Upload
demian-rafel
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Revisi Lereng
1/6
II. TINJAUAN PUSTAKALerengLereng adalah permukaan bumi yang
membentuk sudut kemiringan tertentu
dengan bidang horizontal. Lereng dapat
terbentuk secara alamiah karena prosesgeologi atau karena dibuat oleh manusia.
Kestabilan LerengMasalah kestabilan lereng di dalam
suatu pekerjaan yang melibatkan
kegiatan penggalian maupun
penimbuman merupakan masalah
penting, karena ini menyangkut masalah
keselamatan manusia, peralatan dan
bangunan yang berada di sekitar lereng
tersebut. Dalam pekerjaan penambangan
dengan cara tambang terbuka, lerengyang tidak mantap akan dapat
mengganggu kelancaran produksi.
Di alam, tanah maupun batuan
umumnya berada dalam keadaan
setimbang (equilibrium), artinya
keadaan distribusi tegangan pada tanah
atau batuan tersebut dalam keadaan
mantap. Apabila terhadap tanah atau
batuan tersebut dikenakan suatu
kegiatan seperti pengangkutan,
penurunan, penggalian, penimbunan,
erosi atau aktivitas lain yang
menyebabkan terganggunya
kesetimbangan, tanah atau batuan
tersebut akan berusaha untuk mencapai
kesetimbangan baru dengan cara
pengurangan beban terutama dalam
bentuk terjadinya longsoran.
ntuk menganalisis kestabilanlereng perlu terlebih dahulu diketahuisystem tegangan yang bekerja padatanah atau batuan serta si!at !isik danmekanik dari tanah atau batuan tersebut."egangan di dalam massa batuan dalam
keadaan alamiahnya adalah tegangan
vertical, tegangan horizontal, dan
tekanan air pori. #edangkan si!at
mekanik yang mempengaruhi kestabilan
suatu lereng adalah kohesi, sudut geser
dalam, dan bobot isi.
#ecara prinsipnya, pada suatulereng berlaku dua macam gaya, yaitu$%aya yang membuat massa batuan
bergerak (gaya penggerak) dan %ayayang menahan massa batuan tersebut(gaya penahan). #uatu lereng akan
longsor jika gaya penggeraknya lebih
besar dari gaya penahannya. #ecara
matematis, kestabilan suatu lereng dapat
dinyatakan dalam bentuk !actor
keamanan (&k), dimana$
Klasifikasi Massa Batuan#istem klasi!ikasi massa batuan 'ock
Mass 'ating ('M') menggunakan
delapan parameter, dimana rating setiap
parameter dijumlahkan untuk
memperoleh nilai total dari 'ock Mass
'ating ('M').
7/25/2019 Revisi Lereng
2/6
. Unconfined Compressive Strength
. Rock Quality Designation kurva hasil perhitungan kriteria
*. Joint Spacing keruntuhan +oek-ron untuk berbagai
/. Joint Condition nilai tegangan principal minimum. 0ilai
1. Groundater Condition kohesi dan sudut geser dalam dapat
dihitung menggunakan persamaan.
Slope Mass Rating'omana (231) memperkenalkan suatu
penyesuaian pada konsep R!R khususuntuk lereng yang dikenal dengan Slope
!ass Rating "S!R#. Slope !ass Rating"S!R# diperoleh dari nilai 'M' yangdikoreksi oleh !aktor!aktor penyesuaiyang tergantung kepada arah relativekekar dan lereng, dan metode
penggalian.
SMR = RMR +(F1xF2xF3) + F4
'M' berdasarkan proposal -ieniaski
232 yang merupakan hasil
penjumlahan 1 parameter yaitu$ (i)
kekuatan batuan utuh, (ii) '4D, (iii)
spasi kekar, (iv) kondisi kekar, dan (v)
aliran air melalui bidang lemah.
Kriteria Keruntuhan Hoek-Bron
5riteria keruntuhan +oek-ronpertama kali dikembangkan untuk
analisa teroongan pada massa batuan
terkekarkan
(
)
67 dan 67* adalah tegangan e!ekti!
maksimum dan minimum pada saatruntuh, mb konstanta +oek-ron, m
untuk massa batuan, s dan a adalahkonstanta yang tergantung kepadakarakteristik massa batuan, dan 6ciadalah nilai kuat tekan batuan utuh.
Kriteria Keruntuhan Mohr-!olou"b
8arameter geoteknik yang banyak
digunakan saat ini adalah berdasarkan
kriteria keruntuhan Mohr9oloumb,
sehingga perlu ditentukan kesetaraan
nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam() untuk setiap massa batuan. +al ini
dilakukan dengan cara mencocokan
( )
* ( )( ) (
) +
[( ) ( ) ](
)
( ) ( ) ( ( ) ) ((
)( ))
III. M#T$%$L$&I8enelitian dilakukan denganmengambil data struktur kekar dilapangan (line mapping) yaitu pada pit"ambang Air Laya. Data tersebutkemudian diolah melalui duametodeanalisis, yaitu metode kinematic dan
permodelan kestabilan lerengmenggunakan merode bishop.Metode kinematik yaitu analisistentang pergerakan massa batuandengan merekonstruksi pergerakanyang terjadi didalam batuan akibat
proses de!ormasi, tanpamempertimbangkan gayagaya yangmenyebabkannya. 8ertimbangan utama
dalam analisis ini yaitu kemungkinan
terjadinya keruntuhan. Metode ini
hanya berdasarkan pada evaluasi detail
mengenai struktur massa batuan dan
geometri dari bidangbidang lemah
yang dapat memberikan kontribusi
terhadap ketidakstabilan lereng.
Metode ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan perangkat lunak
Dips.
I'. HASIL %AN P#MBAHASAN
Pe"etaan &eologi (an Struktur
&eologi8emetaan %eologi ini dilakukan di /-lok yang ada di 8:" "AL yakni M"/,
$nside Dump Utara% "AL tara, dan
9urug 8angkul. -erdasarkan hasil
pemetaan geologi, daerah penelitian
terbagi menjadi / jenis batuan, yaitu$-atupasir, Andesit, -atulempung, dan
-atubara. -atupasir, berarna abuabu
7/25/2019 Revisi Lereng
3/6
kekuningan, berbutir halus hingga
sedang, terpilah baik, ukuran butir
relative seragam, bergradasi buruk,
merupakan batuan dengan kekuatan
menengah (medium strong rock) dengan
9# sekitar 1 M8a.Andesit berarna abuabu
keputihan, secara umum lapuk rendah,merupakan batuan dengan kekuatan kuat(strong rock) dengan 9# sekitar ;1
M8a. -atuan ini teramati di -lok 9urug
8angkul sebagai intrusi. -atulempung,
berarna abuabu, secara umum lapuk
sedang hingga tinggi, merupakan batuan
dengan kekuatan lemah (eak rock)
dengan 9# sekitar < M8a.
%ambar . 5enampakan litologi "ALtara, tersusun oleh batupasir agak
lapuk(Slightly eathered) di bagian atas dan
-atulempung di bagian baah
%ambar. 5enampakan litologi 9urugpangkul, tersusun oleh batulanau,
batubara,Dan :ntrusi berupa Andesit.
Pe"etaan Ti)e Massa Batuan-erdasarkan hasil pemetaan
geologi, daerah penelitian kemudian
dibagi menjadi beberapa tipe massa
batuan, dimana setiap tipe massa batuan
akan dihitung nilai 'M'nya untuk
kepentingan analisa kestabilan lereng.
8embagian tipe massa batuan ini
didasarkan kepada beberapa !actor
seperti variasi jenis batuan, tingkat
pelapukannya, dan kenampakan umum
struktur geologi (kerapatan kekar dan
keberadaan patahan). Deskripsi tipe
massa batuan dapat dilihat pada
Lampiran .
-erdasarkan hal tersebut di atas,
daerah penelitian dibagi ke dalam / tipemassa batuan dimana setiap tipe
mempunyai ciri dan karakteristik yang
berbeda. 5eempat zona massa batuan
tersebut, yaitu$
Massa -atuan "ipe $ Andesit, segar
hingga agak lapuk (Uneathered &
Slightly 'eathered)
Massa -atuan "ipe $ Didominasi
oleh batupasir, segar hingga agak
lapuk (slightly eathered).
Massa -atuan "ipe *$ Didominasioleh batupasir, lapuk sedang(!oderately 'eathered).
Massa -atuan "ipe *$ Didominasioleh batulempung, lapuk sedanghingga tinggi ((ighly 'eathered).
Analisis StereografisData yang berupa bidang perlapisan
dan bidang kekar diperoleh denganmelakukan pengukuran arah kemiringan(dip=dip direction) bidang perlapisan dan
bidang kekar dengan menggunakankompas geologi dan rol meter.Analisis kekar dilakukan untuk
mengetahui arah umum dankemiringannya serta untukmemperkirakan jenis dan potensilongsoran yang mungkin terjadi padasuatu lereng. 8ada penelitian ini
pengukuran kekar dilakukan di / lokasidimana terdapat perbedaan tipe massa
7/25/2019 Revisi Lereng
4/6
batuan. Lokasi pengukuruan dapatdilihat pada "abel :>.
-erdasarkan %ambar * hingga 1dapat disimpulkan antara lain$
%ambar *. +ubungan ?enjang %ali,8ola 5ekar dalam -lok :nsideDump tara 8ada #tereonet
%ambar /. +ubungan ?enjang %ali,
8ola 5ekar dalam M"/8ada
#tereonet
. Lokasi , terletak di lereng :nside
Dump tara. 8engukuran dilakukan
pada lereng batulanau. Arah jenjang
gali d=dd /@=0;1@. +anya terdapat keluarga kekar dengan arah
*
7/25/2019 Revisi Lereng
5/6
*. Lokasi *, "erletak di lereng "AL
tara. 8engukuran dilakukan pada
lereng batulanau. Arah jenjang gali
d=dd /@=0B@. +anya terdapat
keluarga kekar dengan arah
7/25/2019 Revisi Lereng
6/6
Per"o(elan Perubahan &eo"etriLereng
8ermodelan perubahan geometri lereng adalah analisis kestabilan terhadap geometrilereng hasil revisiyang memiliki &aktor 5eamanan kurang dari .1. 8ada lereng hasil revisi,
ketinggian jenjang (bench) didesain tetap