Upload
widi-kurniawan
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Â
Citation preview
Pengertian Pemecahan Masalah Matematika
Polya (Aisyah, 2006: 5-10) mendefenisikan pemecahan masalah sebagai usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak begitu
saja dengan segera dapat dicapai.
Lebih lanjut Polya mengemukakan bahwa dalam matematika terdapat dua macam
masalah, yaitu: (1) masalah untuk menemukan (problem to find), dan (2) masalah
untuk membuktikan (problem to prove).
Selanjutnya menurut Polya, kegiatan-kegiatan yang diklasifikasikan sebagai
pemecahan masalah dalam matematika seperti: 1) penyelesaian soal cerita dalam
buku teks, 2) penyelesaian soal-soal non rutin atau memecahkan teka-teki, dan 3)
penerapan matematika pada masalah dalam dunia nyata Menciptakan dan menguji
konjektur matematika.
Ruseffendi (1991b) mengemukakan bahwa suatu soal merupakan soal pemecahan
masalah bagi seseorang bila ia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
menyelesaikannya, tetapi pada saat ia memperoleh soal itu ia belum tahu cara
menyelesaikannya. Dalam kesempatan lain Ruseffendi (1991a) juga
mengemukakan bahwa suatu persoalan itu merupakan masalah bagi seseorang
jika: Pertama, persoalan itu tidak dikenalnya. Kedua, siswa harus mampu
menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuan siapnya;
terlepas daripada apakah akhirnya ia sampai atau tidak kepada jawabannya.
Ketiga, sesuatu itu merupakan pemecahan masalah baginya, bila ia ada niat untuk
menyelesaikannya.
Menurut Wahyudi dan Inawati B, pemecahan masalah dalam pengajaran
matematika dapat diartikan sebagai penggunaan berbagai konsep, prinsip, dan
ketrampilan matematika yang telah / sedang dipelajari untuk menyelesaiakan soal
nonrutin (soal yang menyajikan situasi baru yang belum pernah dijumpai oleh
siswa sebelumnya).
Dari sejumlah pengertian pemecahan masalah tersebut di atas, dapat dikatakan
bahwa pemecahan masalah merupakan usaha nyata dalam rangka mencari jalan
keluar atau ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan masalah
ini adalah suatu proses kompleks yang menuntut seseorang untuk
mengkoordinasikan pengalaman, pengetahuan, pemahaman.
Fungsi Belajar Pemecahan Masalah Matematika
Dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
Dapat memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
Dapat mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Dapat memecahkan masalah secara kreatif, diharapkan siswa akan terbiasa
berfikir secara lebih bebas dan kreatif, sehingga menjadi pribadi yang tangguh
dapat menghadapi tantangan di rnasa mendatang.
Strategi Dalam Pemecahan Masalah Matematika
Menurut Polya dalam pemecahan masalah terdapat empat langkah yang harus
dilakukan, yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemacahan, (3)
menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah ke dua (4) memeriksa kembali
hasil yang diperoleh (looking back).
Strategi pemecahan masalah pada anak sekolah dasar, sebagai berikut :
1) Strategi Act It Out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
tercakup dalam soal yang dihadapai dalam pelaksanaannya, strategi ini
dilakukan dengan menggunakan gerakan – gerakan fisik atau dengan
menggerakkan benda – benda kongkrit ( dapat diganti dengan benda yang
lebih sederhana misalnya gambar), yang dapat membantu atau
mempermudah siswa dalam menemukan hubungan antar komponen –
komponen yang tercakup dalam suatu masalah.
2) Membuat gambar atau diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang
terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam
masalah tersebut dapat terlihat dengan jelas. Misalnya dengan menggunakan
gambar atau diagram, tetapi gambar atau diagram tersebut tidak perlu
sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail.
3) Menemukan pola
Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu pola
dari sejumlah data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui
sekumpulan gambar atau bilangan, yang digunakan untuk mengobservasi
sifat – sifat yang dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang
tersedia.
4) Membuat tabel
Mengorganisasikan data ke dalam sebuah tabel dapat membantu kita dalam
mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi
yang tidak lengkap. Penggunaan tabel merupakan langkah yang sangat
efisien unuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah besar data.
5) Memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik
Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan
menggambar tabel. Dalam strategi ini kita tidak perlu memperhatikan
keseluruhan kemungkinan yang terjadi, tetapi semua kemungkinan itu
diperoleh dengan cara yang sistematik (mengorganisasikan data ke dalam
kategori tertentu).
6) Tebak dan periksa (Guess and Check)
Startegi menebak yang dimaksud di sini adalah menenbak ang didasarkan
pada alasan tertentu serta kehati – hatian. Untuk dapat malakukan tebakan
dengan baik seseorang pelu memiliki pengalaman cukup yang berkaitan
dengan permasalahan yang dihadapi.
7) Strategi kerja mundur
Suatu masalah kadang – kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang
diketahui itu sebenarnya merupakan hasil dari suatu proses tertentu,
sedangkan komponen yang ditanyakan merupakan komponen yang
seharusnya muncul lebih awal.
8) Menentukan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi
yang diperlukan.
Strategi ini merupakan cara penyelesaian yang sangat terkenal sehingga
seringkali muncul dalam buku – buku matematika sekolah.
9) Menggunakan kalimat terbuka
Strategi ini termasuk yang paling sering digunakan, tetapi masih sering
mengalami kesulitan, karena untuk sampai pada kalimat terbuka yang
dimaksud harus menggunakan strategi yang lain agar hubungan antar unsur
yang terkandung di dalam masalah dapat dilihat dengan jelas.
10) Menyelesaikan masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah
Adakalanya soal matematika itu sangat sulit untuk diselesaikan, karena di
dalamnya terkandung permasalahan yang sangat kompleks. Untuk itu dapat
dilakukan dengan mengunakan analogi melalui penyelesaian masalah yang
mirip atau masalah yang lebih mudah.
11) Mengubah strategi pandang
Strategi ini sering digunakan setelah kita gagal untuk menyelesaikan masalah
dengan menggunakan suatu straegi dan kemudian dicoba dengan strategi
lainnya.
Contoh penerapan strategi penyelesaian pemecahan masalah matematika
Contoh penerapan strategi penyelesaian pemecahan masalah menurut Polya
Menurut Polya pemecahan masalah berfokus pada penggunaan startegi penyelesaian
tertentu seperti pencarian pola, penggunaan tabel, penggunaan contoh sederhana.
Dengan beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :
a. Memahami masalah meliputi: mengetahui arti semua kata yang digunakan,
mengetahui apa yang ditanya, mampu menyajikan soal dengan menggunakan
kata-kata sendiri, menyajikan soal dengan cara lain, menggambar sesuatu yang
dapat digunakan sebagai bantuan, mengetahui informasi yang cukup, berlebih atau
kurang.
b. Merencanakan penyelesaian masalah/menyusun suatu strategi, meliputi :
jangan ragu-ragu untuk mencoba salah satu strategi dari strategi yang ada, strategi
yang berhasil memecahkan masalah adalah setelah beberapa kali mencoba.
c. Menyelesaikan masalah dengan strategi yang dipilih
d. Melakukan pemeriksaan kembali.
Contoh :
Ada berapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh jumlah uang sebesar
Rp. 25.000,00 dengan pecahan puluhan ribu, lima ribuan dan ribuan?
Jawab :
Memahami masalah
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh sejumlah uang
sebesar Rp. 25.000,00. Puluhan ribu (P), lima ribuan (L), dan ribuan (R), tidak
perlu dipergunakan sekaligus untuk mendapatkan jumlah yang diinginkan.
Dengan demikian 25 lembar uang ribuan adalah merupakan salah satu contohnya.
Merencanakan pemecahan masalah
Untuk menyelesaikan masalah ini dapat dilakukan antara lain melalui
pemanfaatan tabel
Menyelesaikan masalah
Dengan memperhatikan kombinasi tiga jenis pecahan yang diperbolehkan, maka
didapat tabel di bawah ini:
P 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2
L 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 0 1
R 25 20 15 10 5 0 15 10 5 0 5 0
Dari tabel di atas bahwa terdapat 12 kemungkinan pasangan uang pecahan
sehingga diperoleh jumlah Rp. 25.000,00
Melakukan pemeriksaan kembali
Periksa kembali jumlah uang untuk tiap kolom serta kemungkinan adanya
pasangan lain yang belum termuat.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Ruseffendi,E.T (1991a). Pengantar kepada Membantu Guru Mengem-bangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Depdikbud, (1999), Strategi Belajar Mengajar, Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Wahyudi dkk. 2012. Pemecahan Masalah Matematika. Salatiga : Widyasari Press.