47
Ringkasan Taksonomi Sistem Klasifikasi 6 Kingdom Nama yang Anda berikan kepada makhluk hidup mungkin sama sekali berbeda dari nama yang digunakan orang lain. Dalam ilmu, kita menggunakan sistem penamaan umum untuk semua makhluk hidup untuk menghindari kebingungan. Artikel ini akan membahas dasar-dasar sistem klasifikasi kita. Tinjauan Dari Taksonomi Klasifikasi Enam Kingdom Pernah mendengar tentang poli roly? Bagaimana dengan serangga kentang? Sebuah kutu pil? Kutu kayu? Semua nama-nama ini sebenarnya nama umum untuk organisme yang sama. Bayangkan betapa membingungkan akan melacak semua makhluk hidup jika orang yang berbeda menggunakan nama mereka sendiri. Bagi para ilmuwan, penggunaan nama umum dan bahasa yang berbeda mulai membuat studi tentang kehidupan lebih rumit daripada sebelumnya. Dalam rangka untuk membuat satu sistem yang dapat digunakan secara universal, Carolus Linnaeus mengembangkan binomial nomenklatur . Ini adalah sistem yang menggunakan dua nama untuk mengidentifikasi suatu organisme. Secara khusus, menggunakan genus dan nama spesies. Kita akan melihat apa artinya sedikit kemudian, tapi mari kita pertama melihat bagaimana binomial nomenklatur digunakan. Dalam rangka untuk benar menulis nama dalam sistem ini, huruf pertama dari genus harus dikapitalisasi dan seluruh nama harus ditulis dalam huruf miring. Sebagai

Ringkasan Taksonomi Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

taksonomi

Citation preview

Ringkasan Taksonomi Sistem Klasifikasi 6 KingdomNama yang Anda berikan kepada makhluk hidup mungkin sama sekali berbeda dari nama yang digunakan orang lain. Dalam ilmu, kita menggunakan sistem penamaan umum untuk semua makhluk hidup untuk menghindari kebingungan. Artikel ini akan membahas dasar-dasar sistem klasifikasi kita.Tinjauan Dari Taksonomi

Klasifikasi Enam KingdomPernah mendengar tentang poli roly? Bagaimana dengan serangga kentang? Sebuah kutu pil? Kutu kayu? Semua nama-nama ini sebenarnya nama umum untuk organisme yang sama. Bayangkan betapa membingungkan akan melacak semua makhluk hidup jika orang yang berbeda menggunakan nama mereka sendiri. Bagi para ilmuwan, penggunaan nama umum dan bahasa yang berbeda mulai membuat studi tentang kehidupan lebih rumit daripada sebelumnya.Dalam rangka untuk membuat satu sistem yang dapat digunakan secara universal, Carolus Linnaeus mengembangkanbinomial nomenklatur. Ini adalah sistem yang menggunakan dua nama untuk mengidentifikasi suatu organisme. Secara khusus, menggunakan genus dan nama spesies. Kita akan melihat apa artinya sedikit kemudian, tapi mari kita pertama melihat bagaimana binomial nomenklatur digunakan. Dalam rangka untuk benar menulis nama dalam sistem ini, huruf pertama dari genus harus dikapitalisasi dan seluruh nama harus ditulis dalam huruf miring. Sebagai contoh, nama ilmiah untuk kucing rumah adalahFelis catus. Untuk singa, itu adalahPanther oleo. Untuk ikan mas biasa, itu adalahCarassius auratus.Selama studinya, Linnaeus mengklasifikasikan dan menamakan lebih dari 11.000 organisme. Dia mendasarkan klasifikasi pada morfologi, yang pada dasarnya adalah apa yang tampak seperti sebuah organisme. Tabel ini menunjukkan morfologi daun. Sementara kita sekarang menggunakan genetika untuk mengklasifikasikan organisme, Linnaeus masih salah satu orang paling berkesan yang terlibat dalam taksonomi, yang merupakan studi tentang penamaan dan klasifikasi organisme.Hirarkis KlasifikasiSekarang kita tahu mengapa nama ilmiah yang digunakan dan bagaimana mereka ditulis, mari kita lihat pada sistem hirarki pembuatan nama-nama. Linnaeus mengembangkan sistem yang berubah dari luas ke yang paling spesifik. Tingkat klasifikasi yang digunakan adalah: kerajaan, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Anda dapat melihat bahwa genus dan spesies adalah dua kategori yang paling spesifik, yang mengapa yang biasa digunakan dalam binomial nomenklatur untuk mengidentifikasi suatu organisme. Cara yang baik untuk mengingat urutan klasifikasi dari yang luas ke yang paling spesifik adalah dengan menggunakan perangkat mnemonik. Meskipun ada perangkat yang membantu yang tak terhitung jumlahnya di luar sana, saya selalu ingat urutan menggunakan:Kings Play Chess On Fat Guys. Huruf pertama setiap kata sesuai dengan huruf pertama dari setiap jenjang organisasi, sehingga mudah untuk diingat.Cara yang baik untuk berpikir tentang bagaimana sistem ini membantu kita mengidentifikasi kelompok organisme terkait untuk membandingkannya dengan alamat Anda. Anda bisa mengidentifikasi sangat luas di mana Anda tinggal dengan hanya memberikan benua, tetapi Anda juga bisa sangat spesifik memberikan rumah atau nomor apartemennya. Mari kita lihat contoh ini membandingkan alamat ke tingkat organisasi yang digunakan oleh Linnaeus. Kita dapat membandingkan kerajaan dengan benua, filum dengan negara, kelas dengan provinsi, ordo dengan kode pos, famili dengan kota, jalan dengan genus, dan spesies dengan nomor apartemen. Kita lihat di sini bagaimana semua lini dan membantu untuk mengidentifikasi tingkat yang berbeda. Kita bisa bicara tentang semua anggota dari kelas yang sama seperti kita bisa berbicara tentang semua orang dalam satu negara, sementara Anda bisa lebih spesifik berbicara tentang salah satu spesies seperti Anda bisa berbicara tentang orang-orang yang tinggal di rumah yang sama.Klasifikasi Enam KingdomBeberapa waktu yang lalu, para ilmuwan menggunakan hanya dua kerajaan untuk klasifikasi makhluk hidup: tumbuhan dan hewan. Ketika pemahaman kita tentang kehidupan telah berubah selama beberapa abad terakhir, kita telah merevisi kerajaan untuk mencerminkan hal ini. Saat ini, kita menggunakan konfigurasi enam kerajaan. Kerajaan adalah: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Tanaman, dan Hewan. Setiap kerajaan memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan secara akurat taksonomis kelompok organisme.

Klasifikasi 6 KingdomKita akan melihat arti penting dan sejarah evolusi dari enam kerajaan kemudian. Untuk saat ini, mari kita membedakan antara enam kerajaan yang berbeda. Mereka diklasifikasikan berdasarkan jenis sel mereka dan jumlah serta bagaimana mereka mendapatkan makanan.1. Archaebacteriadikenal sebagai bakteri purba. Awalan archae berarti kuno, membuat yang satu ini mudah diingat. Mereka prokariotik dan uniseluler.2. Eubacteriaadalah apa yang biasanya Anda pikirkan ketika Anda memikirkan bakteri seperti E. coli dan salmonella. Awalan eu berarti sejati, jadi ini adalah bakteri sejati. Mereka juga adalah prokariotik dan uniseluler, tetapi memiliki komposisi genetik yang berbeda dari pendahulu moyang mereka.3. Protistaadalah organisme eukariotik kecil. Mereka umumnya dipecah menjadi tiga kelompok dalam kerajaan: mirip tumbuhan, seperti hewan, dan seperti jamur.4. Jamur(fungi) yang pernah dikelompokkan dengan tanaman tetapi, di antara beberapa perbedaan lainnya, tidak mampu berfotosintesis dan dengan demikian bukan tanaman. Mereka eukariotik dan heterotrofik, yang berarti mereka harus mengkonsumsi makanan.5. Tanaman(plant) mampu berfotosintesis, yang merupakan salah satu pendefinisian karakteristik mereka, dan eukariotik.6. Hewan(animal) adalah kerajaan terbesar dan semua eukariotik, multiselular, dan heterotrofik.DomainMeskipun kerajaan yang digunakan Linnaeus sebagai pengelompokan yang luas, taksonomis telah menambahkan tingkat lain, yang lebih luas. Ini adalah domain. Ada tiga domain yang digunakan untuk mengelompokkan enam kingdom. Domain membantu menunjukkan hubungan evolusi antara kerajaan. Domain Bakteri termasuk kerajaan Eubacteria. Domain Archae meliputi kerajaan Archaebacteria. Keempat kerajaan yang tersisa Protista, Jamur, Tumbuhan, dan Hewan semua dikelompokkan bersama dalam domain Eukarya karena mereka semua memiliki sel eukariotik.RingkasanTaksonomi Sistem Klasifikasi Enam KingdomTaksonomi, atau studi tentang klasifikasi makhluk hidup, dibuat jauh lebih mudah setelah para ilmuwan mulai menggunakan nama ilmiah daripada nama-nama umum. Ingat bahwa nama umum dapat sangat bervariasi antara budaya, daerah, dan bahasa, sehingga menantang untuk berbicara tentang organisme yang sama. Carolus Linnaeus mengembangkan sistem penamaan dikenal sebagai nomenklatur binomial yang memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan sistem penamaan umum. Sistem ini menggunakan genus dan spesies nama untuk mengidentifikasi organisme.Genus dan spesies nama ditentukan berdasarkan sistem klasifikasi hirarkis. Sistem ini mengatur makhluk hidup dalam kelompok-kelompok tertentu yang berbeda. Kelompok luas adalah kerajaan, sedangkan yang paling spesifik adalah spesies. Anda dapat mengingat urutan tingkat dengan menggunakan perangkat mnemonik seperti ,Kings Play Chess On Fat Guys. Huruf pertama setiap kata sejalan dengan huruf pertama dari tingkat organisasi: kerajaan, filum, kelas, ordo, keluarga, genus, dan spesies.byYanti KristySISTEM KLASIFIKASI 6 KINGDOMOKTOBER 20, 2011BAYUBASTIANSYAH TINGGALKAN KOMENTARklasifikasi 6 kingdomkingdom EucbacteriaPara makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidupsel tunggal(uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyaikapsulsebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilahbakteria.Kingdom ArchaebacteriaMakhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrim.Kingdom ProtistaMakhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa,Protos: pertama,zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaituFlagellata/Mastigophora(bulu cambuk, contohEuglena,Volvox,Noctiluca,Trypanosoma, danTrichomonas),Cilliata/Infusiora(rambut getar, contohParamaecium),Rhizopoda/Sarcodina(kaki semu, contohAmoeba), danSporozoa(tidak mempunyai alat gerak, contohPlasmodium).Kingdom Fungi (Jamur)Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifatheterotrof, yaitu menyerap zatorganikdari lingkungannya sehingga hidupnya bersifatparasitdansaprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:a. kelasMyxomycetes(jamur lendes) contoh nyaPhysarum policephalius.b. kelasPhycomycetes(jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)Kingdom Plantae (Tumbuhan)Tumbuhan terdiri dari tumbuhanlumut(Bryophyta), tumbuhanpaku(Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).Kingdom Animalia (Hewan)Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).Pada tahun 1977 seorangmikrobiologbernamaCarl Woesedan peneliti lain dariuniversity of Illinoismenemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Menurut Thomas Cavalier-Smith tahun 2004)Seorang ilmuwan Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista. 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith:a. Bacteriab. Protozoac. Chromistad. Fungie. Plantaef. AnimaliaWalaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.Sejarah KlasifikasiLINNAEUS, 1735 (2 KINGDOM)HAECKEL, 1866 (3 KINGDOM)CHATTON, 1925 (2 EMPIRE)COPELAND, 1938 (4 KINGDOM)WHITTAKER, 1969 (5 KINGDOM)WOESE ET AL, 1977 (6 KINGDOM)WOESE ET AL, 1990 (3 DOMAIN)CAVALIER-SMITH, 2004 (6 KINGDOM)

(Belum ada klasifikasi mikroba)ProkaryotaMoneraMoneraEubacteriaBacteriaBacteria (Gabungan Archaebacteria dan Eubacteria)

ProtistaProkaryota (idem/klasifikasi yg sama dgn yang di atas)Monera (idem)Monera (idem)ArchaebacteriaArchaeaBacteria (idem)

Eukaryota mulai dari sini ProtoctistaProtistaProtista Eukarya mulai dari sini Protozoa

Protista (idem)Protista (idem)Chromista

VegetabiliaPlantaeEukaryotaFungiFungiEukaryaFungi

Vegetabilia (idem)Plantae (idem)PlantaePlantaePlantaePlantae

AnimaliaAnimaliaAnimaliaAnimaliaAnimaliaAnimalia

SHARE THIS: Twitter Facebook Memuat...TERKAITHomeHewan / BinatangKlasifikasi Hewan (Vertebrata dan Invertebrata)Klasifikasi Hewan (Vertebrata dan Invertebrata)Posted onOctober 18, 2014bydicksoninHewan / Binatang// 0 Comments

Klasifikasi Hewan (Vertebrata dan Invertebrata) Hewan atau disebut juga dengan Binatang adalah salah satu makhluk hidup yang terdapat di muka bumi ini. Dalam kamus bahasa Indonesia, Hewan didefinisikan sebagai makhluk yang bernyawa dan mampu bergerak atau berpindah tempat serta mampu bereaksi terhadap rangsangan tetapi tidak berakal budi.Klasifikasi HewanBerdasarkan Klasifikasinya, Hewan atau binatang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar, diantaranya adalahVertebratayaitu Hewan yang memiliki tulang belakang danInvertebratayang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada dasarnya, klasifikasi hewan yang menjadi Vertebrata dan Invertebrata ini merupakan klasifikasi berdasarkan struktur tubuh hewan atau binatang.Hewan VertebrataVertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Hewan-hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :1. Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang dengan alat gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.2. Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan air), berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas dengan paru-paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal air.3. Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutup tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan ular.4. Burung (Aves), yaitu Hewan yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung ini memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap. Meskipun Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, ada beberapa jenis hewan yang tergolong dalam Aves tetapi tidak bisa terbang seperti Ayam, Bebek, Angsa dan Kalkun.5. Hewan Menyusui (Mammalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.Hewan InvertebrataInvertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem peredaraan darah Hewan Invertebrata lebih sederhana jika dibandingkan dengan hewan jenis Vertebrata. Hewan yang termasuk dalam golongan Hewan Invertebrata antara lain :1. Filum Protozoa, yaitu hewan yang bersel satu yang hidup di dalam air. Bentuk tubuh Protozoa sangat kecil yaitu berkisar antara 10-50 m tetapi ada juga yang memiliki bentuk tubuh hingga 1mm. Sumber makanan Protozoa adalah hewan dan tumbuhan. Berdasarkan alat geraknya, Protozoa terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas Rhizopoda (berkaki semu), kelas Flagellata (berbulu cambuk), kelas Cilliata (berambut getar), dan kelas Sporozoa (berspora).2. Filum Poriferaatau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut dengan bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu dasar laut dan dapat berpindah tempat dengan bebas. Sumber makanan Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Filum Porifera terbagi menjadi 3 kelas yaitu Kelas Corcorea, kelas Hexactinelida dan Kelas Demospangia.3. Filum Cnidaria, yaitu hewan yang memiliki sel penyengat yang dinamai knidosit yang digunakan untuk menangkap mangsa dan membela diri. Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Anthozoa (anemone laut, koral, pena laut), Scyphozoa (Ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa. Filum Cnidari kebanyakan terdapat di lingkungan laut. Filum Cnidaria terkadang dikategori sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan Coelenteron.4. Filum Ctenophorayaitu hewan yang memiliki lubang-lubang kecil atau pori dihampir seluruh tubuhnya. Pori tersebut dapat menimbulkan racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau musuhnya.Meskipun bentuknya seperti ubur-ubur, tetapi filum Coelenterata tidak memiliki sel penyengat (knidosit) seperti pada filmu Cnidaria. Filum Ctenophora terkadang dikategorikan sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan Coelenteron.5. Filum Platyhelminthesatau Cacing Pipih, yaitu hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh pipih dan tidak bersegmen. Cacing pipih ini pada umumnya hidup di sungai, laut, danau ataupun sebagai parasit di tubuh organisme lain. Terdapat 3 kelas dalam filum Platyhelminthes yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).6. Filum Nematoda(Cacing Gilik), yaitu cacing yang berbentuk gilik. Kedua ujung tubuh Filum Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat. Contoh Cacing Gilik diantaranya seperti cacing tambang, cacing askaris dan cacing filaria.7. Filum Annelida(Cacing Gelang), yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum Annelida terbagi menjadi 5 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta (berambut sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap darah). Contoh cacing jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan lintah.8. Filum Mollusca(Filum Moluska), yaitu hewan yang bertubuh lunak baik dilindungi oleh cangkang maupun yang tidak dilindungi oleh cangkang. Cangkang Filum Mollusca terdiri dari bahan kalsium (zat kapur). Filum Mollusca terdiri dari 3 kelas yakni P (memiliki 2 buah cangkang seperti kerang, tiram dan simping), Gastropoda (Siput baik yang bercangkang ataupun tidak), Cepalophoda (Gurita dan cumi-cumi), Scaphopoda dan Amphineura.9. Filum Artropoda, yaitu filum bertubuh segmen yang biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan dan simetri bilateral. Filum Artropda juga dikenal dengan sebutan hewan berbuku-buku. Filum Artropoda terbagi menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah Chelicerata (laba-laba, tungau, kalajengking), Myriapoda (lipan), Krustasea (kepiting, lobster, udang) dan Hexapoda (serangga).Share this:KLASIFIKASI TUMBUHANKLASIFIKASI TUMBUHANBerdasarkan klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae (tumbuhan ) dibagi ke dalam beberapa filum yakni Lumut ( Bryophita ), Paku-pakuan (Pteridhophyta), serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Bakteri dan ganggang (Algae) dimasukkan dalam kingdom Protista.Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya.Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas duajenis kelompok besar yakni :1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi Lumut (Bryophyta)2. Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta ) yang meliputi Paku-pakuan(Pteridophyta ) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)A. NON TRACHEOPHYTA (Tumbuhan Tidak Berpembuluh )Bryophyta ( Lumut )Ciri-ciriBerklorofil, belum memiliki (floem, xilem)Tumbuh di tempat yang lembabBelum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunPeralihan antara tumbuhanThallophytadanCormophytaAutotrofReproduksi sexual dan asexualSebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran)Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daunKlasifikasiTumbuhan lumut terdiri beberapa kelas :1. Lumut Hati ( Hepaticeae )Ciri-ciritubuhnya berbentuk lembaran,menempel di atas permukaan tanah,pohon atau tebingterdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanantidak memiliki batang dan daunreproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betinaContoh:Marchantia, Ricciocarpus dan Lunularia.2. Lumut tanduk (Anthoceratopsida)Ciri-ciriBentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnyaberupa kapsul memanjangSel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokaReproduksi seperti lumut hatiContoh:Anthocerros sp.3. Lumut daun ( Bryopsida ).Ciri-ciriLumut daun juga disebut lumut sejatiBentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang.Kuncup akan membentuk lumut barutubuhnya berbentuk lembaran,Contoh:Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.B. TRACHEOPHYTA ( Tumbuhan Berpembuluh )a. Pterydhophyta ( Paku )Ciri-ciri Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem) Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya Berkembang biak dengan spora Spora dihasilkan di dalam sporangium Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus,sinangium Sperma berflagel, perluair untuk fertilisasi Siklus hidup : generasi sporofit dominan, hidup bebasgenerasi gametofit tereduksi, hidup bebasSiklus HidupSiklus hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiridari dua fase utama: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudahkita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora.Bentuk generasi fase gametofit dinamakanprotalusatauprotaliumyangberwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumuthati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidakberbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh ditempat yang lembab. Dari prothallium berkembanganteridium(organpenghasilspermatozoidatau sel kelamin jantan) danarkegonium(organpenghasil (ovumatau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan airsebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yangterbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjaditumbuhan paku baru.KlasifikasiTumbuhan paku terdiri beberapa kelas :1. Kelas Psilopsida (paku purba)Ciri-ciriDaun mikrofilBatang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesisPada ruas-ruas batang dihasilkan sporangiumSpora dihasilkan oleh sporangiumContoh :Psilotum nodum2. Kelas Sphenopsida (paku ekor kuda )Ciri-ciriHidup di daerah sub tropis, terutama di rawaMemiliki daun mikrofilSpora dihasilkan oleh strobilusBatang keras dan berongga, mengandung silikaContoh :Equisetum debile,Equisetum palustre3. Kelas Lycopsida (paku kawat)Ciri-ciriMemiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil)Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk (kerucut)Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2 macam, yaitu mikrospora dan megasporeMikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedang megaspora akan berkembang menjadi gametofit betinaContoh :Lycopodium cernuum,Lcopodium clavatum,Selaginella4. Kelas Filicinae (paku sejati)Cir i-ciriTelah dapat dibedakan akar, batang dan daunnySpora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnyaDaun mudanya tumbuh menggulung (circinatus)Contoh :Adiatum cuneatum(suplir),Alsophila glauca,Marselia crenata(semanggi),Dryopteris felix-masBedasarkan bentuk dan fungsinya daun paku dibedakan sebagai berikut:a. BentukMakrofil : daun berukuran besarMikrofil : daun berukuran kecilb. FungsiSporofil : penghasil sporaTropofil : digunakan untuk berfotosintesisBerdasarkan bentuk dan jeis sporanya paku dapat dibedakan menjadi :1. Paku homospor : paku yang bentuk dan jenis sporanya sama.Contoh :lycopodium( paku kawat )Filicinae( Paku darat )2. Paku peralihan : Paku yang bentuk sporanya sama tetapi jenis sporanya berbedaContoh L:Equisetum debile( Paku ekor kuda )3. Paku Heterospor : Paku yang bentuk dan jenis sporanya berbedaContoh :Marsilea crenata( Paku semanggi )Spermatophyta ( Tumbuhan Berbiji )1) Gymnospermae ( Tumbuhan Berbiji Terbuka )Ciri-ciri Berkembang biak dengan biji Biji tidak dilindungi jaringan buah Struktur reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus) Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebasgenerasi gametofittereduksi, tidak hidup bebasOrgan reproduksi pada gymnospermae disebutkonusataustrobilus.Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium. Proses Penyerbukan dan Pembuahan: Strobilus jantan => serbuk sari => jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) => buluh serbuk => membelah => inti tabung dan inti spermatogen => inti spermatogen => membelah => dua inti sperma => membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium => zigot => lembaga di dalam biji => tumbuhan baru.Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

2) Angiospermae ( Tumbuhan Berbiji Tertutup )Ciri Ciri Berkembang biak dengan biji Biji dilindungi jaringan buah Struktur reproduksi terdapat pada bunga Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebasgenerasi gametofittereduksi, tidak hidup bebasKlasifikasiTumbuhan berbiji tertutup berdasarkan jumlah keping bijinya dibedakanmenjadi dua yaitu :1) Tumbuhan Berkeping Biji Satu (Monocotyledonae )a).Ciri-ciriBijinya berkeping SatuLetak pembuluh angkut tersebarBatang tidak bercabang-cabang (lurus)Tidak memiliki cambiumBagian-bagian bunganya berjumlah 2,4,5 atau kelipatannyaAkar serabutMengalami pertumbuhan primer sajaTulanga daun sejajar atau melengkungb). Contoh : jagung, kelapa, bayam, dan lain sebagainya2) Tumbuhan Berkeping Biji Dua (Dicotyledonae )a). Ciri-ciriBijinya berkeping duaLetak pembuluh angkut teraturBatang bercabang-cabangMemiliki cambiumBagian-bagian bunganya berjumlah 3 atau kelipatannyaAkar tunggangMengalami pertumbuhan primer dan sekunder

Tulanga daun menjari atau menyiripb). Contoh : jambu, jeruk, kembang sepatu, dan lain sebagainya.Klasifikasi TumbuhanPosted onbyNurul IsmhiHomePendidikanKlasifikasi Tumbuhan4.71/5(94.11%)176votesDi muka bumi ini memiliki beraneka macam tumbuhan mulai dari yang kecil hingga besar, semuanya tumbuh dan menyebar dari lautan hingga pegunungan tinggi. Golongan atau Klasifikasi Tumbuhan didasarkan pada persamaan dan perbedaan dari ciri khas yang dimiliki tumbuhan. Klasifikasi adalah kegiatan dalam mengelompokan makhluk hidup, dengan kata lain pengelompokan aneka ragam hewan atau tumbuhan masuk ke dalam golongan melalui keseragaman dalam keanekaragaman.Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beraneka jenis dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut dan menunjukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya. Selain itu, klasifikasi memudahkan dalam memberi nama ilmiah kepada populasi individu.Dasar Klasifikasi TumbuhanCarolus Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi dua yaitu tumbuhan dengan nama Plantae dan hewan dengan nama Animalia. Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi, sehingga cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang mempelajari tentang teknik klasifikasi (penggolongan atau pengelompokan) disebut sebagai Taksonomi. Klasifikasi Tumbuhan berdasarkan hal-hal yaitu sebagai berikut : Jumlah sel penyusun tubuh: uniseluler / multiseluler. Ada tidak terdapat biji, bunga, dan buah. Morfologi (struktur tubuh luar) dan anatomi (struktur tubuh dalam). Habitus tumbuhan waktu hidupnya misalnya tegak, merambat dan menjalar. Organ perkembangbiakan

Klasifikasi TumbuhanImage Courtesy of Simon Howden/FreeDigitalPhotos.netBerdasarkan persamaan ciri dan sifat makhluk hidup maka dapat dibentuk kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk diatur dalam urutan dan tingkat tertentu. Carolus Linnaeus membuat urutan Klasifikasi Tumbuhan dari tingkat kecil hingga tingkat besar yaitu sebagai berikut :1. Unit dasar terkecil dalam klasifikasi disebut jenis-jenis/spesies.2. Jenis-jenis yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut marga/genus.3. Beberapa marga yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut suku/famili.4. Beberapa suku yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut bangsa/ordo.5. Beberapa bangsa yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kelas/kelas.6. Beberapa kelas yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut phylum (divisi).7. Beberapa divisi yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kerajaan/kingdom.Klasifikasi Tumbuhan dikelompokan menjadi lima divisi yaitu:1. Divisi Thallophyta (tumbuhan talus)2. Divisi Pterydophyta (tumbuhan paku)3. Divisi Schyzophyta (tumbuhan belah)4. Divisi Spermatophyta (tumbuhan biji)5. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)Klasifikasi Tumbuhan terdapat dua macam cara, yaitu sebagai berikut :1. Klasifikasi dengan sistem alami (natural system)Penggolongan tumbuhan berdasarkan kombinasi sifat morfologis penting pada klasifikasi sistem alami ini karena sistem alami hanya berupa tumbuhan yang mempunyai hubungan filogetis saja, dimana dikelompokkan dalam kelompok yang sama. Selain itu, sistem alami ini lebih maju apabila dibandingkan dengan sistem buatan.Satuan yang digunakan untuk klasifikasi ini adalah spesies. Dimana spesies merupakan kelompok individu yang mempunyai persamaan sifat morfologis yang dapat dikelompokkan dalam suatu takson yang lebih tinggi tingkatannya yaitu genus. Dari beberapa genus yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam famili dan beberapa famili yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam ordo. Kemudian beberapa ordo dikelompokkan ke dalam kelas, seterusnya dari beberapa kelas dikelompokkan ke dalam divisi dan akhirnya masuk ke dalam regnum plantarum. Dengan membandingkan sifat-sifat tumbuhan dan menyelidiki secara mendalam, maka dapat disimpulkan beberapa golongan tumbuhan disebut sebagai Takson, sehingga golongan-golongan tumbuhan tersebut dapat tersusun sebagaimana mestinya dengan kehendak alam.2. Klasifikasi dengan sistem buatan (artificial system)Penggolongan tumbuhan didasarkan hanya salah satu sifat umum saja terdapat pada sistem klasifikasi buatan ini. Misalnya menggunakan habitus pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam penggolongan. Terdapat tiga kelompok alam tumbuhan berdasarkan habitus, yaitu : semak, herba dan pohon. Jadi dalam sistem buatan ini, tumbuhan yang mempunyai hubungan erat antara satu dengan yang lain mungkin diletakkan dalam satu kelompok yang sama. Hal inilah merupakan suatu kelemahan dalam klasifikasi sistem buatan tersebut.Contoh Kata Pengantar #1

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberika kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kitta yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Kanker dan Pengobatannya", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang Penyakit Kanker yang sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang, khususnya wanita. Karena salah satu penyakit yang cukup populer, yakni kanker payudara yang menyerang para wanita. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu bapak Evan Dimas yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik dan sesuai kaidah.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.Mengenal Divisi Bryophyta (Lumut)AdvertisementBryophyta (lumut) digolongan ke dalam tumbuhan tak berpembuluh(Atracheophyta) karena tidak memiliki pembuluh sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh pembuluh, hanya melalui antarsel. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (perintis) yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil, tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.1. Ciri-Ciri Tumbuhan LumutCiri-ciri tumbuhan lumut sebagai berikut.a. Berwarna hijau karena mempunyai klorofil.b. Gametofit lebih dominan daripada sporofit.c. Hidup di tempat basah atau lembap dan terlindung dari cahaya matahari.d. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan masuknya air.e. Peralihan dariThallophyta(tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun) keCormophyta(dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun).Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet). Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor. Sporofit merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid).2. Struktur Tubuh LumutStruktur tubuh tumbuhan lumut sebagai berikut.

a. AkarTumbuhan lumut mempunyai akar semu yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara.b. BatangStruktur batang tumbuhan lumut sebagai berikut.1) Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya berbentuk lembaran (talus).2) Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.c. DaunLumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas.Bagaimana sistem transportasi tumbuhan lumut? Air masuk ke dalam tubuh Bryophyta secara imbibisi. Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh dinding sel dan plasma sel dari luar sel. Selanjutnya, air tersebut didistribusikan ke bagian-bagian tubuh secara difusi.

3. Klasifikasi Tumbuhan LumutBerdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya, Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida.a. Hepaticopsida (Lumut Hati)Hepaticopsida (lumut hati) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1) Generasi gametofit berupa talus dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati.2) Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu. Pada sisi bawah terdapat selapis sel-sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik-sisik perut atau sisik ventral. Talus melekat pada substrat dengan bantuan rizoid.3) Sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina. Contoh Hepaticopsida yaituMarchantia polymorphadanLunulariasp.

Gambar:Marchantia polymorphab. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)Anthocerotopsida (lumut tanduk) memiliki ciriciri sebagai berikut.1) Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh.2) Sporofit tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofit berada di luar talus berbentuk seperti tanduk (horn).3) Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involukrum. Contoh Anthocerotopsida yaituNotothylassp. danAnthocerossp.

Gambar:Anthoceros sp.c. Bryopsida (Lumut Daun)Bryopsida (lumut daun) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1) Generasi gametofit berupa talus yang bentuknya seperti tumbuhan kecil.2) Talusnya mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral. Daun berfungsi untuk fotosintesis. Pada bagian dasar batang semu terdapat rizoid yang berbentuk seperti benangbenang halus dan berfungsi sebagai akar. Pada bagian pucuk terdapat alat perkembangbiakan generatif berupa anteridium dan arkegonium.3) Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri, serta bersifat sebagai parasit terhadap gametofit. Contoh Bryopsida yaituSphagnumsp.,Fissidentsp., danPolytrichumsp.Polytrichumsp. merupakan tumbuhan lumut berumah satu. Sporofit Polytrichum tumbuh menjulur dari gametofit.

Contoh Bryopsida:1).Polytrichumsp.

2).Sphagnumsp.

4. Reproduksi BryophytaPada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora,sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut.Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina.Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).

Keteragan: a). Anteridium b). Arkegonium c).Gemma cupMetagenesis pada tumbuhan lumut digambarkan pada skema berikut:

Pada siklus hidup lumut, fase generatif _yaitu tumbuhan lumut penghasil gamet, lebih mendominasi. Ciri-ciri fase yang mendominasi pada metagenesis tumbuhan yaitu wujud yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada lumut, wujud yang sering kita jumpai adalah semacam tumbuhan kecil berdaun hijau. Fase itulah yang lebih dominan. Perhaikan pula bagan berikut ini.

5. Peranan Lumut dalam kehidupanDalam kehidupan, tumbuhan lumut memiliki peranan atau manfaat sebagai berikut.a. Sebagai vegetasi perintis, yaitu dapat melapukkan batu-batuan sehingga secara bertahap akan membentuk tanah baru yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman lainnya.b. Tumbuhan lumut yang hidup di hutan atau di atas permukaan tanah dapat mencegah erosi dan mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau.c. Tumbuhan lumut yang sudah mati juga dapat dimanfaatkan sebagai penambat zat organik dalam tanah sehingga tanah menjadi subur.d.Marchantia polymorphauntuk mengobati gangguan fungsi hati.e.Sphagnumsp. sebagai pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.f.Sphagnumsp. di daerah rawa akan membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan media tanam dalam pot.

Read more:http://zonabiokita.blogspot.com/2013/07/mengenal-divisi-bryophyta-lumut.html#ixzz3Wn04KvfjFungimerupakan topik pembahasan kali ini, beberapa hal yang akan dibahas adalah Pengertian Fungi, Reproduksi Fungi, dan Klasifikasi Fungi. Mungkin dari sahabat ilmu sekalian ada yang sedikit asing dengan kata fungi, fungi ini adalah bahas latin dari jamur, nah pasti udah tau kan? Namun jamuratau fungi ini tidak semuanya berbentuk sepeti dalam bayangan awam, kita sering membayangkan bahwa jamur bebentuk seperti payung yang lebih berisi, tapi kenyataanya tidak semua demikian, Langsung aja simakyang berikut ini ya biar pengetahuannya bertembah.

A.PENGERTIAN FUNGI ( JAMUR )

Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalamklasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalamkindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).

Fungi ( Jamur )

B.REPODUKSI FUNGI (JAMUR)

Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat, jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini memiliki cara berkembang biak yang berbeda.Jamur uniseluler berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari rangkaian sel membentukbenang seperti kapas, yang disebut benang hifa. Dalam perkembangbiakkannya secara aseksual ia memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui pelebuan anatara inti jantan dan inti bentina sehingga terbentuk spora askus atau spora sidium.

Zoospora atau spora kembara adalah spoa yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagela. Jadi jamur penghasil zoospora biasanya hidup di lingkungan yang lembab atau berair.Endospora adalah spoa yang dihasilkan oleh sel dan spora tetap tinggal di dalam sel tesebut, hingga kondisi memungkinkan untuk tumbuh.

Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur ascomycota. Askospora terdapat dalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora yang dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur Basidimycota disebut basidispora. Basidispoa terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah empat spora.

Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah masak konidia paling ujung dapat melepaskan diri.

Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler: Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora) Seksual(membentuk spora askus)Reproduksi jamur multiseluler: Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia) Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium)

3.KLASIFIKASI FUNGI ( JAMUR)

Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya. Dalam klasifikasi dengan lima kingdom, jamur dibagi menjadi 4 divisi yaitu

1.Divisi Zygomycota

Jamur Zygomycota

Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin.

Contoh jamur ini adalah jamur yang tumbuh pada tempe, selain itu ada juga yang hidup secara saprofit pada rotin, nasi, dan bahan makanan lainnya. Ada pula yang hidup secara parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ular jalar.

Jamur Zygomycota berkembangbiak secara aseksual dengan spora. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk spoangium. Sporangium yang masuk berwarna hitam. Spoangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk benang baru.

Reproduksi secara seksual dilakukan sebagai berikut :dua hifa yakni hifa betina (hifa -) dan hifa jantan (hifa +) betemu, kemudian inti jantan dan inti betina melebu, terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kota spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zygospora. Zygospora mengalamai dormansi (istirahat) selama 1-3 bulan. Setelah itu zigospora akan berkecambah membentuk hifa. Hifa jantan dan betina hanya istilah saja , dan disebut jantan, jika hifanya memberi isi sel, disebut betina kalau menerima isi sel.

2.Divisi Ascomycota

Jamur Ascomycota

Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus (askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus dibutuhkan pengamatan yang teliti.

a.Reproduksi secara sesksual

Reproduksi secara seksual dapat dijelaskansecara ingkas sebagai berikut. Hifa yang bercabang-cabang ada yang berdifensiasi membentuk alat reproduksi betina yang ukurannya menjadi lebh besar, yang disebut askogonium. Di dekatnya , dari ujung hifa lain terbentuk alat repoduksi jantan yang disebut anteridium berinti haploid(n kromosom). Dari askogonium tumbuh saluran yang menghubungkan antara askogonium dan anteridum. Saluran itu disebut trikogin. Melalui saluran trikogin inilah inti sel dari anteidium pindah dan masuk ke dalam askogonium. Selanjutnya, inti anteridium dan inti askogonium berpasanga. Setelah terbentuk pasangan inti, dari askogonium tumbuh beberapa hifa. Hifa ini disebut sebagai hifa askogonium . Nah inin yang berpasangan itu masuk ke dalam askogonium ,kemudian membelah secara mitosis, namun tetap saja berpasangan. Setelah memasuki inti hifa askogonium teus tumbuh, membentuk sekat melintang, dan bercabang-cabang banyak. Di ujung-ujung hifa askogonium ini terdapat dua int. Ujung hifainilah yang kelak akan membentuk askus. Cabang-cabang hifa itu dibungkus oleh miselium, bentuknya kompak,yang mudah menjadi tubuh buah atau askokarp.

Dua inti di dalam askus yang berasal dari ujung hifa itu membelah secara meiosis membentuk 8 buah spoa. Jadi, spoa tersebut terbentuk di dalam askus, karena itulah disebut spora askus. Spora askus dapat tersebar kemana-mana karena angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai spora askus akan tumbuh menjadi benag hifa baru.

b.Reproduksi Secara AseksualSelain reproduksi secara seksual, jamur ini juga melakukan perkembangbiakkan secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidia, fragmentas. Warna spora dan konidia bemacam-macam. Ada yang hitam,coklat, bahkan kebiruan, dan juga ada yang merah oranye.Ukuran tubuh Ascomycota ada yang mikroskopis (satu sel), ada yang makroskopis (dapat dilihat dengan mata). Golongan jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada pula yang bersimbiosis.

Kesimpulan :Ascomycota Hidup saprofit,parasit, ada yang bersimbiosis Hifa bersekat melintang, bercabang-cabang Reproduksi aseksual dengan tunas, fragmentasi, konidia Reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus

3. Divisi Basidiomycota

Jamur Basidiomycota

Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik, dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada musim penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.Bentuk tubuh buahnya kebanyakan mirip payung misalnya pada jamur merang yang kalian amati. Basidiomycota ada yang dibudayakan misalnya jamur merang, jamur tiram, jamur shiltake, dan lainnya, jamur-jamur tersebut merupakan makan yang bergizi tinggi.

Hifa Basidiomycota memiliki sekat melintang, berinti satu (monokaiotik) atau dua (dikariotik). Miseliumnya berada pada substrat. Dari hifa dikariotik dapat muncul tubuh buah berbentuk payung atau bentuk lain yang menjulang di atas substrat. Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp merupakan tempat tumbuhnya basidium. Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidum.

Secara singkat daur hidup Basidiomycota :Hifa (+) bertemu hifa (-)inti dari hifa (+)pindah ke hifa(-)hifa dikariotiktumbuh miselium muncul basidiokarpmembentuk basidiumspora basidium

Kesimpulan :Basidiomycota Merupakan jamur makroskopik Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya Reproduksi aseksual dengan Konidia

4.Divisi Deuteromycota

Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau jamur tak tentu. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan nama Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini menghasilkan askus sehingga dimasukkan ke dalam Ascomycota.

Nah, akhirnya selesai juga nih pembahasan artikel kali ini tentang Fungi, semoga bemanfaat ya sahabaat,dan apabila masih ada hal yang belum dipahami silahkan langsung ditanyakan saja melalui kotak komentar disoftilmu.blogspot.comini, Jangan Lupa LikeTerimakasih atas kunjungannya ya,sering-sering mampir.BAB II

PEMBAHASAN

A.DivisiAscomycotaAscomycotina disebut juga sebagaithe sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalamaskus(ascus=sacatau kantung/pundi-pundi).Askusadalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebutaskorkarpatauaskoma(kalau banyak disebut askomata). Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana.Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota DivisiAscomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuklumutkerak. Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.Pada askogonium tumbuhtrikoginyang menghubungkan askogonium dengan anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah ke askogonium dan kemudian berpasangan dengan inti pada askogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebuthifa askogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus.Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.

1.Ciri-ciriLebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan.Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak). Ciri khas Ascomycota adalah cara perkembangbiakan seksualnya dengan membentuk askospora. Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidium. Konidium ini dapat berupa kumpulan spora tunggal atau berantai. Konidium merupakan hifa khusus yang terdapat pada bagian ujung hifa penyokong yang disebut konidiofor.Ciri-ciri umumAscomycota:Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.Memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyakAscomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosisdengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan struktur pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalahPenicilium,Aspergillus, danSaccharomyces

2.Siklus HidupAscomycotina disebut juga sebagaithe sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalamaskus(ascus=sacatau kantung/pundi-pundi).Askusadalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkanujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.

Pada askogonium tumbuhtrikoginyang menghubungkan askogonium dengan anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah ke askogonium dan kemudian berpasangan dengan inti padaaskogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebuthifa askogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus. Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.Reproduksi aseksualpada Ascomycotina adalah dengan cara membentuk tunas dan spora aseksual. Pembentukantunasterjadi pada jamur uniseluler danspora aseksualpada jamur terjadi pada jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebutkonidiofordan sporanya disebutkonidia.Konidia merupakan spora yang dihasilkan secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.3.Reproduksia.PerkembangbiakanAseksual(Vegetatif)Pada jamur bersel banyak berlangsung dengan membentuk Konida atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan. Pada jamur bersel satu berlangsung dengan cara membentuk Tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel induk, misalnya Saccharomycesb.PerkembangbiakanSeksual(Generatif)Pada jamur bersel satu (misalnya Saccharomyces) berlangsung dengan cara Konjugasi dan menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot kemudian tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif. Pada jamur bersel banyak konidiospora/askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium yang vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium (oogonium) dan ujung lain dari miselium membentuk anteridium. Askogonium membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis) menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).4.Klasifikasia)GenusSaccharomycesJamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis Saccharomyces cerevisiae. Sel-sel Saccharomyces cerevisiae dapat bertunas sehingga membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Saccharomyces cerevisiae dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual.b)GenusNeurosporaNeurospora mudah ditemukan di bekas kayu terbakar pada musim penghujan, konidianya berwarna oranye. Jika dengan mikroskop, konidia jamur ini tampak berderet membentuk rangkaian spora yang tumbuh menurut arah jari-jari. Di Jawa Barat, jamur ini digunakan untuk pembuatan oncom, yaitu tempe dengan bahan dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Jamur ini banyak digunakan para ahli sebagai bahan penelitian sitogenetika.c)GenusAspergillusFase perkembangbiakan aseksual Aspergillus menghasilkan konidium yang disangga konodiofor. Ujung konidiofornya berbentuk seperti bola dengan sejumlah cabang yang masing-masing menyangga ranting konidium. Jamur ini tumbuh sebagai saproba pada berbagai macam bahan organik, seperti roti, olahan daging, butiran padi, kacangkacangan, makanan dari beras atau ketan, dan kayu.d)GenusPenicilliumPada tempat-tempat yang ditumbuhi Aspergillus dapat juga ditemukan Penicillium. Fase aseksual jamur ini menghasilkan konidium yang disangga oleh konidiofor. Berbeda dengan Aspergillus, konidiofor Penicillium bercabang-cabang, dan masing-masing menyangga sekumpulan cabang yang lebih pendek. Beberapa spesies Penicillium digunakan dalam pembuatan keju, seperti P.camemberti dan P.requoforti yang memberikan aroma khas pada keju. P.notatumdan P.chrysogenummenghasilkanpenisilin. P.digitarumdan P.italicumdapat menyebabkan kerusakan pada buah jeruk. P.expansummenyebabkan buah apel membusuk di tempat penyimpanan.

B.DivisiBasidiomycotaDivisiBasidiomycotinasering disebut juga sebagaithe club fungiatau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawanataumushrooms). Jamur ini bereproduksi secara seksual denganmembentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp. Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti)dan terkadang memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-seltersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks. Anggota nya kebanyakanberupa jamur makroskopis. Kelompok ini memilikimiselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basidiokarp)yang panjang, berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku ataubulat. Jamur ini umumnya hidup saprofi t dan parasit, umumnyaberkembang biak secara aseksual dengankonidium.1.Ciri-ciriMultiselulerMiselium BersekatTubuh Buah/ Basidiokarp Berbentuk Panjang, Lembaran-lembaran yang berliku- liku, atau BulatHidup Sebagai Saprofit dan ParasitHeterotrofDinding sel dari kitinMiselia dikariotik berumur panjangMemiliki tahapan diploid sement

2.Siklus Hidup

oHifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan.oPlasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik)oHifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotikoMiselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.oPada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang berinti diploid (2n).oInti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang haploid (n).oBasidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.oSatu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi basidiosporaoJika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang haploid

3.Reproduksia.ReproduksiaseksualYaitu dengan cara membentuk spora konidia.Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp).Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp.Basidiomycota bereproduksi secara aseksual dengan permulaan pembentukan spora aseksual. Budding terjadi ketika suatu perkembangan sel induk dipisahkan menjadi sel baru.Setiap sel dalam organisme dapat kuncup.Pembentukan spora aseksual yang paling sering terjadi di ujung struktur khusus yang disebut conidiophores.b.ReproduksiSeksualReproduksi seksualnya yaitu dengan cara pembentukan basidiospora pada basidium atau di luar basidium melalui suatu tangkai yang disebut strerigma. Ada bermacam-macam badan buah pembentuk spora pada Basidiomycetes. Uredinales adalah salah satu contoh dari anggota Basidiomycetes yang dikenal sebagai jamur karat dapat membentuk 5 macam stadium pembentuk spora, yakni : pycnia, aecia, uredinia, telia dan basidium.

4.KlasifikasiBasidiomycotina dibagi menjadi Hombasidiomycotina (jamur yang sebenarnya) dan Heterobasidimycetes.a.HolobasidiomycetesDalam golongan ini termasuk cendawan-cendawan yang dikalangan umum dikenal dengan jamur, yang terdapat pada kayu-kayu yang lapuk atau ditempat-tempat lain. Dalam Holobasidiomycetes ada beberapa jenis yang memiliki jenis kelamin campuran dan terjadinya fase dikariotik tidak didahuliui olek kopulasi. Ada pula yang memperlihatkan perbedaan ukuran mengenai hifa yang berbeda jenis kelaminnya, dan didalam hal ini inti sel yang kecil masuk kedalam sel yang lebih besar. Miselium yang tumbuh dari spora yang berbeda jenis kelaminnya itu dapat kita samakan dengan gametofit tetapi olehnya tidak dibentuk alat-alat kelamin yang khusus. Fase dikariotik disamakan dengan sporofitnya, dan basidium dapat disamakan dengan sporangium.b.HeterobasidiomycetesMenghasilkan spora diujung benang mencolok. Mekanisme perkembangan jamur terus berlanjut untuk menjamin pembebasan spora yang efisien.

C.DivisiDeuteromycotaBeberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga sering disebut sebagaijamur tidak sempurnaatauthe imperfect fungi. Jamur ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual (teleomorph). Jamur ini menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bisa dikatakan sebagai keranjang sampah, tempat sementara untuk menampung jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam Divisi Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya adalahNeurospora crassayang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.

1.Ciri-ciriDisebut sebagai jamur tidak sempurna/ fungi imperfectiMultiseluler mikroskopis dengan hifa bersekatReproduksi seksual Tidak / belum diketahui dengan jelasReproduksi aseksual dengan membentuk konidiaArthrospora (pembentukan spora dengan hifa)Hidup sebagai saprofit, hifa bersekat (asenositik)

2.Siklus hidupReproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui

Gambar : Siklus hidup deuteromycota

Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah diketahui fase generatifnya, kenudian jamur ini dimasukkan golongan ascomycocetes dan diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus askus yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora. Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : chalado sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur ini digunakan fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.

3.ReproduksiDeuteromycota memiliki hifa yang bersekat. Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal in disebabkan anggota fungi ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Reproduksi deuteromycota dilakukan secara aseksual(secara vegetative)dengan membentuk Konida atau Konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk tak beraturan.

4.KlasifikasiBeberapa jamur Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara lain jamur dari genusAspergillus, Candida,danPenicillium. Oleh ahli mikologi, nama genusAspergillusdiubah menjadiEurotium,CandidamenjadiPichia,danPenicilliummenjadiTalaromyces.ontoh jamur yang tergolong Deuteromycota adalahTinea versicolorpenyebab panu danEpidermophyton floocossumpenyebab penyakit kaki atlet. Berbagai penyakit jamur pada manusia banyak diakibatkan oleh jamur Deuteromycota. Demikian pula penyakit pada hewan. Jamur Deuteromycota juga ada yang bermanfaat, yaituAspergillus.Aspergillusada yang telah memasukkannya ke dalam Ascomycota. Akan tetapi, ada pula yang memasukkannya ke dalam Deuteromycota.Aspergillusbersifat saprofit dan terdapat di mana-mana, baik di negara tropika maupun subtropika.Aspergillushidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. HifaAspergillusbercabang-cabang. Pada hifa tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Coba perhatikan jamur berwarna kekuningan atau kecokelatan pada roti dan periksalah dengan mikroskop.

BAB III

PENUTUP

A.KesimpulanBerdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik sesimpulan bahwa :Fungiadalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara:dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat kimia kea lam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia seperti pembuatan temped an sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

http://vlial.wordpress.com/2009/09/10/jamur/pdfsearch.kq5.org/doc/pdf-jamur-ascomycotahttp://www.scribd.com/doc/47439500/DIVISI-ASCOMYCOTAhttp://www.lintas.me/article/ardianrisqi.com/divisi-ascomycota/1http://www.scribd.com/doc/96589896/Divisi-Basidiomycota