RKS GOR Kayan Selatan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS )Pekerjaan Pembangunan Gedung Olahraga di Kec. Kayan Hilir

SYARAT- SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN GEDUNG

OLAHRAGA DI KEC. KAYAN SELATAN

PASAL 2

LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan fisik seperti disebut diatas (pasal 1) berlokasi di Desa Long

Ampung Kec. Kayan Selatan Kabupaten Malinau

PASAL 3

JENIS DAN MUTU BAHAN

3.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan

bahan-bahan produksi dalam negeri sesuai dengan Surat Keputusan

Bersama Menteri Penertiban Aparatur Negara, Menteri Perdagangan

dan Menteri Perindustrian Tanggal 23 Desember 1980 atau dapat

digunakan bahan lain sesuai dengan petunjuk direksi.

3.2. Bila bahan yang telah memenuhi seleksi teknik terdapat beberapa/

bermacam jenis (merk) diharuskan memakai jenis dan mutu bahan

satu jenis saja.

3.3. Contoh-contoh bahan yang dikehendaki pemberi tugas harus

disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi atas biaya sendiri dan

harus sesuai dengan standart, contoh-contoh bahan tersebut harus

disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan yang dipakai

tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

1


PASAL 4

PEKERJAAN PERSIAPAN DILAPANGAN

4.1. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat serobong kerja untuk

para staff direksi yang bertugas sehubungan dengan pekerjaan

dilapangan yang dilengkapi meja, kursi, buku harian dan buku

Direksi serta perlengkapan lainnya. Biaya tersebut diatas menjadi

beban Penyedia Jasa Konstruksi.

4.2. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menyediakan ruangan untuk

menyimpan bahan/ alat dan ruang kerja untuk para petugas yang

ditunjuk oleh Penyedia Jasa Konstruksi. Ukuran ditentukan sendiri

sesuai kebutuhan, tetapi letaknya harus mendapat persetujuan dari

Direksi.

4.3. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menyediakan peralatan kerja

yang diperlukan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan

dengan sempurna dan efisien. Demikian juga pembangkit tenaga

listrik sementara, sumber air, perlindungan tertentu terhadap

fasilitas umum jalan sementara jika diperlukan.

4.4. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menyiapkan segala sesuatu

apabila terjadi kecelakaan, kebakaran, menjaga kesehatan

karyawan dan menjaga kebersihan lingkungan. Pengamanan proyek

dengan cara penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara

dan lain-lain.

Pembayaran :

Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga kontrak yang

disepakati. Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan

dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan

ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan Penyedia Konstruksi

sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan

tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan dari Pekerjaan.

PASAL 5

UKURAN/ PEIL2


5.1. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mempelajari seluruh gambar

dan uraian syarat teknis. Bila dalam rencana tersebut terdapat

perbedaan ukuran diantara gambar, maka Penyedia Jasa Konstruksi

diwajibkan melaporkan kepada Direksi untuk mendapat keputusan.

Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan membenarkan sendiri

perbedaan ukuran yang ada dalam perencanaan tersebut, akibat

kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi semua akan menjadi tanggung

jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

5.2. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas tepatnya

pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peil yang tercantum dalam

gambar maupun rencana kerja syarat-syarat teknis.

5.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi

diwajibkan mengukur kembali ketetapan yang terdapat dalam

gambar maupun rencana kerja dan syarat-syarat teknis.

5.4. Ketetapan dalam ukuran peil mutlak diperhatikan dan jika terjadi

kesalahan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan tidak

dapat ditolelir maka Direksi berhak memerintahkan untuk

membongkar dan akibat tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia

Jasa Konstruksi.

PASAL 6

PEKERJAAN PENGGALIAN

6.1. Lokasi pembangunan harus disesuaikan dengan gambar Site Plan.

Jika ada permintaan dari pihak Owner/ masyarakat sekitar karena

sesuatu dan lain hal, Penyedia Jasa Konstruksi harus segera

melaporkan kepada pihak Direksi untuk mendapatkan keputusan.

6.2. Galian tanah pondasi harus disesuaikan dengan batas-batas peil dan

kemiringan sesuai gambar rencana. Galian tersebut harus

mempunyai ukuran yang cukup agar pelaksanaan penempatan

kunstruksi pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan

dimensi pada gambar rencana.

3


6.3. Semua tempat penggalian harus dilindungi agar terbebas dari

rembesan air, banjir dan genangan air.

6.4. Tidak diperkenankan adanya genangan air dalam lokasi pekerjaan.

Pembayaran :


disepakati.Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan





PASAL 7

PEKERJAAN URUGAN PASIR/ TANAH

7.1. Pekerjaan Pengurukan tanah.Sebelum pengurukan dilakukan, lokasi

harus bersih dari tanaman (pohon, akar) dan lumpur. Urugan tanah

harus dilakukan setinggi yang tertera dalam gambar dan pemadatan

tanah dilakukan dengan menggunakan mesin pemadat seberat 6-10

ton. Urugan harus dilakukan selapis demi selapis dan setiap lapisan

harus dipadatkan dengan mesin pemadat. Tanah yang digunakan

untuk urugan adalah tanah yang tidak mengandung lumpur.

7.2. Pekerjaan urugan pasir : dibawah lantai dan cor rabat dibuat setebal

10 cm padat, dibawah pondasi batu gunung dibuat urugan pasir 10

cm padat, semua urugan pasir harus ditumbuk rata dan disiram air.

7.3. Ruang galian sekeliling pondasi harus diurug dengan material

seperti tercantum dalam gambar dan diurug selapis demi selapi dan

dipadatkan dengan mesin pemadat sehingga mencapai peil tanah

urug sesuai dengan gambar rencana.

Pembayaran :



dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan 4





PASAL 8

PEKERJAAN PONDASI, SLOOF, BALOK DAN RANGKA BADAN

8.1. Pancang menggunakan kayu Merang 10/10- 2 meter, pemasangan

disesuaikan dengan gambar rencana.

8.2. Pekerjaan pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar

rencana.

8.3. Pekerjaan pasangan Anstamping batu gunung dipasanag 20 cm

sesuai gambar rencana, kemudian diurug kembali dengan pasir urug

setebal 5 cm dan dipadatkan.

8.4. Pondasi batu gunung dipasang dengan menggunakan speci 1:4.

8.5. Pemasangan Sloof kayu Merang 15/15, pemasangan harus

menggunakan pen dan lubang

8.6. Rangka badan/Kolom/Jenang menggunakan kayu Kapur 15/15

8.7. Ring Balk menggunakan kayu kayu Kapur 15/15

Pembayaran :







PASAL 9

PEKERJAAN DINDING PAPAN DAN BATA KM/WC

9.1. Untuk Rangka dinding menggunakan kayu Kapur 5/10

9.2. Dinding papan menggunakan kayu Meranti 2/20

5


9.3. Pemasangan dinding papan diketam halus berlidah, pemasangan

dinding halus rapi dan rata

9.4. Dinding KM/WC pasangang batu bata dibuat dengan campuran 1pc:

4 ps. Untuk dinding trasram dibuat dengan campuran 1 pc : 2 pc.

9.5. Dinding pasangang batu bata dibuat dengan campuran 1pc: 4 ps

untuk dinding trasram dibuat dengan campuran 1 pc : 2 pc.

9.6. Dinding bata harus tegak lurus, rata dan tidak boleh retak-retak

dengan maksimum pecah dari batu bata 20%. Batu bata harus

berukuran sama menurut ukuran normal dan sebelum dipasang

direndam air terlebih dahulu.

9.7. Batu bata yang dipasang harus bermutu baik dan dari pembakaran

yang matang, ukuran sama, tidak pecah-pecah dan lain-lain

menurut pemeriksaan Direksi. Batu bata bekas atau pernah

digunakan, tidak diperkenankan untuk pekerjaan ini.

9.8. Semua siar antara pasangan batu bata harus dikerok sedalam 1 cm

pada bagian luar dan dalam pemasangan dinding batu bata hanya

diperbolehkan 1m untuk tiap-tiap hari kerja. Pemasangan dinding

dipasang dengan luas maksimum 16 m2, bila lebih harus dipasang

dengan beton kolom praktis. Perancak/andang tidak boleh dipasang

menembus dinding.

Pembayaran :







PASAL 10

PEKERJAAN PLESTERAN

6


10.1. Pekerjaan plesteran 1Pc : 4 Ps dilaksanakan dengan tebal minimum

1,5 cm, kecuali pada bagian yang perlu kedap air dipakai campuran

1Pc: 2Ps

10.2. Pekerjaan beton yang akan diplester, permukaannya harus dibuat

kasar terlebih dahulu dengan cara dibetel dan di saput dengan air

semen. Campuran perekat untuk plesteran beton dibuat 1Pc: 4Ps

begitu juga untuk campuran dinding dibuat 1Pc: 4Ps dengan tebal

minimum setebal 1,5 cm.

10.3. Pekerjaan plesteran harus rata dan halus, tidak boleh retak-retak

atau cacat, jika bidang plesteran retak-retak atau bergelombang,

maka Penyedia Jasa Konstruksi harus segera memperbaikinya.

10.4. Pekerjaan plesteran harus memperhatikan perletakan instalasi listrik

dan instalasi air yang akan ditanam dalam dinding. Plesteran dapat

dilanjutkan apabila pipa-pipa tersebut telah tertanam dengan baik.

10.5. Untuk pekerjaan plesteran benangan pada sudut-sudut atau sponing

digunakan plesteran dengan perekat 1Pc: 4Ps, dilaksanakan dengan

lurus dan tajam.

10.6. Plesteran harus diratakan/ dihaluskan dengan acian dan diamplas

hingga halus.

Pembayaran :







PASAL 11

PEKERJAAN BETON BERTULANG

11.1. AIR

7


Air untuk adukan beton dan perawatannya harus air bersih, bebas

dari bahan-bahan yang merusak beton dan baja tulangan atau

bahan-bahan yang bias merusak daya rekat semen.

11.2. PASIR, KERIKIL ATAU BATU PECAH

Pasir, kerikil dan batu pecah harus bersifat tetap, bersih dan tidak

mengandung bahan-bahan yang dapat merusak kekuatan atau

karateristik beton pada setiap umur termasuk daya tahannya

terhadap karat baja tulangan beton.

11.3. SEMEN

Semen yang digunakan harus disetujui dan disyahkan yang

berwenag dan memenuhi syarat PBI 1971 pengangkutan harus

terhindar dari air/ hujan dan kelembaban. Semen harus diletakan

30cm dari permukaan lantai/ tanah, penumpukan tidak lebih dari

2m. Dalam pengiriman yang baru harus dipisahkan dengan yang

lama, sehingga pemakaian semen sesuai dengan urutan pengiriman.

11.4. BESI BETON

Besi beton harus dari baja U 24 dengan tegangan leleh 2400 kg/

cm2 dengan tegangan-tegangan yang diijinkan 1400 kg/ cm2 dan

harus memenuhi ketentuan- ketentuan PBI 1971. Kawat pengikat

harus dari baja lunak dengan diameter minimum 1mm serta tidak

bersepuh seng dan telah dipijarkan terlebih dahulu. Penyimpanan

tidak boleh menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara

tebuka terlalu lama, sebelum dicor besi tulangan harus terbebas dari

minyak, cat, kotoran dan dipasang pada posisi yang benar hingga

tidak bergeser atau berubah pada waktu adukan digetarkan untuk

dipadatkan. Pembesian beton dan diameter beton harus sesuai

dengan gambar rencana. Bilamana sesuai dengan pengalaman/

pendapat Penyedia Jasa Konstruksi ditemui kekeliruan atau perlu

penyempurnaan pembesian pada gambar kerja, maka Penyedia Jasa

Konstruksi dapat mengusulkan kekeliruan yang dimaksud kepada

pemberi tugas untuk mendapat persetujuan atau pengecekan

kembali.

11.5. CETAKAN DAN ACIAN

8


Cetakan harus dibuat dari kayu bermutu baik/ plywood dengan

ketebalan bergantung dari kualitas dan jarak penguat catakan

tersebut. Cetakan dirakit dan diberi penguat serta disangga

sedemikian rupa, sehingga tidak ada perubahan bentuk akibat

getaran atau lekukan dikarenakan tekanan adukan beton yang cair/

padat. Pada cetakan kolom dan dinding harus ada yang mudah

dibuka untuk membersihkan kotoran dan keperluan pengecoran,

cetakan beton harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran dan

dicegah penggenangan air pada bagian bawah cetakan.

11.6. PENGECORAN BETON

Pengecoran kedalam cetakan harus sudah selesai sebelum adukan

mulai mengental, yang dalam keadan normal biasanya 30 menit.

Adukan beton harus digunakan dengan menggunakan beton bolen

(concret mixer). Sebelum pasir dan kerikil diaduk, semua harus

dibersihkan dari segala kotoran dan lumpur.Bahan-bahan yang

digunakan sesuai dengan peraturan spesifikasi bahan bangunan :

a. Semen PC.

b. Kerikil local yang berkualitas baik, bersih, keras, berat dan

padat dengan gradasi 10- 30 mm.

c. Pasir pasang bersih dari debu dan kotoran.

d. Air harus bersih dan tidak mengandung bahan-bahan kimia/

limbah.

e. Komposisi bahan harus ditakar dengan seksama, volume atau

beratnya. Bila campuran yang telah ditentukan itu tidak

ditepati, maka konstruksi beton yang telah dicor itu akan

diperintahkan untuk segera dibongkar atas tanggungan

Penyedia Jasa Konstruksi.

f. Bahan campuran tambahan dibolehkan jika disetujui oleh pihak

owner atau apabila ada ketentuan lain.

g. Adukan beton harus sudah digunakan dalam waktu 1 jam

setelah pengadukan dengan air dilakukan.

h. Adukan diangkut sedemikian rupa sehingga dapat dicegah

terjadinya pemisahan unsur-unsur bahan, dan tidak boleh di

biarkan lebih dari 2 jam.9


i. Pengecoran pada suatu bagian dari pekerjaan harus dilakukan

tanpa berhenti dan tidak terputus tanpa persetujuan pemberi

tugas, tidak mengecor ketika hujan kecuali Penyedia Jasa

Konstruksi mengadakan pencegahan yang dapat disetujui pihak

direksi.

j. Sebelum pengecoran pada bagian-bagian utama pekerjaan,

maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahu Direksi

untuk mendapatkan persetujuan.

k. Pengecoran harus dipadatkan dengan baik dan memakai alat

penggetar (vibrator) yang mempunyai frekwensi paling sedikit

3000 rpm dan tidak boleh menggetarkan lebih dari 20 detik.

l. Pada semua kolom yang berhubungan dinding/ jendela harus

diberi angkur dengan diameter 8 mm.

11.7. PEMBONGKARAN CETAKAN

a. Cetakan tidak diperkenankan dibuka/ dinbongkar sebelum

beton mecapai kekuatan kubus yang cukup untuk memikul

beban sendiri.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada pihak

Direksi jika akan membongkar cetakan, terutama pada bagian

konstruksi utama dan minta persetujuan pihak direksi. Perlu

ditekankan bahwa Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab

penuh atas keamanan konstruksi, walaupun adanya

peersetujuan pemberi tugas, tidak berarti Penyedia Jasa

Konstruksi lepas dari tanggung jawab.

c. Sesuai prosedur pembongkaran harus sesuai dengan ketentuan-

ketentuan PBI 1971.

11.8. CACAT PADA BETON

Meskipun hasil pengujian kubus- kubus memuaskan, pemberi tugas

berwenang untuk menolak beton yang cacat sebagai berikut :

a. Beton yang sangat keropos.

b. Beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan

posisinya tidak sesuai yang tertera pada gambar.10


c. Beton yang tidak tegak lurus rata sesuai dengan yang

dikehendaki.

d. Beton yang berisikan kayu atau beda-benda asing lainnya.

e. Semua akibat dan biaya perbaikan atau pembuatan beton

kembali menjadi tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi.

Pembayaran :







PASAL 12

PEKERJAAN LANTAI

12.1. Lantai menggunakan keramik ukuran 40x 40 cm.

12.2. Lantai kamar mandi/ WC menggunakan keramik ukuran 20x 20 cm

12.3. Lantai dicor dengan mutu beton K 125 ( campuran 1:3:5 )

12.4. Bila terdapat cacat pada tegel/ keramik Penyedia Jasa Konstruksi

harus menggantinya.

12.5. Pemasangan keramik harus rapi rata dan permukaannya tidak boleh

bergelombang serta nat-natnya harus lurus dan sama besar.

Pembayaran :







PASAL 1311


PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

13.1. Kusen pintu dan jendela menggunakan kayu Kapur ukuran 8/13 cm

13.2. Daun pintu panil menggunakan kayu Kapur, jaun jendela

menggunakan kayu Kapur diketam hakus dan dipasang kaca polos 5

mm. (bentuk dan ukuran sesuai gambar).

13.3. Sambungan pada daun pintu dan jendela dibuat dengan sambungan

pen dan lubang tembus.

13.4. Semua pintu kusen dan jendela kayu harus diketam dengan baik

dan halus.

Pembayaran :







PASAL 14

PEKERJAAN KACA

14.1. Semua kaca yang digunakan dalam pekerjaan ini menggunakan

kaca polos dengan tebal 5 mm.

14.2. Untuk pemasangan kaca dilengkapi dengan list agar kaca menjadi

rapat dan tidak bergerak.

14.3. Kaca yang dipasang harus berkualitas baik.

Pembayaran :





12




PASAL 15

PEKERJAAN RANGKA ATAP/ KUDA- KUDA

15.1. Semua rangka atap/kuda-kuda menggunakan kombinasi kayu Kapur

atau setara dikerjakan dengan menggunakan gergaji mesin tidak

boleh cacat dan pecah-pecah.

15.2. Ukuran-ukuran balok rangka atap dalam gambar seperti terlampir

6/12 untuk kuda-kuda, jurai dan gording, ikatan angin ukuran 5/10

15.3. Pekerjaan rangka atap harus dikerjakan dengan baik rapi hingga

mendapatkan bidang yang rata dan rapat.

15.4. Untuk mendapatkan bentuk konstruksi yang kokoh pada bagian-

bagian yang penting harus diikat dengan baut diameter 12 mm

dengan plat beugel besi ukuran tebal 4mm dan 5 cm lebar. Apabila

dalam gambar tidak terlukis maka Penyedia Jasa Konstruksi harus

melaksanakannya melalui persetujuan pihak Direksi.

15.5. Untuk mendapatkan kedudukan yang kokoh dan terikat antara kuda-

kuda dan kolom/ ring balk harus dipasang baut 12mm panjang 40

cm. Sebelum sambungan balok- balok dimatikan terlebih dahulu

semua plat besi dan baut harus dimeny dengan meny besi.

15.6. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperkenankan memasang atap dan

plafond sebelum seluruh kelengkapan baut dan begel selesai

dilaksanakan dengan baik dan sempurna serta mendapat ijin dari

direksi

Pembayaran :






tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan dari Pekerjaan.13


PASAL 16

PEKERJAAN ATAP

16.1. Untuk atap dipasang atap Seng gelombang BJLS 20. Pemasangan

harus rapi rapat dan tidak boleh bocor, atap yang cacat, sobek dan

sebagainya harus diganti.

16.2. Bubungan dipakai bubungan Seng plat BJS 20, pemasangan harus

menjamin tidak terjadi kebocoran.

16.3. Sebelum memasang atap kerangka harus benar-benar rata dan

telah diwaterpass dengan baik

Pembayaran :







PASAL 17

PEKERJAAN PLAFOND

17.1. Plafond dalam dan luar bangunan menggunakan bahan papan

Meranti berkualitas baik

17.2. Semua pekerjaan plafond dibuat dengan permukaan rata

17.3. Bahan plafond yang tidak dicat, tidak memenuhi syarat tidak boleh

dipakai, pinggiran yang tidak rata harus diketam dan diampelas.

17.4. Setiap tepi ruangan plafond dipasang list plafond

Pembayaran :


disepakati.Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan 14






PASAL 18

PEKERJAAN PENGECATAN

18.1. Semua konstruksi kayu seperti kusen, pintu dan jendela harus dicat

dengan cat kilap merk Aviteck atau yang setara warna cat akan

ditentuan kemudian menurut petunjuk direksi

18.2. Sebelum memulai pengecatan semua bidang yang akan dicat harus

dibersihkan terlebih dahulu bilamana perlu didempul apabila ada

yang cacat digosok hingga rata dan halus kemudian dilanjutkan

pengecatan dengan many. Kemudian pengecatan kilap dilakukan

sebanyak dua sampai tiga lapis atau sampai mencapai hasil yang

rata dan baik.

18.3. Pekerjaan cat dinding dan plafond

a. Dinding/ Plafond yang tampak harus dicat dengan cat Avitek,

Catylac atau yang setara warna cat akan ditentukan kemudian

sesuai dengan petunjuk Direksi/ Owner.

b. Sebelum pengecatan dinding harus di aci terlebih dahulu hinga

merata dan diamplas halus. Yang baru dilakukan pengecatan

minimal 3 x lapisan atau sampai merata.

c. Pekerjaan pengecatan yang teryata retak retak atau tidak

merata, maka harus diperbaiki atau di cat ulang.

d. Dinding bagian dalam dan plafond dicat dengan cat interior,

sedangkan dinding bagian luar dicat dengan cat khusus

exterior/watershell

Pembayaran :



dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan 15





PASAL 19

PEKERJAAN PENGANTUNG DAN PENGUNCI

19.1. Untuk melengkapi pintu dan jendela harus dipasang alat pengunci

dan pengantung seperti engsel grendel, kunci tanam, hak angin dan

handle.

19.2. Semua kunci yang dipasang adalah Yale Italy dua kali putar (2 slag)

atau yang setara dan disetujui oleh Direksi.

19.3. Semua pintu dan jendela harus dipasang engsel kuningan 4 inch,

untuk daun pintu harus dipasang 4 (empat) buah engsel, sedangkan

untuk jendela dipasang dua buah engsel 3 inch.

19.4. Untuk daun jendela dari kayu harus dilengkapi dengan grendel, hak

angin dan handle.

Pembayaran :







PASAL 20

PEKERJAAN SANITASI

16


20.1. Penyedian air bersih diperoleh dari PAH (penampung air hujan) dan

intalasi dari pipa PVC tipe AW diameter 1” dan ½” ditanam dalam

dinding dan pipa PVC 3” dan 4” untuk pembuangan air kotor.

20.2. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini harus bekualitas baik

dengan ketebalan yang disaratkan hingga bisa memikul beban

diatasnya.

20.3. Semua pekerjaan instalasi air kotor, air bekas pakai ,air hujan dan

pipa ventilasi harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penanaman pipa pada tembok harus tertutup oleh pekerjaan

finishing (plesteran).

b. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hinga tidak ada bau

busuk yang keluar dari pipa tersebut.

c. Untuk pipa yang mendatar harus dibuat dengan kemiringan

minimum 1% (satu persen).

d. Parit tritisan dan bak kontrol dibuat dari pasangan batu bata pada

dasarnya dicor.

20.4. Pada bak air dipasang keramik 20/25 cm, dipasang sedemikian rupa

hinga bak air tersebut tidak terjadi kebocoran dan retak.

Pembayaran :







PASAL 21

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

21.1. Untuk keperluan ini Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan

pihak ketiga (instalator) yang mempunyai sertifikat dari PLN atau

mempunyai sertifikat DRM setempat dengan mendapatkan

persetujuan terlebih dahulu dari Direksi secara tertulis .Penborong 17


harus tetap bertanggung jawab atas pekerjaan instalasi yang

dimaksud.

21.2. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut penborong

harus mempunyai gambar/ diagram istalasi dengan skala 1 : 100

dan mendapat persetujuan dari Direksi.

21.3. Gambar As Built Drawing dari instalasi yang mengambarkan

sebenarnya harus dibuat Penyedia Jasa Konstruksi. Gambar ini

dibuat dalam rangkap 4 (empat) bersama dengan surat

keinstalasian harus diserahkan kepada pemberi tugas pekerjaan.

Pembayaran :







PASAL 22

PERATURAN PEKERJAAN INSTALASI

22.1. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

a. Pekerjaan pemasangan pipa tidak boleh mangalami kebocoran,

diberi lem pipa pada setiap sambungan setelah sebelumnya

dikasarkan terlebih dahulu pada ujung sambungan.

b. Bila terjadi kelonggaran pada pemasangan, diulang dan di

perbaiki kembali dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

22.2. PEMASANGAN KAWAT

a. Kawat yang digunakan untuk pasangan tersebut ialah kawat

tipe NYA, NYY, NYM ex. Kabelindo, Supreme atau yang sejenis,

kawat yang berukuran lebih dari 40 mm, harus memenuhi

standard dan tidak boleh lebih kecil dari 2,5 mm.18


b. Penarikan kawat diatas instalator dikerjakan diatas plafond

yang tidak terlihat dari bawah.

c. Isalator yang digunakan adalah R 25 berukuran 25x25 mm

dengan jarak 0,80 meter.

d. Sebagai pengikat digunakan tali rami yang dicelup kedalam

ter.

e. Pada tiap-tipa penyambungan kawat digunakan lasdop.

f. Pada tempat-tempat penyeberangan diatas tembok, maka

kawat itu dimasukan kedalam pipa sebagai pengaman.

g. Semua kawat yang dimasukan kedalam pipa tidak boleh ada

sambungan.

h. Tarikan diatas kawat harus cukup tegang dan kencang tetapi

isolasi tidak boleh rusak karenanya.

22.3. JENIS LAMPU YANG DIGUNAKAN

a. Untuk penerangan dipasang lampu RM 3x36 watt dan lampu

Donw light 23 watt yang menempel diatas plafond

b. Untuk lampu sorot dipakai lampu Mercury 300 watt lengkap

c. Sebagian grub kabel instalasi supaya diatur sedemikian rupa

dan untuk penerangan dan stop kontak dibut grup yang

terpisah.

d. Seleruh penerangan yang dilengkapi bola lampu sesuai yang

dibutuhkan, dipasang sampai menyala, bila dalam lokasi telah

ada aliran listriknya dengan syarat :

1. Dicoba hinga menyala 3x24 jam

2. Menyerahkan jaminan instalasi yang disahkan oleh

Penyedia Jasa Konstruksi dan Direksi.

22.4. UKURAN ISOLASI

Untuk ukuran isolasi ditentukan antara ½ ohm sampai 0,3 ohm

22.5. PAPAN-PAPAN SEKERING (PANEL)19


a. Papan skering tersebut dari metal plat baja ukuran sesuai

dengan perencanan dan dilengkapi dengan frame yang kuat.

b. Pemasangan papan-papan sekering/panel secara well mouted

kuat dan rapi dengan lokasi yang tidak banyak mengangu lalu

lintas serta mudah untuk operasi maintenance atau

pemeliharaan.

c. Panel-panel tersebut setelah dipasang dengan baik dilengkapi

dengan kotak dari papan yang dipelitur serta dilengkapi dengan

pintu dan kunci.

22.6. Sambungan pengaman ketanah (arde) harus diksanakan dengan

peraturan peraturan yang berlaku, batang-batang yang ditanam

harus sejenis kuningan ninimum diameter 2 1/2mm dan panjang

tidak kurang dari 3 meter ditanam lurus kebawah. Elektrode yang

ditanam harus disambung dengan kawat kuningan garis tengahnya

5mm pada bagian kebatang panel distribusi yang ditanam, semua

sambungan harus memakai kawat penghubung.

22.7. PENGUJIAN

Seluruh instalasi harus diuji untuk menentukan apakah bekerja

sempurna dalam segala hal harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan PLN setempat.

Pembayaran :







PASAL 23

P E N U T U P20


23.1. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) untuk uraian

bahan-bahan pekerjaan tidak disebutkan dan dilaksanakan oleh

Penyedia Jasa Konstruksi, maka hal ini dianggap seperti disebutkan.

23.2. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan

lebih lanjut dari pihak Direksi/pemberi tugas, bilamana perlu

diadakan perbaikan dalam peraturan ini.

21

Documents

RKS GOR Kayan Selatan