Upload
frank-neal
View
230
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
status
Citation preview
STATUS KEPANITERAAN THT FK.YARSIRS MOH RIDWAN MEUREKSA JAKARTA
IDENTITASNAMA: An. DJENIS KELAMIN: PerempuanUSIA: 7.5 tahunAGAMA: IslamPEKERJAAN: pelajarPENDIDIKAN: SDALAMAT: Johar BaruTGL PEMERIKSAAN: 14 April 2014
ANAMNESAAutoanamnesa & Alloanamnesa (ibu pasien)
KELUHAN UTAMA: Sulit menelan makanan
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke poli THT RS MRM dengan keluhan tidak bisa menelan makanan yang bentuknya keras atau padat, sehingga pasien hanya bisa menelan makanan dalam bentuk halus atau cair (bubur), keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, namun sulit menelan yang dirasakan pasien tidak disertai batuk dan sesak nafas. Pasien mampu untuk mengunyah makanan yang padat, tapi pada saat menelan makanan padat yang telah dikunyah, makanan tersebut dimuntahkan oleh pasien. Dalam sehari pasien makan besar 1-2 kali, makan besar tersebut berupa bubur. Karena pasien sulit menelan makanan padat, seperti nasi dan lauk-pauk, akibatnya nafsu makan pasien menurun. Selain itu, orang tua pasien mengeluhkan pasien mendengkur (ngorok) pada saat tidur, keluhan ini dirasakan setiap hari selama 1 minggu SMRS. Pasien sering terbangun ketika tidur, sering mengantuk, mudah lelah, alergi makanan atau obat-obatan, sesak nafas, dan orang tua perokok disangkal pasien. Batuk, pilek (beringus) dan demam dirasakan ketika ada serangan. Keluhan-keluhan tersebut dirasakan hilang timbul sejak 3 tahun yang lalu, akan tetapi saat ini pasien tidak mengeluhkan hal-hal tersebut. Keluhan-keluhan tersebut dirasakan saat pasien sering minum minuman dingin, makan gorengan, dan makan pedas.Keluhan batuk, pilek, hidung tersumbat, demam, bersin-bersin, dan sakit kepala atau sakit di daerah wajah dan rasa adanya cairan yang mengalir di tenggorokan disangkal pasien. Keluhan nyeri pada telinga, telinga terasa mendengung dan rasa penuh di telinga, keluhan gangguan suara (suara serak), dan sukar membuka mulut disangkal pasien. Dalam waktu 3 tahun pasien sudah 3 kali berobat karena keluhan yang sama (sulit menelan) ke dokter umum. Dokter mengatakan bahwa pasien memiliki sakit amandel dan diberikan obat antibiotik dan penurun panas, namun keluhannya hilang sementara kemudian muncul kembali.
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien mengeluhkan penyakit/keluhan yang sama sejak 3 tahun yang lalu, dirasakan hilang timbul. Riwayat asma, diabetes melitus, hipertensi, gastritis, alergi obat, alergi makanan, alergi debu/udara, disangkal oleh pasien.Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat alergi dan mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIKKEADAAN UMUM: Sakit ringanKESADARAN: Compos MentisTANDA VITAL: Denyut nadi: 88 x/menit Frekuensi Nafas : 20 x/menit Suhu: 37, 5oC Berat Badan: 31 KgSTATUS GENERALISKEPALA: NormocephalMATA KONJUNGTIVA: Anemis -/- SKLERA: Ikterik -/- PUPIL: Bulat, Isokor, Reflek Cahaya +/+LEHER: Pembesaran kelenjar limfe teraba membesar (-) THORAX INSPEKSI: Simetris hemitoraks kanan dan kiri. PALPASI: Simetris hemitoraks kanan dan kiri PERKUSI: Sonor di seluruh lapang paru AUSKULTASI Cor: BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-) Pulmo: Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-ABDOMEN INSPEKSI: Simetris datar AUSKULTASI: Normal PALPASI: nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba PERKUSI: TimpaniEKSTREMITAS EDEMA: - - SIANOSIS: - - NEUROLOGIS REFLEK FISIOLOGIS: +/+ REFLEK PATOLOGIS: -/-GENITALIA: Tidak diperiksa
STATUS LOKALISA. TELINGABAGIANKELAINANKANANKIRI
PreaurikulerKongenitalRadangTumorTraumaNyeri tekan tragus(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
AurikulerKongenitalRadangTumorTrauma(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
RetroaurikulerEdema Nyeri TekanHiperemisSikatriksFistula Fluktuasi (-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
CAEKongenitalKulit Sekret Cerumen Edema Jaringan granulasiMassa (-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)
Membran TimpaniWarna Intak Refleks CahayaGambarPutih perak(+)(+) baik
perakpositif (+)
Putih perak(+)(+) baik
Cavum TimpaniTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilai
TES PENDENGARANKANANKIRI
Tes RinnePositif Positif
Tes WeberTidak ada lateralisasiTidak ada lateralisasi
Tes SwabachSama dengan pemeriksaSama dengan pemeriksa
A. HIDUNGPEMERIKSAANKELAINANKANANKIRI
Keadaan luarBentuk dan ukuranNormalNormal
Rhinoskopi AnteriorMukosaTenangTenang
Sekret(-)(-)
Krusta(-)(-)
Konka inferiorEutrofi Eutrofi
Septum deviasi (-)
Polip tumor(-)(-)
Pasase udara(+) Baik(+) Baik
Gambar:
Rhinoskopi PosteriorMukosa Tidak dilakukanTidak dilakukan
Sekret Tidak dilakukanTidak dilakukan
ChoanaTidak dilakukanTidak dilakukan
Torus TubariusTidak dilakukanTidak dilakukan
Fossa RossenmullerTidak dilakukanTidak dilakukan
Massa/tumorTidak dilakukanTidak dilakukan
Os.tuba eustachiusTidak dilakukanTidak dilakukan
B. CAVUM ORIS DAN OROFARING
BAGIANKETERANGAN
MukosaNormal
LidahNormal
Gigi geligiM3 M2 M1 P2 P1 C I1 I2 I1 I2 P1 P2 M1 M2 M3M3 M2 M1 P2 P1 C I1 I2I1 I2 P1 P2 M1 M2 M3Keterangan : normal
UvulaDalam batas normal
PilarTenang, +/+ simetris
Halitosis(-)
Palatum MolleTenang, simetris
Tonsil Mukosa Besar Kripta Detritus Perlengketan Gambar TenangT3-T3melebar(+/+)(-/-)
Faring Mukosa Granula Post nasal dripTenang(-) (-)
Laring1. Epiglotis 2. Kartilago arytenoid3. Plika vestibularis4. Plika vokalis5. Plika aryepiglotika6. Rima glotis7. TrakeaTidak diperiksa
C. MAXILLOFACIALBAGIANKETERANGAN
Maxillofacial Bentuk Parese N.CranialisSimetris(-)
D. LEHER
BAGIANKETERANGAN
Leher Bentuk MassaSimetris, (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGBelum dilakukan pemeriksaan penunjang RESUMEDilaporkan Pasien usia 7 tahun datang ke poli THT RS MRM dengan keluhan tidak bisa menelan makanan yang bentuknya keras atau padat sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mampu untuk mengunyah makanan yang padat, tapi pada saat menelan makanan padat yang telah dikunyah, makanan tersebut dimuntahkan oleh pasien. Dalam sehari pasien makan besar 1-2 kali, makan besar tersebut berupa bubur. Karena pasien sulit menelan makanan padat seperti nasi dan lauk-pauk, akibatnya nafsu makan pasien menurun. Pasien juga mengeluhkan mendengkur pada saat tidur 1 minggu yang lalu dan tidak disertai sesak nafas serta terbangun saat tidur. Pasien mengaku sering minum minuman dingin, makan gorengan, dan makan pedasDalam waktu 3 tahun pasien sudah 3 kali berobat karena keluhan yang sama (sulit menelan) ke dokter umum. Dokter mengatakan bahwa pasien memiliki sakit amandel dan diberikan obat antibiotik dan penurun panas, namun keluhannya hilang sementara kemudian muncul kembali.Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis orofaring didapatkan; tonsil hipertropi T3-T3 dan kripta melebar.
PERMASALAHANAnamnesisPemeriksaan fisik
Sulit menelan makanan padat 1 minggu yang lalu akibat tonsil membesar. Selama 3 tahun terakhir pasien telah mengalami keluhan peradangan tonsil, yang hilang timbul dengan frekuensi 3 kali per tahun. Keluhan tambahan: mendengkur saat tidur Riwayat kebiasaan : pasien suka mengkonsumsi gorengan, makanan pedas dan minuman dingin (menjadi faktor predisposisi timbulnya tonsilitis). Dengan keluhan yang sama, riwayat pengobatan ke dokter umum, sudah diobati namun tidak membaik. (terapi tonsilitis tidak adekuat, menjadi faktor predisposisi tonsilitis kronik) Berat Badan 31 Kg Tonsil : T3-T3 Kripta melebar
DIAGNOSIS KERJATonsislitis Kronis Hipertrofi DIAGNOSIS BANDING- Tonsilitis Kronis Folikular- Tonsilitis Kronis Membranosa RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG (IPDx)1. Pemeriksaan Laboratorium (darah lengkap, fungsi hemostasis).2. Uji kultur dan Uji resistensi kuman dari swab mukosa tenggorok. RENCANA PENATALAKSANAAN (IPTx) Terapi konservatif (Medikamentosa):a) Antibiotik b) Vit B complexc) Vit C d) Antiinflamsi e) Anti septik oral (obat kumur) Terapi Bedah: Tonsilektomi
MONITOR Subjektif : Memantau keluhan-keluhan seperti disfagia, obstruksi sleep apneu (OSA), batuk saat menelan makanan, dan demam. Keluhan-keluhan tersebut membaik/ berkurang, atau malah memburuk. Objektif : Ukur suhu tubuh pasien, nilai ukuran tonsil.
EDUKASI Minum obat secara teratur, kembali ke dokter setelah obat habis. Hindari lingkungan yang terkena polusi asap. Hindari makanan atau minuman yang mengiritasi seperti minuman yang terlalu dingin, minuman beralkohol, makanan yang terlalu; pedas, manis, asam dan asin, serta makanan berminyak. Istirahat cukup. membersihkan mulut dengan obat kumur. Makan makanan yang bergizi dan teratur dengan cara dilunakkan (diblender).
KOMPLIKASI TONSISLITIS KRONIS HIPERTROFI Abses peritonsilar Abses parafaringeal dan otitis media akut Abses retrofaring Bronkhitis artritis Kardiopulmonal akibat jalan nafas tersumbat glomerulonefritis Malnutrisi dan gangguan pertumbuhan
PROGNOSISQUO AD VITAM: ad bonamQUO AD FUNCTIONAM: ad bonam
1