Upload
trinhminh
View
255
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Robbins and Judge
Organization Behavior
15 Edition
The material used in producing this presentation
derived from the book. Several examples added
to enrich the student’s understanding
Please acknowledge the Authors
Partono - TELKOM University 2017
Memahami pentingnya konsep motivasi dalam
membangun lingkungan kerja yang produktif
Memahami konsep motivasi klasik
Memahami konsep motivasi kontemporer
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
GOAL ONE
Partono - TELKOM University 2017
Proses yang mencakup niat, tujuan, dan ketekunan
individu dalam mencapai sasaran pribadi maupun
organisasi.
Tiga elemen kunci:
Niat/intensitas– sejauhmana individu mau mencoba
Tujuan – kesesuaian usaha yang dilakukan dengan tujuan
perusahaan/individu
Ketekunan – berapa lama individu dapat melangsungkan
usahanya
Partono - TELKOM University 2017
Uang
Kebahagiaan
Jabatan
Anak
Keluarga
Kebanggaan
Kontribusi
...................................
Partono - TELKOM University 2017
Waktu kerja fleksibel
Dilibatkan
Pekerjaan yang menantang
Kemandirian
.........................................
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
GOAL TWO
Maslow’s Hierarchy of Needs Theory
McGregor’s Theory X and Theory Y
Herzberg’s Two-Factor Theory
McClelland’s Theory of Needs
Partono - TELKOM University 2017
Maslow’s Hierarchy of Needs Theory
Individu memenuhi kebutuhannya dari tingkat paling dasar
menuju ke atas
Pergerakan ke atas mengikuti tahapan hirarki
Partono - TELKOM University 2017
McGregor’s Theory X and Theory Y
Membagi manusia dalam 2 kategori Theori X (manusia pada
dasarnya perlu diatur) & Teori Y (manusia dapat bersikap
mandiri).
Partono - TELKOM University 2017
Teori X
• Karyawan tidak memiliki ambisi
• Tidak suka bekerja
• Selalu menghindari tanggung jawab
Teori Y
• Karyawan mandiri
• Menyukai pekerjaan
• Bertanggung jawab
Herzberg’s Two-Factor Theory
Intrinsic factors : advancement, recognition, responsibility, &
achievement related to job satisfaction.
Extrinsic factors : supervision, pay, company policies, &
working conditions related to dissatisfaction (hygiene)
Satisfaction & dissatisfaction is not opposite
Pemenuhan terhadap faktor kepuasan tidak berarti individu
terbebas dari ketidakpuasan
Partono - TELKOM University 2017
McClelland’s Theory of Needs
Need for Achievement (nAch): dorongan untuk menonjol dan
berhasil (mencapai standar)
Need for Power (nPow): kebutuhan untuk memerintah &
mempengaruhi orang lain
Need for Affiliation (nAff): kebutuhan untuk bersosialisasi
dan menjalin hubungan interpersonal
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
GOAL THREE
Self-Determination Theory
Job Engagement
Goal-Setting Theory
Management by Objectives (MBO)
Self-Efficacy Theory
Social Cognitive Theory or Social Learning Theory
Reinforcement Theory
Equity Theory
Expectancy Theory
Partono - TELKOM University 2017
Self-Determination Theory
Mengkaji manfaat motivasi instrinsik dan kelemahan motivasi ekstrinsik
Orang senang jika bisa mengendalikan perilakunya, dan suka melakukan sesuatu berdasarkan keinginan sendiri tanpa dibebani kewajiban
Cognitive evaluation theory : bentuk lain teori self-determination yang menyatakan bahwa penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya secara intrinsik memuaskan, dapat menurunkan tingkat motivasi jika dipandang adanya unsur pengendalian
Job engagement, the investment of an employee’s physical, cognitive, and emotional energies into job performance
Partono - TELKOM University 2017
Job Engagement
Employee will more engage if they believes the job is
meaningful and give benefit
• Job characteristics VS sufficient resources
• Individual’s values VS job characteristic & organization.
• Leadership behaviors that inspire workers to a greater sense of
mission
Engagement may also predict important work outcomes better
than traditional job attitudes.
“dark side” of engagement work–life conflict
Partono - TELKOM University 2017
Goal-Setting Theory - Locke
Management by Objectives (MBO)
Konsep dasar tujuan yang spesifik dan relatif sulit dan
dapat memberikan umpanbalik dapat mengarah pada kinerja
yang tinggi
Tujuan yang sulit membuat:
• Individu lebih fokus
• Individu bekerja lebih keras
• Munculnya ketekunan
• Individu lebih efektif dan efisien
Partono - TELKOM University 2017
Goal-Setting Theory
Hubungan antara tujuan & kinerja ditentukan oleh:
• Komitmen terhadap tujuan
• Sifat pekerjaan
• Budaya
Sasaran yang ditetapkan harus
• Jelas, Terukur, Dapat tercapai
4 unsur MBO :
• Jelas
• Pengambilan keputusan partisipatif
• Target waktu
• Umpanbalik
Partono - TELKOM University 2017
Self-Efficacy Theory - Bandura
Dikenal dengan istilah teori Social Cognitive atau Social
Learning keyakinan individu bahwa dia mampu
menyelesaikan pekerjaan
Tingkat efikasi dipengaruhi oleh:
• Keberanian
• Keyakinan
• Ketekunan menghadapi masalah
• Respon positif terhadap umpanbalik negatif
Teori self-efficacy mendukung teori Goal-Setting
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
Self-Efficacy Theory – Cara membangun
Enactive mastery (peningkatan kemampuan)
• Unsur paling penting
• “Practice makes perfect”
Vicarious modeling (penggunaan contoh)
• Semakin yakin setelah melihat orang lain mengerjakan
Verbal persuasion
• Motivation through verbal conviction
• Pygmalion and Galatea effects - self-fulfilling prophecies
Arousal
• Getting “psyched up” – emotionally aroused – to complete task
Partono - TELKOM University 2017
Reinforcement Theory
Teori yang meyakini bahwa perilaku adalah fungsi dari akibat
yang ditimbulkan (penyebab)
Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi yang akan
terjadi
• Thought (internal cognitive event) is not important
• Feelings, attitudes, and expectations are ignored
Sering dikatakan bukan teori motivasi tetapi lebih pada studi
perilaku
Reinforcement strongly influences behavior but is not likely to
be the sole cause
Partono - TELKOM University 2017
Teori Keadilan – Adams
Karyawan membandingkan hasil yang diperoleh dengan input
yang diterima, dan dibandingkan juga dengan rekan kerjanya
• Jika dinilai adil, maka karyawan puas
• Jika dinilai tidak adil, maka muncul kekecewaan
• Perasaan kurang dihargai akan mendorong munculnya kemarahan
• Perasaan dihargai berlebihan akan memunculkan rasa bersalah
Partono - TELKOM University 2017
Teori Keadilan – 4 situasi keadilan
Self-Inside
• The person’s experience in a different job in the same organization
Self-Outside
• The person’s experience in a different job in a different
organization
Other-Inside
• Another individual or group within the organization
Other-Outside
• Another individual or group outside of the organization
Partono - TELKOM University 2017
Teori Keadilan
Faktor yang sering dijadikan perbandingan:
• Jenis kelamin
• Lama kerja
• Posisi dalam organisasi
• Tingkat pendidikan yang dimiliki
• ...........................................
Partono - TELKOM University 2017
Teori Keadilan
Tindakan karyawan ketika merasakan ketidakadilan:
• Mengubah input (bekerja lebih sedikit)
• Mengubah output (menghasilkan lebih banyak)
• Mengubah persepsi terhadap diri sendiri
• Mengubah persepsi terhadap orang lain
• Memilih individu lain untuk dijadikan referensi
• Keluar dari pekerjaan
Keadilan adalah konsep yang subjektif, karena pada dasarnya
manusia akan merasakan keadilan ketika apa yang dialaminya
sesuai dengan yang diharapkan
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
Expectancy Theory - Vrooms
Teori motivasi yang menyatakan kuatnya tendensi
untuk bertindak ditentukan oleh kuatnya harapan
akan hasil yang bakal diperoleh dari tindakan tersebut
Fokus pada 3 hubungan:
• Hubungan antara upaya-kinerja:
• Hubungan kinerja-reward relationship
• Hubungan antara rewards–sasaran pribadi. Tingkat
kepuasan individu
Partono - TELKOM University 2017
Partono - TELKOM University 2017
Teori motivasi saling melengkapi
Partono - TELKOM University 2017