34
RETINA Merupakan jaringan saraf yg tipis & transparan • Melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata • Permukaan luar berhubungan dg choroid, permukaan dlm berhubungan dg membrana hyaloidea(pembungkus corpus vitreum) • Bagian depan retina ( ora serata ) : - sisi temporal terletak ± 6,5 mm di blkng garis Schwalbe

Retina

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Organ mata Retina

Citation preview

Page 1: Retina

RETINA• Merupakan jaringan saraf yg tipis & transparan

• Melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata

• Permukaan luar berhubungan dg choroid, permukaan dlm

berhubungan dg membrana hyaloidea(pembungkus corpus

vitreum)

• Bagian depan retina ( ora serata ) :

- sisi temporal terletak ± 6,5 mm di blkng garis Schwalbe

- sisi nasal terletak ± 5,7 mm di blkng garis Schwalbe

• Kearah belakang salah satu lapisan retina melanjut sebagai

nervus optikus

Page 2: Retina

•Tebal retina : - di ora serata ± 0,11 mm

- di polus posterior ± 0,23 mm

- paling tipis di fovea centralis : ± 0,10 mm

• 2 sumber pasokan darah : - khoriokapiler 1/3 bagian luar

- cabang- cabang a. retina sentral

• Retina tidak mempunyai saraf sensoris, sehingga penyakit di

retina tidak menimbulkan rasa sakit.

Page 3: Retina
Page 4: Retina

MAKULA :

• terletak di tengah retina diantara arcade pembuluh darah retina

temporal, ± 4,0 mm temporal dan ± 0,8 mm inferior optic disc

• diameter ± 5-6 mm

• klinis : daerah pigmentasi kekuningan yg disebabkan pigmen

xantofil

• histologis : bagian retina yg lapisan ganglionnya 2 lapis atau

lebih

Page 5: Retina
Page 6: Retina

FOVEA :

• terletak ditengah makula

• diameter ± 1,5 mm

• fotoreseptor yg ada hanyalah sel kerucut

• fungsi utama : visus sentral & penglihatan warna

• histologis : menipisnya lapisan inti luar

• diperdarahi oleh khoriokapilaris

FOVEOLA :

• terletak ditengah fovea

• bag retina paling tipis : diameter ± 0,35 mm, tebal ± 0,10 mm

• dasarnya disebut umbo

Page 7: Retina

Retina terdiri dari 10 lapis, yaitu :

1. Membrana limitans interna : tersusun atas footplates sel-sel

Muller & berhubungan dg membrana basalis retina

2. Lapisan serat saraf ( nerve fiber layer ) : tersusun dr axon

sel-sel ganglion yg umumnya tdk bermyelin

3. Lapisan sel ganglion : tersusun atas badan sel-sel ganglion

4. Lapisan pleksiform dalam : mengandung axon sel bipolar,

sel amakrin, dendrit sel ganglion dan sinapsnya

5. Lapisan Inti dalam : terdiri atas nukleus sel bipolar, selMuller,

sel amakrin, dan sel horisontal

Page 8: Retina

6. Lapisan pleksiform luar : tersusun atas interconnection

antara sinapsis fotoreseptor dg sel horisontal & bipolar.

Di daerah makula lapisan ini lbh tebal & mengandung lbh

banyak serat saraf krn akson-akson fotoreseptor mjd lbh

panjang & lbh oblik lapisan serat Henle

7. Lapisan inti luar : tersusun atas nukleus sel- sel fotoreseptor

8. Membrana limitans eksterna : terbentuk dr perlekatan sel

fotoreseptor & sel Muller

Page 9: Retina

9. Lapisan fotoreseptor :

- terdiri dr sel batang / bacilus ( 130 juta) & kerucut / conus

( 7 juta)

- segmen luar berhubungan dg RPE mll mukopolisakarida

- berfungsi utk menangkap gelombang cahaya & mengubahnya

mjd impuls saraf ( terutama di segmen luar )

- sel kerucut mempunyai kepekaan thd cahaya dg intensitas

tinggi & terutama berfungsi utk penglihatan sentral & warna

- sel batang mempunyai kepekaan thd cahaya dg intensitas

rendah & terutama berfungsi utk penglihatan perifer (orientasi

ruang) dan malam hari. Tidak dpt melihat warna

Page 10: Retina

- Penyebaran sel batang dan kerucut tdk merata, di fovea

centralis hanya terdpt sel kerucut

-Makin ke perifer jumlah sel kerucut semakin berkurang,

sebaliknya jumlah sel batang makin meningkat

-Bentuk sel kerucut mirip dengan sel batang, hanya lebih

bundar. Perbedaan lainnya :

= segmen luar kerucut lebih kecil dr batang

= tidak mengandung rhodopsin

= nukleusnya mengandung nukleolus.

Page 11: Retina

10. Epitel pigmen retina ( Retinal Pigmen Epithelium / RPE ) :

- terdiri dari selapis sel heksagonal

- di makula, bentuk sel lebih tinggi dan lebih berpigmen

- terbentang dr diskus optikus sampai ora serata

- di ora serata menyatu dg epitel pigmen korpus siliaris

- fungsi : a. metabolisme vitamin A

b. outer blood retinal barrier

c. fagositosis outer segmen fotoreseptor

d. absorbsi cahaya

e. menghasilkan mukopolisakarida

f. transport aktif kebutuhan metabolik retina

Page 12: Retina
Page 13: Retina
Page 14: Retina

Normal Retina

4 forces promote attachment of the normal sensory retina:Normal vitreous (internal tamponade)RPE pumpIntercellular mucopolysaccharida matrix between the sensory retina and RPEInterdigitation of the RPE cell processes with the photo receptors cell

Page 15: Retina

Normal Vitreous as internal tamponade

Page 16: Retina

RPE pump and intercellular mucopolysaccarida matrix between photoreceptor and RPE

Page 17: Retina

Beberapa contoh kelainan retina

1. KOLOBOMA RETINA :

- anomali kongenital

- retina sensorik dan khoroid tdk terbentuk

- Th/ tidak ada

2. RETINITIS PIGMENTOSA :

- keturunan

- kelainan distrofi

- keluhan : . penyempitan lapang pandangan buta

. tdk ada rasa sakit

- fundus :

Page 18: Retina

- fundus : . Pigmen bentuk bone corpuscle

. Tersebar di retina perifer ( lama-lama ke sentral )

. Retina degenerasi / menipis

. Pembuluh darah menyempit

. Papil n.II memucat atrofi buta

3. RETINOBLASTOMA :

- tumor ganas retina ( mulai di posteror )

- kongenital

- umur : . ± 70 % kasus < 4 th ( 6 – 24 bulan )

. 3 minggu – 48 th

- bilateral, 25 – 30 % bukan krn penjalaran dr mata yg lain

Page 19: Retina

- Perjalanan penyakit : . Strabismus ok visus jelek

. Leukokoria

. Glaukoma sekunder

. Ekstra okuler

. Metastasis

. Degenerasi kalsifikasi

. Dpt regresi spontan ( <<< )

- DD/ : . Katarak kongenital

. Retinopathy of prematurity

. Hiperplasia vitreus primer persisten

. Koloboma khoroid

. Coat’s disease

. endoftalmiis

Page 20: Retina

- diagnosis : . Riwayat keluarga

. Gejala / tanda klinik

. X-ray : kalsifikasi

. Diagnosis pasti : PA

- Th/ : . Fotokoagulasi bila tumor masih kecil

. Operasi : - enukleasi ( bila intra okuler )

- eksenterasi ( intra orbita, retrobulber )

. Radioterapi

. kemoterapi

Page 21: Retina

4. TOKSOPLASMOSIS :

- Causa : Toksoplasma gondii ( Protozoa )

- kongenital / didapat

- fase akut : eksudasi daerah makula

- fase kronik : sikatrik berpigmen, kadang-kadang timbul

lesi aktif disebelahnya

- diagnosis : temuan klinis & laboratoris

. Visus

. Eksudat / sikatrik daerah makula

. Dx pasti : serologis ( IgG & IgM)

- Th/ : Pirimetamin, sulfonamide, Kortikosteroid sistemik

Page 22: Retina

5. RETINOPATI DIABETIKA :

- akibat DM

- dpt sbbkan buta irreversibel

- 2 macam :

1. Non Proliferatif Diabetic Retinopathy ( NPDR ) :

- mikroaneurisma

- perdarahan retina

- eksudat : hard / soft

- dilatasi vena

- th/ regulasi gula drh, mungkin perlu laser

fotokoagulasi

Page 23: Retina

2. Proliferatif Diabetic Retinopathy ( PDR ) :

- keadaan 1 + neovaskularisasi

- bahaya perdarahan berulang ablasio retina

- dpt tjd Glaukoma neovaskuler

- th/ dg laser fotokoagulasi ( PRP ) / vitrektomi

6. RETINOPATI HIPERTENSI :

- akibat hipertensi

- tergantung tinggi & lamanya hipertensi

- menggambarkan kelainan pembuluh drh di organ lain

Page 24: Retina
Page 25: Retina

- stadium ( Keith-Wagener / KW ) :

. Stadium 1 : konstriksi fokal pemb drh arteri

copper wire / silver wire pd arteri

. Stadium 2 : konstriksi fokal & difus pd arteri

crossing phenomene pd persilangan A & V

. Stadium 3 : std 2 + cotton wool exudate & perdrhan

. Stadium 4 : std 3 + edema papil, macular star figure

- Th/ : - kontrol tensi

- std 1 & 2 umumnya reversibel bila blm tjd kelainan organik

Page 26: Retina

7. ABLASIO RETINA :

- lepasnya neurosensoris retina dr RPE

- fk predisposisi : . degenerasi retina perifer

. kelainan vitreo-retina

. trauma

- 3 macam : regmatogen, traksional & eksudatif

- gambaran klinik :

. visus mendadak tanpa rasa sakit

. lapang pandangan daerah yg ablasio hilang

. biasanya didahului fotopsia, floaters

Page 27: Retina

Retinal detachment (RD)Separation of sensory retina from RPE by subretinal fluid (SRF)

Rhegmatogenous

- caused by a retinal break

Non-rhegmatogenous

- tractional or exudative

Page 28: Retina
Page 29: Retina

- Th/ : . Tergantung kondisi retina & penyebabnya

. Umumnya harus dirawat ( emergency case )

. Tdk selalu operasi

. Tujuan operasi : melekatkan retina kembali

. Macam operasi : scleral buckling, vitrektomi

. Diperlukan : cryoterapi / diatermi, laser

fotokoagulasi, tamponade internal

- kriteria keberhasilan operasi :

. Sukses anatomi

. Sukses fungsional

Page 30: Retina

BADAN KACA (VITREUS)

• Jernih, tidak berwarna, avaskular, konsistensi spt agar-agar

(90 % air, 1 % kolagen dan asam hialuronat)

• Mengisi 2/3 bagian posterior bola mata atau 80 % total volume

bola mata (4 ml dg berat sekitar 4 gram), pH ± 7,21

• Dibentuk sekali seumur hidup

• Permukaan terluar : membran Hialoid

• Melekat erat pd tepi optic disc dan epitel pars plana meluas

2mm anterior ora serata (Vitreous base)

• Berperan penting dlm mempertahankan bentuk bola mata

Page 31: Retina

Komposisi CV:

Komponen makromolekul:

- Kolagen

- Asam hialuronat

- Soluble protein

Hialosit

Molekul dg BM ringan: air, glukosa, asam amino bebas, elektrolit, asam askorbat

Page 32: Retina

Beberapa fungsi CV antara lain :

1. Sbg pelindung jaringan di dlm bola mata dari trauma

2. Tamponade internal untuk retina

3. Nutrient dan reservoir dari jaringan sekitarnya

4. Menstabilkan volume bola mata

5. Sbg salah satu media refrakta

Page 33: Retina

Vitreoretinal adhesion

Normal adhesion:Vitreous base

Around the optic disc margin

Around the fovea

Peripheral retinal blood vessels

Page 34: Retina

Bbrp keluhan yg sering berhubungan dg kelainan CV:

Flashing light (fotopsia)

Floaters (muscae volitantes)

Pada prinsipnya setiap keadaan yg dpt menyebabkan perubahan dr unsur atau zat yg terkandung dlm CV dpt menyebabkan keluhan spt tsb diatas.