun tidak akan berusaha memengaruhi proses penelitian dan objek yang

ditelitinya yang mengakibatkan hilangnya validitas internal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITAS EKSTERNAL

Selain faktor yang memengaruhi validitas inernal, terdapat beberapa faktor juga yang

memengaruhi validitas eksternal. Validitas eksternal yaitu adanya generabilitas atau

kemampuan populasi mewakili hasil penelitian. Hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam

konteks waktu, tempat, dan objek penelitian yang berbeda. Hanya penelitian yang

mempunyai validitas eksternal yang hasilnya dapat dikatakan mencerminkan populasi.

1. Dampak reaktif suatu testing

Jika peneliti menggunakan pre-test yang memengaruhi responden yang diteliti maka

dampak perlakuan dapat dipengaruhi dari kegiatan pre-test tersebut.

2. Efek interaksi bias seleksi

Jika peneliti membuat kesalahan dalam penarikan sampel yang tidak mewakili

populasi maka peneliti akan mengalami kesulitan dalam menggeneralisasi penemuan

studinya ketingkatan sampel sampai populasi. Contohnya, jika peneliti mengambil sampel

dari suatu bagian kota A maka hasilnya tidak akan valid jika diterapkan kebagian lain kota

tersebut.

3. Efek reaktif pengaturan eksperimen

Peneliti dapat melakukan pengaturan eksperimen secara disengaja atau tidak dapat

menciptakan kondisi yang dibuat-buat untuk membatasi kemungkinan hasil penelitian

yang dapat digeneralisasi dalam pengujian suatu perlakuan yang bukan eksperimen.

4. Inferensi perlakuan jamak

Dengan memberikan perlakuan-perlakuan baik eksperimental atau bukan yang dapat

berinteraksi sehingga menyebabkan perwakilan dampak perlakuan tersebut berkurang.

Page 5: Resume metode penelitian

MENYAMAKAN KELOMPOK EKSPERIMENTAL DAN PENGONTROL

Peneliti perlu memilih anggota kelompok pengontrol yang memiliki kemiripan

karakteristik dengan anggota kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merujuk pada

membiarkan tidak ada variasi, mengkhususkan variasi yang dimungkinkan, atau

mendistribusikan variabel secara merata. Cara untuk menyamakan kedua kelompok tersebut

yaitu randomisasi, teknik pasangan yang cocok, teknik kelompok yang cocok, dan membatasi

populasi.

1. Teknik randomisasi

Suatu prosedur untuk mengontrol variabel-variabel seleksi tanpa mengindetifikasinya

terlebih dahulu. Tujuannya yaitu menghindari kemungkinan munculnya perbedan tipe

orang yang dipilih sebagai anggota.

2. Teknik pemasangan yang cocok

Peneliti perlu menentukan kontrol mana yang dapat diaplikasikan kepada individu

yang berbeda misalnya jenis kelamin, umur, status sosio-ekonomi, IQ, prestasi sedangkan

pada variabel tergantung biasanya digunakan nilai pre-test. Misalnya, peneliti membuat

pasangan antara satu anggota kelompok yang berumur 30 tahun dengan anggota lain yang

berumur sama. Kemudian memilih kelompok dengan randomisasi satu anggota setiap

pasangan akan dijadikan sebagi anggota kelompok ekperimental sedangkan yang lain

menjadi anggota kelompok pengontrol.

3. Teknik kelompok yang cocok

Menggunakan teknik kelompok dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan

teknik pasangan yang cocok.

4. Membatasi populasi

Denganmembatasikarakteristikpopulasimakasecaraotomatismembatasikarakteristiksa

mpel. Misalnya peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan responden

mahasiswa perguruan tinggi sebaiknya dilakukan pembatasan seperti pada tingkat

universitas kemudian dibatasi lagi hanya mahasiswa jurusan teknik. Pembatasan ini

menghasilkan karakteristik yang sama pada populasi dan jika dari populasi tersebut ditarik

sampel maka sampel akan memiliki karakteristik yang sama.

Page 6: Resume metode penelitian

BAB 10

MEMBUAT DESAIN PENELITIAN

Menurut Sarwono (2006), desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang

menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat

melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah

yang jelas.

KESALAHAN DALAM PROSES PENELITIAN

Adapun kesalahan-kesalahan dalam proses penelitian yaitu (Sarwono, 2006):

1. Kesalahan dalam perencanaan

Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam

menyusun desain yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat

terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah.

2. Kesalahan dalam pengumpulan data

Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam

proses pengumpulan data di lapangan.

3. Kesalahan dalam melakukan analisis

Kesalahan dalam menganalisis data disebabkan adanya kesalahan dalam memilih teknik

analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia.

4. Kesalahan dalam pelaporan

Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam

menginterpretasikan hasil-hasil penelitian.

TIPE-TIPE DESAIN PENELITIAN

1. Desain riset exploratori digunakan untuk riset awal yang berfungsi untuk menjelaskan dan

mendefinisikan suatu masalah. Yang termasuk dalam kategori ialah survei yang dilakukan

oleh ahli, studi kasus, analisis data sekunder dan riset yang menggunakan pendekatan

kualitatif.

Page 7: Resume metode penelitian

2. Desain riset konklusif digunakan untuk riset deksriptif dan riset eksperimental. Riset

deksriptif berfungsi untuk menggambarkan karakteristik, gejala, fungsi suatu populasi. Riset

kausal digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel-variabel.

Secara garis besar dalam penelitian kuantitatif yang bersifat konklusif ada dua macam

tipe desain yaitu:

a. Desain Ex Post Facto yaitu menghasilkan tingkat pemahaman persoalan yang dikaji pada

tataran permukaan. Desain Ex Post Facto terdiri atas:

Studi lapangan merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian

literatur, survei berdasarkan pengalaman.

Survei memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya

mencerminkan kondisi nyata.

b. Desain eksperimen yaitu dapat menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih mendalam.

Desain eksperimen terdiri atas:

Eksperimen lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan latar

yang realistis dimana peneliti melakukan campur tangan dan melakukan manipulasi

terhadap variabel bebas.

Eksperimen laboratorium merupakan peneliti melakukan campur tangan dan manipulasi

variabel-variabel bebas serta memungkinkan peneliti melakukan kontrol terhadap

aspek-aspek kesalahan utama.

VALIDITAS

Validitas merupakan ciri yang harus dimiliki oleh instrument pengukuran karena

berhubungan langsung dengan dapat tidaknya data dipercaya kebenarannya (Kuntjojo, 2009).

Menurut Abdullah (2014), dalam desain penelitian, terdapat dua jenis validasi yang perlu

diperhatikan yaitu:

1. Validitas internal

Suatu desain penelitian harus mempunyai validasi yang tinggi sehingga perbedaan yang

diperlihatkan benar-benar disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, bukan karena faktor

atau variabel dari luar. Ada beberapa hal yang menjadi kendala untuk memperoleh validitas

internal:

a. Sejarah : faktor ini terjadi terjadi ketika kejadian dalam penyelidikan

Page 8: Resume metode penelitian

b. Maturasi: adanya perubahan yang terjadi pada diri responden dalam kurun waktu tertentu.

c. Testing: efek yang dihasilkan oleh proses dapat mengubah sikap atau tindakan responden.

d. Instrumentasi: efek yang terjadi disebabkan oleh perubahan alat pada saat melakukan

penelitian.

e. Seleksi: efek tiruan dimana prosedur mempengaruhi hasil-hasil studi.

f. Mortalitas: efek adanya, hilangnya atau perginya responden yang diteliti.

2. Validitas eksternal

Suatu desain penelitian juga harus mempunyai validitas eksternal yang tinggi sehingga hasil

dari percobaan akan cukup representatif untuk mewakili populasi. Hal yang menjadi sumber

validitas eksternal ialah:

a. Interaksi testing: efek tiruan yang dibuat dengan menguji respondenn akan mengurangi

generalisasi pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.

b. Interaksi seleksi: efek dimana tipe-tipe responden yang mempengaruhi hasil studi.

c. Interaksi setting: efek tiruan yang dibuat dengan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat

dieplikasi dalam situasi lainnya.

DESAIN SPESIFIK EX POST FACTO DAN EKSPERIMENTAL

1. Ex Post Facto merupakan tidak ada manipulasi perlakuan terhadap variabel bebas makan

notasi, baik studi lapangan atau survei hanya ditulis dengan O atau O lebih dari satu.

2. Desain eksperimental dibagi menjadi dua yaitu pre-eksperimental dan desain

eksperimental sebenarnya. Perbedaan kedua tipe desain ini terletak pada konsep kontrol.

3. Desain eksperimental tingkat lanjut terdiri dari:

Desain random sempurna

Desain blok random

Desain latin square

Desain faktorial

Page 9: Resume metode penelitian

Soal Metodologi Penelitian

BAB 9 DAN BAB 10

1. Tujuan mengontrol variabel adalah untuk….a. Menghilangkan biasb. Memanipulasi datac. Menyempurnakan penelitiand. Menambah variabele. Mengurangi variabel

2. Salah satu teknik dalam melakukan manipulasi dan mengontrol variable adalah dengan membuat kelompok….a. Pengendalib. Pembandingc. Perancud. Sekundere. Tersier

3. Yang tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalah….a. Lokasib. Seleksic. Maturasid. Testinge. Instrumentasi

4. Hasil temuan penelitian yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah disebut….a. Stabilitasb. Maturasic. Hipotesisd. Integritase. Korelasi

5. Efek reaktif pengturan eksperimen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi validitas….a. Internalb. Eksternalc. Penelitid. Datae. Variabel

Page 10: Resume metode penelitian

6. Membuat justifikasi prosedur analisis yang digunakan untuk menyimpulkan dan memanipulasi data adalah cara untuk mengatasi kesalahan dalam….a. Perencanaanb. Pengumpulan datac. Melakukan analisisd. Pelaporane. Evaluasi

7. Aliran kuantitatif yang bersifat konklusif terdapat dua macam tipe desain, yakni….a. Desain ex post facto dan desain experimentalb. Desain ex post facto dan desain ex factoc. Desain ex post facto dan desain sub factod. Desain ex post facto dan desain ex sub factoe. Desain experimental dan desain ex sub facto

8. Sub desain ex post facto diantaranya….a. Surveyb. Experimen lapanganc. Experiment laboratoriumd. Uji validitase. Riset deskriptif

9. Berikut yang termasuk desain-desain eksperimental, kecuali….a. One shot case studyb. One group pre-test – post-test designc. Static group comparisond. Post test only control group designe. Ex post facto design

10. Berikut yang termasuk desain-desain eksperimental tingkat lanjut ialah…a. Desain blok randomb. Desain studi lapanganc. Desain uji validitasd. Desain survey lapangane. Desain observasional