Upload
aris-cahyo-p-skepnsmars
View
272
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
RUMAH SAKIT
PERGURUAN TINGGI
ROLE MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL
Konferensi Keperawatan Nasional aris cahyo purnomo
Malang,17 September 2016 1
Nama : aris cahyo purnomo,S.Kep.Ns.,M.ARS
Alamat : Hamzah Fansyuri 23 Surabaya
Contact : [email protected]/ 081334711682
Riwayat Pendidikan :
1. S1 Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya 2001-2006
2. S2 Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Airlangga 2012-2014
Riwayat Pekerjaan :
1. Ketua Komite Keperawatan RS Universitas Airlangga 2016-Sekarang
2. Koordinator Keperawatan RS Universitas Airlangga 2010-2016
3. ICU RS Surabaya Internasional 2007-2010
Riwayat Organisasi : 1. Bidang Diklat Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) Jatim 2013 – Sekarang 2. Bidang Hukum & Pemberdayaan politik DPW PPNI Jatim 2015 - Sekarang 3. Pengurus & Deklarator PEHARSI (Perkumpulan Ahli Administrasi 2016 – Sekarang
Rumah Sakit Indonesia )
2
3
RUMAH SAKIT
4
DEFINISI RS DALAM REGULASI DI INDONESIA
“Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat” . (UU 44 th 2009, PMK 56 th 2014)
Pasal 22
(1) Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar rumah sakit pendidikan.
Pasal 23
(1) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.
5
RUMAH SAKIT
6
RS UMUM
RS KHUSUS
RS PERGURUAN TINGGI
RS PENDIDIKAN
RS PEMERINTAH
RS PRIVAT
RS UMUM KELAS A
RS UMUM KELAS B
RS UMUM KELAS C
• KELAS D
• KELAS D PRATAMA
RS UMUM KELAS D
7
RS UMUM RS KHUSUS
RS KHUSUS KELAS A
RS KHUSUS KELAS B
RS KHUSUS KELAS C
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
PELAYANAN SDM PERALATAN BANGUNAN & PRASARANA PMK 56 th 2014
“Rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang Pendidikan Kedokteran, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan
kesehatan lainnya secara multiprofesi”. (UU no 20 th 2013 ttg Pendidikan Kedokteran & PP no 93 th 2015 ttg Rumah Sakit Pendidikan)
“Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan
penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan
lainnya “.
(psl 23 UU no 44 th 2009 ttg Rumah Sakit)
TERMINOLOGI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DALAM REGULASI DI INDONESIA
8
Pasal 4
(1) Dalam menjalankan fungsi pelayanan bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Rumah Sakit Pendidikan bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan terintegrasi dengan mengutamakan tata kelola klinis yang baik, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain berbasis bukti dengan memperhatikan aspek etika profesi dan hukum kesehatan. (PP 93 th 2015 ttg RS Pendidikan)
9
TERMINOLOGI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DALAM REGULASI DI INDONESIA
10
JENIS RS PENDIDIKAN
PP 93 TH 2015
RS PENDIDIKAN UTAMA
RS PENDIDIKAN AFILIASI
RS PENDIDIKAN SATELIT
RS PENDIDIKAN UTAMA
11
12
RS PENDIDIKAN AFILIASI
13
RS PENDIDIKAN SATELIT
RS PENDIDIKAN & INSTITUSI PENDIDIKAN
14
15
RS PENDIDIKAN & INSTITUSI PENDIDIKAN
16
STANDAR RS PENDIDIKAN
17
Standar Visi, Misi, Komitmen, dan Persyaratan
Standar Manajemen dan Administrasi
Standar Sumber Daya Manusia untuk Program Pendidikan Klinik
Standar Penunjang Pendidikan
Standar Perancangan dan Pelaksanaan ProgramPendidikan Klinik yang berkualitas
A. STANDAR VISI, MISI, KOMITMEN DAN PERSYARATAN.
1) Visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan
2) Perjanjian Kerja Sama antara Direktur RS Pendidikan dengan Pimpinan Institusi Pendidikan, meliputi aspek medikolegal, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana prasarana, manajemen pendidikan dan daya tampung peserta didik.
3) Rumah Sakit kelas A atau B atau setara yang telah terakreditasi.
4) Memiliki SK penetapan sebagai RS Pendidikan.
5) RS Pendidikan Utama minimal mempunyai 4 pelayanan spesialis dasar (penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan) dan 11 pelayanan spesialis lainnya.
18
B. STANDAR MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI.
1) Koordinasi pendidikan ( Komkordik ~ PP 93 th 2015)
(Unsur RS dan Institusi Pendidikan)
2) Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan a) Daya tampung
b) kewenangan peserta didik
c) Kebijakan, Peraturan dan peraturan teknis yang disepakati semua unsur yang terlibat dalam proses pendidikan
3) Administrasi Pendidikan
4) Pembiayaan Pendidikan a) Unit Cost yang disusun bersama
b) RAB, laporan keuangan
5) Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan Administrasi Pendidikan
a) Komkordik ( evaluasi mutu pendidikan klinis)
b) Umpan balik dan dokumentasi staf, peserta , analisis umpan balik 19
C. STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK
1) Peraturan Rekruitmen Tenaga Pendidikan dan Monitoring untuk Pembelajaran Klinik
a) Ditetapkan bersama (kriteria , kompetensi perekrutan bagi staf yang akan menjadi pendidik klinik/ Dosen Klinik
b) SK Dosen luar biasa dari Institusi pendidikan
2) Sistem Monitoring dan Evaluasi Tenaga Pendidik
20
D. STANDAR PENUNJANG PENDIDIKAN
1) Dokumen kesepakatan mengenai penyediaan sarana, prasarana dan peralatan untuk pendidikan antara Direktur RS Pendidikan dan Pimpinan Institusi Pendidikan.
2) Sarana, prasarana dan alat yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pendidikan, antara lain: ruangan pembelajaran, ruang diskusi, perpustakaan, sistem informasi RS, teknologi informasi, sistem dokumentasi, skill lab dan audiovisual.
3) Terdapat jumlah dan variasi kasus yang cukup yang sesuai dengan materi pembelajaran peserta didik.
4) Terdapat sarana proses pembelajaran dan penelitian.
21
E. STANDAR PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KLINIK YANG BERKUALITAS
1) Perhatian RS terhadap Pembelajaran a) Perencanaan bersama dalam proses pendidikan
b) Buku panduan program pendidikan klinik (dibuat bersama RS dan Institusi Pendidikan)
2) Program Pendidikan Klinik a) Program mengacu pada standar pendidikan profesi
b) Dalam pendidikan dan pelayanan, RS menggunakan prinsip berbasis bukti (evidenced based)
c) Jaminan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di dukung sepenuhnya (rs, institusi pendidikan, peserta didik, pendidik klinis)
3) Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Klinis
4) Evaluasi Program dan hasil Pembelajaran 22
RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI
1) UU No 44 Th 2009 Tentang Rumah Sakit
2) Peraturan Pemerintah No 93 Th 2015 Tentang Rumah Sakit Pendidikan
3) Permenkes No 56 Th 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
4) Peraturan Bersama Mendikbud-Menkes Tentang Rumah Sakit PTN. 2013
5) PEDOMAN RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI (Dirjen Dikti Kemendikbud 2013)
6) PEDOMAN KLASIFIKASI & STANDAR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN (DEPKES 2009)
23
RS PTN berfungsi sebagai wahana:
a) pendidikan untuk mengembangkan kompetensi profesi dan interprofesional dan membangun karakter profesional bagi tenaga kesehatan;
b) penelitian dibidang kesehatan, terutama riset translasi; dan
c) pelayanan kesehatan prima.
24
FUNGSI RS PTN
PERBER MENDIKBUD-MENKES TTG RS PTN 2013
25
RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI
Rumah sakit perguruan tinggi yang selanjutnya disebut RS PT merupakan rumah sakit pendidikan milik pemerintah, yang dikelola perguruan tinggi.
RS PT sebagaimana dimaksud pada butir (a) ditujukan untuk menjadi wahana pendidikan di bidang kedokteran dan kesehatan, penelitian dan pelayanan kesehatan secara terpadu.
26
RS PERGURUAN TINGGI ??
PEDOMAN RS PT
RS Pendidikan diharapkan memiliki kemampuan pelayanan yang lebih dalam hal:
1. Penjaminan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta kedokteran berbasis bukti.
2. Penerapan Metode Penatalaksanaan Terapi terbaru.
3. Teknologi Kedokteran yang bertepat guna.
4. Hari rawat yang lebih pendek untuk penyakit yang sama.
5. Hasil pengobatan dan survival rate yang lebih baik.
6. Tersedianya konsultasi dari Staf Medis Pendidikan, selama 24 jam.
27
KONSEP DASAR RS PT
KONSEP DASAR PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PELAYANAN
KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP DASAR ETIKA & MEDIKOLEGAL
28
RS yang membina jejaring tempat pendidikan sebagai satu entitas tersendiri sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Pendidikan Profesi Dokter, serta Standar Kompetensi tenaga kesehatan lainnya yang dilengkapi dengan sistem IT dan atau visiting dosen klinik dalam rangka koordinasi pencapaian kompetensi.
RS Pendidikan berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lainnya baik di rumah sakit maupun jejaringnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan profesi berkelanjutan.
29
KONSEP DASAR PENDIDIKAN
RS Pendidikan berfungsi sebagai contoh (pemandu) fasilitas layanan kesehatan yang mengedepankan pelayanan prima kesehatan, keselamatan pasien dan penghargaan terhadap hak-hak pasien/ klien/ komunitas/ masyarakat yang terjangkau, mudah diakses, berkeadilan dan berbasis bukti (evidence based).
30
KONSEP DASAR PELAYANAN
RS Pendidikan merupakan institusi yang berfungsi sebagai pelaksana penelitian translasional dalam rangka pengembangan pelayanan dan pendidikan dokter layanan primer dan tenaga kesehatan lain.
31
KONSEP DASAR PENELITIAN
32
GOOD CLINICAL GOVERNANCE
(penatalaksanaan klinis yang baik) Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan fungsi
manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis, resiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesional dan akreditasi RS.
PERPRES 77 TH 2015 ttg PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT
Pasal 19 (1) Selain Komite Medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dapat dibentuk komite lain untuk penyelenggaraan fungsi tertentu di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. (2) Komite lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa komite: a. keperawatan; b. farmasi dan terapi;
c. pencegahan dan pengendalian infeksi; d. pengendalian resistensi antimikroba; e. etika dan hukum; f. koordinasi pendidikan; dan g. manajemen risiko dan keselamatan pasien.
33
Pasal 72 (3) Dokumen administrasi dan manajemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k meliputi: a. badan hukum atau kepemilikan; b. peraturan internal Rumah Sakit (hospital bylaws); c. komite medik;
d. komite keperawatan; e. satuan pemeriksaan internal; f. surat izin praktik atau surat izin kerja tenaga kesehatan;
PMK 56 TH 2014 ttg KLASIFIKASI & PERIZINAN RUMAH SAKIT
GOOD CLINICAL GOVERNANCE in NURSING
34
PMK N0 49 TH 2013 ttg KOMITE KEPERAWATAN
Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
35
Kewenangan Klinis
Penugasan Klinis
Kredensial
Peraturan Internal Staf Keperawatan
Audit Keperawatan
Mitra Bestari
Buku Putih
NSBL Nursing Staff ByLaws
1. Agar Komite Keperawatan dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) melalui mekanisme Kredensial, peningkatan mutu profesi, dan penegakan disiplin profesi
2. Dasar hukum bagi mitra bestari (peer group) dalam pengambilan keputusan profesi melalui Komite Keperawatan
3. Semangat bahwa hanya staf keperawatan yang kompeten dan berperilaku profesional sajalah yang boleh melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit.
36
PMK 49 TH 2013
PENGORGANISASIAN STAF KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Staf Perawat Fungsional (SPF)
37
Pengorganisasian staf keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit dilakukan dengan pembentukan Staf Perawat Fungsional (SPF) berdasarkan kekhususan (specialty)
keilmuan atau unit pelayanan keperawatan dan kebidanan
Staf Perawat Fungsional Keperawatan Anak
Staf Perawat Fungsional Keperawatan Medikal
Staf Perawat Fungsional Keperawatan Bedah
SPF Keperawatan Gawat Darurat
SPF Keperawatan Kritis
SPF Keperawatan Maternitas
SPF Keperawatan Jiwa
PENGORGANISASIAN SPF/ KPF
STAF PERAWAT FUNGSIONAL
KELOMPOK PERAWAT FUNGSIONAL
Pengorganisasian staf keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit dilakukan dengan pembentukan Staf Perawat Fungsional (SPF) berdasarkan kekhususan (specialty) keilmuan atau unit pelayanan keperawatan dan kebidanan
SPECIALTY AREA (KEILMUAN) WORK AREA (UNIT/INSTALASI)
• RAWAT INAP ANAK ,POLI ANAK,PERINATOLOGI SPF/ KPF KEPERAWATAN ANAK
• RAWAT INAP MEDIK ,HEMODIALISA, POLIKLINIK PENYAKIT DALAM, PARU, KK, SYARAF, MATA, JANTUNG, NYERI SPF/ KPF KEPERAWATAN MEDIKAL
• RAWAT INAP BEDAH, KAMAR OPERASI (BEDAH/INSTRUMENT), KATETERISASI JANTUNG, POLIKLINIK ( BEDAH, URO, THT, ORTHO, TKV, PLASTIK) SPF/ KPF KEPERAWATAN BEDAH
• IGD, AMBULANS SPF/ KPF KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
• ICU, ICCU, NICU, PICU, HCU, RR, ANESTESI SPF/ KPF KEPERAWATAN KRITIS
• RAWAT INAP KEBIDANAN SPF/ KPF KEPERAWATAN MATERNITAS
• POLI JIWA SPF/ KPF KEPERAWATAN JIWA 38
SPF/ KPF
DEPARTEMEN FAKULTAS/
PRODI KEPERAWATAN
STASE PRAKTEK PROFESI
39
INTEGRASI RS PT DAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM PRAKTEK & PENDIDIKAN KLINIK
CLINICAL EDUCATOR
SPF/KPF
NURSING STAFF
FACULTY TUTOR/ CE PT
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
SPO
CLINICAL PRIVILEGE
PANDUAN PRAKTIK KLINIS KEPERAWATAN
INTEGRATED CLINICAL PATHWAYS
TRANSLASIONAL RESEARCH
EVIDENCED BASED
BIDANG KEPERAWATAN PROFESI PEMBERI ASUHAN MEDIS, PERAWAT, FARMASI
KLINIS, NUTRISIONIS
ORGANISASI PROFESI SEMINAT
o HIPKABI o HIPGABI o HPMI o IPANI o IPONI o HIPERCCI o DLL
40
INTEGRASI RS PT DAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM PRAKTEK & PENDIDIKAN KLINIK
JENJANG KARIR PERAWAT KLINIK
41
INTEGRASI STANDAR RS & PENDIDIKAN DALAM PRAKTEK KLINIS
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT TERKAIT KEPERAWATAN & PENDIDIKAN KLINIK
42
STANDAR AKREDITASI RS KARS 2012
Elemen Penilaian KPS 12 1. Rumah sakit memiliki standar prosedur untuk mengumpulkan
kredensial dari setiap anggota staf keperawatan. 2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalamanan
didokumentasikan 3. Infrormasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai
parameter yang ada di Maksud dan Tujuan KPS 9 4. Ada berkas kredensial yang dipelihara dari setiap anggota staf
keperawatan. 5. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan bahwa
krendesial dari perawat yang dikontrak sahih dan lengkap sebelum pengangkatan.
6. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan kesahihan kredensial
43
STAF KEPERAWATAN Standar KPS 12 Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
44
STANDAR AKREDITASI RS KARS 2012
MAHASISWA
BAB PPI Tujuan pengorganisasian program PPI adalah mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung.
BAB KPS Pekerja kontrak, tenaga sukarela dan mahasiswa/trainee juga diberikan orientasi di tentang rumah sakit dan penugasan atau tanggungjawab khusus/spesifik mereka, seperti keselamatan pasien serta pencegahan dan pengendalian infeksi.
BAB HPK Pasien juga diberi informasi tentang tes dan pengobatan mana memerlukan persetujuan (informed consent) yang terpisah. Persetujuan umum tersebut juga mencantumkan bila ada mahasiswa dan trainees lain terlibat dalam proses pelayanan. Rumah sakit menetapkan bagaimana suatu persetujuan umum didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
BAB MKI Kebijakan dan prosedur mengatur prosedur pengamanan yang memperbolehkan hanya staf yang mendapat kewenangan (otoritas) untuk bisa mengakses data dan informasi. Akses terhadap informasi dari kategori yang berbeda didasarkan pada kebutuhan dan dijabarkan dalam jabatan dan fungsi, termasuk mahasiswa di lingkungan akademis. Proses yang efektif menetapkan : siapa yang mempunyai akses pada informasi informasi dimana seseorang individu mempunyai akses kewajiban pengguna untuk menjaga kerahasiaan informasi proses yang harus diikuti ketika terjadi pelanggaran terhadap kerahasiaan - dan keamanan
Skema Jenjang Karir Perawat Klinik Baru
45
INTEGRASI STANDAR RS & PENDIDIKAN DALAM PRAKTEK KLINIS
KARS Dr.Nico Lumenta
INTEGRASI STANDAR RS & PENDIDIKAN DALAM PRAKTEK KLINIS
PANDUAN NASIONAL PRAKTEK KLINIS KEPERAWATAN
PANDUAN PRAKTEK KLINIS KEPERAWATAN
INTEGRATED CLINICAL PATHWAY
47
KOLEGIUM - PEMERINTAH
SPF/KPF (RS) & DEPT
(PENDIDIKAN)
SPF/KPF & DEPT
(PENDIDIKAN)
PPA
Dokter
Perawat
Apoteker
Fisio
terapis
Ahli
Gizi
Lainnya
Radio
grafer Pasien
Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRAL dalam Model Tradisional asuhan pasien, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
“Dokter = Captain of the ship”
Model Tradisional Asuhan Pasien
Analis Barrier
“Disease
centred
care”
KARS Dr.Nico Lumenta
(“Medical paternalism”)
Pasien,
Keluarga
Fisio
terapis
Perawat Apoteker
Ahli
Gizi
Analis Radio
grafer
DPJP
MODEL PATIENT CENTERED CARE (Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration)
• Clinical/ Team Leader
• Review Asuhan • Secara kolaboratif
melakukan sintesa & integrasi asuhan pasien
Lainnya
1. Patient Centered Care (PCC) Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah bagian dari tim 2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di sekitar pasien, dgn kompetensi yg memadai, sama
pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif, kolaboratif, merupakan model Tim Interdisiplin
3. Peran & fungsi DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan Review, Sintesa , Integrasi asuhan pasien, Koordinasi (dapat oleh PPA lain)
4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend global dalam pelayanan RS
Interprofessional Collaboration (IPC) When multiple health workers from different professional backgrounds work together with patients, families, carers, and communities to deliver the highest quality of care
Interprofessionality
Interprofessional Education (IPE) When students from two or more professions learn about, from and with each other to enable effective collaboration and improve health outcomes
(Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, WHO, 2010)
51
• Pemberian pelayanan pasien harus dikoordinir dan diintegrasikan oleh semua individu yang terkait dalam asuhan pasien.
• Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan yang diberikan kepada setiap pasien.
BAB PELAYANAN PASIEN ( PP)
• Pelayanan klinis yang diberikan kepada pasien dikoordinasikan dan diintegrasikan kedalam setiap unit pelayanan. Sebagai contoh, ada integrasi antara pelayanan medis dan keperawatan. Selain itu, setiap departemen atau pelayanan mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pelayanannya dengan departemen dan pelayanan yang lain.
BAB TATA KELOLA DAN PENGARAHAN
(TKP)
• Rumah sakit mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan
BAB AKSES PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
• Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien.
BAB ASESMEN PASIEN (AP)
STANDAR AKREDITASI RS KARS 2012 INTERPROFESSIONAL
INTEGRATED NOTE
52
No.RM :
Nama :
Tgl Lahir :
TANGGAL/
JAM
TEPI PROFESI
MEDISVERIFIKASI DPJP
DIISI OLEH : Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi klinis, Fisioterapis, ahli gizi
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
PROFESI KESEHATAN LAINNYA
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Unair Surabaya, 60115, Telp. 031-5916291, 031-81153153, Fax.
031-5916291, Website: rumahsakit.unair.ac.id Email: [email protected]
53
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
KEPERAWATAN
TYPHOID FEVER ANAK
1. Pengertian (Definisi) Infeksi sistemik yang disebabkan oleh kuman salmonella
typosa, salmonella paratyphi A, B, C dan menyerang usus
halus
2. Masalah Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh
2. Gangguan eliminasi BAB
3. Pemenuhan nutrisi
4. Nyeri perut
5. Dampak hospitalilasi
3. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella typhosa
2. Gangguan pola defekasi:diare b.d peradangan pada
dinding usus halus
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d intake kurang akibat mual muntah dan diare.
4. Nyeri akut b.d inflamasi pada usus halus
5. Cemas b.d Hospitalisasi
4. Intervensi Keperawatan 1. Kompres hangat
2. Diet rendah serat
3. Makan dalam porsi kecil tapi sering)
4. Teknik relaksasi dan distraksi
5. Jalin kepercayaan
5. Observasi 1. Observasi suhu tubuh axilla
2. Hitung intake dan outake
3. Pemeriksaan bising usus dan ukur kebutuhan nutrisi dan
berat badan
4. Kaji skala nyeri (1-10)
6. Evaluasi 1. Suhu tubuh dalam batas normal (36-37,0C)
2. Defekasi kembali normal (konsistensi, frekuensi kembali
seperti sebelum sakit)
3. Porsi makan habis
4. Skala nyeri 1-3
7. Informasi dan edukasi 1. Tirah baring (bed rest)
2. Diet lunak
3. Hand hygiene
8. Discharge planning 1. Discharge planning Normal
9. Nasehat pulang/instruksi
kontrol
1. Kontrol sesuai instruksi DPJP
2. Obat diminum teratur
3. Diet lunak
4. Menjaga kebersihan makanan dan minuman
10. Prognosis Advitam: bonam
Ad sanationam :bonam
Adfumgsionam: bonam
11. Penelaah kritis Ketua tim
12. Indikator (harus terukur) Hari rawat sesuai PPK
PPK KEPERAWATAN
STANDARDIZED NURSING LANGUAGE
RS HAJI JAKARTA
CLINICAL PATHWAYS KSM KEBIDANAN DAN KANDUNGAN HAMIL ATERM INPARTU
RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA 2012
Nama Pasien : …………………………..
Tanggal lahir……….
Berat badan …………. Kg
Tinggi Badan ………….. Cm
Nomor Rekam Medis : …………………………….
Diagnosa Awal …………………. Kode ICD 10 ;……. Rencana Rawat : …… Hari Biaya (Rp)
Ruang Rawat : Kelas
…………. Tarif / Hari (Rp)
…………… Tgl masuk
……………. Tgl Keluar Lama
Rawat……..
Aktivitas Hari Rawat 1 2 3 4
Hari sakit Hari sakit Hari sakit Hari sakit Hari sakit
Diagnosa Utama
Penyerta ---- ----- --------- --------
Komplikasi ---- ------ ---------- --------
Asessmen Klinis : 1. Visit 2. Konsultasi:
- Kes. Anak - ……………. - …………….
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Pemeriksaan Penanjang : 1. Darah Lengkap, 2. Urin Lengkap 3. Gol darah, 4. HbsAg. 5. CTG. 6. USG 7. …………..
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Tindakan : 1. Oksigen…..L/menit 2. IVFD ……Cc / hari 3. Pasang kateter. 4. Partus pervaginam 5. SC. 6. ……………… 7. ……………...
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+)
□ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
□ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Obat: 1. Antibiotik. 2. Analgetik. 3. Uterotonika 4. ……………. 5. ………………….
Nutrisi TKTP TKTP TKTP TKTP
Mobilisasi □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Hasil ( Outcome )
Kesadaran □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Perdarahan □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
Kontraksi □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-) □ (+) □ (-)
………………….
Pendidikan dan Rencana Pulang Penjelasan perjalan penyakit Kontrol Poliklinik
Varians
Jumlah Rp ………
Nama Dokter : Diagnosa Akhir ICD 10 Jenis Tindakan …………….
Utama …………………. ……………... Visite/Konsultasi …………….
Nama Perawat : Penyerta …………………. …………….. IVFD dan injeksi …………….
Komplikasi ………………… …………….. Pemasangan kateter ……………
Verifikator : Partus pervaginam ..................
SC ………………
……………
CLINICAL PATHWAY
55
INTEGRATED CLINICAL PATHWAY
DEMAM TYPHOID ANAK
Nama Pasien : _____________________ BB : ______ Kg No. RM : _______________
Jenis kelamin : _____________________ TB : ______ cm
Umur/Tanggal Lahir : _____________________ Tgl. Masuk RS : ________________ Jam : _____ : _____
Diagnosa Masuk RS : _____________________ Tgl. Keluar RS : ________________ Jam : _____ : _____
* Penyakit utama : Kode ICD Lama Hari Rawat : _______ Hari
* Penyakit penyerta : : Tidak dengan Komplikasi
* Komplikasi : _____________________ Kode ICD : ______ R.Rawat/Kelas : _________ / ____
Tindakan : _____________________ Kode ICD : ______ Rujukan : Ya / Tidak
_____________________ Kode ICD : ______
1 2 3 4 5 6 7
1. PEMERIKSAAN KLINIS
2. LABORATORIUM ulang hari ke tiga
3. RADIOLOGI/IMAGING
ELEKTROMEDIK
4. KONSULTASI jika dicurigai akut abdomen
5. ASESMEN LANJUTAN Visite dokter
Asesmen perkembangan harian Visite perawat
6. EDUKASI/INFORMASI
7. RENCANA PEMULANGAN
Di TTD oleh keluarga,
pasien, dokter.
Visite perawat
Masalah keperawatan
Peningkatan suhu tubuh,
ggn eliminasi BAB,
pemenuhan nutrisi, nyeri
akut
Kompres hangat, diet
lunak, makan dalam porsi
kecil tapi sering.
observasi suhu tubuh
axilla, hitung
I&O,pemeriksaan BU,Ukur
kebutuhan nutrisi,kaji skala
nyeri.
9.TATA LAKSANA MEDIS
Tindakan Non Bedah
Medikamentosa
Injeksi pilihan pertama, evaluasi
antibiotik 48 jam
pilihan kedua, evaluasi
sesuai symptom
Cairan Infus Ringer Laktat, Nacl, Dextrose 5%laktat 500 cc- 1000cc/24 jam
Obat Oral
Obat Oral Obat Pulang
Obat Pulang
Obat Pulang
10. DIET/NUTRISI
11. ASUHAN GIZI
12.ASUHAN FARMASI
13. REHABILITASI
Oleh perawat
Oleh fisioterapis
Konsultasi rehab medis
13. EVALUASI
Hasil Tindakan Medis
Hasil Tindakan Keperawatan
Suhu tubuh dalam batas
normal,defekasi kembali
normal,porsi makan
habis,skala nyeri 1-3
14. OUTCOME
Keluhan
Pemeriksaan Klinis
Lama rawat
15. RENCANA PULANG/
EDUKASI
Surabaya,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : Perawat Penanggung Jawab Pasien (PPJP) :
(________________________) (__________________________)
Penjelasan mengenai
Penjelasan Diagnosis
Rencana Terapi
Komplikasi/KTD
Identifikasi Kebutuhan di rumah
Risiko
Pembuatan Asesmen pulang
Monitoring Efek Samping Obat
RS ………………..
Kode ICD : ______
Asesmen Awal Spesialis (DPJP)
Darah rutin
HARI KEKETERANGAN
Asesmen Awal IGD
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
Prognosa
Asesmen Keperawatan
Intervensi/Tindakan Keperawatan
Observasi
8. ASUHAN KEPERAWATAN
Pilihan kedua sefiksim oral 10 mg/kg BB/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari.
Kloramfenikol 50-100 mg/kg
BB/hari dibagi dalam 4 dosis
seftriakson 80 mg/kgBB/hari IV
selama 5-7 hari
widal/ tubex
BNO
Thoraks foto
bagian bedah/ Rehabilitasi Medik
Asesmen Ulang DPJP
TNRS
Makan lunak
kotrimoksazol 6 mg/kgBB/hari per oral selama 10 hari
Paracetamol 10 mg/kg BB per kali
Rekonsiliasi obat
Pemantauan Terapi Obat
Penjelasan mengenai
perkembangan penyakit
CASE MANAJER
suhu AXILLA <37,5 c
Sesuai PPK
Surat pengantar kontrol
VARIANS
Asesmen Transportasi pulang
bebas demam 3 hari
Visite perawat
Masalah keperawatan
Peningkatan suhu tubuh,
ggn eliminasi BAB,
pemenuhan nutrisi, nyeri
akut
Kompres hangat, diet
lunak, makan dalam porsi
kecil tapi sering.
observasi suhu tubuh
axilla, hitung
I&O,pemeriksaan BU,Ukur
kebutuhan nutrisi,kaji skala
nyeri.
Asesmen Keperawatan
Intervensi/Tindakan Keperawatan
Observasi
8. ASUHAN KEPERAWATAN
STANDARDIZED NURSING LANGUAGE
56
PRINSIP
57
a) Fokus terhadap pasien (patient centeredness) dan berkesinambungan (continous of care)
b) Melibatkan seluruh profesi dan disiplin ilmu
c) Menentukan batasan waktu dalam perjalanan penyakit pasien
d) Formulir dokumen clinical pathway yang merupakan dokumen rumah sakit dan atau komite medik yang harmoni dengan rekam medis.
e) Checklist clinical pathway digunakan sebagai alat bantu harmonisasi dengan data rekam medis
f) Membentuk tim koordinasi clinical pathway
Pengembangan Clinical Pathway
Evidence based practice
Audit medis ~ Audit Keperawatan
Keterlibatan pasien
Multi-disiplinary
Kerja multi-profesi
Pengukuran outcome dan benchmarking klinis
58
59
STANDAR RS PTN
STANDAR RS PENDIDIKAN
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
REGULASI & PEDOMAN LAIN TERKAIT RS PENDIDIKAN
AKREDITASI PENDIDIKAN
REGULASI TERKAIT PENDIDIKAN
INSTITUSI PENDIDIKAN
KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI
ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA SARANA & PRASARANA SISTEM PELAYANAN, PENDIDIKAN, PENELITIAN
o SPF/KPF o KOMITE KEPERAWATAN o KOMKORDIK o CLINICAL EDUCATOR
PROFESSIONAL NURSING PRACTICE
BEST CLINICAL TEACHING
PELAYANAN PRIMA
PENDIDIKAN PRIMA
PENELITIAN PRIMA
o MASYARAKAT o PESERTA DIDIK o RUMAH SAKIT & INSTITUSI PENDIDIKAN o PEMERINTAH
INTEGRASI RS PERGURUAN TINGGI DAN PERGURUAN TINGGI DALAM PRAKTEK PROFESSIONAL KEPERAWATAN & PENDIDIKAN KLINIK
o MUTU & KESELAMATAN PASIEN
o EVIDENCE BASED PRACTICE
o ETIK & MEDIKOLEGAL o INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION
REGULASI TERKAIT
UU NO 44 TH 2009 ttg RUMAH SAKIT
PERMENKES NO. 56 / 2014 ttg Klasifikasi & Perizinan Rumah Sakit
PP NO. 93 / 2015 ttg RS PTN
PERMENRISTEKDIKTI NO. 2 / 2016 ttg Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi
UU NO. 36 / 2014 ttg Tenaga Kesehatan
UU no 38 /2014 ttg Keperawatan
PEDOMAN RS PTN 2013
PERATURAN BERSAMA MENDIKBUD & MENKES 2013 Ttg RS PERGURUAN TINGGI NEGERI
UU NO 20 TH 2013 TTG PENDIDIKAN KEDOKTERAN
PERMENKES NO. 971 / 2009 ttg Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan
Permenkes 49/2013 ttg Komite Keperawatan
PERPRES no 77 th 2015 ttg PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT
60
TERIMA KASIH 61