Upload
nur-rizka-ramada
View
6
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : Nur Rizka Ramada
NIM : 1571505351
Matkul / Fakultas : Bahasa Indonesia / Komunikasi - PR
Kelas / No.Absen : YC - 43
Nama Dosen : Dra. Riyodina Pratikto, M.Si
“Public Relation Di Zaman Modern”
Ø 1. Latar Belakang
Public Relation (PR) pada dasarnya bertumpu pada komunikasi dan relasi.
Melalui PR, organisasi berkomunikasi dan menjalin relasi dengan publik-
publiknya. Dalam menjalin komunikasi dan relasi publik-publiknya, organisasi
memerlukan media massa. Karena itu media relations menjadi bidang penting
dalam dunia PR.Ada dua sisi yang hendak dijangkau melalui media relations.
Pertama, menjalin hubungan baik dan berkomunikasi dengan media massa.
Kedua, menjadikan media massa sebagai mitra agar organisasi bisa
berkomunikasi dengan publik-publiknya. Itu sebabnya, media relations
menjadi sangat strategis bagi organisasi. Lebih jauh lagi, dalam
berkomunikasi dan menjalin relasi itu, organisasi pun menggunakan media
massa untuk menjaga reputasinya. Oleh sebab itu, penting sekali bagi (calon)
praktisi PR untuk memahami seluk beluk dunia media massa.
Untuk bisa memahami media massa, mereka perlu memahami
mediascape Indonesia mutakhir. Karena dunia media massa Indonesia
mengalami perubahan mendasar sejak reformasi bergulir di Indonesia.
Ditambah lagi dengan munculnya media baru, khususnya yang
memanfaatkan internet, yang memungkinkan juga munculnya praktek e-
public relations atau cyber-public relations.
Ø 2.A Kerangka Pemikiran A. Perkembangan Public Relation Narasi (Bercerita)
Kenyataannya sampai saat ini, internet merupakan suatu alat yang
digunakan sebagai media untuk berhubungan dengan khalayak publik.
Internet sangat memiliki dampak dan pengaruh yang besar pada bagaimana
fungsi profesional Public Relations (PR). Seperti akhir-akhir ini, media sosial
online mengubah wajah PR sehingga terdapat suatu perspektif, paradigma
dan kekuatan yang baru bagi seorang PR dalam melaksanakan fungsi dan
tugas profesional Public Relations.
Public Relations di masa depan tentunya akan tergantung kepada
keterampilan memanfaatkan web dan media sosial online lainnya seperti
facebook, twitter, friendster, flickr, blog dan pemanfaatannya dalam jurnalis
akan menjadi media paling efektif dalam menyampaikan suatu pesan-pesan
PR.
Profesional PR sekarang sedang bereksperimen dan dengan saluran
distribusi baru yaitu memanfaatkan web dan media sosial online untuk
dijadikan sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan,
memberitahukan dan mempromosikan suatu pesan-pesan PR serta
mempengaruhi cara pandang khalayak publik. Saluran baru tersebut sangat
cocok dengan kebutuhan PR di zaman modern dimana masyarakat semakin
cerdas, dewasa, berkembang dan maju tentunya akan membuat tugas dan
fungsi profesional PR harus semakin benar-benar memahami teknologi klien,
model bisnis, pelayanan dan tentunya masih banyak lagi. Semua itu lebih
tentang profesional PR menjadi profesional PR yang lebih baik dan
pemahaman bisnis klien mereka.
Public relations merupakan alat manajemen modern dan bukan
merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut
alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan. Kondisi tersebut
menjadikan public relations sebagai penyelenggara komunikasi dua arah atau
timbal balik antara organisasi dengan publiknya atau dengan kata lain
menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu
organisasi dengan khalayaknya Upaya yang terencana dan
berkesinambungan ini berarti public relations adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program
terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan
teratur.
PR merupakan bidang yang memerlukan segi perencanaan yang
matang. Di dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus selalu berusaha
memenuhi keinginan perusahaan atau lembaga yang diwakilinya, apa dan
bagaimana aktivitas dan kegiatan organisasi tersebut harus diinformasikan.
Hal yang teramat penting bagi seorang PR adalah harus mahir dalam
berkomunikasi agar tujuan bisa dicapai secara efisien dan evektifitas
komunikasinya dengan sasaran khalayak dapat menjamin opini publik dengan
baik. Peranan pokok PR adalah bagaimana menciptakan kepercayaan,
goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau informasi, serta
publikasi yang positif pada publik didukung dengan kiat-kiat dan taktik serta
teknik dalam berkampanye untuk memperoleh citra. Oleh karena perusahaan,
lembaga atau organisasi tidak akan lepas dari pengaruh dan persaingan serta
kemungkinan menghadapi persoalan dan perubahan yang cepat yang
ditunjang dengan tekhnologi yang serba canggih dalam era globalisasi.
Disinilah seorang praktisi PR harus mampu meramalkan serta melihat jauh
kedepan. Artinya PR dituntut pro aktif dan beradaptasi untuk menghadapi
gejala-gejala atau kecenderungan tertentu akibat pergeseran nilai-nilai dan
keinginan konsumen, individu serta masyarakat.
Ø 2.B. Kerangka Pemikiran B. Sejarah Public Relation
Deskripsi (Penggambaran)
Sejalan dengan perkembangan komunikasi, kegiatan public relation
pun semakin banyak digunakan, dipelajari, dan diteliti. Public relation dari
berbagai badan, perusahaan, ataupun instansi-instansi dalam masyarakat
mendapat tugas untuk senantiasa mangikuti dan menganalisa mesalah-
masalah yang timbul, baik dari dalam badan itu sendiri maupun dari
Publiknya. Perkembangan tersebut mendorong lahirnya Public Relation
dalam bentuk moderrn di USA.
Perkembangan Public Relation sampai sekarang tidak terlepas dari
dua orang bapak Public Relation yakni Ivy Ledbetter Lee dan Edward L.
Bernays. Kedua ilmuwan ini peletak dasar munculnya Public Relation
modern. Kegiatan yang dilakukan Lee pada tahun 1906 dinamakan
Declaration of principles ( deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya
menyatakan bahwa keberadaan publik tidak bisa dianggap enteng oleh
menajemen dan pers. Sedangkan Edward (1891-1995) dikenal sebagai
bapak Public Relation kerena menerbitkan buku-buku public relation classic
Cutlip-Center, Effective Public Relations, yang diacu sebagai Al kitab public
relation.
Berikut gambaran kronologis public relation ( PR ) di dunia:
* Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh.
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani.
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai.
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi.
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal difakultas sebagai
mata kuliah wajib. Disamping itubanyak diadakan kursus-kursus yang
bermutu.
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena
penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke
arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak
hanya satu aspek saja.
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan
mental dan kualitas.
1990-sekarang :
a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola
perilaku secar nasioal / internasional.
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional.
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat
(humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian
sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan
kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of
communication. Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan
kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-
kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak. Public
Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua
organisasi (non profit - komersial, publik- privat, pemerintah - swasta).
Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan
atau propaganda, dan telah lebih awal.
Sebagai tambahan, perkembangan public relation pada saat ini pun
telah berkembang menjadi public relation on the internet dimana banyak
perusahaan public relation membuat media dengan jangkauan yang luas
untuk mengirim pesan secara langsung kepada konsumen dan menanggapi
keluhan konsumen. Sejumlah perusahaan membuka situs World Wide Web (
WWW ), yang pertama kali didirikan pada musim semi tahun 1995 oleh
Edelmen Public Relation World Wide dan Fleischman-Hillard. Kegunaan dari
pelayanan ini adalah untuk pembuatan News letter elektronik, pengiriman
pesan kepada khalayak sasaran, aplikasi internet dan web one to one dalam
kegiatan marketing dan komunikasi.
Ø Eksposisi (Pemaparan) C. Pengenalan Public Relation di Zaman Sekarang
Suatu hal akan mengalami perkembangan terus menerus seiring
perkembangan jaman, begitu pula Public Relation. Public Relation akan terus
berkembang dalam berbagai hal dan aspek. Melihat sejarah public relation
terdahulu, bahwa sebuah tantangan justru akan membuat public relation
menjadi semakin dewasa, terstruktur dan terarah.
Dalam era pasar bebas yang semakin luas mendatang, maka PR akan
sangat dibutuhkan dalam kaitannya dengan proses perluasan pasar bebas
tersebut. Seorang PR akan semakin diharuskan mengenal berbagai hal,
karena sebagai ujung tombak sebuah perusahaan/institusi, seorang PR
dituntut untuk menyelaraskan berbagai hal agar dapat tercapai
kesinambungan serta kesetimbangan agar strategi-strategi PR yang
digunakan dapat menjadi tepat guna.
Walau dikenal beberapa bidang PR, yaitu:
* Keuangan PR berurusan dengan memberikan informasi terutama untuk
bisnis wartawan.
* Produk PR berurusan dengan publisitas untuk mendapatkan produk atau
jasa tertentu melalui taktik PR daripada menggunakan iklan.
* Krisis PR berurusan dengan menanggapi tuduhan negatif atau informasi.
Namun di masa yang akan datang, akan banyak bermunculan bidang
PR yang lebih spesifik, dikarenakan tuntutan jaman yang telah memerlukan
suatu bidang PR perlu dibentuk untuk menangani al tertentu secara lebih
maksimal dan efisien. PR menjadi efektif apabila mampu membangun
komunikasi dwi-arah baik melalui media maupun langsung dengan
mendatangi publik publik yang dimaksud untuk memahami tekad itu. Proses
pembaruan pengetahuan, sikap dan profesionalisme etis harus
berkesinambungan tanpa banyak gebyar-gebyar.
Bagi sebagian orang, Public Relations Officer, Public Relations
Specialist--yang biasa dikenal dengan nama PR, cenderung disamakan
dengan profesi Hubungan Masyarakat (Humas). Well, anggapan ini memang
tidak sepenuhnya keliru, walaupun tidak juga tepat sekali. Hal ini tergantung
dari sudut pandang dan opini publik yang sudah terlanjur menancap di
masyarakat, bahwa humas pada dasarnya "hanya" bertindak sebagai "tukang
siar", yang jalinan kerjanya biasanya erat berkaitan dengan media massa.
PR, pada kenyataannya, lingkup kerjanya tidak hanya terbatas pada menjalin
hubungan dengan media massa.
Berikut kami sajikan deskripsi kerja seorang PR, mudah-mudahan
dapat memperbaiki anggapan-anggapan kurang tepat mengenai profesi yang
sebenarnya sangat kompleks ini. Sengaja kami bagi artikel ini dalam 2 edisi,
karena sesungguhnya cukup banyak seluk-beluk dunia kerja seorang PR.
"Public Relations itu sangat luas artinya," ujar sumber CyberJob, Siska
Widyawati, yang pernah mengecap pengalaman 5 tahun sebagai seorang PR
di sebuah agensi periklanan besar di Jakarta Pusat. Di sana (Amerika-Red),
hampir di setiap perusahaan memiliki seorang PR, karena mereka sudah
mengerti betul seluk beluk tugas seorang PR. Tapi di Indonesia, PR biasanya
hanya dimaknai sebagai tenaga marketing, atau sebagai juru siar.
Ø Argumentasi (Pembahasan) D. Media Public Relation
Media PR itu sendiri akan berkembang secara merata di seluruh dunia,
dengan munculnya blog dan berbagai aplikasi online lainnya, seperti jejaring
sosial Facebook, memungkinkan sebuah media PR yang lebih terjangkau
dengan manfaat yang lebih banyak. Namun dalam prakteknya, strategi PR
masih akan sangat dibutuhkan, karena untuk mengantisipasi luasnya
cakupan PR dan luasnya tujuan PR itu sendiri. Juga saya perkirakan, bahwa
kelompok-kelompok PR akan banyak bermunculan, dilatarbelakangi oleh
berbagai sudut pandang kepentingan, kelompok-kelompok PR tersebut akan
hidup dan akan ikut andil dalam ‘pertarungan’ industri, sosial, maupun politik.
Dalam kaitannya dengan penyampaian pesan, era globalisasi serta
pasar bebas menuntut kita untuk memperluas strategi penyampaian pesan
agar supaya menjadi semakin tepat sasaran dan efisiensi yang didapatkan
menjadi lebih maksimal. Untuk penggunaan bahasa, di masa yang akan
datang, akan memerlukan cakupan bahasa yang lebih luas, untuk
menanggapi sasaran khalayak yang luas, juga sebagai wujud untuk one step
forward.
Untuk hal yang lebih spesifik dan personal, maka strategi MEET AND
GREET akan banyak sekali digunakan, karena strategi ini dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan serta kerjasama. Untuk menangani masalah-
masalah dalam kaitannya institusi dengan publik eksternal, maka PR di masa
yang akan datang akan dituntut untuk membuat barisan kelompok depan,
dengan tujuan berbagai masalah tersebut dapat diselesaikan secara
bertahap, serta ketepatan dalam menentukan strategi-strategi PR yang akan
digunakan.
Sebagai fungsi manajemen, PR bertanggung jawab dalam mengelola
danmengembangkan reputasi perusahaan. Sebagai fungsi komunikasi, PR
mengembangkankomunikasi antara perusahaan dan publik yang dianggap
penting unuk menciptakan danmempertahankan goodwill dan mutual
understanding publik terhadap tujuan, kebijakan,dan kegiatan
perusahaan.Idealnya PR adalah perpaduan dari kedua fungsi tersebut. PR
yang efektif merupakan bagian mendasar bagi suatu perusahaan.
Dalam kaitannya dengan personel PR, maka PR yang handal
merupakan tuntutan utama dalam sebuah institusi/perusahaan. Dan untuk
menjadikan seorang PR menjadi Spin Doctor, akan membutuhkan
pengetahuan dan pengalaman yang tidak sedikit. PR adalah sebuah ilmu
yang cabang keilmuan dari Ilmu Komunikasi. Sebagai suatucabang keilmuan
maka PR bukan sekadar menjadi isu semata tetapi mempunyai
dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan melalui
metode logika tertentu layaknya pengujian terhadap cabang keilmuan lainnya.
3. Artikel
Bidang public relations adalah suatu bidang yang sangat luas yang
menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Public relations tidak sama
dengan sekadar ralitons, meskipun personal relations mempunyai peranan
yang sangat besar dalam kampanye public relations.
Public relations juga bukan sekedar menjual senyum, propaganda
dengan tujuan memperoleh kemenangan sendiri, atau mendekati pers
dengan tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, public
relations mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan
dipercayai oleh pihak-pihak yang berhubungan.
Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan ini dalam public
relations disebutkan stakeholders atau mereka yang mempertaruhkan
hidupnya pada dan untuk perusahaan. Mereka juga disebut target public dan
terdiri atas pemegang saham, manajemen, karyawan, konsumen, pers,
akademisi, dan sebagainya. Mereka semua dapat membentuk opini di dalam
masyarakat dan dapat mengangkat atau menjatuhkan citra perusahaan.
Maka dari itu public relations merupakan suatu fungsi strategi dalam
manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman
dan penerimaan dari public. Dalam proses penerimaan public ini, perusahaan
perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyakat seperti
terbuka, jujur, fair, konsisten dan tidak mengasingkan diri.
Selain menyangkut hubungan dengan manajen public relations
sebagai penerapan dari konsep komunikasi juga dipakai secara luas pada
bidang-bidang nonbisnis seperti politik, kenegaraan, social, keagamaan dan
sebagainya. Oleh karenanya praktisi public relations bisa tampak ada
dimana-mana.
Barangkali pekerjaan yang paling sulit adalah memisahkan public
relations dari berbagi fungsi yang overlapping di dalam perusahaan.
Kekacauan-kekacauan yang sering terjadi di antara lain disebabkan oleh
pemahaman yang berbeda-beda tentang public relations. Setiap orang,
bahkan anak buah, atasan atau mungkin teman saudara juga mempunyai
definisi yang berbeda-beda. Tapi semuanya merasa public relations sangat
penting dan sangat berbahaya bila dilupakan.
Salah satu pemisahan yang dianjurkan dalam buku ini adalah
mendelegasikan kampanye-kampanye public relations yang ditujukan kepada
konsumen pada manajer pemasaran. Konsep ini dikembangkan oleh Thomas
L. Harris, guru besar Jaurnalisme pada northwestern university. Dengan itu
kita telah memisahkan marketing public relations (MPR) dari Corporate public
relations (CPR).
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu
kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul karena adanya informasi. Tugas
seseorang praktisi public relations adalah menegakkan citra organisasi atau
perusahaan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan kesalahapahaman dan
tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan. Kerugian yang paling patal
tentunya adalah muncul atau timbulnya benih-benih ketidakpuasan dari pihak-
pihak yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan. Ketidakpuasan
itu dapat menimbulkan ketidakkepercayaan dan dapat diwujudkan dalam
bentuk penarikan diri, penarikan pinjaman dan kerjasama, tak mau jadi
pelanggan lagi, sampai pada bentuk fisik, seperti pemogokkan, penguraskan
dan hal-hal lain yang sifatnya merugikan.
Kalau ditelusuri urutan-urutan itu dapat dimulai dari adanya nilai di
dalam masyarakat serta penglaman di masa lalu yang terekm dalam benak
seseorang. Rekaman itu suatu ketika akan diputar ulang oleh yang
bersangkutan dan dicocokkan dengan informasi baru yang diterimanya.
Informasi-informasi ini akan mempengaruhi pendirian seorang pada hari ini
dan hari esok. Pendirian yang dinyatakan dalam bentuk paapun, itulah yang
disebut opini.
Praktisis public relations perlu memahami proses ini, karena hanya
dengan pemahaman itulah ia dapat menegakkan citra organisasi atau
perusahaan dengan baik. selanjutnya sangat disarankan agar para praktisi
public relations dapat terus mempelajari terbentuknya sikap masyarakat
dalam lingkungan usaha masing-masing dan mencatat respons yang muncul
setiap saat. Dengan praktek ini diharapkan ia dapat lebih mengenal pola-pola
terbentuknya opini, serta bagaimana menjalin relasi di antara keduanya
dengan lebih harmonis.
Daftar Pustaka :
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung:
Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana.
1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan
ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi.
Bandung: Rosda.
Ananda, Ida Anggraeni, Public Relations Sebuah Telaah dari Sudut
Fungsi,
Onong, Uchyana Effendi, Hubungan Masyarakat Suatu Studi , Remaja
Rosdakarya, 1991
Peran dan Kedudukannya dalam Organisasi, Jurnal Visi Komunikasi,
Fakultas Ilmu Komunikasi Mercu Buana, Jakarta, 2002
Grunig,James.E, Excellence in Public Relations and Communication
Management, Lawrence Erlbaum, New Jersey, 1992
Chris Fill, Marketing Communication – Content and Strategies,
Prentice Hall, 1999, Hal. 403