Upload
hasanah
View
14
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
RPIP
Citation preview
0
PROPOSALPROGRAM BANTUAN RISET
IAIN IMAM BONJOL PADANG TAHUN ANGGARAN 2015
Riset Pengembangan Ilmu dan Program Studi (RPIP)
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN ILMU ALAMIAH DASAR
DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANIAIN IMAM BONJOL PADANG
Oleh
Nurhasnah, M. Si (Ketua Tim)Hidayati, S. Ag., M. Pd (Anggota)
Riska Permata Sari (Anggota)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANIAIN IMAM BONJOL PADANG
2015
1
A. Judul : Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa dengan Pendekatan Project-
Based Learning dalam Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang
B. Latar Belakang
Menghadapi tantangan transformasi dunia saat ini, dunia pendidikan khususnya
perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memiliki kemampuan abad 21. Kemampuan tersebut berupa kemampuan untuk
bekerja sama dalam team, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan untuk
mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi serta mampu berkomunikasi dengan
efektif.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan SDM tersebut dengan
menerapkan prinsip pembelajaran abad 21 di perguruan tinggi. Menurut Nichols (2013) ada
4 prinsip pokok pembelajaran abad 21 yaitu pengembangan pendekatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik, peserta didik harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi
dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan
nilai-nilai yang dianutnya, materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik, mengembangkan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
terhubung dengan dunia nyata dan dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang bertanggung jawab seyogyanya lembaga pendidikan dapat
memfasilitasinya untuk terlibat dalam lingkungan sosial.
Sejalan dengan kemampuan dan prinsip pembelajaran abad 21 tersebut, standar
nasional pendidikan tinggi yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 juga menyatakan bahwa pendidikan
tinggi berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan
pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Lulusan perguruan tinggi memiliki
kualifikasi kompetensi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
mencapai kompetensi tersebut maka standar proses pembelajaran di perguruan tinggi
memiliki kriteria dengan karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa
Salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi adalah Ilmu Alamiah
Dasar (IAD). IAD bertujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar alamiah dalam
menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji dan
2
menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun
konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.
IAD merupakan mata kuliah yang mengajarkan konsep-konsep IPA. Salah satu
ketrampilan yang dilatih dalam IPA adalah ketrampilan memecahkan masalah secara kritis
dan kreatif. Paradigma pembelajaran dalam IPA termasuk IAD adalah konstruktivis.
Artinya, mahasiswa tidak akan mampu memahami IAD tanpa melaksanakan aktivitas
membangun (mengkonstruk) sendiri konsep yang dipelajari melalui serangkaian aktivitas
yang sistematis. Dalam memahami suatu konsep, mahasiswa diharapkan bekerjasama
dengan mahasiswa lain untuk memecahkan masalah. Pelaksanaan IAD ditujukan untuk
membantu para mahasiswa agar memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), serta mendekati persoalan sains dengan penalaran yang
lebih komprehensif.
Perkuliahan IAD di IAIN Imam Bonjol termasuk di dalamnya Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan masih menemukan kendala dalam menerapkan prinsip pembelajaran abad 21
kepada mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2011) memberikan informasi
dari aspek mahasiswa 1) terdapat kesenjangan antara sikap dan minat mahasiswa dengan
kesulitan yang dihadapi dalam memahami konsep dalam perkuliahan IAD. Ini ditunjukkan
dengan minat mahasiswa IAIN untuk mempelajari IAD sangat baik, akan tetapi sebagian
besar mengalami kesulitan untuk memahami materi, 2) mahasiswa kesulitan jika harus
belajar IAD secara mandiri sehingga dosen diharapkan dapat merancang model
pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa aktif berkolaborasi dengan mahasiswa lain,
3) bahan ajar yang telah tersedia berupa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), tetapi baru
sebatas ringkasan-ringkasan materi dan beberapa soal. LKM yang ada ini belum dapat
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara kritis dan
kreatif, terutama yang berkaitan dengan materi IAD.
Kendala-kendala yang ditemui dalam perkuliahan IAD berdasarkan hasil penelitian
tersebut masih menjadi kendala sampai sekarang. Hal ini diketahui berdasarkan hasil
wawancara sepanjang perkuliahan semester ganjil 2014/2015 dengan dosen IAD,
diantaranya Milya Sari, S. Pd., M. Si; Hurriyah, S.Si, M.T; dan Media Roza, M. Si.
Permasalahan utama terletak pada bahan ajar yang digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui perkuliahan IAD belum sejalan
dengan tujuan pelaksanaan mata kuliah IAD, standar nasional pendidikan tinggi, dan 4
prinsip pokok pembelajaran abad 21, dimana pembelajaran harusnya berpusat kepada
mahasiswa, kolaboratif, kontekstual, mampu memecahkan masalah secara kritis dan kreatif
3
serta mengembangkan kemampuan melibatkan lingkungan sosial. Permasalahan ini tentu
saja penting diupayakan jalan keluarnya.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa agar memiliki
kreativitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi serta membantu dalam penyelidikan
yang mengarah pada penyelesaian masalah-masalah nyata adalah dengan mengembangkan
bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa dengan pendekatan Project-Based
Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek (Thomas, 2000). Project-Based
Learning dapat menstimulasi motivasi, proses, dan meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa dengan menggunakan masalah-masalah yang berkaitan dengan mata kuliah
tertentu pada situasi nyata.
Hal yang menarik mengapa Project-Based Learning penting untuk diterapkan
ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya. Hasil penelitian (Prabowo,
2012; Rais, 2010; Fatmawati, 2009) menunjukkan pembelajaran berbasis proyek telah dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa atas permasalahan, kegiatan pembelajaran menjadi
lebih menarik, karena pengetahuan itu bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi
lingkungannya, lebih memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-sehari, aktivitas yang terbangun diantara kelompok proyek berlangsung dengan
penuh semangat, mahasiswa melalui pengamatan terlihat menikmati cara belajar yang
dikembangkan berdasarkan skenario Project-Based Learning. Mahasiswa secara kritis
mengungkapkan ide-ide dalam kelompok kolaboratif, mulai dari merencanakan sesuatu
tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses secara kolaboratif dan bermakna,
menyimpulkan, hingga saling tukar informasi diantara kelompok sebelum kemudian
dilakukan presentase kelompok. Karakteristik materi IAD banyak yang bisa dikembangkan
dengan menggunakan pendekatan Project-Based Learning.
Berdasarkan pemaparan di atas, agar pembelajaran dalam mata kuliah IAD
berlangsung dengan inovasi pembelajaran abad 21 dimana mahasiswa sebagai pusat
pembelajaran, kolaboratif, kontekstual, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
memecahkan masalah secara kritis dan kreatif maka perlu dilakukan Pengembangan
Lembar Kerja Mahasiswa Dengan Pendekatan Project-Based Learning (PBL) Dalam
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) Di IAIN Imam Bonjol Padang
4
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana pengembangan lembar
kerja mahasiswa dengan pendekatan Project-Based Learning (PBL) yang valid, praktis, dan
efektif dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ?”. Pada tahun ini penelitian dilakukan
hanya sampai pada tahap pertama, yaitu sampai tahap menghasilkan LKM dengan
pendekatan PBL yang valid. Dengan demikian rumusan permasalahan penelitian menjadi:
“Bagaimanakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based
Learning (PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) yang valid?”
D. Pertanyaan Penelitian
Relevan dengan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi kelayakan isi?
2. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi essensial materi?
3. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi kejelasan langkah pembelajaran?
4. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi bahasa yang digunakan?
5. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi penyajian ilustrasi?
6. Apakah lembar kerja mahasiswa (LKM) dengan pendekatan Project-Based Learning
(PBL) dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) telah memenuhi syarat validitas
dari segi evaluasi pembelajaran?
E. Signifikansi Penelitian
Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan abad 21. Kemampuan
5
tersebut berupa kemampuan untuk bekerja sama dalam team, kemampuan pemecahan
masalah, kemampuan untuk mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi serta
mampu berkomunikasi dengan efektif. Usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan
prinsip pembelajaran abad 21 di perguruan tinggi.
Perkuliahan IAD di IAIN Imam Bonjol termasuk di dalamnya FTK masih
menemukan kendala dalam menerapkan pembelajaran abad 21 dan mengembangkan
kemampuan abad 21 kepada mahasiswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
membantu mahasiswa agar memiliki kreativitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi
serta membantu dalam penyelidikan yang mengarah pada penyelesaian masalah-masalah
nyata adalah dengan mengembangkan bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa
dengan pendekatan Project-Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek
(Thomas, 2000). Project-Based Learning dapat menstimulasi motivasi, proses, dan
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan mata kuliah tertentu pada situasi nyata.
F. Studi Literatur
Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan penerapan Project -Based
Learning (PBL) di perguruan tinggi, diantaranya :
1. Fatmawati, dkk (2009), tentang menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa
melalui pembelajaran berbasis proyek pada konsep fermentasi. Penelitian adalah
penelitian quasy experiment pada jurusan Pendidikan Biologi semester V FKIP UNRAM
yang mengikuti mata kuliah Mikrobiologi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mahasiswa memperluas wawasan
pengetahuan dari suatu mata pelajaran tertentu. Pengetahuan yang diperoleh menjadi
lebih berarti dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, karena pengetahuan itu
bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasi lingkungannya, lebih memahami dan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-sehari.
2. Widowati, dkk (2009) tentang Pengembangan Kreativitas Mahasiswa dalam Pembuatan
Media pada Mata Kuliah TPB dengan Pendekatan Project-Based Learning. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian observasi
simulasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan kreativitas mahasiswa
dengan menerapkan Project-Based Learning (PBL), dapat diambil kesimpulan bahwa
kreativitas mahasiswa dalam membuat media pembelajaran Biologi dapat dikembangkan
dengan baik melalui penerapan pendekatan PBL. Hal tersebut ditunjukkan dengan
6
terdapatnya delapan kelompok yang kreativitasnya berkategori baik, dan empat
kelompok berkategori cukup baik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian relevan di atas adalah pada jenis
penelitian, bahan ajar, dan mata kuliahnya. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (development research) terhadap bahan ajar berupa lembar kerja mahasiswa
dengan menggunakan Pendekatan Project-Based Learning (PBL) pada mata kuliah IAD di
IAIN Imam Bonjol Padang.
G. Kerangka Teori
1. Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) di Perguruan Tinggi
a. Kedudukan Matakuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) termasuk dalam MKDU,
merupakan matakuliah yang wajib diberikan pada mahasiswa bidang IPS. Setelah
tahun 2000, atas dasar keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232X/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa : Kurikulum Inti merupakan bahan kajian
dan pelajaran yang harus dicakup dalam satu program studi yang dirumuskan
dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum inti terdiri atas
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB), Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah
Perilaku Berkarya (MPB) dan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
Maka melalui Keputusan Dikjen Dikti No. 30/DIKT1/Kep/2003 ditetapkan
tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan (RRP) Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) di Perguruan Tinggi memutuskan Ilmu Kealaman Dasar
(IAD) termasuk dalam MBB dan wajib diprogramkan dalam setiap kurikulum inti
program studi dengan bobot sekurang-kurangnya 2 (dua) sks. Selanjutnya melalui
surat Keputusan Diden Dikti No. 44/DIKT1/Kep/2006 tentang Rarnbu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di
Perguruan Tinggi mewajibkan IAD diprogramkan dalam setiap kurikulum inti
program studi dengan bobot sekurang-kurangnya 3 (tiga) sks (Tim IAD Depdiknas,
2006).
7
b. Hakekat dan Ruang Lingkup IAD.
Hakekatnya IAD bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam sains dan teknologi.
Pelaksanaan perkuliahan IAD ditujukan untuk membantu para mahasiswa agar
memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Iptek, serta mendekati persoalan
sains dengan penalaran yang lebih komprehensif. Pengajaran sains merupakan
proses aktif yang berlandaskan konsep konstruktivisme yang berarti bahwa sifat
pengajaran sains adalah pengajaran yang berpusat pada siswa/mahasiswa (student
centered instruction). Oleh karena itu Perkuliahan IAD dimaksudkan untuk
mengembangkan dan memperluas wawasan pengetahuan mahasiswa serta mencoba
untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan personalnya. Setiap
mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan IAD diharapkan cukup peka dan
tanggap dan penuh rasa tanggung jawab terhadap berbagai masalah perkembangan
Iptek disamping masalah sosial dan budaya yang ada dalam masyarakatnya, serta
lingkungan hidup yang sering kali merupakan suatu proses yang terjalin secara
tidak terpisahkan.
Ruang lingkup mata kuliah IAD mencakup bahasan: (1) Pengantar IAD; (2)
Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya; (3) Perkembangan dan
Pengembangan Ilmu pengetahuan Alam; (4) Bumi dan Alam Semesta; 5).
Keanekaragaman Makh1uk Hidup dan Penyebarannya; 6). Makhluk Hidup dalam
Ekosistem Alami; (7) Sumberdaya Alam dan Lingkungan; (8) Ilmu Pengetahuan
Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia; (9) Beberapa Perkembangan
Teknologi Penting; (10) Isu Lingkungan.
2. Model Project Based Learning
a. Konsep Project-Based Learning
Project-based learning merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah
banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, project based learning bermakna sebagai
pembelajaran berbasis proyek. Project-based learning adalah sebuah model atau
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual
melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Project-based learning berfokus pada
konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan
mahasiswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya,
8
memberi peluang mahasiswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka
sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya mahasiswa bernilai, dan
realistik (Okudan. Gul E. dan Sarah E. Rzasa dalam Rais, 2010).
Berbeda dengan model-model pembelajaran tradisional yang umumnya
bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek, terisolasi/lepas-lepas, dan aktivitas
pembelajaran berpusat pada dosen, maka model project-based learning lebih
menekankan pada kegiatan belajar yang relatif berdurasi panjang, holistik-
interdisipliner, perpusat pada pembelajar, dan terintegrasi dengan praktik dan isu-
isu dunia nyata. Dalam Project-Based Learning mahasiswa belajar dalam situasi
problem yang nyata, yang dapat melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen
dan mengorganisir proyek-proyek dalam pembelajaran (Thomas, 2000).
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan pendidikan yang efektif
yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antara
siswa dengan kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan menggunakan
pengetahuan baru.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, Project-Based Learning
merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan faham
pembelajaran konstruktivis yang menuntut peserta didik menyusun sendiri
pengetahuannya (Doppelt dalam Rais, 2010). Konstruktivisme adalah teori belajar
yang mendapat dukungan luas yang bersandar pada ide bahwa mahasiswa
membangun pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri.
Pendekatan Project-Based Learning dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan
penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong mahasiswa mengkonstruk
pengetahuan dan keterampilan secara personal. Buck Institute for Education dalam
Rais (2010) menyebutkan bahwa Project-Based Learning memiliki karakteristik,
yaitu: (a) mahasiswa sebagai pembuat keputusan, dan membuat kerangka kerja, (b)
terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya, (c) mahasiswa
sebagai perancang proses untuk mencapai hasil, (d) mahasiswa bertanggungjawab
untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan, (e) melakukan
evaluasi secara kontinu, (f) mahasiswa secara teratur melihat kembali apa yang
mereka kerjakan, (g) hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan (h)
kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
Project-Based Learning memiliki potensi yang besar untuk membuat
pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi mahasiswa untuk memasuki
9
lapangan kerja. Menurut Rais (2010) Project-Based Learning yang diterapkan
untuk mengembangkan kompetensi setelah mahasiswa bekerja di perusahaan,
mahasiswa menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang
berhasil dibangun dari proyek di dalam kelasnya, seperti keterampilan membangun
tim, membuat keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok, dan
pengelolaan tim. Keterampilan-keterampilan tersebut besar nilainya ketika sudah
memasuki lingkungan kerja. dan merupakan keterampilan yang sukar diajarkan
melalui pembelajaran tradisional.
b. Langkah-langkah dalam Project-Based Learning
Kegiatan workshop Project-Based Learning menurut Rosenfeld (2001)
terdiri dari: (1) membuat pertanyaan yang akan dijadikan proyek, (2) memilih
pertanyaan utama atau menentukan proyek, (3) membaca dan mencari materi yang
relevan dengan masalah, (4) merancang masalah, (5) merancang metode yang tepat
dalam memecahkan masalah, (6) menulis proyek proposal, (7) implementasi dan
membuat dokumen tugas, (8) analisis data dan membuat simpulan, (9) membuat
laporan final, (10) mempresentasikan proyek final.
Langkah yang lebih singkat untuk setting mahasiswa menurut Gabriella
(2000) dan Thomas (2000) adalah: Pertama persiapan formulasi problem (memilih
tema proyek, membuat pertanyaan, membuat list, membuat defenisi, memilih dan
memutuskan proyek, memformulasi problem dan hipotesis). Ini adalah tahapan
standar pengantar pembelajaran dimana informasi dan jadwal dibuat mahasiswa
berusaha memahami satu sama lain dengan memperkenalkan diri dan
mengumpulkan harapannya di dalam keseluruhan aktivitas proyek. Kedua
integrasi, ini merupkan langkah proses yang terdiri dari sejumlah aktifitas
berkenaan dengan persiapan dan langkah penting pengerjaan suatu proyek :
1) Merancang dan menyiapkan perlengkapan untuk proyek, menentukan metode,
tempat, dan gejala-gejala.
2) Pembentukan kelompok dan pemilihan proyek: mahasiswa diharapkan untuk
memecahkan permasalahan yang dipilih secara jujur dalam kelompok kecil.
3) Pengumpulan informasi: presentasi ringkas dan diskusi proyek individual,
yang mendukung pengumpulan berbagai pandangan atas proyek.
4) Langkah kerja proyek: langkah kerja merupakan bagian penting dari kerja
kelompok.
10
Adapun hal-hal yang diamati berkaitan dengan bagaimana motivasi
mahasiswa dalam mengikuti Project-Based Learning, cara mahasiswa dalam
melakukan problem-solving, proses kolaborasi antar mahasiswa dan dosen, serta
kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan proyek-proyek. Langkah ketiga
adalah Evaluasi (interpretasi dan membuat perbandingan, menyimpulkan &
membuat laporan proyek).
3. Lembar Kerja Siswa/ Mahasiswa (LKS/ LKM)
LKS/ LKM (Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran kegiatan ini biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Lembar kegiatan siswa (Student
Work Sheet) berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Jenis tugas yang diberikan
kepada siswa dapat berupa teori atau praktek (Depdiknas, 2008)
Beberapa hal yang harus diperhatikan diperhatikan dalam penulisan LKS/ LKM
(Depdiknas (2008) yaitu : a) Melakukan analisa kurikulum, mulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, indiktor dan materi pembelajaran, b) Menyusun peta
kebutuhan LKS, c) Menentukan judul LKS/ LKM, d) Menulis LKS/ LKM, e)
Menentukan alat penilaian. Komponen-komponen yang harus terkandung dalam sebuah
LKS/ LKM : a) Petunjuk untuk murid mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum
dan waktu yang tersedia untuk mengerjakannya, b) Rumusan tujuan instruksional
khusus yang ingin dicapai dengan kegiatan yang bersangkutan, c) Pokok-pokok materi
dan rincian materinya, d) Alat pelajaran yang digunakannya, e) Prosedur kegiatan.
Tujuan penggunaan LKS/ LKM dalam pembelajaran menurut Suyitno (1997)
adalah :
a. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh siswa.
b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
c. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara
lisan. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
d. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
e. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses.
f. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
11
g. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatan belajar.
h. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.
4. Model Pengembangan Perangkat pembelajaran Model 4-D
Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh S. Thagarajan,
Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel adalah Model 4-D. Model ini terdiri dari 4
tahap pengembangan, yaitu: Define, Design, Develop, dan Disseminate atau
diadaptasikan menjadi model 4-P (pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan
Penyebaran) (Trianto, 2012).
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (development research)
karena tujuannya untuk menghasilkan perangkat perkuliahan IAD yang valid. Penelitian
pengembangan menurut Sells dan Richey (1994) dalam Maielfi (2011) adalah studi
sistematis tentang desain, pengembangan dan evaluasi suatu program, proses dan
produk agar memenuhi kriteria konsistensi internal dan efektif. Produk dari penelitian
ini adalah yang Lembar Kerja Mahasiswa yang dikembangkan dengan pendekatan
Project Based -Learning(PBL). Prosedur penelitian dan pengembangan yang penulis
pakai dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah pengembangan perangkat
model 4-D (Four D) yang disarankan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan
Melvyn I. Semmel. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu: Define, Design,
Develop, dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (Pendefinisian,
Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran) (Trianto, 2012). Keempat tahap tersebut
diuraikan sebagai berikut (Trianto, 2012) :
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat
pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi dari perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Tahap pendefinisian ini meliputi 5 langkah
12
pokok, yaitu: (1) analisis kurikulum, (2) analisis kebutuhan, (3) analisis mahasiswa,
(4) analisis tugas, dan (5) analisis konsep dan perumusan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe LKM Project-Based
Learning. Perangkat pembelajaran ini dirancang sesuai dengan indikator-indikator
yang telah ditetapkan.Lembar Kerja Mahasiswa ini disusun berdasarkan
Permendiknas No. 49 tahun 2014.
c. Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap pengembangan dihasilkan perangkat pembelajaran. Tujuan
tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi
berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi :
1) Analisis Validitas Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) diikuti dengan revisi,
LKM yang digunakan dosen dan mahasiswa terlebih dahulu divalidasi,
yaitu validasi isi dan validasi konstruksi. Validasi perangkat pembelajaran
dilakukan oleh pakar pendidikan sesuai dengan bidang kajiannya. Validitas isi
dilakukan oleh dosen IAD sedangkan validitas konstruksi dilakukan oleh
dosen bahasa Indonesia.
Kedua validitas ini bertujuan untuk menguji perangkat pembelajaran
yang dihasilkan. Pengujian kedua validitas dilakukan berdasarkan analisa
rasional sehingga disebut dengan validitas rasional (logical validity). Hal
utama yang direvisi adalah kesesuaian KD, indikator, kebenaran konsep dan
bahasa yang digunakan.
Masukan dari validator digunakan untuk merivisi perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Revisi ini merupakan revisi pertama dari
perangkat pembelajaran yang dihasilkan dan dilanjutkan dengan revisi
berikutnya. Revisi dikatakan selesai apabila validator menyatakan perangkat
pembelajaran sudah siap untuk dicobakan.
2) Tahap Uji Coba LKM
Setelah dilakukan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan
diujicobakan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN IB Padang. Ujicoba ini
dilakukan untuk melihat praktikalitas LKM yang telah dibuat.
13
3) Praktikalitas LKM
Praktikalitas adalah tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran oleh
dosen dan mahasiswa dengan menggunakan LKM yang telah direvisi
berdasarkan saran validator pada tahap pertama. Untuk mengukur praktikalitas
dengan cara melakukan ujicoba produk. Ujicoba produk dilakukan pada satu
kelas di FTK IAIN IB. Uji coba terbatas dilakukan untuk mengukur tingkat
praktikalitas dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Dengan ini
dapat diketahui sejauh mana kemudahan penggunaan perangkat pembelajaran
oleh guru dan siswa serta sesuai dengan waktu yang tersedia.
d. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap ini diartikan sebagai tahap dissemination and implementation
mengandung kegiatan sosialisasi dan distribusi. Tahap ini merupakan tahap
pemakaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan di setiap Fakultas di
IAIN Imam Bonjol Padang. Tahap Disseminate ini tidak peneliti lakukan karena
keterbatasan waktu.
Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya dapat dilakukan sampai pada
tahap pengembangan (develop) untuk analisis validitas oleh ahli. Tahap uji coba,
praktikalitas dan penyebaran insya Allah dapat dilakukan pada periode penelitian
lanjutan.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembaran validasi, berisi aspek yang
divalidasi meliputi beberapa kriteria tentang kelayakan isi, yaitu: (1) Kelayakan isi; (2)
essensial materi; (3) Kejelasan langkah pembelajaran; (4) Bahasa yang digunakan; (5)
Penyajian Ilustrasi; dan (6) Evaluasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian
instrumen penelitian (poin J).
Lembar validasi tersebut diberikan kepada ahli strategi pembelajaran, ahli
media pembelajaran, dan dosen IAD.
14
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pendefinisian digunakan angket terhadap mahasiswa yang telah
mengikuti mata kuliah IAD, dalam rangka need assessment atau analisis kebutuhan.
Pada tahap pengembangan digunakan format penilaian dalam rangka mengetahui
validitas isi (content analysis) dan validitas susunan/konstruk (construct validity).
Validitas perangkat pembelajaran LKM ditinjau dari penyusunan indikator,
uraian materi, langkah pembelajaran, ilustrasi, soal/latihan. Teknik yang dilakukan
yaitu melalui proses validasi menggunakan lembaran validasi dan diskusi langsung
dengan validator.
4. Teknik Analisis Data
a. Analisis Validitas
Angket validitas disusun menurut skala Likert dengan alternatif jawaban
sebagai berikut :
4 = Sesuai, jelas, tepat guna, operasional
3 = Sesuai, jelas, tepat guna, kurang operasional
2 = Sesuai, jelas, tidak tepat guna, tidak operasional
1 = Tidak sesuai, tidak jelas, tidak tepat guna, tidak operasional
Analisis validitas isi dan konstruk berdasarkan hasil wawancara terstruktur
dan lembar validasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1) Memberikan skor setiap jawaban.
2) Menentukan jumlah skor tertinggi
3) Jumlah validator X jumlah indikator X skor maksimum
4) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-
masing validator
5) Pemberian nilai validitas dengan cara:
6) Nilai validitas (P)
7) Berdasarkan harga P yang diperoleh, ditetapkan kriteria kevalidan yaitu:
Tabel 1. Kategori Validitas Perangkat Pembelajaran
15
Persentase Skor
(%)Kategori
81-100 Sangat valid
61-80 Valid
41-60 Cukup valid
21-40 Kurang Valid
0-20 Tidak Valid
(Riduwan, 2007)
I. Referensi
16
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Fatmawati, dkk. 2009. Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Konsep Fermentasi. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi UPI
Gabriella Bodnar dan Judit Hazy. 2000. Experiences of Project-Based Teaching Applied In The Field of Psychology. Journal Social Management Science. 2000. Volume VII. Page 173-190
Nichols,Jennifer..2013. 4 Essential of 21st Century Learning
Maielfi, D. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning Berbasis Iman dan Taqwa. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Permendiknas No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta.
Pujiastuti, P. 2009. Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Bagi Mahasiswa. Jogjakarta. UNY.
Rais. 2010. PROJECT-BASED LEARNING: Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft skills. Seminar Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. 11 Desember 2010
Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Rosenfeld, Sherman; Benhur, Yehuda. 2001. Project-Based Learning (PBL) In Science and Technology: A Case Study of Professional Development. Journal of Action Research and Professional Development. Volume II. Page 460-480.
Sari, Milya, dkk. 2011. Analisis Karakter Mahasiswa dan Kesiapan Dosen IAD sebagai Dasar Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami. Puslit IAIN IB.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.
Suyitno, Amin, dkk. 1997. Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang : FMIPA Unnes.
Thomas, J. W. 2000. A review of research on project-based learning. http://www.autodesk.com/foundation. Diakses tanggal 3 Oktober 2014.
Tim IAD Depdiknas, 2006. Model Acuan Pembelajaran Ilmu Kealaman Dasar. Pelatihan Nasional Dosen IAD. 11-14 September 2006. Padang
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : Bumi Aksara
17
Waras Kamdi. 2007. Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran. http://lubisgrafura.wordpress.com Diakses tanggal 23-7-2007
Widowati, dkk .2009. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa dalam Pembuatan Media pada Mata Kuliah TPB dengan Pendekatan Project-Based Learning. Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi tema “Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya” FMIPA UNY.
J. Instrumen Penelitian
18
Instrumen Penelitian 1ANGKET PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP PERKULIAHAN IAD
Jurusan/Fak. :_________________________________________
Pendidikan sebelumnya : (1) SMA (2)MAN (3) SMK (4) ..................
& Jurusannya : _________________
Umur : ........ tahun
Keterangan: 1. sangat setuju2. setuju3. kurang setuju4. tidak setuju
Berikan pendapat saudara terhadap perkuliahan IAD dengan menyilangi (X) salah satu kemungkinan jawaban berikut ini :
No PertanyaanLevel
1 2 3 4
1 Saya senang dengan perkuliahan IAD
2 Saya tidak merasa kesulitan belajar IAD
3 Saya memahami dengan mudah semua materi IAD
4 Saya ingin mempelajari materi IAD dengan sungguh-sungguh
5 Saya selalu berusaha meningkatkan cara belajar IAD
6 Saya senang dengan perkuliahan IAD karena banyak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, isu-isu terbaru yang berkaitan dengan perkembangan iptek sehingga wawasan saya bertambah
7 Saya senang jika perkuliahan IAD mendorong mahasiswa memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi, dan berkomunikasi secara efektif
8 Perkuliahan IAD yang saya ikuti telah mendorong saya untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, mengarahkan diri, berpikir kritis, menguasai teknologi, dan berkomunikasi secara efektif
9 Saya mudah memahami perkuliahan IAD jika tersedia bahan ajar yang menarik, merangsang kreatifitas dan aktivitas belajar
10. Lembar Kerja Mahasiswa yang telah digunakan dapat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan IAD, menjadi kreatif dan aktif
19
11 Saya mudah memahami konsep atau materi perkuliahan jika dosen menjelaskan dengan berceramah saja
12 Saya mudah memahami konsep jika diperagakan atau dijelaskan oleh teman
13 Saya senang belajar IAD jika bekerja sama dengan teman untuk memecahkan masalah tertentu
14 Saya lebih mudah belajar IAD secara mandiri karena percaya dengan kemampuan sendiri
15 Saya senang jika perkuliahan IAD tidak lagi menegangkan, tetapi menyenangkan dengan diselingi tugas kelompok/ proyek yang menghibur sekaligus merangsang daya pikir, kreatifitas, dan aktivitas belajar.
16. Lembar Kerja Mahasiswa yang telah digunakan dapat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan IAD, berpikir kritis, dan kreatif.
17. Pernahkan saudara mengenal pembelajaran dengan pendekatan project based learning ? (pembelajaran berbasis
proyek)
18. Pernahkan saudara mengharapkan suatu bahan ajar yang merangsang daya pikir, kreatifitas dan keaktifan belajar konsep relevan dengan permasalahan di lingkungan sekitar ?
19. Jika pernah, kenapa ?
20. Menurut saudara, apakah kurikulum atau materi perkuliahan IAD saat ini sudah dapat memberikan atau meningkatkan pemahaman saudara tentang permasalahan yang relevan dengan realitas di masyarakat ?
21. Jika sudah, pada materi apa dan apa yang mesti ditingkatkan atau diperbaiki
20
22. Jika belum, apa yang mesti dilakukan?
21
Instrumen Penelitian 2INSTRUMEN PENILAIAN VALIDITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA
DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING PADA PERKULIAHAN ILMU ALAMIAH DASAR
DI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN IMAM BONJOL PADANG
Petunjuk : Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan bahan ajar IAD dalam bentuk Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dengan Pendekatan Project-Based Learning. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu sebagai tenaga ahli dapat memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
4 = Sesuai, jelas, tepat guna, operasional
3 = Sesuai, jelas, tepat guna, kurang operasional
2 = Sesuai, jelas, tidak tepat guna, tidak operasional
1 = Tidak sesuai, tidak jelas, tidak tepat guna, tidak operasional
FORMAT PENILAIAN VALIDITAS
No Pernyataan 1 2 3 4 5
A. Kelayakan Isi
1. Kesesuaian materi yang disusun dalam LKM dengan kurikulum dan silabus IAD
2. Kesesuaian materi dalam LKM dengan setiap learning out comes secara umum
3. Materi yang disusun sudah sesuai dengan setiap learning out comes secara khusus
4. Nuansa kooperatif dalam LKM (LKM mengkondisikan mahasiswa mampu bekerja sama dalam team)
5. Nuansa problem solving dalam LKM (LKM mengkondisikan mahasiswa mampu memecahkan masalah)
6. Nuansa psikologis dan sosiologis materi LKM (materi LKM yang dikembangkan mengkondisikan mahasiswa agar mampu mengarahkan diri)
7. Nuansa kritis dan kreatif materi LKM (LKM yang dikembangkan untuk mahasiswa dapat mengkondisikan mahasiswa agar mampu berpikir kritis dan kreatif)
22
8. Dukungan LKM terhadap aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (LKM mengkondisikan mahasiswa agar mampu menguasai teknologi)
9. Dukungan LKM terhadap aktivitas berkomunikasi efektif (LKM dapat mengkondisikan mahasiswa agar mampu berkomunikasi dengan efektif)
10. Apresiasi materi dalam LKM terhadap issue yang berkembang di lingkungan
11. Manfaat materi guna menambah wawasan pengetahuan secara konseptual dan kontekstual
12. Kesesuaian LKM dengan karakteristik materi IAD
B. Essensial Materi
1. Kejelasan tujuan
2. Muatan pokok-pokok materi dan rinciannya
3. Kesesuaian tata urutan materi dengan tingkat kemampuan mahasiswa
4. Kejelasan dan kelengkapan petunjuk untuk mahasiswa mengenai topik yang akan dibahas
5. Orientasi materi LKM dalam menuntun mahasiswa menemukan konsep
6. Orientasi materi LKM dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa
7. Orientasi materi LKM dalam memotivasi mahasiswa bekerja sama dalam team
8. Kreatifitas dan daya tarik LKM
C. Kejelasan Langkah Pembelajaran
1. Petunjuk penggunaan LKM berbasis Pendekatan Project-Based Learning bagi dosen dan mahasiswa
2. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap pendahuluan
3. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap kegiatan inti
4. Kejelasan aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen pada tahap kegiatan penutup
5. Informasi pendukung untuk menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas
23
dan aktivitas belajarnya
D. Penggunaan Bahasa
1. Gaya bahasa penyajian materi dalam LKM
2. Ketepatan struktur kalimat dan kebakuan istilah
3. Kejelasan kalimat dan kemudahan dalam memahaminya
4. Cara membangun kalimat dalam tulisan
5. Cara membangun paragraf dalam tulisan
6. Penggunaan tanda baca dalam tulisan
7. Konsistensi penggunaan istilah dan simbol/lambang
8. Keterkaitan antar kalimat, antar paragraph, dan antar konsep
9. Cara penulisan indikator konseptual dan kontekstual seputar IAD dalam LKM
10. Cara mengilustrasikan suatu peristiwa atau konsep IAD
11. Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien dalam LKM
12. Ketepatan tata bahasa dan penyajian
13. Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan
E. Penyajian dan Ilustrasi
1. Penggunaan font; jenis dan ukuran
2. Lay out atau tata letak
3. Ilustrasi, gambar, foto
4. Desain tampilan
F. Evaluasi Pembelajaran
1. Kejelasan kompetensi yang akan dicapai
2. Kejelasan indikator penilaian
24
3. Kejelasan kriteria penilaian
4. Contoh soal untuk memahami konsep IAD
5. Latihan-latihan untuk menguji kemampuan mahasiswa
6. Kejelasan tindak lanjut evaluasi pembelajaran
Kesimpulan secara umum tentang LKM
Belum dapat digunakanDapat digunakan dengan revisiDapat digunakan tanpa revisi
Kritik dan saran untuk perbaikan LKM:
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Padang ,.............................
Validator
(..........................................)
25
K. Kompetensi Peneliti
Peneliti adalah dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang memiliki latar
belakang keilmuan tentang pendidikan dan pembelajaran, serta memiliki wawasan yang
relevan dengan lingkup pengetahuan IAD.
Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan curriculum vitae peneliti sebagai
berikut:
1. Curriculum Vitae Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Nurhasnah, M.Si
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 197807182006042002
d. Pangkat/Golongan : Lektor
e. Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/ Jurusan Tadris IPA-Fisika
f. Alamat : Jl. Kp Baru Berok Siteba No. 160 Padang
g. Telp : 08126762516
h. Email : [email protected]
i. Riwayat Pendidikan : S1 Jurusan Biologi FMIPA UNAND
S2 Program Studi Biologi Pasca Sarjana UNAND
j. Pengalaman Penelitian :
1) Studi Pengelompokan Spesies Pada Genus Cyathea Berdasarkan Morfologi
Ultrastruktur Spora (Individu, Tahun 2008, UNAND).
2) Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah
IAIN Imam Bonjol Padang (Individu, Tahun 2011, Puslit IAIN IB).
3) Analisis Karakter Mahasiswa dan Kesiapan Dosen IAD Sebagai Dasar
Pengembangan Bahan Ajar Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami (Tim,
Tahun 2012, Puslit IAIN IB).
4) Persepsi Mahasiswa terhadap Pengelolaan praktikum di Laboratorium
Fisika FTK IAIN IB (Individu, Tahun 2013, FTK IAIN IB)
26
2. Curriculum Vitae Anggota
a. Nama Lengkap : Hidayati, S. Ag., M. Pd
b. N I P : 19720128 200003 2 001
c. Pangkat dan Golongan : Penata Tk I / III/d
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Tanggal Lahir/Umur : 28 Januari 1972
f. Tempat Lahir : Bukittinggi
g. Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/PGMI
h. Alamat Rumah : Jl. Bandes. RT 05. RW 05 Parak Jigarang
Kelurahan Anduring
i. Telpon/HP : 08126795042
j. E-mail : [email protected]
k. Pengalaman Penelitian :
1) Unjuk Kerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMU se- Wilayah II Sumatera
Barat (Individu, Tahun 1999, IKIP Padang)
2) Kestabilan Emosi Perempuan Bekerja di Kota Padang (Kelompok, Tahun
2005, PSW IAIN IB Padang)
3) Respons Mahasiswa terhadap Implementasi Kurikulum PGMI Fakultas
Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang (Kelompok, Tahun 2009, FTK IAIN IB
Padang)
4) Evaluasi Pelaksanaan Praktikum pada Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah IAIN
Imam Bonjol Padang (Kelompok, Tahun 2013, FTK IAIN IB Padang)
5) Model Pendidikan Agama Bagi Muallaf melalui Pendekatan Partisipatoris
(Riset Perumusan Model Pendidikan Muallaf di Kota Padang) tahun 2014
(Kelompok, Tahun 2014, Puslit IAIN IB Padang)
a. Nama Lengkap : Riska Permata Sari
b. NIM : 411126
c. Semester/Jurusan : VIII/Tadris IPA-Fisika
27
L. Rancangan Anggaran Penelitian RPIP Team Nurhasnah 2015
No Program/Kegiatan/Output/Sub Output/Komponen/Sub Komponen/Akun/Detil Volume
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1 2 3 4 5
A. Belanja Barang Operasional Lainnya
1. Penggandaan 280 lbr x 15 eks x 1 keg 4.200 lbr 175 735.000
2. Cover dan Jilid 15 eks x 1 keg 15 eks 30.000 450.000
3. Biaya Publikasi 1 pkt x 1 keg 1 pkt 2.100.000 2.100.000
4. Penggandaan Bahan Perpustakaan 1 pkt 2.400.000 2.400.000
Jumlah 5.685.000
B. Belanja Bahan
1. ATK Kegiatan
a. Kertas HVS 70 gr
b. Flash Disk
c. Pena
d. Toner HP Laser
e. Agenda
7 rim x 1 keg
3 bh x 1 keg
8 bh x 1 keg
3 bh x 1 keg
4 bh x 1 keg
7 rim
3 bh
8 bh
3 bh
4 bh
40.000
120.000
10.000
725.000
32.500
280.000
360.000
80.000
2.175.000
130.000
2. Konsumsi
a. Pengumpulan Data
- Nasi Kotak
- Snack Kotak
b. Olah Data
- Nasi Kotak
- Snack Kotak
2 org x 9 hr x 1 keg
2 org x 9 hr x 1 keg
2 org x 6 hr x 1 keg
2 org x 6 hr x 1 keg
18 ktk
18 ktk
12 ktk
12 ktk
17.500
7.500
17.500
7.500
315.000
135.000
210.000
90.000
3. Penggandaan
Instrumen Penelitian80 lbr x 90 eks x 1 keg 7.200 175 1.260.000
4. Dokumentasi 1 pkt x 1 keg 1 keg 400.000 400.000
Jumlah 5.435.000
C. Honor output kegiatan
1. Honor Peneliti3 jam x 10 hr x 5 bln x 1
keg150 jam 40.000 6.000.000
2. Honor Pengumpul Data 3 jam x 6 hr x 3 bln x 1 keg 54 jam 15.000 810.000
3. Honor Pengolah Data 3 jam x 6 hr x 2 bln x 1 keg 36 jam 20.000 720.000
Jumlah 7.530.000
D. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam
Kota
1. Transport Pengumpul Data 6 hr 6 hr 125.000 750.000
2. Transport Pengolah Data 6 hr 6 hr 100.000 600.000
Jumlah 1.350.000
TOTAL 20.000.000
28
M. Jadual/Skedul Penelitian
JADUAL/SKEDUL PENELITIAN
No Tahap PenelitianAktivitas Penelitian
Deskripsi Kegiatan Bulan
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Analisis Kebutuhan dan Konteks
Menganalisis data awal seputar kurikulum dan silabus IAD
Mei s.d Juli 2015
Menganalisis karakteristik perkuliahan IAD tentang kebutuhan belajar mahasiswa
Mei s.d Juli 2015
Menganalisis karakteristik perkuliahan IAD tentang analis tugas relevan dengan tuntutan Pendekatan PBL
Mei s.d Juli 2015
Reviu Literatur Menganalisis teori dan konsep dan perumusan masalah terkait dengan variabel penelitian (LKM dan Pendekatan PBL)
Mei s.d Juli 2015
2. Tahap Perancangan Menyusun Prototipe LKM -Based Learning
Mengidentifikasi indikator relevan dengan tujuan perancangan
Menyusun LKM relevan dengan indikator tujuan
Juli s.d Agustus 2015
3. Tahap Pengembangan
Validasi LKM oleh para ahli
Menguji validitas isi dan konstruk LKM oleh ahli strategi pembelajaran dan ahli materi IAD
Agustud 2015
Revisi LKM Melakukan revisi terhadap LKM berdasarkan hasil revisi validator
Agustus 2015
4. Tahap Pelaporan Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan
Menyusun laporan penelitian
Mencetak/menggandakan laporan penelitian
September 2015