7
REVALUASI DAN PENURUNAN NILAI ASET TETAP Adapted By : Padlah Riyadi, SE, Ak, CA

Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntansi Manajemen -

Citation preview

Page 1: Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

REVALUASI DAN PENURUNAN NILAI ASET TETAP

Adapted By :Padlah Riyadi, SE, Ak, CA

Page 2: Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

------------------------------------------------------------------------------------------------REVALUASI ASET TETAP

setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. (PSAK 16 par 31)

Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu aset tetap.Jika nilai wajar dari aset tetap yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan (revaluasi tahunan). Revaluasi tahunan tidak perlu dilakukan, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan. Namun demikian aset tetap perlu direlavuasi setiap tiga atau lima tahun sekali (par 34).

Apabila suatu aset tetap direvaluasi, akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan salah satu cara: a) Disajikan kembali secara porposional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto dari

aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian. Metode ini sering digunakan apabila aset direvaluasi dengan cara memberi indeks untuk menentukan biaya pengganti yang telah disusutkan.

b) Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tsb. Metode ini sering digunakan untuk bangunan(par 35)

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tsb langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tsb harus diakui dalam lap laba-rugi hingga jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam lap laba-rugi (par 39).

Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tsb diakui dalam laporan laba-rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tsb langsung di debet ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tsb (par 40).

1

Page 3: Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

Gedung beserta tanahya diperoleh tanggal 1 Januari 2000 dengan biaya perolehan sbb: tanah Rp.50.000.000 dan gedung sebesar Rp.802.000.000, umur manfaat gedung ditaksir selama 40 tahun, nilai residu ditaksir Rp.2.000.000. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus. Tanggal 31 Desember 2009 tanah dan gedung dinilai kembali sbb: Tanah sebesar Rp.60.000.000 dan gedung sebesar Rp.700.000.000. Diminta:

1. Buatlah jurnal untuk mencatat penilaian kembali tanah dan gedung.2. Hitunglah penyusutan gedung / th setelah penilaian kembali.3. Tanggal 1 Juni 2011 gedung beserta tanahnya dijual dengan harga: tanah Rp.65.000.000 dan

gedung Rp.650.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tanah dan gedung tsb.1.Nilai wajar tanah Rp.60.000.000Biaya perolehan tanah Rp.50.000.000 –Modal – selisih penilaian kembali Rp.10.000.000(Modal- surplus revaluasi)

Nilai wajar gedung Rp.700.000.000Biaya perolehan gedung Rp.802.000.000Penyusutan gedung:Rp.802.000.000-Rp.2.000.000

X 10=Rp.200.000.000 - 40 Rp.602.000.000 –Modal-selisih Penilaiankembali Rp. 98.000.000(Modal- surplus revaluasi)

Tanah Rp.10.000.000 -Gedung Rp.98.000.000 - Modal- selisih penilaian kembali - Rp.108.000.000 (Modal- surplus revaluasi)

2.Penyusutan gedung / th setelah penilaian kembali:Rp.700.000.000 – Rp.2.000.000

= Rp.23.266.666,6740 – 10

3.Harga jual tanah Rp.65.000.000Biaya perolehan tanah Rp.50.000.000Penilaian kembali Rp.10.000.000 + RP.60.000.000 :Laba penjualan tanah Rp 5.000.000

Harga jual gedung Rp.650.000.000Biaya perolehan gedung Rp.802.000.000Penyusutan gedung:Th.2000s/d2009 :Rp.200.000.000Th 2010 Rp. 23.266.666,67Th 2011 Rp. 9.694.444,45+Rp.232.961.111,02- Rp.569.038.888,98 :Laba penjualan gedung Rp. 80.961.111,02Jurnal:

2

Page 4: Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

PENURUNAN NILAI ASET TETAP Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau

dihentikan harus dimasukan dalam lap laba-rugi pada saat kopensasi diakui menjadi piutang (PSAK 16 par 67).

Suatu aset turun nilainya jika nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset tsb diakui sebagai kerugian dalam lap keuangan (PSAK 48 par 6).

Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, perusahaan harus menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tsb (PSAK 48 par 7).

Dalam mengidentifikasi terdapat atau tidaknya penurunan nilai aset,perusahaan mempertimbangkan:a) Informasi dari luar perusahaan: nilai pasar aset telah turun secara signifikan melebihi

penurunan akibat proses normal depresiasi.Akan terjadi dalam waktu dekat perubahan memburuk yang signifikan dalam tehnologi, pasar, kondisi ekonomi, hukum dimana tempat perusahaan beroperasi atau dalam pasar produk jasa yang dihasilkan.Tarif deskonto pasar (tingkat kembalian investasi pasar) telah meningkat.

b) Informasi dari dalam perusahaan: terdapat bukti keusangan fisik. Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang merugikan berhubungan dengan cara penggunaan aset. Kinerja ekonomi aset tidak memenuhi harapan atau lebih buruk dari yang diharapkan.

3

Page 5: Revaluasi Penurunan Nilai Aset Tetap

Mesin diperoleh tanggal 1 Januari 2005 dengan biaya perolehan sebesar Rp.505.000.000, umur manfaat mesin ditaksir selama 10 tahun,nilai residu ditaksir sebesar Rp.1.000.000. Penyusutan mesin dihitung dengan metode garis lurus. Tanggal 1 Januari 2010 mesin diturunkan nilainya menjadi Rp.200.000.000.Diminta:1. Buatlah jurnal untuk mencatat penurunan nilai mesin.2. Hitunglah penyusutan mesin / th setelah penilaian kembali

Jawaban :

1. Biaya perolehan mesin Rp.505.000.000Penyusutan mesin th 2005 s/d 2009=Rp.505.000.000 – Rp.1.000.000

X 5 = Rp.252.000.000 -10 Rp.253.000.000

Nilai wajar mesin Rp.200.000.000 –Rugi penurunan nilai mesin Rp. 53.000.000

Rugi penurunan nilai mesin Rp. 53.000.000 -Akumulasi penyusutan Mesin - Rp. 53.000.000

2.Penyusutan mesin / th setelah penilaian kembali =Rp.200.000.000 – Rp.1.000.000

= Rp.39.800.00010 – 5

3. Tanggal 1 Januari 2011 mesin dijual dengan harga Rp. 150.000.000.Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan mesin.

Biaya perolehan mesin Rp.505.000.000Penyusutan mesin:Penyusutan mesin th 2005 s/d 2009=Rp.252.000.000Penyusutan mesin penurunan nilai Rp. 53.000.000Penyusutan mesin th 2011 Rp. 39.800.000 + Rp.344.800.000 –Nilai buku mesin Rp.160.200.000Harga jual mesin Rp.150.000.000 :Rugi penjualan mesin Rp. 10.200.000

Jurnal untuk mencatat penjualan mesin.

4