Rpp Optik revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah microteacing

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSatuan Pendidikan: SMAKelas/Semester: X/2Mata Pelajaran: FisikaMateri Pokok: Alat Alat OptikAlokasi Waktu: 20 menit

A. Kompetensi IntiKI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar0. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya0. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik0. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi0. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensaIndikator : Mendeskripsikan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa Menyajikan rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalu kegiatan pengamatan, peserta didik dapat menumbuhkan rasa syukur kepeda Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan alat optik berupa mata yang begitu sempurna2. Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat mengembangan perilaku rasa ingin tahu, teliti, jujur tekun, tanggung jawab, dan saling menghargai pendapat.3. Setelah proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa4. Melalui percobaan, peserta didik dapat menyajikan rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

D. Materi PembelajaranFakta Mata mikroskop Konsep jarak fokus jarak benda jarak benda lensa objektif lensa okulerPrinsip perbesaranProsedur Pembuatan teropong sederhana

E. Model, Pendekatan dan Metode PembelajaranPendekatan: SciencetificModel Pembelajaran : Direct Learning ( Pembelajaran langsung) Metode Pembelajaran: diskusi

F. Media, Alat, dan Sumber BelajarMedia : AnimasiAlat : kertas, spidolSumber Belajar : Anonim. 2010. Kecepatan dan Kelajuan. (online). (http://fskngtng.blogspot.com). Diakses tanggal 20 maret 2014. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga. Kanginan, Marthen. 2005. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. Satya, dwi palupi, Karyono dkk. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X . Hal 43-45. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wijayanto,Danar.2011. Kecepatan dan Kelajuan. (online). (http://danarwijayanto.blogspot .com) diakses tanggal 20 maret 2014

G. Langkah Langkah PembelajaranNoSintaks ModelKegiatan GuruKegiatan Peserta didik(yang diharapkan)Waktu(menit)

A.Pendahuluan3 menit

Tahap 1Orientasi Menyiapkan peserta didik, memberi motivasi dan apersepsi.1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,2. Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa3. Guru mengabsen peserta didik,4. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran,5. Guru memeriksa kesiapan peserta didik, 6. Motivasi: Coba perhatikan .... Apa yang terjadi pada ...?7. Apersepsi: Guru : kemarin kita semua sudah belajar mengenai cahaya. Khusunya pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya.

Peserta didik menjawab salam atau sapaan guru.

Menyampaikan judul pembelajaran, yaitu mengenai alat alat optik. Peserta didik menelaah judul yang disampaikan guru.

Menginformasikan tujuan pembelajaran,

Peserta didik menelaah tujuan yang disampaikan guru.

Guru memberi petunjuk kepada peserta didik tentang poin-poin afektif yang diharapkan dapat dicapai pada saat pembelajaran, antara lain :Karakter: tanggung jawab, aktif, percaya diri, dan berani. Pada aspek keterampilan sosial: bertanya, dan menjadi pendengar yang baik. Peserta didik menyimak dengan baik.

B. Kegiatan inti15 menit

Mengamati

Tahap 2Mendemonstrasikan keterampilan (pengetahuan prosedural) atau mempresentasikan pengetahuan (deklaratif) Guru menyajikan video yang berkaitan dengan alat alat optik Peserta didik menyimak dengan baik informasi yang disampaikan oleh guru.

Menanya

Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya. Guru mencari tahu konsepsi awal peserta didik Apa saja alat alat optik yang kalian ketahui ? Guru menjelaskan mengenai alat alat optik Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan perbesaran Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya jika tidak paham Peserta didik berdiskusi mengenai video dengan tanggungjawab.

Peserta didik meyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Mencoba

Tahap 3Membimbing pelatihan

Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Guru memberikan soal tantangan berbentuk LKS terkai alat alat optik Guru mempersilahkan peserta didik secara berkelompok untuk menyelesaikan soal. Guru mengunjungi tiap-tiap kelompok dan memeriksa apakah peserta didik mengerjakannya dengan benar. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Guru memfasilitasi peserta didik dengan memberikan latihan secara individual. Peserta didik langsung membentuk kelompok. Peserta didik dalam kelompok mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dengan tanggungjawab.

Mengasosiasi

Tahap 4Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Perwakilan peserta didik dalam kelompok dipersilahkan untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Guru mengoreksi jawaban peserta didik. Guru menanyakan jawaban dari soal yang diberikan kepada seluruh kelompok. Peserta didik menuliskan jawaban hasil diskusi kelompok di papan tulis dengan percaya diri dan berani.

Mengomunikasikan

Perwakilan peserta didik dalam kelompok dipersilahkan untuk menyampaikan hasil diskusinya Guru memuji kelompok yang berpenampilan optimal Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar akan diberikan penghargaan Peserta didik menyimak penjelasan yang disampaikan Peserta didik memberikan kesimpulan dengan percaya diri dan berani.

Tahap 5Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari , yaitu membuat teropong sederhana

Peserta didik membuat terpong sederhan Peserta didik mempresentsikan hasil kerjanya

C.Penutup2 menit

Guru memberikan evaluasi untuk menarik kesimpulan pembelajaran mengenai alat optik Guru menyuruh ketua kelas memimpin doa Guru menutup pelajaran dengan memberi salam. Peserta didik menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Peserta didik berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing - masing Peserta didik mengucapkan salam.

H. Penilaian Prosedur penilaian (terlampir) Teknik dan Bentuk IntrumenTeknikBentuk Instrumen

Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap

Tes Tertulis Tes Uraian

Bentuk Intrumen : Essay (terlampir) Contoh Intrumen : Lembar Kerja Siswa (LKS) (terlampir) Pedoman Penskoran (terlampir)

I. Sumber / ReferensiAnonim. 2010. Kecepatan dan Kelajuan. (online). (http://fskngtng.blogspot.com). Diakse tanggal 20 maret 2014.Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.Kanginan, Marthen. 2005. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.Satya,dwi palupi, Karyono dkk. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X . Hal 43-45.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Wijayanto,Danar.2011. Kecepatan dan Kelajuan. (online) (http://danarwijayanto.blogspot.com) diakses tanggal 20 maret 2014

Pontianak,Maret 2014Mengetahui,Mahasiswa PPL 1Dosen Pembimbing

Vivi Awalia Dr. Stevanus S NIM. F03111004 NIP.

Lampiran 1 : Materi Ajar

Kalian tentu sering melihat bintang-bintang di langit. Bintang-bintang itu tampak kecil sekali karena letaknya jauh dari kita. Untuk melihat bintang dengan jelas maka diperlukan sebuah teleskop bintang.Bagaimana teleskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya jauh? Hal ini karena ada komponen alat-alat optik dalam teleskop yang berfungsi memperbesar benda. Nah, tahukah kalian alat-alat lain yang cara kerjanya seperti prinsip teleskop?

Adakah di antara teman sekelas Anda yang memakai kacamata? Pernahkah Anda menggunakan mikroskop atau lup saat melakukan percobaan di laboratorium? Atau pernahkah Anda melihat orang sedang memotret? Alat - alat yang digunakan dalam kegiatan tersebut dinamakan alat-alat optik. Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya, khususnya prinsip pembiasan dan pemantulan cahaya. Alat optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Anda dapat menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa membuat sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.

A. MATA MANUSIAMengapa mata termasuk sistem optik? Mengapa mata merupakan sistem optik yang paling penting? Pertanyaan ini mengajak Anda untuk merenungi anugerah Tuhan bagi manusia yang tidak ternilai harganya yaitu mata.Pertanyaan ini juga menuntun Anda untuk mengaplikasikan konsep pembiasan cahaya pada alat indera penglihat (mata). Oleh karena mata mempunyai karakteristik sistem optik seperti pemantulan dan pembiasan, maka mata termasuk sistem optik. Mata adalah sistem optik terpenting, dan merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya, serta tidak dapat diganti dengan mata buatan.Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optic :1. Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.2. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.3. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.4. Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.5. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.6. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat: nyata, diperkecil dan terbalik.7. Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.8. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.9. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.Bagaimana proses terlihatnya suatu benda oleh mata? Benda yang berada di depan mata memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.

1. Daya Akomodasi mata Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang Anda lihat berbeda. Bagaimana supaya Anda tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu Anda harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan Anda bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata..

Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata ( 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal. Berarti mata yang normal memenuhi sifat sebagai berikut.

Keadaan mata yang tidak normal dapat dibantu dengan alat yang kita kenal kaca mata. Daya kaca mata yang dibutuhkan memenuhi persamaan

Keterangan :P = kekuatan lensa (D = dioptris = jarak benda ke mata (m)s = jarak bayangan ke mata (m)f = panjang fokus lensa (m)2. Cacat MataTidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata. Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.a. Miopi Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif). Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya. Kelainan semacam ini dapat diatasi dengan memasang lensa positif atau kaca mata berlensa cembung (positif).Contoh Soal :Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 100 cm. Berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai orang tersebut agar dapat melihat benda jauh dengan normal?Penyelesaian :Diketahui : s = s' = -100 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya dan terletak di depan lensa)Ditanyakan: P = ... ?Jawab :

Jadi, kekuatan lensa kaca mata yang harus dipakai adalah -1 dioptrib. HipermetropiHipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm). Pernahkah Anda melihat orang yang membaca koran dengan letak koran yang agak dijauhkan? Orang semacam itulah yang dikatakan menderita hipermetropi. Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif). Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.Contoh Soal :Reni yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. Jika ingin membaca dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai Reni?Penyelesaian :Diketahui : s = 25 cms' = -50 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya, di depan lensa)Ditanyakan: P = ... ?Jawab :

Jadi, kekuatan lensa kaca mata yang harus dipakai adalah 2 dioptri.

c. Presbiopi ( Mata Tua)Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang mletaknya dekat maupun jauh.Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.d. AstigmatismeAstigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder.

B. MIKROSKOPMikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek). Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif (fobj < s < 2 fobj). Hal ini menyebabkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.

a. Perbesaran MikroskopKarena mikrosop disusun oleh dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler, perbesaran total tentu sama denga hasil kali dari kedua perbsaran lensa ini.Untuk lensa objektif, perbesaran yang dialami benda adalah perbesaran linier, sehingga rumus perbesaran objektif Mob persis sama dengan rumus perbesaran linier lensa tipis, yaituMob = Keterangan :h'ob : tinggi bayanganh'ob : tinggi bendas'ob : jarak bayangan objektifsob : jarak benda objektf

karena lensa okuler berfungsi seperti lup, yaitu, O < . Sehingga rumus perbesaran okuler Mok yaitu,Mata Berakomodasi MaksimumMok = Mata tidak Berakomodasi Mok = Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali anatara perbesaran objektif dan okuler.M = Mob Mokb. Panjang mikroskopYang dimaksud dengan panjang mikroskop adalah jarak antara lensaobjektif dan lensa okuler mikroskop. Pada sebuah mikroskop, bayangan dari lensa objektif merupakan benda dari lensa okuler. Oleh karena itu, panjang mikroskop d secara umum dinyatakan oleh :d = s'ob + sobuntuk pengamatan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi, bayangan objektif harus jatuh di titik fokus okuler, sehingga panjang mikroskop d dinyatakan oleh :d = s'ob + fokContoh soal :1. Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100, jika perbesaran yang dibentuk lensa objektif 5, berapa perbesaran lensa okulernya?Penyelesaian :Diketahui : Mtot = 100,Mobj = 5Ditanya : Mok = ...?Jawab :M = Mobj Mok Mok = 100/5 = 20 kaliJadi, perbesaran lensa okulernya adalah 20 kali.2. Sebuah benda berada pada jarak 2,5 cm di depan lensa objektif yang berfokus 2 cm. Bila fokus lensa okuler 10 cm dan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler 14 cm, maka hitunglah perbesaran mikroskop total dan perbesaran mikroskop bila mata berakomodasi maksimum!Diketahui : sobj = 2,5 cmfobj = 2 cmfok = 10 cmL = 14 cmDitanyakan: a.Mtot = ...? b.Mmata berakomodasi maksimum = ...?

Jadi, perbesaran mikroskop total adalah kali dan perbesaran mikroskop bila mata berakomodasi maksimum adalah 14 kali.Lampiran 2 : LKS (Lembar Kerja Siswa)

Pernahkah anda difoto menggunakan kamera? Pernahkah anda melihat jarak jauh menggunakan teropong prisma (keker)? Pernahkah anda melihat benda kecil menggunakan lup atau mikroskop? Tetapi pasti jarang diantara anda melihat pulau dari dalam kapal selam menggunakan periskop. Untuk melihat benda-benda yang sangat kecil seperti mikroorganisme, sel darah, anda membutuhkan alat bantu mikroskop. Demikian juga jika kita mau mengamati benda-benda yang sangat jauh seperti bintang, rasi bintang, bulan dan lain sebagainya kita membutuhkan teleskop. Alat-alat tersebut dan alat-alat lainnya yang menggunakan lensa dan prisma tergolong sebagai alat-alat optik.

Mata Mata merupakan salah satu alat optik yang dikaruniakan Tuhan kepada kita. Dengan mata kita bisa melihat Indahnya ciptaan Tuhan. Mata terdiri dari tiga organ utama yaitu bola mata, lensa mata dan retina. Diskusikanlah dengan teman sebangku anda mengenai gambar. 8 berikut ini.

Tahukah anda bagaimana kita bisa melihat benda-benda disekitar kita? Bagaimana pembentukkan bayangan pada mata? Berikut ini gambar pembentukan bayangan benda pada retina, lensa mata berfungsi sebagai lensa cembung.

Perhatikan diagram pembiasan cahaya pada mata berikut ini.

Sifat-sifat bayangan yang terbentuk di retina: nyata, terbalik, diperkecil, di ruang IIPerhitungan untuk hubungan antara jarak fokus mata, jarak benda dan jarak bayangan benda atau jarak retina ke lensa mata dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Cacat mataSeseorang yang mengalami kelainan atau ketidak normalan pada matanya misalkan tidak bisa melihat jauh, tidak bisa melihat dekat atau tidak mampu membedakan garis lurus maka orang tersebut dikatakan mengalami cacat mata atau aberasi. Cacat mata semacam ini dapa ditolong dengan menggunakan kaca-mata, lensa kontak ataupun dengan jalan operasi.

2. Seseorang penderita rabun dekat (hipermetropi) mempunyai titik dekat 50 cm. berapa kuat lensa kacamata yang harus digunakan agar: a. Ia dapat membaca pada jarak normal?b. Ia dapt melihat benda dengan jelas pada jarak 30 cm didepan mata?Diketahui:PP = 50 cmDitanya: P = ....?Jawab:

Bentuklah kelompok dengan teman sekelas Anda. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian lakukanlah kegiatan berikut:1. Rumuskanlah masalah mengenai mata dan mikroskop

2. Amatilah mengenai permasalahan tersebut 3. Lakukan studi literature atau observasi terkait dengan video tersebut (studi literature dan observasi bisa menggunakan buku-buku yang Anda punya)

4. Diskusikannlah: a. Cara kerja alat optic tersebut!b. Gambar pembentukkan bayangan!c. Rumus masing-masing alat optic!

5. Analisislah dan sajikan hasil tulisan kelompok Anda.

6. Komunikasikanlah hasil diskusi kelompok Anda didepan kelas secara bergantian.

Lampiran 3 : Prosedur PenilaianNoAspek yang dinilaiTekhnik penilaianWaktu Penilaian

1.Sikap1. Terlibat aktif dalam pembelajaran alat alat optik 1. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok1. Toleran terhadap perbedaan penerapan kecepatan dan kelajuan PengamatanSelama pembelajaran dan saat diskusi

2.Pengetahuan0. dapat menjelaskan cara kerja alat alat optik0. dapat memberikan contoh alat alat optikPengamatan dan tesPenyelesaian tugas individu dan kelompok

Lampiran 4 : Pedoman PenskoranNoJenis SoalSkor

1. Melengkapi gambar mata10

2.Cacar Mataa. macam macam cacat matab. gambar pembentukan bayanganc. cara penganggulangan15

3.Uji kemampuan 5 soal25

4Rumusan masalah mengenai alat optik5

5Pengamatan mengenai permasalahan5

6Studi literatur5

7Hasil diskusia. cara kerja alat optikb. gambar pembentukan bayanganc. rumus masing masing alat optik15

8Hasil analisis kelomopok5

9Hasil presentasi15

Jumlah100

Lampiran 5 : Lembar Pengamatan Nilai SikapLEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAPMata Pelajaran: IPAKelas/ Semester: X/1Tahun Pelajaran: 2013/2014Waktu Pegamatan:Indikator sikap aktif dalam pembelajaran gelombang transversal1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran1. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten1. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsistenIndikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok0. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok0. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum konsisten0. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan konsistenIndikator sikap toleran terhadap prinsip kerja alat optik2. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap prinsip kerja alat optik 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap prinsip kerja alat optik 2. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap prinsip kerja alat optik

Bubuhkan tanda pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatanNo.Nama SiswaSikap

AktifBekerjasamaToleran

PBBSBPBBSBPBBSB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

KETERANGAN:PB = PERLU BIMBINGANB = BAIKSB = SANGAT BAIK

TEROPONG SEDERHANA2. Tujuan : Membuat sebuah Teropong Sederhana2. Alat dan Bahan lensa cembung (f=30cm dan f = 10cm) Kertas karton tebal Lem Gunting / cutter Tape/Isolasi coklat2. Langkah Kerja0. Membuat gulungan dari kertas karton seukuran lensa cembung. Buat dua gulungan besar (40cm) dan kecil (20cm). Gulungan besar untuk lensa objektif dan gulungan kecil untuk lensa okuler.

0. Setelah kalian membuat dua gulungan besar dan kecil, saatnya untuk memasang kedua lensa pada masing-masing gulungan. Gulungan besar untuk lensa objektif (f=30cm) dan gulungan kecil untuk lensa okuler (f=10cm)

0. Langkah yang ketiga adalah menggabungkan kedua gulungan besar dan kecil menjadi satu. Pastikan gerak maju mundur dari kedua gulungan mudah alias tidak sulit digeser.

1. Langkah yang terakhir adalah finishing. Rapikan potongan-potongan pada tepi-tepi karton dengan cutter. Lebih bagus lagi jika diberi warna dengan cat kertas.