4
ALGORITMA PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI MENURUT WHO INITIATIVE ARIA Diagnosis RinitisAlergi (Anamnesis, pemeriksaanfisik, teskulit) Penghindaran allergen IntermittenPersisten/menetap RinganSedang/beratRinganSedang/berat Evaluasisetelah 2-4 minggu -AH oral/topical atau - AH + dekongestan oral atau - KS topical atau - Na kromoglikat Gejalapersiste n - AH oral/ topical atau - AH + dekongest Membaik Th/ Mundur 1 langkahdant h/ Tidakada - salah diagnosis - nilaikepatuhan pasien - komplikasi/ Tingkatkan dosis intranasal Rinoremen etap Ipratropr iumbromid Sumbatanhidu ngmenetap Dekongestan (3-5 hari) atau KS oral (jangkapende k) Gagal Bersin/ Gatalhidu ng Tambahkan Jika ada conjungtivitis : - Oral H1-blocker atau *pertimbangkan iunoterapi menetap

rinitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mnmmnn

Citation preview

Page 1: rinitis

ALGORITMA PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI MENURUT WHO INITIATIVE ARIA

Diagnosis RinitisAlergi (Anamnesis, pemeriksaanfisik, teskulit)

Penghindaran allergen

IntermittenPersisten/menetap

RinganSedang/beratRinganSedang/berat

KS topical

Evaluasisetelah 2-4 minggu

-AH oral/topical atau

- AH + dekongestan

oral atau- KS topical atau- Na kromoglikat

↓Gejalapersisten

↓Evaluasisetelah

2-4 minggu↓

Jikagagal: maju 1 langkah

Jikath/ berhasil:

- AH oral/ topical atau

- AH + dekongestan oral

Membaik↓

Th/ Mundur 1

langkahdanth/

diteruskanun

Tidakada↓

- salah diagnosis- nilaikepatuhanp

asien- komplikasi/

infeksi- factor

Tingkatkan dosis

intranasal KS

Rinoremenetap

↓Ipratropriumbromida

Sumbatanhidungmenetap

↓Dekongestan (3-5 hari) atau

KS oral (jangkapendek

)↓

Gagal↓

Bersin/Gatalhidun

g↓

Tambahkan H1

Jika ada conjungtivitis :- Oral H1-blocker atau- Intraocilar H1-blocker atau- Intraocular chromone

*pertimbangkan iunoterapi menetap

Page 2: rinitis
Page 3: rinitis
Page 4: rinitis